INFORMASI
Untuk Kejayaan Pelayaran Nasional
INSA
DITERBITKAN : DEWAN PENGURUS PUSAT INSA PENANGGUNGJAWAB : DEWAN PENGURUS HARIAN INSA EDISI : 24/XI/2017, NOVEMBER 2017MERAH PUTIH
PASTI BISA
JAKARTA—Indonesian National
Shipowners’ Association (INSA) mengakui selama 2017 ini, sektor angkutan batubara dan offshore dalam negeri memperlihatkan trend perbaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Pasar angkutan batubara dan lepas pantai (offshore) berangsur membaik menjelang akhir tahun ini. Dua tahun terakhir , kinerja pelayaran memburuk akibat tidak adanya muatan,” kata Johnson W. Sutjipto, Ketua Umum INSA. Dia menjelaskan sejak 2015 hingga akhir 2017 kegiatan angkutan batubara dan offshore lesu. Hampir 1.000 unit tug and barge berbendera Indonesia menganggur total karena tidak ada kegiatan sama sekali.
Saat bertemu wartawan sepanjang 2015 hingga 2016 yang lalu, Johnson selalu memperlihatkan foto-foto kapal-kapal jenis
tug and barge yang laid up (parkir) tidak bekerja di sepanjang sungai-sungai di Sumatra dan Kalimantan.
Akan tetapi, saat ini kondisi justru sebaliknya dimana terjadi kelangkaan armada tug and barge di dalam negeri karena sebagian sudah beroperasi di luar negeri dan memang terjadi lonjakan permintaan angkutan di dalam negeri.
Iswadi mengaku sudah tiga minggu terakhir mencari kapal tongkang sebanyak dua set untuk kegiatan pengangkutan pasir dari Jambi dan Palembang ke Pulau Jawa. Sebelumnya, dia juga mencari kapal untuk muatan batu bara dari sejumlah tempat di Sumatra.
Sekretaris Umum DPP INSA Lolok Sujatmiko mengakui saat ini sangat sulit mencari kapal tug and barge karena permintaan pengangkutan di dalam negeri sedang meningkat.
Dia memperkirakan total kapal tug and barge di Indonesia saat ini sudah mencapai 3.000 dan sebagian besar sudah bekerja untuk angkutan pasir dan batubara. "Memang sekarang sulit mencari tug and barge. Karena permintaan tinggi, maka tidak mudah mendapatkan sewa kapal tersebut," katanya.
Sejumlah perusahaan pelayaran juga mengaku kalau kapal-kapal miliknya sedang bekerja semua. Djoni Sutji, Direktur Utama PT Indonesia Bulk Carrier mengakui jika seluruh kapalnya sudah bekerja di dalam negeri, terutama mengangkut batu bara. “Kapal sedang kerja semua, tidak ada lagi yang menganggur," katanya. (*) "Kami sebagai pelaku usaha pelayaran
memberikan apresiasi kepada pemerintah yang sudah memberikan peluang dan kemudahan dalam
menjalankan usaha angkutan laut di dalam negeri," ujarnya di sela-sela Gala Dinner INSA Creating Awareness For Others (CAFO), Rabu (29/11) malam. Sugiman Layanto, Direktur Utama PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) yang juga Wakil Ketua Umum DPP INSA mengatakan memiliki 70 unit armada tug and barge yang selama ini menganggur di dalam negeri. “Tetapi kini sudah
beroperasi kembali,” katanya. Selama menganggur,
katanya, dimanfaatkan untuk mencari pasar angkutan offshore di luar negeri. “Saat ini, Wintermar sudah mendapat pasar angkutan offshore di 12 negara. Beberapa proyek baru yang diperoleh perusahaan itu a.l. di Papua Nugini dan Venezuela,” tegasnya. Sejumlah pemilik kapal mengakui saat ini kapal-kapalnya sedang bekerja sehingga para pemilik barang kesulitan
mendapatkan kapal-kapal untuk mengangkut muatan. "Susah cari tongkang sekarang," kata Iswadi Idris, seorang perwakilan pemilik muatan Pasir di Jambi dan Palembang.
