• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PARENTING CLASS DALAM MENUNJANG PENDIDIKAN AKHLAK DI PAUD WAFDAA KIDS CENTER KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "IMPLEMENTASI PARENTING CLASS DALAM MENUNJANG PENDIDIKAN AKHLAK DI PAUD WAFDAA KIDS CENTER KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI

PARENTING CLASS

DALAM MENUNJANG PENDIDIKAN AKHLAK

DI PAUD WAFDAA KIDS CENTER

KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

oleh

SITI NILNA FAIZAH M1.14.013

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PROGRAM PASCASARJANA

(2)

IMPLEMENTASI

PARENTING CLASS

DALAM MENUNJANG PENDIDIKAN AKHLAK

DI PAUD WAFDAA KIDS CENTER

KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

oleh

SITI NILNA FAIZAH M1.14.013

Tesis diajukan kepada Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Salatiga

sebagai pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan

Salatiga, 12 September 2018

(3)
(4)

PERNYATAAN KEASLIAN

“Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis ini merupakan

hasil karya sendiri dan sepanjang pengetahuan dan keyakinan saya tidak mencantumkan tanpa pengakuan bahan-bahan yang telah dipublikasikan sebelumnya atau ditulis oleh orang lain, atau sebagian bahan yang pernah diajukan untuk gelar atau ijazah pada Institut Agama Islam Negeri Salatiga

atau perguruan tinggi lainnya.”

Salatiga, 12 September 2018 Yang Membuat Pernyataan

(5)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN

KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Siti Nilna Faizah NIM : M1.14.013

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

(6)

ABSTRAK

Judul Tesis : Implementasi Parenting Class dalam Menunjang Pendidikan Akhlak di PAUD Wafdaa Kids Center Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018

Tesis ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Parenting Class dalam Menunjang Pendidikan Akhlak di PAUD Wafdaa Kids Center Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan sosiologis. Sumber data yang diperoleh yaitu sumber data primer dan sekunder. Pengumpulan data melalui tehnik observasi, interview dan dokumentasi. Tehnik analisis data dengan cara mereduksi data, display data dan mengambil kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Implementasi Parenting Class dalam Menunjang Pendidikan Akhlak di PAUD Wafdaa Kids Center yang sudah berjalan dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu ragam kegiatan, partisipasi anak didik dan orang tua, kesadaran moral kolektif guru, kebijakan sekolah berbasis pendidikan akhlak, pelibatan integrative sekolah-masyarakat dan nilai-nilai akhlak yang berkembang.

Adapun nilai-nilai akhlak yang dapat diungkap melalui kegiatan parenting class antara lain menjalankan amanah dengan sebaik mungkin, Berperilaku sopan

santun terhadap siapapun, Menggunakan waktu yang ada untuk kegiatan yang produktif dan bermanfaat, Berkata jujur walaupun dikeadaan yang menyakitkan hati, dan Bersikap saling mengasihi terhadap sesama makhluk hidup.

(7)

ABSTRACT

Tittle : Implementation of Parenting Class in Supporting Moral Education in PAUD Wafdaa Kids Center Pringapus Semarang Year 2017/2018

This thesis is intended to know the implementation of parenting class in supporting moral education in PAUD Wafdaa Kids Center Pringapus Semarang, It constitutes qualitative research by means of sociological approach. The data sources are from primary and secondary one. The data collections are through observation, interview and documentation technique. Meanwhile, the data analyses of this research are to reduce data, display one and make a conclusion.

The problems of research involve various from of parenting class implementation, moral education in the students of PAUD Wafdaa Kids Center.

The research shows that moral education implementation, parenting class in PAUD Wafdaa Kids Center can be seen from many aspects. There are kind of activities, such as participation of student and parents, collective moral awareness of teacher, moral education based school policy, the intregative involment of school-sociaty at large and the values of moral education in progress.

The moral value of parenting class is doing instruction as well as possible, having a good behavior to anyone, doing positive things, honest and love ach other.

(8)

PRAKATA

Ya Allah, dzat yang maha segalanya. Alhamdulillahi robbil’alamin, segala puji dan Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Taufiq serta Hidayah-Nya yang tiada terhingga penulis dapat menyusun tesis ini

dengan judul “Implementasi Parenting Class Untuk Menunjang Pendidikan Akhlak di PAUD Wafdaa Kids Center Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018”

Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi utusanMu Muhammad Rasul KekasihMu sang pembawa risalah Uswatun Khasanah beserta keluarga dan para sahabatnya. Mudah-mudahan kita diakui sebagai umatnya dan mendapat syafaat di yaumul qiyamah kelak.

Penulis tesis ini pun tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan tesis ini. Oleh karena itu dengan rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga 3. Hammam, Ph.D., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam

(9)

4. Prof. Dr. Mansur, M.Ag., selaku pembimbing yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga tesis ini dapat terselesaikan. 5. Bapak dan Ibu dosen Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah membekali

berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan tesis ini.

6. Suami dan anakku tercinta (Arrayyan Hayyan Al Ayyubi) yang telah memberikan support dalam mengerjakan tesis ini.

7. Keluarga besar penulis, Bapak dan Ibu yang selalu mendo’akan dan memotivasi.

8. Pengelola, Pendidik dan Wali Anak Didik PAUD Wafdaa Kids Center yang telah membantu memperlancar penelitian.

9. Teman-teman Pascasarjana angkatan 2014, semoga jalinan persahabatan dan kekeluargaan tetap terjaga selamanya.

Tesis ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan mendapat ridlo dari Allah Swt.

Salatiga, 24 September 2018 Penulis

(10)

DAFTAR ISI

BAB II IMPLEMENTASI PARENTING CLASS A. Gambaran Umum PAUD Wafdaa Kids Center ……… 15

B. Implementasi Parenting Class ………. 20

C. Kelebihan dan Kekurangan Program Parenting …….. 22

BAB III HASIL IMPLEMENTASI PARENTING CLASS DALAM MENUNJANG PENDIDIKAN AKHLAK A. Hasil Implementasi Parenting Class………..…………..24

(11)

2. Program Parents’ Gathering………. 25

3. Program Seminar ……… 26

4. Program Hari Konsultasi ……… 27

5. Program Cook on The Spot ……… 28

B. Nilai-nilai Akhlak Yang Berkembang ………. 29

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Ragam Kegiatan ………31

B. Partisipasi Aktif Siswa ………..32

C. Kesadaran Moral Kolektif Guru ………32

D. Kebijakan Sekolah Berbasis Pendidikan Akhlak ……..33

E. Pelibatan Integratif Sekolah-Masyarakat ………..33

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ………..…36

B. Saran ……….37

DAFTAR PUSTAKA ………38

LAMPIRAN ………..40

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Tabel Perkembangan Jumlah Anak Didik ………. 17

2.2 Tabel Program Foundation Class ……….… 24

2.3 Tabel Parents Gathering ……… 25

2.4 Tabel Seminar ……… 26

2.5 Tabel Hari Konsultasi ………... 27

2.6 Tabel Cook on The Spot ………... 28

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Pedoman Wawancara ………. 39

2. Catatan Hasil Wawancara …………...……… 40

3. Surat Ijin Penelitian ……… 55

4. Surat Bukti Telah Melakukan Penelitian ………... 56

5. Dokumentasi ……….. 57

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan anak usia dini sangatlah penting karena pada usia tersebut anak mulai tumbuh dan berkembang. Sesuai dengan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menerangkan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.1 Pernyataan ini dapat dikatakan sebagai sebuah implementasi dari hadist Rasulullah saw yaitu

Artinya: Mencari ilmu itu wajib bagi setiap Muslim laki-laki dan perempuan (HR. Ibnu Abdil Barr).2

Akhlak adalah pengetahuan yang menjelaskan tentang baik dan buruk mengatur pergaulan manusia dan menentukan tujuan akhir dari usaha dan kerjanya. Akhlak merupakan perilaku yang tampak atau terlihat dengan

1Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, 2.

