ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI
PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI
YANG LISTING DI BEI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Santa Agata Yuni Trihastuti
NIM: 032114080PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI
PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI
YANG LISTING DI BEI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Santa Agata Yuni Trihastuti
NIM: 032114080
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada
Perusahaan Properti Yang Listing di BEI dan dimajukan untuk diuji pada
tanggal...24 April 2008...adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak terjadi keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara
menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku
seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain
tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan
ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya
sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin
atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar
Motto dan Persembahan
If you keep on working and believing, you’ll have victory in the end
(Ann Davies)
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria
Bapakku Stevanus Suwarto dan Ibuku F. Sri Pudji M
Mbak Lia, Mas Heri dan Dek Jorell
Mbak Kiki, Mas Danang dan Dek Nasya
Mas Yoyon yang selalu memberikan semangat dan
dukungan buat aku
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas penyertaanNya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi,
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
a. Rektor Universitas Sanata Dharma Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J yang telah
memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian
kepada penulis.
b. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
c. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Akt. selaku Kaprodi Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
d. A. Diksa Kuntara, SE., MFA selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, masukan dan motivasi bagi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
e. Drs. F.A. Joko Siswanto, MM, Ak. selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan petunjuk yang
berguna dalam penyusunan skripsi ini.
f. Kedua orang tuaku, atas doamu yang tiada henti, kasih sayang, dorongan,
bimbingannya. Sehingga aku bisa menyelesaikan skripsiku.
g. Kakakku mbak Lia dan Mas Heri serta ‘dek Jorrel yang telah memberikan
motivasi, dukungan, kritikan, dan semangat untuk menyelesaikan skripsiku.
h. Kakakku Mbak Kiki dan Mas Danang serta ‘dek Nasya atas segala dukungan,
semangat dan kasih sayangnya.
i. Kekasihku mas Yoyon, yang selalu sabar menemaniku dan membantuku, serta
untuk cinta, perhatian dan semangatnya selama ini.
j. Sahabatku Elly “Jum” dan Kakung, atas persahabatan yang indah ini.
j. Lia “mas Bowo”, atas persahabatan kita.
k. Rina, Betty, teman seperjuanganku atas bantuan, dukungan dan semangatnya
untuk menyelesaikan skripsiku.
l. Teman-teman MPT: Ana, Mitha, Tina, mbak Ruweina, Heru, Pepenk, salsaga,
Fitra, atas dukungan dan semangatnya.
m. Anak- anak Akuntansi kelas C angkatan 2003, atas semangat dan bantuannya.
n. Teman-temanku “PH moedika” atas kerjasamanya selama ini.
o. Mbak Bekti “mas Yuni”, mbak Tetra, Puri, Yosi, Feri, Riana, dek Peni,
Dimas, Kak Pur, Edo, Dodik, Mas Donal, Pakdhe, dan semua teman-teman
mudika yang tidak dapat disebut satu persatu yang telah memberi bantuan baik
secara langsung maupun tidak langsung sampai terselesaikan penulisan skripsi
ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Namun penulis berharap semoga skripsi ini berguna dan memberikan
manfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, Januari 2008
Santa Agata Yuni Trihastuti viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ...v
HALAMAN PERSEMBAHAN ...vi
HALAMAN KATA PENGANTAR...vii
HALAMAN DAFTAR ISI ...x
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ...xiv
ABSTRAK...xv
ABSTRACT...xvi
BAB I PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang ...1
B. Rumusan Masalah...4
C. Batasan Masalah ...4
D. Tujuan Penelitian ...4
E. Manfaat Penelitian ...5
F. Sistematika Penulisan ...6
BAB II LANDASAN TEORI...8
A. Laporan Keuangan ...8
1. Pengertian Laporan Keuangan ...8
2. Tujuan Laporan Keuangan...9
3. Karakteristik Laporan keuangan ...11
4. Pihak-pihak yang berkepentingan ...11
5. Peranan Laporan Keuangan ...13
B. Analisis Laporan Keuangan...13
1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan...13
2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan...14
3. Prosedur Analisis Laporan keuangan...14
C. Analisis Rasio Keuangan ...15
1. Pengertian Analisis Rasio Keuangan ...15
2. Tujuan Analisis Rasio Keuangan...17
3. Macam Rasio Keuangan ...17
D. Hubungan Rasio Keuangan dan Pertumbuhan Laba ...21
1. Keunggulan dan Kelemahan Laba ...24
2. Karakteristik Laba...25
3. Konsep Perilaku Laba ...25
E. Penelitian Terdahulu...26
BAB III METODE PENELITIAN...27
A. Jenis Penelitian ...27
B. Populasi dan Sampel ...27
C. Subyek dan Obyek Penelitian ...28
D. Tempat dan Waktu Penelitian...28
E. Variabel Penelitian……….28
F. Teknik Pengumpulan Data……….29
G. Data Yang Diperlukan………29
H. Metode Analisis Data……….29
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN……….36
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...53
A. Deskripsi Data ...53
B. Analisis Data...54
C. Pembahasan...62
BAB VI PENUTUP...65
A. Kesimpulan ...65
B. Keterbatasan Penelitian...65
C. Saran ...66
DAFTAR PUSTAKA ...67
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Daftar nama Perusahaan Properti...52
Tabel 2 Perubahan laba Perusahaan Properti ...53
Tabel 3 Koefisien Regresi...54
Tabel 4 Hasil UjiMulticolinieritas...59
Tabel 5 Hasil UjiHeteroskedastisitas...59
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Perubahan Relatif rasio keuangan...67
Lampiran 2 Pertumbuhan Laba...70
Lampiran 3 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda...71
Lampiran 4 UjiMulticolinearitas...73
Lampiran 5 UjiHeteroskedastisitas...74
Lampiran 6 UjiAutokorelasi...75
Lampiran 7 Tabel Distribusi F 5 %...76
Lampiran 8 Tabel Distribusi T 5%...77
Lampiran 9 Nilai Durbin-Watson...78
Lampiran 10 Contoh laporan keuangan Perusahaan properti...79
ABSTRAK
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI
PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG
LISTING DI BEI
Santa Agata Yuni Trihastuti NIM: 032114080 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rasio keuangan apa saja yang
dapat digunakan untuk memprediksi pertumbuhan laba. Data yang digunakan adalah
laporan keuangan yaitu laporan neraca dan laporan rugi laba 10 Perusahaan Properti
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 5 tahun yakni : 2001, 2002, 2003,
2004, 2005.
Rasio keuangan yang digunakan yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio
solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Untuk menguji hipotesis rasio keuangan apa saja
yang dapat digunakan untuk memprediksi pertumbuhan laba digunakan analisis
Regresi, uji-t, uji-F, uji asumsi klasik.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat 2 rasio keuangan yaitu NPM
dan ROE yang berpengaruh untuk memprediksi pertumbuhan laba.
ABSTRACT
Financial Ratio Analysis For Predicting Profit Growth at 10 Property
Companies Listed at The Indonesian Stock Exchange
Santa Agata Yuni Trihastuti NIM : 032114080 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
This study was aimed to know what kind of financial ratios that could be used to predict the profit growth. The data used were the financial statements. Those were the balance sheets and income statements of 10 Property Companies listed in Indonesian Stock Exchange for 5 years from 2001-2005.
The financial ratios used were Liquidity ratio, Activity ratio, Solvency ratio, and Profitability ratio. The hypothesis of which financial ratios could be used to predict the profit growth was tested using Regression analysis, t-tes, F-test and classical assumption test.