INFORMASI
2
JAKARTA—Indonesian National
Shipowners’ Association (INSA) mengajak seluruh anggota INSA untuk mewaspadai cuaca estrem yang akhir-akhir ini terus meningkat.
Sekretaris Umum DPP INSA Lolok Sujatmiko mengatakan dalam menghadapi iklim yang ekstrem ini, anggota INSA diminta untuk memastikan alat keselamatan pada kapal dapat berfungsi dengan baik. Selain itu, anggota INSA harus selalu memperhatikan perkembangan cuaca yang disampaikan dari Pemerintah. “Kami ingin anggota INSA dapat mempersiapkan operasional kapal-kapalnya dengan sangat baik dalam menghadapi cuaca buruk ini,” katanya.
Pada pertengahan bulan November, Kementerian Perhubungan (Kemhub) mengingatkan adanya cuaca ekstrem yang akan terjadi dalam tujuh hari ke depan melalui Maklumat Pelayaran Nomor 104/XI/Dn-17 tanggal November 2017.
Maklumat pelayaran yang
ditandatangani oleh Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Marwansyah ditujukan kepada seluruh Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama, Kepala Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Kepala Kantor Pelabuhan Batam, Kepala Kantor Unit Penyelenggaran Pelabuhan (UPP), dan Kepala Pangkalan Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP), serta Kepala Distrik Navigasi di seluruh Indonesia.
Marwansyah menyebutkan, berdasarkan hasil pemantauan Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada 12 November 2017, diperkirakan pada tanggal 12 - 18 November 2017, cuaca ekstrem dengan tinggi gelombang 2,5 - 4 meter (m) dan hujan lebat akan terjadi di perairan Samudera Hindia Selatan Jawa Timur dan Bali.
"Cuaca ekstrem akan ditemui dalam beberapa hari ke depan. Untuk itu, sedini mungkin pihak terkait dalam hal ini regulator dan operator termasuk nakhoda harus siap dan dapat mengantisipasi terjadinya cuaca ekstrem," jelas Marwansyah, Rabu (12/11). Untuk itu, lebih lanjut dikatakan
Marwansyah, dalam mencegah terjadinya kecelakaan laut, agar para Kepala UPT (Unit Pelaksana Teknis) melakukan beberapa tindakan preventif.
Pertama, melakukan pemantauan ulang kondisi cuaca setiap hari melalui portal BMKG untuk selanjutnya
menyebarluaskan hasil pantauan kepada pengguna jasa dan menempelkannya di terminal penumpang.
"Bila kondisi cuaca membahayakan keselamatan, pemberian Surat
Persetujuan Berlayar (SPB) agar ditunda hingga kondisi cuaca di wilayah yang akan dilayari benar-benar aman," ujarnya. Kepada operator kapal khususnya nakhoda, diminta untuk melakukan pemantauan cuaca sekurang-kurangnya enam jam sebelum berlayar untuk selanjutnya melaporkan kepada syahbandar guna mengajukan permohonan SPB.
Lebih lanjut Marwansyah menyebutkan bahwa saat dalam pelayaran, nakhoda juga harus melaporkan kondisi cuaca minimal enam jam sekali dan melaporkan kepada Stasiun Radio Pantai (SROP) terdekat dan dicatatkan dalam log book.
"Bila kapal mendadak menghadapi cuaca buruk, maka nakhoda segera melayari kapalnya ke tempat yang lebih aman dengan ketentuan kapal dalam kondisi siap digerakkan," imbuh Marwansyah.
Setelah berlindung, nakhoda kapal wajib melaporkan ke Syahbandar dan SROP terdekat dengan
menginformasikan posisi kapal dengan jelas.