2

(15)

jelas baik dalam kata maupun perbuatan yang dimotivasi oleh dorongan karena Allah.3 Dapat dikatakan bahwa seorang anak adalah amanat bagi kedua orang tuanya, yang harus dididik dan diarahkan.

Kegiatan parenting class merupakan pembelajaran bersama anak dengan orang tua di sekolah dalam rangka menangani anak dengan komunikasi antara guru dan orang tua murid.4

Dimensi pertama berkenaan dengan hubungan emosional orang tua dengan anak. Dimensi kedua adalah cara cara orang tua dalam mengontrol perilaku anaknya.5 Dengan demikian interaksi orang tua kepada anak harus stabil agar anak dapat berkembang dengan baik yaitu salah satunya melalui kegiatan parenting class.

Kecamatan Pringapus merupakan lingkungan industri di Kabupaten Semarang yang cukup besar, dimana mayoritas penduduknya adalah bekerja di pabrik. Termasuk para orang tua di PAUD Wafdaa Kids Center. Sehingga waktu untuk mendidik dan membimbing anak sangatlah kurang dan terjadilah krisis akhlak pada anak.

Dari uraian tersebut, penulis akan mengungkap lebih jauh tentang Implementasi Parenting Class Dalam Menunjang Pendidikan Akhlak di

3

Poerwodarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: P3 Depdikbud PN Balai Pustaka, 1976, 97.

4

Elia Daryati, Parenting With Heart, Yogyakarta: Kaifa Pustaka, 2014, 5.

5

(16)

PAUD Wafdaa Kids Center Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Bagaimana implementasi parenting class dalam menunjang pendidikan akhlak di PAUD Wafdaa Kids Center Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018?

2. Apakah hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan parenting class di PAUD Wafdaa Kids Center Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018?

C. Signifikansi Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bentuk implementasi parenting class dalam menunjang pendidikan akhlak di PAUD Wafdaa Kids Center Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018.

(17)

2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoretis

Secara teoritis manfaat dari penelitian ini adalah hadirnya kontribusi positif untuk pengembangan program parenting class dalam menunjang pendidikan akhlak anak usia dini, terutama ketika pendidikan tersebut dihadapkan pada suatu konteks di Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang yang merupakan daerah industri. b. Manfaat Praktis

1. Bagi lembaga pendidikan, sebagai kontribusi pemikiran pengembangan kegiatan pembelajaran khususnya dalam pembentukan akhlak siswa.

2. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola kegiatan pembelajaran sehingga pelaksanaan pendidikan akhlak dapat berjalan secara efektif dan efisien.

(18)

D. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian yang sejenis dan terlebih dahulu dilakukan, diantaranya adalah :

Iing Sakrim tentang Konsep Akhlak Anak Usia Dini dalam Perspektif Islam. Tesis Program Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati

Cirebon, 2012.6 Hasilnya keluarga (orang tua) peranannya sangat penting karena keluarga merupakan Madrasatul Ula.

Farhatin Masruroh tentang Pemikiran Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Abdurrahman An Nahlawi. Tesis Program Pascasarjana IAIN

Sunan Ampel Surabaya, 2010.7 Menjelaskan bahwa anak adalah amanat dari Allah yang harus dijaga kefitrahannya untuk menjadi manusia yang memiliki nilai-nilai hidup yang bermakna yaitu manusia yang beriman, berilmu dan berakhlak mulia.

Heri Afrizal Purba tentang Konsep Pendidikan Anak Usia Dini dan Implementasinya dalam Sistem Pendidikan Nasional. Tesis Program

Pascasarjana di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 2010.8 Mendeskripsikan bahwa Pendidikan dalam keluarga dapat memberikan pengaruh besar terhadap karakter anak.

6

Iing Sakrim, Konsep Akhlak Anak Usia Dini dalam Perspektif Islam, Tesis Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 2012, 85.

7

Farhatin Masruroh, Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Abdurrahman Annahlawi, Tesis Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2010, 79.

8

(19)

Julal Umam tentang Konsep Pendidikan Islam Dalam Keluarga (Studi Pemikiran Hasan Langgulung). Tesis Program Pascasarjana IAIN

Walisongo Semarang, 2012.9 Menjelaskan bahwa pemikiran pendidikan Islam Hasan Langgulung dalam keluarga meliputi aspek-aspek pendidikan islam jasmani dan rohani yaitu aqidah, syariah, akhlak dll.

Ngaidin tentang Implementasi Pendidikan Karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler rohani islam (rohis) dan pembiasaan keagamaan

SMA Negeri Kota Salatiga. Tesis Program Pascasarjana IAIN Salatiga,

2017.10 Mendeskripsikan bahwa nilai yang diungkap melalui kegiatan ini adalah budaya religious, kerjasama, kreatif, mandiri, dll.

Dari penelitian di atas, penulis memilki kesamaan dalam penelitian ini yaitu meneliti tentang konsep pendidikan Akhlak, adapun yang membedakan penelitian penulis dengan penelitian yang lain adalah dari berbagai penelitian tentang pendidikan akhlak khususnya akhlak anak usia dini, penulis belum menemukan penelitian yang spesifik membahas tentang pendidikan akhlak melalui kegiatan parenting class. Penulis menganggap perlu untuk melakukan penelitian ini agar hasil penelitian ini dapat diimplementasikan.

9

Julal Umam, Konsep Pendidikan Islam Dalam Keluarga (Studi Pemikiran Hasan Langgulung), Tesis Pascasarjana IAIN Walisongo Semarang, 2012, 83.

10

Ngaidin, Implementasi Pendidikan Karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler rohani islam

(rohis) dan pembiasaan keagamaan SMA Negeri Kota Salatiga, Tesis Program Pascasarjana IAIN

(20)

E. Kerangka Teori 1. Pendidikan Akhlak

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suaasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.11 Pendidikan sangat penting untuk kehidupan manusia.

Akhlak merupakan alat kontrol psikis dan sosial bagi individu dan masyarakat tanpa akhlak, masyarakat manusia tidak akan berbeda dari kumpulan binatang. Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui suatu konsep seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu harus terwujud. Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu, disusun oleh manusia di dalam sistem idenya.12 Dapat dikatakan bahwa akhlak merupakan sesuatu yang dapat dibentuk.

Pendidikan akhlak adalah bimbingan asuhan dan pertolongan dari orang dewasa agar mampu membiasakan diri dengan sifat-sifat yang terpuji dan menghindari dari sifat-sifat yang tercela.

11

Undang-Undang No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas, Cetakan ke-1, 2003.

12

(21)

2. Anak Usia Dini (AUD)

Anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan unik.13 Anak adalah potensi utama bagi masa depan bangsa.

Bermacam-macam cara pembagian umur pertumbuhan yang dibuat oleh para ahli jiwa tetapi pada umumnya perbedaan yang terdapat antara mereka tidaklah dalam hal-hal yang pokok. Kanak-kanak dibagi dua tahap yaitu anak usia dini mulai usia 0-6 tahun dalam masa pra sekolah dan usia 6-12 tahun masa sekolah dasar. Remaja dibagi dua tahap yaitu mulai usia 13-16 tahun dalam masa remaja pertama dan usia 17-21 tahun dalam masa remaja terakhir.14 PAUD Wafdaa Kids Center menggunakan acuan untuk anak usia dini mulai usia 0-6 tahun.

