• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aliran Melalui Sistem Pipa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Aliran Melalui Sistem Pipa"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

C

ivil

E

ngineering

D

epartment

U

niversity of

B

rawijaya

Aliran Melalui Sistem Pipa

Dr. Eng. Alwafi Pujiraharjo

Civil

Engineering

Department

Pendahuluan

 Dalam pembahasan yang lalu telah dipelajari perilaku zat cair riil pada aliran melalui pipa a.l: distribusi kecepatan, kehilangan energi. Selanjutnya akan dibahas aliran melalui sistem pipa.

 Sistem pipa berfungsi untuk mengalirkan zat cair dari suatu tempat ke tempat lain.Aplikasi sistem pipa a.l: jaringan pipa air minum, pipa pesat PLTA.

(2)

Engineering Department 3

Konservasi Energi

A B A z 2 z 1 z 1 p  2 p  2 1 2 v g 22 2 v g Garis energi Garis tekanan Garis referensi 2 2 1 1 2 2 1 2 PersamaanBernoulli: 2 2 f L p v p v z z h h g g        

Major Losses Minor Losses

Civil

Engineering

Department

Pipa dengan Turbin … #1

 Tenaga Air untuk memutar turbin

(3)

Engineering

Department

5

Pipa dengan Turbin … #2

 Kehilangan energi sekunder (minor losses) diabaikan

 Tinggi tekanan efektif H = Hs – hf

 Kehilangan energi diperkirakan dengan pendekatan Darcy-Weisbach: sehingga: 2 2 1 4 , 2 f L V Q Q h f V D g AD    2 2 5 8 f f L Q h gD  2 2 5 8 s f L Q H H g

D   Civil Engineering Department

Pipa dengan Turbin … #3

 Daya yg tersedia pd curat:

(kgf.m/detik)

(hp) (hp = horse power)

75

P

Q H

Q H

(4)

Engineering

Department

7

Pipa dengan Pompa …#1

 Pompa menaikkan air dari kolam A ke B

Pompa menaikkan air dari kolam A ke kolam B pps H Garis tekanan Garis tekanan Civil Engineering Department

Pipa dengan Pompa …#2

 Daya pompa direncanakan dengan mempertimbangkan kehilangan energi

 Bila tinggi kecepatan diabaikan maka garis energi berimpit dengan garis kecepatan.

 Tinggi energi yang diperlukan: H = Hs + Hf

Hf1dan Hf2dihitung dengan rumus Darcy-Weisbach

(5)

Engineering

Department

9

Pipa dengan Pompa …#3

 Daya pompa yang diperlukan:

kgf m/detik

hp

75

efisiensi pompa

Q H

P

Q H

Civil Engineering Department Tinggi Energi & Tinggi Tekanan Pipa-Pompa ..#1

(6)

Engineering

Department

11 Tinggi Energi & Tinggi Tekanan Pipa-Pompa ..#2

 Apabila tinggi tekanan diperhitungkan

Civil

Engineering

Department Tinggi Energi & Tinggi Tekanan Pipa-Pompa ..#3

(7)

Engineering

Department

13 Tinggi Energi & Tinggi Tekanan Pipa-Pompa ..#3

 Apabila tinggi tekanan diperhitungkan

Civil

Engineering

Department

Pipa Hubungan Seri … # 1

 Jika pipa dibuat dari beberapa panjang dengan diameter yang berbeda, kondisi tersebut harus memenuhi persamaan kontinuitas dan

(8)

Engineering

Department

15

Pipa Hubungan Seri … # 2

 Persamaan Kontinuitas Q= Q1= Q2 = Q3 = ….

 Kehilangan Energi Total

H = h1 + h2 + h3 +…….

