Tugas Akhir
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Disusun Oleh Nama :
NIM :
Yulius Tri Yunianto 045214 052
Program Studi Teknik Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
ii
Final Project
Presented as partitial fulfilment of the requirement as to obtain the Sarjana Teknik Degree
in Mechanical Engineering
by
Yulius Tri Yunianto Student Number : 045214052
Mechanical Engineering Study Program
Mechanical Engineering Departement
Science And Tecnology Faculty
Sanata Dharma University
v
Dengan ini sanya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi di sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka
Yogyakarta, Januari 2008
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama
:
YULIUS
TRI
YUNIANTO
Nomor Mahasiswa : 045 214 052
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
POMPA AIR ENERGI TEMAL
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
mem-berikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 18 Februari 2008
Yang menyatakan
vi
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
anugrah-Nya, sehingga Tugas Akhir ini dapat tersusun dan dapat terselesaikan
dengan lancar. Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh
untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan yang
berupa dorongan, motivasi, doa, sarana, materi sehingga dapat terselesaikannya
Tugas akhir ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuannya, antara lain
1. Romo Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ., selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma.
2. Romo Ir. Greg. Heliarko, S.J.,S.S.,B.S.T.,M.A.,M.S.C. selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Budi Sugiharto, S.T.,M.T, selaku ketua Program Studi Teknik Mesin.
4. Bapak Ir, FA. Rusdi Sambada, M.T., selaku dosen Pembimbing Utama Tugas
Akhir.
5. Segenap staf pengajar Program Studi Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan kepada
penulis sehingga sangat berguna dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
6. Segenap staf karyawan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata
Dharma.
7. Bapak, Ibu yang telah memberikan dukunganya baik secara materi maupun
moril.
8. Kedua kakaku yang selalu memberikan dorongan dalam menyelesaikan studi.
9. Ag. Marsanto dan Yakobus Ipnu, sebagai kelompok studi dalam pembuatan
Tugas Akhir ini.
vii
membantu dalam menyelesaikan Laporan Tugas akhir.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan yang perlu
diperbaiki dalam penulisan Tugas Akhir ini, untuk itu penulis mengharapkan
masukan dan kritik, serta saran dari berbagai pihak untuk menyempurnakannya.
Semoga penulisan Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat, baik bagi penulis
maupun pembaca.
Terima kasih.
Yogyakarta, Januari 2007
viii
Air memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Keberadaan
sumber mata air umumnya terletak lebih rendah dari pada tempat pengunaannya.
Pompa air merupakan salah satu alat yang dapat mengalirkan air dari satu tempat ke
tempat lain. Pompa air dapat dierakkan dengan berbagai macam energi. Energi
termal merupakan salah satu energi yang dapat menggerakkan pompa.
Pompa air tenaga termal terdiri dari tiga komponen utama yaitu kolektor
termal yang berfungsi sebagai tempat penguapan flulida kerja, kondensor yang
berfungsi sebagai tempat pengembunan dan pompa yang berfungsi untuk memompa
air. Penelitian ini memvariasikan head dengan ketinggian 1030mm dan 1710mm,
massa mula-mula. Dan dari variasi tersebut akan dicari pengaruhnya terhadap
efisiensi sensibel, efisiensi laten, dan efisiensi alat.
ix
HALAMAN JUDUL ... i
TITLE PAGE... ii
LEMBAR PENGESAHAN... iii
DAFTAR PANITIA PENGUJI ... iv
LEMBAR PERNYATAAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
INTISARI... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Tujuan Penelitian ... 2
1.4 Batasan Masalah ... 3
1.5 Manfaat... 3
BAB II DASAR TEORI... 4
2.1 Prinsip Kerja Alat ... 5
2.2 Efisiensi ... 5
2.2.1 Efisiensi Sensibel Evaporator (
S) ... 5
2.2.2 Efisiensi Laten Evaporator(
L) ... 6
2.2.3 Efisiensi Evaporator (
C)... 6
2.2.4 Efisiensi Sistem (
sistem)... 7
2.3 Tinjauan Pustaka... 8
BAB III METODE PENELITIAN ... 10
3.1 Skema Alat ... 11
3.2 Variabel yang Divariasikan ... 11
3.3 Variabel yang Diukur ... 12
x
4.1 Data percobaan ... 14
4.1.1 Data hasil percobaan 1 untuk head 1.03m... 15
4.1.2 Data hasil percobaan 2 untuk head 1.03m ... 16
4.1.3 Data hasil percobaan 3 untuk head 1.03m ... 17
4.1.4 Data hasil percobaan 4 untuk head 1.71m ... 18
4.1.5 Data hasil percobaan 5 untuk head 1.71m... 19
4.1.6 Data hasil percobaan 6 untuk head 1.71m... 21
4.1.7 Data hasil percobaan 7 untuk head 1.03m... 22
4.2 Analisis Data... 24
4.2.1 Perhitungan Efisiensi sensibel evaporator... 25
4.2.1.1 Efisiensi Sensibel Evaporator untuk pompa
dengan massa fluida mula-mula 0,9kg (
S) ... 25
4. 2.1.2 Efisiensi Sensibel Evaporator untuk pompa
dengan massa fluida mula-mula 2,65kg (
S).. 26
4.2.1.3 Efisiensi Sensibel Evaporator untuk pompa
dengan massa fluida mula-mula 1,65kg (
S).. 27
4.2.2 Perhitungan Efisiensi Laten evaporator ... 28
4.2.2.1 Efisiensi Laten Evaporator untuk pompa
dengan massa fluida mula-mula 0,9kg (
S) ... 29
4. 2.2.2 Efisiensi Laten Evaporator untuk pompa
dengan massa fluida mula-mula 2,65kg (
S) .. 30
4.2.2.3 Efisiensi Laten Evaporator untuk pompa
