• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM PEMANFAATAN FACEBOOK UNTUK MEMBENTUK CITRA PERUSAHAAN MEDIA INDONESIA PADA TARGET PEMBACANYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM PEMANFAATAN FACEBOOK UNTUK MEMBENTUK CITRA PERUSAHAAN MEDIA INDONESIA PADA TARGET PEMBACANYA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM

PEMANFAATAN FACEBOOK UNTUK

MEMBENTUK CITRA PERUSAHAAN MEDIA

INDONESIA PADA TARGET PEMBACANYA

Shindy Lestari

Jl. Tanjung Duren Timur V Gang Manggis 17 No. 32,

sndy_kawai@yahoo.com

Dosen Pembimbing:

Muhammad Adi Pribadi, S. E., M.Comm., MIB

ABSTRACT

The purpose of this study is understand how is public relations to utilized a social media existence, notably a Facebook in form company image that he/she representative about that is Media Indonesia. A printing media company that moved in public press.

This study use a qualitative approach with interview and play role observation method. Where researcher as key instrument who enter a field of study and act as observer.

Based on result is researcher getting informations and conclusion about role of Media Indonesia in marketing communication division where it has public relation activities in utilized a Facebook account of Harian Media Indonesia to form a positive image to its reader target.

Keywords: Public Relations, Facebook, Print Media, Image

ABSTRAK

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana public relations dalam memanfaatkan keberadaan media sosial ini, khususnya Facebook dalam membentuk citra perusahaan yang diwakilinya yaitu Media Indonesia.Sebuah perusahaan media cetak yang bergerak di bidang pemberitaan publik.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif yang diperoleh dari wawancara dan observasi berperan serta.Di mana peneliti merupakan instrumen kunci yang terjun langsung dan bertindak sebagai pengamat.

Hasil yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah peneliti memperoleh informasi dan kesimpulan dari peran divisi marketing communication Media Indonesia di mana ada peran public Relations di sana dalam memanfaatkan akun Facebook Harian Media Indonesia untuk membentuk citra yang positif kepada target pembacanya.

(2)

Kata Kunci: Public Relations, Facebook, Media Cetak, Citra (Image)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di era yang serba canggih ini keberadaan teknologi sangat mendominasi berbagai bentuk kegiatan komunikasi, dimana tidak ada lagi batasan ruang dan waktu untuk seseorang menyampaikan dan menanggapi pesan.Perkembangan teknologi dari masa ke masa ditandai dengan perkembangan teknologi dan komunikasi yang begitu pesat. Teknologi komunikasi adalah peralatan yang berbentuk piranti keras, struktur organisasi, dan nilai-nilai sosial yang dapat dimanfaatkan oleh individu yang mengumpulkan, memproses, dan mempertukarkan informasi dengan individu lain (Luik, 2011: 7-8).Teknologi komunikasi dan informasi yang kini sangat lazim digunakan adalah internet.Keberadaan internet (kependekan kata dari

Interconnetion-Networking merupakan bentuk media baru, internet sebagai sebuah produk teknologi komunikasi meski sudah

berkembang beberapa puluh tahun yang lalu, namun masih menjadi perbincangan publik hingga sekarang. Pemanfaatan media baru internet terhadap kegiatan PR disebut sebagai Electronic Public Relation (E-PR).Kegiatan E-PR sendiri tidak jauh dari tujuan aktivitas PR baik dalam melakukan publikasi, menciptakan berita (media relation), membangun citra perusahaan sampai melakukan customer relation

management.Yang membedakan adalah kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan melalui dunia maya.Jejaring

sosial yang dulunya bernama The Facebook, berkembang sangat pesat. Indonesia sendiri telah berhasil menduduki posisi ke-4 sebagai negara pengguna Facebook sebesar 43,829,860 member (sumber:

www.socialbakers.com/facebook-statistic/indonesia, diakses pada 30/6/12

, 15:54). Praktisi PR menyadari bahwa keberadaan situs jejaring sosial ini sangat besar pengaruhnya, baik dibidang bisnis maupun komunikasi.Bahkan perusahaan yang begerak di bidang media sekalipun turut memanfaatkan penggunaan akun Facebook sebagai alat untuk membentuk citra perusahaan di mata publik eksternalnya.

