DAMPAK PENYALURAN KREDIT PD. BPR BANK KARANGANYAR TERHADAP PENDAPATAN UMKM DI KABUPATEN KARANGANYAR
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Diploma III Keuangan Dan Perbankan
Disusun Oleh : Naufal Ikko Praditya
NIM. F3614075
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
ii
ABSTRAK
DAMPAK PENYALURAN KREDIT PD. BPR BANK KARANGANYAR TERHADAP PENDAPATAN UMKM DI KABUPATEN KARANGANYAR
Naufal Ikko Praditya NIM. F3614075
Penulisan Tugas Akhir ini dilatar belakangi oleh salah satu kendala UMKM di Indonesia yaitu minimnya akses terhadap sektor perbankan untuk mendukung pengembangan usaha UMKM yang memiliki peranan penting dalam pembangunan sektor perekonomian. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui prosedur pemberian kredit UMKM pada PD. BPR Bank Karanganyar, (2) untuk mengetahui dampak penyaluran kredit yang telah disalurkan oleh PD. BPR Bank Karanganyar kepada pelaku UMKM untuk mendukung upaya pengembangan UMKM di Kabupaten Karanganyar, dan (3) untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel modal awal, kredit yang diberikan, tenaga kerja, dan pengalaman usaha terhadap peningkatan pendapatan UMKM di Kabupaten Karanganyar. Metode dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan yaitu suatu mekanisme kerja penelitian yang mengandalkan uraian deskriptif kalimat yang disusun secara sistematis mulai dari menghimpun data hingga menafsirkan dan melaporkan hasil penelitian dan kuantitatif yaitu pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka dengan menggunakan analisis korelasi pearson. Penulis melakukan pengamatan dan mengumpulkan data secara langsung pada obyek penelitian yaitu PD. BPR Bank Karanganyar selama kegiatan magang. Penulis memperoleh data mengenai pemanfaatan penyaluran kredit melalui kuisioner yang diisi oleh 20 pelaku UMKM yang dijadikan sampel penelitian sesuai dengan kriteria yang ditentukan penulis. Selain itu, penulis juga menggunakan referensi dari berbagai sumber yang terkait dengan permasalahan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) prosedur kredit umum yang dilakukan oleh PD. BPR Bank Karanganyar sudah sesuai dengan SOP perkreditan yang ada dan pemberian kredit sudah dilakukan berdasarkan kontrol kredit yang benar. (2) Dampak kredit yang disalurkan PD. BPR Bank Karanganyar sudah dimanfaatkan secara optimal oleh debitur untuk kegiatan produktif dalam pengembangan usaha untuk mendukung pengembangan UMKM. (3) semua variabel modal awal, kredit yang diberikan, tenaga kerja, dan pengalaman usaha berpengaruh positif terhadap peningkatan pendapatan UMKM di Kabupaten Karanganyar.
iii
ABSTRACT
THE UTILIZATION OF LOAN DISTRIBUTION IN PD.BPR BANK KARANGANYAR INCREASE OF MSMEs' REVENUES IN
KARANGANYAR REGENCY
Naufal Ikko Praditya NIM. F3614075
This research was conducted based on the constraints with SMEs in Indonesia, namely, the limited access to banking sector to support business sustainability, whereas SME played an important role in economic sector development. The objectives of research were (1) to find out the procedure of common loan issuance in PD BPR Bank Karanganyar, and (2) to find out the utilization of loan distribution by PD BPR Bank Karanganyar to SME to support the sustainabilityw of SME in Karanganyar Regency, and (3) to know how big influence of variable of initial capital, credit given, labor, and business experience to increase earnings of UMKM in Karanganyar Regency. The method used in this study was a descriptive qualitative analysis, the one relying on descriptive elaboration of sentences worded systematically from collecting data to interpreting and reporting the result of research and Quantitative, of quantitative data and objective statistics through scientific calculations derived from a sample of people or residents who are asked to answer a number of questions about the survey to determine the frequency and percentage of their responses by using Pearson correlation analysis. The writer conducted an observation and data collection directly in the research object, PD BPR Bank Karanganyar during apprenticeship activity. The writer obtained data of loan distribution utilization through questionnaire completed by 20 SME performers to be the sample of research corresponding to the criteria specified by the writer. In addition, the writer also used reference from a variety of sources relevant to the problem. The result of research showed that (1) the common loan procedure taken by PD. BPR Bank Karanganyar had been consistent with the existing loaning SOP and loan issuance had been conducted based on correct loan control, and (2) the loan distributed by PD. BPR Bank Karanganyar had been utilized optimally by debtor for productive activity in developing business to support the sustainability of SME. (3) All initial capital variables, loans, productivty, and business experience have a positive effect on the increase of revenues in Karanganyar.
iv
HALAMAN PERSETUJUAN
Tugas Akhir dengan judul :
DAMPAK PENYALURAN KREDIT PD. BPR BANK KARANGANYAR TERHADAP PENDAPATAN UMKM DI KABUPATEN KARANGANYAR
Disusun oleh :
Nama : Naufal Ikko Praditya
NIM : F3614075
Telah disetujui dan diterima oleh dosen pembimbing untuk diujikan di hadapan
penguji Tugas Akhir Program Diploma III Keuangan dan Perbankan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, 21 Juli 2017
Dosen Pembimbing
Johadi, S.E., M.Sc.,
v
Terhadap Pendapatan UMKM di Daerah Karanganyar.
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret Surakarta :
Nama : Naufal Ikko Praditya
NIM : F3614075
Program Studi : Diploma III Keuangan dan Perbankan
Judul Tugas Akhir : Dampak Penyaluran Kredit PD.BPR Bank Karanganyar
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya buat ini adalah
benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan hasil
jiplakan/Salinan/saluran dari karya orang lain.
Apabila ternyata di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa penarikan ijazah dan pencabutan gelar
ahli madya nya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Surakarta, 21 Juli 2017
vi
MOTTO
Segala sesuatu yang bisa kau bayangkan adalah nyata
( Pablo Picasso)
Jika niat sudah ditanamkan dalam hati maka semua dapat dilakukan,
terus berusaha dan berdoa kepada Allah SWT
vii
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
atas segala rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Tugas Akhir ini dengan judul “Dampak Penyaluran Kredit BP.BPR
Karanganyar Terhadap Pendapatan UMKM”.
Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam
mencapai gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Keuangan dan
Perbankan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini
tidak terlepas dari dukungan, kerjasama dan bimbingan dari beberapa pihak. Oleh
karena itu, dengan rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Kresno Sarosa Pribadi, M.Si, selaku Ketua Program Studi
Diploma III Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah mempermudah
penyelesaian berkas.
2. Bapak Johadi, S.E., M.Sc., selaku dosen pembimbing Tugas Akhir
sekaligus Pembimbing Akademik yang selama ini telah meluangkan
waktu untuk membimbing, menguji dan memberi arahan/ saran/
masukan kepada saya dalam penulisan Tugas Akhir.
3. Bapak Nugroho Saputro, S.E., M.Ec. Dev selaku dosen penguji Tugas
Akhir yang telah meluangkan waktunya untuk menguji pada saat sidang
dan memberi arahan/ saran/ masukan kepada saya dalam penulisan
ix
4. Bapak Sudarusnan selaku Direktur Utama dan Bapak Arie R.
Sulistyanto selaku Bagian Umum PD. BPR Bank Karanganyar yang
telah memberi kesempatan untuk magang dan membantu penyelesaian
berkas sebagai syarat kelulusan.
5. Seluruh staf/karyawan PD. BPR Bank Karanganyar Kantor Cabang
Colomadu yang telah memberikan bimbingan, informasi dan data-data
yang dibutuhkan untuk keperluan penulisan Tugas Akhir ini.