dengan massa fluida mula-mula 1,65kg (
S) ... 30
4.2.3 Perhitungan Efisiensi evaporator ... 32
4.2.3.1 Efisiensi Evaporator untuk pompa
dengan massa fluida mula-mula 0,9kg (
K) ... 32
4. 2.3.2 Efisiensi Evaporator untuk pompa
dengan massa fluida mula-mula 2,65kg (
K) . 33
xi
4.2.4.1 Daya pompa untuk pompa
dengan massa fluida mula-mula 0,9kg ... 35
4. 2.4.2 Daya pompa untuk pompa
dengan massa fluida mula-mula 2,65kg ... 36
4.2.2.3 Daya pompa untuk pompa
dengan massa fluida mula-mula 1,65kg ... 37
4.2.5 Perhitungan Efisiensi sistem... 38
4.2.4.1 Efisiensi sistem untuk pompa
dengan massa fluida mula-mula 0,9kg ... 38
4. 2.4.2 Efisiensi sistem untuk pompa
dengan massa fluida mula-mula 2,65kg... 39
4.2.2.3 Efisiensi sistem untuk pompa
dengan massa fluida mula-mula 1,65kg... 39
4.3 Analisis Grafik ... 41
BAB V KESIMPULAN ... 56
DAFTAR PUSTAKA ... 57
xiii
Tabel 4.17 Perhitungan efisiensi sensibel pada massa fluida mula-mula 165kg
head 1030mm... 26
Tabel 4.18 Perhitungan efisiensi sensibel pada massa fluida mula-mula 165kg
head 1710mm... 26
Tabel 4.19 Perhitungan efisiensi laten pada massa fluida mula-mula 0,9kg
head 1030mm ke 1 ... 26
Tabel 4.20 Perhitungan efisiensi laten pada massa fluida mula-mula 0,9kg
head 1030mm ke 2 ... 28
Tabel 4.21 Perhitungan efisiensi laten pada massa fluida mula-mula 0,9kg
head 1710mm... 28
Tabel 4.22Perhitungan efisiensi laten pada massa fluida mula-mula 2,65kg
head 1030mm... 29
Tabel 4.23 Perhitungan efisiensi laten pada massa fluida mula-mula 2,65kg
head 1710mm... 29
Tabel 4.24 Perhitungan efisiensi laten pada massa fluida mula-mula 1,65kg
head 1030mm... 29
Tabel 4.25 Perhitungan efisiensi laten pada massa fluida mula-mula 1,65kg
xiv
head 1710mm... 33
Tabel 4.33Perhitungan daya pompa pada massa fluida mula-mula 0,9kg
head 1030mm ke 1 ... 34
Tabel 4.34 Perhitungan daya pompa pada massa fluida mula-mula 0,9kg
head 1030mm ke 2 ... 34
Tabel 4.35 Perhitungan daya pompa pada massa fluida mula-mula 0,9kg
head 1710mm... 35
Tabel 4.36Perhitungan daya pompa pada massa fluida mula-mula 2,65kg
head 1030mm... 35
Tabel 4.37 Perhitungan daya pompa pada massa fluida mula-mula 2,65kg
head 1710mm... 35
Tabel 4.38 Perhitungan daya pompa pada massa fluida mula-mula 165kg
head 1030mm... 36
Tabel 4.39 Perhitungan daya pompa pada massa fluida mula-mula 165kg
head 1710mm... 36
Tabel 4.40Perhitungan efisiensi sistem pada massa fluida mula-mula 0,9kg
head 1030mm ke 1 ... 37
Tabel 4.41 Perhitungan efisiensi sistem pada massa fluida mula-mula 0,9kg
head 1030mm ke 2 ... 37
Tabel 4.42 Perhitungan efisiensi sistem pada massa fluida mula-mula 0,9kg
xv
Gambar 2 Skema Penelitian ... 10
Gambar 3. Skema pompa air energi termal pada pengambilan data ... 12
Gambar 4. susunan pompa air energi termal... 14
Gambar 4.1 Grafik hubungan daya pemompaan terhadap waktu
pada head 1030mm ... 42
Gambar 4.2 Grafik hubungan efisiensi sensibel terhadap waktu
pada head 1030mm ... 43
Gambar 4.3 Grafik hubungan efisiensi laten terhadap waktu
pada head 1030mm ... 44
Gambar 4.4 Grafik hubungan efisiensi sistem terhadap waktu
pada head 1030mm ... 45
Gambar 4.5 Grafik hubungan daya pemompaan terhadap
massa fluida mula-mula ... 46
Gambar 4.6 Grafik hubungan efisiensi sensibel terhadap
massa fluida mula-mula ... 47
Gambar 4.7 Grafik hubungan efisiensi laten terhadap massa fluidamula-mula .... 48
Gambar 4.8 Grafik hubungan efisiensi sistem terhadap
massa fluida mula-mula ... 49
Gambar 4.9 Grafik hubungan daya pemompaan terhadap head ... 50
Gambar 4.10 Grafik hubungan efisiensi sensibel terhadap head ... 51
Gambar 4.11 Grafik hubungan efisiensi laten terhadap head ... 52
Gambar 4.12 Grafik hubungan efisiensi sistem terhadap head ... 53
Gambar 4.13 Grafik hubungan efisiensi sensibel terhadap daya pemompaan pada
variasi massa fluida mula-mula 0,9kg dan pada head 1030mm ... 54
Gambar 4.14 Grafik hubungan efisiensi laten terhadap daya pemompaan pada
variasi massa fluida mula-mula 0,9kg dan pada head 1030mm ... 55
xii
head
1,03
m... 15
Tabel 4.2 Data penelitian pompa air tenaga termal massa fluida mula-mula 0,9kg
head 1,03 m ke 2 ... 16
Tabel 4.3 Data penelitian pompa air tenaga termal massa fluida mula-mula 2,65kg
head 1,03 m... 17
Tabel 4.4 Data penelitian pompa air tenaga termal massa fluida mula-mula 1,65kg
head 1,71 m... 18
Tabel 4.5 Data pengambilan daya kompor pada penelitian pompa air tenaga termal
massa fluida mula-mula 1,65kg head 1.71 m ... 19
Tabel 4.6 Data penelitian pompa air tenaga termal massa fluida mula-mula 2,65kg
head 1,71m... 20
Tabel 4.7 Data pengambilan daya kompor pada penelitian pompa air tenaga termal
massa fluida mula-mula 2,65kg head 1,71 m ... 21
Tabel 4.8 Data penelitian pompa air tenaga termal massa fluida mula-mula 0,9kg
head 1.71 m m... 22
Tabel 4.9Data pengambilan daya kompor pada penelitian pompa air tenaga termal
massa fluida mula-mula 0,9kg head 1,71 m ... 23
Tabel 4.10 Data penelitian pompa air tenaga termal massa fluida mula-mula 165kg
head
1.03
m
m ... 23
Tabel 4.11Data pengambilan daya kompor pada penelitian pompa air tenaga termal
1
1.1 Latar Belakang
Air merupakan keperluan sehari-hari masyarakat untuk minum, memasak, mencuci dan lain-lain. Sumber air umumnya terletak lebih rendah dari tempat air tersebut diperlukan sehingga diperlukan pompa air untuk mengalirkan air dari sumber ke tempat yang memerlukan.
