• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG LISTING DI BEI SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG LISTING DI BEI SKRIPSI"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI

PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI

YANG LISTING DI BEI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Santa Agata Yuni Trihastuti

NIM: 032114080

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI

PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI

YANG LISTING DI BEI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Santa Agata Yuni Trihastuti

NIM: 032114080

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

(3)
(4)
(5)
(6)

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada

Perusahaan Properti Yang Listing di BEI dan dimajukan untuk diuji pada

tanggal...24 April 2008...adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini

tidak terjadi keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara

menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang

menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku

seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau

keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain

tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan

ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya

sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin

atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar

(7)

Motto dan Persembahan

If you keep on working and believing, you’ll have victory in the end

(Ann Davies)

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus dan Bunda Maria

Bapakku Stevanus Suwarto dan Ibuku F. Sri Pudji M

Mbak Lia, Mas Heri dan Dek Jorell

Mbak Kiki, Mas Danang dan Dek Nasya

Mas Yoyon yang selalu memberikan semangat dan

dukungan buat aku

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas penyertaanNya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi,

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan

arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

a. Rektor Universitas Sanata Dharma Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J yang telah

memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian

kepada penulis.

b. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma.

c. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Akt. selaku Kaprodi Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

d. A. Diksa Kuntara, SE., MFA selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, masukan dan motivasi bagi penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

e. Drs. F.A. Joko Siswanto, MM, Ak. selaku Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan petunjuk yang

berguna dalam penyusunan skripsi ini.

f. Kedua orang tuaku, atas doamu yang tiada henti, kasih sayang, dorongan,

bimbingannya. Sehingga aku bisa menyelesaikan skripsiku.

(9)

g. Kakakku mbak Lia dan Mas Heri serta ‘dek Jorrel yang telah memberikan

motivasi, dukungan, kritikan, dan semangat untuk menyelesaikan skripsiku.

h. Kakakku Mbak Kiki dan Mas Danang serta ‘dek Nasya atas segala dukungan,

semangat dan kasih sayangnya.

i. Kekasihku mas Yoyon, yang selalu sabar menemaniku dan membantuku, serta

untuk cinta, perhatian dan semangatnya selama ini.

j. Sahabatku Elly “Jum” dan Kakung, atas persahabatan yang indah ini.

j. Lia “mas Bowo”, atas persahabatan kita.

k. Rina, Betty, teman seperjuanganku atas bantuan, dukungan dan semangatnya

untuk menyelesaikan skripsiku.

l. Teman-teman MPT: Ana, Mitha, Tina, mbak Ruweina, Heru, Pepenk, salsaga,

Fitra, atas dukungan dan semangatnya.

m. Anak- anak Akuntansi kelas C angkatan 2003, atas semangat dan bantuannya.

n. Teman-temanku “PH moedika” atas kerjasamanya selama ini.

o. Mbak Bekti “mas Yuni”, mbak Tetra, Puri, Yosi, Feri, Riana, dek Peni,

Dimas, Kak Pur, Edo, Dodik, Mas Donal, Pakdhe, dan semua teman-teman

mudika yang tidak dapat disebut satu persatu yang telah memberi bantuan baik

secara langsung maupun tidak langsung sampai terselesaikan penulisan skripsi

ini.

(10)

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Namun penulis berharap semoga skripsi ini berguna dan memberikan

manfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, Januari 2008

Santa Agata Yuni Trihastuti viii

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ...v

HALAMAN PERSEMBAHAN ...vi

HALAMAN KATA PENGANTAR...vii

HALAMAN DAFTAR ISI ...x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ...xiv

ABSTRAK...xv

ABSTRACT...xvi

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah...4

C. Batasan Masalah ...4

D. Tujuan Penelitian ...4

E. Manfaat Penelitian ...5

F. Sistematika Penulisan ...6

BAB II LANDASAN TEORI...8

A. Laporan Keuangan ...8

1. Pengertian Laporan Keuangan ...8

(12)

2. Tujuan Laporan Keuangan...9

3. Karakteristik Laporan keuangan ...11

4. Pihak-pihak yang berkepentingan ...11

5. Peranan Laporan Keuangan ...13

B. Analisis Laporan Keuangan...13

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan...13

2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan...14

3. Prosedur Analisis Laporan keuangan...14

C. Analisis Rasio Keuangan ...15

1. Pengertian Analisis Rasio Keuangan ...15

2. Tujuan Analisis Rasio Keuangan...17

3. Macam Rasio Keuangan ...17

D. Hubungan Rasio Keuangan dan Pertumbuhan Laba ...21

1. Keunggulan dan Kelemahan Laba ...24

2. Karakteristik Laba...25

3. Konsep Perilaku Laba ...25

E. Penelitian Terdahulu...26

BAB III METODE PENELITIAN...27

A. Jenis Penelitian ...27

B. Populasi dan Sampel ...27

C. Subyek dan Obyek Penelitian ...28

D. Tempat dan Waktu Penelitian...28

E. Variabel Penelitian……….28

F. Teknik Pengumpulan Data……….29

G. Data Yang Diperlukan………29

(13)

H. Metode Analisis Data……….29

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN……….36

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...53

A. Deskripsi Data ...53

B. Analisis Data...54

C. Pembahasan...62

BAB VI PENUTUP...65

A. Kesimpulan ...65

B. Keterbatasan Penelitian...65

C. Saran ...66

DAFTAR PUSTAKA ...67

LAMPIRAN

(14)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Daftar nama Perusahaan Properti...52

Tabel 2 Perubahan laba Perusahaan Properti ...53

Tabel 3 Koefisien Regresi...54

Tabel 4 Hasil UjiMulticolinieritas...59

Tabel 5 Hasil UjiHeteroskedastisitas...59

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Perubahan Relatif rasio keuangan...67

Lampiran 2 Pertumbuhan Laba...70

Lampiran 3 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda...71

Lampiran 4 UjiMulticolinearitas...73

Lampiran 5 UjiHeteroskedastisitas...74

Lampiran 6 UjiAutokorelasi...75

Lampiran 7 Tabel Distribusi F 5 %...76

Lampiran 8 Tabel Distribusi T 5%...77

Lampiran 9 Nilai Durbin-Watson...78

Lampiran 10 Contoh laporan keuangan Perusahaan properti...79

(16)

ABSTRAK

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI

PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG

LISTING DI BEI

Santa Agata Yuni Trihastuti NIM: 032114080 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rasio keuangan apa saja yang

dapat digunakan untuk memprediksi pertumbuhan laba. Data yang digunakan adalah

laporan keuangan yaitu laporan neraca dan laporan rugi laba 10 Perusahaan Properti

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 5 tahun yakni : 2001, 2002, 2003,

2004, 2005.

Rasio keuangan yang digunakan yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio

solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Untuk menguji hipotesis rasio keuangan apa saja

yang dapat digunakan untuk memprediksi pertumbuhan laba digunakan analisis

Regresi, uji-t, uji-F, uji asumsi klasik.

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat 2 rasio keuangan yaitu NPM

dan ROE yang berpengaruh untuk memprediksi pertumbuhan laba.

(17)

ABSTRACT

Financial Ratio Analysis For Predicting Profit Growth at 10 Property

Companies Listed at The Indonesian Stock Exchange

Santa Agata Yuni Trihastuti NIM : 032114080 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

This study was aimed to know what kind of financial ratios that could be used to predict the profit growth. The data used were the financial statements. Those were the balance sheets and income statements of 10 Property Companies listed in Indonesian Stock Exchange for 5 years from 2001-2005.

The financial ratios used were Liquidity ratio, Activity ratio, Solvency ratio, and Profitability ratio. The hypothesis of which financial ratios could be used to predict the profit growth was tested using Regression analysis, t-tes, F-test and classical assumption test.

The result of research showed that there were two financial ratios namely Net Profit Margin ( NPM ) and Return on Equity ( ROE ) that most suitable predict the profit growth.