Anak usia dini merupakan anak dalam masa perkembangan yang luar biasa (golden age), pada masa inlah seorang anak mampu merekam dan mempraktekkan segala perbuatan baik maupun buruk.15 Oleh karenanya seorang orang tua harus menjadi contoh yang baik, karena dengan pembelajaran positif di masa kecilnya anak akan memiliki karakter yang positif demikian pula sebaliknya.

13

Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cetakan ke-V, 2014, vii.

14

Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: PT Bulan Bintang, Cetakan ke-17, 2010, 126.

15

(22)

3. Parenting Class

Menurut Henry Clay Lindgren yang dikutip oleh Ratna Megawangi menyebutkan bahwa The family, not the school, provides the first educational experiences begining in infancy, with the attempt to guide and

direct the child-to train him.16 Keluarga bukan sekolah, memberikan pengalaman-pengalaman pendidikan yang pertama mulai pada masa pertumbuhan dengan usaha-usaha untuk membimbing dan mengarahkan anak serta melatihnya.

Parenting itu merujuk pada suasana kegiatan belajar mengajar yang

menekankan kehangatan bukan ke arah suatu pendidikan satu arah atau tanpa emosi. Dengan adanya kegiatan parenting class, selain orang tua mendapatkan ilmu tentang cara mendidik anak, hubungan antara guru dan orang tua akan menjadi lebih akrab sehingga akan memudahkan untuk melakukan sharing tentang perkembangan anak.

F.Metode Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

16

(23)

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang diarahkan ke suatu penelitian lapangan (field research). Kirk dan Miller menyatakan bahwa penelitian kualitatif merupakan tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial (social science) yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berkenaan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.17 Jadi, penulis langsung ikut serta dalam kegiatan tersebut untuk mendapatkan informasi yang akurat.

2. Sumber Data

Penentuan sumber data dalam penelitian ini bisa dikatakan hampir sama dengan istilah pengambilan sampel dalam penelitian kuantitatif. Akan tetapi, perbedaannya terlihat dengan mengacu kepada penentuan sampel dalam penelitian kualitatif tidak didasarkan pada perhitungan statistik. Sampel yang dipilih berfungsi untuk mendapatkan informasi yang maksimum, bukan untuk digeneralisasikan.18 Pengambilan sampel atau penetuan sumber data dalam penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling.

Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah (a) Sumber Data Primer yaitu sumber data yang berkaitan langsung berkaitan dengan

17

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2002, 3.

18

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,

(24)

obyek riset. Data primer dalam penelitian ini adalah perilaku subyek penulis yang diperoleh dari hasil wawancara dan hasil observasi. (b) Sumber Data Sekunder yaitu sumber data yang mendukung dan melengkapi sumber-sumber data primer. Data sekunder dalam penelitian ini adalah buku-buku jurnal dan penelitian orang lain yang berkaitan dengan pendidikan moral.19 Dalam hal ini data primer didapatkan dari pengelola, pendidik, dan orang tua murid PAUD Wafdaa Kids Center. 3. Metode Pengumpulan Data

Beberapa metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pengamatan (observation), wawancara (interview) dan dokumentasi (documentation).

a. Pengamatan (observation)

Melalui observasi, penulis mengamati tentang segala hal yang berkaitan dengan implementasi pendidikan akhlak melalui kegiatan parenting class.

b. Wawancara (interview)

Melalui teknik ini, penulis dapat mengetahui hal-hal mendalam tentang bagaimana pendidik menginterpretasikan fenomena yang terjadi, di mana hal ini tidak bias ditemukan melalui pengamatan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Stainback, sebagaimana diungkap

19

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta:Bima Aksara,

(25)

kembali oleh Sugiyono bahwa “interviewing provides the researcher a means to gain a deeper understanding of how the participant

interprets a situation or phonemenom that can be gained through

observation alone”.20

Teknik wawancara harus digunakan oleh penulis karena dapat mengamati, memahami secara langsung bagaimana penerapan pendidikan akhlak melalui kegiatan parenting. c. Dokumentasi (documentation)

Melalui metode dokumentasi, penulis memperoleh data-data penting seperti deskripsi tentang tema penelitian, uraian pendukung obyek penelitian, berikut keterangan yang lebih detail mengenai kebijakan atau aturan-aturan tertentu sehingga hasil dari penelitian atau riset lebih dapat dipercaya kebenarannya.

4. Kehadiran Peneliti

Penulis dalam penelitian ini bertindak secara langsung di lapangan sehingga mendapatkan data yang riil di dalam keluarga tersebut dan mendapatkan data yang akurat. Penulis hadir ketika program parenting dilaksanakan dan mengamati kegiatan secara langsung.

5. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang berjudul Implementasi parenting class untuk menunjang pendidikan akhlak tepatnya di Pendidikan Anak Usia Dini

20

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &

(26)

Wafdaa Kids Center Klepu Rt. 01 Rw. 01 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang.

6. Analisis Data

Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang fenomena yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain.21 Dalam penelitian ini digunakan metode analisis induktif, yaitu mentransformasi fakta-fakta khusus sebagai bahan untuk membangun teori. Metode ini digunakan untuk menganalisa realitas yang ada dalam sebuah keluarga khususnya berkaitan dengan pendidikan akhlak.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Agar diperoleh data yang akurat penulis terjun langsung untuk observasi dan wawancara, selain itu juga mengecek hasil wawancara dan observasi dengan dicocokan melalui tingkah laku langsung subyek penelitian sehingga hasilnya dapat dipercaya.

21

(27)

G. Sistematika Penulisan

Bab I, yaitu Pendahuluan yang membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, kajian pustaka, kerangka teoretik, metode penelitian, sistematika penulisan.

Bab II, yaitu Implementasi parenting class dalam menunjang pendidikan akhlak di PAUD Wafdaa Kids Center Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang.

Bab III, yaitu Paparan data dan temuan penelitian implementasi parenting class dalam menunjang pendidikan akhlak di PAUD Wafdaa Kids

Center Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang .

Bab IV, yaitu Analisis parenting class dalam menunjang pendidikan akhlak di PAUD Wafdaa Kids Center Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang.

(28)

BAB II

IMPLEMENTASI PARENTING CLASS DI PAUD WAFDAA KIDS CENTER

A. Gambaran Umum PAUD Wafdaa Kids Center

PAUD Wafdaa Kids Center yang beralamat di Desa Klepu RT. 01 RW. 01 Kec. Pringapus merupakan lembaga pendidikan pra sekolah yang pertama kali di Kecamatan Pringapus Kab. Semarang yang berdiri pada tanggal 14 Mei 2005, didirikan oleh seorang pribadi yang peduli terhadap pendidikan khususnya Pendidikan Anak Usia Dini yaitu Ibu Indhah Setiawati, S.Psi. PAUD Wafdaa Kids Center merupakan salah satu lembaga pendidikan agama islam yang menekankan pada fokus penanaman moral dasar Akhlaqul Karimah berdasarkan Alquran dan Sunnah pada anak usia dini.22

Visi PAUD Wafdaa Kids Center adalah “Cerdas Iman, Cerdas Akal,

Cerdas Hati dan Cinta Ilahi”. Misinya yaitu (1) Membimbing anak memahami

tuntunan Islam dalam Al Qur’an dan Hadits dan mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari, (2) Membimbing anak berakhlaqul karimah (berbudi pekerti luhur), (3) Membimbing anak mengembangkan potensi-potensi intelektual, (4) Membimbing anak agar kuat dan memiliki semangat yang tinggi dalam menghadapi segala bentuk ujian hidup, (5) Membimbing anak mencintai

22

Eni Daryani, Pengelola PAUD Wafdaa Kids Center, wawancara, tanggal 15 April 2018,

(29)

dan melestarikan lingkungan alam sekitar, (6) Membimbing anak untuk menjaga kesehatan jasmani.