Pompa air dapat digerakkan dengan energi minyak bumi (dengan motor bakar) atau energi listrik (motor listrik). Tetapi belum semua daerah di Indonesia terdapat jaringan listrik atau belum memiliki sarana transportasi yang baik sehingga bahan bakar minyak tidak mudah didapat. Selain itu penggunaan bahan bakar minyak atau energi listrik menyebabkan biaya penyediaan air menjadi mahal sehingga mengurangi kemampuan sebagian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup yang lain. Untuk kondisi daerah seperti itu umumnya penyediaan air dilakukan dengan tenaga manusia yaitu membawanya dengan ember, menimba atau dengan pompa tangan. Jika penyediaan air dilakukan dengan tenaga manusia maka bukan hanya tenaga tetapi waktu untuk melakukan kegiatan lain yang lebih produktif akan berkurang.
energi surya termal di indonesia belum banyak sehingga perlu dilakukan banyak penelitian untuk menjajagi kemungkinannya.
1. 2 Perumusan Masalah
Unjuk kerja pompa air energi termal tergantung pada lama waktu penguapan fluida kerja dan lama waktu pengembunan uap. Waktu yang diperlukan untuk penguapan tergantung pada efisiensi kolektor atau efisiensi evaporator dalam mengumpulkan energi termal dan mengkonversikannya ke fluida kerja, juga tergantung pada sifat-sifat dan jumlah awal fluida kerja dalam sistem. Waktu yang diperlukan untuk pengembunan tergantung pada keefektifan kondenser dalam mendinginkan uap, hal ini meliputi metode pendinginan dan bentuk konstruksi kondenser.
Pada penelitian ini akan dibuat model pompa air energi termal dengan menggunakan fluida kerja air pada beberapa variasi jumlah massa fluida dan diteliti pengaruhnya pada unjuk kerja alat. Konstruksi evaporator, kondenser dan pompa dibuat sesederhana mungkin dengan bahan-bahan yang mudah didapat sehingga diharapkan dapat dibuat sendiri oleh masyarakat.
1. 3 Tujuan Penelitian
1. Menjajagi kemungkinan pembuatan pompa air energi termal menggunakan evaporator dengan bahan yang ada di pasar lokal dan teknologi yang dapat didukung kemampuan industri lokal.
1.4 Batasan Masalah
1. Fluida kerja yang digunakan adalah air
2. Evaporator yang digunakan adalah terbuat dari pipa tembaga dengan diameter 0,5in yang berjumlah 3 buah yang disusun secara paralel. 3. Jumlah massa air mula-mula 0,9 kg, 1,65 kg dan 2,65 kg
4. Variasai head yang digunakan adalah 1030 mm dan 1710 mm. 5. Energi termal didapat dari panas api kompor minyak tanah.
I.5 Manfaat Penelitian
1. Menambah kepustakaan teknologi pompa air energi termal.
4
Pompa air energi termal umumnya terdiri dari 3 komponen utama (gambar 1) yaitu: (1) evaporator, (2) kondenser (3) pompa air dan. Evaporator yang digunakan umumnya Evaporator pelat datar jenis pipa seri (serpentin) atau pipa pararel. Pompa air yang digunakan umumnya pompa jenis membran. Kondenser yang digunakan dapat berbentuk tabung, koil atau rangkunan pipa.
Evaporator berfungsi sebagai tempat untuk menguapkan fluida kerja dan menyalurkannya ke pompa. Kondensor berfungsi sebagai tempat pengembuan uap yang berasal dari evaporator. Pompa dilengkapi dengan dua katup satu arah masing-masing pada sisi hisap dan sisi tekan. Fungsi katup adalah agar pada langkah tekan air mengalir ke tujuan dan tidak kembali ke sumber dan pada langkah hisap air yang dihisap adalah air dari sumber bukan air dari tangki atas. Fluida kerja yang digunakan umumnya adalah fluida cair yang mempunyai titik didih yang tidak tinggi (agar mudah menguap), misalnya alkohol.
2.1 Prinsi Kerja Alat
Prinsip kerja dari pompa air tenaga termal ini adalah Evaporator dipanasi dengan api ( sumber kompor). Evaporator yang dipanasi membuat air dalam Evaporator berubah fasa dari fasa cair menjadi uap. Perubahan dari fasa cair menjadi uap diikuti dengan kenaikan temperature dan tekanan. Uap yang berada pada Evaporator mempunyai tekanan yang lebih besar dari pada bagian yang lain dari pompa. Uap menekan air dari Evaporator menuju kondensor. Tekanan itu berimbas pada katup buang sehingga katub buang terbuka. Katub buang yang terbuka mengalirkan air dari kondensor. Uap air yang bertemperatur tinggi di di dalam kondensor panas dilepas (diserap oleh air) turunya temperature di ikuti dengan penurunan tekanan. Penurunan tekanan menyebabkan terjadinya kevakuman didalam system pompa sehingga tekanan dalam system lebih kecil dari tekanan atmosfer. Tekanan yang lebih kecil didalam pompa menyebabkan katub isap terbuka sehingga air dari bak sumber air bias masuk ke pompa. Sikus itu terjadi secara terus menerus.
2.2 Efisiensi
Efisiensi adalah suatu nilai yang digunakan untuk melihat unjuk kerja dari alat itu sendiri. Efisiensi diperoleh dengan melakukan perbandingan antara input yang diberikan dengan output yang dihasilkan dari alat itu sendiri. Unjuk kerja pompa air tenaga termal dinyatakan dengan efisiensi evaporator (ηC) dan
efisiensi sistem (ηSistem). Efisiensi evaporator terdiri dari efisiensi sensibel
evaporator (ηS) dan efisiensi laten evaporator (ηL).
2.2.1 Efisiensi sensibel evaporator.
Qkompor
t
T
C
m
f PS
∆
∆
=
.
.
η
(1)dengan :
mf : massa fluida kerja (kg)
CP : panas jenis fluida kerja (J/(kg.K))
∆T : kenaikan temperatur air (C) t : lama waktu pemanasan (detik) Q Kompor : kalor yang datang
t
T
Cp
f
m
Qkompor
∆
∆
=
.
.
(2)dengan :
mf : massa fluida kerja (kg)
CP : panas jenis fluida kerja (J/(kg.°C))
∆T : kenaikan temperatur air (°C) t : lama waktu pemanasan (detik) Q Kompor : kalor yang datang
2.2.1 Efisiensi Laten evaporator.
Qkompor
h
m
g fg L.