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia ekonomi dengan semakin banyaknya persaingan

dalam dunia bisnis mendorong para pelaku bisnis yang berkepentingan

terhadap perkembangan suatu perusahaan merasa sangat perlu untuk

mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut. Ada dua pihak yang

memiliki kepentingan dengan perusahaan yaitu pihak internal dan pihak

eksternal, keduanya membutuhkan informasi-informasi yang berkaitan dengan

perusahaan. Untuk menilai kondisi keuangan suatu perusahaan dapat dilihat

dari laporan keuangan yang diterbitkan secara berkala seperti laporan tengah

tahunan dan laporan akhir tahun. Laporan keuangan merupakan hasil dari

suatu proses kegiatan akuntansi. Disisi lain laporan keuangan merupakan salah

satu sumber informasi penting bagi para pemakai laporan keuangan dalam

rangka pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan akan menjadi

lebih bermanfaat untuk pengambilan keputusan, apabila dengan informasi

laporan keuangan tersebut dapat diprediksi apa yang akan terjadi di masa

mendatang.

Dengan mengolah lebih lanjut laporan keuangan melalui proses

pembandingan, evaluasi, dan analisis trend akan diperoleh prediksi apa yang

akan terjadi di masa mendatang. Maraknya iklim investasi dan makin

berkembangnya berbagai pembiayaan investasi, khususnya ditandai dengan

berperannya pasar modal, dan industri perbankan, telah mendorong makin

(19)

dibutuhkannya fungsi analisis keuangan. Dari sinilah arti pentingnya suatu

analisis terhadap laporan keuangan.

Menurut Leopald A.Bernstein ( 1989:127 ), analisis laporan keuangan

merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu

mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa

sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama menentukan estimasi dan

prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada

masa mendatang. Dapat dikatakan bahwa analisis rasio keuangan merupakan

instrumen analisis terhadap prestasi perusahaan yang berhubungan dengan

perubahan kondisi keuangan perusahaan dimasa lalu serta menunjukkan resiko

dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan.

Analisis rasio keuangan memberikan pemahaman yang lebih baik

terhadap kinerja keuangan perusahaan daripada analisis hanya terhadap data

keuangan saja. Bahkan lebih dari itu rasio keuangan bermanfaat dalam

memprediksi laba perusahaan ( Prastowo, 1995 ). Manfaat rasio keuangan

sebagai alat prediksi sangat berguna bagi pemakai informasi keuangan dalam

membantu mengambil keputusan.. Salah satu informasi rasio keuangan yang

sangat penting adalah laba. Berdasarkan laba kinerja suatu perusahaan dapat

diprediksi, sehingga akan mempengaruhi keputusan investasi yang dilakukan

investor. Pemilihan laba sebagai fenomena yang diprediksi dalam penelitian

ini berdasarkan alasan penelitian-penelitian sejenis yang sudah banyak

dilakukan, khususnya di Indonesia. Seperti yang pernah dilakukan oleh

Machfoedzh ( 1994 ) terhadap 68 perusahaan manufaktur yang terdaftar di

(20)

Kinerja suatu perusahaan merupakan hasil dari rangkaian proses

dengan mengorbankan berbagai sumber daya. Salah satu parameter kinerja

tersebut adalah laba. Pentingnya informasi laba secara tegas telah disebutkan

dalam Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No1 (

Suwardjono : 2005 ), bahwa selain untuk menilai kinerja manajemen, juga

membantu mengestimasi kemampuan laba yang representative, serta untuk

menaksir resiko dalam investasi atau kredit.

Seperti kita ketahui tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah

memperoleh laba yang nantinya akan diperlukan untuk perkembangan dan

kelangsungan hidup perusahaan. Laba yang diperoleh perusahaan juga

seringkali dipakai sebagai ukuran untuk menilai berhasil tidaknya manajemen

dalam mengelola perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam meraih laba

pada masa yang akan datang merupakan salah satu indikasi kinerja dan

prospek perusahaan. Dengan demikian perkiraan laba merupakan salah satu

informasi yang paling menarik perhatian para investor. Mereka lebih

berkepentingan terhadap prospek perusahaan yang akan datang dibandingkan

informasi yang bersifat historis. Berdasarkan hal tersebut keandalan informasi

perkiraan laba sebuah perusahaan yang akan datang menjadi penting. Karena

laba perusahaan diperlukan untuk kepentingan kelangsungan hidup

perusahaan dan ketidakmampuan perusahaan dalam mendapat laba akan

menyebabkan tersingkirnya perusahaan dalam dunia bisnis.

Karena perubahan laba menjadi bagian penting pada informasi

keuangan yang diperlukan investor maka analisis terhadap rasio-rasio

keuangan tertentu yang dapat menjelaskan perubahan laba menjadi sangat

(21)

memprediksi pertumbuhan laba perusahaan maka penulis tertarik untuk

memilih judul skripsi “ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK

MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN

PROPERTI YANG LISTING DI BEI”.

B. Rumusan Masalah

Rasio keuangan mana yang berpengaruh untuk memprediksi pertumbuhan

laba ?

C. Batasan Masalah

Penulis membatasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Laporan keuangan yang digunakan neraca dan laporan rugi laba pada

10 perusahaan Properti yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

b. Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan.

c. Periode yang diteliti tahun 2001- tahun 2005.

d. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio

Likuiditas ( Current Ratio dan Quick Ratio ), Rasio Aktivitas ( Total

Assets Turnover dan Fixed Assets Turnover ), Rasio Solvabilitas (

Equity to Total Debt Ratio dan Debt to Total Assets Ratio ), dan Rasio

Profitabilitas ( Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return on

Investment dan Return on Equity).

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio keuangan apa saja

yang dapat digunakan untuk memprediksi pertumbuhan laba pada

(22)

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak

yang berkepentingan, diantaranya yaitu :

a. Bagi Perusahaan

Dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan

kebijakan keuangan untuk periode selanjutnya. Setelah perusahaan

mengetahui rasio-rasio keuangan yang paling dominan pengaruhnya

terhadap pertumbuhan laba di masa mendatang, perusahaan dapat

menentukan strateginya secara lebih baik.

b. Bagi Investor

Dapat memberikan informasi yang efektif atau tepat dan dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan

sebelum melakukan investasi.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Dapat menambah referensi Perpustakaan USD sebagai wahana

menggali ilmu pengetahuan khususnya mengenai analisis rasio

keuangan.

4. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan kesempatan untuk menerapkan teori yang

telah diperoleh selama kuliah dengan obyek yang sesungguhnya terjadi

(23)

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan ini akan dibagi menjadi enam bab, yaitu :

Bab I : Pendahuluan

Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

Bab II : Landasan Teori

Bab ini akan menguraikan tentang teori yang berhubungan

dengan rumusan masalah yang meliputi : Laporan Keuangan,

Analisis Laporan Keuangan, analisis rasio keuangan, serta

kaitannya dengan laba, dan penelitian terdahulu yang melandasi

topik penelitian ini.

Bab III : Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang jenis penelitian, populasi dan sampel,

objek penelitian, tempat dan waktu penelitian, Variabel

penelitian, data-data yang diperlukan, teknik pengumpulan

data, dan teknik analisis data.

Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini akan berisi tentang gambaran umum perusahaan yang

meliputi sejarah berdirinya perusahaan, perkembangan

perusahaan, pemegang saham perusahaan.

Bab V : Analisis Data Dan Pembahasan

(24)

Bab VI : Penutup

Pada bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan

(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan kumpulan data yang diorganisasi

menurut logika dan prosedur-prosedur akuntansi yang konsisten. Dari

laporan keuangan diperoleh suatu pengetahuan tentang beberapa aspek

sebuah perusahaan (Sarwoko dan Abdul Halim:1989). Informasi yang

disajikan diharapkan mampu memberikan bantuan kepada pengguna untuk

membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial. Ditinjau dari sudut

pandang manajemen, laporan keuangan merupakan media bagi mereka

untuk mengkomunikasikan performance keuangan perusahaan yang

dikelolanya kepada pihak-pihak yang berkepentingan, sedangkan ditinjau

dari sudut pandang pemakai, informasi akuntansi diharapkan dapat

digunakan untuk mengambil keputusan yang rasional dalam praktek bisnis

yang sehat. Laporan keuangan pada dasarnya melaporkan kegiatan-kegiatan

perusahaan antara lain berupa kegiatan investasi, kegiatan pendanaan,

kegiatan operasional, dan sekaligus sebagai alat untuk mengevaluasi

keberhasilan strategi perusahaan dalam mencapai tujuan.

