• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI D.I.YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN II 2008)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI D.I.YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN II 2008)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

No. 24/07/34/Th. X, 01 Juli 2008

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI

D.I.YOGYAKARTA

(ANGKA RAMALAN II 2008)

A. PADI SAWAH

Produksi padi sawah Provinsi D.I. Yogyakarta tahun 2008 diperkirakan sebesar 609.075 ton GKG, sedangkan produksi tahun 2007 sebesar 570.991 ton. Jadi ada kenaikan sebesar 38.084 ton atau 6,67 persen. Kenaikan produksi tahun 2008 diperkirakan karena ada kenaikan luas panen dan produktivitas dibanding tahun 2007. Luas panen tahun 2007 sebesar 98.057 hektar dan diperkirakan luas panen menjadi 102.314 hektar di tahun 2008. Jadi ada kenaikan sebesar 4.257 hektar atau 4,34 persen. Kenaikan luas panen tersebut disebabkan adanya peningkatan luas tanam yang merupakan realisasi program P2BN (Peningkatan Produksi Beras Nasional).

Sedangkan produktivitas tahun 2007 sebesar 58,23 ku/ha diperkirakan menjadi 59,53 ku/ha

BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

Berdasarkan ATAP 2007 dan Angka Ramalan II (ARAM II) tahun 2008, diperkirakan : ; Produksi padi dan palawija mengalami perkembangan sebagai berikut :

- kenaikan produksi : padi sawah, padi ladang, jagung, kedele, kacang tanah dan ubi jalar - penurunan produksi : kacang hijau dan ubi kayu.

; Luas panen padi dan palawija mengalami perkembangan sebagai berikut :

- kenaikan luas panen : padi sawah, padi ladang, kedele, kacang tanah , ubi kayu dan ubi jalar - penurunan luas panen : jagung dan kacang hijau.

; Produktivitas padi dan palawija mengalami perkembangan sebagai berikut :

- kenaikan produktivitas : padi sawah, padi ladang, jagung, kedele, kacang tanah, kacang hijau dan ubi jalar

(2)

bantuan benih, saprodi dan perbaikan sarana irigasi sehingga memungkinkan kecukupan air di lahan sawah baik dalam rangka recovery pasca gempa maupun P2BN.

B. PADI LADANG

Produksi padi ladang Provinsi D.I. Yogyakarta tahun 2008, diperkirakan sebesar 169.901 ton GKG, sedangkan produksi tahun 2007 sebesar 138.303 ton atau terjadi kenaikan sebesar 31.598 ton atau 22,85 persen. Diperkirakan kenaikan produksi tersebut akibat terjadi kenaikan produktivitas dan luas panen.

Luas panen padi ladang pada tahun 2007 sebesar 35.312 hektar dan diperkirakan menjadi 39.808 hektar pada tahun 2008 atau mengalami kenaikan sebesar 4.496 hektar (12,73 persen). Kenaikan luas panen tersebut karena luas panen pada subround I tahun 2008 meningkat 5.070 atau 14,59 persen dibandingkan tahun 2007. Luas panen sub round I tahun 2008 sebesar 39.808 ha, sedangkan luas panen padi ladang pada subround I tahun 2007 sebesar 34.738 ha.

Produktivitas padi ladang tahun 2007 sebesar 39,17 ku/ha dan diperkirakan produktivitas tahun 2008 sebesar 42,68 ku/ha atau naik sebesar 3,51 ku/ha (8,96 persen). Kenaikan produktivitas tersebut karena adanya bantuan benih unggul dan pupuk.

C. PADI (PADI SAWAH DAN PADI LADANG)

Secara keseluruhan perkiraan produksi padi Provinsi D.I. Yogyakarta tahun 2008 merupakan penjumlahan perkiraan produksi padi sawah dan padi ladang yaitu sebesar 778.976 ton GKG, sedangkan produksi padi tahun 2007 sebesar 709.294 ton atau naik sebesar 69.682 ton (9,82 persen). Demikian juga perkiraan luas panen padi Provinsi D.I Yogyakarta tahun 2008 merupakan penjumlahan perkiraan luas panen padi sawah dan luas panen padi ladang yaitu sebesar 142.122 hektar, sedangkan luas panen padi tahun 2007 sebesar 133.369 hektar atau naik sebesar 8.753 hektar (6,56 persen). Sehingga produktivitas padi tahun 2008 diperkirakan sebesar 54,81 ku/ha, dan hasil ini menunjukkan lebih tinggi dibanding tahun 2007 yaitu sebesar 53,18 ku/ha.

D. JAGUNG

Produksi jagung Provinsi D.I. Yogyakarta tahun 2008 diperkirakan sebesar 264.304 ton pipilan kering, sedangkan produksi jagung tahun 2007 sebesar 258.187 ton atau terjadi kenaikan sebesar 6.117 ton (2,37 persen). Kenaikan produksi tersebut diperkirakan karena ada kenaikan produktivitas.