Adapun tujuan lembaga ini adalah mewujudkan anak yang memiliki sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang seimbang pada setiap aspek perkembangannya sebagai bekal memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut. Mewujudkan anak yang sehat, mandiri, serta peduli terhadap diri sendiri, teman dan lingkungan sekitarnya. Mewujudkan anak yang kreatif dan aktif dalam menciptakan hasil karya untuk dirinya dan masyarakat kelak. Menjadikan generasi islami yang berakhlak mulia sejak dini sebagai bekal menjalani kehidupan dewasa nanti.

Kualifikasi pendidiknya terdiri dari Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini (S.Pd. AUD), Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I.), Sarjana Hukum Islam (S.Hi), Ahli Madya Teknik Komputer (A.Md.), dan yang lainnya sedang mengikuti studi di Universitas Terbuka. Ciri khas yang menonjol keislamannya membuat semakin tahun lebih berkembang dan banyak peminatnya. Pendidik yang berkompeten dan sabar juga membuat para orang tua lebih percaya untuk menyekolahkan anaknya ke PAUD Wafdaa Kids Center.23 Perkembangan sekolahnya dari tahun ke tahun semakin meningkat, baik itu secara fisik (materi), guru maupun anak didiknya. Berikut ini adalah perkembangan jumlah anak didik PAUD Wafdaa Kids Center dari awal berdiri sampai saat ini.

23

(30)

Tabel 2.1

Perkembangan jumlah anak didik

No Tahun Jumlah Anak Didik Jumlah Pendidik

1 2005/2006 30 3

2 2006/2007 19 3

3 2007/2008 21 3

4 2008/2009 27 4

5 2009/2010 57 5

6 2010/2011 65 6

7 2011/2012 67 8

8 2012/2013 72 8

9 2013/2014 75 8

10 2014/2015 120 9

11 2015/2016 127 10

12 2016/2017 133 9

13 2017/2018 138 9

(31)

sejak tahun 2016 sesuai program pemerintah kaitannya dengan bimbingan pendidikan keluarga.24

Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh guru SR menyatakan bahwa pelaksanaan kegiatan parenting class dalam menunjang pendidikan akhlak di PAUD Wafdaa Kids Center sungguh luar biasa, orang tua dan anak sama-sama belajar dan membiasakan berakhlaku karimah dalam kehidupan sehari-harinya. Oleh karena itu, penulis memilih lembaga ini untuk melakukan penelitian mengenai implementasi parenting class dalam menunjang pendidikan akhlak anak usia dini.

Mulai awal tahun pelajaran, kegiatan parenting class ini dilaksanakan oleh PAUD Wafdaa Kids Center. Lembaga menyusun program-program mengenai kegiatan parenting class yang akan dilaksanakan dalam satu tahun pembelajaran. Setiap lembaga PAUD diwajibkan untuk membuat SOP (Standar Operasional Prosedur) sabagai pengendali pelaksanaan kurikulum. SOP ini ditujukan agar keseluruhan praktek pembelajaran di setiap lembaga PAUD dapat dilaksanakan secara optimal dan berkualitas.

Kegiatan parenting class ini dilaksanakan setiap satu bulan sekali di PAUD Wafdaa Kids Center. Ragam kegiatan ini diantaranya adalah parent gathering, foundation class, seminar, hari konsultasi, dan cook on the spot.

24

(32)

program tersebut sesuai dengan aturan dalam kebijakan pemerintah kaitannya dengan pendidikan keluarga.

Dalam pelaksanaan program parenting class dalam menunjang pendidikan akhlak anak usia dini, PAUD Wafdaa Kids Center memiliki 10 penanaman akhlak yang harus diterapkan dalam pembelajaran diantaranya adalah :25

1. Cinta Allah dengan segala CiptaanNya 2. Jujur dan dapat dipercaya (amanah) 3. Sabar

4. Teguh Hati/Konsisten/Istiqomah 5. Bertanggung Jawab

6. Peduli, Mau berbagi, suka menolong, dan bekerjasama 7. Mandiri, percaya diri, kreatif, dan suka bekerja keras 8. Hormat, santun, patuh dan taat

9. Berjiwa pemimpin dan adil 10.Suci, bersih, rapi, dan sehat

Penanaman akhlak tersebut dilaksanakan dalam program-program parenting class dan pembelajaran sehari-hari di PAUD Wafdaa Kids Center.

Kegiatan parenting class melibatkan dengan komite sekolah dalam hal ini Himpunan Orang Tua Murid (HOM).

25

(33)

B. Implementasi Parenting Class

Dalam Oxford Advance Learner’s Dictionary bahwa implementasi adalah

“put something into effect”, (penerapan sesuatu yang memberikan dampak atau

efek).26 Kata Implementasi secara bahasa memiliki arti penerapan atau pelaksanaan. Implementasi merupakan suatu proses penerapan atau pelaksanaan ide, kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak atau efek baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai dan sikap.

Dalam hal ini, implementasi dikaitkan dengan pendidikan akhlak sehingga mengandung maksud, bahwa implementasi merupakan penerapan suatu kegiatan atau metode yang dilakukan oleh sekolah dan berkesinambungan sebagai upaya terhadap pembentukan akhlak peserta didik khususnya di tingkat PAUD.

Teknis pelaksanaan parenting class adalah dengan cara mengundang orang tua dan anak didik ke PAUD Wafdaa Kids Center untuk mengikuti program yang akan dilaksanakan setiap dua bulan sekali. Program-program tersebut diberikan kepada orang tua.

Awal tahun ajaran baru yaitu bulan Juli adalah dengan kegiatan Foundation Class pembelajaran bersama anak dengan orang tua di awal masuk

sekolah dalam rangka orientasi dan pengenalan kegiatan disekolah.

26

A.S. Hornby, Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English.New York; Oxford

(34)

Setelah anak dan orang tua mengenal kegiatan di sekolah kemudian dua bulan selanjutnya melaksanakan kegiatan parents gathering yaitu kegiatan pertemuan orangtua dengan pihak lembaga PAUD yang difasilitasi oleh panitia parenting guna membicarakan tentang program-program lembaga PAUD dalam hubungannya dengan bimbingan dan pengasuhan anak di keluarga dalam rangka menumbuhkembangkan anak secara optimal.

Seminar dilaksanakan pada bulan berikutnya misalnya dengan mengundang tokoh atau praktisi PAUD yang kompeten, pakar dongeng, psikolog dan lain-lain.

Hari Konsultasi adalah hari konsultasi untuk orang tua yang dapat disediakan atau dibuka oleh lembaga PAUD. Jumlah hari yang disediakan sesuai dengan tinggi rendahnya kasus atau jumlah orang tua yang melakukan konsultasi.

Cooking on the Spot adalah kegiatan anak-anak belajar memasak,

menyajikan makanan dengan bimbingan guru atau bersama orang tua agar terjalin kerjasama antar orangtua dan anak.

(35)

C. Kelebihan dan Kelemahan Implementasi Parenting Class

Berdasarkan pelaksanaan program parenting class terdapat kelebihan dan kelemahan diantaranya:

Kelebihannya adalah (1) lebih terjalinnya hubungan silaturrahim dan kedekatan antara orang tua dan pendidik (2) membuka ruang diskusi atau sharing serta keterbukaan antara orang tua dan pendidik (3) orang tua bisa mendapatkan informasi yang utuh mengenai program pendidikan anaknya (4) orang tua dapat langsung menyampaikan saran maupun kritik kepada pihak sekolah secara terbuka (5) para pendidik mendapat banyak masukan sebagai acuan dalam menjalankan proses belajar mengajar.