Dua jenis laporan keuangan yang umumnya dibuat oleh setiap

perusahaan adalah neraca dan laporan laba rugi (termasuk laporan perubahan

modal), yang masing-masing dijelaskan sebagai berikut (Sarwoko & Abdul

Halim : 1989):

(26)

a.Neraca ( Balance sheet )

Merupakanreport of stocks, yang menunjukkan informasi tentang sumber

daya berupa aktiva, utang dan modal suatu perusahaan pada saat tertentu.

b.Laporan Laba Rugi

Laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai kemampuan (

potensi) perusahaan dalam menghasilkan laba (kinerja) selama periode

tertentu.

2. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan utama pelaporan keuangan menurut FASB yang tertuang

dalam FSAC No. 1 adalah (Suwardjono : 2005):

a. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi

para investor dan kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial

dalam membuat keputusan-keputusan investasi, kredit, dan semacamnya

yang rasional. Informasi harus terpahami bagi mereka yang mempunyai

pengetahuan yang memadai tentang berbagai kegiatan bisnis dan ekonomik

dan bersedia untuk mempelajari informasi dengan cukup tekun.

b. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu para

investor dan kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial,

dalam menilai jumlah, saat terjadi, dan ketidakpastian penerimaan kas

mendatang dari dividen atau bunga dan pemerolehan kas dari penjualan,

penebusan, atau jatuh temponya sekuritas atau pinjaman. Tujuan tersebut

dimaksudkan untuk memberi informasi mengenai hasil dan risiko atas

(27)

c. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang sumber daya

ekonomik suatu badan usaha, klaim terhadap sumber-sumber tersebut

(kewajiban badan usaha untuk mentransfer sumber daya ekonomik ke entitas

lain dan ekuitas pemilik), dan akibat-akibat dari transaksi, kejadian, dan

keadaan yang mengubah sumber daya badan usaha dan klaim terhadap

sumber daya tersebut.

Tujuan laporan keuangan yang dikemukakan secara jelas oleh

Standar Akuntansi Keuangan (IAI : 2004), sebagai berikut:

1) menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu

perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang

bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

ekonomi. 2) untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagai pemakai. 3)

sebagai dasar penilaian para calon konsumen agar dapat membuat keputusan

ekonomi yang mencakup misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual

investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat

kembali atau mengganti manajemen. Dalam memenuhi tujuan laporan

keuangan ada dua kata kunci yang harus dipahami : Pertama, laporan

keuangan harus memberikan informasi yang bermanfaat. Kedua, digunakan

dalam membuat keputusan yang rasional.

Penyajian laporan keuangan harus berupa pengungkapan lengkap

mengenai semua informasi yang relevan agar para investor dapat membuat

evaluasi sendiri mengenai kemampuan perusahaan” (Hendriksen, 1998:

201).

Posisi keuangan suatu perusahaan dipengaruhi oleh suatu sumber

(28)

kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan. Informasi sumber daya

ekonomi yang dikendalikan dan kemampuan dalam modifikasi sumber daya

dimasa lalu berguna untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan kas di masa depan. Informasi struktur keuangan berguna

memprediksi bagaimana penghasilan bersih (laba) dan arus kas di masa

depan. Informasi tersebut berguna untuk memprediksi seberapa jauh

perusahaan akan berhasil meningkatkan sumber keuangannya.

3. Karakterisitik Kualitatif Laporan Keuangan

Terdapat empat karakteristik pokok suatu laporan keuangan yaitu

(Suwardjono : 2005) : dapat dipahami, relevan, handal dan dapat

diperbandingkan. Khususnya dalam kriteria handal, laporan keuangan harus

berupa : a) ketelitian, b) ketidakpastian, c) kelengkapan, d) validitas.

Sedangkan dalam konteks dapat diperbandingkan, suatu laporan keuangan

harus memenuhi kriteria : a) Tepat waktu, b) Keseimbangan (trade off )

antara biaya dan manfaat, c) Penyajian Wajar.

4. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam Laporan Keuangan

Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan

maupun perkembangan suatu perusahaan adalah ( Munawir, 2002 : 2-4) :

1). Pemilik Perusahaan

Laporan keuangan diperlukan oleh pemilik perusahaan untuk menilai

hasil yang telah dicapai, dan untuk menilai kemungkinan

(29)

menaksir bagian keuntungan yang akan diterima dan perkembangan

harga saham yang dimilikinya.

2). Manajer

Dengan mengetahui posisi keuangan perusahaan, manajer dapat

menyusun rencana yang lebih baik, memperbaiki sistem pengawasan,

dan menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang lebih tepat. Selain

itu, laporan keuangan merupakan alat untuk mempertanggungjawabkan

kepada pemilik perusahaan atas kepercayaan yang telah diberikan

kepadanya.

3). Para Investor ( penanam modal jangka panjang ), Bankers, dan Kreditur

berkepentingan terhadap prospek keuntungan di masa mensdatang dan

perkembangan perusahaan selanjutnya, untuk mengetahui jaminan

investasinya dan kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek

perusahaan tersebut.

4). Pemerintah

Fungsi laporan keuangan bagi pemerintah adalah untuk menentukan

besarnya pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan. Di samping itu,

laporan keuangan juga diperlukan oleh Biro Pusat Statistik, Dinas

Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja untuk dasar perencanaan

pemerintah.

5). Buruh

Dengan melihat perkembangan keuangan dan hasil-hasil operasi

perusahaan dimana mereka bekerja, para buruh dapat menentukan

langkah-langkah yang harus dilakukan sehubungan dengan

(30)

bonus/premi, dan jaminan sosial sudah cukup layak dibandingkan

dengan tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan pada periode yang

bersangkutan.

5. Peranan Laporan Keuangan

Peranan laporan keuangan dalam dunia bisnis atau ekonomi dapat

digunakan sebagai :

a. Alat untuk menganalisis

b. Laporan pertanggungjawaban manajemen

c. Tanda-tanda peringatan bagi perusahaan

d. Untuk meramalkan atau memprediksi keuntungan suatu perusahaan

e. Ukuran dalam akuntansi

B. Analisis Laporan Keuangan

a. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Secara harfiah, analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata yaitu

“analisis” dan “laporan keuangan”. Kata “analisis” sendiri menurut kamus

besar bahasa Indonesia (1989, halaman 32) didefinisikan sebagai

“penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu

sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat

dan pemahaman arti keseluruhan”.

Analisis laporan keuangan tidak lain merupakan suatu proses untuk

membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah

(31)

pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri (

Prastowo, 1995: 30 ).

b. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Dari sudut pandang investor, analisis laporan keuangan digunakan

untuk memprediksi masa depan, sedangkan dari sudut pandang manajemen,

analisis laporan keuangan digunakan untuk membantu mengantisipasi

kondisi di masa depan dan yang lebih penting, sebagai titik awal untuk

perencanaan tindakan yang akan mempengaruhi peristiwa di masa depan

(Brigham & Houston ; 2001:78)

Analisis laporan keuangan dilakukan untuk beberapa tujuan,

misalnya dapat digunakan sebagai alat forecasting mengenai kondisi dan

kinerja keuangan dimasa mendatang, sebagai proses diagnosis terhadap

masalah-masalah manajemen, operasi atau masalah lainnya, atau sebagai

alat evaluasi terhadap manajemen.

c. Prosedur Analisis Laporan Keuangan

Ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam analisis laporan

keuangan, yaitu (Prastowo, 1995: 32) :

a. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan

Pemahaman ini mencakup pemahaman tentang bidang usaha yang

diterjuni oleh perusahaan yang dianalisis dan kebijakan akuntansi

yang dianut dan diterapkan perusahaan tersebut.

b. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan

Kondisi yang perlu dipahami mencakup informasi mengenai trend

(32)

teknologi; perubahan selera konsumen; perubahan faktor-faktor

ekonomi; dan perubahan yang terjadi didalam perusahaan itu sendiri.

c. Mempelajari dan Mereview laporan keuangan

Tujuan langkah ini adalah untuk memastikan laporan keuangan telah

cukup jelas menggambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai

dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.

d. Menganalisis laporan keuangan

Untuk menganalisis laporan keuangan, penganalisis harus

menggunakan berbagai metode dan teknik analisis yang ada dan

menginterpretasikan hasil analisis tersebut.

