• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Senin, 2 Maret 2015, WIB)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Senin, 2 Maret 2015, WIB)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

“Manik adalah benda indah. Setiap butir merupakan karya seni kecil. Sesungguhnya manik adalah bentuk seni pertama yang dikenal di mana pun. Semua orang menggemarinya : tidak ada yang tidak menggunakannya!” kata seorang ahli manik dari Amerika, Peter Francis Jr. (sumber : http://www.scribd.com/doc/36578478/MANIK#scribd. Senin, 2 Maret 2015, 08.00 WIB)

Manik banyak dimanfaatkan oleh masyarakat umum sebagai perhiasan, baik anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua, semua suka menggunakan manik-manik. Tidak hanya perhiasan atau aksesoris, manik-manik juga dapat dimanfaatkan dalam dunia interior dan fashion. Didalam dunia interior, manik-manik digunakan untuk menghias gordin, vas, toples makanan, bingkai foto, bahkan kap lampu, sedangkan dalam dunia fashion, manik-manik juga ditambahkan pada pakaian, sandal, sepatu, dan tas. Manik-manik dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk sesuai keinginan pengrajin.

Manik-manik (glass beads) produk Desa Gambang, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, makin hari makin berkibar. Kerajinan yang berbahan dasar kaca ini, tak hanya beredar di Indonesia, tapi sudah mendunia. Warga Gambang, sudah mengenal manik-manik sekitar tahun 1977. Perintis kerajinan ini adalah Wachid dan Sugiyo. Perkembangan manik-manik Jombang semakin pesat meskipun sebenarnya perkembangan manik-manik di Indonesia masih jauh dibanding negara lain. Manik-manik sudah sangat dikenal di Italia, Perancis, India, Afrika, juga Cina. Bahkan, di Amerika ada sebuah perguruan tinggi yang salah satu jurusannnya memperdalam soal manik-manik. Kini, Desa Gambang praktis menjadi sentra kerajinan manik-manik. Saat ini, ada sekitar 200 perajin dengan ribuan jumlah karyawan. Para pekerjanya didominasi oleh ibu-ibu dan gadis-gadis desa. Manik-manik Gambang tidak kalah bersaing dengan

(2)

2

produksi luar negeri. Terbukti, kreasi para perajin mengalir deras ke pelosok penjuru dunia. (sumber : http://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=10662. Sabtu, 23 November 2013, 10.30 WIB)

Kota Surakarta memiliki banyak toko aksesoris yang menjual manik-manik. Toko-toko ini selalu dipenuhi pengunjung setiap hari. Banyak orang yang memilih aksesoris manik-manik karena harganya yang lebih terjangkau. Tapi tidak hanya itu alasannya, aksesoris manik memiliki warna, bentuk, dan material yang lebih beraneka ragam.

Konsumen manik di Surakarta meningkat dengan adanya tren manik sebagai interior rumah. Manik yang dapat dirangkai menjadi bunga hias dan hiasan toples sangat digemari oleh ibu rumah tangga, mereka dapat membuatnya sendiri di rumah untuk mengisi waktu luang.

Sayangnya konsumen manik terkadang dikecewakan dengan habisnya

stock aksesoris atau manik-manik yang diinginkan. Karena itu, proyek “Pusat Kerajinan Manik-manik” ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan konsumen manik khususnya di Kota Surakarta. Selain sebagai toko aksesoris dan manik-manik yang nyaman dan unik, tempat ini juga dapat menambah pengetahuan tentang kerajinan aksesoris manik dengan adanya workshop dan pengrajin manik disana, masyrakatpun dapat ikut belajar cara membuat aksesoris manik-manik sendiri. Bagi komunitas penggemar manik-manik, tempat ini juga dapat menjadi sarana berkumpul dan berinteraksi satu sama lain. Dengan begitu, “Pusat Kerajinan Manik-Manik” dapat bermanfaat bagi semua orang, selain menjadi tempat belanja juga dapat menjadi tempat untuk belajar.