The result of research showed that there were two financial ratios namely Net Profit Margin ( NPM ) and Return on Equity ( ROE ) that most suitable predict the profit growth.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia ekonomi dengan semakin banyaknya persaingan
dalam dunia bisnis mendorong para pelaku bisnis yang berkepentingan
terhadap perkembangan suatu perusahaan merasa sangat perlu untuk
mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut. Ada dua pihak yang
memiliki kepentingan dengan perusahaan yaitu pihak internal dan pihak
eksternal, keduanya membutuhkan informasi-informasi yang berkaitan dengan
perusahaan. Untuk menilai kondisi keuangan suatu perusahaan dapat dilihat
dari laporan keuangan yang diterbitkan secara berkala seperti laporan tengah
tahunan dan laporan akhir tahun. Laporan keuangan merupakan hasil dari
suatu proses kegiatan akuntansi. Disisi lain laporan keuangan merupakan salah
satu sumber informasi penting bagi para pemakai laporan keuangan dalam
rangka pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan akan menjadi
lebih bermanfaat untuk pengambilan keputusan, apabila dengan informasi
laporan keuangan tersebut dapat diprediksi apa yang akan terjadi di masa
mendatang.
Dengan mengolah lebih lanjut laporan keuangan melalui proses
pembandingan, evaluasi, dan analisis trend akan diperoleh prediksi apa yang
akan terjadi di masa mendatang. Maraknya iklim investasi dan makin
berkembangnya berbagai pembiayaan investasi, khususnya ditandai dengan
berperannya pasar modal, dan industri perbankan, telah mendorong makin
dibutuhkannya fungsi analisis keuangan. Dari sinilah arti pentingnya suatu
analisis terhadap laporan keuangan.
Menurut Leopald A.Bernstein ( 1989:127 ), analisis laporan keuangan
merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu
mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa
sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama menentukan estimasi dan
prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada
masa mendatang. Dapat dikatakan bahwa analisis rasio keuangan merupakan
instrumen analisis terhadap prestasi perusahaan yang berhubungan dengan
perubahan kondisi keuangan perusahaan dimasa lalu serta menunjukkan resiko
dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan.
Analisis rasio keuangan memberikan pemahaman yang lebih baik
terhadap kinerja keuangan perusahaan daripada analisis hanya terhadap data
keuangan saja. Bahkan lebih dari itu rasio keuangan bermanfaat dalam
memprediksi laba perusahaan ( Prastowo, 1995 ). Manfaat rasio keuangan
sebagai alat prediksi sangat berguna bagi pemakai informasi keuangan dalam
membantu mengambil keputusan.. Salah satu informasi rasio keuangan yang
sangat penting adalah laba. Berdasarkan laba kinerja suatu perusahaan dapat
diprediksi, sehingga akan mempengaruhi keputusan investasi yang dilakukan
investor. Pemilihan laba sebagai fenomena yang diprediksi dalam penelitian
ini berdasarkan alasan penelitian-penelitian sejenis yang sudah banyak
dilakukan, khususnya di Indonesia. Seperti yang pernah dilakukan oleh
Machfoedzh ( 1994 ) terhadap 68 perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Kinerja suatu perusahaan merupakan hasil dari rangkaian proses
dengan mengorbankan berbagai sumber daya. Salah satu parameter kinerja
tersebut adalah laba. Pentingnya informasi laba secara tegas telah disebutkan
dalam Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No1 (
Suwardjono : 2005 ), bahwa selain untuk menilai kinerja manajemen, juga
membantu mengestimasi kemampuan laba yang representative, serta untuk
menaksir resiko dalam investasi atau kredit.
Seperti kita ketahui tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah
memperoleh laba yang nantinya akan diperlukan untuk perkembangan dan
kelangsungan hidup perusahaan. Laba yang diperoleh perusahaan juga
seringkali dipakai sebagai ukuran untuk menilai berhasil tidaknya manajemen
dalam mengelola perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam meraih laba
pada masa yang akan datang merupakan salah satu indikasi kinerja dan
prospek perusahaan. Dengan demikian perkiraan laba merupakan salah satu
informasi yang paling menarik perhatian para investor. Mereka lebih
berkepentingan terhadap prospek perusahaan yang akan datang dibandingkan
informasi yang bersifat historis. Berdasarkan hal tersebut keandalan informasi
perkiraan laba sebuah perusahaan yang akan datang menjadi penting. Karena
laba perusahaan diperlukan untuk kepentingan kelangsungan hidup
perusahaan dan ketidakmampuan perusahaan dalam mendapat laba akan
menyebabkan tersingkirnya perusahaan dalam dunia bisnis.
Karena perubahan laba menjadi bagian penting pada informasi
keuangan yang diperlukan investor maka analisis terhadap rasio-rasio
keuangan tertentu yang dapat menjelaskan perubahan laba menjadi sangat
memprediksi pertumbuhan laba perusahaan maka penulis tertarik untuk
memilih judul skripsi “ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK
MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN
PROPERTI YANG LISTING DI BEI”.
B. Rumusan Masalah
Rasio keuangan mana yang berpengaruh untuk memprediksi pertumbuhan
laba ?
C. Batasan Masalah
Penulis membatasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
a. Laporan keuangan yang digunakan neraca dan laporan rugi laba pada
10 perusahaan Properti yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
b. Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan.
c. Periode yang diteliti tahun 2001- tahun 2005.
d. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio
Likuiditas ( Current Ratio dan Quick Ratio ), Rasio Aktivitas ( Total
Assets Turnover dan Fixed Assets Turnover ), Rasio Solvabilitas (
Equity to Total Debt Ratio dan Debt to Total Assets Ratio ), dan Rasio
Profitabilitas ( Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return on
Investment dan Return on Equity).
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio keuangan apa saja
yang dapat digunakan untuk memprediksi pertumbuhan laba pada
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak
yang berkepentingan, diantaranya yaitu :
a. Bagi Perusahaan
Dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan
kebijakan keuangan untuk periode selanjutnya. Setelah perusahaan
mengetahui rasio-rasio keuangan yang paling dominan pengaruhnya
terhadap pertumbuhan laba di masa mendatang, perusahaan dapat
menentukan strateginya secara lebih baik.
b. Bagi Investor
Dapat memberikan informasi yang efektif atau tepat dan dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan
sebelum melakukan investasi.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Dapat menambah referensi Perpustakaan USD sebagai wahana
menggali ilmu pengetahuan khususnya mengenai analisis rasio
keuangan.
4. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan kesempatan untuk menerapkan teori yang
telah diperoleh selama kuliah dengan obyek yang sesungguhnya terjadi
F. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan ini akan dibagi menjadi enam bab, yaitu :
Bab I : Pendahuluan
Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
Bab II : Landasan Teori
Bab ini akan menguraikan tentang teori yang berhubungan
dengan rumusan masalah yang meliputi : Laporan Keuangan,
Analisis Laporan Keuangan, analisis rasio keuangan, serta
kaitannya dengan laba, dan penelitian terdahulu yang melandasi
topik penelitian ini.
Bab III : Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang jenis penelitian, populasi dan sampel,
objek penelitian, tempat dan waktu penelitian, Variabel
penelitian, data-data yang diperlukan, teknik pengumpulan
data, dan teknik analisis data.
Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini akan berisi tentang gambaran umum perusahaan yang
meliputi sejarah berdirinya perusahaan, perkembangan
perusahaan, pemegang saham perusahaan.
Bab V : Analisis Data Dan Pembahasan
Bab VI : Penutup
Pada bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan kumpulan data yang diorganisasi
menurut logika dan prosedur-prosedur akuntansi yang konsisten. Dari
laporan keuangan diperoleh suatu pengetahuan tentang beberapa aspek
sebuah perusahaan (Sarwoko dan Abdul Halim:1989). Informasi yang
disajikan diharapkan mampu memberikan bantuan kepada pengguna untuk
membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial. Ditinjau dari sudut
pandang manajemen, laporan keuangan merupakan media bagi mereka
untuk mengkomunikasikan performance keuangan perusahaan yang
dikelolanya kepada pihak-pihak yang berkepentingan, sedangkan ditinjau
dari sudut pandang pemakai, informasi akuntansi diharapkan dapat
digunakan untuk mengambil keputusan yang rasional dalam praktek bisnis
yang sehat. Laporan keuangan pada dasarnya melaporkan kegiatan-kegiatan
perusahaan antara lain berupa kegiatan investasi, kegiatan pendanaan,
kegiatan operasional, dan sekaligus sebagai alat untuk mengevaluasi
keberhasilan strategi perusahaan dalam mencapai tujuan.