C Analisis Rasio Keuangan

a. Pengertian Analisis Rasio

Sebelum membuat berbagai keputusan di bidang keuangan,

sebaiknya perusahaan perlu melakukan analisis terhadap kondisi

keuangannya. Analisis yang dilakukan adalah analisis laporan keuangan.

Dalam melakukan interpretasi dan analisa laporan keuangan suatu

perusahaan, seorang penganalisa keuangan memerlukan adanya ukuran atau

yardstick’ tertentu, yaitu rasio keuangan. Pengertian rasio sendiri

sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam ”aritmathical terms” yang

dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data

keuangan (Riyanto, 1995:263) atau angka yang menunjukkan perbandingan

antara angka keuangan yang satu dengan angka keuangan yang lain untuk

(33)

Rasio keuangan merupakan pembandingan dari pos-pos elemen

laporan keuangan yang dalam hal ini adalah neraca dan laporan rugi laba

secara individu atau kombinasi dari kedua laporan keuangan tersebut

(Munawir,1999: 37). Untuk lebih jelasnya analisis rasio keuangan

merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan

berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk

menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi

dimasa lalu dan membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut,

untuk kemudian menunjukkan resiko dan peluang yang melekat pada

perusahaan yang bersangkutan.

Analisis rasio keuangan digunakan oleh tiga kelompok utama (1)

Manajer, yang menerapkan rasio untuk membantu menganalisis,

mengendalikan dan kemudian meningkatkan operasi perusahaan, (2)Analis

kredit, termasuk petugas pinjaman bank dan analis peringkat obligasi yang

menganalisis rasio-rasio untuk membantu memutuskan kemampuan

perusahaan untuk membayar utang-utangnya, dan (3) Analis saham, yang

tertarik pada efisiensi, risiko dan prospek pertumbuhan perusahaan.

b. Tujuan Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio sebagai salah satu cara untuk mendapatkan gambaran

tentang keadaan keuangan suatu perusahaan terutama bertujuan untuk

menentukan tingkat likuiditas, mengukur efektivitas operasi dan mengukur

derajat keuntungan (Simangunsong, 1995 : 52).

Analisis rasio keuangan akan sangat membantu dalam menilai

(34)

datang. Melalui analisis rasio keuangan, analis dapat mengukur tingkat

likuiditas perusahaan, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

atau indikator-indikator lain yang menunjukkan kondisi perusahaan

(Sarwoko & Halim, 1989 : 49)

c. Macam Rasio Keuangan

Berikut adalah penggolongan rasio keuangan berdasarkan tujuan

penganalisa dapat digolongkan menjadi (Riyanto, 1995: 254-265) :

1). Rasio likuiditas, yaitu rasio yang menunjukkan untuk mengukur

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya

yang harus segera dipenuhi (likuiditas perusahaan), rasio-rasio

tersebut antara lainCurrent Ratio, Quick Ratio, Working Capital

to Total Asset Ratiodan lain sebagainya.

2). Rasio Leverage, yaitu rasio yang mengukur seberapa jauh aktiva

perusahaan dibiayai dengan hutang, misalnyaCurrent Liabilities to

Equity, Total Liabilities to Total Assets, Long Term Debt to Equity

ratio, dan Times Interest Earned.

3). Rasio Aktivitas, rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai

seberapa efektivitas perusahaan dalam mengerjakan

sumber-sumber dananya, misalnya Sales to total Assets, Working Capital

Turnover, Inventory Turnover, Receivable Turnover, dan

Operating Assets Turnover.

4). Rasio Profitabilitas, yaitu rasio yang memberikan gambaran

(35)

Profit Margin, Gross Profit Margin, Return on Equity, Return on

Assets.

5). Rasio Solvabilitas, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan untuk memenuhi biaya bunga dan membayar kembali

kewajiban jangka panjang sesuai dengan skedul pembayarannya.

Rasio-rasio tersebut antara lain, current ratio, acid test ratio, debt

equity ratio, debt/capitalization ratio, time interest earned, cash

generated by operation/total debt.

Berikut golongan rasio keuangan yang akan digunakan dalam

penelitian yaitu :

1). Rasio Likuiditas, yaitu rasio yang menunjukkan ukuran kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera

dipenuhi. Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Aktiva lancar

Current Ratio ( CR )=

Utang lancar

Rasio diatas menunjukkan likuiditas atau kemampuan membayar

kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar

(Riyanto : 1995 : 332).

Aktiva lancar-persediaan

Quick Ratio=

Utang lancar

Rasio diatas menunjukkan likuiditas atau kemampuan membayar kewajiban

finansialnya yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih

(36)

tidak likuid dan bila terjadi likuidasi maka persediaan merupakan aktiva

yang paling sering menderita kerugian.

2). Rasio Aktivitas, yaitu rasio yang mengukur sampai seberapa efektivitas

perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya (Riyanto, 1995 :

331). Rasio aktivitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah

Penjualan neto

Total Assets Turnover=

Total aktiva

Rasio diatas menunjukkan dana yang tertanam dalam keseluruhan

aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang

diinvestasikan untuk menghasilkan “ revenue” (Riyanto, 1995: 334).

3. Rasio Profitabilitas, yaitu rasio yang memberikan gambaran tentang

tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan. Rasio ini dapat juga

menunjukkan gambaran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

(Riyanto, 1995: 35). Rasio profitablitas yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah :

Laba sesudah pajak

Net Profit Margin ( NPM ):

Penjualan neto

Rasio diatas menunjukkan setiap rupiah dari penjualan neto yang

menghasilkan keuntungan neto (Riyanto, 1995: 336).

Laba sesudah pajak

Return on Equity ( ROE ):

(37)

Rasio diatas menunjukkan kemampuan modal sendiri untuk

menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan saham biasa (

Riyanto , 1995: 336).

Laba sesudah pajak

Return on Investment ( ROI ):

Total aktiva

Rasio diatas menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan

dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto (Riyanto,

1995: 336).

Penjualan - HPP

Gross Profit margin:

Penjualan

Rasio diatas menunjukkan besarnya penjualan dalam menghasilkan

laba kotor (Riyanto, 1995: 335).

4. Rasio Solvabilitas, yaitu rasio yang merupakan indikator kemampuan

perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka panjangnya. Rasio

solvabilitas yang akan digunakan adalah Debt to Equity dan Debt to Total

Assets Ratio.

Modal sendiri

Debt to Equity =

Total hutang

Debt to Total Debt Ratiodigunakan untuk mengukur keseimbangan proporsi

antar aktiva yang didanai oleh pemilik perusahaan.Debt to Total Debt Ratio

(38)

perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat risiko tak tertagihnya suatu

hutang.

Total hutang

Debt to Total Assets Ratio=

Total aktiva

Rasio ini dapat diukur dengan membandingkan jumlah aktiva dengan

jumlah hutang (bila jangka pendek maupun jangka panjang). Dengan

demikian maka setiap penambahan jumlah hutang akan menurunkan tingkat

solvabilitas. Semakin besar rasio ini berarti semakin besar pula jaminan

aktiva perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya.

C. Hubungan Rasio Keuangan dan Pertumbuhan Laba

Tujuan utama dari perusahaan adalah mendapatkan laba

sebesar-besarnya dengan menggunakan sumber daya ekonomi yang dimilikinya. Laba

yang diperoleh perusahaan didapat dari selisih lebih antara pendapatan dengan

biaya. Laba tersebut menjadi tolok ukur prestasi atau kinerja manajemen

perusahaan dan dapat digunakan investor atau kreditor untuk memprediksi

aliran kas. Laba juga sebagai pengukur kinerja dan bagian dari laporan

keuangan perusahaan yang merefleksikan telah terjadinya proses peningkatan

atau penurunan ekuitas dari berbagai sumber transaksi.

