PERPUST AKAA N USAT PE BI' A' Jala Da ksln apali Ba ra! IV
DAFTAR ISI
ANEKDOT
Wicara Rekreatif" dan Teori Kejenakaan/R Kunjana Rahardi
1
BAHASA INDONESIA
Peduii terhadap Bahasa Indonesia
^
BAHASA INDONESIA-DEIKSES
Sadisme daiam Bahasa Kita/Sunaryono Basuki Ks
5
Bahasa: Meienggang/Ayatrohaedi
7
Antek Soeharto/Bambang Purwoko
^
Suara Rakyat
Bahasa: Kampanye dan Keceiakaan Berbahasa/Hasan Aiwi
13
BAHASA INDONESIA-KEMAMPUAN BAHASA
Pejabat Babel Kurang Cermat Berbahasa Indonesia
15
BAHASA INDONESIA-KRITIK
Bahasa Indonesia di Media Cetak Membingungkan Orang Asing
16
Jumlah Bahasa di Indonesia/Ignas Kieden
18
BAHASA INDONESIA -PEMAKAI
Bahasa Cermin Potensi Perubahan Bangsa
19
BAHASA INDONESIA-PENGAJARAN
Beiajar Berbahasa dari Kasus Genie dan Kamala/
R Kunjana Rahardi 20
BAHASA INDONESIA-PENILAIAN
Nilai Bahasa Indonesia/Syaifui Pandu ...
BAHASA INDONESIA-PERANGKAT LUNAR
Kumpulan Perangkat Berbahasa Indonesia ...
BAHASA INDONESIA DAN UNGKAPAN
Kata'Antek' yang Berkonotasi Negatif
22
BAHASA INDONESIA-TEMU ILMIAH
Buku "jagat Bahasa Nasionai Diiuncurkan
..
25
BAHASA INGGRIS-LINGUISTIK
Mampu Temukan Metodenya Sendiri 26
Sosok Sejati Guru Bahasa Inggris Beium Muncui 27
BAHASA ISYARAT
Bahasa Dari Diunia Yang sunyi/Burhan Soiihin 28
BAHASA JAWA
Bahasa Daerah dan Bahasa Kedhaton/R Kunjana Rahardi
31
BAHASA JAWA, SASTRA JAWA
Metamorfosis dan Asongan Sastra Jawa/Suwardi Endraswara 33
BAHASA SUNDA-KAMUS
Rabindranat, Kamus Sunda dari Negeri Kanguru/Her Suganda
35
BAHASA UNI EROPA
Perluasan Uni Eropa dan Impiikasinya terhadap Bahasa
/Agoes Soemarwah
37
BAHASA INDONESIA-KRITIK
Cerpen, Spasi, dan Kreatifitas/Wiison Nadeak...
40
CERITA PENDEK INDONESIA-TEMU ILMIAH
Baca Cerpen Anton Chekv Landung Pukau Penonton/Doddi
42
Indonesia Bagai "Lagu di Atas Bus"/Yurnaidi ..
44
CERITA PENDEK INDONESIA-RUSIA
Landung Baca Cerpen Chekhov 45
Menikmati Chekhov, Dikerjain Landung/Yustina MW
47
DONGENG (CERITA RAKYAT)
Dongeng Anak Muiai Tergeser 49
GAYA BAHASA
HADIAH SASTRA
pra:fe;yrMf„argrs"?:ri;rplngh:r^^
Pram Dapat Penghargaan dan Norwegia
Karya Perempuan
.
Peril! Sentuhan Editor
.
.
•
♦
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Giosarium Ekbis 'KR
...
Giosarium Ekbis 'KR
• • *
Giosarium Ekbis 'KR
• •
Giosarium Ekbis 'KR|
Giosarium Ekbis 'KR
Giosarium Ekbis 'KR'
Giosarium Ekbis 'KR
... »
Giosarium Ekbis 'KR|
Giosarium Ekbis 'KR
Giosarium Ekbis 'KR|
* * ... .
Giosarium Ekbis 'KR'
Kosa Kata
Kosa Kata
...