Melalui akun Facebooknya, Media Indonesia (disingkat MI) membentuk halaman penggemar (fanpage) sejak Juli 2009 bagi para pembaca MI atau masyarakat luas yang pada umumnya perlu mengetahui perkembangan berita baik di tanah air maupun luar negeri. Keberadaan fanpage ini telah berhasil menarik minat target pembacanya sebesar 51,077 di media sosial Facebook. Pemanfaatan situs jejaring sosial Facebook dalam membentuk image MI di mata masyarakat menjadi pembahasan dalam penelitian penulis.Oleh sebab itu penulis mengangkat judul “STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM PEMANFAATAN FACEBOOK UNTUK MEMBENTUK CITRA PERUSAHAAN MEDIA INDONESIA PADA TARGET PEMBACANYA.”

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1 Apa strategi PR dalam memanfaatkan Facebook untuk membentuk citra perusahaan Media

Indonesia pada target pembacanya?

2 Apakah realisasi kegiatan strategi PR melalui Facebook tersebut berpengaruh dalam membentuk

citra Media Indonesia pada target pembacanya?

3 Apa kendala yang dihadapi dalam kegiatan strategi PR tersebut melalui Facebook, serta upaya

yang dilakukan untuk mengatasinya?

Tujuan Penelitian

Penulis melihat adanya tujuan serta peluang manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini, antara lain:

1. Untuk mengetahui strategi PR dalam memanfaatkan Facebook untuk membentuk citra

perusahaan Media Indonesia pada target pembacanya.

2. Untuk mengetahui pengaruh realisasi kegiatan strategi PR melalui Facebook dalam

(3)

3. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan strategi PR melalui Facebook, serta upaya yang dilakukan.

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif sebagai acuan tercapainya hasil yang diharapkan.Noor (2011: 33) mengutip definisi penelitian kualitatif daripada Denzin dan Lincoln, yaitu “kata kualitatif menyiratkan pada penekanan proses dan makna yang tidak dikaji secara ketat atau dengan kata lain belum diukur dari sisi kuantitas, jumlah, intensitas, atau frekuensinya”. Di mana pendekatan ini merupakan suatu proses penelitian serta pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia.

Beliau mengemukakan bahwa yang dimaksud penelitian kualitatif deskriptif merupakan “penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang.Penelitian deskriptif memusatkan perhatian pada masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung”.Melalui penelitian ini penulis mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut.

Proses penelitian yang dilalui adalah proses induksi, yaitu “proses pengambilan kesimpulan (atau pembentukan hipotesis) yang didasarkan pada satu atau dua fakta atau bukti. Di mana pendekatan induksi adalah melakukan pengumpulan data terlebih dahulu baru hipotesis dibuat jika diinginkan, atau konklusi langsung diambil jika hipotesis tidak digunakan” (Noor, 2011: 17).

Metode Pengumpulan Data

Adapun data-data tersebut diperoleh dari wawancara berstruktur, dan observasi berperan serta, serta data-data yang diperoleh dari Media Indonesia berupa struktur organisasi, profil perusahaan dan sebagainya.Prastowo (2010: 155) mengutip pengertian dari wawancara berstruktur menurut Nasution, yaitu “wawancara dengan sejumlah pertanyaan yang disusun secara lebih berstruktur berdasarkan apa yang telah didapatkan dari responden yang dilakukan setelah peneliti memperoleh sejumlah keterangan”. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.