Dengan mendasarkan pada pengertian laba yang dikemukakan Irving

Fisher adalah “a stock of wealth at an instant time”, Hendriksen mengartikan

(39)

Income is flow of service through time. Capital is the embodiment of

future service and income is the enjoyment of these service over a specific

period time.

Kapital dapat dikatakan sebagai suatu sediaan kemakmuran pada saat tertentu

untuk digunakan atau dinikmati dimasa yang akan datang. Laba merupakan

aliran kemakmuran selama kurun waktu tertentu. Kapital merupakan

perwujudan tingkat kemakmuran setiap saat selama kurun waktu tersebut dan

arena itu laba dapat dikatakan sebagai penikmatan (konsumsi) kemakmuran

tersebut.

Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama

suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau

penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan aktivitas yang tidak berasal

dari kontribusi penanam modal.

Laba adalah tambahan kemampuan ekonomik yang ditandai dengan

kenaikan kapital dalam suatu periode yang berasal dari kegiatan produktif dalam

arti luas yang dapat dikonsumsi atau ditarik oleh entitas penguasa atau pemilik

kapital tanpa mengurangi kemampuan ekonomik kapital mula-mula.

(Suwardjono, 2005: 509-510)

Salah satu karakteristik kualitataif yang harus dimiliki informasi

akuntansi agar tujuan pelaporan keuangan dapat tercapai adalah kemampuan

prediksi ( Zainuddin dan Hartono 1999:68 ). Hal ini menunjukkan bahwa

informasi akuntansi seperti yang tercantum dalam laporan keuangan dapat

digunakan oleh investor dalam melakukan prediksi penerimaan laba dimasa

yang akan datang. Dividen yang akan diterima oleh investor tergantung pada

(40)

Soelistyo, 2000:317) Oleh Karena itu prediksi laba perusahaan dengan

menggunakan informasi laporan keuangan menjadi sangat penting untuk

dilakukan. Salah satu cara memprediksi laba perusahaan adalah dengan

menggunakan rasio keuangan ( Asyik & Soelistyo, 2000:317 ).

Rasio keuangan menyediakan suatu cara yang tepat dan berguna

untuk mengekspresikan hubungan antar angka ( Asyik & Soelistyo, 2000:315 ).

Rasio keuangan digunakan sebagai instrumen analisis prestasi perusahaan yang

menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi perusahaan

dimasa lalu. Meskipun analisis rasio keuangan didasarkan pada data kondisi

masa lalu tetapi dimaksudkan untuk menilai resiko dan peluang perusahaan

yang bersangkutan di masa yang akan datang ( Warsidi, 2000 ). Rasio keuangan

diduga dapat memprediksi pertumbuhan laba , untuk menguji kemampuan

memprediksi laba di masa mendatang dapat menggunakan rasio keuangan yang

dihitung dari informasi yang ada di dalam laporan keuangan. Rasio keuangan

dikatakan bermanfaat jika dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan

keputusan. Manfaat rasio keuangan dalam memprediksi pertumbuhan laba dapat

diukur dengan signifikan atau tidak hubungan antara rasio keuangan dengan

pertumbuhan laba. Apabila hubungan antara rasio keuangan dengan

pertumbuhan laba adalah signifikan berarti rasio keuangan bermanfaat dalam

memprediksi pertumbuhan laba. Sebaliknya jika hubungan antara rasio

keuangan dengan pertumbuhan laba adalah tidak signifikan berarti rasio

keuangan tidak bermanfaat dalam memprediksi pertumbuhan laba (Zainuddin &

(41)

Keunggulan(Belkaoui, A R, 2004: 230) :

1. Bermanfaat untuk membantu pengambilan keputusan akuntansi.

2. Laba akuntansi dapat diukur dan dilaporkan secara obyektif, dapat diuji

kebenarannya karena didasarkan pada transaksi yang didukung bukti

obyektif.

3. Laba akuntansi dipandang bermanfaat untuk tujuan pengendalian terutama

pertanggungjawaban kepada manajemen.

Kelemahan(Belkaoui, A R, 2004: 231) :

1. Laba akuntansi gagal mengakui kenaikan nilai aktiva yang belum

direalisasaikan dalam suatu periode karena prinsip cost historis dan

realisasi.

2. Laba akuntansi didasarkan pada cost histories mempersulit perbandingan

laporan keuangan karena adanya perbedaan metode perhitungan cost dan

metode alokasi.

3. Laba akuntansi yang didasarkan prinsip realisasi, cost historis mempersulit

perbandingan laporan keuangan karena adanya perbedaan metode

perhitungan cost dan metode alokasi.

4. Laba akuntansi yang didasarkan prinsip realisasi, cost historis dan

konservatisme dapat menghasilkan data yang menyesatkan dan tidak

relevan.

Karakteristik Laba(Belkaoui, A R, 2004: 229-230) :

1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual terutama yang berasal

(42)

2. Laba akuntansi didasarkan pada postulat periodesasi dan mengacu pada

kinerja perusahaan selama satu periode tertentu.

3. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip penandingan yang butuh

pemahaman khusus tentang definisi, pengukuran dan pengakuan

pendapatan.

4. Laba akuntansi memerlukan pengukuran tentang biaya dalam bentuk cost

histories.

5. Laba akuntansi menghendaki adanya penandingan antara pendapatan

dengan biaya yang relevan dengan pendapatan tersebut.

Konsep Perilaku Laba

1. Laba sebagai pengukur efisiensi

Efisiensi mempunyai arti yang nyata, paling tidak dalam konsep salah

satu interprestasi dari efisiensi adalah kemampuan menghasilkan output

secara maksimal relative terhadap sejumlah resources tertentu atau suatu

output yang konstan dengan dengan pemakaianresources yang minimal

atau kombinasi dari resources secara optimal untuk memenuhi

permintaan tertentu dengan harga tertentu sehingga menghasilkan

maksimal return bagi pemilik perusahaan.

2. Laba sebagai alat prediksi

FASB (Statement of Financial Accounting Concepts No.1)

(Suwardjono : 2005), menyatakan bahwa : “ Para investor, kreditor dan

pemilik pihak lain-lainnya ingin menilai prospek arus masuk kas bersih

(43)

mereka mengevaluasi daya laba (earning power), meramalkan laba

dimasa yang akan datang atau menaksir resiko berinvestasi atau

memberikan pinjaman kepada perusahaan”. Bagi perusahaan, peramalan

laba dianggap lebih relevan dalam meramalkan harga pasar dimasa yang

akan datang. Laba dianggap sebagai suatu sarana prediktif yang

membantu dalam meramalkan laba dan peristiwa-peristiwa ekonomi

dimasa depan.

E. Penelitian Terdahulu

Warsidi dan Bambang Agus Pramuka (2000) melakukan penelitian

terhadap 62 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Dalam

penelitian ini digunakan 49 rasio keuangan dan berdasarkan hasil stepwise

regression menunjukkan bahwa terdapat 7 rasio keuangan untuk dimasukkan

kedalam model regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 rasio

keuangan yaitu Cost of Goods Sold to Inventories (CGSI), Net Sales to Quick

Assets (NSQA), Working Capital to Total Assets (WCTA), Cost of Goods Sold

to Net Sales (CGSNS), Net Sales to Trade Receivables (NSTR), Profit before

Taxes to Shareholders’ Equity (PBTSE),Working Capital to Net Sales(WCNS)

dapat digunakan sebagai prediktor perubahan laba satu tahun yang akan datang,

dua tahun yang akan datang, bahkan untuk memprediksi perubahan laba tiga

tahun yang akan datang.