Dua jenis laporan keuangan yang umumnya dibuat oleh setiap
perusahaan adalah neraca dan laporan laba rugi (termasuk laporan perubahan
modal), yang masing-masing dijelaskan sebagai berikut (Sarwoko & Abdul
Halim : 1989):
a.Neraca ( Balance sheet )
Merupakanreport of stocks, yang menunjukkan informasi tentang sumber
daya berupa aktiva, utang dan modal suatu perusahaan pada saat tertentu.
b.Laporan Laba Rugi
Laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai kemampuan (
potensi) perusahaan dalam menghasilkan laba (kinerja) selama periode
tertentu.
2. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan utama pelaporan keuangan menurut FASB yang tertuang
dalam FSAC No. 1 adalah (Suwardjono : 2005):
a. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi
para investor dan kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial
dalam membuat keputusan-keputusan investasi, kredit, dan semacamnya
yang rasional. Informasi harus terpahami bagi mereka yang mempunyai
pengetahuan yang memadai tentang berbagai kegiatan bisnis dan ekonomik
dan bersedia untuk mempelajari informasi dengan cukup tekun.
b. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu para
investor dan kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial,
dalam menilai jumlah, saat terjadi, dan ketidakpastian penerimaan kas
mendatang dari dividen atau bunga dan pemerolehan kas dari penjualan,
penebusan, atau jatuh temponya sekuritas atau pinjaman. Tujuan tersebut
dimaksudkan untuk memberi informasi mengenai hasil dan risiko atas
c. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang sumber daya
ekonomik suatu badan usaha, klaim terhadap sumber-sumber tersebut
(kewajiban badan usaha untuk mentransfer sumber daya ekonomik ke entitas
lain dan ekuitas pemilik), dan akibat-akibat dari transaksi, kejadian, dan
keadaan yang mengubah sumber daya badan usaha dan klaim terhadap
sumber daya tersebut.
Tujuan laporan keuangan yang dikemukakan secara jelas oleh
Standar Akuntansi Keuangan (IAI : 2004), sebagai berikut:
1) menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu
perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi. 2) untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagai pemakai. 3)
sebagai dasar penilaian para calon konsumen agar dapat membuat keputusan
ekonomi yang mencakup misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual
investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat
kembali atau mengganti manajemen. Dalam memenuhi tujuan laporan
keuangan ada dua kata kunci yang harus dipahami : Pertama, laporan
keuangan harus memberikan informasi yang bermanfaat. Kedua, digunakan
dalam membuat keputusan yang rasional.
Penyajian laporan keuangan harus berupa pengungkapan lengkap
mengenai semua informasi yang relevan agar para investor dapat membuat
evaluasi sendiri mengenai kemampuan perusahaan” (Hendriksen, 1998:
201).
Posisi keuangan suatu perusahaan dipengaruhi oleh suatu sumber
kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan. Informasi sumber daya
ekonomi yang dikendalikan dan kemampuan dalam modifikasi sumber daya
dimasa lalu berguna untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas di masa depan. Informasi struktur keuangan berguna
memprediksi bagaimana penghasilan bersih (laba) dan arus kas di masa
depan. Informasi tersebut berguna untuk memprediksi seberapa jauh
perusahaan akan berhasil meningkatkan sumber keuangannya.
3. Karakterisitik Kualitatif Laporan Keuangan
Terdapat empat karakteristik pokok suatu laporan keuangan yaitu
(Suwardjono : 2005) : dapat dipahami, relevan, handal dan dapat
diperbandingkan. Khususnya dalam kriteria handal, laporan keuangan harus
berupa : a) ketelitian, b) ketidakpastian, c) kelengkapan, d) validitas.
Sedangkan dalam konteks dapat diperbandingkan, suatu laporan keuangan
harus memenuhi kriteria : a) Tepat waktu, b) Keseimbangan (trade off )
antara biaya dan manfaat, c) Penyajian Wajar.
4. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam Laporan Keuangan
Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan
maupun perkembangan suatu perusahaan adalah ( Munawir, 2002 : 2-4) :
1). Pemilik Perusahaan
Laporan keuangan diperlukan oleh pemilik perusahaan untuk menilai
hasil yang telah dicapai, dan untuk menilai kemungkinan
menaksir bagian keuntungan yang akan diterima dan perkembangan
harga saham yang dimilikinya.
2). Manajer
Dengan mengetahui posisi keuangan perusahaan, manajer dapat
menyusun rencana yang lebih baik, memperbaiki sistem pengawasan,
dan menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang lebih tepat. Selain
itu, laporan keuangan merupakan alat untuk mempertanggungjawabkan
kepada pemilik perusahaan atas kepercayaan yang telah diberikan
kepadanya.
3). Para Investor ( penanam modal jangka panjang ), Bankers, dan Kreditur
berkepentingan terhadap prospek keuntungan di masa mensdatang dan
perkembangan perusahaan selanjutnya, untuk mengetahui jaminan
investasinya dan kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek
perusahaan tersebut.
4). Pemerintah
Fungsi laporan keuangan bagi pemerintah adalah untuk menentukan
besarnya pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan. Di samping itu,
laporan keuangan juga diperlukan oleh Biro Pusat Statistik, Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja untuk dasar perencanaan
pemerintah.
5). Buruh
Dengan melihat perkembangan keuangan dan hasil-hasil operasi
perusahaan dimana mereka bekerja, para buruh dapat menentukan
langkah-langkah yang harus dilakukan sehubungan dengan
bonus/premi, dan jaminan sosial sudah cukup layak dibandingkan
dengan tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan pada periode yang
bersangkutan.
5. Peranan Laporan Keuangan
Peranan laporan keuangan dalam dunia bisnis atau ekonomi dapat
digunakan sebagai :
a. Alat untuk menganalisis
b. Laporan pertanggungjawaban manajemen
c. Tanda-tanda peringatan bagi perusahaan
d. Untuk meramalkan atau memprediksi keuntungan suatu perusahaan
e. Ukuran dalam akuntansi
B. Analisis Laporan Keuangan
a. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Secara harfiah, analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata yaitu
“analisis” dan “laporan keuangan”. Kata “analisis” sendiri menurut kamus
besar bahasa Indonesia (1989, halaman 32) didefinisikan sebagai
“penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu
sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat
dan pemahaman arti keseluruhan”.
Analisis laporan keuangan tidak lain merupakan suatu proses untuk
membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah
pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri (
Prastowo, 1995: 30 ).
b. Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Dari sudut pandang investor, analisis laporan keuangan digunakan
untuk memprediksi masa depan, sedangkan dari sudut pandang manajemen,
analisis laporan keuangan digunakan untuk membantu mengantisipasi
kondisi di masa depan dan yang lebih penting, sebagai titik awal untuk
perencanaan tindakan yang akan mempengaruhi peristiwa di masa depan
(Brigham & Houston ; 2001:78)
Analisis laporan keuangan dilakukan untuk beberapa tujuan,
misalnya dapat digunakan sebagai alat forecasting mengenai kondisi dan
kinerja keuangan dimasa mendatang, sebagai proses diagnosis terhadap
masalah-masalah manajemen, operasi atau masalah lainnya, atau sebagai
alat evaluasi terhadap manajemen.
c. Prosedur Analisis Laporan Keuangan
Ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam analisis laporan
keuangan, yaitu (Prastowo, 1995: 32) :
a. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan
Pemahaman ini mencakup pemahaman tentang bidang usaha yang
diterjuni oleh perusahaan yang dianalisis dan kebijakan akuntansi
yang dianut dan diterapkan perusahaan tersebut.
b. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan
Kondisi yang perlu dipahami mencakup informasi mengenai trend
teknologi; perubahan selera konsumen; perubahan faktor-faktor
ekonomi; dan perubahan yang terjadi didalam perusahaan itu sendiri.
c. Mempelajari dan Mereview laporan keuangan
Tujuan langkah ini adalah untuk memastikan laporan keuangan telah
cukup jelas menggambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai
dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.
d. Menganalisis laporan keuangan
Untuk menganalisis laporan keuangan, penganalisis harus
menggunakan berbagai metode dan teknik analisis yang ada dan
menginterpretasikan hasil analisis tersebut.