6. Kedua orang tua dan adik-adik saya yang selalu memberi dukungan dan
mendoakan saya untuk mengerjakan Tugas Akhir ini.
7. Rekan magang saya dan Pak Jo Squad yang sudah bersama-sama
bekerja keras supaya di dadar.
8. Rekan-rekan perkuliahan yang selalu bersama-sama bekerja keras
dalam penyelsaian tugas akhir yaitu surya adi, dhukha, Bili, Pradika
Arif.
9. Rekan-rekan alumni SMA 5 Batam yang selalu memberikan canda dan
tawanya yaitu david alharas, roni agesi, mauludy aulia, dan Teo
swanson.
Surakarta,
x
DAFTAR LAMPIRAN ... ...xv
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Rumusan Masalah ...6
C. Tujuan Penelitian ...6
D. Manfaat Penelitian ...6
E. Metode Penelitian ...7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bank ...10
1. Pengertian Bank ...10
2. Asas dan Tujuan Bank ...11
3. Fungsi Bank ...11
4. Jenis Bank ...14
5. Aktivitas Usaha Bank ...15
B. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ...21
xi
2. Kegiatan Usaha BPR ...21
3. Larangan Bagi BPR ...22
C. Kredit dan Prosedur Kredit ...22
1. Pengertian, Fungsi Kredit, dan Unsur-Unsur Kredit….22 2. Jenis-jenis Kredit………...26
3. Prinsip-prinsip/syarat kredit ...31
4. Tujuan Kredit ...32
5. Prosedur Kredit ...33
D. UMKM dan Faktor Yang Menentukan Kinerjanya………...34
1. Pengertian dan Karakteristik ...34
2. Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja UMKM ...35
E. Hubungan UMKM dengan Bank dan kinerjanya...39
F. Penelitian Sebelumnya ...41
G. Originalitas Penelitian ...42
H. Kerangka Pemikiran Penelitian ...43
BAB III. PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PD. BPR Bank Karanganyar ...45
1. Sejarah Perusahaan ...45
2. Lokasi Perusahaan ...46
3. Visi dan Misi Perusahaan ...47
4. Produk Perusahaan ...48
5. Struktur Organisasi ...50
6. Job Description ...52
B. Prosedur Pemberian Kredit UMKM PD. BPR Bank Karanganyar ...62
1. Pengajuan Kredit ...63
2. Survey ...64
3. Analisis Kredit ...64
4. Keputusan Kredit ...66
xii
6. Realisasi ...67 C. Dampak Penyaluran Kredit terhadap peningkatan pendapatan Usaha Mikro Kecil Menengah di Kabupaten Karanganyar .68 1. Identitas Responden ...68 2. Karakteristik Usaha ...72 3. Karakteristik Kredit ...77 D. Besar pengaruh variabel modal awal, kredit yang diberikan,
tenaga kerja, dan pengalaman usaha terhadap peningkatan pendapatan UMKM di Kabupaten Karanganyar………84
1. Hasil korelasipearson……….84
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan ...87 B. Saran ...89 DAFTAR PUSTAKA
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Perkembangan Bidang Industri Di Kabupaten Karanganyar ... 2
1.2 Kontribusi Sektor-Sektor Ekonomi Terhadap Pembentukan PDRB Di Kabupaten Karanganyar (Persen) ... 3
2.1 Penelitian sebelumnya ... 41
3.1 Alamat Responden ... 68
3.2 Jenis Kelamin... 70
3.3 Usia Responden ... 71
3.4 Jenis Usaha ... 72
3.5 Tahun Berdiri Usaha ... 73
3.6 Pemilik Usaha ... 74
3.7 Kepemilikan NPWP... 75
3.8 Sumber Modal Pertama ... 76
3.9 Modal Awal ... 77
3.10 Masa Pelunasan Kredit ... 78
3.11 Peningkatan Jumlah Produksi ... 79
3.12 Pendapatan Sebelum Kredit ... 81
3.13 Pendapatan Setelah Kredit ... 81
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ... 43
3.1 Struktur Organisasi ... 51
3.2 Prosedur Pemberian Kredit ... 62
3.3 Alamat Responden ... 68
3.4 Jenis Kelamin... 70
3.5 Usia Responden ... 71
3.6 Tahun Berdiri Usaha ... 72
3.7 Pemilik Usaha ... 73
3.8 Kepemilikan NPWP... 74
3.9 Sumber Modal Pertama ... 75
3.10 Modal Awal ... 76
3.11 Masa Pelunasan Kredit ... 77
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1- 6
: Berkas
–
Berkas Kredit
1
BAB І
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mampu
menggerakkan perekonomian baik di level lokal, regional, dan nasional.
Program untuk pengembangan UMKM seharusnya menjadi prioritas
bagi pemerintah di setiap daerah. Impikasi atas program pengembangan
UMKM diharapkan mampu meningkatkan pembentukan perencanaan
pendapatan di daerah. Dukungan pemerintah tentang pengembangan
dan keberlanjutan UMKM didasarkan pada peran UMKM sebagai salah
satu pilar pertumbuhan ekonomi daerah. Pemberdayaan UMKM dari
pemerintah sangat dibutuhkan guna mewujudkan UMKM yang lebih
berkinerja lebih baik. Dengan kinerja UMKM yang baik diharapkan
perekonomian nasional akan semakin kokoh dan lebih tahan goncangan
krisis (Tambunan,2009:3).
Pemerintah Daerah melalui Departemen Koperasi dan UMKM
(DEPKOP), telah memberikan berbagai Program bantuan untuk
memberdayakan UMKM yang ada di indonesia. Program pemberdayaan
ini berpedoman pada peraturan pemerintah Republik Indonesia No 17
Tahun 2013 sebagai pelaksana atas Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2008 Tentang Usaha Mikro Kecil Menengah yang menegaskan bahwa
2
mengingat peran pentingnya dalam meningkatkan pendapatan nasional
khususnya dalam peningkatan pendapatan di setiap daerah di Indonesia.
Salah satu kontribusi UMKM dalam pereknomian daerah,
tercermin dari adanya peningkatan jumlah UMKM berdampak pada
peningkatan serapan tenaga kerja dan pendapatan di kabupaten
karanganyar. Kontribusi tersebut di jelaskan pada tabel 1.1 sebagai
berikut :
Tabel 1.1 Perkembangan Bidang Industri Di Kabupaten Karanganyar
Sumber : Badan Pusat Statistik Karanganyar diolah, 2017
Tabel tersebut menjelaskan perkembangan jumlah dan penyerapan
tenaga kerja pada industri kecil lebih besar bila dibandingkan dengan
industri besar dan menengah. Penurunan terjadi pada tahun 2010 ke
2012, namun setelah penurunan tersebut terjadi kenaikan setiap
tahunnya dari tahun 2013 sampai 2014. Hal ini membuktikan bahwa
industri kecil mampu meningkatkan jumlah dan menyerap banyak
tenaga kerja, kemudian secara tidak langsung sudah membantu
pemerintah dalam menangani permasalahan pengangguran di daerah
Kabupaten Karanganyar.
Tahun
3
Tabel 1.2 Kontribusi Sektor-sektor Ekonomi Terhadap Pembentukan PDRB Di Kabupaten Karanganyar (Persen)
Sumber : Badan Pusat Statistik Karanganyar diolah, 2017
Berdasarkan data yang diambil Dari BPS Kabupaten Karanganyar
tersebut, menjelaskan bahwa pada kurun waktu 3 tahun terakhir dalam
bentuk persen Kontribusi sektor ekonomi terhadap pertumbuhan PDRB
Di kabupaten Karanganyar tidak terjadi pergerakan yang begitu
signifikan. Pada tabel 1.2 dijelaskan bahwa UMKM yang sangat tinggi
kontribusinya terhadap pembentukan PDRB Kabupaten karanganyar
adalah di sektor Industri Pengolahan.dan Pertanian. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Juliyatmono (2017) selaku Bupati Karanganyar
menjelaskan bahwa memanfaatkan potensi daerah yang dimiliki
kemudian di jadikan sebagai produk unggulan, sehingga produk lokal
dapat dikenal pembeli, wisatawan dan investor masyarakat luas, serta
menjadi peluang ekspor, kerjasama perdagangan.