Zainuddin & Hartono (1999) menguji kegunaan rasio keuangan

dalam memprediksi perubahan laba yang didasarkan pada rasio CAMEL

(Capital, Assets, Managements, Earnings, Liquidity). Penelitian tersebut

(44)

Dengan menggunakan analisis regresi untuk menganalisis rasio keuangan pada

tingkat Individual & Analysis of Moment Structures (AMOS) untuk

menganalisis pada tingkat Construct, penelitian ini menunjukkan bahwa secara

individual rasio keuangan tidak signifikan dalam memprediksi perubahan laba,

akan tetapi pada tingkat construct rasio keuangan Capital, Assets, Earnings, dan

Liquidity signifikan dalam memprediksi perubahan laba.

Ivone M. F (2004) juga melakukan penelitian dengan judul kegunaan

rasio keuangan Dalam memprediksi perubahan laba. Ivone menggunakan 19

rasio keuangan dalam 4 kategori. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dari

19 rasio keuangan yang digunakan, terdapat 4 rasio keuangan yang dapat

dijadikan sebagai prediktor perubahan laba. Keempat rasio keuangan tersebut

yaitu Working Capital to Total Assets (WCTA), Working Capital Turnover

(WCT),Quick Ratio(QR),Total Equity to Total Assets(TETA).

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Diani Silvester (2005). Rasio

yang digunakan dalam penelitian berjumlah 15 rasio keuangan dan diperoleh 2

rasio keuangan yang dapat dengan tepat digunakan dalam memprediksi

perubahan laba. Kedua rasio keuangan tersebut yaitu Net Profit Margin(NPM)

(45)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris yaitu penelitian

terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasar observasi atau

pengalaman.

B. Populasi dan sampel

Populasi adalah keseluruhan objek yang memiliki satu atau beberapa

ciri atau karakteristik yang sama. Dalam penelitian ini yang dimaksud

dengan populasi adalah perusahaan Properti yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia. Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi

yang dianggap dapat mewakili keseluruhan dari populasi. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah 10 perusahaan industri Properti

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memenuhi kriteria sebagai

berikut :

1. Perusahaan tersebut telah menerbitkan laporan keuangan untuk

periode tahun 2001, 2002, 2003, 2004,dan 2005.

2. Akhir periode setiap laporan keuangan yang digunakan adalah

per 31 Desember. Kriteria ini penting untuk memastikan bahwa

sampel tidak akan meliputi laporan tahunan yang berbeda-beda

dalam satu periode. Dengan demikian rasio keuangan yang

(46)

digunakan adalah atas dasar laporan keuangan per 31

Desember.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

a. Subyek Penelitian : Perusahaan properti yang terdaftar di BEI

b. Obyek Penelitian : Rasio keuangan industri properti selama kurun

waktu 2001-2005, yang meliputi rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio

solvabilitas, dan rasio profitabilitas.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian : di Pojok BEJ UII

b. Waktu Penelitian : Pada bulan Oktober-November

E. Variabel Penelitian

a. Variabel Independen

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian adalah rasio

keuangan perusahaan properti yang terdaftar di BEI.

b. Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan adalah dalam penelitian ini adalah

perubahan laba sebelum pajak. Penggunaan laba sebelum pajak

sebagai indikator perubahan laba dimaksudkan untuk menghindari

pengaruh penggunaan tarif pajak yang berbeda antar periode yang

(47)

laba tahun Xt– laba tahun Xt-1

laba tahun Xt-1

Xt= F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, yaitu

teknik pengumpulan data dengan melihat laporan keuangan.

G. Data Yang Diperlukan

1. Gambaran umum Perusahaan

2. Rasio keuangan dan laba perusahaan yang dihitung atas dasar laporan

keuangan tahun 2001-2005 dari perusahaan properti yang menjadi sampel

penelitian.

H. Metode Analisis Data

Data-data yang diperoleh tersebut kemudian dianalisis untuk

menentukan ada tidaknya pengaruh analisis rasio perusahaan terhadap

pertumbuhan laba dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menghitung Rasio Keuangan

Menghitung rasio keuangan setiap perusahaan (perusahaan i tahun t)

yang mencakup rasio likuiditas (current ratio dan quick ratio ), rasio

aktivitas ( total assets turnover, Fixed Assets Turnover ), rasio

solvabilitas (Debt to Equity dan Debt to Total Assets Ratio), dan rasio

profitabilitas ( gross profit margin, net profit margin, return on

investment dan return on equity , Operating Profit Margin).

2. Menghitung pertumbuhan laba relatif Tahun 2001-2005

Dengan rumus sebagai berikut :

(48)

Keterangan :

Xt : laba relatif pada periode yang dihitung angka perubahannya Xt-1 : laba relatif pada periode satu tahun sebelumnya

3. Menghitung perubahan relatif rasio keuangan

Dengan rumus sebagai berikut :

Dimana :

∆Fr t = perubahan relatif rasio keuangan untuk periode t

Frt = rasio keuangan pada periode t

F ri, t-1 = rasio keuangan periode t-1

i = data observasi ke-i

4. Melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi berganda

Stepwise Regression.

Analisis ini dilakukan dengan bantuan program SPSS

untuk memilih rasio keuangan yang dapat digunakan untuk

menganalisis besarnya hubungan dan pengaruh variabel Independen

yang jumlahnya lebih dari dua ( Suharyadi dan Purwanto, 2004:508).

Metode stepwise digunakan untuk menyaring variabel Independen

diawali dengan memasukkan variabel Independen yang mempunyai

korelasi paling kuat dengan variabel dependen. Probability-of-

F-to-enter <= 0,050,dan probability-of-F-to-remove >= 0,100. Rasio

keuangan sebagai variabel independen mula-mula dipilih yang

(49)

signifikannya dengan pertumbuhan laba. Jika tingkat alphanya sama

dengan atau lebih kecil dari kriteria seleksi maka rasio keuangan

tersebut akan dimasukkan dalam model prediksi.

Model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y =β0+β1∆ Fr1+β2 ∆ Fr2+ …+βk∆ Frk+ e

Keterangan :

Y : Pertumbuhan laba untuk periode t

β0 : koefisien konstanta

β1,2,….,k : koefisien arah regresi rasio keuangan ke-1,2,…,k

∆ Fr1,2…,k : perubahan relatif rasio keuangan ke-1,2,…,k

e : kesalahan residu

5. Melakukan Uji Asumsi Klasik model Analisis dengan Uji

Multikolinearitas, Heteroskedasitas, Autokorelasi.

a. Uji Multikolinearitas, antarvariabel Independen yang terdapat

dalam model memiliki hubungan yang sempurna atau mendekati

sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1). Uji ini

bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya

korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik tidak terjadi

korelasi diantara variabel bebas.

b. Uji Heteroskedasitas, varians variabel dalam model tidak sama (

konstan) Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

(50)

pengamatan yang lain. Jikavariance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika

berbeda disebutheteroskedastisitas.

c. Uji Autokorelasi, adanya korelasi antar anggota sampel yang

diurutkan berdasar waktu. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah

dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan periode sebelumnya. Model regresi

yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

6. Melakukan Uji t

Uji t dilakukan untuk menguji apakah tingkat signifikansi

informasi rasio keuangan dalam memprediksi pertumbuhan laba secara

individu.

Langkah – langkah pengujian sebagai berikut :

1. Perumusan Hipotesis

Ho : b = 0, tidak berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba

Ha : b > 0, berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba

2. Menentukan taraf nyata (α) dan t tabel

 Taraf nyata (α) = 5 % ( 0,05 )

 Nilai t tabel dengan derajat bebas (db) = n-1-k

 Kriteria pengujian

Apabila t-hitung > t-tabel maka Ho ditolak ( Ha diterima )

Apabila t-hitung < t-tabel maka Ho diterima ( Ha ditolak )

3. Membuat Kesimpulan

(51)

7. Melakukan Uji F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan menyeluruh

dari variabel Independen dapat atau mampu menjelaskan tingkah laku

atau keragaman variabel dependen. Langkah yang dilakukan dalam

pengujian ini adalah :

1. Merumuskan Hipotesis

H0 : rasio keuangan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba

Ha : rasio keuangan berpengaruh terhadap petumbuhan laba

2. Menentukan tingkat signifikansi (α) dan F tabel

Taraf nyata (α) = 5 % ( 0,05 )

Nilai F tabel dengan derajat bebas = n-2-k

3. Menentukan kriteria pengujian

H0 diterima ( Ha ditolak ) apabila Fhitung< Ftabel

H0 ditolak ( Ha diterima ) apabila Fhitung> Ftabel

4. Menarik kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengujian ini adalah :

Jika H0 diterima, maka rasio keuangan tidak berpengaruh terhadap

pertumbuhan laba dengan kata lain variabel independen tidak

mempengaruhi variabel dependen yaitu perubahan laba.