C Analisis Rasio Keuangan
a. Pengertian Analisis Rasio
Sebelum membuat berbagai keputusan di bidang keuangan,
sebaiknya perusahaan perlu melakukan analisis terhadap kondisi
keuangannya. Analisis yang dilakukan adalah analisis laporan keuangan.
Dalam melakukan interpretasi dan analisa laporan keuangan suatu
perusahaan, seorang penganalisa keuangan memerlukan adanya ukuran atau
’yardstick’ tertentu, yaitu rasio keuangan. Pengertian rasio sendiri
sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam ”aritmathical terms” yang
dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data
keuangan (Riyanto, 1995:263) atau angka yang menunjukkan perbandingan
antara angka keuangan yang satu dengan angka keuangan yang lain untuk
Rasio keuangan merupakan pembandingan dari pos-pos elemen
laporan keuangan yang dalam hal ini adalah neraca dan laporan rugi laba
secara individu atau kombinasi dari kedua laporan keuangan tersebut
(Munawir,1999: 37). Untuk lebih jelasnya analisis rasio keuangan
merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan
berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk
menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi
dimasa lalu dan membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut,
untuk kemudian menunjukkan resiko dan peluang yang melekat pada
perusahaan yang bersangkutan.
Analisis rasio keuangan digunakan oleh tiga kelompok utama (1)
Manajer, yang menerapkan rasio untuk membantu menganalisis,
mengendalikan dan kemudian meningkatkan operasi perusahaan, (2)Analis
kredit, termasuk petugas pinjaman bank dan analis peringkat obligasi yang
menganalisis rasio-rasio untuk membantu memutuskan kemampuan
perusahaan untuk membayar utang-utangnya, dan (3) Analis saham, yang
tertarik pada efisiensi, risiko dan prospek pertumbuhan perusahaan.
b. Tujuan Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio sebagai salah satu cara untuk mendapatkan gambaran
tentang keadaan keuangan suatu perusahaan terutama bertujuan untuk
menentukan tingkat likuiditas, mengukur efektivitas operasi dan mengukur
derajat keuntungan (Simangunsong, 1995 : 52).
Analisis rasio keuangan akan sangat membantu dalam menilai
datang. Melalui analisis rasio keuangan, analis dapat mengukur tingkat
likuiditas perusahaan, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
atau indikator-indikator lain yang menunjukkan kondisi perusahaan
(Sarwoko & Halim, 1989 : 49)
c. Macam Rasio Keuangan
Berikut adalah penggolongan rasio keuangan berdasarkan tujuan
penganalisa dapat digolongkan menjadi (Riyanto, 1995: 254-265) :
1). Rasio likuiditas, yaitu rasio yang menunjukkan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya
yang harus segera dipenuhi (likuiditas perusahaan), rasio-rasio
tersebut antara lainCurrent Ratio, Quick Ratio, Working Capital
to Total Asset Ratiodan lain sebagainya.
2). Rasio Leverage, yaitu rasio yang mengukur seberapa jauh aktiva
perusahaan dibiayai dengan hutang, misalnyaCurrent Liabilities to
Equity, Total Liabilities to Total Assets, Long Term Debt to Equity
ratio, dan Times Interest Earned.
3). Rasio Aktivitas, rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai
seberapa efektivitas perusahaan dalam mengerjakan
sumber-sumber dananya, misalnya Sales to total Assets, Working Capital
Turnover, Inventory Turnover, Receivable Turnover, dan
Operating Assets Turnover.
4). Rasio Profitabilitas, yaitu rasio yang memberikan gambaran
Profit Margin, Gross Profit Margin, Return on Equity, Return on
Assets.
5). Rasio Solvabilitas, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk memenuhi biaya bunga dan membayar kembali
kewajiban jangka panjang sesuai dengan skedul pembayarannya.
Rasio-rasio tersebut antara lain, current ratio, acid test ratio, debt
equity ratio, debt/capitalization ratio, time interest earned, cash
generated by operation/total debt.
Berikut golongan rasio keuangan yang akan digunakan dalam
penelitian yaitu :
1). Rasio Likuiditas, yaitu rasio yang menunjukkan ukuran kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera
dipenuhi. Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Aktiva lancar
Current Ratio ( CR )=
Utang lancar
Rasio diatas menunjukkan likuiditas atau kemampuan membayar
kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar
(Riyanto : 1995 : 332).
Aktiva lancar-persediaan
Quick Ratio=
Utang lancar
Rasio diatas menunjukkan likuiditas atau kemampuan membayar kewajiban
finansialnya yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih
tidak likuid dan bila terjadi likuidasi maka persediaan merupakan aktiva
yang paling sering menderita kerugian.
2). Rasio Aktivitas, yaitu rasio yang mengukur sampai seberapa efektivitas
perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya (Riyanto, 1995 :
331). Rasio aktivitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah
Penjualan neto
Total Assets Turnover=
Total aktiva
Rasio diatas menunjukkan dana yang tertanam dalam keseluruhan
aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang
diinvestasikan untuk menghasilkan “ revenue” (Riyanto, 1995: 334).
3. Rasio Profitabilitas, yaitu rasio yang memberikan gambaran tentang
tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan. Rasio ini dapat juga
menunjukkan gambaran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
(Riyanto, 1995: 35). Rasio profitablitas yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah :
Laba sesudah pajak
Net Profit Margin ( NPM ):
Penjualan neto
Rasio diatas menunjukkan setiap rupiah dari penjualan neto yang
menghasilkan keuntungan neto (Riyanto, 1995: 336).
Laba sesudah pajak
Return on Equity ( ROE ):
Rasio diatas menunjukkan kemampuan modal sendiri untuk
menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan saham biasa (
Riyanto , 1995: 336).
Laba sesudah pajak
Return on Investment ( ROI ):
Total aktiva
Rasio diatas menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan
dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto (Riyanto,
1995: 336).
Penjualan - HPP
Gross Profit margin:
Penjualan
Rasio diatas menunjukkan besarnya penjualan dalam menghasilkan
laba kotor (Riyanto, 1995: 335).
4. Rasio Solvabilitas, yaitu rasio yang merupakan indikator kemampuan
perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka panjangnya. Rasio
solvabilitas yang akan digunakan adalah Debt to Equity dan Debt to Total
Assets Ratio.
Modal sendiri
Debt to Equity =
Total hutang
Debt to Total Debt Ratiodigunakan untuk mengukur keseimbangan proporsi
antar aktiva yang didanai oleh pemilik perusahaan.Debt to Total Debt Ratio
perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat risiko tak tertagihnya suatu
hutang.
Total hutang
Debt to Total Assets Ratio=
Total aktiva
Rasio ini dapat diukur dengan membandingkan jumlah aktiva dengan
jumlah hutang (bila jangka pendek maupun jangka panjang). Dengan
demikian maka setiap penambahan jumlah hutang akan menurunkan tingkat
solvabilitas. Semakin besar rasio ini berarti semakin besar pula jaminan
aktiva perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya.