2013 2014* 2015*
Administrasi Pemerintahan,jaminan sosial wajib ,dan pertahanan Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa Lainnya
Konstruksi
Pengadaan Air , Pengelolaan Sampah,Limbah dan Daur ulang
Perdagangan Besar dan Eceran ; Reparasi Mobil dan sepeda Motor Transpotasi dan Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi
Jasa keuangan dan Asuransi Real Estat
4
UMKM dipandang sebagai sumber penting dalam pertumbuhan
ekonomi di setiap daerah (Tambunan,2005:138). Namun di sisi lain,
UMKM masih menghadapi berbagai kendala baik dari aspek financial
seperti banyaknya UMKM yang kekurangan modal maupun dari aspek
non-financial yang berkaitan dengan manajemen organisasi
(Kuncoro,2010;15). Menurut peryataan dari pengamat perbankan Djoko
Retnadi (2006) Salah satu kebijakan pemerintah yang telah diterapkan
adalah dengan cara mengarahkan sektor perbankan untuk memperluas
jangkauan pelayanannya sampai ke wilayah pedesaan dan menjangkau
kalangan pengusaha kecil.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan salah satu bagian
sektor perbankan yang diharapkan mendorong peningkatan kinerja
UMKM di Kabupaten Karanganyar. Peraturan mengenai kegiatan BPR
sendiri juga telah diatur dalam peraturan Bank Indonesia Nomor
8/26/PBI/2006 Tentang Bank Pengkreditan Rakyat dan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 20/POJK.03/2014 Tentang Bank
Pengkreditan Rakyat. Fasilitas kredit yang disediakan oleh sektor
perbankan khususnya BPR di Kabupaten Karanganyar diantaranya
adalah Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit investasi. Eksisteni BPR
diekspektasikan lebih bermanfaat dalam menunjang UMKM karena
pendekatan BPR lebih menjangkau pelaku UMKM dan diharapkan
dapat membantu menyelesaikan permasalahan permodalan agar kinerja
5
Penelitian yang menunjukan faktor yang menunjukan faktor
yang menentukan peningkatan kinerja UMKM menurut Rita (2006)
dalam penelitianya yang menyimpulkan bahwa penyaluran kredit yang
diberikan perbankan kepada pelaku UMKM secara keseluruhan dapat
membantu meningkatkan jumlah pendapatan UMKM walaupun tidak
terlalu siginfikan. Hal ini disebabkan karena adanya faktor-faktor lain
seperti sumber daya manusia dan lama usaha yang lebih berpengaruh
terhadap jumlah pendapatan. Temuan Rita (2006) di perkuat oleh
penelitian Dewi (2013) yang pada penelitianya menjelaskan bahwa
variabel Modal Awal, Kredit Yang diterima, Suku bunga berpengaruh
signifikan terhadap volume pendapatan.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian apakah penyaluran kredit PD. BPR Bank Karanganyar
mempengaruhi pendapatan UMKM yang didasarkan pada penelitian
sebelumnya Rita (2006) dan Dewi (2013). Oleh karena itu penulis
6 B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prosedur pemberian Kredit yang menarik bagi UMKM di
PD.BPR Bank Karanganyar ?
2. Dampak penyaluran kredit terhadap peningkatan pendapatan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah di kabupaten karanganyar ?
3. Berapa besar pengaruh variabel modal awal, kredit yang diberikan,
tenaga kerja, dan pengalaman usaha terhadap peningkatan pendapatan
UMKM di Kabupaten Karanganyar ?
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian tersebut adalah :
1. Untuk mengetahui prosedur pemberian kredit
2. Untuk mengetahui dampak penyaluran kredit
3. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel modal awal, kredit
yang diberikan, tenaga kerja, dan pengalaman usaha terhadap
peningkatan pendapatan UMKM di Kabupaten Karanganyar
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan : Sebagai bahan masukan dalam mempertimbangkan
penyaluran kredit kepada nasabah
2. Bagi Penulis : untuk menambah ilmu pengetahuan tentan penyaluran
kredit bank untuk nasabah serta mengetahui bagaimana tata cara
7
3. Bagi Pembaca : pengamatan ini diharapkan dapat menjadi tambahan
informasi bagi pembaca dalam menambah pengetahuan dan
pemahaman tentang penyaluran Kredit UMKM di Kabupaten
Karanganyar.
E. Metode Penelitian 1. Lokasi Magang
Pengamatan ini dilakukan di PD. BPR Bank Karanganyar
Kantor Cabang Colomadu yang beralamat di Jalan Adisucipto No.
66B, Colomadu, Karanganyar.
2. Sumber dan Jenis Data
a. Sumber Data
Sumber data adalah orang, benda, atau objek yang dapat
memberikan data, informasi, fakta, realitas yang terkait/relevan
dengan data yang akan dikaji (Sugiyono, 2013 : 15). Data yang
dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan cara nasabah
dalam memanfaatkan penyaluran kredit yang diterima dari PD.
BPR Bank Karanganyar untuk mendukung keberlanjutan
usahanya.
b. Jenis Data dan Sample
1) Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara
8
penelitian yang dilakukan dalam penelitian dengan
menggunakan metode pengumpulan data berupa survey
ataupun observasi dengan karyawan bagian kredit dan
nasabah di PD. BPR Bank Karanganyar (Sugiyono, 2013 :
22).
2) Data sekunder
Data sekunder merupakan data historis mengenai
variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun
sebelumnya oleh pihak lain. Sumber data ini dapat
diperoleh dari dalam suatu perusahaan (sumber internal),
perpustakaan umum maupun lembaga pendidikan dan
lain-lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu
Dampak penyaluran kredit PD. BPR Bank Karanganyar
untuk memberdayakan UMKM di Kabupaten Karanganyar
(Sugiyono, 2013 : 23).
3) Sample
Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling
yang merupakan teknik pengambilan sampel sumber data
dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini,
dengan berdasarkan pada Sektor ekonomi, UMKM yang
telah menerima dana dari bank minimal dua kali, UMKM
yang aktivitas usahanya ramah lingkungan, kolektibilitas
9
Dengan adanya empat faktor tersebut, sehingga
memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi sampel
yang akan diteliti yaitu UMKM yang mendapatkan fasilitas
kredit di PD.BPR Bank Karanganyar.
c. Teknik Pembahasan
Teknik analisis yang digunakan dalam penyusunan laporan
pengamatan tugas akhir ini menggunakan analisis deskriptif
kualitatif yaitu suatu mekanisme kerja penelitian yang
mengandalkan uraian deskriptif kata atau kalimat yang disusun
secara cermat dan sistematis mulai dari menghimpun data hingga
menafsirkan dan melaporkan hasil penelitian, pendekatan dan
kuantitatif yaitu pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif
melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau
penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan
tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase
tanggapan mereka dengan menggunakan analisis Spearman
correlation (Sugiyono, 2013: 52). Hal yang menjadi fokus
penelitian yaitu tentang dampak penyaluran kredit PD. BPR Bank
Karanganyar terhadap pendapatan dan faktor yang paling
mempengaruhi dalam peningkatan pendapatan UMKM di
10
BAB ІІ
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Bank
1. Pengertian Bank
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak (Undang Nomor 10 Tahun 1998 atas perubahan dari
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan). Sedangkan menurut
menurut pengertian lain dari beberapa ahli :
a. Bank adalah suatu badan usaha yang kegiatan utamanya menerima
simpanan dari masyarakat dan/atau pihak lainnya, kemudian
mengalokasikannya kembali untuk memperoleh keuntungan serta
menyediakan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran (Subagio,dkk dalam
Latumerissa, 2012 : 135).
b. Bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai
macam jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan, mata uang,
pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan
benda-benda berharga, membiayai usaha perusahaan-perusahaan dan
11 2. Asas dan Tujuan Bank
Menurut Sastradipoera (2001:18-19) menyebutkan bahwa
perbankan di Indonesia bekerja dengan asas dan tujuan sebagai berikut:
a. Asas Perbankan, perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya
berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip
kehati-hatian. Fungsi Perbankan.
b. Tujuan Perbankan. Perbankan Indonesia bertujuan menunjang
pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan
pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional kearah
peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
3. Fungsi Bank
Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan
penyalur dana masyarakat. Disamping melaksanakan fungsi kolektif dan
distribusi tersebut, bank pun bertindak sebagai pusat struktur keuangan
yang kompleks secara nasional dan internasional. Melalui operasi kredit
pasif bank menerima simpanan, deposito berjangka, rekening Koran atau
giro, sedangkan melalui operasi kredit aktif bank memberikan kredit dari
modal sendiri, tabungan masyarakat, dan penciptaan uang bank
12
Bank juga memiliki fungsi lain yaitu sebagai lembaga intermediasi,
fungsi-fungsi tersebut antara lain :
a. Agent of Trust
Dasar utama dalam aktivitas intermediasi yang dilakukan oleh
perbankan adalah trust atau kepercayaan. Kepercayaan tersebut tidak
hanya dilakukan oleh pihak bank saja, melainkan masyarakat juga
memberikan rasa kepercayaan kepada pihak bank. Bank memegang
kepercayaan masyarakat dalam menghimpun dan mengelola dana
yang telah diterima dari nasabah dengan kredibilitas dan eksistensi
yang telah dimiliki pihak bank yang bersangkutan. Kunci utama
kegiatan penghimpunan yang dilakukan setiap bank yang
bersangkutan adalah rasa keamanan yang diberikan untuk mengelola
dana nasabah. Sebaliknya, bank berkedudukan sebagai kreditur dalam
aktivitasnya menyalurkan kredit harus merasa yakin dan percaya
terhadap calon penerima kredit atau debitur. Kunci utama kepercayaan
bank terhadap nasabah adalah kejujuran dan konsistensi debitur
dalam menggunakan kredit sesuai dengan tujuan awal kredit
diberikan. Kemampuan debitur dalam membayarkan kembali kredit
yang diberikan baik pokok pinjaman maupun bunga saat jatuh tempo
13
b. Agent of Development
Tanggung jawab bank sangat penting dalam menunjang kelancaran
transaksi ekonomi yang terjadi dalam sektor riil. Kegiatan bank dalam
menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat sangat
memungkinkan bank untuk membantu masyarakat dalam melakukan
kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi. Kegiatan produksi
berkaitan dengan menambah nilai guna barang yang nantinya akan
disalurkan untuk memenuhi kebutuhan masayarakat. Distribusi adalah
kegiatan menyalurkan barang yang telah diproduksi dengan
menggunakan saluran-saluran distribusi kepada konsumen yang
membutuhkan. Sedangkan konsumsi adalah kegiatan untuk
mengurangi nilai guna dari suatu barang hasil produksi. Uang
digunakan sebagai alat pembayaran untuk memperlancar transaksi
ekonomi. Oleh karena itu, bank berfungsi untuk menjembatani semua
kepentingan pelaku ekonomi.
c. Agent of Service
Bank tidak hanya berperan dalam melayani penghimpunan dan
penyaluran dana kepada masyarakat saja. Bank juga turut serta dalam
memberikan jasa pelayanan yang lain berupa jasa non keuangan yang
meliputi jasa kiriman uang (payment order), jasa kotak pengaman
(safety box), jasa penagihan, jasa pemberian jaminan bank atau inkaso
(collection) yang saat ini telah mengalami perubahan dengan nama
14
seiring dengan perkembangan zaman yang mengedepankan teknologi
baru dalam kegiatan transaksi yang terjadi. Pemahaman beberapa
fungsi lain dari bank ini dapat menjelaskan bahwa bank tidak hanya
dipahami dalam kedudukannya sebagai lembaga intermediasi semata
(Latumaerissa, 2011 : 135-136).
4. Jenis Bank
Jenis-jenis Perbankan di Indonesia diatur dalam Pasal 5 UU No. 7
Tahun 1992. Dalam Pasal 5 ayat (1) yang berbunyi terdapat 2 jenis bank
menurut jenisnya yaitu Bank Umum dan Bank Pengkreditan Rakyat
(BPR).
a) Bank Umum
Bank umum merupakan suatu badan usaha yang kegiatan
utamanya menerima simpanan dari masyarakat dan/atau pihak
lainnya, kemudian mengalokasikannya kembali untuk memperoleh
keuntungan serta menyediakan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran
(Subagio,dkk dalam Latumerissa, 2011 : 135).
b) Bank Perkreditan Rakyat
Menurut UU No 7 Tahun 1992 Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
merupakan Lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya
dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya
15 5. Aktivitas Usaha Bank
a) Bank Umum
Menurut UU No. 7 Tahun 1992 Usaha Bank Umum meliputi :
1. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan.
a) Simpanan Giro
Demand Deposit Menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998,
Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan
setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, saran
perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah
bukuan. Pemilik rekening giro disebut girant dan kepada setiap
girant akan diberikan imbalan bunga berupa jasa giro yang
besarnya tergantung bank yang mengeluarkannya. Bagi bank
giro merupakan dana murah karena imbalan bunga yang
diberikan kepada girant merupakan bunga yang paling rendah
jka dibandingkan dengan suku bunga simpanan lainnya seperti
tabungan dan deposito. Kemudian dengan adanya rekening giro mampu menjaga uang kita lebih aman karena bank yang
menyimpan dan mengelola serta bertanggung jawab secara
penuh dengan ketentuan yang berlaku (Latumerissa, 2011 :
16
b) Simpanan Deposito
Deposito merupakan simpanan dari pihak ketiga kepada bank
yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu
tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang
bersangkutan (Suyatno dkk., 1996 : 36).
Jenis Simpanan Deposito:
1. Deposito Berjangka
Adalah simpanan dana pihak ketiga kepada bank
yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka
waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga
dan bank yang bersangkutan.
2. Sertifikat Deposito
Adalah simpanan berjangka atas pembawa yang
dengan izin Bank Indonesia dikeluarkan oleh bank
sebagai bukti simpanan yang dapat diperjual-belikan
atau dipindah tangankan. Dalam hal bunga sertifikat
deposito, bank dapat menentukan sendiri tingkat bunga
atau diskonto sertifikat deposito yang diterbitkannya.
3. Deposito on Call
Adalah simpanan tetap berada di bank, selama
deposan tidak membutuhkannya. Deposito ini agak
berbeda dengan deposito berjangka. Apabila deposan
17
memberitahukan kepada bank. Pemberitahuan penarikan
deposito sesuai dengan perjanjian antara deposan
dengan bank (Latumerissa, 2011 : 247-251).
c) Tabungan
Tabungan adalah simpanan dari pihak ketiga
kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat-syarat tertentu ( Suyatno dkk., 1996 :
39). Berikut merupakan sarana penarikan tabungan : 1. Buku Tabungan
2. Slip penarikan
3. ATM (Anjungan Tunai Mandiri)
4. Sarana lainnya (Formulir Transfer, Internet Banking,
dan Mobile Banking (Kasmir., 1998 : 79).