Jika H0 ditolak maka rasio keuangan berpengaruh terhadap

pertumbuhan laba, atau dengan kata lain variabel independen yang

terpilih pengaruhnya secara bersama-sama nyata terhadap variabel

(52)

Untuk menjawab rumusan masalah diatas, kesebelas rasio keuangan

yang digunakan dalam penelitian ini dipilih menjadi rasio yang dapat

dipakai untuk memprediksi pertumbuhan laba dengan menggunakan alat

analisis stepwise regression. Dari rasio keuangan yang lolos seleksi

dalam analisisStepwise Regressiontersebut, kemudian akan dipilih rasio

mana yang berpengaruh dalam memprediksi pertumbuhan laba adalah

dengan melakukan pengujian terhadap harga-harga koefisien regresi itu

baik secara individual/parsial maupun secara serentak. Pengujian ini

sebagai penguji signifikan tidaknya hubungan antara variabel

(53)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Bursa Efek Indonesia

Saat ini di Indonesia ada 2 bursa efek, yaitu Bursa Efek Jakarta dan

Bursa Efek Surabaya. Bursa efek yang terbesar di Indonesia adalah Bursa

Efek Jakarta / Jakarta Stock Exchange ( JSX ). Bursa Efek Jakarta adalah

sebuah bursa saham di Jakarta, Indonesia. Bursa Efek Jakarta merupakan

salah satu bursa tempat dimana orang memperjualbelikan efek di Indonesia.

Sejarah Bursa Efek Jakarta berawal dengan dibukanya sebuah bursa

saham oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1912 di Batavia. Setelah

sempat tutup beberapa kali karena terjadinya perang, BEJ kembali dibuka

pada 1977 di bawah pengawasan Bapepam. Pada tanggal 13 Juli 1992, BEJ

diprivatisasi dengan dibentuknya PT Bursa Efek Jakarta. Kemudian pada

tahun 1995, perdagangan elektronik di BEJ dimulai.

Pada tanggal 22 Mei 1995, Bursa Efek Jakarta meluncurkan Jakarta

Automated Trading System ( JATS ). JATS merupakan sebuah system

perdagangan otomatis yang menggantikan sistem perdagangan manual.

Sistem baru ini dapat memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi

yang lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang fair dan transparan

dibanding sistem perdagangan manual. Pada tahun yang sama pula, Bursa

pararel Indonesia bergabung dengan Bursa Efek Surabaya.

Bursa Efek Indonesia ( BEI ), merupakan gabungan dari Bursa Efek

Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Dengan terbentuknya Bursa Efek

Indonesia, merupakan tonggak sejarah baru bagi perkembangan pasar modal

(54)

Indonesia. Meskipun telah tergabung dalam Bursa Efek Indonesia, namun

dari sistem perdagangan antara Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya

masih terpisah dan berjalan sendiri-sendiri, manajemen juga merupakan

wajah lama, dan logopun masih menggunakan logo Bursa Efek Jakarta (

BEJ ). Pada awal Januari 2008 akan diluncurkan logo baru dari Bursa Efek

Indonesia. Logo ini merupakan hasil seleksi dari sebuah lomba pencipta logo

dari seluruh wilayah Indonesia. Bursa Efek Indonesia terbentuk dengan

meleburnya BES kedalam BEJ, bukan karena hasil merger. Apabila

dilakukan merger, kedua entitas harus dilikuidasi terlebih dahulu, setelah itu

baru ada sebuah entitas baru. Tetapi hal ini tidak mungkin terjadi karena

tidak mungkin sebuah bursa bubar sesaat. Kemudian diambil jalan tengah

untuk mengggabungkan kedua bursa ini dengan cara peleburan BES

kedalam BEJ yang kemudian berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia (

BEI ) tanpa dilakukan likuidasi.

B. PT Ciputra Development Tbk

1. Pendirian Perusahaan

PT Ciputra Development Tbk didirikan pada tanggal 22 Oktober 1981

berdasarkan Akta Notaris Hobropoerwanto, S.H. No 22.

Ruang lingkup usaha Perusahaan meliputi mendirikan dan

menjalankan usaha di bidang pembangunan perumahan ( real estat ),

perkantoran, pertokoan, dan pusat niaga beserta fasilitas-fasilitasnya,

(55)

Kantor Pusat Perusahaan berlokasi di jalan Prof. Dr. Satrio Kav. 6,

Jakarta. Proyek real estatnya yaitu Perumahan Citra I, Perumahan Citra II,

dan Perumahan Citra V, berlokasi di Kalideres, Jakarta.

2. Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan Perusahaan

Komisaris Utama : Cosmas Batubara ( Independen )

Komisaris : Dian Sumeler, Bayan Akochi, Cakra Ciputra,

Henk Wangitan ( Independen ), Sindoro

Purnomo Hadi ( Independen ).

Direktur Utama : Ir. Ciputra

Direktur : Budiarsa Sastrawinata, Rina Ciputra

Sastrawinata, Harun Hajadi, Junita Ciputra,

Candra Ciputra, Agus Surya Widjaja, Tulus

Santosa Brotosiswojo.

Pada tanggal 31 Desember 2001, Perusahaan dan anak perusahaan

memiliki 1.360 karyawan.

3. Penawaran Umum Saham Perusahaan

Penawaran umum perdana kepada masyarakat sejumlah 50.000.000

saham dengan nilai nominal sejumlah Rp 1000 setiap saham dengan harga

penawaran Rp 5200 per saham

Anak Perusahaan Persentase

Pemilikan

(56)

PT Ciputra Residence 99,99

PT Ciputra Property 99,99

PT Ciputra Indah 99,99

PT Virtual Citra Propertyment 99,99

PT Ciputra Semarang 99,10

PT Citra Tumbuh Bahagia 80,00

Komposisi pemegang saham

PT Sang Pelapor 61,00

Public 39,00

C. PT. Lamicitra Nusantara Tbk

1. Pendirian Perusahaan

PT. Lamicitra Nusantara Tbk didirikan dalam rangka Undang-undang

Penanaman Modal Dalam negeri no. 6 tahun 1968. Perusahaan

berdomisili di Surabaya dengan lokasi usaha di Surabaya dan Semarang.

Kantor pusat Perusahaan berada d Jembatan Merah Plaza lantai 5, Jl.

Taman Jayengrono No. 2-4, Surabaya.

Ruang lngkup kegiatan Perusahaan begerak dalam bidang

pembangunan dan pengelolaan properti, jasa, perdagangan dan pertokoan.

(57)

Merah Plaza- Surabaya, pengelola kawasan berikat di Tanjung Emas

Semarang dan penyertaan modal pada anak perusahaan yang bergerak

dalam bidang pengelolaan depo petikemas, perhotelan dan real estat.

2. Dewan Komisaris, Direksi, serta Karyawan

Komisaris utama : Laksmono kartika

Komisaris : Sri Kuntjoro Dewi Maureen

Komisaris independen : Abdullah Gawi Oemar, SE

Direktur Utama : Pranowo Kartika, SH, Ir. Priyo Setya Budi, Drs.

Udjang Ongkowidjojo, Drs. Robin Wijaya

Gejali, MBA, Dra. Lanny Gondokusumo.

Perusahaan memiliki langsung lebih dari 50% saham anak perusahaan

berikut:

Anak Perusahaan Persentase Pemilikan

PT Tunjungan Crystal Hotel 99,93

PT Wiratangguh Darmacitra 80,00

PT Dharmabhakti Adijaya 98,96

Gaji dan tunjangan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada

tahun 2001 dan 2000 masing-masing sebesar Rp 1.430.000.000 dan Rp.