Sedangkan observasi sebagai teknik pengumpulan data, mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain, wawancara ataupun kuesioner. Sugiyono (2009: 203) mengutip definisi dari observasi secara umum menurut Sutrisno Hadi, yaitu “suatu proses yang kompleks atau suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis atau psikologis”. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.Observasi yang dilakukan penulis adalah observasi berperan serta dimana penulis ikut turut dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh sumber data.

Uji Validitas

Menguji keabsahan data yang diperoleh pada proses penelitian sangat dibutuhkan, hal ini bertujuan agar memastikan temuan-temuan penelitian dapat dipercaya atau dapat dipertimbangkan. Di mana validitas/kesahihan adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yang diukur (Noor, 2011: 132). Berbeda dengan penelitian non-kualitatif, menurut Moleong (2006: 324) penelitian kualitatif melewati empat kriteria yang digunakan, antara lain derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), ketergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability).

Adapun uji validitas yang penulis gunakan adalah teknik triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2006: 330). Menurut Denzin dalam Moleong (2006)

teknik triangulasi ada empat macam, yaitu teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.Di mana penulis menggunakan pembanding melalui sumber dan teori.

(4)

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan oleh penulis yaitu analisis dengan model kualitatif. Menurut Emzir dengan model Miles dan Huberman (Ardianto, 2010: 223), teknik yang digunakan untuk menganalisis data dibagi menjadi tiga langkah, antara lain:

a. Reduksi data

Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang, dan menyusun data.Disini penulis memilih informasi mana yang sesuai dan mengeliminasi yang tidak sesuai dengan masalah penelitian.

b. Model data (data display)

Pada model data penulis menyajikan informasi yang sudah tersusun dan terpilih. Laludisajikan dalam bentuk tabel atau berupa uraian penjelasan.

c. Penarikan kesimpulan (verifikasi kesimpulan)

Setelah melakukan Reduksi data dan model data, tahap terakhir adalah penarikan kesimpulan, disini penulis menyimpulkan dari data yang telah diperoleh, penulis mengambil kesimpulan terhadap data yang telah direduksi ke dalam laporan secara sistematis, dengan cara membandingkan, menghubungkan dan memilih data yang mengarah pada pemecahan masalah, mampu menjawab permasalahan dan tujuan dari penelitian.

Penentuan Narasumber

Dalam penelitian kualitatif ini, penulis melibatkan beberapa personal yang dilihat memiliki peran penting serta terkait dengan kegiatan fanpage Facebook Media Indonesia.Tujuan dari pemilihan narasumber ini adalah agar penulis memperoleh data yang akurat dari penelitian yang dilakukan. Narasumber yang diwawancara antara lain Ibu Devi Manurung (Marketing Communication Manager) dan Bapak Harry Wibowo (Promotion Staff).

Jenis Data

Adapun data yang digunakan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang berasal dari sumber pertama, di mana data ini terkompilasi ataupun dalam bentuk

file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber.Atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang

kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai saranan mendapatkan informasi ataupun data (Sarwono 2006: 129). Di mana data primer ini diperoleh dari proses wawancara serta observasi berperan serta. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui perantara (dihasilkan pihak lain) atau digunakan oleh lembaga lainnya yang bukan merupakan pengolahnya, tetapi dapat dimanfaatkan dalam suatu penelitian (Ruslan, 2010: 138). Data sekunder penulis peroleh dari hasil studi pustaka serta dokumentasi data perusahaan Media Indonesia yang dibutuhkan berupa profil perusahaan, data organisasi, data dan informasi akun Facebook Harian Media Indonesia dan sebagainya yang kemudian diolah guna mencapai hasil maksimal pada penelitian.