2. Menyalurkan dana kepada masyarakat (Lending)
Lending adalah suatu kegiatan menyalukan dana atau
memberikan pinjaman kepada masyarakat dana yang tersebut
berasal dari masyarakat yang menyimpan uang di bank yang
disebut juga dengan funding, pemberian / penyaluran dana
yang dilakukan oleh bank dimulai untuk pemberian kepada
mayarakat yaitu dengan memberikan pinjaman atau yang
disebut dengan dana kredit ada beberapa bunga kredit pada
bank dan bunga pada bank pun tergantung seberapa besar
18
3. Jasa-jasa perbankan
1. Lalu lintas pembayaran
a) Pengiriman uang (transfer)
Transfer ialah slah satu pelayanan bank
kepada masyarakat dengan bersedia melaksanakan
amanat nasabah untuk mengirim sejumlah uang,
baik dalam rupiah maupun dalam valuta asing yang
ditujukan kepada pihak lain (perusahaan, lembaga
atau perorangan), di tempat lain (dalam negri
maupun luar negeri).
b) Inkaso (collection)
Inkaso adalah pemberian kuasa pada bank
oleh perusahaan/perorangan untuk menagihkan,
atau memintakan persetujuan pembayaran
(akseptasi) atau menyertakan begitu saja kepada
pihak yang bersangkutan di tempat lain (dalam/luar
negeri) atas surat-surat berharga.
c) Letter of credit
L/C D.N merupakan salah satu bentuk jasa
yang diberikan kepada masyarakat untuk
memperlancar arus perdagangan barang dari suatu
19
antarpulau di dalam negeri (Suyatno dkk., 1996 :
48-51).
2. Jasa Lainnya
a) Jual beli cek perjalanan/turis (travellers cheque)
Di Indonesia, lazimnya bank-bank devisa
bertindak sebagai agen penjualan (selling agent
atau paying agent) atas cek turis yang diterbitkan
oleh bank-bank di dunia perbankan internasional.
Cek turis adalah cek yang dapat dibeli dan
ditukarkan kembali dalam mata uang dikehendaki
oleh pembeli bersangkutan.
b) Jual beli uang kertas (banknote)
Banknote adalah uang kertas asing yang
mempunyai sifat-sifat seperti halnya uang tunai
biasa. Tidak semua uang dapat diperjualbelikan
tergantung pada peraturan devisa di negara asal
banknotes bersangkutan.
c) Kartu kredit
Kartu kredit adalah alat pembayaran
pengganti uang tunai atau cek.
d) Bank garansi
Bank garansi artinya garansi atau jaminan
20
e) Kotak pengaman simpanan (safe deposit box)
Safe deposit box adalah jasa penyewaan
kotak penyimpanan harta atau surat-surat berharga
yang dirancang secara khusus dari bahan baja dan
ditempatkan dalam ruang khasanah yang kokoh,
tahan bongkar dan tahan api untuk memberikan
rasa aman bagi penggunanya.
f) Jual beli atau perdagangan valuta asing
Pasar adalah tempat dilakukannya jual beli
atau perdagangan, dalam hal ini perdagangan
valuta aing (valas). Perdagangan valuta asing
terjadi karena adannya permintaan dan penawaran
yang terjadi sebagai akibat dari transaksi
internasional.
g) Memberikan jasa-jasa di pasar modal
Bank memiliki peranan penting untuk
membantu masyarakat dalam dunia pasar modal
demi kelancaran transaksi di bursa efek. Jasa-jasa
bank yang ditawarkan umumnya kepada
masyarakat yaitu sebagai penjamin emisi
(underwriter), penjamin (guarantor), wali amanat
(trustee), pialang (broker), pedagang efek (dealer),
21
h) Dan kegiatan lainnya (Sutatno dkk., 1996 : 56-72).
B. Bank Perkreditan Rakyat
1. Tujuan dan Bentuk Badan Hukum BPR
Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Bentuk badan hukum BPR :
a) Perseroan Terbatas
b) Koperasi
c) Perusahaan Daerah
2. Kegiatan Usaha BPR
a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya
yang dipersamakan dengan itu.
b) Memberikan kredit.
c) Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi
hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan
Pemerintah.
d) Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia
(SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan
22
Indonesia kepada BPR apabila BPR mengalami over liquidity atau
kelebihan likuiditas (Latumerissa, 2011 : 300).
3. Larangan Bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh bank umum tidak sepenuhnya
dilakukan oleh bank perkreditan rakyat (BPR) karena ruang lingkup
usahanya yang lebih sempit. Menururt UU No 7 Tahun 1992 yang
sekarang telah berubah menjadi UU No 10 Tahun 1998 menyebutkan
Larangan bagi BPR adalah sebagai berikut :
a) menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas
pembayaran;
b) melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing
c) melakukan penyertaan modal
d) melakukan usaha perasuransian; melakukan usaha lain di luar
kegiatan usaha
C. Kredit dan Prosedur Kredit
1. Pengertian, Fungsi Kredit, dan Unsur-Unsur Kredit
a) Pengertian
Sastradipoera (2004:151) menyebutkan, “kredit adalah
penyediaan uang atau tagihan (yang disamakan dengan uang)
berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak
lain yang dalam hal ini peminjam berkewajiban melunasi
kewajibannya setelah jangka waktu tertentu dengan (biasanya)
23
b) Fungsi Kredit
Kredit di awal perkembangan fungsinya untuk merangsang
kedua belah pihak untuk saling menolong dengan tujuan
pencapaian kebutuhan, baik itu dalam bidang usaha atau kebutuhan
sehari-hari. Kredit dapat memenuhi fungsinya jika secara sosial
ekonomis baik bagi debitur, kreditur, atau masyarakat membawa
pengaruh yang lebih baik. Macam-macam fungsi kredit adalah
sebagai berikut :
1) Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang
Maksudnya ialah uang yang disalurkan dapat beredar ke
berbagai wilayah yang membutuhkan pengkreditan, sehingga
wilayah yang kekurangan bisa memperoleh uang untuk
memenuhi kebutuhannya.
2) Meningkatkan peredaran barang
Artinya dengan adanya kredit maka akan menambah atau
meningkatkan peredaran barang dari suatu daerah ke daerah
lain, hingga jumlah barang yang beredar tersebut bertambah
pesat dan bisa meningkatkan banyaknya barang yang
diedarkan.
3) Alat stabilitas ekonomi
Adanya pemberian kredit dapat menjadikan kestabilan
24
masyarakat dalam menambah jumlah barang yang
dibutuhkan suatu masyarakat.
4) Meningkatkan kegairahan berusaha
Artinya dengan adanya kredit akan menimbulkan semangat
bagi para debitur untuk menjalankan usaha yang digelutinya
apalagi modal yang dimilikinya sangat minim.
5) Meningkatkan pemerataan pendapatan
Yaitu semakin banyak kredit yang tersalurkan pada
masyarakat akan membuat pendapatan mereka semakin
membaik
6) Meningkatkan hubungan Internasional
Pinjaman internasional dalam hal pemberian kredit dari
Negara lain akan meningkatkan kerjasama, sehingga akan
terciptanya perdamaian.
Kredit yang diberikan oleh suatu lembaga kredit didasarkan atas
kepercayaan, sehingga dengan demikian pemberian kredit merupakan
pemberian kepercayaan. Ini berarti bahwa suatu lembaga benar-benar
yakin bahwa calon nasabah akan benar mengembalikan pinjamannya
sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa unsur yang terdapat
25
1) Kepercayaan
Keyakinan adalah suatu keyakinan terhadap pemberi kredit untuk
diberikan benar-benar diterima kembali di masa yang akan datang
sesuai dalam jangka waktu kredit. Bank memberikan kepercayaan
atas dasar melandasi mengapa suatu kredit dapat berani di
kucurkan.
2) Kesepatakan
Kesepakatan dalam suatu perjanjian yang setiap pihak (si pemberi
kredit kepada si penerima kredit) menandatangani hak dan
kewajibannya masing-masing. Kesepakatan berada dalam suatu
akad kredit dan ditandatangani oleh kedua belah pihak sebelum
kredit dikucurkan.