Kosa Kata
Kosa Kata
Kosa Kata
*
*
Kosa Kata
Kosa Kata
Kosa Kata
Kosa Kata
Kosa Kata
• •
Kosa Kata
KOMIK, BAGAAN
Pameran dan Peiuncuran Komik
• • •
Kejayaan yang Tinggai Kenangan
• _
roller iLri^rnyiarairL.tna:r
iepang
PENGARANG INDONESIA-BIOGRAFI
Tilp^oia^Minggu, Satu Bahasa Duma Lenyap
SASTRA BUGIS
Cerita Bakyat Bugis di
"®°knggung'^Megah! M^skin Makna/Ratna Sarumpaet
La Gaiigo .
® jan Amerika/Aco Manate
L^Lfasr-fka
di Singapura Dipertanyakan
SASTRA DALAM FILM
"Booming" Buku Sastra Dunia Karena Difiimkan ..
SASTRA INDONESIA
PSK dan Bara Api Sastra/Soeparno S Adhy
SASTRA INDONESIA-BIOGRAFI
Tengku Amir Hamzah
Amir Hamzah: Sang Raja Penyair Pujangga Baru ..
Amir Hamzah: Ironi Seorang penyair Sunyi
SASTRA INDONESIA-DRAMA
Dirundung Kesepian Hingga Maut Menjemput/Doddi
SASTRA INDONESIA-FIKSI
Fira Basuki Menulis Novel Ditemani Novel
Seno Tulis Roman Dikejar Deaiine
Yanusa Nugroho Menafsir Kenyataan Lewat Wayang
Banjaran Pejinak Uiar/Rachmat Djoko Pradopo
Cerpenis Muda, Bangkitkan Simpui Rasa
Novel Bersumber Sejarah dan Cerita-Cerita Tutur Perempuan dalam Sastra
Pertahankan Ciri Khas dan Kreativitas
Membaca Toeti, Menulis Heraty/Binhad Nurrohmat
Nama dan Peristiwa
Aliran Spiritual Air Kata-Kata Sindhunata/Sunarwoto Dema
SASTRA INDONESIA-KEGIATAN 87 90 92 94 96 98 101 102 104 106 108 111 112 113 115 116
Enam Gugus Gerakan Sastra
SASTRA INDONESIA-KRITIK
Perempuan Penulis Harus Suarakan Isu Gender ..
Sastra dan Ketidakadilan Publik/Agus R Sarjono
Djenar MaesaAyu: Alergi Deadline
Penulis dan Bahasa/Racmat H Cahyono
Pembaca Buku Tak Bisa Ditipu, Stop Tema Seks dan Darah
Dosis Seks Sastrawan Perempuan/Ermina K
SASTRA INDONESIA-PELAJARAN
Idealnya Siswa SMU Membuat Satu Tulisan Setiap Minggu
SASTRA INDONESIA-PENGAJARAN
Sekolah Sastra(Alternatif)?/Hajar Nur S
Ramai-Ramai Mengobati 'Rabun Sastra'/Ratu Ratna Damayani
SASTRA INDONESIA-PUISI
Pembacaan Puisi di Tegal 140
Kapak Si Burung Merak di Usia Senja
141
Meski Terengah-Engah, Rendra Tetap Memesona ..
142
Biia Burung Merak Mencari Bapa/Teini Rusmitantri
143
Lupa Karya Sendiri/Sitor Situmaronag
...
145
Sebuah Dipiomasi Budaya Lewat Puisi/Doddi
..
146
Puisi Zaman Sakit/Binhad Nurrohmat 148
Dengan Puisi Mendiplomasikan Kebudayaan Indonesia di Rusia 150
SASTRA INDONESIA-SAYEMBARA
Nama Baru, Para Pemenang Sayembara Penuiisan Novel DKJ 152
Masa Depan Novel di Tangan Perempuan ... 153
Munculnya Penulis Muda Perempuan/F Dewi Ria Utari
154
Perempuandi Atas Angin/Asmayani Kusrini
155
SASTRA INDONESIA-SEJARAH
Format Baru Sejarah Sastra Indonesia/Yudiono KS
158
Sitor Situmorang: Pengabdian Panjang di Dunia Musik 161
SASTRA INDONESIA-SEJARAH DAN KRITIK
Industri Lahirkan Perempuan Pengarang Baru . .