HASIL DAN BAHASAN

Strategi PR dalam Pemanfaatan Facebook

Sebagai media pemberitaan yang sudah lama dipercayakan masyarakat untuk menyampaikan informasi dan berita, Media Indonesia sesuai dengan moto terbarunya yaitu “jujur bersuara” hendak mengimbangi perkembangan media sosial yang marak di tengah masyarakat. Kehadiran media sosial Facebook dimanfaatkan untuk membentuk fanpage Harian Umum Media Indonesia, di mana memungkinkan media ini untuk dapat menjangkau target pembacanya lebih luas. Selain itu diharapkan dapat membangun interkasi antara target pembaca dengan pihak Media Indonesia, maupun dengan sesama pembaca.

Adapun strategi PR Media Indonesia yang dilakukan melalui media sosial Facebook adalah dengan tujuan pembentukan citra pada target pembacanya. Di mana menurut Firsan Nova (2011: 54) dalam bauran PR, salah satu strategi PR adalah corporate identity (citra perusahaan) yang adalah “cara pandang khalayak

(5)

kepada suatu perusahaan terhadap segala aktivitas usaha yang dilakukan.Citra yang terbentuk dapat berupa citra positif maupun negatif, tergantung dari upaya apa saja yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan citra positif, demi keberlangsungan sebuah perusahaan”.

Karena strategi PR yang dilakukan adalah melalui media sosial Facebook, maka Media Indonesia melakukan identifikasi strategi PR berkaitan dengan media sosial Facebook tersebut.sesuai dengan hasil observasi dan wawancara yang diperoleh, bahwa dalam menyusun rencana strategi PR, penting untuk memperhatikan sifat daripada media yang digunakan (Facebook); pesan yang ingin disampaikan; citra perusahaan; dan target sasaran komunikasi.

Menurut Ibu Devi Manurung “strategi PR yang dilakukan untuk membentuk citra yang positif melalui fanpage Facebook adalah dengan memanfaatkan kekuatan dan fasilitas dari Facebook itu sendiri. Strategi harus disesuaikan dengan sifat daripada media yang digunakan serta citra dari perusahaan MI juga”. Hal ini untuk menghindari kesalahan persepsi yang diterima oleh target pembaca.

Sedangkan menurut narasumber II yaitu Bapak Harry Wibowo “dalam menjalankan strategi PR melalui media Facebook untuk membentuk citra pada target pembaca adalah dengan memanfaatkan fitur-fitur yang dimiliki oleh Facebook itu sendiri. Perencanaan strategi disesuaikan dengan sifat dari media serta sasaran target komunikasi”.

Adapun identifikasi strategi PR berkaitan dengan media sosial yang digunakan, yaitu Facebook adalah:

• Media kunci: media yang dipilih adalah media sosial Facebook yang memiliki visi penciptanya yaitu

Mark Zuckerberg “to make the world more open and connected”, yang menandakan bahwa Facebook terbuka bagi siapa saja pengguna internet dan menghubungkan satu sama lain pengguna tesebut. Sehingga menjadi pilihan bagi Media Indonesia untuk dapat terhubung dan menjangkau target pembacanya.

• Pesan kunci: pesan komunikasi PR dibuat sesingkat mungkin tanpa menghilangkan informasi

penting yang harus diterima oleh sasaran komunikasi melalui media Facebook.

Sumber daya: berkaitan dengan anggaran dan staff (admin) yang tersedia untuk beroperasinya

fanpage Facebook.

• Metode komunikasi yang diperlukan: metode komunikasi disesuaikan dengan apa yang hendak

dikomunikasikan. Termasuk di dalamnya adalah dengan menggunakan fitur Facebook yang tersedia seperti foto, status profil, share link dan sebagainya.

Skala waktu dan tenggat waktu: berkaitan dengan berapa lama sekali staff (admin) harus melakukan

komunikasi melalui Facebook, baik itu up-date status, menjawab pertanyaan di inbox, ataupun membalas komentar, dan sebagainya. Jika dalam publikasi, berkaitan dengan berapa kali dalam sehari publikasi tersebut harus dilakukan.