3) Jangka Waktu
Dari jangka waktu yang telah disepakati bersama mengenai dari
pemberian kredit oleh pihak bank dan pelunasan kredit oleh pihak
nasabah debitur.
4) Risiko
Dalam menghindari resiko buruk dalam perjanjian kredit,
sebelumnya telah dilakukan perjanjian pengikatakan angunan
atau jaminan yang dibebankan kepada pihak nasabah debitur atau
26
5) Prestasi
Prestasi merupakan objek yang berupa bunga atua imbalan yang
telah disepakati oleh bank dan nasabah debitur (Suyatno, 1995 :
14).
2. Jenis – Jenis kredit
Jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu :
a. Macam-Macam Kredit Berdasarkan Kelembagaan
1) Kredit Perbankan, adalah kredit yang diberikan kepada
masyarakat oleh bank negara atau swasta untuk kegiatan
usaha atau konsumsi
2) Kredit Likuiditas, ialah kredit yang diberikan kepada
bank-bank beroperasi di Indonesia oleh bank-bank-bank-bank sentral yang
difungsikan sebagai dana dalam membiayai kegiatan
perkreditannya.
3) Kredit Langsung, yaitu kredit yang diberikan kepada lembaga
pemerintah atau semi pemerintah (kredit program) oleh BI.
4) Kredit Pinjaman Antarbank, adalah kredit yang diberikan
oleh bank yang kelebihan dana kepada bank yang kekurangan
dana.
b. Macam-Macam Kredit Berdasarkan Jangka Waktu
1) Kredit Jangka Pendek (Short term loan), adalah kredit yang
27
kredit direkening koran, kredit penjualan, kredit wesel, dan
kredit pembeli serta kredit modal kerja.
2) Kredit Jangka Menengah (Medium term loan), ialah kredit
yang jangka waktu antara satu tahun sampai dengan tiga
tahun
3) Kredit Jangka Panjang, adalah kredit yang memiliki waktu
lebih dari tiga tahun. Umumnya berupa kredit investasi yang
dedidikirawan dengan tujuan menambah modal perusahaan
dalam rangka untuk melakukan rehabilitasi, ekspansi
(perluasan), dan pendirian proyek baru.
c. Macam-Macam Kredit Berdasarkan tujuan atau Penggunaannya
1) Kredit Konsumtif, adalah kredit yang digunakan untuk
pemenuhan kebutuhan sendiri dan dengan keluarganya,
misalnya kredit mobil, dan rumah untuk dirinya dan
keluarganya. Kredit ini sangat tidak produktif
2) Kredit Modal Kerja atau Kredit Perdagangan, ialah kredit
yang digunakan untuk menambah modal usaha debitur.
Kredit produktif
3) Kredit Investasi, adalah kredit yang digunakan untuk
investasi produktif, tetapi baru menghasilkan jangka waktu
yang relatif lama. Kredit yang biasanya diberikan grace
period, seperti kredit perkebunan kelapa sawit dan lain
28
d. Macam-Macam Kredit Berdasarkan Aktivitas Perputaran Usaha
1) Kredit Kecil, ialah kredit yang diberikan kepada penguasa
kecil, misalnya KUK (Kredit usaha kecil).
2) Kredit Menengah, adalah kredit yang diberikan kepada
penguasa dengan aset yang melebihi dari penguasa kecil.
3) Kredit Besar, adalah kredit yang pada dasarnya ditinjau dari
segi jumlah kredit yang diteirma oleh debitur.
e. Macam-Macam Kredit Berdasarkan Jaminannya
1) Kredit Tanpa Jaminan atau kredit blanko (unsecured down),
adalah pemberian kredit dengan tanpa jaminan materiil
(agunan fisik), pemberian sangat selektif yang ditujukan
untuk nasabah besar yang telah teruji bonafiditas, kejujuran,
dan ketaatannya, baik dalam traksaksi perbankan mapun oleh
kegiatan usaha yang dijalaninya.
2) Kredit Jaminan, ialah kredit untuk debitur yang didasarkan
dari keyakinan atas kemampuan debitur dan adanya agunan
atau jaminan berupa fisik (collateral) sebagai jaminan
tambahan.
f. Macam-Macam Kredit Berdasarkan Macamnya
1) Kredit Aksep, ialah kredit untuk bank yang berupa pinjaman
29
2) Kredit Penjual, adalah kredit untuk penjual dan pembeli,
artinya barang yang telah dterima pembayaran kemudian.
Misalnya Usanse L/C,
3) Kredit Pembeli, adalah pembayaran telah dilakukan penjual,
namun barangnya diterima belakangan atau pembelian
dengan uang muka, seperti red clause L/C.
g. Macam-Macam Kredit Berdasarkan Sektor Perekonomiannya
1) Kredit Pertanian, adalah kredit untuk perkebunan, peternakan dan
perikanan
2) Kredit Pertambangan, ialah kredit untuk beraneka macam
pertambangan
3) Kredit Ekspor-Impor, yaitu kredit untuk eksportir dan importir
macam-macam barang.
4) Kredit Koperasi, adalah kredit untuk jenis-jenis koperasi
5) Kredit Profesi, adalah kredit untuk macam-macam profesi,
misalnya dokter dan guru.
6) Kredit Perindustrian, adalah kredit untuk macam-macam industri
kecil, menengah dan besar.
h. Macam-Macam Kredit Berdasarkan Penarikan dan Pelunasan
1) Kredit Rekening Koran, adalah kredit yang dapat ditarik dan
dilunasi setiap saat, besarnya sesuai dengan kebutuhan yang
penarikannya dengan cek, bilyet, giro atau pemindahbukuan,
30
2) Kredit Berjangka, ialah kredit yang penarikannya sekaligus
sebesar plafondnya. Pelunasan kredit dengan cara setelah
jangka waktunya habis yang dapat dilakukan dengan mencicil
atau perjanjian.
i. Macam-Macam Kredit Berdasarkan Cara Pemakaiannya
1) Kredit Rekening Koran Bebas. adalah kredit yang dibitur
menerima seluruh dari kreditnya dengan bentuk rekening koran
kepadanya diberikan blangko cheque dan rekening korannya
pinjamannya diisi berdasarkan besarnya kredit yang diberikan,
debitur bebas melakukan penarikan selama kredit berjalan.
2) Kredit Rekening Koran Terbatas, ialah kredit dengan adanya
pembatasan tertentu bagi nasabah dalam melakukan penarikan
uang rekeningnya. seperti pebmerian kredit dengan uang giral dan
perubahannya menjadi uang cartal dilakungan berangsur-angsur.
3) Kredit Rekening Koran Aflopend, yaitu penarikan kredit yang
dilakukan dengan arti maksimum kredit di waktu penarikan
pertambah sepenungnya dengan digunakan oleh nasabah.
4) Revolving Kredit, adalah sistem penarikan kredit sama dengan
cara rekening koran bebas dengan masa penggunaan satu tahun,
31
5) Term Loans, ialah sistem penggunaan dan pemakaian kredit yang
fleksibel artinya nasabah dapat bebas menggunakan uang kredit
untuk keperluan aap saja dan bank tdak mau tentang hal itu
(Kasmir, 1998 : 103-107).
3. Prinsip-Prinsip/Syarat Kredit
Dalam mendapatkan kredit, terdapat macam-macam prosedur
yang harus dilewati yang ditentukan oleh bank atau lembaga
keuangan agar berjalan dengan baik dan sehat terdapat sebutan 6
C yang merupakan prinsip-prinsip kredit antara lain sebagai
berikut :
1) Character (kepribadian/watak): Kepribadian adalah sifat atau
watak pribadi dari debitur untuk mendapatkan kredit, seperti
kejujuran, sikap motivasi usaha, dan lain sebagainya.