C. Hubungan Rasio Keuangan dan Pertumbuhan Laba
Tujuan utama dari perusahaan adalah mendapatkan laba
sebesar-besarnya dengan menggunakan sumber daya ekonomi yang dimilikinya. Laba
yang diperoleh perusahaan didapat dari selisih lebih antara pendapatan dengan
biaya. Laba tersebut menjadi tolok ukur prestasi atau kinerja manajemen
perusahaan dan dapat digunakan investor atau kreditor untuk memprediksi
aliran kas. Laba juga sebagai pengukur kinerja dan bagian dari laporan
keuangan perusahaan yang merefleksikan telah terjadinya proses peningkatan
atau penurunan ekuitas dari berbagai sumber transaksi.
Dengan mendasarkan pada pengertian laba yang dikemukakan Irving
Fisher adalah “a stock of wealth at an instant time”, Hendriksen mengartikan
Income is flow of service through time. Capital is the embodiment of
future service and income is the enjoyment of these service over a specific
period time.
Kapital dapat dikatakan sebagai suatu sediaan kemakmuran pada saat tertentu
untuk digunakan atau dinikmati dimasa yang akan datang. Laba merupakan
aliran kemakmuran selama kurun waktu tertentu. Kapital merupakan
perwujudan tingkat kemakmuran setiap saat selama kurun waktu tersebut dan
arena itu laba dapat dikatakan sebagai penikmatan (konsumsi) kemakmuran
tersebut.
Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama
suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau
penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan aktivitas yang tidak berasal
dari kontribusi penanam modal.
Laba adalah tambahan kemampuan ekonomik yang ditandai dengan
kenaikan kapital dalam suatu periode yang berasal dari kegiatan produktif dalam
arti luas yang dapat dikonsumsi atau ditarik oleh entitas penguasa atau pemilik
kapital tanpa mengurangi kemampuan ekonomik kapital mula-mula.
(Suwardjono, 2005: 509-510)
Salah satu karakteristik kualitataif yang harus dimiliki informasi
akuntansi agar tujuan pelaporan keuangan dapat tercapai adalah kemampuan
prediksi ( Zainuddin dan Hartono 1999:68 ). Hal ini menunjukkan bahwa
informasi akuntansi seperti yang tercantum dalam laporan keuangan dapat
digunakan oleh investor dalam melakukan prediksi penerimaan laba dimasa
yang akan datang. Dividen yang akan diterima oleh investor tergantung pada
Soelistyo, 2000:317) Oleh Karena itu prediksi laba perusahaan dengan
menggunakan informasi laporan keuangan menjadi sangat penting untuk
dilakukan. Salah satu cara memprediksi laba perusahaan adalah dengan
menggunakan rasio keuangan ( Asyik & Soelistyo, 2000:317 ).
Rasio keuangan menyediakan suatu cara yang tepat dan berguna
untuk mengekspresikan hubungan antar angka ( Asyik & Soelistyo, 2000:315 ).
Rasio keuangan digunakan sebagai instrumen analisis prestasi perusahaan yang
menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi perusahaan
dimasa lalu. Meskipun analisis rasio keuangan didasarkan pada data kondisi
masa lalu tetapi dimaksudkan untuk menilai resiko dan peluang perusahaan
yang bersangkutan di masa yang akan datang ( Warsidi, 2000 ). Rasio keuangan
diduga dapat memprediksi pertumbuhan laba , untuk menguji kemampuan
memprediksi laba di masa mendatang dapat menggunakan rasio keuangan yang
dihitung dari informasi yang ada di dalam laporan keuangan. Rasio keuangan
dikatakan bermanfaat jika dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan
keputusan. Manfaat rasio keuangan dalam memprediksi pertumbuhan laba dapat
diukur dengan signifikan atau tidak hubungan antara rasio keuangan dengan
pertumbuhan laba. Apabila hubungan antara rasio keuangan dengan
pertumbuhan laba adalah signifikan berarti rasio keuangan bermanfaat dalam
memprediksi pertumbuhan laba. Sebaliknya jika hubungan antara rasio
keuangan dengan pertumbuhan laba adalah tidak signifikan berarti rasio
keuangan tidak bermanfaat dalam memprediksi pertumbuhan laba (Zainuddin &
Keunggulan(Belkaoui, A R, 2004: 230) :
1. Bermanfaat untuk membantu pengambilan keputusan akuntansi.
2. Laba akuntansi dapat diukur dan dilaporkan secara obyektif, dapat diuji
kebenarannya karena didasarkan pada transaksi yang didukung bukti
obyektif.
3. Laba akuntansi dipandang bermanfaat untuk tujuan pengendalian terutama
pertanggungjawaban kepada manajemen.
Kelemahan(Belkaoui, A R, 2004: 231) :
1. Laba akuntansi gagal mengakui kenaikan nilai aktiva yang belum
direalisasaikan dalam suatu periode karena prinsip cost historis dan
realisasi.
2. Laba akuntansi didasarkan pada cost histories mempersulit perbandingan
laporan keuangan karena adanya perbedaan metode perhitungan cost dan
metode alokasi.
3. Laba akuntansi yang didasarkan prinsip realisasi, cost historis mempersulit
perbandingan laporan keuangan karena adanya perbedaan metode
perhitungan cost dan metode alokasi.
4. Laba akuntansi yang didasarkan prinsip realisasi, cost historis dan
konservatisme dapat menghasilkan data yang menyesatkan dan tidak
relevan.
Karakteristik Laba(Belkaoui, A R, 2004: 229-230) :
1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual terutama yang berasal
2. Laba akuntansi didasarkan pada postulat periodesasi dan mengacu pada
kinerja perusahaan selama satu periode tertentu.
3. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip penandingan yang butuh
pemahaman khusus tentang definisi, pengukuran dan pengakuan
pendapatan.
4. Laba akuntansi memerlukan pengukuran tentang biaya dalam bentuk cost
histories.
5. Laba akuntansi menghendaki adanya penandingan antara pendapatan
dengan biaya yang relevan dengan pendapatan tersebut.
Konsep Perilaku Laba
1. Laba sebagai pengukur efisiensi
Efisiensi mempunyai arti yang nyata, paling tidak dalam konsep salah
satu interprestasi dari efisiensi adalah kemampuan menghasilkan output
secara maksimal relative terhadap sejumlah resources tertentu atau suatu
output yang konstan dengan dengan pemakaianresources yang minimal
atau kombinasi dari resources secara optimal untuk memenuhi
permintaan tertentu dengan harga tertentu sehingga menghasilkan
maksimal return bagi pemilik perusahaan.
2. Laba sebagai alat prediksi
FASB (Statement of Financial Accounting Concepts No.1)
(Suwardjono : 2005), menyatakan bahwa : “ Para investor, kreditor dan
pemilik pihak lain-lainnya ingin menilai prospek arus masuk kas bersih
mereka mengevaluasi daya laba (earning power), meramalkan laba
dimasa yang akan datang atau menaksir resiko berinvestasi atau
memberikan pinjaman kepada perusahaan”. Bagi perusahaan, peramalan
laba dianggap lebih relevan dalam meramalkan harga pasar dimasa yang
akan datang. Laba dianggap sebagai suatu sarana prediktif yang
membantu dalam meramalkan laba dan peristiwa-peristiwa ekonomi
dimasa depan.
E. Penelitian Terdahulu
Warsidi dan Bambang Agus Pramuka (2000) melakukan penelitian
terhadap 62 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Dalam
penelitian ini digunakan 49 rasio keuangan dan berdasarkan hasil stepwise
regression menunjukkan bahwa terdapat 7 rasio keuangan untuk dimasukkan
kedalam model regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 rasio
keuangan yaitu Cost of Goods Sold to Inventories (CGSI), Net Sales to Quick
Assets (NSQA), Working Capital to Total Assets (WCTA), Cost of Goods Sold
to Net Sales (CGSNS), Net Sales to Trade Receivables (NSTR), Profit before
Taxes to Shareholders’ Equity (PBTSE),Working Capital to Net Sales(WCNS)
dapat digunakan sebagai prediktor perubahan laba satu tahun yang akan datang,
dua tahun yang akan datang, bahkan untuk memprediksi perubahan laba tiga
tahun yang akan datang.