=
η
(3)dengan :
hfg : panas laten air (J/(kg))
mg : massa uap fluida kerja (kg)
Q Kompor : kalor yang digunakan untuk memanaskan evaporator Massa uap fluida kerja (m) dapat dihitung dengan:
V
m
g= ρ
⋅
(4)dengan:
ρ : massa jenis uap (kg/m3)
V : volume langkah kerja pompa membran (m3)
Efisiensi evaporator didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah energi yang berguna (menaikkan temperatur dan menguapkan fluida kerja) dengan jumlah radiasi surya yang datang selama waktu tertentu atau efisiensi evaporator merupakan jumlah efisiensi sensibel dan efisiensi laten evaporator. Efisiensi evaporator dapat dihitung dengan persamaan :
L S
C
η
η
η
=
+
(5)dengan:
ηS : efisiensi sensibel evaporator
ηL : efisiensi laten evaporator
Daya pemompaan yang dihasilkan dapat dihitung dengan persamaan:
H
Q
g
W
P=
ρ
.
.
.
(6)dengan:
ρ : massa jenis air (kg/m3)
Efisiensi sistem didefinisikan sebagai perbandingan antara daya pemompaan yang dihasilkan selama waktu tertentu dengan jumlah kalor yang diterima selama waktu tertentu. Efisiensi evaporator dapat dihitung dengan persamaan :
Qkompor
W
P Sistem=
η
(7)dengan :
Q Kompor : kalor yang digunakan untuk memanaskan evaporator WP : daya pemompaan (Watt)
3.3 Tinjauan Pustaka
Penelitian pompa air energi termal memperlihatkan bahwa waktu pengembunan uap dipengaruhi oleh temperatur dan debit air pendingin masuk kondensor (Sumathy et. al., 1995). Sebuah prototipe pompa air energi surya termal yang bekerja dengan siklus Rankin diuji untuk mengetahui unjuk kerjanya menggunakan fluida kerja refrijeran R 113 (Spindler et. al, 1996). Penelitian unjuk kerja pompa air energi surya termal dengan kolektor pelat datar seluas 1 m2, variasi tinggi head 6, 8 dan 10 m memperlihatkan bahwa ukuran vesel uap fluida kerja berpengaruh pada unjuk kerja pompa (Sumathy, 1999). Penelitian secara teoritis pompa air energi surya termal dengan dua macam fluida kerja, yaitu n-pentane dan ethyl ether memperlihatkan bahwa efisiensi pompa dengan ethyl ether 17% lebih tinggi dibanding n-pentane untuk tinggi head 6 m (Wong, 2000).
Analisa termodinamika untuk memprediksi unjuk kerja pompa air energi surya termal pada beberapa ketingian head memperlihatkan bahwa jumlah siklus/ hari tergantung pada waktu pemanasan fluida kerja dan waktu yang diperlukan untuk pengembunan uap. Waktu pemanasan tergantung pada jumlah fluida awal dalam sistem. Waktu pengembunan tergantung pada luasan optimum koil pendingin (Wong, 2001). Penelitian pompa air energi surya termal menggunakan kolektor pelat datar sederhana seluas 1 m2, fluida kerja
pada ketinggian head (6-10 m). Efisiensi sistem mencapai 0,42-0,34% (Wong, 2001).
10
3.1 Skema Alat
Pompa air energi termal pada penelitian ini terdiri dari 3 komponen utama: 1. Kolektor (evaporator) datar jenis pipa paralel (3 buah) dengan panjang 0,7
m diameter ½ “
2. Kondensor dengan massa fluida mula-mula 0,9kg, 1,65kg , 2,65kg 3. Pompa : dengan fluida kerja air
Skema pompa air energi termal dapat dilihat sebagai berikut :
Keterangan:
1. evaporator termal dengan jenis kolektor datar 2. Saluran fluida kerja 1
3. Saluran fluida kerja 2 4. Kondenser
5. Saluran air pendingin
6. Pengukur Tekanan dalam system 7. Tangki sumber air
8. Saluran air masuk kondensor dari sumber air di bawah 9. Katub searah sisi masuk kondensor
10. Katub searah sisi keluar menuju tangki penampungan atas. 11. Saluran menuju tangki penampungan atas
12. Tangki penampung air atas
3.2 Variabel yang divariasikan :
1. Jumlah massa fluida kerja mula-mula divariasikan sebanyak 3 variasi yaitu dengan 0.9kg , 2.26kg dan 1.26kg.
2. Untuk memperoleh massa fluida mula-mula 0,9 kg digunakan tabung penampung air tembaga, untuk menghasilkan massa fluida mula-mula 2,65 kg digunakan tabung besi dan untuk menghasilkan massa fluida mula-mula 1.65 kg digunakan tabung plastik (lihat gambar 3)
:
Gambar 3. Skema pompa air energi termal pada pengambilan data
3.3 Variabel yang diukur :
1. Temperatur fluida kerja mula-mula (Tf1)
2. Temperatur fluida kerja setelah selang waktu tertentu (Tf2) 3. Daya input dari kompor (Qin)
4. Lama waktu pencatatan data 5. Tekanan pada sistem (Pf)
Untuk pengukuran temperatur digunakan termokopel dan pengukuran pada system digunakan manometer.
3.4 Langkah penelitian:
1. Penelitian diawali dengan penyiapan alat seperti pada gambar 2
2. Pengambilan data dilakukan dengan jumlah massa fluida kerja mula-mula dengan cara mengganti tabung penampung air.
3. Untuk tiap variasi jumlah massa fluida kerja mula-mula dilakukan variasi tinggi head pemompaan.
4. Pengambilan data dilakukan setiap 10 menit .
6. Data yang dicatat adalah temperatur fluida kerja mula-mula (Tf1), temperatur fluida kerja setelah selang waktu tertentu (Tf2), daya input dari kompor(Qin), lama waktu pencatatan data, tekanan sistem (Pf),
7. Sebelum melanjutkan pengambilan data untuk varisi berikutnya kondisi alat pengering harus didiamkan agar kembali ke kondisi awal sebelum dilakukan pengambilan data variasi saat ini.
3.5 Pengolahan dan analisa data.
Pengolahan dan analisa data diawali dengan melakukan perhitungan pada parameter-parameter yang diperlukan dengan menggunakan persamaan (1) sampai dengan persamaan (6). Analisa akan lebih mudah dilakukan dengan membuat grafik :
1. Hubungan daya pemompaan, efisiensi sensibel evaporator, efisiensi laten evaporator dan efisiensi sistem dengan waktu, jumlah fluida kerja mula-mula dan head pemompaan.
14
4.1 Data Penelitian
Gambar 4. Susunan pompa air energi termal
Keterangan:
K1
:
Kran/katub
1
K2
: Kran/ katub 2
4.1.1 Data Hasil Percobaan 1 Untuk head 1030mm dengan massa fluida mula-mula 0,9kg Tempat Percobaan = Laboratorium Mekanika Fluida
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tanggal = 5 September 2007.