• Evaluasi untuk mengukur kesuksesan: terakhir adalah kegiatan evaluasi yang harus dilakukan oleh praktisi PR Media Indonesia untuk melihat apakah kegiatan komunikasi yang dilakukan melalui Facebook sudah efektif atau belum. Adapun fitur untuk pengukuran kegiatan fanpage sudah ada disediakan oleh pihak Facebook, sehingga memudahkan bagi Media Indonesia untuk mengukur dan mengevaluasi.

Adapun kegiatan nyata atau secara manajemen disebut taktik, yaitu “tindakan-tindakan spesifik yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan” (Butterick, 2012: 154), di mana tujuan yang dimaksud adalah membentuk citra positif pada target pembacanya melalui media sosial Facebook adalah dengan melakukan kegiatan publikasi, yang akan dijelaskan lebih lanjut di sub bab berikutnya.

Pemanfaatan Facebook

Kegiatan publikasi merupakan bentuk nyata dari identifikasi strategi PR berkaitan dengan media yang digunakan yaitu Facebook, untuk membentuk citra Media Indonesia pada target pembacanya. Kegiatan publikasi yang dimaksud adalah publikasi eksternal, yaitu publikasi yang ditujukan kepada pihak eksternal perusahaan (Fariani dan Aryanto, 2009).Adapun kegiatan publikasi tersebut memanfaatkan fitur-fitur yang dimiliki oleh Facebook itu sendiri.Hal ini berhubungan dengan pernyataan wawancara baik informan I maupun II, yaitu “cara atau kegiatan PR dalam pelaksanaan strategi tersebut melalui fanpage Facebook adalah publikasi”.

(6)

Menurut data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan, tujuan dari kegiatan publikasi yang dilakukan adalah untuk memberikan informasi sehingga pulik eksternal yaitu pembaca mengetahui (aware) terhadap program maupun event Media Indonesia yang ditujukan kepada pembacanya. Di mana melalui informasi tersebut diharapkan dapat membangun interkasi dan membentuk persepsi yang baik di benak pembacanya.Kegiatan publikasi yang dilakukan di fanpage Harian Umum Media Indonesia antara lain:

Publikasi berita: menshare link dari mediaindonesia.com (micom) sehingga pembaca dapat

mengetahui dan menanggapi isu/berita yang diangkat. Selain itu, tidak menutup kemungkinan bagi target pembaca untuk mengunjungi micom hanya dengan mengklik link yang ada.

Publikasi event: memberikan informasi yang dibutuhkan seputar acara Media Indonesia,

dengan tujuan agar target pembaca ikut berpartisipasi pada event tersebut.

• Publikasi rubrik: memberikan informasi mengenai rubrik-rubrik yang ada di koran Media

Indonesia.

Seluruh kegiatan publikasi yang dilakukan akan memancing target pembaca untuk memberi tanggapan berupa komentar, share link, dan sebagainya sehingga komunikasi yang interaktif dapat dicapai.

Secara teori yang telah dipaparkan sebelumnya di bab II, bahwa publikasi merupakan bentuk

input/masukan dari proses pembentukan citra. Di mana publikasi merupakan pemberian informasi bagi

pembentukan persepsi mengenai Media Indonesia di benak pembacanya.Semakin sedikit informasi yang diperoleh pembaca, maka kemungkinan persepsi yang dibentuk adalah negatif. Semakin cukup informasi yang diperoleh target pembaca maka persepsi yang terbentuk akan semakin baik/positif. Sesuai dengan proses pembentukan citra yang ada, hal ini persepsi yang baik mengenai perusahaan Media Indonesia dipengaruhi oleh kognisi (pengetahuan); motivasi; dan sikap (kecenderungan) yang akhirnya akan menentukan perilaku seseorang terhadap perusahaan tersebut.