 Dengan memasukkan persamaan kehilangan energi: 2 2 2 3 3 1 1 2 2 1 1 2 2 3 3 1 2 3 .... 2 2 2 L V L V L V H f k f k f k D g D g D g           

 

 

Civil Engineering Department

Pipa Hubungan Seri … # 3

 Apabila Minor Losses diabaikan

H1 H2 H hf1 hf2 hf3 D1 D2 D3 L1 L2 L3 1 2 A B

Garis energi riil Garis energi ideal

(9)

Engineering

Department

17

Pipa Hubungan Seri … # 4

 Dari persamaan Bernoulli:

 Kecepatan aliran:  Sehingga : g v D L f g v D L f g v D L f H h h h H f f f 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 3 2 1       1 1 2 2 1 2 3 1 2 4 1 4 2 4 3 ; ; . . . . Q Q Q v v v D D D

              5 3 3 3 5 2 2 2 5 1 1 1 2 2 . . 8 D L f D L f D L f g Q H(i) Civil Engineering Department

Pipa Ekivalen

 Diasumsikan ketiga pipa diganti dengan pipa baru dengan diameter Dedan koefisien

gesekan fe , maka

 Panjang pipa ekivalen diperoleh dari (i) dan (ii)

2 5 2

.

.

8

e e e

D

L

f

g

Q

H

(ii)

5 3 3 3 5 2 2 2 5 1 1 1 5

D

L

f

D

L

f

D

L

f

f

D

L

e e e

(10)

Engineering Department 19

Pipa Ekivalen

 Debit Aliran 3 3 1 1 2 2 5 5 5 1 2 3 5 . 2 4 . 2 4 e e e gH Q f L f L f L D D D gH f L D

    Civil Engineering Department

CONTOH SOAL 1 …..

Pipa 1, 2, dan 3 mempunyai panjang dan diameter masing-masing sebagai berikut 300 m dan 300 mm, 150 m dan 200 mm, serta 250 m dan 250 mm, terbuat dari besi cor baru mengalirkan air pada temperatur 15oC.

(11)

Engineering

Department

21

….. CONTOH SOAL 1

Pipa besi cor:

Koefisien kekasaran pipa diasumsikan

masing-masing f1 = 0.019, f2 = 0.021, dan f3 = 0.020

Civil

Engineering

Department

Penyelesaian CONTOH SOAL 1…..

 Kehilangan Energi:

2 3 3 1 1 2 2 2 5 5 5 1 2 3 2 2 5 5 5 2 2 3 8 8 0.019 300 0.021 150 0.020 250 10 9.81 (3,14) (0.3) (0.2) (0.25) 8 10 17309.43 96.89878 10 1429.073 0.0836 / f L f L f L Q z g D D D Q Q Q Q m s                        

(12)

Engineering

Department

23

Pipa Hubungan Paralel … # 1

 Pipa 1, 2 dan 3 dipasang secara paralel untuk menghubungkan kolam/tandon A ke kolam B.

Civil

Engineering

Department

Pipa Hubungan Paralel … # 2

 Debit aliran total:

 Kehilangan energi:

1 2 3 2 2 2 1 1 2 2 3 3

4

Q

Q

Q

Q

D v

D v

D v

1 2 3 2 2 2 3 3 1 1 2 2 1 2 3 1

2

2

2

3

2

f f f

H

h

h

h

L v

L v

L v

H

f

f

f

D

g

D

g

D

g

(a)

(13)

Engineering

Department

25

Pipa Hubungan Paralel … # 3

 Debit Pada Masing-masing Pipa:

 Debit Dengan Pipa ekivalen:

1 5 2 1 1 1 1 1 5 2 2 2 2 2 1 5 2 3 3 3 3 2 4 . 2 4 . 2 4 . D Q g H f L D Q g H f L D Q g H f L                   1 5 2 2 4 . e e e D Q g H f L       (b) (c) Civil Engineering Department

Pipa Hubungan Paralel … # 4

 Substitusi Pers. (b)dan (c) ke (a) diperoleh persamaan panjang pipa ekivalen:

1 1 1 1 5 2 5 2 5 2 5 2 3 1 2 1 1 2 2 3 3

.

.

.

.

e e e

D

D

D

D

f L

f L

f L

f L

(14)

Engineering

Department

27

CONTOH SOAL 2 …. # 1

 Air dipompa dari kolam A ke kolam B melalui pipa 1, 2, dan 3. Pompa berada di kolam A. Muka air Kolam B berada 60 m di atas muka air kolam A. Debit aliran pompa diharapkan sebesar 300 liter/detik

A B 1 3 2 Pipa 1: D1= 24”, L1= 450 m Pipa 2: D2= 12”, L2= 600 m Pipa 3: D3= 18”, L3= 600 m

Koefisien gesekan semua pipa = 0.02

Civil

Engineering

Department

CONTOH SOAL 2 …. # 2

 Tentukan:

1. panjang pipa ekivalen terhadap pipa 1 2. Daya pompa dalam tenaga kuda (efisiensi

75%)

(15)

Engineering

Department

29

Solusi CONTOH SOAL 2 …# 1

 Karakteristik Pipa:

 Panjang ekivalen pipa paralel (pipa 2 & 3)

Civil

Engineering

Department

Solusi CONTOH SOAL 2 …# 2

a) Panjang ekivalen:

Panjang ekivalen pipa paralel (pipa 2 & 3) thd pipa 1:

(16)

Engineering

Department

31

Solusi CONTOH SOAL 2 …# 3

a) Panjang ekivalen:

b) Hitungan Daya Pompa:

Kehilangan energi berdasarkan panjang pipa

ekivalen:

Civil

Engineering

Department

Solusi CONTOH SOAL 2 …# 4

b) Hitungan Daya Pompa:

Tinggi tekanan efektif:

(17)

Engineering

Department

33

Solusi CONTOH SOAL 2 …# 5

c) Debit melalui Pipa 2 dan Pipa 3:

Pipa paralel 2 & 3 digantikan pipa ekivalen, debit yg melalui pipa ekivalen = 300 liter/detik.

Kehilangan energi pada pipa paralel:

Civil

Engineering

Department

Solusi CONTOH SOAL 2 …# 6

(18)

Engineering

Department

35

Solusi CONTOH SOAL 2 …# 6

Debit melalui Pipa 3:

Civil

Engineering

Department

Pipa Bercabang

Dalam praktek sering sistem pipa

menghubungkan tiga atau lebih kolam/

tandon/reservoir.

Biasanya data yang diketahui :

pipa : panjang, diameter, macam

air : rapat massa, kekentalan

(19)

Engineering

Department

37

Tipe-tipe Persoalan Teknis Dalam Sistem Pipa Tiga Tandon

Tipe I: Pipa bercabang dari sistim tiga tandon untuk mencari perhitungan kehilangan energi (head loss) dan elevasi muka air hilir

Tipe II: Tiga tandon dihubungkan oleh pipa, mencari perhitungan debit dengan konfigurasi pipa dan elevasi muka air diketahui

Tipe III: Tiga tandon dihubungkan oleh pipa, mencari perhitungan ukuran pipa untuk mendapatkan debit yang diinginkan

Civil

Engineering

Department

Pipa Bercabang: Persoalan 3 tandon … #1

ZA

(20)

Engineering

Department

39

Pipa Bercabang: Persoalan 3 tandon … # 2

 Ingat Definisi Garis Energi dan Garis Tekanan:

 Garis Energi (EGL) dan Garis Tekanan

(HGL) dedefinisikan sebagai:

 EGL menunjukkan tinggi tekan total Bernoulli

sedangkan HGL adalah tinggi air pada

tabung piezometric yang dipasang pada pipa 2 2 p v EGL z g p HGL z

     Civil Engineering Department

Pipa Bercabang: Persoalan 3 tandon … # 3

 Penyelesaian dilakukan dengan cara coba-coba, dengan urutan berikut:

1. Karena debit pada masing-masing pipa belum diketahui, diasumsikan/dicoba elevasi muka air piezometric pada titik

cabang (J) berada pada titik P.

2. Hitung kehilangan energi (head losses) hf1,

hf2, hf3 untuk masing-masing pipa.

3. Hitung debit Q1, Q2, Q3 untuk

(21)

Engineering

Department

41

Pipa Bercabang: Persoalan 3 tandon … # 4

4. Jika persamaan kontinuitas tidak dipenuhi

(Q1 Q2 + Q3), maka asumsi awal yaitu

tinggi tekanan pada titik cabang (J) diubah

(P dinaikkan bila Q1 > Q2 + Q3, diturunkan

bila sebaliknya ).