Luas panen jagung pada tahun 2007 sebesar 70.216 hektar dan tahun 2008 diperkirakan turun menjadi 68.819 hektar atau turun sebesar 1.397 hektar (1,99 persen). Penurunan luas panen jagung diperkirakan karena terjadi penurunan luas panen pada subround II dan III tahun 2008 dibanding subround II dan III tahun 2007, yaitu sebesar 3.310 hektar. Hal tersebut didukung dari luas tanam akhir April tahun 2008 sebesar 3.997 hektar, lebih rendah daripada luas tanam akhir April tahun 2007 sebesar 6.156 hektar.

(3)

Produktivitas jagung tahun 2007 sebesar 36,77 ku/ha dan diperkirakan produktivitas naik menjadi sebesar 38,41 ku/ha di tahun 2008 atau naik sebesar 1,64 ku/ha (4,46 persen). Kenaikan produktivitas tersebut karena ada penambahan luas panen jagung hibrida.

E. KEDELE

Produksi kedele Provinsi D.I. Yogyakarta tahun 2008 diperkirakan sebesar 32.885 ton biji kering, sedangkan produksi pada tahun 2007 sebesar 29.692 ton atau naik sebesar 3.193 ton (10,75 persen). Kenaikan produksi tersebut diperkirakan karena kenaikan produktivitas dan luas panen.

Luas panen kedele tahun 2007 sebesar 27.628 hektar dan diperkirakan menjadi 29.535 hektar tahun 2008. Jadi terjadi kenaikan luas panen sebesar 1.907 hektar atau 6,90 persen. Kenaikan luas panen didukung kenaikan luas panen pada Januari – April tahun 2008 dibanding Januari – April 2007 yaitu sebesar 1.575 hektar.

Produktivitas kedele tahun 2007 sebesar 10,75 ku/ha dan diperkirakan produktivitas tahun 2008 sebesar 11,13 ku/ha. Jadi terdapat kenaikan produktivitas kedele sebesar 0,38 ku/ha atau 3,53 persen. Kenaikan ini diperkirakan harga kedele yang lebih besar, sehingga masih ada animo masyarakat dalam pengelolaan tanaman kedele.

F. KACANG TANAH

Produksi kacang tanah Provinsi D.I. Yogyakarta tahun 2008 diperkirakan sebesar 61.354 ton biji kering, sedangkan produksi tahun 2007 sebesar 56.667 ton. Jadi terjadi kenaikan produksi kacang tanah sebesar 4.687 ton atau 8,27 persen. Kenaikan produksi tersebut diperkirakan karena kenaikan produktivitas dan luas panen.

Luas panen kacang tanah tahun 2007 sebesar 66.527 hektar dan diperkirakan luas panen menjadi 69.532 hektar tahun 2008. Jadi terdapat kenaikan luas panen kacang tanah sebesar 3.005 hektar atau 4,52 persen. Kenaikan terjadi akibat peralihan pananman komoditas lain.

Produktivitas tahun 2007 sebesar 8,52 ku/ha dan diperkirakan produktivitas tahun 2008 sebesar 8,82 ku/ha atau naik sebesar 0,30 ku/ha (3,52 persen).

G. KACANG HIJAU

Produksi kacang hijau Provinsi D.I. Yogyakarta tahun 2008 diperkirakan sebesar 457 ton biji kering, sedangkan produksi tahun 2007 sebesar 571 ton atau turun sebesar 114 ton (19,96 persen). Penurunan produksi tersebut karena diperkirakan penurunan luas panen. Luas panen tahun 2007 sebesar 874 hektar dan diperkirakan luas panen tahun 2008 sebesar 681 atau turun sebesar 193 hektar (22,08 persen). Sedangkan produktivitas tahun 2007 sebesar 6,53 ku/ha diperkirakan menjadi 6,71 ku/ha tahun 2008 atau naik sebesar 0,18 ku/ha (2,76 persen).

(4)

Produksi ubi kayu Provinsi D.I. Yogyakarta tahun 2008 diperkirakan sebesar 945.352 ton umbi basah, sedangkan produksi tahun 2007 sebesar 976.610 ton. Jadi terdapat penurunan produksi sebesar 31.258 ton atau 3,20 persen. Penurunan produksi tersebut disebabkan penurunan produktivitas.

Luas panen tahun 2007 sebesar 61.237 hektar dan diperkirakan menjadi 64.145 hektar pada tahun 2008. Jadi terdapat kenaikan sebesar 2.908 hektar atau 4,75 persen.