Berdasarkan data yang diperoleh, penulis melihat bahwa taktik publikasi ini bisa dikatakan berhasil. Hal ini dibuktikan dengan cepatnya pertumbuhan fans yang bergabung dalam fanpage Facebook. Sejak kehadirannya di bulan Juli 2009, fanpage Harian Umum Media Indonesia berhasil mendapat 51,077 penggemar yang menyatakan suka/like pada fanpagenya.Sekain itu partisipasi daripada fans-fans tersebut juga beragam, hal ini sekali lagi tergantung pada kegiatan publikasi yang dilakukan.

Kendala Serta Upaya yang Dilakukan

Adapun berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari Ibu Devi Manurung selaku manager

marcomm “citra yang ingin dibentuk melalui pemanfaatan Facebook ini adalah media cetak yang berkualitas,

jujur bersuara, dan dapat dipercaya.Melalui Facebook Harian Umum Media Indonesia diharapkan dapat mengkomunikasikan Media Indonesia sebagai media yang terbuka terhadap pemberitaan yang dilakukan”.Sehingga kegiatan publikasi yang dilakukan mengarah kepada citra yang ingin dibentuk tersebut.

Pada setiap kegiatan publikasi yang dilakukan, mengundang tanggapan atau interaksi dari pembaca yang beragam.Adapun tanggapan tersebut bisa berupa positif atau negatif, jika tanggapan positif maka halite diandang baik oleh pihak Media Indonesia. Namun sayangnya, jika tanggapan yang diperoleh adalah negatif maka staff (admin) yang bertanggungjawab atas pengoperasiannya akan melakukan filter/saringan. Misalnya saja ada komentar negatif berupa kata-kata yang dianggap tidak pantas untuk ditampilkan di Facebook maka akan di hide/sembunyikan (istilah menghilangkan komentar/postingan di profil Facebook).

Hal ini menunjukkan ketimpangan daripada motto “jujur bersuara” yang dimiliki.Bahwa melalui

fanpage ini Media Indonesia terbuka untuk dikomentari dalam setiap pemberitaan atau publikasinya.Namun

hal ini juga dapat dipertimbangkan sebagai upaya Media Indonesia untuk menjaga citra yang dibentuknya di mata publiknya.

Selain itu kendala yang ditemui adalah ketidakmampuan untuk mengkontrol target pembaca yang mengunjungi fanpage Harian Umum Media Indonesia, oleh karena sifat media Facebook yang terbuka bagi seluruh pengguna internet. Meskipun fanpage ini diperuntukkan untuk umum, namun sebagai media pemberitaan ada inisiatif dari pihak Media Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi pada seluruh segmentasi pembaca.

Maka upaya yang dilakukan oleh pihak Media Indonesia adalah dengan mengkontrol dan merencanakan pesan publikasi sebelum mempostingnya ke publik, serta menjaga bentuk komunikasi sesuai

(7)

dengan visi dan misi perusahaan. Selain itu upaya lainnya yang dilakukan adalah membuat fanpage rubrik-rubrik tertentu untuk masing-masing target pembacanya. Fanpage tersebut seperti Halaman Move (untuk pembaca SMP – Mahasiswa), Media Anak (untuk pembaca usia SD), Katalog Belanja (untuk pembaca dengan hobi berbelanja), Katalog Mobil (untuk pembaca dengan hobi otomotif), dan sebagainya

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Pada akhir sub bab ini penulis memperoleh kesimpulan dari hasil penelitian terhadap strategi public

relations dalam pemanfaatan akun Facebook perusahaan Media Indonesia untuk membentuk citranya

terhadap target pembacanya, antara lain sebagai berikut:

• Media Indonesia melakukan identifikasi strategi PR berkaitan dengan media sosial yang

digunakan, yaitu Facebook dalam melakukan strategi PR dalam pemanfaatan Facebook untuk membentuk citra perusahaan Media Indonesia pada target pembacanya.