461.500.000. Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 150 dan 95 karyawan

masing-masing pada tahun 2001 dan 2000.

Komposisi Pemegang Saham

PT Laksanacitra Nusantara 92,88

Sri Kuntjoro Dewi Maureen 0,01

(58)

D. PT Bintang Mitra Semesta Raya Tbk.

1. Pendirian Perusahaan

PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk didirikan pada tanggal 16

Nopember 1989 berdasarkan akta notaris Nyonya Siti Pertiwi Henny

Sidhki, SH, No. 240 yang telah diubah berdasarkan Akta Notaris yang

sama No. 246 tanggal 31 Mei 1991 mengenai perubahan nama dari PT

Bintang Mahkota Semestaraya menjadi PT Bintang Mitra Semestaraya.

Ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang

pembangunan, perdagangan, industri, percetakan, pertanian, perikanan,

perkebunan, perhutanan, real estat, jasa dan angkutan. Saat ini kegiatan

utama Perusahaan adalah melakukan investasi pada Anak Perusahaan yaitu

PT Sinar Kompas Uama dan PT Alvita Sunta masing-masing sejak tahun

1996 dan 1999.

2. Dewan Komisaris, Direksi, serta Karyawan

Komisaris Utama : Tuan Richard Wiriahardja

Komisaris Independen : Tuan Ir. Umar Komarraningrat

Direktur Utama : Tuan Ir. Lukman Purnomosidi

Direktur : Nyonya Suhsih M. Boentoro

Pada tanggal 31 Desember 2001, Perusahaan dan Anak perusahaan

memiliki 27 karyawan. Berikut Laporan Keuangan Konsolidasi Anak

Perusahaan:

Anak Perusahaan Persentase Pemilikan

PT Sinar Kompas Utama 99,60

(59)

Komposisi Pemegang Saham

PT Artha Era Primayasa 60,42

Sharehaven Finance Ltd 19,99

DPK Bank Panin 6,55

Maria Florentina Tulolo 0,30

Richard Rachmadi Wiriahardja 0,30

Thomas Wiriahardja 0,30

Public 12,14

E. PT Ciputra Surya Tbk

1. Pendirian Perusahaan

PT Ciputra Surya Tbk didirikan pada tanggal 1 Maret 1989 dengan

nama PT Bumi Citrasurya.

Ruang lingkup kegiatan Perusahaan mencakup perencanaan,

pelaksanaan pembangunan dan penjualan kawasan perumahan ( real estat

), perkantoran, pertokoan, pusat niaga beserta fasilitas-fasilitasnya.

2. Dewan Komisaris, Direksi, serta Karyawan

Komisaris Utama : Ir. Ciputra

Komisaris : Drs. Cosmas Batubara, Sonny Subrata,

Sindoro purnomo Hadi, Sandra

Hendarto

Direktur Utama : Harun Hajadi

Direktur : Budiarsa Sastrawinata, Candra Ciputra,

Cakra Ciputra, Sutoto Yakobus, Nanik

(60)

Pada tanggal 31 Desember 2001, Perusahaan dan Anak perusahaan

memiliki 491 karyawan.

Anak perusahaan yang dimiliki oleh PT Ciputra Surya Tbk, baik secara

langsung maupun tidak langsung adalah sebagai berikut:

Anak Perusahaan Persentase

Pemilikan

Metode Penyatuan Kepemilikan

( Pooling-of-interests Method)

PT Bumiindah Permaiterang 99,99

PT Citra Bahagia Elok 99,99

PT Cahayahijau Tamanindah 99,99

PT Aptacitra Surya 99,80

PT Tamancitra Suryahijau 96,00

PT Suburhijau Jayamakmur 96,00

PT Ciputra Delta 100,00

PT Saptamulia Hijaubangun 73,00

PT Citraland Surabaya Padang Golf 98,99

Metode Pembelian (Purchase Method)

(61)

Komposisi Pemegang Saham

PT Ciputra Development Tbk 39,92

GS NY SEG Ac (c/o Citibank, N.A.) 5,17

Public 54,91

F. PT Duta Pertiwi Tbk

1. Pendirian Perusahaan

PT Duta Pertiwi, Tbk didirikan dengan akta No. 237 tanggal 29

Desember 1972 dari Mohamad Said Tadjoedin, S.H., notaris di Jakarta.

Perusahan berkedudukan di Jakarta dengan proyek real estatnya

meliputi pusat perbelanjaan International Trade centre ( ITC ) Mangga

Dua, Ruko Mangga Dua, dll. Kantor pusat Perusahaan beralamat di

Gedung JITC Lt. 8, jalan Mangga Dua Raya, Jakarta.

Ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi usaha konstruksi

dan pembangunan real estat serta perdagangan umum. Perusahaan mulai

beroperasi komersial pada tanggal 1 Oktober 1988 dalam bidang real estat,

sebelumnya bergerak dalam bidang kontraktor.

2. Dewan Komisaris, Direksi, serta Karyawan

Komisaris Utama : Teguh Ganda Widjaja

Wakil Komisaris Utama : Indra Widjaja

Komisaris : Arthur Tahya, Samuel Bonsajang, Joseph Jo

Liat Tjiang, Simon Lim.

Direktur Utama : Muktar Widjaja

(62)

Direktur : John ferdy Pandelaki, Welly Setiawan

Prawoko, Iskandar Hartono, Julius Kajo,

Glen Hendra Gunadirdja, Stevanus Hartono,

Harry Budi Hartanto.

Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 1.452 karyawan tahun 2001 dan

1.275 karyawan tahun 2000.

Perusahaan memiliki lebih dari 50 % saham anak perusahaan yan

bergerak dalam bidang real estat, hotel dan teknologi informasi sebagai

berikut:

Anak Perusahaan Persentase

Pemilikan

Royal Oriental 74,11

Putra Alvita Pratama 53,52

Kembangan Permai Development 80,00

Misaya Properindo 100

Komposisi Pemegang Saham

PT Efacentra Usahamaju 50,45

PT Paraga Artamida 14,50

PT Sinar Mas Tunggal 0,34

(63)

G. PT Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk

1. Pendirian Perusahaan

PT Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk didirikan pada tanggal 19 Desmber

1990 berdasarkan Akta Notaris Siti pertiwi Henny Shidki, SH No. 435.

Ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang

real estat dan kontaktor. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan

memasarkan Perumahan Citra Kebunmas yang berlokasi di Karawang

Jawa Barat.

2. Dewan Komisaris, Direksi, serta Karyawan

Komisaris Utama : Tuan Ir. Didin Wahidin

Komisaris : Tuan Richard Rachmdi Wiiahardja

Direktur Utama : Tuan Ir. Tanto Wibowo

Direktur : Tuan Martinus Tololo

Pada tanggal 31 Desember 2001, Perusahaan memiliki 37 karyawan.

Pada tanggal 5 Mei 1999, Perusahaan mendapat surat Pemberitahuan

Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham dari Ketua Badan

Pengawas Pasar Modal untuk melakukan penawaran umum perdana

kepada masyarakat sejumlah 63.600.000 saham dengan nilai nominal dan

harga penawaran sebesar Rp 250 setiap saham. Perusahaan telah

mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 19 Mei

1999.

Komposisi Pemegang Saham

PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 51,02

Gambar

Tabel 1Daftar nama Perusahaan Properti.........................................................52
Tabel Distribusi F 5 %..........................................................76
Tabel 1 berikut:
Tabel 1 Daftar nama Perusahaan Properti
+5

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011-2013. Surakarta :

tentang “ Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2008- 2010)”.. Skripsi ini disusun

PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA  ..

berupa skripsi yang berjudul “ Analisis Pengaruh Rasio Keuangan RGEC dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI ” dengan baik

(2013), “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta,” Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. (2015), “Analisis

digunakan untuk menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Model regresi yang baik, memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk

Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa untuk Rasio Likuiditas dan Rasio Keuntungan mampu memprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang pada perusahaan Farmasi