Tak hanya kepada nakhoda, dalam Maklumat Pelayaran itu, Marwansyah menugaskan juga kepada Kepala Pangkalan PLP dan Kepala Distrik Navigasi agar seluruh kapal patroli KPLP dan kapal negara Kenavigasian pada posisi siaga dan segera
dilayarkan pada saat menerima informasi bahaya dan atau kecelakaan kapal.
"Kepala SROP dan nakhoda kapal negara juga agar memantau dan menyebarluaskan kondisi cuaca dan bila terjadi kecelakaan maka harus segera berkoordinasi dengan Kepala Pangkalan," tutup Marwansyah. (*)
Pemberian SPB
Diperketat
I N S A
INDONESIAN NATIONAL SHIPOWNERS’ ASSOCIATION
MENGUCAPKAN
Selamat Ulang Tahun
Kepada Pengurus DPP INSA
yang Merayakan pada Bulan November
•
Djoni Sutji
Wakil Ketua Umum
29 November 1969
•
Pahala Tua Siantur
Wakil Ketua Bidang Organisasi & Anggota 20 November 1978
•
Hendra Yowono Njo
Ketua Bidang Angkutan General Cargo
07 November 1960
•
Hengki Sevanus
Anggota Bidang Curah
18 November 1985
•
Susanto
Ketua Bidang Tug & Barge
17 November 1975
•
Wayan Yoga Segara
Anggota Bidang Tug & Barge
01 November 1978
3
KERJA NYATA
DPP INSA Galang Dana dalam
rangka Bakti Sosial untuk Negeri
JAKARTA—Dewan Pengurus Pusat Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) menggelar Gala Dinner bertema INSA
Creating Awareness For Others (CAFO) guna
menggalang dana untuk mendukung kegiatan bakti sosial dalam rangka 50 Tahun berdirinya INSA.
Ketua Umum DPP INSA Johnson W Sutjipto mengatakan acara amal ini digelar untuk membangun rasa kepedulian dan keinginan berkontribusi melalui pengumpulan dana untuk disalurkan kepada yang membutuhkan. “Saya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam Charity Dinner ini, termasuk para sponsor. Dana hasil lelang akan kami sumbangkan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan,” jelas Johnson dalam sambutannya.
Acara penggalangan dana digelar di Wisma BSG Jakarta, Rabu (29/11) malam, itu cukup unik yaitu melalui lelang jasa. Lelang ini juga diistilahkan sebagai lelang masyarakat dan gotong royong, sebab dilakukan secara bersama-sama, dengan nilai nominal awal Rp1 juta dan berlaku kelipatan untuk nilai
selanjutnya.
Acara berlangsung cukup meriah dengan diselingi hiburan musik serta jamuan makan malam bagi para tamu undangan yang hadir.
HAPPY BIRTHDAY
Dana yang berhasil dikumpulkan dalam acara lelang jasa pada malam Charity Dinner tersebut nantinya akan disumbangkan kepada Pesantren Al Firdaus, Sekolah Tinggi Theologi Bethesda dan Panti Asuhan Rumah Roslin. INSA selama ini aktif dalam kegiatan sosial kemanusiaan. Selama 2017 ini, INSA melaksanakan bakti kepada negeri seperti penyerahan bantuan kepada korban banjir di Belitung dan menyerahan rumah kepada korban di daerah tersebut melalui program INSA Peduli dan memberikan santunan berupa beras ke Sekolah Tinggi Theologi Bethesda sebanyak 5 ton per tahun. (*)
>> Ketua Umum INSA Johnson W. Sutjipto foto bersama pengurus DPP INSA
beserta tamu undangan sesaat menjelang lelang dalam rangka pengumpulan dana amal.
4
G A L E R Y
Dok.dppinsa
JAKARTA—
DPP Indonesian
National Shipowners’ Association
(INSA) menggelar kegiatan berupa
Charity Dinner bertema
INSA
Creating Awareness For Others
(CAFO)
guna menggalang dana
untuk kegiatan bakti sosial di
dalam negeri. Berikut serba-serbi
dari kegiatan tersebut.