Orang tua dapat belajar bersama anak dan memahami karakter anak terutama dalam hal mendidik akhlak anak mereka. Dalam hal ini orang tua dapat aktif untuk bertanya maupun mengungkapkan pertanyaan. Seperti yang dikatakan oleh Mel Silberman: “What I hear, I Forget. What I See, I Remember. What I hear and See, I Remember a little. What I hear, see and ask question about or

discuss with someone else, I begin to understand. What I hear, see, discuss and

do, I acquire knowledge and shill. What I teach to another, I master”.27 Ketika orang tua dan anak sama-sama belajar, itu akan lebih berhasil untuk dipraktikkan sehingga dapat membentuk akhlak anak.

27

Mel Silberman, Active Learning 101 Strategies to teach Any Subject, Allyn and Boston,

(36)

Kelemahannya adalah (1) kehadiran orang tua belum dapat 100% dikarenakan kesibukan mereka dalam bekerja di pabrik yang sulit dengan perijinan (2) kurang berperan aktif dalam mengikuti program parenting class tersebut (3) orang tua yang berbeda pemahaman dan pemikiran dengan program lembaga.

(37)

BAB III

HASIL IMPLEMENTASI PARENTING CLASS

A. HASIL IMPLEMENTASI PARENTING CLASS

1. Foundation Class dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 Juli 2017 di PAUD Wafdaa Kids Center. Dalam kegiatan ini berisi tentang orientasi atau pengenalan lingkungan sekolah berikut program kerja sekolah. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu orang tua anak didik inisial DW:28

“Saya senang dengan kegiatan foundation class karena dapat mengetahui program di sekolah dan bisa saya terapkan untuk memperbaiki akhlak anak saya. Saya berbincang-bincang mengenai lingkungan sekolah dan bergaul sehingga kalau ada hal yang janggal atau perbuatan yang menyimpang maka langsung saya beri pengertian dan saya nasihati. Saya selalu memberikan teladan yang baik kepada anak saya sehingga anak saya

dapat mencontohnya”.

Berdasarkan ungkapan ibu DW dapat dikatakan program ini sangat bagus dan bermanfaat untuk orang tua dalam mendidik akhlak anaknya. Berikut jumlah kehadiran peserta pada program foundation class:

Tabel 2.2

(38)

2. Parents Gathering dilaksanakan pada hari Sabtu, 7 Oktober 2017 di halaman PAUD Wafdaa Kids Center dengan mengundang dari pihak dinas kesehatan dan dinas pendidikan kaitannya dengan tumbuh kembang anak, dan aspek-aspek yang ada di lembaga PAUD. Dalam hal ini diungkapkan oleh Ibu AR:

“Yang saya terapkan dalam parent gathering yaitu mendidik akhlak kepada anak saya dengan menampilkan sikap yang baik kepada anak saya dan apabila anak saya melakukan kesalahan maka saya langsung menegurnya dan memberikan nasihat dengan tujuan agar anak saya tidak mengulangi kesalahan lagi . Saya selalu menanamkan bahwa kejujuran adalah kunci manusia atau seseorang bisa hidup dengan tenang, selain itu saya selalu memperhatikan tumbuh kembang anak saya dengan cara memberikan gizi yang baik dan selalu berkomunikasi dengan para ahli

agar anak saya dapat berkembang dan tumbuh dengan baik.”29

Dari ungkapan tersebut, dapat dikatakan bahwa orang tua harus mengetahu bagaimana perkembangan dan pertumbuhan anak di masa anak usia dini. Berikut jumlah kehadiran dalam acara parents gathering:

Tabel 2.3

Jumlah kehadiran peserta program parents gathering NO PESERTA HADIR TIDAK HADIR

(39)

3. Seminar dilaksanakan pada hari Ahad, 17 Desember 2018 di Aula PAUD Wafdaa Kids Center dengan mengundang ahli atau tokoh agama yang

memberikan isian yang bertema “Mendidik akhlak anak sesuai tuntunan

Rosulullah”. Ungkapan dari bapak YM adalah:

“Pendidikan akhlak yang sering saya berikan kepada keluarga saya peroleh dari sini mengikuti seminar. Saya mendapatkan banyak ilmu yang bisa saya terapkan dalam membimbing akhlak anak saya. Kegiatan parenting sangat banyak manfaatnya. Contohnya ilmu yang saya terapkan dari seminar dalam parenting adalah dengan menampilkan sikap saya yang baik dengan demikian anak akan meniru sikap saya dan untuk lingkungan yang tidak baik saya selalu mengontrolnya. Maka dari itu dari mengikuti seminar saya mempunyai cara yaitu dengan menasehatinya dengan cara halus agar tidak menyakiti perasaannya. DRHM lebih menerima dengan nasihat yang halus daripada harus dengan nasihat

yang bersifat keras dan menyakiti hatinya”.30

Program ini bertujuan agar para orang tua dapat mendidik akhlak anak dengan baik sesuai tuntunan dari Rosulullah. Jumlah kehadiran program seminar adalah sebagai berikut:

(40)

4. Hari konsultasi dilaksanakan setiap 6 bulan sekali ketika penerimaan laporan perkembangan anak, selain 6 bulan sekali pihak PAUD Wafdaa Kids Center selalu menerima terbuka untuk konsultasi. Berikut ungkapan bapak SA setelah konsultasi dengan pendidik :

“Karena kesibukan dan keterbatasan waktu saya, adanya program parenting yang hari konsultasi sangat berarti bagi saya. Saya selalu menyempatkan untuk ijin di hari konsultasi karena di hari tersebut saya bisa menanyakan detail tentang anak saya saat di sekolah. Walaupun setiap saat pendidik anak saya bisa saya Tanya di sms atau wa tapi dengan adanya kegiatan hari konsultasi saya lebih nyaman dan enak ngobrol dengan pendidiknya. saya akui kadang saya kurang intens dalam memberikan pendidikan akhlak kepada anak saya, meskipun saya sudah berusaha untuk tetap memberikan pendidikan yang terbaik untuk keluarga saya. Dengan demikian saya ciptakan kesinambungan antar keluarga dan pihak sekolah, saya meminta tolong kepada pihak sekolah untuk selalu membimbing dan mengarahkan anak saya agar anak saya menjadi lebih

baik”.31

Di hari konsultasi para orang tua bebas untuk menyampaikan segala hal yang berhubungan dengan anak. Berikut jumlah kehadiran dalam program hari konsultasi:

Tabel 2.5

(41)

5. Cook On The Spot dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 Maret 2018 dilaksanakan di kelas masing-masing dan dipandu langsung oleh pendidik. Kegiatan ini berupa memasak dan makan bersama antara orang tua dan anak. Berikut ungkapan dari Ibu DM adalah:

“ Kegiatan ini sangat bagus menurut saya karena bisa melatih kerjasama anak dengan orang tua, menjalin keharmonisan keluarga, saling bertukar pikiran, saling tolong menolong. Yang saya selalu terapkan adalah ketika saya memasak dan anak saya ngikut di dapur, biasanya langsung saya suruh pergi karena saya anggap mengganggu. Tapi setelah saya mengikuti kegiatan parenting, ketika anak saya ikut ke dapur saya ajak anak saya untuk bekerja sama saling tolong menolong. Contohnya membantu memotong sayur, mengambilkan tempat makanan

dll.”32

Penerapan kerjasama dan saling tolong menolong dapat dilaksanakan dengan baik tanpa mengabaikan anak. Berikut jumlah kehadiran program cook on the spot:

Tabel 2.6

Jumlah kehadiran peserta program cook on the spot NO PESERTA HADIR TIDAK HADIR

(42)

B. NILAI-NILAI AKHLAK YANG BERKEMBANG

Setiap kegiatan atau program kerja sudah semestinya memberikan efek positif pada tindakan atau perbuatan seseorang dalam kehidupan. Dari berbagai program kegiatan parenting class akan menjadi budaya religius dan positif dalam mengantarkan lahirnya generasi yang berakhlak. Nilai-nilai akhlak yang dicapai dan berkembang dengan implementasi parenting class dalam menunjang pendidikan akhlak di PAUD Wafdaa Kids Center adalah sebagai berikut:

Tabel 2.7

Nilai-nilai akhlak yang berkembang

No Program Parenting Class Akhlak Yang Berkembang 1 Foundation Class - Bertanggung jawab

- Berjiwa pemimpin dan adil

- Hormat, santun, patuh dan taat 5 Cook on the spot - Suci, rapi, bersih dan sehat

(43)

Nilai-nilai akhlak tersebut kemudian diimplementasikan kepada anak-anaknya guna menunjang akhlak yang mulia sesuai dengan prinsip keislaman seperti yang dikatakan oleh Syed Ameer Ali yaitu “The principal bases on which the Islamic system is founded are: 1) a belief in the unity,

immateriality, power, mercy and supreme love of the creator. 2) Charity and

brotherhood among mankind. 3) Subjugation of the passions. 4) The

outpouring of a grateful heart to the giver of all good. 5) Accountability for

human actions in another existence.”33

Berdasarkan pendapat Syed Ameer Ali di atas, bahwa harusnya pendidik dan orangtua mempunyai prinsip Islam yang sama yaitu sesuai visi misi lembaga PAUD dengan menitikberatkan ke moral, akhlak, etika dan karakter. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah : Pertama, keyakinan pada pencipta yang Esa, gaib, maha kuasa, dan penuh kasih. Kedua, dermawan dan persaudaraan diantara umat manusia. Ketiga, menaklukkan nafsu. Keempat, mencurahkan rasa syukur pada pemberi segala kebaikan. Kelima, manusia bertanggung jawab atas tindakannya setelah kehidupan di dunia ini.

33

Syed Ameer Ali, The Spirit of Islam: A History of The Evolution and Ideals of Islam,

(44)

BAB IV

ANALISIS IMPLEMENTASI PARENTING CLASS

DALAM MENUNJANG PENDIDIKAN AKHLAK

Salah satu kritikan tajam yang dilontarkan masyarakat kepada lembaga pendidikan, khususnya di PAUD diantaranya adalah bahwa pendidikan telah gagal membangun manusia Indonesia yang berakhlak, anak PAUD hanya diajarkan menyanyi tepuk-tepuk saja. Sedikit sekali yang mengutamakan akhlak anak, padahal akhlak anak ditentukan sejak usia dini. Anak lahir dalam keadaan fitrah, tergantung bagaimana orang tua dalam mendidiknya.

Oleh karena itu pendidikan akhlak sangat dibutuhkan di sekolah, mengingat pihak sekolah juga berperan di dalamnya, maka sekolah harus memiliki perencanaan yang matang, sistematis dan teratur serta bersifat akademis, religius, intelektual, dan profesional. pendidikan akhlak harus diterapkan sejak usia dini.

Tidak kalah penting bahwa peran orang tua sangatlah dibutuhkan dalam mendidik akhlak anak karena keluarga merupakan madrasatul ula atau pendidikan pertama yang diterima oleh anak. Anak cenderung lebih suka untuk mengikuti sikap orang dewasa. Disinilah peran orang tua harus berhati-hati dalam mendidik anak.

(45)

1. Ragam Kegiatan

Pada dasarnya kagiatan di sekolah akan berjalan dengan lancer ketika terjalin suatu komunikasi, interaksi dan kerjasama antara pendidik, anak didik dan orang tua anak didik. Dalam membentuk akhlak anak usia dini di PAUD Wafdaa Kids Center kegiatan parenting class dilakukan melalui beberapa jenis program yaitu:

a) Parents Gathering adalah pertemuan orang dengan pihak lembaga PAUD yang difasilitasi oleh panitia parenting guna membicarakan tentang program-program lembaga PAUD dalam hubungannya dengan bimbingan dan pengasuhan anak di keluarga dalam rangka menumbuhkembangkan anak secara optimal.Materi dalam pertemuan dapat berbagai hal tentang kebutuhan tumbuh-kembang anak, misalnya : tentang gizi dan makanan, kesehatan, pendidikan karakter, penyakit pada anak dan sebagainya. b) Foundation Class adalah pembelajaran bersama anka dengan orang tua di

awal masuk sekolah dalam rangka orientasi dan pengenalan kegiatan disekolah.Dilaksanakan pada minggu-minggu pertama anak-anak masuk sekolah di tahun baru.

(46)

d) Hari Konsultasi adalah hari konsultasi untuk orang tua yang dapat disediakan atau dibuka oleh lembaga PAUD.Jumlah hari yang disediakan sesuai dengan tinggi rendahnya kasus atau jumlah orang tua yang melakukan konsultasi.

e) Cooking on the Spot adalah kegiatan anak-anak belajar memasak, menyajikan makanan dengan bimbingan guru atau bersama orang tua. 2. Partisipasi Aktif Anak didik dan Orang tua

Akhlak anak didik dapat terbentuk melalui berbagai kegiatan parenting diantaranya parent gathering, foundation class, seminar, hari konsultasi, cooking on spot. Semakin tinggi partisipasi anak didik dan orang tua dalam

kegiatan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan. Secara umum semua kegiatan yang diprogramkan mendapatkan sambutan dan dukungan yang positif oleh seluruh siswa, hal ini ditunjukkan dengan adanya tingkat partisipasi aktif mereka yang begitu tinggi terhadap kegiatan tersebut.

3. Dukungan Pendidik

(47)

4. Kebijakan Sekolah Berbasis Pendidikan Akhlak

Kepemimipinan kepala sekolah sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan akhlak, melalui tugas dan wewenangnya sekaligus sebagai fasilitator dan motivator mengajak dan mengkoordinir seluruh warga sekolah demi suksesnya pelaksanaan semua program kegiatan termasuk kegiatan parenting class sebagai pencanangan pendidikan keluarga.

Sebagai seorang figur, seorang kepala sekolah selalu menjadi pusat perhatian dan suri tauladan di lembaga yang dipimpinnya sehingga semua kebijakan yang diambil akan berefek pada keberhasilan pendidikan karakter. Adapun kebijakan yang dilakukan oleh seluruh kepala sekolah PAUD Wafdaa Kids Center sudah sesuai dengan visi misi masing-masing.

5. Pelibatan Integratif Sekolah Masyarakat

Keberhasilan suatu program kegiatan akan tercapai manakala didukung oleh semua unsur yang ada di dalamnya, bukan hanya pihak sekolah melainkan juga keluarga maupun masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Seperti apa yang dikatakan oleh Jacques S. Benninga yaitu: “Moral Education is a conscious effort shared by parent, society, and professional

educators to help shape the character of less well educated people”. 34

Dalam pendidikan akhlak perlu menggandeng berbagai pihak atau masyarakat yang berada disekitar lingkungan sekolah atau mungkin termasuk

34

(48)

orang tua siswa, yang mana selama ini hanya dilibatkan dalam acara tertentu diantaranya pada acara halal bihalal atau sebatas pada acara pembahasan pembiayaan dan program sekolah.