Zainuddin & Hartono (1999) menguji kegunaan rasio keuangan
dalam memprediksi perubahan laba yang didasarkan pada rasio CAMEL
(Capital, Assets, Managements, Earnings, Liquidity). Penelitian tersebut
Dengan menggunakan analisis regresi untuk menganalisis rasio keuangan pada
tingkat Individual & Analysis of Moment Structures (AMOS) untuk
menganalisis pada tingkat Construct, penelitian ini menunjukkan bahwa secara
individual rasio keuangan tidak signifikan dalam memprediksi perubahan laba,
akan tetapi pada tingkat construct rasio keuangan Capital, Assets, Earnings, dan
Liquidity signifikan dalam memprediksi perubahan laba.
Ivone M. F (2004) juga melakukan penelitian dengan judul kegunaan
rasio keuangan Dalam memprediksi perubahan laba. Ivone menggunakan 19
rasio keuangan dalam 4 kategori. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dari
19 rasio keuangan yang digunakan, terdapat 4 rasio keuangan yang dapat
dijadikan sebagai prediktor perubahan laba. Keempat rasio keuangan tersebut
yaitu Working Capital to Total Assets (WCTA), Working Capital Turnover
(WCT),Quick Ratio(QR),Total Equity to Total Assets(TETA).
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Diani Silvester (2005). Rasio
yang digunakan dalam penelitian berjumlah 15 rasio keuangan dan diperoleh 2
rasio keuangan yang dapat dengan tepat digunakan dalam memprediksi
perubahan laba. Kedua rasio keuangan tersebut yaitu Net Profit Margin(NPM)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris yaitu penelitian
terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasar observasi atau
pengalaman.
B. Populasi dan sampel
Populasi adalah keseluruhan objek yang memiliki satu atau beberapa
ciri atau karakteristik yang sama. Dalam penelitian ini yang dimaksud
dengan populasi adalah perusahaan Properti yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi
yang dianggap dapat mewakili keseluruhan dari populasi. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 10 perusahaan industri Properti
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memenuhi kriteria sebagai
berikut :
1. Perusahaan tersebut telah menerbitkan laporan keuangan untuk
periode tahun 2001, 2002, 2003, 2004,dan 2005.
2. Akhir periode setiap laporan keuangan yang digunakan adalah
per 31 Desember. Kriteria ini penting untuk memastikan bahwa
sampel tidak akan meliputi laporan tahunan yang berbeda-beda
dalam satu periode. Dengan demikian rasio keuangan yang
digunakan adalah atas dasar laporan keuangan per 31
Desember.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
a. Subyek Penelitian : Perusahaan properti yang terdaftar di BEI
b. Obyek Penelitian : Rasio keuangan industri properti selama kurun
waktu 2001-2005, yang meliputi rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio
solvabilitas, dan rasio profitabilitas.
D. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian : di Pojok BEJ UII
b. Waktu Penelitian : Pada bulan Oktober-November
E. Variabel Penelitian
a. Variabel Independen
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian adalah rasio
keuangan perusahaan properti yang terdaftar di BEI.
b. Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan adalah dalam penelitian ini adalah
perubahan laba sebelum pajak. Penggunaan laba sebelum pajak
sebagai indikator perubahan laba dimaksudkan untuk menghindari
pengaruh penggunaan tarif pajak yang berbeda antar periode yang
laba tahun Xt– laba tahun Xt-1
laba tahun Xt-1
Xt= F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, yaitu
teknik pengumpulan data dengan melihat laporan keuangan.
G. Data Yang Diperlukan
1. Gambaran umum Perusahaan
2. Rasio keuangan dan laba perusahaan yang dihitung atas dasar laporan
keuangan tahun 2001-2005 dari perusahaan properti yang menjadi sampel
penelitian.
H. Metode Analisis Data
Data-data yang diperoleh tersebut kemudian dianalisis untuk
menentukan ada tidaknya pengaruh analisis rasio perusahaan terhadap
pertumbuhan laba dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menghitung Rasio Keuangan
Menghitung rasio keuangan setiap perusahaan (perusahaan i tahun t)
yang mencakup rasio likuiditas (current ratio dan quick ratio ), rasio
aktivitas ( total assets turnover, Fixed Assets Turnover ), rasio
solvabilitas (Debt to Equity dan Debt to Total Assets Ratio), dan rasio
profitabilitas ( gross profit margin, net profit margin, return on
investment dan return on equity , Operating Profit Margin).
2. Menghitung pertumbuhan laba relatif Tahun 2001-2005
Dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
Xt : laba relatif pada periode yang dihitung angka perubahannya Xt-1 : laba relatif pada periode satu tahun sebelumnya
3. Menghitung perubahan relatif rasio keuangan
Dengan rumus sebagai berikut :
Dimana :
∆Fr t = perubahan relatif rasio keuangan untuk periode t
Frt = rasio keuangan pada periode t
F ri, t-1 = rasio keuangan periode t-1
i = data observasi ke-i
4. Melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi berganda
Stepwise Regression.
Analisis ini dilakukan dengan bantuan program SPSS
untuk memilih rasio keuangan yang dapat digunakan untuk
menganalisis besarnya hubungan dan pengaruh variabel Independen
yang jumlahnya lebih dari dua ( Suharyadi dan Purwanto, 2004:508).
Metode stepwise digunakan untuk menyaring variabel Independen
diawali dengan memasukkan variabel Independen yang mempunyai
korelasi paling kuat dengan variabel dependen. Probability-of-
F-to-enter <= 0,050,dan probability-of-F-to-remove >= 0,100. Rasio
keuangan sebagai variabel independen mula-mula dipilih yang
signifikannya dengan pertumbuhan laba. Jika tingkat alphanya sama
dengan atau lebih kecil dari kriteria seleksi maka rasio keuangan
tersebut akan dimasukkan dalam model prediksi.
Model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :
Y =β0+β1∆ Fr1+β2 ∆ Fr2+ …+βk∆ Frk+ e
Keterangan :
Y : Pertumbuhan laba untuk periode t
β0 : koefisien konstanta
β1,2,….,k : koefisien arah regresi rasio keuangan ke-1,2,…,k
∆ Fr1,2…,k : perubahan relatif rasio keuangan ke-1,2,…,k
e : kesalahan residu
5. Melakukan Uji Asumsi Klasik model Analisis dengan Uji
Multikolinearitas, Heteroskedasitas, Autokorelasi.
a. Uji Multikolinearitas, antarvariabel Independen yang terdapat
dalam model memiliki hubungan yang sempurna atau mendekati
sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1). Uji ini
bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik tidak terjadi
korelasi diantara variabel bebas.
b. Uji Heteroskedasitas, varians variabel dalam model tidak sama (
konstan) Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
pengamatan yang lain. Jikavariance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebutheteroskedastisitas.
c. Uji Autokorelasi, adanya korelasi antar anggota sampel yang
diurutkan berdasar waktu. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah
dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan periode sebelumnya. Model regresi
yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
6. Melakukan Uji t
Uji t dilakukan untuk menguji apakah tingkat signifikansi
informasi rasio keuangan dalam memprediksi pertumbuhan laba secara
individu.