5. Ulangi langkah 2 sampai persamaan kontinuitas dipenuhi, yaitu air yang masuk lewat cabang (J) sama dengan air yang keluar lewat cabang (J)

Civil

Engineering

Department

Pipa Bercabang: Persoalan 3 tandon … # 5

 Asumsi perubahan nilai P disajikan pada gambar berikut:

(22)

Engineering

Department

43

Pipa Bercabang: Persoalan 3 tandon … # 6

 Dari Problem di Atas, jika ZA, ZB dan sifat-sifat pipa (f, L, D) masing-masing diketahui, maka debit yang mengalir di tiap-tiap pipa dapat dihitung. Civil Engineering Department

CONTOH SOAL 3 … # 1

ZA ZB +196.7 m +190.0 m +162.6 m

(23)

Engineering Department 45

CONTOH SOAL 3 … # 2

 Data pipa:  L1= 2440 m, D1= 610 mm  L2= 1200 m, D2= 406 mm  L3= 1220 m, D3= 305 mm

 Nilai f semua pipa sama = 0.029

 Hitunglah debit pada masing-masing pipa.

Civil

Engineering

Department

Solusi CONTOH SOAL 3 … # 1

 Tinggi tekanan kolam A dan B terhadap Kolam C:

zA= elevasi A – elevasi D = 196.7 – 162.6 = 34.1 m

zB= elevasi B – elevasi D = 190.0 – 162.6 = 27.4 m

 Karena elevasi muka air pada titik cabang J tidak diketahui maka penyelesaian dilakukan dengan coba-coba.

(24)

Engineering

Department

47

Solusi CONTOH SOAL 3 … # 2

 Kehilangan energy mayor pada pipa dihitung dengan i i i 2 i i f 2 5 i i 2 f i i f i i 8 f L h Q g D h k Q h Q k       1 2 5 2 2 5 3 2 5 8 0.029 2440 k 69.29475 9.81 (3.14) (0.61) 8 0.029 1200 k 260.922 9.81 (3.14) (0.406) 8 0.029 1220 k 1108.716 9.81 (3.14) (0.305)                   Civil Engineering Department

Solusi CONTOH SOAL 3 … # 2

 Pemisalan 1:

Diasumsikan elevasi muka air P sama dengan elevasi muka air di kolam B sehingga tidak ada aliran dari dan ke kolam B (Q2 = 0)

(25)

Engineering

Department

49

Solusi CONTOH SOAL 3 … # 3

 Kehilangan Tenaga di Pipa 3:

2 f 3 3 3 2 3 3 3

h

k Q

27.4 1108.716 Q

Q

0.1572 m / det ik

f 3 B

h

Z

27.4 m

Civil Engineering Department

Solusi CONTOH SOAL 3 … # 4

 Kehilangan Tenaga di Pipa 1:

2 f 1 1 1 2 1 3 1 h k Q 6.7 69.29475Q Q 0.3109 m / det ik      f 1 A f 3

h

Z

h

34.1 27.4

6.7 m

(26)

Engineering

Department

51

Solusi CONTOH SOAL 3 … # 5

 Cek persamaan kontinuitas:

1 2 3 3 Q (Q Q ) 0.3109 (0 0.1572) 0.1537 m / det ik      

Asumsi elevasi muka air P tidak benar, perlu dinaikkan

Civil

Engineering

Department

Solusi CONTOH SOAL 3 … # 5

 Pemisalan 2:

Elevasi muka air di P adalah +193.0 (Pemisalan sembarang)

 Sehingga:

 hf1= 196.7 – 193.0 = 3.7 m

 hf2= 193.0 – 190.0 = 3.0 m

(27)

Engineering

Department

53

Solusi CONTOH SOAL 3 … # 6

 Debit di Pipa 1: hf1= 3.7 m  Debit di Pipa 2: hf2= 3.0 m 2 f 1 1 1 2 1 3 1 h k Q 3.7 69.29475 Q Q 0.2311 m / det ik      2 f 2 2 2 2 2 3 2 h k Q 3.0 260.922 Q Q 0.1072 m / det ik      Civil Engineering Department

Solusi CONTOH SOAL 3 … # 8

 Debit di Pipa 3: hf3= 30.4 m 2 f 3 3 3 2 3 3 3

h

k Q

30.4 1108.716 Q

Q

0.1656 m / det ik

(28)

Engineering

Department

55

Solusi CONTOH SOAL 3 … # 9

 Cek persamaan kontinuitas:

1 2 3 3

Q

(Q

Q )

0.2311 (0.1072 0.1656)

0.0417 m / det ik

 