Produktivitas ubi kayu tahun 2007 sebesar 159,48 ku/ha dan diperkirakan produktivitas tahun 2007 sebesar 147,38 ku/ha. Jadi terdapat penurunan produktivitas sebesar 12,10 ku/ha atau 7,59 persen.

I. UBI JALAR

Produksi ubi jalar Provinsi D.I. Yogyakarta tahun 2008 diperkirakan sebesar 5.830 ton umbi basah, sedangkan produksi tahun 2007 sebesar 5.496 ton. Jadi terdapat kenaikan produksi ubi jalar sebesar 334 ton atau 6,08 persen. Kenaikan produksi tersebut diperkirakan karena adanya kenaikan produktivitas dan luas panen.

Luas panen tahun 2007 sebesar 515 hektar dan diperkirakan menjadi 542 hektar tahun 2008. Jadi terdapat kenaikan luas panen ubi jalar sebesar 27 hektar atau 5,24 persen.

Produktivitas ubi jalar tahun 2007 sebesar 106,72 ku/ha dan diperkirakan produktivitas tahun 2008 sebesar 107,56 ku/ha. Jadi terdapat kenaikan produktivitas sebesar 0,84 ku/ha atau 0,79 persen.

(5)

Tabel 1

Produksi Padi Dan Palawija di Provinsi D.I. Yogyakarta, 2007 – 2008

Uraian 2007 (ATAP) 2008 (ARAM II)

(1) (2) (3)

Padi Sawah

Luas Panen (ha) 98.057 102.314

Produktivitas(ku/ha) 58,23 59,53

Produksi (ton) 570.991 609.075

Padi Ladang

Luas Panen (ha) 35.312 39.808

Produktivitas(ku/ha) 39,17 42,68

Produksi (ton) 138.303 169.901

Padi (Sawah+Ladang)

Luas Panen (ha) 133.369 142.122

Produktivitas(ku/ha) 53,18 54,81

Produksi (ton) 709.294 778.976

Jagung

Luas Panen (ha) 70.216 68.819

Produktivitas(ku/ha) 36,77 38,41

Produksi (ton) 258.187 264.304

Kedele

Luas Panen (ha) 27.628 29.535

Produktivitas(ku/ha) 10,75 11,13

Produksi (ton) 29.692 32.885

Kacang Tanah

Luas Panen (ha) 66.527 69.532

Produktivitas(ku/ha) 8,52 8,82

Produksi (ton) 56.667 61.354

Kacang Hijau

Luas Panen (ha) 874 681

Produktivitas(ku/ha) 6,53 6,71

Produksi (ton) 571 457

Ubi Kayu

Luas Panen (ha) 61.237 64.145

Produktivitas(ku/ha) 159,48 147,38

Produksi (ton) 976.610 945.352

Ubi Jalar

Luas Panen (ha) 515 542

Produktivitas(ku/ha) 106,72 107,56

Produksi (ton) 5.496 5.830

Keterangan,

Bentuk hasil produksi:

Padi : Gabah Kering Giling (GKG)

Jagung : Pipilan Kering

Kedele, Kacang Tanah dan Kacang Hijau : Biji Kering (wose) Ubi Kayu dan Ubi Jalar : Umbi Basah berkulit

(6)

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi :

BADAN PUSAT STATISTIK

PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jl. Brigjend. Katamso Komplek THR Yogyakarta 55152 Telp. 0274-387752 (Hunting) Fax. 0274-375310 Email : bps3400@jogjamedianet.com

bps3400@yogya.wasantara.net.id

Homepage : http://yogyakarta.bps.go.id

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Pada contoh sampah tingkat sosial ekonomi atas data pertama diketahui berat cawan awal 1 sebesar 104,36 gram, berat cawan ditambah dengan sampah basah 139,97 gram, sedangkan

Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai pendekatan penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Jika produk ini mengandung komponen dengan batas pemaparan, atmosfir tempat kerja pribadi atau pemantauan biologis mungkin akan diperlukan untuk memutuskan keefektifan ventilasi atau

Permukaan cat dengan perbanding- an paling kecil terlihat kasar karena kehomo- genan yang tidak bagus, tetapi pengukuran sudut kontak menunjukkan hasil yang bagus dengan didapat

Untuk penelaahan data sifat fisis mekanis (kerapatan dan keteguhan tarik sejajar serat) dari 23 jenis rotan berdiameter kecil (<1,2 cm), digunakan analisa keragaman

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dapat dikelompokkan menjadi empat parameter utama yaitu pengetahuan dan sikap, perencanaan kondisi kedaruratan, sistem peringatan dini dan mobilisasi sumber daya. Empat

Hal ini dilihat dari meskipun tingkat kebutuhan wanita karir akan adanya ruang laktasi dan tingkat pengetahuan pemimpin BUMN atau orang yang ditunjuk mengenai PP RI