Penerapan nilai-nilai akhlak di atas akan mampu mencetak generasi emas yang diharapkan oleh tujuan pendidikan secara nasional. Anak akan terbiasa untuk melakukan hal positif dan berakhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan dilaksanakan kegiatan parenting maka diharapkan orangtua berperan aktif dan dapat menerapkannya kepada anak.

(49)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Implementasi parenting class dalam menunjang pendidikan akhlak sangat bagus untuk diterapkan di lembaga khusunya PAUD. Dengan kerjasama yang baik antar pendidik, orang tua, anak didik atau pihak terkait lainnya maka akan terlaksana lancar dan terarah. Parenting class merupakan suasana kegiatan belajar mengajar yang menekankan kehangatan bukan ke arah suatu pendidikan satu arah atau tanpa emosi.

(50)

B. Saran

1. Bagi kepala sekolah, yang sudah mengadakan kegiatan parenting, semua pelaksanaan implementasi parenting class dalam menunjang akhlak ataupun yang lainnya harus selalu dievaluasi dalam rangka peningkatan kualitas pembentukan akhlak anak didik dan selalu meningkatkan program dan mampu menerapkannya.

2. Bagi Orang tua, sebaiknya lebih berperan aktif dalam melaksanakan kegiatan parenting agar dapat membimbing akhlak dengan baik.

3. Bagi pembaca, semoga hasil penelitian ini menjadi inspirasi untuk bisa memanfaatkan program-program parenting sesuai dengan perkembangan zaman atau bahkan pembaca bisa menciptakan jenis-jenis program parenting lainnya.

(51)

DAFTAR PUSTAKA

An Nawawi , Imam. Terjemah Riyadhus Shalihin. Jakarta: Darul Haq, 1995.

Ali, Syed Ameer Ali. The Spirit of Islam: A History of The Evolution and Ideals of Islam. London: Christopher, 1946.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:Bima Aksara, 1989.

Benninga, Jacques S. Moral Character, and Civic Education in the Elementary School. New York: Teachers College, 1991.

Daradjat , Zakiah. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: PT Bulan Bintang, Cetakan ke-17, 2010.

Daryati , Elia. Parenting With Heart. Yogyakarta: Kaifa Pustaka, 2014.

Hadiyah, Salim. Tuntunan Akhlak bagi Anak-Anak Muslim. Bandung: Sinar Baru, 1992.

Hornby , A.S. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English. New York; Oxford University Press, 1995.

Hurlock, Elizabeth. Perkembangan Anak. Jakarta:Erlangga, 1977.

Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cetakan ke-V, 2014.

Masruroh , Farhatin, “Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Abdurrahman Annahlawi”, Tesis, Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2010.

Megawangi, Ratna. Character Parenting Space: Menjadi Orang tua Cerdas untuk Membangkitkan Karakter Anak. Bandung: Mizan Media Utama, 2007.

(52)

Muhajir, Noeng. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996. Ngaidin, “Implementasi Pendidikan Karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler rohani

islam (rohis) dan pembiasaan keagamaan SMA Negeri Kota Salatiga”, Tesis, Program Pascasarjana IAIN Salatiga, 2017.

Poerwodarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: P3 Depdikbud PN Balai Pustaka, 1976.

Purba , Heri Afrizal, “Konsep Pendidikan Anak Usia Dini dan Implementasinya dalam Sistem Pendidikan Nasional”, Tesis, Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 2010.

Sakrim, Iing, “Konsep Akhlak Anak Usia Dini dalam Perspektif Islam”, Tesis, Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 2012.

Setiawati, Indhah. Penanaman 10 Moral Dasar Berbasis Syariat Islam. Semarang: Artha Grafika, 2013.

Silberman, Mel. Active Learning 101 Strategies to teach Any Subject. Allyn and Boston, Boston: 1996.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:Alfabeta, 2010.

Umam, Julal, “Konsep Pendidikan Islam Dalam Keluarga (Studi Pemikiran Hasan Langgulung)”, Tesis, Pascasarjana IAIN Walisongo Semarang, 2012.

Undang-Undang No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas, Cetakan ke-1, 2003.

(53)

PEDOMAN WAWANCARA

A. Wawancara ditujukan kepada kepala dan guru PAUD Wafdaa Kids Center 1. Apa pengertian pendidikan akhlak?

2. Sejauhmana pentingnya pendidikan akhlak bagi anak PAUD? 3. Akhlak apa saja yang dapat diterapkan di lembaga PAUD? 4. Bagaimana implementasi pendidikan akhlak di lembaga PAUD? 5. Apakah ada kendala dalam kegiatan parenting?

6. Bagaimana cara mengatasinya?

7. Hasil apakah yang dicapai dalam menerapkan pendidikan akhlak sejak usia dini?

B. Wawancara ditujukan kepada orang tua anak PAUD Wafdaa Kids Center 1. Bagaimana pendapat anda tentang kegiatan parenting class?

2. Apa saja yang dilakukan ketika ada kegiatan parenting class?

(54)

CATATAN HASIL WAWANCARA

Tempat : Kantor Pengelola

No Pertanyaan Jawaban

1 Menurut ibu, apakah pengertian pendidikan akhlak?

Pendidikan akhlak adalah suatu bimbingan pengasuhan dari orangtua maupun guru agar anak mampu membiasakan diri dengan sifat-sifat yang terpuji atau akhlakuk karimah. 2 Sejauhmana pentingnya

pendidikan akhlak bagi anak PAUD?

(55)

dapat membentuk karakter anak. 3 Akhlak apa saja yang dapat

diterapkan di lembaga PAUD?

Di PAUD Wafdaa Kids Center menerapkan 10 penanaman akhlak dan moral diantaranya adalah Cinta Alloh dan Rosulnya, Berkata apa adanya atau jujur, saling tolong menolong, berjiwa pemimpin, adil, percaya diri, berperilaku baik dan sopan dll.

4 Bagaimana implementasi pendidikan akhlak di lembaga PAUD yang Ibu pimpin?

1. Internalisasi nilai positif yang ditanamkan oleh semua warga sekolah 2. Kerjasama dengan orang tua anak 3. Membangun kegiatan positif untuk

anak dan orang tua yaitu dengan parenting

4. Penciptaan suasana yang berkhlakul karimah di sekolah

5 Apakah ada kendala dalam kegiatan parenting?

Ada, kadang ada orang tua yang sibuk bekerja sehingga tidak bisa mengikuti kegiatan parenting yang diadakan oleh sekolah.

6 Bagaimana cara

mengatasinya?

(56)

parenting kadang dilaksanakan pada hari libur agar orang tua bisa mengikuti secara maksimal.

7 Hasil apakah yang dicapai dalam menerapkan pendidikan akhlak sejak usia dini melalui parenting?

Terjalin kebersamaan dan kekeluargaan Mengetahui karakter anak dan orang tua masing-masing

Adanya komunikasi interaktif dengan orang tua

(57)

CATATAN HASIL WAWANCARA

Nama Informan : Siti Rodliyah, S.Pd.

Kode Responden : SR

Pendidikan akhlak adalah pendidikan yang mewujudkan generasi berakhlak mulia sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

2 Sejauhmana pentingnya pendidikan akhlak bagi anak PAUD?

(58)

keadaan fitrah. 3 Akhlak apa saja yang dapat

diterapkan di lembaga PAUD?

Di PAUD Wafdaa Kids Center menerapkan 10 penanaman akhlak dan moral diantaranya adalah Cinta Alloh dan Rosulnya, Berkata apa adanya atau jujur, saling tolong menolong, berjiwa pemimpin, adil, percaya diri, berperilaku baik dan sopan dll.