Asumsi elevasi muka air P tidak benar

Civil

Engineering

Department

Solusi CONTOH SOAL 3 … # 10

 Pemisalan 3: dilakukan dengan interpolasi nilai pemisalan 1 dan 2

-0.0417 Elevasi PQ 0.1537 +190.0 +193.0 x P = ? Elevasi P = +190.0 + x Nilai x dicari dengan interpolasi linier 0.1537 x (193 190) 0.1537 ( 0.0417) 2.3598      P 190 2.3598 192.3598    

(29)

Engineering

Department

57

Solusi CONTOH SOAL 3 … # 11

 Pemisalan 3:

Elevasi muka air di P adalah +192.3598 m (Dari hasil interpolasi pemisalan 1 & 2)

 Sehingga:  hf1= 196.7 – 192.3598 = 4.3402 m  hf2= 192.3598 – 190.0 = 2.3598 m  hf3= 192.3598 – 162.6 = 29.7598 m Civil Engineering Department

Solusi CONTOH SOAL 3 … # 12

 Debit di Pipa 1: hf1= 4.3402 m  Debit di Pipa 2: hf2= 2.3598 m 2 f 1 1 1 2 1 3 1 h k Q 4.3402 69.29475 Q Q 0.2503 m / det ik      2 f 2 2 2 2 2 3 2 h k Q 2.3598 260.922 Q Q 0.0951 m / det ik     

(30)

Engineering

Department

59

Solusi CONTOH SOAL 3 … # 14

 Debit di Pipa 3: hf3= 29.7598 m 2 f 3 3 3 2 3 3 3

h

k Q

29.7598 1108.716 Q

Q

0.1638 m / det ik

Civil Engineering Department

Solusi CONTOH SOAL 3 … # 15

 Cek persamaan kontinuitas:

1 2 3 3

Q

(Q

Q )

0.2503 (0.0951 0.1638)

0.0086 m / det ik

 

Asumsi elevasi muka air P dianggap benar

(31)

Engineering Department 61

Prosedur penyelesaian

Mulai Hitung kehilangan Energi pada tiap2 pipa

hf1, hf2, hf3, …

Hitung Debit pada tiap2 pipa Q1, Q2, Q3, … Cek Kontinuitas di titik cabang? Asumsikan elevasi P

Hitung elevasi muka air pd reservoir tujuan dan debit pada tiap2 pipa

Selesai

Check Reynold Number

Bila Koefisien Gesekan pada pipa tidak diketahui/diasumsikan, Gunakan Fast Formula

ya tdk

Civil

Engineering

Department

Fast Formula memperkirakan koef. gesek

2

2

f

L V

h

f

D g

1

2

f

L

V

gDh

f

1

/

2.51

2 log(

)

3.7

e D

f

 

R f

2

/

2.51

-2

log

3.7

2

f f

gDh

e D

V

L

V

L

D

gDh

Persamaan Colebrook: Pers. Darcy-Weisbach:

V D

R

(32)

Engineering

Department

63

Jaringan Pipa

 Contoh aplikasi: Sistem Jaringan Distribusi Air Minum.

 Metode Perhitungan Debit Pada Jaringan Pipa:

 Metode Hardy Cross

 Metode Matrik

Hanya akan dibahas Metode Hardy Cross

Civil

Engineering

Department

Jaringan Pipa

Pada Prinsipnya Perhitungan Harus Memenuhi

Persamaan Kontinuitas dan Energi

Kehilangan energi akibat gesekan dihitung dengan:

Debit Aliran Masuk Titik Simpul i = Debit Aliran Keluar Titik Simpul i  Qi= 0

Jumlah Kehilangan energi dalam jaringan tertutup = 0 hf= 0 2 2 2 5 8 2 f L v f L h f Q D g g D   

(33)

Engineering Department

Jaringan Pipa

65 2 5

8

f L

k

g

D

k = 1 k = 4 k = 5 k = 4 k = 2 k = 3 100 cfs 25 cfs 25 cfs 50 cfs Civil Engineering Department

Kehilangan Energi Karena Gesekan (Major Losses)

Secara Umum Kehilangan Energi Karena Gesekan

dihitung dengan:

Nilai m = tergantung rumus yg digunakan misal: Darcy-Weisbach, m = 2 ;