5
G A L E R Y
> RAKOR – Sekretaris Umum DPP INSA Lolok Sujatmiko menyimak paparan pada Rapat Koordinasi di Kantor Menteri Koordinator bidang Kemaritiman yang membahas Persiapan Bilateral Meeting II antara Indonesia dan Belanda.
> KNKT– Anggota Dewan Pengawas DPP INSA Widihardja Tanudjaja menghadiri rapat yang membahas hasil temuan-temuan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
> KUNJUNGAN– Ketua Umum DPP INSA Johnson W. Sutjipto menerima kunjungan Direktur China Class Society (CCS) dan rombongan di Jakarta. Pada pertemuan tersebut, INSA dan CCS sepakat meningkatkan kerja sama di bidang perkapalan.
KARYA NYATA
6
Inilah Pemenang Lomba Menggambar INSA
JAKARTA—Indonesian National Shipowners' Association (INSA) mengumumkan pemenang kontes menggambar bagi anak-anak
maksimum kelas VI Sekolah Dasar (SD) dalam rangka menyambut tahun 2018. Berikut ini adalah karya para pemenang lomba menggambar yang diumumkan melalui media sosial DPP INSA. (*)
JUARA I
Karya Raissa Azmi Nasrullah, Usia
Sembilan Tahun asal SDN 004
Balikpapan, Kalimantan Timur.
JUARA II
Karya Dafiano Abimanyu Putra Santosa, Usia 10 tahun asal SDN Curug 2, Cimanggis, Kota Depok.
>> Juan & Jian, Blitar, Jawa Timur.
Daftar 10 Juara Harapan
KARYA NYATA
7
>> Raina Nur Emila, Balikpapan, Kalimantan Timur. >> Angelina Kayla, Jakarta
>> Naura Adelaneisa Putri, Jakarta Timur.
>> Vincent Felixiano, Tangerang, Banten. >> Joshua, Jakarta
>> Michele Fiona, Jakarta
>> Herbert Riyanto, Palembang.
INFORMASI
INSA Beri Masukan Revisi PM
Perhubungan No.100 tahun 2016
JAKARTA—Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) mendukung rencana revisi Peraturan Menteri Perhubungan No. 100 tahun 2016 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pemberian Izin Penggunaan Kapal Asing untuk Kegiatan Lain yang Tidak Termasuk Kegiatan Mengangkut Penumpang dan/atau Barang dalam Kegiatan Angkutan Laut dalam Negeri.
“INSA menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas respon yang baik terhadap usulan INSA agar Peraturan Menteri Perhubungan No.100 tahun 2016 dapat direvisi,” kata Lolok Sujatmiko, Sekretaris Umum INSA.
Menurut dia, revisi tersebut dimaksudkan untuk
menyempurnakan pasal-pasal di dalam peraturan tersebut mengingat adanya pasal-pasal yang menimbulkan
penafsiran yang keliru sehingga dapat dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk kepentingan tertentu yang merugikan kita semua.
Dalam rencana revisi tersebut, INSA mengusulkan agar Kementerian Perhubungan menghapus Pasal 5 dan diganti dengan kalimat yang lebih jelas yakni Upaya pengadaan kapal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 2 dilakukan dengan mewajibkan kapal berbendera Indonesia pada saat lelang.
INSA juga meminta agar revisi tersebut memuat
pembatasan usia kapal yang boleh diadakan dari luar negeri (impor) maksimum 15 tahun dengan melakukan harmonisasi kebijakan sebagaimana diatur di dalam Peraturan Menteri Perdagangan No.127 tahun 2016 tentang Ketentuan Impor Barang Modal dalam Keadaan Tidak Baru.
“Perlu harmonisasi kebijakan batas usia kapal yang boleh diimpor agar tidak menimbulkan persepsi yang berbeda-beda tentang masalah ini,” katanya.