• Adapun realisasi strategi PR yang dilakukan untuk pembentukan citra melalui Facebook

adalah dengan melakukan publikasi, sebagai upaya pemberian informasi agar target pembaca di

fanpage memperoleh informasi yang cukup mengenai produk/event/rubrik Media Indonesia yang

ditujukan kepada pembacanya. Di mana semakin kurang informasi yang diperoleh pembaca, maka semakin negatif persepsi yang terbentuk. Sedangkan semakin cukup informasi yang diterima maka semakin positif persepsi yang terbentuk. Realisasi strategi PR tersebut tergolong berhasil dalam pembentukkan citra, hal ini dibuktikan dengan cepatnya pertumbuhan penggemar (fans) yang menyatakan suka (like) dengan fanpage Media Indonesia. Selain itu tanggapan/interaksi yang terjalin pada setiap postingan publikasi cenderung positif.

• Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi PR tersebut adalah karena sifat media sosial Facebook yang cepat dan terbuka, maka tidak menutup kemungkinan adanya tanggapan berupa komentar negatif dari pembaca fanpage. Maka solusi yang ditawarkan adalah dengan melakukan hide (istilah menyembunyikan posting di halaman profil) pada setiap postingan atau komentar yang dianggap kurang pantas untuk ditampilkan. Sedangkan untuk komentar yang dianggap menarik dan sesuai dengan isu yang diangkat maka akan dicetak di koran harian Media Indonesia. Yang melakukan penentuan adalah dari pihak redaksi Media Indonesia sendiri. Selain itu kendala yang dihadapi adalah tidak terkontrolnya target pembaca Facebook yang dituju, meskipun

fanpage Harian Umum Media Indonesia terbuka untuk umum namun ada kesadaran dari pihak

Media Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan akan berita dan informasi kepada seluruh target pembacanya. Maka solusi yang ditawarkan adalah dengan menkontrol pemberitaan atau materi publikasi tetap pada jalur visi dan misi perusahaan, sedangkan untuk memenuhi pemberitaan maka Media Indonesia membuat fanpage rubrik-rubrik tertentu bagi segmentasi pembacanya. Seperti Halaman Move untuk pembaca usia SMP – Mahasiswa, Media Anak untuk pembaca usia SD, Travelista untuk pembaca dengan hobi traveling, dan sebagainya.

Saran

Penulis berterimakasih karena telah memperoleh kesempatan untuk dapat melakukan penelitian pada perusahaan yang bersangkutan, adapun saran yang penulis berikan adalah:

• Bagi peneliti lainnya, sebaiknya lebih memperhatikan secara detail apa peran dan fungsi PR

dalam sebuah perusahaan. Tidak hanya secara struktural namun juga secara fungsi.

• Peneliti lain nantinya mungkin dapat melakukan penelitian dari sudut pandang lain.

Mengingat peran dan fungsi PR sangat luas. Penelitianpun dapat dilakukan dengan metode-metode lain sehingga dapat menjadi analisa yang lebih matang dan menambah kekayaan penelitian dari segi pustaka

• Diperlukan adanya sistem pada perusahaan yang bersangkutan agar dapat mengukur

(8)

REFERENSI

Buku

Ardianto, E. 2010. Metodologi Penelitian. Bandung: Simbiosa Rakatama Media

Butterick, Keith. 2012. Pengantar Public Relations Teori dan Praktik. Jakarta:RajaGrafindo Persada

Cutlip, M Scott.Center, H Allen.Broom, M Glen. 2009. Effective Public Relations.Edisi 9. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Fariani, Silvy. Aryanto. 2009. Public Relations Profesi dan Praktik. Jakarta:Salemba Humanika Gunelius, Susan. 2011. 30-Minute Social Media Marketing. United States: McGraw-Hill Companies Iriantara, Yosal. Cetakan 1. 2005. Media Relations. Bandung: PT RemajaRosdakarya Offset. Laermer, Richard. Prichinello Michael. 2009. Full Frontal PR. Jakarta: PT BhuanaIlmu Populer