Jenis Pompa = Pompa air tanpa membran. Lama uji coba = dilakukan dalam 2 sesi yaitu:
a. Percobaan pertama selama 120 menit. b. Percobaan kedua selama 90 menit. Hasil dari pengamatan yang diperoleh selama percobaan
Pengamatan dilakukan pada pukul 10.00 WIB
Tabung penampung air/kondensor menggunakan tabung tembaga. Pompa air sudah dijalankan selama ± 30 menit.
Temperatur evaporator (T rata-rata) = 86,20C. Jumlah evaporator = 3 buah.
Diameter evaporator = ½ inch. Panjang evaporator = 70 cm.
Panas termal menggunakan kompor minyak tanah Pendinginan Tabung pompa menggunakan air keran Tinggi evaporator (h1=h2) =330mm
Lihat Gambar 4. Susunan pompa air energi termal hal 14
Tabel 4.1 Data penelitian 1 pompa air tenaga termal dengan massa fluida mula-mula 0,9kg head 1,03 m.
Volume T1 T2 P tekan P hisap
No Waktu
(ml) (oC) (oC) (psi) (psi)
Keterangan
sudah berjalan ± 30 menit 91,6 80,8 1,5 1 ditopang
kran 1 : buka ½ 1 11:33 - 11:43 1100 90,9 86,7 1,5 1
kran 2 : buka penuh
kran 1 : buka ½ 2 11:43 - 11:53 900 90.7 88.8 1.5 1
kran 2 : buka penuh
kran 1 : buka ½ 3 11:53 - 12:03 950 93.5 89.6 1.5 1
kran 2 : buka penuh
kran 1 : buka ½ 4 12:03 - 12:13 750 92.8 78.9 1.5 1
kran 2 : buka penuh
kran 1 : buka ½ 5 12:13 - 12:23 670 93,5 70,1 1,5 1
Volume T1 T2 P tekan P hisap
No Waktu
(ml) (oC) (oC) (psi) (psi)
Keterangan
kran 1 : buka ½ 6 12:23 - 12:33 1130 93,7 77,1 1,5 1
kran 2 : buka penuh
kran 1 : buka ½ 7 12:33 - 12:43 860 96,4 85,2 1,5 1
kran 2 : buka penuh
kran 1 : buka 1/3
8 12:43 - 12:53 2100 96 87,5 1,5 1
kran 2 : buka penuh
kran 1 : buka 1/3 9 12:53 - 13:03 1900 96,5 90,1 1,5 1
kran 2 : buka penuh
4.1.2 Data Hasil Percobaan 2 Untuk head 1030mm dengan massa fluida mula-mula 0,9kg
Tabel 4.2 Data penelitian 2 pompa air tenaga termal dengan massa fluida mula-mula 0,9kg head 1030 m.
Volume T1 T2 P tekan P hisap No Waktu
(ml) (oC) (oC) (psi) (psi) Keterangan
sudah berjalan ± 30 menit 92,6 93,6 1,5 1 ditopang X1 (mm)
X2 (mm) kran 1 : buka ½
1 16:52 - 17:02 1250 89,9 94,6 1,5 1 kran 2 : buka penuh
380
-kran 1 : buka ½ 2 17:02 - 17:12 600 94,6 96,8 1,5 1 kran 2 : buka
penuh
380
-kran 1 : buka ½ 3 17:12 - 17:22 900 94 96,3 1,5 1 kran 2 : buka
penuh
380
-kran 1 : buka ½ 4 17:22 - 17:32 1750 93,3 95,7 1,5 1 kran 2 : buka
penuh
- 410
kran 1 : buka ½ 5 17:32 - 17:42 1550 93,8 94,5 1,5 1 kran 2 : buka
penuh
- 410
kran 1 : buka ½ 6 17:42 - 17:52 1700 95 94 1,5 1 kran 2 : buka
penuh
- 410
4.1.3 Data Hasil Percobaan 3 Untuk head 1030mm dengan massa fluida mula-mula 2,65kg Tempat Percobaan = Laboratorium Mekanika Fluida
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tanggal = 6 September 2007.
Jenis Pompa = Pompa air tanpa membran. Lama uji coba =.90 menit
Hasil dari pengamatan yang diperoleh selama percobaan Pengamatan dilakukan pada pukul 09.30 WIB
Tabung penampung air/kondensor menggunakan tabung Pipa besi. Pompa air sudah dijalankan selama ± 20 menit.
Temperatur evaporator (T rata-rata) = 91.40C. Jumlah evaporator = 3 buah.
Diameter evaporator = ½ inch. Panjang evaporator = 70 cm. Tinggi evaporator 1 (h1) =330mm Tinggi evaporator 2 (h2) =340mm
Panas termal menggunakan kompor minyak tanah Pendinginan tabung pompa menggunakan air keran Lihat Gambar 4. Susunan pompa air energi termal hal 14
Tabel 4.3 Data penelitian 3 pompa air tenaga termal dengan massa fluida mula-mula 2.65kg head 1030mm.
Volume T1 T2 P tekan P hisap
No Waktu
(ml) (oC) (oC) (psi) (psi) Keterangan sudah berjalan ± 40 menit 91,9 92,2 1,5 1
kran 1 : buka penuh kran 2 : buka penuh 1 10:21 - 10:31 2350 91,9 92 1,5 1
kran 3 : buka penuh kran 1 : buka penuh kran 2 : buka penuh 2 10:31 - 10:41 2325 89,1 89,6 1,5 1
kran 3 : buka penuh kran 1 : buka penuh kran 2 : buka penuh 3 10:41 - 10:51 2000 91 91,7 1,5 1
kran 3 : buka penuh kran 1 : buka penuh kran 3 : buka penuh 4 10:51 - 11:01 2000 91,3 92,5 1,5 1
kran 2 : buka penuh kran 1 : buka penuh kran 2 : buka penuh 5 11:01 - 11:11 2170 91,8 92,2 1,5 1
4.1.4 Data Hasil Percobaan 4 Untuk head 1710mm dengan massa fluida mula-mula 1,65kg Tempat Percobaan = Laboratorium Mekanika Fluida
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tanggal = 7 September 2007.
Jenis Pompa = Pompa air tanpa membran. Lama uji coba = 90 menit
Hasil dari pengamatan yang diperoleh selama percobaan Pengamatan dilakukan pada pukul 09.30 WIB
Tabung penampung air/kondensor menggunakan tabung plastik. Pompa air sudah dijalankan selama ± 40 menit.
Temperatur evaporator (T rata-rata) = 87.70C. Jumlah evaporator = 3 buah.
Diameter evaporator = ½ inch. Panjang evaporator = 70 cm.