Hazen-William, m = 1,85 Nilai k = tergantung rumus yg digunakan &

Karakteristik pipa

Dalam pembahasan ini digunakan rumus

Darcy-Weisbach: dengan 2 f

h

k Q

m f

h

k Q

2 5

8

f L

k

g

D

(34)

Engineering

Department

67

Metode Hardy Cross #1

Prosedur Penyelesaian:

1. Tetapkan debit masing2 pipa Q0hingga memenuhi syarat Kontinuitas.

2. Hitung Kehilangan energi tiap pipa dengan rumus: hf= kQ2

3. Jaringan dibagi menjadi beberapa jaring tertutup.

4. Hitung kehilangan energi keliling tiap jaring

hf, jika pengaliran seimbang maka hf= 0

Civil

Engineering

Department

Metode Hardy Cross #2

Prosedur Penyelesaian….. (lanjutan):

5. Hitung nilai |2kQ2| pada tiap jaring.

6. Pada tiap jaring dilakukan koreksi debit:

(A)

7. Dengan debit yang telah dikoreksi Q = Q0+ Q, prosedur 1 sampai 6 diulangi lagi sampai diperoleh Q = 0 2 0 0 2 kQ Q kQ   

(35)

Engineering

Department

69

Metode Hardy Cross #2

Penurunan Persamaan (A)adalah sbb:

1. Kehilangan energi:

2. Untuk Q << Q0, maka Q2 0, sehingga:

2 2 0 2 2 0 2 0 f h k Q k Q Q kQ kQ Q k Q          2 0 2 0 f hkQkQQ Civil Engineering Department

Metode Hardy Cross #3

Penurunan Persamaan (A)….. (lanjutan):

3. Jumlah kehilangan energi tiap jaring adalah 0, sehingga: 2 0 0 2 0 0 0 2 0 2 f h kQ Q kQ kQ Q kQ         

(36)

Engineering

Department

71

Contoh Perhitungan Metode Hardy Cross

Hitung debit aliran tiap pipa pada jaringan pipa berikut dengan metode Hardy Cross. Kehilangan energi dihitung dengan rumus Darcy-Weisbach:

k = 1 k = 4 k = 5 k = 4 k = 2 k = 3 100 cfs 25 cfs 25 cfs 50 cfs Civil Engineering Department

Penyelesaian Metode Hardy Cross #1

Pemisalan 1: Dimisalkan debit aliran pada

tiap pipa sebagai berikut

k = 1 k = 4 k = 5 k = 4 k = 2 k = 3 100 cfs 25 cfs 25 cfs 50 cfs 60 40 10 25 25 50

(37)

Engineering

Department

73

Penyelesaian Metode Hardy Cross #2

Perhitungan Kehilangan Energi:

Loop Kiri : hf= k Q02 | 2kQ0| 1 x 602= 3600 2 x 1 x 60 = 120 4 x 102= 400 2 x 4 x 10 = 80 3 x 402= - 4800 2 x 3 x 40 = 240hf= - 800| 2kQ0 | = 440 k = 1 k = 3 60 40 10 1

800

2

440

Q

 

k = 4 Civil Engineering Department

Penyelesaian Metode Hardy Cross #3

Perhitungan Kehilangan Energi:

Loop Kanan : hf= k Q02 | 2kQ0| 4 x 502= 10000 2 x 4 x 50 = 400 2 x 252= 1250 2 x 2 x 25 = 100 5 x 252= - 3125 2 x 5 x 25 = 250 4 x 102= - 400 2 x 4 x 10 = 80hf= 7725| 2kQ0 | = 830 2

7725

9

830

Q

 

 

k = 4 k = 5 k = 4 k = 2 10 25 25 50

(38)

Engineering

Department

Perubahan asumsi debit

75 k = 1 k = 4 k = 5 k = 4 k = 2 k = 3 100 cfs 25 cfs 25 cfs 50 cfs 60 40 10 25 25 50 k = 1 k = 4 k = 5 k = 4 k = 2 k = 3 100 cfs 25 cfs 25 cfs 50 cfs 62 38 21 16 34 41 1 2

2

9

Q

Q

 

Civil Engineering Department

Penyelesaian Metode Hardy Cross #4

Pemisalan 2: Dimisalkan debit aliran pada

tiap pipa sebagai berikut

k = 1 k = 4 k = 5 k = 4 k = 2 k = 3 100 cfs 25 cfs 25 cfs 50 cfs 62 38 21 16 34 41