Katak dalam Mastroyoshka/Eka Kurniawan
165
Menuju Sastra yang Mencerahkan/Mh Zaelani Tammaka 167
Sastra Kepanjangan Mitologi dan Psikologi .. 170
Kepicisan dalam Prosa Kata/Saifur Rohman .. 171
Beragam Identitas di Wilayah Sastra/Agus Hernawan
174
SASTRA INDONESIA-TEMU ILMIAH
Ratih dan Landung: Baca Cerpen Karya Danarto .. 176
SASTRA JAWA
Kesusastraan Kanggo Kawibawan/Warisman
177
Banyolan yang Nges dan Greng/Rachmat Djoko Pradopo
178
SASTRA MAKASAR
Sastra Makassar Karya China Peranakan/Shaifuddin Bahrum 182
SEKS DALAM SASTRA
ANEKDOT
Dr R Kunjana Rahardi
Pengamat Bahasa Indonesia
ETPA. inaliasiswi dl Malang nienyain
paikan hal-lial berikut, Bcrjenaka alau
inclucu ai)akah ada teorinya?
Bolch-kah oraiig bcrbicara formal dengan disertai
kejenakaan lerlenlu? Apakali dalani seliap
ma-syai'akat atau kebudayaan selalii ada
kejena-kaannya? Mohon penjelasan!Dalam ulasan-ulasan terdahulu telah
disam-paikan bahwa sesungguhnyakejenak<»an
ada-lah fenoniena kcbahasaan yang universal.
Hampir dalam setiap kebudayaan, pun dalam
setiap sosok masyarakat dan kebudayaan
dae-rah, selalu ditemukan bentuk kearifan lokal
yang bermacam-macam manifestasinya.
Bentuk kearifan lokal itu bisa berupa
pari-kan, gandhangan, bedhepari-kan, seloka,
peribaha-sa, dagelan atau humor, dan aneka kejenakaan
latnnya, yang penafsiran makna atau
maksud-nya dituntut kebijaksanaan tertentu dari seti
ap warga masyarakatnya. Adapun fungsl
po-koknya adalah sebagai perantl kontrol sosial.
Misalnya untuk memberikan sindiran sosi
al terhadap makin marak dan terus
menggi-lanya korupsi, orang memunculkan bentuk
jenaka 'IDT, yang umumnya dipahami 'Inpres
DesaTertinggal". tetapi dilucukan menjadl 'Iki
Dhuwite (wusj Teka' yang artinya 'Iniuang-nya (sudah] datang*. Untuk meuang-nyampaikan
sindiran terhadap runtuhnya rasa keadilan,
yangjuga karena terjadinya aneka korupsi,
ko-lusi, dan praktik sogok-menyogok, orang
lan-tas memunculkan bentuk jenaka *KUHP yang
lazimnya dipahami sebagai 'Kitab
Undang-Un-dang Hukum Pidana', kemudian dijenakakan
menjadi 'Kasih Uang Habis Perkara'.
Demiki-an pun bentuk seperti 'kDemiki-ancil-kDemiki-ancil rakyat',
di-munculkan sebagai sindiran terhadap
okniim-kejengkelan dari para pelibat tutur sajalah yang akhirnya didapatkan
lantar-an pemakailantar-annya tidak
sungguh-siinggiih lepat dan proporsional.oknum wakil rakyat yang tidak sepenuhnya
menjadi wakilnya rakyat di da
lam wadah Dewan Perwakilan
Rakyat. Maka alih-alih
'wakil-wakil rakyat' mereka kemudianmenggunakan bentuk lucu
'ca-kil-cakil rakyat'. Maka jelasse-kali kelihatan, bahwa
bentuk-bentuk kejenakaan perlu
di-tafsirkan dengan penuh kearif
an, karena pada dasarnya mer(v ka adalah peranti-peranti kon
trol sosial. Ketika o-rang berwica-ra dengan for mal, katakan-: lah di dalam
pidato, atau
mungkin ketika orang sedang menjadi pem-rasaran seminar, dapat saja bentuk-bentuk kearifan lokal itu difungsikan atau dimanfaat-kan. Akan tetapi, asas-asas ketercukupan harus benarrbenar dipertimbangkan dan
diperhitungkan. Berwicara formal dengan porsi kejenalcaan yang cukup dan
proporsio-. nal,justru daiiat digunakan sebagai peranti un
tuk menegaskan maksud-maksud keformalan
dari penyamfiaiannya itu secaralebih efektif.