Tinggi evaporator (h1=h2) =330mm
Panas termal menggunakan kompor minyak tanah Pendinginan tabung pompa menggunakan air keran
Lihat Gambar 4. Susunan pompa air energi termal hal 14 dan lampiran no 31
Tabel 4.4 Data penelitian 4 pompa air tenaga termal dengan massa fluida mula-mula 1.65kg head 1710mm.
Volu
me T1 T2 P tekan P hisap No Waktu
(ml) (oC) (oC) (psi) (psi)
Keterangan
sudah berjalan ± 20 menit
A & B sejajar 27,3 27,3 0 0
kran 1 : buka ½ 1 09:45 - 09:55 950 94,9 88,2 1,5 1,5
kran 2 : buka penuh
kran 1 : buka ½ 2 09:55 - 10:05 1700 90,2 87,2 1,5 0,5
kran 2 : buka penuh
kran 1 : buka ½ 3 10:05 - 10:15 1850 91,8 87,5 1,5 0,5
kran 2 : buka penuh
kran 1 : buka ½ 4 10:15 - 10:25 1600 91,3 87,9 1,5 0,5
kran 2 : buka penuh
kran 1 : buka ½ 5 10:25 - 10:35 1650 90,2 89,1 1,5 0,5
A lebih rendah dari B
Volu
me T1 T2 P tekan P hisap No Waktu
(ml) (oC) (oC) (psi) (psi)
Keterangan
kran 1 : buka ½ 6 10:35 - 10:45 1300 93 83 2 1,5
kran 2 : buka penuh
kran 1 : buka ½ 7 10:45 - 10:55 1350 89,3 60,7 2 1,5
kran 2 : buka penuh
kran 1 : buka ½ 8 10:55 - 11:05 1350 95,1 70,8 2 1,5
kran 2 : buka penuh
kran 1 : buka ½ 9 11:05 - 11:15 1200 92,1 89,3 2 1
kran 2 : buka penuh
kran 1 : buka ½ 10 11:15 - 11:25 1350 94,2 89,1 2 1
kran 2 : buka penuh
Tabel 4.5 Pengambilan Daya Kompor T waktu Q
T awal 28 0 0
T 2 menit 39.1 11.1 120 388.5
T 4 menit 49 21 240 367.5
T 6 menit 59 31 360 361.6666667
T 8 menit 68.7 40.7 480 356.125
T 10 menit 76.2 48.2 600 337.4
Q rata-rata 362.2383333
4.1.5 Data Hasil Percobaan 5 Untuk head 1710mm dengan massa mula-mula 2,65kg Tempat Percobaan = Laboratorium Mekanika Fluida
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tanggal = 14 September 2007.
Jenis Pompa = Pompa air tanpa membran. Lama uji coba = 90 menit
Hasil dari pengamatan yang diperoleh selama percobaan Pengamatan dilakukan pada pukul 07.20 WIB
Tabung penampung air/kondensor menggunakan tabung Besi. Pompa air sudah dijalankan selama ± 40 menit.
Diameter evaporator = ½ inch. Panjang evaporator = 70 cm.
Tinggi evaporator ( h1=h2 ) =330mm
Panas termal menggunakan kompor minyak tanah Pendinginan tabung pompa menggunakan air keran Lihat Gambar 4. Susunan pompa air energi termal hal 14
Tabel 4.6 Data penelitian 5 pompa air tenaga termal dengan massa fluida mula-mula 2.65kg head 1710mm.
Volume T1 T2 P tekan P hisap No Waktu
(ml) (oC) (oC) (psi) (psi) Keterangan sudah berjalan ± 40 menit 90,1 95,2 2 1,5
kran 1 : buka penuh kran 2 : buka penuh 1 08:09 - 08:19 1550 90,8 95 2 1,5
kran 3 : buka penuh kran 1 : buka penuh kran 2 : buka penuh 2 08:19 - 08:29 1050 95,3 96,3 2 1,5
kran 3 : buka penuh kran 1 : buka penuh kran 2 : buka penuh 3 08:29 - 08:39 1750 93,2 97,2 2 1,5
kran 3 : buka penuh kran 1 : buka penuh kran 3 : buka penuh 4 08:39 - 08:49 1500 93,4 97,1 2 1,5
kran 2 : buka penuh kran 1 : buka penuh kran 2 : buka penuh 5 08:49 - 08:59 1800 94,9 97,2 2 1,5
kran 3 : buka penuh
Tabel 3.7 Data Pengambilan daya Kompor
T t Q
T awal 24,8 0 0
T 2 menit 36 11,2 120 392
T 4 menit 47 22,2 240 388.5 T 6 menit 56,8 32 360 373.3333333 T 8 menit 65,9 41,1 480 359.625 T 10 menit 73,3 48,5 600 339.5
Q rata-rata
4.1.6 Data Hasil Percobaan 6 Untuk head 1710mm dengan massa fluida mula-mula 0,9kg Tempat Percobaan = Laboratorium Mekanika Fluida
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tanggal = 14 September 2007.
Jenis Pompa = Pompa air tanpa membran. Lama uji coba = 60 menit
Hasil dari pengamatan yang diperoleh selama percobaan Pengamatan dilakukan pada pukul 09.50 WIB
Tabung penampung air/kondensor menggunakan tabung tembaga. Pompa air sudah dijalankan selama ± 40 menit.
Temperatur evaporator (T rata-rata) = 92.10C. Jumlah evaporator = 3 buah.
Diameter evaporator = ½ inch. Panjang evaporator = 70 cm. Tinggi evaporator (h1) =330mm
Panas termal menggunakan kompor minyak tanah Pendinginan tabung pompa menggunakan air keran Lihat Gambar 4. Susunan pompa air energi termal hal 14
Tabel 4.8 Data penelitian 6 pompa air tenaga termal dengan massa fluida mula-mula 1.65kg head 1710mm.
Volume T1 T2 P tekan P hisap No Waktu
(ml) (oC) (oC) (psi) (psi) Keterangan sudah berjalan ± 10 menit 87 96 2.5 3
kran 1 : buka ½ 1 10:08 - 10:18 1600 88 94 2 3
kran 2 : buka penuh kran 1 : buka ½ 2 10:18 - 10:28 1450 89 96,6 2 2
kran 2 : buka penuh kran 1 : buka ½ 3 10:28 - 10:38 1350 88,4 97 2 1,5
kran 2 : buka penuh kran 1 : buka ½ 4 10:38 - 10:48 1350 89,8 95,2 2 1,5
kran 2 : buka penuh kran 1 : buka ½ 5 10:48 - 10:58 1300 91,2 92,2 2 1
Tabel 3.9 Data pengambilan daya Kompor
T Waktu Q
T awal 26,4 0 0
T 2 menit 37,1 10,7 120 374.5
T 4 menit 47,9 21,5 240 376.25
T 6 menit 57,5 31,1 360 362.8333333
T 8 menit 67,8 41,4 480 362.25
T 10 menit 74,9 48,5 600 339.5
Q rata-rata 363,0666667
4.1.7 Hasil Percobaan 7 Untuk head 1710mm dengan massa fluida mula-mula 1,65kg Tempat Percobaan = Laboratorium Mekanika Fluida
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tanggal = 14 September 2007.