Langkah – langkah pengujian sebagai berikut :
1. Perumusan Hipotesis
Ho : b = 0, tidak berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba
Ha : b > 0, berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba
2. Menentukan taraf nyata (α) dan t tabel
Taraf nyata (α) = 5 % ( 0,05 )
Nilai t tabel dengan derajat bebas (db) = n-1-k
Kriteria pengujian
Apabila t-hitung > t-tabel maka Ho ditolak ( Ha diterima )
Apabila t-hitung < t-tabel maka Ho diterima ( Ha ditolak )
3. Membuat Kesimpulan
7. Melakukan Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan menyeluruh
dari variabel Independen dapat atau mampu menjelaskan tingkah laku
atau keragaman variabel dependen. Langkah yang dilakukan dalam
pengujian ini adalah :
1. Merumuskan Hipotesis
H0 : rasio keuangan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba
Ha : rasio keuangan berpengaruh terhadap petumbuhan laba
2. Menentukan tingkat signifikansi (α) dan F tabel
Taraf nyata (α) = 5 % ( 0,05 )
Nilai F tabel dengan derajat bebas = n-2-k
3. Menentukan kriteria pengujian
H0 diterima ( Ha ditolak ) apabila Fhitung< Ftabel
H0 ditolak ( Ha diterima ) apabila Fhitung> Ftabel
4. Menarik kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengujian ini adalah :
Jika H0 diterima, maka rasio keuangan tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan laba dengan kata lain variabel independen tidak
mempengaruhi variabel dependen yaitu perubahan laba.
Jika H0 ditolak maka rasio keuangan berpengaruh terhadap
pertumbuhan laba, atau dengan kata lain variabel independen yang
terpilih pengaruhnya secara bersama-sama nyata terhadap variabel
Untuk menjawab rumusan masalah diatas, kesebelas rasio keuangan
yang digunakan dalam penelitian ini dipilih menjadi rasio yang dapat
dipakai untuk memprediksi pertumbuhan laba dengan menggunakan alat
analisis stepwise regression. Dari rasio keuangan yang lolos seleksi
dalam analisisStepwise Regressiontersebut, kemudian akan dipilih rasio
mana yang berpengaruh dalam memprediksi pertumbuhan laba adalah
dengan melakukan pengujian terhadap harga-harga koefisien regresi itu
baik secara individual/parsial maupun secara serentak. Pengujian ini
sebagai penguji signifikan tidaknya hubungan antara variabel
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Bursa Efek Indonesia
Saat ini di Indonesia ada 2 bursa efek, yaitu Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya. Bursa efek yang terbesar di Indonesia adalah Bursa
Efek Jakarta / Jakarta Stock Exchange ( JSX ). Bursa Efek Jakarta adalah
sebuah bursa saham di Jakarta, Indonesia. Bursa Efek Jakarta merupakan
salah satu bursa tempat dimana orang memperjualbelikan efek di Indonesia.
Sejarah Bursa Efek Jakarta berawal dengan dibukanya sebuah bursa
saham oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1912 di Batavia. Setelah
sempat tutup beberapa kali karena terjadinya perang, BEJ kembali dibuka
pada 1977 di bawah pengawasan Bapepam. Pada tanggal 13 Juli 1992, BEJ
diprivatisasi dengan dibentuknya PT Bursa Efek Jakarta. Kemudian pada
tahun 1995, perdagangan elektronik di BEJ dimulai.
Pada tanggal 22 Mei 1995, Bursa Efek Jakarta meluncurkan Jakarta
Automated Trading System ( JATS ). JATS merupakan sebuah system
perdagangan otomatis yang menggantikan sistem perdagangan manual.
Sistem baru ini dapat memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi
yang lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang fair dan transparan
dibanding sistem perdagangan manual. Pada tahun yang sama pula, Bursa
pararel Indonesia bergabung dengan Bursa Efek Surabaya.
Bursa Efek Indonesia ( BEI ), merupakan gabungan dari Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Dengan terbentuknya Bursa Efek
Indonesia, merupakan tonggak sejarah baru bagi perkembangan pasar modal
Indonesia. Meskipun telah tergabung dalam Bursa Efek Indonesia, namun
dari sistem perdagangan antara Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
masih terpisah dan berjalan sendiri-sendiri, manajemen juga merupakan
wajah lama, dan logopun masih menggunakan logo Bursa Efek Jakarta (
BEJ ). Pada awal Januari 2008 akan diluncurkan logo baru dari Bursa Efek
Indonesia. Logo ini merupakan hasil seleksi dari sebuah lomba pencipta logo
dari seluruh wilayah Indonesia. Bursa Efek Indonesia terbentuk dengan
meleburnya BES kedalam BEJ, bukan karena hasil merger. Apabila
dilakukan merger, kedua entitas harus dilikuidasi terlebih dahulu, setelah itu
baru ada sebuah entitas baru. Tetapi hal ini tidak mungkin terjadi karena
tidak mungkin sebuah bursa bubar sesaat. Kemudian diambil jalan tengah
untuk mengggabungkan kedua bursa ini dengan cara peleburan BES
kedalam BEJ yang kemudian berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia (
BEI ) tanpa dilakukan likuidasi.
B. PT Ciputra Development Tbk
1. Pendirian Perusahaan
PT Ciputra Development Tbk didirikan pada tanggal 22 Oktober 1981
berdasarkan Akta Notaris Hobropoerwanto, S.H. No 22.
Ruang lingkup usaha Perusahaan meliputi mendirikan dan
menjalankan usaha di bidang pembangunan perumahan ( real estat ),
perkantoran, pertokoan, dan pusat niaga beserta fasilitas-fasilitasnya,
Kantor Pusat Perusahaan berlokasi di jalan Prof. Dr. Satrio Kav. 6,
Jakarta. Proyek real estatnya yaitu Perumahan Citra I, Perumahan Citra II,
dan Perumahan Citra V, berlokasi di Kalideres, Jakarta.
2. Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan Perusahaan
Komisaris Utama : Cosmas Batubara ( Independen )
Komisaris : Dian Sumeler, Bayan Akochi, Cakra Ciputra,
Henk Wangitan ( Independen ), Sindoro
Purnomo Hadi ( Independen ).
Direktur Utama : Ir. Ciputra
Direktur : Budiarsa Sastrawinata, Rina Ciputra
Sastrawinata, Harun Hajadi, Junita Ciputra,
Candra Ciputra, Agus Surya Widjaja, Tulus
Santosa Brotosiswojo.
Pada tanggal 31 Desember 2001, Perusahaan dan anak perusahaan
memiliki 1.360 karyawan.
3. Penawaran Umum Saham Perusahaan
Penawaran umum perdana kepada masyarakat sejumlah 50.000.000
saham dengan nilai nominal sejumlah Rp 1000 setiap saham dengan harga
penawaran Rp 5200 per saham
Anak Perusahaan Persentase
Pemilikan
PT Ciputra Residence 99,99
PT Ciputra Property 99,99
PT Ciputra Indah 99,99
PT Virtual Citra Propertyment 99,99
PT Ciputra Semarang 99,10
PT Citra Tumbuh Bahagia 80,00
Komposisi pemegang saham
PT Sang Pelapor 61,00
Public 39,00
C. PT. Lamicitra Nusantara Tbk
1. Pendirian Perusahaan
PT. Lamicitra Nusantara Tbk didirikan dalam rangka Undang-undang
Penanaman Modal Dalam negeri no. 6 tahun 1968. Perusahaan
berdomisili di Surabaya dengan lokasi usaha di Surabaya dan Semarang.
Kantor pusat Perusahaan berada d Jembatan Merah Plaza lantai 5, Jl.
Taman Jayengrono No. 2-4, Surabaya.
Ruang lngkup kegiatan Perusahaan begerak dalam bidang
pembangunan dan pengelolaan properti, jasa, perdagangan dan pertokoan.
Merah Plaza- Surabaya, pengelola kawasan berikat di Tanjung Emas
Semarang dan penyertaan modal pada anak perusahaan yang bergerak
dalam bidang pengelolaan depo petikemas, perhotelan dan real estat.