(39)

Engineering

Department

77

Penyelesaian Metode Hardy Cross #5

Perhitungan Kehilangan Energi:

Loop Kiri : hf= k Q02 | 2kQ0| 1 x 622= 3844 2 x 1 x 62 = 124 4 x 212= 1764 2 x 4 x 21 = 168 3 x 382= - 4332 2 x 3 x 38 = 228hf= 1276| 2kQ0 | = 520 k = 1 k = 3 62 38 21 1

1276

2.5

520

Q

 

 

k = 4 Civil Engineering Department

Penyelesaian Metode Hardy Cross #6

Perhitungan Kehilangan Energi:

Loop Kanan : hf= k Q02 | 2kQ0| 4 x 412= 6724 2 x 4 x 41 = 328 2 x 162= 512 2 x 2 x 16 = 64 5 x 342= - 5780 2 x 5 x 34 = 340 4 x 212= - 1764 2 x 4 x 21 = 268hf= - 308| 2kQ0 | = 900 2

308

0.3

900

Q

 

 

k = 4 k = 5 k = 4 k = 2 21 16 34 41

(40)

Engineering

Department

79

Penyelesaian Metode Hardy Cross #7

Pemisalan 3: Dimisalkan debit aliran pada

tiap pipa sebagai berikut

k = 1 k = 4 k = 5 k = 4 k = 2 k = 3 100 cfs 25 cfs 25 cfs 50 cfs 59.5 40.5 18.8 15.7 34.3 40.7 Civil Engineering Department

Penyelesaian Metode Hardy Cross #5

Perhitungan Kehilangan Energi:

Loop Kiri : hf= k Q02 | 2kQ0| 1 x (59.5)2= 3540.25 2 x 1 x 59.5 = 119 4 x (18.8)2= 1413.76 2 x 4 x 18.8 = 150.4 3 x (40.5)2= - 4920.75 2 x 3 x 40.5 = 243hf= 33.26| 2kQ0 | = 512.4 k = 1 k = 3 59.5 40.5 18.8 1

33.26

0.0649

512.4

Q

 

 

k = 4

(41)

Engineering

Department

81

Penyelesaian Metode Hardy Cross #6

Perhitungan Kehilangan Energi:

Loop Kanan : hf= k Q02 | 2kQ 0| 4 x (40.7)2= 6625.96 2 x 4 x 40.7 = 325.6 2 x (16.7)2= 557.78 2 x 2 x 16.7 = 66.8 5 x (34.3)2= - 5882.45 2 x 5 x 34.3 = 343 4 x (18.8)2= - 1413.76 2 x 4 x 18.8 = 150.4hf= - 112.47| 2kQ0 | = 885.8 2

112.47

0.1297

885.8

Q

 

 

k = 4 k = 5 k = 4 k = 2 18.8 16.7 34.3 40.7 Civil Engineering Department

Penyelesaian Metode Hardy Cross #4

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengujian pada diameter yang sama dan panjang pipa yang sama menunjukkan bahwa debit air berbanding terbalik dengan sudut sambungan belokan pipa, semakin

Debit atau aliran fluida yang melalui pipa sering terjadi hambatan karena rugi-rugi primer maupun sekunder sehingga perlu diketahui pe- nyebabnya, oleh karena itu penelitian

kehilangan energi pada semua pipa, sedangkan dalam pipa paralel, kehilangan energi pada setiap pipa adalah sama dan debit aliran merupakan penjumlahan dari. debit pada setiap

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis mencoba untuk membuat model aliran debit rendah dengan menggunakan tandon buatan yang kemudian disalurkan melalui pipa

Setiap pipa dari sistem jaringan terdapat hubungan antara kehilangan tenaga.

Dari hasil analisis data secara uji laboratorium dan statistik bahwa besar debit aliran pada pipa ventllrimeter melalui pengukllran cara pertama tidak berbeda

bertujuan untuk menentukan formula empirik hasil analisis dimensi debit aliran (Q) yang melalui pipa berpori.Penelitian dilakukan dengan cara membuat eksperimen

Dalam Tugas Akhir ini letak pipa inlet dan letak pipa outlet akan diubah-ubah untuk mencari letak pipa inlet dan letak pipa outlet yang paling baik guna