Lattimore, Dan. Baskin, Otis. Heiman, T Suzzete. Toth, L Elizabeth. 2010. PublicRelations Profesi dan Praktik. Edisi 3. Jakarta: Salemba Humanika

Luik, Jandy E. 2011. Komunikasi 2.0 Teoritisasi dan Implikasi. Edisi Revisi.Yogyakarta: Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: RemajaRosdakarya Noor, Juliansyah. 2011. Metode Penelitian. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer

Nova, Firsan. 2011. Crisis Public Relations. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Prastowo, Andy. 2010. Menguasai Teknik-Teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif(Bimbingan dan Pelatihan Lengkap Serba Guna). Yogyakarta: DIVA Press

Ruslan, Rosady. 2010. Metode Penelitian: Public Relations dan Komunikasi edisi 1.Cetakan 5. Jakarta:Rajawali Pers

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif edisi pertama.Yogyakarta: Graha Ilmu Soemirat, Soleh. Ardianto, Elvinaro. 2008. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT. Ramajaya Rosdakarya Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Wilcox, L Dennis.Cameron, T Glen. 2012. Public Relations Strategies and Tactics. Edisi 10. United States: Pearson

Wasesa, Silih, A. 2006. Strategi Public Relations.Cetakan 2. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Jurnal

Yusuf, Rinaldy. Purnaningsih Nunik. 2010. Strategi Pencitraan Perusahaan Agribisnis Melalui Media Virtual

(Kasus Plantera Fruit Paradise, PT. Plantera, Kebun Ngebruk, Desa Sidokumpul, Patean, Kabupaten

Kendal).

Modul

Ismiani, Nanik. 2010. Modul Strategi Image/Soft Sell. Jakarta: Fakultas Ilmu KomunikasiUniversitas Mercu Buana

www.socialbakers.com/facebook-statistic/indonesia, diakses pada 30/6/12

, 15:54

http://www.newsroom.fb.com

, diakses pada 2/7/2012, 17:07

www.mediaindonesia.com

, diakses pada Senin, 12 April 2012, 17:51

www.kompas.com

diakses pada Sabtu, 5/5/2012

RIWAYAT PENULIS

Penulis bernama lengkap Shindy Lestari, 22 Tahun. Kelahiran Jakarta, 9 September 1990 ini telah berhasil menamatkan jenjang studi S1nya jurusan Komunikasi Pemasaran di Universitas Bina Nusantara pada tahun 2012.

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Sampel tanah yang di ambil dari daerah Kelurahan Malasom Distrik Aimas Kabupaten Sorong menunjukan jenis tanah berlempung dengan plastisitas tinggi dan jenis

Pelunasan paling lambat 3 hari kerja setelah hari lelang, apabila tidak dilunasi dalam dalam jangka waktu sesuai ketentuan maka akan dianggap wanprestasi dan uang deposit akan 7..

pupuk organik dalam jumlah besar juga perlu ditambah lempung, karena bahan organik yang bergabung dengan lempung, garam dengan kation divalent, trivalent, sulit

Industri media online merupakan industri yang membutuhkan tingkat kreativitas tinggi, dimana mereka ditantang untuk menghasilkan output yang menarik dan berbeda dengan yang

men III ~d. Khususnya dalam Pasal 1 paragrap 2 Amandemen III, COGEMA dianggap sebagai pe - rusahaan yang ditunjuk.. COGEMA akan membuat laporan lengkap seperti

Isu mengenai anak berkebutuhan khusus dan anak jalanan menjadi sebuah topik yang menarik untuk diangkat dalam sebuah news features.. Bentuk news features dipilih karena

Evalusi mencakup pemahaman dan penalaran. Bahan ajar dikembangkan pada materi suhu dan kalor dan sumber belajar yang digunakan adalah handout, LKPD dan buku Fisika

Namun dengan data yang menunjukkan pengguna ponsel dan media sosial yang meningkat di Indonesia, maka perusahaan perlu merancang strategi-strategi untuk