2. Dewan Komisaris, Direksi, serta Karyawan
Komisaris utama : Laksmono kartika
Komisaris : Sri Kuntjoro Dewi Maureen
Komisaris independen : Abdullah Gawi Oemar, SE
Direktur Utama : Pranowo Kartika, SH, Ir. Priyo Setya Budi, Drs.
Udjang Ongkowidjojo, Drs. Robin Wijaya
Gejali, MBA, Dra. Lanny Gondokusumo.
Perusahaan memiliki langsung lebih dari 50% saham anak perusahaan
berikut:
Anak Perusahaan Persentase Pemilikan
PT Tunjungan Crystal Hotel 99,93
PT Wiratangguh Darmacitra 80,00
PT Dharmabhakti Adijaya 98,96
Gaji dan tunjangan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada
tahun 2001 dan 2000 masing-masing sebesar Rp 1.430.000.000 dan Rp.
461.500.000. Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 150 dan 95 karyawan
masing-masing pada tahun 2001 dan 2000.
Komposisi Pemegang Saham
PT Laksanacitra Nusantara 92,88
Sri Kuntjoro Dewi Maureen 0,01
D. PT Bintang Mitra Semesta Raya Tbk.
1. Pendirian Perusahaan
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk didirikan pada tanggal 16
Nopember 1989 berdasarkan akta notaris Nyonya Siti Pertiwi Henny
Sidhki, SH, No. 240 yang telah diubah berdasarkan Akta Notaris yang
sama No. 246 tanggal 31 Mei 1991 mengenai perubahan nama dari PT
Bintang Mahkota Semestaraya menjadi PT Bintang Mitra Semestaraya.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang
pembangunan, perdagangan, industri, percetakan, pertanian, perikanan,
perkebunan, perhutanan, real estat, jasa dan angkutan. Saat ini kegiatan
utama Perusahaan adalah melakukan investasi pada Anak Perusahaan yaitu
PT Sinar Kompas Uama dan PT Alvita Sunta masing-masing sejak tahun
1996 dan 1999.
2. Dewan Komisaris, Direksi, serta Karyawan
Komisaris Utama : Tuan Richard Wiriahardja
Komisaris Independen : Tuan Ir. Umar Komarraningrat
Direktur Utama : Tuan Ir. Lukman Purnomosidi
Direktur : Nyonya Suhsih M. Boentoro
Pada tanggal 31 Desember 2001, Perusahaan dan Anak perusahaan
memiliki 27 karyawan. Berikut Laporan Keuangan Konsolidasi Anak
Perusahaan:
Anak Perusahaan Persentase Pemilikan
PT Sinar Kompas Utama 99,60
Komposisi Pemegang Saham
PT Artha Era Primayasa 60,42
Sharehaven Finance Ltd 19,99
DPK Bank Panin 6,55
Maria Florentina Tulolo 0,30
Richard Rachmadi Wiriahardja 0,30
Thomas Wiriahardja 0,30
Public 12,14
E. PT Ciputra Surya Tbk
1. Pendirian Perusahaan
PT Ciputra Surya Tbk didirikan pada tanggal 1 Maret 1989 dengan
nama PT Bumi Citrasurya.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan mencakup perencanaan,
pelaksanaan pembangunan dan penjualan kawasan perumahan ( real estat
), perkantoran, pertokoan, pusat niaga beserta fasilitas-fasilitasnya.
2. Dewan Komisaris, Direksi, serta Karyawan
Komisaris Utama : Ir. Ciputra
Komisaris : Drs. Cosmas Batubara, Sonny Subrata,
Sindoro purnomo Hadi, Sandra
Hendarto
Direktur Utama : Harun Hajadi
Direktur : Budiarsa Sastrawinata, Candra Ciputra,
Cakra Ciputra, Sutoto Yakobus, Nanik
Pada tanggal 31 Desember 2001, Perusahaan dan Anak perusahaan
memiliki 491 karyawan.
Anak perusahaan yang dimiliki oleh PT Ciputra Surya Tbk, baik secara
langsung maupun tidak langsung adalah sebagai berikut:
Anak Perusahaan Persentase
Pemilikan
Metode Penyatuan Kepemilikan
( Pooling-of-interests Method)
PT Bumiindah Permaiterang 99,99
PT Citra Bahagia Elok 99,99
PT Cahayahijau Tamanindah 99,99
PT Aptacitra Surya 99,80
PT Tamancitra Suryahijau 96,00
PT Suburhijau Jayamakmur 96,00
PT Ciputra Delta 100,00
PT Saptamulia Hijaubangun 73,00
PT Citraland Surabaya Padang Golf 98,99
Metode Pembelian (Purchase Method)
Komposisi Pemegang Saham
PT Ciputra Development Tbk 39,92
GS NY SEG Ac (c/o Citibank, N.A.) 5,17
Public 54,91
F. PT Duta Pertiwi Tbk
1. Pendirian Perusahaan
PT Duta Pertiwi, Tbk didirikan dengan akta No. 237 tanggal 29
Desember 1972 dari Mohamad Said Tadjoedin, S.H., notaris di Jakarta.
Perusahan berkedudukan di Jakarta dengan proyek real estatnya
meliputi pusat perbelanjaan International Trade centre ( ITC ) Mangga
Dua, Ruko Mangga Dua, dll. Kantor pusat Perusahaan beralamat di
Gedung JITC Lt. 8, jalan Mangga Dua Raya, Jakarta.
Ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi usaha konstruksi
dan pembangunan real estat serta perdagangan umum. Perusahaan mulai
beroperasi komersial pada tanggal 1 Oktober 1988 dalam bidang real estat,
sebelumnya bergerak dalam bidang kontraktor.
2. Dewan Komisaris, Direksi, serta Karyawan
Komisaris Utama : Teguh Ganda Widjaja
Wakil Komisaris Utama : Indra Widjaja
Komisaris : Arthur Tahya, Samuel Bonsajang, Joseph Jo
Liat Tjiang, Simon Lim.
Direktur Utama : Muktar Widjaja
Direktur : John ferdy Pandelaki, Welly Setiawan
Prawoko, Iskandar Hartono, Julius Kajo,
Glen Hendra Gunadirdja, Stevanus Hartono,
Harry Budi Hartanto.
Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 1.452 karyawan tahun 2001 dan
1.275 karyawan tahun 2000.
Perusahaan memiliki lebih dari 50 % saham anak perusahaan yan
bergerak dalam bidang real estat, hotel dan teknologi informasi sebagai
berikut:
Anak Perusahaan Persentase
Pemilikan
Royal Oriental 74,11
Putra Alvita Pratama 53,52
Kembangan Permai Development 80,00
Misaya Properindo 100
Komposisi Pemegang Saham
PT Efacentra Usahamaju 50,45
PT Paraga Artamida 14,50
PT Sinar Mas Tunggal 0,34
G. PT Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk
1. Pendirian Perusahaan
PT Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk didirikan pada tanggal 19 Desmber
1990 berdasarkan Akta Notaris Siti pertiwi Henny Shidki, SH No. 435.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang
real estat dan kontaktor. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan
memasarkan Perumahan Citra Kebunmas yang berlokasi di Karawang
Jawa Barat.
2. Dewan Komisaris, Direksi, serta Karyawan
Komisaris Utama : Tuan Ir. Didin Wahidin
Komisaris : Tuan Richard Rachmdi Wiiahardja
Direktur Utama : Tuan Ir. Tanto Wibowo
Direktur : Tuan Martinus Tololo
Pada tanggal 31 Desember 2001, Perusahaan memiliki 37 karyawan.
Pada tanggal 5 Mei 1999, Perusahaan mendapat surat Pemberitahuan
Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham dari Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal untuk melakukan penawaran umum perdana
kepada masyarakat sejumlah 63.600.000 saham dengan nilai nominal dan
harga penawaran sebesar Rp 250 setiap saham. Perusahaan telah
mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 19 Mei
1999.
Komposisi Pemegang Saham
PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 51,02