Jenis Pompa = Pompa air tanpa membran. Lama uji coba =.60 menit
Hasil dari pengamatan yang diperoleh selama percobaan Pengamatan dilakukan pada pukul 11.20 WIB
kondensor menggunakan tabung plastik.
Pompa air sudah dijalankan selama ± 40 menit. Temperatur evaporator (T rata-rata) = 89.80C. Jumlah evaporator = 3 buah.
Diameter evaporator = ½ inch. Panjang evaporator = 70 cm.
Tinggi evaporator (h1=h2) =330mm
Tabel 4.10 Data penelitian 7 pompa air tenaga termal dengan massa fluida mula-mula 1.65kg head 1710mm.
Volume T1 T2 P tekan P hisap
No Waktu
(ml) (oC) (oC) (psi) (psi) Keterangan
sudah berjalan ± 40 menit 90.1 95.2 2 1.5
kran 1 : buka penuh kran 2 : buka penuh
1 08:09 - 08:19 1550 90,8 95 2 1,5
kran 3 : buka penuh kran 1 : buka penuh kran 2 : buka penuh
2 08:19 - 08:29 1050 95,3 96,3 2 1,5
kran 3 : buka penuh kran 1 : buka penuh kran 2 : buka penuh
3 08:29 - 08:39 1750 93,2 97,2 2 1,5
kran 3 : buka penuh kran 1 : buka penuh kran 3 : buka penuh
4 08:39 - 08:49 1500 93,4 97,1 2 1,5
kran 2 : buka penuh kran 1 : buka penuh kran 2 : buka penuh
5 08:49 - 08:59 1800 94,9 97,2 2 1,5
kran 3 : buka penuh
Tabel 3.11 Data pengambilan daya Kompor T waktu Q
T awal 24,8 0 0
T 2 menit 36 11,2 120 392
T 4 menit 47 22,2 240 388.5
T 6 menit 56,8 32 360 373.3333333
T 8 menit 65,9 41,1 480 359.625
T 10 menit 73,3 48,5 600 339.5
4.2 Analisis Data
4.2.1 Perhitungan Efisiensi sensible evaporator
Efisiensi sensibel evaporator didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah energi yang dipakai untuk menaikkan temperatur sejumlah massa fluida kerja dalam evaporator dari temperatur awal sampai temperatur penguapan (untuk air sekitar 940C) dengan jumlah energi termal yang diberikan selama interval waktu tertentu.
Qkompor
t
T
.
.C
m
f PS
=
(1)dengan :
CP : panas jenis fluida kerja (J/(kg.K))
Q Kompor : kalor yang digunakan untuk memanaskan evaporator (W) mf : massa fluida kerja (kg)
∆T : kenaikan temperatur air (C)
t :selang waktu yang dibutuhkan untuk menaikan temperatur air mencapai sekitar (940C)
Asumsi
1. Massa fluida kerja didekati dengan massa fluida yang terdapat dalam evaporator . 2. Massa fluida dicari dengan menggunakan persamaan Volume fluida dalam evaporator
dikalikan dengan massa jenis cairan. 3. Volum fluida didapat denganV .d .L
4
2
π =
4. massa fluida didapat= V.
5. Temperatur rata-rata air dalam evaporator diambil dengan cara mencari selisih antara temperatur tidik didih air denagan temperatur rata-rata dari T1 Dan T2
Menghitung massa fluida dalam evaporator
Diketahui diameter pipa evaporator = 0.5 in Panjang evaporator pipa evaporator = 70 cm Massa jenis air = 1000kg/m3 Volum =V .d2.L
4
π =
Dengan V = volume evaporator D = diameter pipa evaporator L = panjang pipa evaporator
m m
V =3.π/4*(0.0125 )2*0.7
=
V 0.000257578125 m3
Massa fluida dalam evaporator =V.ρ
Dengan V= volume evaporator = massa jenis fluida
Massa fluida dalam evaporator = 0.00025758125m3*1000kg/m3 Massa fluida dalam evaporator = 0.2575 kg.
4.2.1.1 Perhitungan Efisiensi sensibel untuk pompa dengan massa fluida mula-mula 0.9kg
Tabel 4.12 Perhitungan Efisiensi sensibel pada head 1030 mm ke 1 Massa Fluida Cp air Selisih Suhu Waktu Q kompor Eff Sensibel
mf Cp T t S
No.