Buiherang bi^ saja datang, jika kejenakaan
digunakan denjgan berlebihan.
alau bahkan jauh melampaui asas ketercukupan itu. Lain halnya pa-da bentiik-benluk wicara sanlai atau wicara rekreatif, kejeiiakaan-kejenakaan ilu niemang clapat dengan leluasa ditebarkan.
Pasalnya, dalam sosok wicara santai atau rekreatif itu, tujuan
utanianya adalah memberikan
hiburan kepada sang mitra
tu-turnya. Ataujika
lirigkupnya
Ic-bih luas, wicara
santai itu
dituju-kan kepada masyarakat atau publik yang se-dang dihadapinya. Berkenaan dengan wicara rekreatif ini, perlu disampaikan beberapa
tcori kejenakaan yang pernah digagaskan
oleh para filsuf zaman dulu.
Pertama, teori degradasi atau superioritas,
yang menegaskan bahwa kelucuan atau ke jenakaan dapat dibangun dengan memuncul-kan aneka keanehan atau keganjilan.
Lazimnya orang tertawa dengan hal-hal
yang aneh atau ganjil sifatnya. Maka dalani
bertutur yang rekreatif ini, kita mesti piawai dalam mencuatkan aneka keanehan dan ke ganjilan, agar diperoleh publik penggemar dalam jumlah melimpah dan signilikan.
Keanehan dan keganjilan tersebut dapat di-cuatkan dari berbagai aspek, bisa yang cukup
konkret sifatnya, bisa i)ula yang relatif Icbih abstrak bentuknya. Daijat pula keanehan itu
dicuatkan dari peristiwa sosial, peristiwa
poli-tik, atau dapat juga dari aspek-aspek kema-syarakatan lainnya. Berbagai macam satire
jenaka, yakni yang berupa cercaan terhadap
kejelekan dan keburukan pihak tertentu yang
dikemas dalam bentuk-bentuk jenaka, dapat
dengan balk dimunculkan denganmencer-mali teori superioritas ini.
Kedua, teori ketidaksesuaian atau ketakter-dugaan. Pakar tertentu menyebutnya teori bi-sosiasi. Orang tertawa geli kalau berhadapan dengan aneka ketidaksesuaian-antara apa yang benar-benar teijadi dan apa yang
diimpi-kannya seba^ai sesuatu yang diidealkan. Da
lam bahasa para filsuf, kejenakaan dalarti
je-nis yang demikian ini muncul lantaran tidak ada kesesuaian antara sosok konsep danrea-litasnya. |
Aneka maCam ketidakterdugaan itu lazim nya akan dapat menghadirkan
keterbe-ngongan, dari keterbengongan itu
sesungguh-nya merup^an manifestasi kejenakaansesungguh-nya.
Dengan merighadirkan hal-hal yang sifatnya
samar dan taksa, kejenakaan itu umumnyaakan dapat dimunculkan. Dengan
menyuguh-kan pembelomenyuguh-kan-pembelomenyuguh-kan tuturanyangse-cara mendadak sifatnya, lazimnya juga akan
wajar. Maka (lalam wicara yang sifalnya
san-lai dan rekrcalif, banyak ditennikan niacam-niacam pembelokan luluran scniacam-niacam ini, se-hingga lawaan-tawaan yang besar dan lebar mudah terjadi dan meledak di sana.
Cermati-lah apa yang terjadi di dalam perbincangan di dalam gardu-gardu ronda, perbincangan
san-tai para remaja di ruang-ruang tunggu bios-kop, ledakan tawa alau aneka benluk
kejena-kaan itu muncul lantaran teijadi belokan-belo-kan pertuturan yang terjadi tiba-tiba dan seke
tika.
Ketiga, teori pelepasan inhibisi.