“Keharusan melibatkan DPP INSA dalam pembahasan mengenai pemberian IPKA terhadap kapal asing tersebut sudah tertuang di dalam Pasal 6 Ayat 5 dan Pasal 9 Ayat 5 Peraturan Menteri Perhubungan dimaksud,” kata Ketua Umum DPP INSA Johnson W. Sutjipto.
Pemerintah, kata , mengeluarkan aturan dimana setiap kapal asing yang akan beroperasi di Indonesia harus memiliki IPKA yang diterbitkan oleh Kementerian Perhubungan. IPKA diajukan oleh pemilik kapal, diteliti dan dibahas hasilnya bersama asosiasi, salah satunya INSA.
Dia menjelaskan PM Perhubungan No.100 tahun 2016 lahir sebagai upaya pemerintah untuk memberikan dukungan penuh kepada pemilik kapal dalam negeri untuk menjadi tuan di negerinya sendiri sejalan dengan kebijakan nasional asas
cabotage.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan kapal dalam negeri dan mendukung mewujudkan asas cabotage, tidak semua armada bisa langsung disiapkan oleh pemilik kapal nasional sehingga diperlukan pengadaan kapal dari luar negeri , dengan catatan selama kapal berbendera Indonesia belum tersedia. (*)
8
> RAPAT - Ketua Umum DPP INSA Johnson W. Sutjipto menghadiri rapat perubahan Peraturan Menteri Perhubungan No.100 tahun 2016 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pemberian Izin Penggunaan Kapal Asing untuk Kegiatan Lain yang Tidak Termasuk Kegiatan Mengangkut Penumpang dan/atau Barang dalam Kegiatan Angkutan Laut dalam Negeri.
9
INFORMASI
INSA Siap Bekerja Sama dengan
Dirjen Perhubungan Laut
JAKARTA—Ketua Umum Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Johnson W.Sutjipto menyampaikan selamat atas dilantiknya Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Ir.Agus H. Purnomo, MM oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di Jakarta, Jumat (3/11/2017).
Dikatakan, pihaknya siap bekerja sama dalam rangka memajukan industri pelayaran di Indonesia. Di tangan Dirjen Perhubungan Laut (Hubla) Ir.Agus H. Purnomo yang merupakan hasil seleksi terbuka ini, lembaga Ditjen Hubla diharapkan dapat menjadi lebih kuat.
“Mampu mengangkat citra positif Ditjen Perhubungan Laut dan bisa mengayomi dan menyatukan seluruh stakeholders Perhubungan Laut di Indonesia,” kata Johnson.
Melihat tantangan transportasi laut semakin kompleks, lanjut dia, mulai dari kebijakan yang masih harus dibenahi agar selaras dengan dunia internasional, sumber daya manusia, implementasi IT, infrastruktur penunjang hingga
ketidakpastian biaya.
“Oleh karena itu, seluruh stakeholders Perhubungan Laut harus dapat disatukan. Kerja besama dan saling melengkapi untuk kebaikan bangsa dan negara yang makin kuat,” saran pemilik PT Mariana Bahagia itu lagi.
INSA juga ingin menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada Panitia Seleksi yang telah bekerja dengan sangat baik untuk melaksanakan seleksi terbuka hingga akhirnya Tim Penilai Akhir (TPA) menetapkan Bapak Ir. Agus H. Purnomo Dirjen Perhubungan Laut definitif.
“Kami berharap seleksi terbuka seperti ini dapat ditradisikan guna menghasilkan figur yang pas sesuai dengan kebutuhan. Sebab, memberikan kesempatan kepada figur Dirjen dari luar untuk mengisi jabatan Dirjen sesuai kebutuhan,” tegas Johnson. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melantik Dirjen Perhubungan Laut bersama dua Dirjen lainnya yakni Dirjen Perhubungan Darat dan Dirjen Perkeretaapian bersama Kepala BMKG dan 227 pejabat eselon II, III, IV dan V.
Pada sambutannya Menhub berpesan kepada para Dirjen yang dilantik segera mempersiapkan angkutan menghadapi natal dan tahun baru. (*)