2) Capacity (kemampuan): Kemampuan adalah kemampuan
modal yang dimiliki untuk memenuhi kewajiba tepat pada
waktunya, khususnya dalam likuiditas, rentabilitas,
solvabilitas, dan soliditasnya.
3) Capital (modal): Modal adalah kemampuan debitur dalam
melaksanakan kegiatan usaha atau menggunakan kredit dan
mengembalikannya.
4) Collateral (jaminan): Jaminan adalah jaminan yang harus
disediakan untuk pertanggung jaaban jika debitur tidak dapat
32
5) Condition of Economic (kondisi ekonomi): Kondisi ekonomi
adalah keadaan ekonomi suatu negara secara menyeluruh dan
memberikan dampak kebijakan pemerintah di bidang
moneter, terutama berhubungan dengan kredit perbankan
6) Constrain (batasan atau hambatan): Batasan atau hambatan
adalah penilaian debitur yang dipengaruhi oleh hambatan
yang tidak memungkinkan seseorang untuk usaha di suatu
tempat (Kasmir, 2002 : 104).
4. Tujuan Kredit
tujuan kredit menurut Kasmir dalam bukunya Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya (2008: 100) , diantaranya:
1) mencari keuntungan
Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian
kredit tersebut. hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga
yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya
administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.
2) membantu usaha nasabah
Tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha nasabah
yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana
untuk modal kerja. dengan dana tersebut, maka pihak debitur
akan dapat mengembangkan dan memperluaskan usahanya.
33 Kasmir (2012: 143) mengemukan bahwa “Prosedur kredit
adalah tahap-tahap yang harus dilalui sebelum sesuatu kredit
diputuskan untuk dikucurkan. Tujuannya adalah untuk
mempermudah bank dalam menilai kelayakan suatu permohonan
kredit”.
Prosedur pemberian kredit pada setiap bank, pada
umumnya tidaklah jauh berbeda, dimana setiap permohonan
kredit dari calon debitur haruslah wajib dilakukan analisisnya
untuk mendapat persetujuan kreditnya.
Menurut Hasibuan (2008: 91) bahwa prosedur penyaluran
kredit antara lain dengan skema sebagai berikut:
1) Calon debitur menulis nama, alamat, agunan, dan jumlah
kredit yang diinginkan pada formulir aplikasi permohonan
kredit.
2) Calon debitur mengajukan jenis kredit yang diinginkan
3) Analisis kredit dengan cara mengikuti asas 5C, 7P, dan 3R
dari permohonan kredit tersebut.
4) Karyawan analisis kredit menetapkan besarnya plafond kredit
atau Legal Lending Limit (L3) atau BMPK-nya. Jika BMPK
disetujui nasabah, akad kredit (Perjanjian Kredit)
34 D. UMKM dan Faktor Yang Menentukan Kinerjanya
1. Pengertian dan Karakteristik
Di Indonesia, definisi UMKM diatur dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM. Dalam
Bab 1 pasal 1 UU tersebut, dinyatakan bahwa UMI adalah usaha
produktif milik orang-perorangan dan /atau badan usaha perorangan
yang memenuhi usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang-perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari UMI, UK atau UB yang memenuhi Kriteria UM
sebagaimana dimaksud dalam UU tersebut (Tambunan, 2012 : 11-12).
Pengertian dan kriteria UMKM berdasarkan Undang – Undang No 20
Tahun 2008 tentang UMKM :
a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan
dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria
Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
35
atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau
usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang- Undang
ini.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Dengan ukurannya yang kecil – dan tentunya fleksibilitas yang
tinggi, usaha kecil menengah memiliki berbagai kelebihan, terutama
dalam segi pembentukan dan operasional. UMKM memiliki kontribusi
besar bagi bergulirnya roda ekonomi suatu negeri, bukan hanya karena
36
juga karena ia menyediakan layanan tertentu bagi masyarakat yang
bagi bisnis besar dinilai kurang efisien secara biaya.
Faktor keunggulan yang dimiliki oleh Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) dibandingkan dengan usaha besar (Partomo dan Rachman,
2002) antara lain :
a) Fleksibilitas Operasional
Usaha kecil menengah biasanya dikelola oleh tim kecil yang
masing-masing anggotanya memiliki wewenang untuk
menentukan keputusan. Hal ini membuat UMKM lebih
fleksibel dalam operasional kesehariannya. Kecepatan reaksi
bisnis ini terhadap segala perubahan (misalnya: pergeseran
selera konsumen, trend produk, dll.) cukup tinggi, sehingga
bisnis skala kecil ini lebih kompetitif.
b) Kecepatan Inovasi
Dengan tidak adanya hirarki pengorganisasian dan kontrol
dalam UMKM, produk-produk dan ide-ide baru dapat
dirancang, digarap, dan diluncurkan dengan segera. Meski
ide cemerlang itu berasal dari pemikiran karyawan – bukan
pemilik – kedekatan diantara mereka membuat gagasan
tersebut cenderung lebih mudah didengar, diterima, dan
37
c) Struktur Biaya Rendah
Kebanyakan usaha kecil menengah tidak punya ruang kerja
khusus di kompleks-kompleks perkantoran. Sebagian
dijalankan di rumah dengan anggota keluarga sendiri sebagai
pekerjanya. Hal ini mengurangi biaya ekstra (overhead)
dalam operasinya. Lebih jauh lagi, usaha menengah kecil
juga menerima sokongan dari pemerintah, organisasi
non-pemerintah, dan bank dalam bentuk kemudahan pajak,
donasi, maupun hibah. Faktor ini berpengaruh besar bagi
pembiayaan dalam pembentukan dan operasional mereka.
d) Kemampuan Fokus di Sektor yang Spesifik
UKM tidak wajib untuk memperoleh kuantitas penjualan
dalam jumlah besar untuk mencapai titik balik break even
point (BEP) modal mereka. Faktor ini memampukan usaha
kecil menengah untuk fokus di sektor produk atau pasar yang
spesifik.
Ukuran usaha kecil menengah selain memiliki kelebihan juga
mengandung kekurangan yang membuat pengelolanya mengalami
kesulitan dalam menjalankan tugasnya. Faktor Kelemahan yang
dimiliki Usaha Kecil dan Menengah (UKM) (Tambunan, 2002) adalah :
a) Kesulitan pemasaran
Hasil dari studi lintas Negara yang dilakukan oleh James dan
38
menyimpulkan salah satu aspek yang terkait dengan masalah
pemasaran yang umum dihadapi oleh pengusaha UKM
adalah tekanan-tekanan persaingan, baik dipasar domestik
dari produk-produk yang serupa buatan pengusaha-pengusaha
besar dan impor, maupun dipasar ekspor.
b) Keterbatasan financial
UKM di Indonesia menghadapi dua masalah utama dalam
aspek finansial antara lain: modal (baik modal awal maupun
modal kerja) dan finansial jangka panjang untuk investasi
yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan output jangka
panjang.
c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)
Keterbatasan sumber daya manusia juga merupakan salah
satu kendala serius bagi UKM di Indonesia, terutama dalam
aspek-aspek kewirausahaan, manajemen, teknik produksi,
pengembangan produk, control kualitas, akuntansi,
mesin-mesin, organisasi, pemprosesan data, teknik pemasaran, dan
penelitian pasar. Semua keahlian tersebut sangat diperlukan
untuk mempertahankan atau memperbaiki kualitas produk,
meningkatkan efisiensi dan produktifitas dalam produksi,
39
d) Masalah bahan baku
Keterbatasan bahan baku dan input-input lain juga sering
menjadi salah satu masalah serius bagi pertumbuhan output
atau kelangsungan produksi bagi UKM di Indonesia.