Maksud-nya, kita dengan serta-merta melepaskan te-kanan-tekanan psikologis dan emosional yang selama ini kita simpan dalatm kedalaman ba-tin kita. Dan dengan keluarnya
letupan-letup-an tekletupan-letup-anletupan-letup-an itn, keluar pulalah tawaletupan-letup-an-tawaletupan-letup-an
kita. Kita tertawa lepas karena serta-merta kita dapatmenjadi terbebas. Berkenaan dengan ini "cermatilah tawaannya orangyang
berkesehat--an jiwa wajar-normal, tetapi mungkin dalam kamarnya sendiri tertawa ngakak dan lepas. Mungkin jugaketika seseorang sedang me-ngendarai mobilnya sendirian, di belakang ro-da kemudi mobilnya itu seseorang bisa
terse-nyum atau tertawa sendiri,
Itulahyangdimak-sud teori pelepasan inhibisi. Jeniskejenakaan
yang semacam ini sulit sekali diterima
keber-manfaatannya bagi orang lain. (B-1), |
RUBRIK ini terbuka bagi pembaca.
Kirlm-kan masalah dan pertanyaan Anda langsung
ke e-mail pengasuh<kunjana@indosat.net.jd>
atau via pos atau faksimile Media Indonesia (021) 58-12102/5812105BAHASA INDONESIA
Peduli terhadap
Bahasa Indonesia
PERTUMBUHAN dan
perkem-bangan bahasa nasional harus
diakui banyak mengalami ken-dala, khususnya dalam
mengha-dapi arus modemisasi. Tapi
bu-kan berarU kita tidak peduli de-ngan bahasa nasional. Aturan
atau kaidah bahasa Indonesia
seringkali dilanggar oleh mereka
yang lebih mementingkan segi
usaha atau bisnis. Mereka tidak
lagi mau mengerti atau memang tidak mengerti akan kaidah ba
hasa Indonesia.
Beberapa waktu yang lalu, hu-kum DM dan MD disin^mg oleh para pakar bahasa. Mereka sempat pula menuding para pengusaha dengan seenaknya memberi nama atau judul tanpa konsep yang tepat. Atau memang
mereka tidak tahu sama sekali?
Contoh mudah, kita bisa melihat
Taman Anggrek Mall, mengalami perubahan menjadi Mai Taman
Anggrek. Ulu di sekitar
Bundar-an HI ielas tertera Plaza Indone
sia. yang sudah menglkuti
Imi-dah bahasa Indonesia. Lalu
ba-gaimana pula dengan The Plaza
Semanggi yang kalau ditelusuji
bukan bahasa Inggris dan juga
bukan bahasa Indonesia?
Mau-nya bagaimana sih? Kalau baha
sa Indonesia kan cukup Plaza In
donesia? Lalu kok ada kata
"the"? Kalaupun mau
menggu-nakan bahasa Indonesia,
mesti-nya The Semanggi Plaza.
Untuk orang awam,
mung-kin hal ini biasa saja. Tapi bagi
mereka yang mengerti bahasa
Inggris atau bahasa Indonesia
past! akan tertawa melihat
tu-lisan besar di gedung mewah
tersebut. Bahkan mereka
me-ngecam pengelola gedung ter
sebut tidak peduli atau memang tidak mengerti bahasa,
harus bersekolah lagi. Hal ini
terbukti dari berbagai nama
untuk perusahaan, baik itu
perumahan. merek dagang
atau yang lain, tidak jarang
menggunakan bahasa asing
yang konon katanya untuk
melayani orang asing di Jakar
ta. Lho, seberapa banyak sin
orang asing di Jakarta? Ini kan
kota Jakarta yang isinya
melu-lu orang Indonesia? Lamelu-lu
me-ngapa harus bergaya-gaya se- .
perti orang asing?
Penulis bukan antikata atau
orang asing. Tapi, mbofc yoo ka
lau menulis itu yang tepat, agartidak menjadi bahan tertawaan
atau mungkln kecaman orang.
Contoh lain, sasana Unju yang
lebih menggunakan kalimat
asing. Apakah Udak memiliki na
ma Indonesia yang keren? Coba
deh pikir lagi: Tolong untuk
ba-pak- bapak yang berwenang,
khususnya di DKI, terUbkan lagi
kata-kata atau istilah asing
tersebut. Termasuk jalur
bits-way yang harus dig^ti menjadi
jalur khusus transjakarta.
Terima kasih atas perhatiannya.
Ahmad Jarot
Jalan Kapten Halim 59,
Purwakarta Jawa Barat