B. BATASAN MASALAH

1. Merencanakan dan merancang interior Pusat Kerajinan Manik-Manik dengan luas + 800m2 - 1500m2 di Surakarta.

2. Dengan area seluas ini, perancangan dibatasi pada lobby, gallery, shop, workshop, cafe dan ruang pengelola.

(3)

3

C. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana merencanakan dan merancang interior Pusat Kerajinan Manik-Manik dengan konsep feminim?

2. Bagaimana merencanakan dan merancang interior Pusat Kerajinan Manik-Manik sebagai tempat belajar, tempat berbelanja sekaligus wadah bagi komunitas penggemar manik-manik?

D. TUJUAN DESAIN

1. Merencanakan dan merancang interior Pusat Kerajinan Manik-Manik dengan konsep feminim.

2. Merencanakandan merancang interior Pusat Kerajinan Manik-Manik sebagai tempat belajar (workshop), tempat berbelanja (shop) dan wadah bagi komunitas penggemar manik-manik (cafe).

E. MANFAAT

1. Bagi Desainer

 Dapat mengembangkan ide dan gagasan untuk merencanakan dan merancang sebuah interior yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan fungsi dari ruang-ruang yang ada di dalam Pusat Kerajinan Manik-Manik.

 Mendapatkan pengalaman untuk memecahkan masalah-masalah yang ada di dalam proyek perencanaan dan perancangan interior Pusat Kerajinan Manik-Manik dengan menerapkan ide dan gagasan yang ada.

2. Bagi Penggemar Aksesoris Manik

 Menjual aksesoris yang lengkap

 Menyediakan tempat yang nyaman untuk berbelanja dan belajar cara membuat aksesoris manik sendiri.

(4)

4

 Menambah informasi tentang pembuatan manik dengan adanya

workshop.

3. Bagi Masyarakat

 Menyediakan tempat untuk belajar dan mengembangkan kerajinan membuat aksesoris manik di Kota Surakarta.

 Menambah informasi tentang pembuatan manik dengan adanya

workshop.

4. Pendidikan

 Memperkenalkan manik dan cara membuatnya.

 Menyediakan tempat untuk belajar dan mengembangkan kerajinan membuat aksesoris manik di Kota Surakarta.

(5)

5

F. METODOLOGI

 Identifikasi Latar Belakang dan Masalah

Proses desain „Pusat Kerajinan Manik-Manik‟ ini diawali dengan identifikasi latar belakang masalah yang mendasarinya, yang mengarah pada diperlukannya proyek yang akan dikerjakan.

 Menentukan Batasan Ruang Lingkup

Langkah selanjutnya adalah menentukan batasan-batasan ruang lingkup perancangan, yang dimaksudkan agar nantinya keputusan desain tidak melenceng dari aturan baku mengenai peruntukkan bangunan itu sendiri.

 Merumuskan Masalah, Tujuan dan Manfaat

Tahap akhir pada awal perancangan adalah merumusan rumusan masalah, tujuan dan manfaat yang menjadi tolak ukur perancangan.

 Studi Literatur

Tahap penyelesaian masalah dengan desain tidak terlepas dari studi yang harus dilakukan. Terdapat dua macam studi yang digunakan, yaitu studi literatur dan studi lapangan. Studi literatur dilakukan dengan membaca referensi, buku-buku, dan sumber tulisan yang terkait dengan judul proyek. Studi lapangan dilakukan dengan mendatangi objek, yang bertujuan untuk menemukan hal-hal yang mungkin tidak ada dalam literatur dan dapat digunakan sebagai pembanding.

 Analisa

Data-data yang telah diperoleh kemudian dianalisa dan digunakan sebagai pertimbangan dalam menentukan keputusan desain yang tepat untuk proyek.