Terutama selama masa krisis, banyak sentra-sentra Usaha
Kecil dan Menengah seperti sepatu dan produk-produk textile
mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku atau input lain
karena harganya dalam rupiah menjadi sangat mahal akibat
depresiasi nilai tukar terhadap dolar AS.
e) Keterbatasan teknologi
Berbeda dengan Negara-negara maju, UKM di Indonesia
umumnya masih menggunakan teknologi tradisonal dalam
bentuk mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang sifatnya
manual. Keterbelakangan teknologi ini tidak hanya membuat
rendahnya jumlah produksi dan efisiensi di dalam proses
produksi, tetapi juga rendahnya kualitas produk yang dibuat
serta kesanggupan bagi UKM di Indonesia untuk dapat
bersaing di pasar global.
E. Hubungan UMKM Dengan Bank, dan Kinerja UMKM
Lembaga perbankkan mempunyai peran yang penting bagi setiap
perusahaan baik untuk memenuhi kebutuhan modal atau dana untuk
menunjang kegiatan usaha, juga mempunyai peranan penting bagi
40
mempunyai salah satu kelemahan kurang tertibnya dalam melakukan
pencatatan dan lemah dalam menejemen. Kelemahan ini dapat membawa
dampak terhadap penggunaan dana perusahaan tidak terkendali. Untuk
menghindari pemborosan penggunaan dapat memanfaatkan untuk
mengontrol penggunaan dana yaitu dengan menyimpan uang ke bank.
Setiap mendapatkan uang segera dimasukkan ke bank sebelum digunakan
dengan demikian penggunaan uang dapat sedikit terkontrol dalam
penggunaanya. Bagi lembaga perbankan untuk saling memberikan
keuntungan kedua belah pihak, pihak bank dapat membantu untuk
melakukan pembinaan dalam melakukan pencatatan yang baik sehingga
penggunaan dana dapat terkontrol dan dapat membuat rencana kas yang
membawa dampak usaha kecil tersebut dapat membuat rencana untuk
melakukan pengembangan. Dengan pembinaan dan pelatihan yang
dilakukan bank terhadap UMKM akan dapat membiasakan pelaku UMKM
untuk tertib administrasi dan ini dapat digunakan untuk meyakinkan pihak
bank untuk memberikan kredit (Sulaeman, 2004 dalam Hidayat, 2010).
Dengan keberhasilan usaha kecil dalam mengembangkan usaha
secara otomatis juga akan memberikan keuntungan bagi bank yang
membinanya, keuntungan tersebut lancarnya pembayaran kredit maupun
bunga dan setiap kebutuhan dana untuk pengembangan usaha kecil yang
41
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya
F. Penelitian Sebelumnya
NO Judul, Peneliti Variable Latar Belakang Metodologi Kesimpulan
1 Rita Sofia,
1. Variable modal kerja mempunyai pengaruh positif terhadap
pendapatan debitur 2. Variable kredit yang diterima
mempunyai pengaruh positif terhadap pendapatan 3. Uji F menjelaskan pendapatan
pelaku UKM dipengaruhi oleh besar kecilnya modal awal dan kredit yang diterima
1. Konstanta (a) sebesar
1720936.169 mempunyai arti bahwa variabel modal sendiri dan variabel modal kredit usaha rakyat (KUR) dianggap konstan terhadap pendapatan UMKM di kota Medan sebesar 1720936.139 2. Koefisien regresi modal
sendiri (β1) adalah sebesar 0.786 adalah besarnya pengaruh variabel bebas X1 (modal sendiri) terhadap perubahan tangkat pendapatan pengusaha UMKM
3. pengaruh variabel bebas X2 (modal kredit usaha rakyat) terhadap perubahan tingkat pendapatan pengusaha UMKM, pengaruh ini bernilai positif
Usaha mikro kecil dan menengah mampu
variabel modal awal dan lama usaha berpengaruh
positif terhadap peningkatan pendapatan
42 G. Originalitas Penelitian
Berdasarkan tabel dijelaskan bahwa peneliti menggunakan variabel
dari penelitian sebelumnya Rita (2006) dengan variable yaitu : Modal
Awal, Kredit yang diterima, Pendapatan UMKM Sebelum mendapatkan
kredit, dengan menambahkan dua variabel yaitu Lama usaha dan jam kerja
yang merupakan hasil refrensi dari penelitian yang di buat Fatmawati
(2013) dengan tema Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pendaptan Pedagang Kaki Lima Di Padang. Penelitian ini menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data
dilakukan dengan observasi mutlak, wawancara yang mendalam dan
dokumentasi dengan teknik analisis data yaitu editing data, reduksi data,
deskripsi data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan analisa data
kuantitatif adalah dengan menggunakan analisis Spearman correlation
dengan menggunakan program.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
variable manakah yang berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan
43 Gambar 2.1 kerangka Pemikiran Penelitian
H. Kerangka Pemikiran Penelitian
Dari gambar 2.1 diatas menjelaskan bahwa dalam aktivitas
intermediasi Kegiatan bank dalam menghimpun dan menyalurkan dana
kepada masyarakat sangat memungkinkan bank untuk membantu para
pelaku UMKM dalam melakukan kegiatan produksi dan distribusi oleh
karena itu perannya sangat berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan
UMKM. Jika pendapatan UMKM meningkat maka berpengaruh terhadap
pemerataan pendapatan serta dapat berkontribusi tinggi terhadap
pembentukan PDRB di Kabupaten Karanganyar. Tanggung jawab bank
Intermediasi Bank
Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan yaitu :
Jumlah Kredit
Modal Awal
Priduktivitas
Lama Usaha (Pengalaman)
Analisis Kualitatif dan Kuantitatif (Analisis Spearman correlation)
N = Banyaknya Pasangan data X dan Y
Σx = Total Jumlah dari Variabel X
Σy = Total Jumlah dari Variabel Y
Σx2 = Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X
Σy2 = Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y
Σxy = Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan Variabel Y
44
sangat penting dalam menunjang kelancaran transaksi ekonomi yang
terjadi dalam sektor riil (Latumerissa, 2012).
Faktor lain yang mempengaruhi kinerja UMKM yang berpengaruh
terhadap peningkatan pendapatan UMKM adalah modal awal, pendapatan
UMKM sebelum menerima kredit, pengalaman usaha, dan produktivitas.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel tersebut dalam
peningkatan pendapatan UMKM dilakukan dua model penelitian yaitu
dengan menggunakan analisis kualitatif (Observasi mutlak, wawancara
yang mendalam dan dokumentasi) dan kuantitatif (Analisis Spearman
45
BAB III
PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM PD. BPR BANK KARANGANYAR 1. Sejarah Perusahaan
Penduduk Indonesia sebagian besar terdiri dari penduduk yang
bermukim di daerah pedesaan, sehingga pembangunan perekonomian di
daerah perlu mendapat perhatian yang serius. Bertitik tolak dari hal
tersebut maka dengan SK Bupati KDH TK. II Karanganyar Nomor
581/161/1985 pada tanggal 27 Maret 1985 didirikan Badan Kredit Desa
(BKD) yang mampu menggerakkan kegiatan perekonomian pedesaan
dan mampu menyediakan permodalan bagi usaha kecil.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Karanganyar Nomor 2 Tahun 1996 BKD tersebut dikukuhkan menjadi
Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Desa
Kabupaten Karanganyar yang bertujuan untuk membantu dan mendorong
pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang
dan serta sebagai salah satu sumber Pendapatan Daerah.
Kemudian Menteri Keuangan Republik Indonesia mengeluarkan
SK Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep. 048/KM.17/1998
sebagai tanda perizinan operasional penuh sebagai BPR yang diberikan
kepada PD. BPR BKD Kabupaten Karanganyar. Selanjutnya disusul
keluarnya Perda Nomor 27 Tahun 2001 dan Perda Nomor 6 Tahun 2006