4 Bagaimana implementasi pendidikan akhlak di lembaga PAUD?

Implementasi pendidikan akhlak di lembaga PAUD Wafdaa Kids Center adalah melalui kegiatan parenting yang di dalamnya ada beberapa jenis programnya yaitu parents gathering, foundation class, seminar, hari

konsultasi, dan cook on spot. 5 Apakah ada kendala dalam

kegiatan parenting?

Ada, kadang orang tua datang terlambat sehingga ketinggalan dengan kegiatan parenting yang dilaksanakan

6 Bagaimana cara

mengatasinya?

Solusinya adalah mengkoordinasikan kembali kepada orang tua anak didik

7 Hasil apakah yang dicapai dalam menerapkan pendidikan akhlak sejak usia

(59)
(60)

CATATAN HASIL WAWANCARA

Kegiatan parenting class adalah kelas orang tua dan anak yang sama-sama belajar dan melaksanakan kegiatan bersama.

2 Apa saja yang dilakukan ketika ada kegiatan parenting class?

Ada pertemuan awal dan sosialisasi lembaga, parent gathering yang mengajarkan bagaimana cara mendidik anak dengan tumbuh kembang yang bagus, bagaimana memberikan gizi kepada mereka.

3 Bagaimana perasaan anda ketika mengikuti kegiatan

(61)

parenting class? setelah mengikuti kegiatan saya merasa nyaman dan banyak ilmu yang saya peroleh kemudian saya terpakan kepada anak saya ketika di rumah.

4 Sejauhmana peran lembaga dalam mengadakan kegiatan parenting class?

Peran lembaga dalam mengadakan kegiatan parenting class sangatlah aktif baik dari

pengelola maupun guru-gurunya saling bekerja sama dan aktif dalam melaksanakan kegiatan parenting tersebut.

5 Apa peran anda dalam mengikuti kegiatan ini?

(62)

CATATAN HASIL WAWANCARA

Kegiatan parenting class adalah belajar bersama orangtua dan anak dan dipandu oleh bunda

2 Apa saja yang dilakukan ketika ada kegiatan parenting class?

Ada kegiatan foundation class yang sangat bagus karena saya dapat tau informasi dan mengenal lingkungan maupun aturan pembelajaran di sekolah anak saya.

3 Bagaimana perasaan anda ketika mengikuti kegiatan parenting class?

(63)

mendidik akhlak anak saya. 4 Sejauhmana peran lembaga

dalam mengadakan kegiatan parenting class?

Peran lembaga dalam mengadakan kegiatan parenting class sangatlah aktif baik dari pengelola maupun guru-gurunya saling bekerja sama dan aktif dalam melaksanakan kegiatan parenting tersebut.

5 Apa peran anda dalam mengikuti kegiatan ini?

(64)

CATATAN HASIL WAWANCARA

Kegiatan parenting class adalah kegiatan orang tua dan anak yang sama-sama belajar mengundang narasumber dengan tema

“mendidik akhlak anak sesuai tuntunan

Rosulullah Saw”. Dari seminar ini banyak

(65)

anak dengan baik. 3 Bagaimana perasaan anda

ketika mengikuti kegiatan parenting class?

Saya bersyukur dengan adanya kegiatan parenting class di PAUD Wafdaa Kids Center, terlebih dengan adanya kegiatan seminar karena saya merasakan banyak manfaatnya dalam mendidik akhlak anak saya ketika di rumah.

4 Sejauhmana peran lembaga dalam mengadakan kegiatan parenting class?

Peran lembaga dalam mengadakan kegiatan parenting class sangatlah aktif baik dari pengelola maupun guru-gurunya saling bekerja sama dan aktif dalam melaksanakan kegiatan parenting tersebut.

5 Apa peran anda dalam mengikuti kegiatan ini?

(66)

CATATAN HASIL WAWANCARA yang didalamnya membimbing anak dan orangtua secara bersamaan.

2 Apa saja yang dilakukan ketika ada kegiatan parenting class?

Ada banyak kegiatan parenting class, saya mengikuti kegiatan hari konsultasi antar pendidik dan orang tua. Disitulah saya mendapatkan informasi tentang perilaku anak saya di sekolah.

3 Bagaimana perasaan anda ketika mengikuti kegiatan

(67)

parenting class? benar-benar dapat belajar dan dapat memahami anak saya ketika di sekolah. Banyak sekali ilmu dan manfaat dalam kegiatan tersebut.

4 Sejauhmana peran lembaga dalam mengadakan kegiatan parenting class?

Peran lembaga dalam mengadakan kegiatan parenting class sangatlah aktif baik dari pengelola maupun guru-gurunya saling bekerja sama dan aktif dalam melaksanakan kegiatan parenting tersebut.

5 Apa peran anda dalam mengikuti kegiatan ini?

(68)

CATATAN HASIL WAWANCARA

Nama Informan : Desi Mariyana

Kode Responden : DS

Kegiatan parenting class adalah kegiatan belajar orang tua dan anak tentang program parenting class yaitu parent gathering, foundation class, seminar, hari

konsultasi dan cooking on the spot. 3 Bagaimana perasaan anda

ketika mengikuti kegiatan parenting class?

(69)

menyenangkan. Banyak wawasan dan pengetahuan yang saya dapatkan dalam mengikuti kegiatan parenting class di PAUD Wafdaa Kids Center.

4 Sejauhmana peran lembaga dalam mengadakan kegiatan parenting class?

Peran lembaga dalam mengadakan kegiatan parenting class sangatlah aktif baik dari pengelola maupun guru-gurunya saling bekerja sama dan aktif dalam melaksanakan kegiatan parenting tersebut.

5 Apa peran anda dalam mengikuti kegiatan ini?

(70)

DOKUMENTASI KEGIATAN

Kagiatan Hari Konsultasi

(71)

Kegiatan Foundation Class

(72)

Kegiatan seminar

(73)

BIOGRAFI PENULIS

Nama : Siti Nilna Faizah NIM : M1.14.013 Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal lahir : Bojonegoro, 25 September 1992 Email : nilnafaizah92@gmail.com

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Formal

1. SDN PRAYUNGAN 02 lulus tahun 2003

Gambar

Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 2.4
Tabel 2.5 Jumlah kehadiran peserta program hari konsultasi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Adapun faktor pendukung pembentukan karakter anak di Desa Pandes Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten disekitarnya; dukungan dari keluarga dan masyarakat dalam

tertarik pada sebuah tugas atau aktivitas.” Seseorang yang benar -benar berminat terhadap suatu obyek maka akan berpengaruh terhadap segala sikap dan perilakunya misalnya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami peran mediasi dalam menyelesaikan proses perkara perceraian, untuk mengetahui dan memahami tingkat

6 LQ WKH VRUJKXP ÀRXU PDUNHGO\ LQFUHDVHG WKH LQLWLDO QXPEHURIODFWLFDFLGEDFWHULDSURWHRO\WLFEDFWHULDDQGWRWDO EDFWHULD WR ORJ &)8PO &)8PO DQG &)8 PO UHVSHFWLYHO\ ,W

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, diperoleh bahwa perlakuan penambahan GA3 dalam media dan perendaman nodus serta interaksi keduanya berpengaruh nyata

Analisis yang dilakukan uji perbedaan dua rata-rata gain dengan menggunakan uji-t, menggunakan Compare Mean Independent Samples Test, Berdasarkan hasil analisis data dan temuan

Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan membaca label informasi kedaluwarasa produk makanan pada mahasiswa FKM USU angkatan 2014 tahun

Struktur tugas yang melibatkan semua anggota dengan baik, maka struktur kelompok sebagai salah satu unsur dinamika kelompok semakin kuat..