 Perancangan

Merupakan keputusan desain yang paling akhir pada perancangan dan sesuai dengan ide gagasan, tema, dan konsep.

(6)

6

Skema Pola Pikir

Pusat Kerajinan Manik-Manik di Surakarta dengan Konsep Feminim

Latar Belakang

- Pengertian manik

- Fungsi manik

- Produsen manik

- Kenapa Kota Surakarta membutuhkan „Pusat Kerajinan Manik-Manik‟

Rumusan Masalah

- Bagaimana merencanakan dan merancang interior „Pusat Kerajinan Manik-Manik‟ dengan konsep feminim?

- Bagaimana merencanakan dan merancang interior „Pusat Kerajinan Manik-Manik‟ sebagai tempat belajar, tempat berbelanja sekaligus wadah bagi komunitas penggemar manik-manik?

Studi Literatur

- Pengertian Judul - Workshop - Aksesoris - Feminim - Manik - Surakarta - Lobby - Gallery Studi Lapangan - DOWA - Sabbatha - Javenir Konsep Desain - Feminim

Sasaran Desain Norma Desain

Elemen Pembentuk

Ruang

Karakter Desain Interior System Furniture

Desain Interior „Pusat Kerajinan Manik-Manik‟ ‟

Skema I.1 Skema pola pikir (Sumber : Analisa Pribadi)

(7)

7

G. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I. Pendahuluan

Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Desain, Manfaat Desain, Metode Desain dan Sistematika Penulisan.

BAB II. Kajian Literature

Kajian Literature terdiri dari : II.A. Pengertian Judul

II.B. Tinjauan Umum II.C. Pendekatan Desain

BAB III. Kajian Lapangan

Kajian Lapangan terdiri dari Tinjauan Umum yaitu pembahasan tentang lokasi proyek yang direncanakan / site plan dan Tinjauan Khusus yang membahas tentang objek yang sejenis dengan Pusat Kerajinan Manik-Manik di tempat lain, yaitu DOWA, Sabbatha dan Javenir.

BAB IV. Analisa Desain

Analisa Desain terdiri dari Programming dan Konsep Desain yang merupakan analisa perancangan yang diperoleh dari kajian teoritis dan hasil observasi lapangan yang merupakan titik tolak dasar serta kesimpulan dari proses analisis konsep perencanaan dan perancangan interior Pusat Kerajinan Manik-Manik.

BAB V. Penutup

Menguraikan kesimpulan serta saran tentang Desain Interior proyek Pusat Kerajinan Manik-Manik di Surakarta dengan Konsep Feminim.

Referensi

Dokumen terkait

diperlukan adanya sumber-sumber yang berkaitan dengan data yang dibutuhkan. Subagyio mengatakan bahwa data yang dimaksud sumber data adalah semua keterangan

Secara keseluruhan, usaha untuk meningkatkan sarana dan prasarana umum daerah, dilakukan melalui Urusan Pekerjaan Umum, Perumahan, Penataan Ruang dan Pertanahan yang

Maka dari itu butuh upaya kerjasama dalam mengatasi perdagangan perempuan yang terjadi, bentuk kerjasama ini seperti upaya pencegahan agar tidak terjadi kembali

Interaksi Kinetin dan NAA berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan eksplan biji jeruk kasturi, saran untuk penelitian ini perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan

Hal ini terlihat dari jawaban masyarakat bahwa 80% masyarakat sekitar Kali Garang sangat mengetahui peralatan tersebut dan 15% mengetahui serta 5% tidak mengetahui peralatan

Oleh Karena itu penulis akan melakukan penelitian tentang analisis NDVI wilayah Pesisir pantai aceh dengan membandingkan hasil Analisis Indeks Vegetasi Aceh pada saat

[r]

Dari hasil temuan penelitian tersebut di atas diketahui bahwa model kewirausahaan agribisnis yang dijalankan pada Yaponpes Dayama pada kegiatan pertania, yakni