(kg) (J/kg°C) (°C) detik (W) (%)
1 0,258 4200 11,2 90 365 36,888
2 0,258 4200 10,25 90 365 33,756
3 0,258 4200 8,45 90 365 27,828
4 0,258 4200 14,15 90 365 46,599
5 0,258 4200 18,2 90 365 59,937
6 0,258 4200 14,6 90 365 48,081
7 0,258 4200 9,2 90 365 30,298
8 0,258 4200 8,25 90 365 27,169
Tabel 4.13 Perhitungan Efisiensi sensibel pada pada head 1030mm ke 2 Massa Fluida Cp air Selisih suhu Waktu Q kompor Eff Sensibel
mf Cp T S
No,
(kg/s) (J/kg°C) (°C) detik (W) (%)
1 0,258 4200 7,75 60 365 38,288
2 0,258 4200 4,3 60 365 21,241
3 0,258 4200 4,85 60 365 23,958
4 0,258 4200 5,5 60 365 27,169
5 0,258 4200 5,85 60 365 28,898
6 0,258 4200 5,5 60 366 27,095
Tabel 4.14 Perhitungan Efisiensi sensibel untuk head 1710 mm Massa Fluida Cp air Selisih Suhu Waktu Q kompor Eff Sensibel
mf Cp T S
No,
(kg) (J/kg°C) (°C) detik (W) (%)
1 0,258 4200 9 60 363,067 44,695
2 0,258 4200 7,2 60 363,067 35,756 3 0,258 4200 7,3 60 363,067 36,253 4 0,258 4200 7,5 60 363,067 37,246 5 0,258 4200 8,3 60 363,067 41,219
4.2.1.2 Perhitungan Efisiensi sensibel untuk pompa untuk massa fluida mula-mula 2.65kg
Tabel 4.15 Perhitungan Efisiensi sensibel untuk head 1030 mm Massa
Fluida Cp air
Selisih
Suhu Waktu
Q
kompor efisiensi
T sensibel
NO
(kg) J/kg0C (°C) detik W (%) 1. 0,258 4200, 8,050 60 370,590 39,166
2 0,258 4200, 10,650 60 370,590 51,816 3. 0,258 4200 8,650 60 370,590 42,085 4. 0,258 4200 8,100 60 370,590 39,409 5 0,258 4200, 8,000 60 370,590 38,923
Tabel 4.16 Perhitungan Efisiensi sensibel untuk head 1710 mm Massa
fluida Cp air
Selisih
Suhu Waktu
Q
kompor efisiensi
T sensibel
NO
kg J/kg0C (°C) detik W (%)
Massa
fluida Cp air
Selisih
Suhu Waktu
Q
kompor efisiensi
T sensibel
NO
kg J/kg0C (°C) detik W (%)
3, 0,258 4200 4,800 60 370,590 23,354 4, 0,258 4200 4,750 60 370,590 23,110 5 0,258 4200 3,950 60 370,590 19,218
4.2.1.3 Perhitungan Efisiensi sensibel untuk pompa untuk massa fluida mula-mula 1,65kg Tabel 4.17 Perhitungan Efisiensi sensibel untuk head 1030 mm
Massa Fluida massa jenis Selisih Suhu Waktu Q kompor efisiensi
m cp T sensibel
NO
(kg) J/kg0C (°C) detik W
1, 0,258 4200 8,450 60 339,400 44,890 2 0,258 4200 11,300 60 339,400 60,031 3, 0,258 4200 10,350 60 339,400 54,984 4, 0,258 4200 10,400 60 339,400 55,250 5 0,258 4200 10,350 60 339,400 54,984
Tabel 4.18 Perhitungan Efisiensi sensibel untuk head 1710 mm Massa Fluida Cp air Selisih Suhu Waktu Q kompor efisiensi
T sensibel
NO
(kg) J/kg0C (°C) detik W (%)
A & B sejajar
1 0,258 4200 8,45 90 362,238 28,040 2 0,258 4200 11,3 90 362,238 37,497 3 0,258 4200 10,35 90 362,238 34,345 4 0,258 4200 10,4 90 362,238 34,511 5 0,258 4200 10,35 90 362,238 34,345 A lebih rendah dari B
4.2.2 Perhitungan Efisiensi laten evaporator
Efisiensi laten evaporator didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah energi yang digunakan dalam proses penguapan fluida kerja dengan jumlah kalor yang datang yang datang selama waktu tertentu, Efisiensi laten evaporator dapat dihitung dengan persamaan :
Qkompor
h
m
g fgL
.
=
η
(2)dengan :
AC : luasan evaporator (m2)
Q Kompor : kalor yang digunakan untuk memanaskan evaporator hfg : panas laten air (J/(kg))
mg : massa uap fluida kerja (kg)
Massa uap fluida kerja (m) dapat dihitung dengan:
V
mg = ρ⋅ (3)
dengan:
ρ : massa jenis uap (kg/m3)
V : volume uap air dalam evaporator (m3) Asumsi:
1. Tekanan diubah dari PSI menjadi kPa absolute
2. Fluida di dalam evaporator berfasa campuran (cair dan gas) 3. Massa jenis di cari dengan ( ) =
g
v
1
4. Volume uap air dalam evaporator didekati dengan volume air yang keluar, 5. Nilai panas laten ( hfg ) didekati dengan tekanan kerja pompa,
6. farksi uap dalam evaporator= total
g
M m
4.2.2.1 Perhitungan Efisiensi laten untuk pompa dengan massa fluida mula-mula 0,9kg
Tabel 4.19 Perhitungan Efisiensi laten pada head 1030mm ke 1
Tekanan volum uap
Spesifik Volume @P
Massa
Jenis Massa uap Entalpi @P
fraksi uap Q kompor Efisiensi Laten
Absolut Q Vg mg hfg Xg L
No,
(kPa) (m3/s) (m3/kg) (kg/m3) (kg/s) (kJ/kg) (%) (W) (%)
1 111,7 1,833E-06 1,5381 0,6501 1,19191E-06 2249,9299 0, 12 365 0,7347
2 111,7 0,0000015 1,5381 0,6501 9,75202E-07 2249,9299 0,09 365 0,6011
3 111,7 1,583E-06 1,5381 0,6501 1,02938E-06 2249,9299 0,10 365 0,6345
4 111,7 1,25E-06 1,5381 0,6501 8,12668E-07 2249,9299 0,08 365 0,5009
5 111,7 1,117E-06 1,5381 0,6501 7,25984E-07 2249,9299 0,07 365 0,4475
6 111,7 1,88333E-06 1,5381 0,6501 1,22442E-06 2249,9299 0,12 365 0,7548
7 111,7 1,43333E-06 1,5381 0,6501 9,3186E-07 2249,9299 0,09 365 0,5744
8 111,7 0,0000035 1,5381 0,6501 2,27547E-06 2249,9299 0,22 365 1,4026
9 111,7 3,16667E-06 1,5381 0,6501 2,05876E-06 2249,9299 0,20 365 1,2691
Tabel 4.20 Perhitungan Efisiensi laten pada head 1030mm ke 2
No, Tekanan vol uap
Spesifik Volume
@P
Massa
Jenis Massa uap
Entalpi @P Fraksi Uap Q kompor Efisiensi Laten
Absolut Vg mg hfg Xg L
(kPa) (m3/s) (m3/kg) (kg/m3) (kg/s) (kJ/kg) (%) (W) (%)
1 111,7 2,1E-06 1,539 0,650 1,35396E-06 2249,930 0,13 365 0,835
2 111,7 1E-06 1,539 0,650 6,49899E-07 2249,930 0,06 365 0,401
3 111,7 1,5E-06 1,539 0,650 9,74849E-07 2249,930 0,09 365 0,601
4 111,7 2,9E-06 1,539 0,650 1,89554E-06 2249,930 0,18 365 1,168
5 111,7 2,6E-06 1,539 0,650 1,67891E-06 2249,930 0,16 365 1,035
6 111,7 2,8E-06 1,539 0,650 1,84138E-06 2249,930 0,18 365 1,135
Tabel 4.21 Perhitungan Efisiensi laten pada head 1710mm
Tekanan Debit
Spesifik Volume
@P
Massa
Jenis Massa camp
Entalpi @P Fraksi uap Q kompor Efisiensi Laten
Absolut Q vg mg hfg Xg L
No,
(kPa) (m3/s) (m3/kg) (kg/m3) (kg/s) (kJ/kg) (%) (W) (%)
1 115,14 2,667E-06 1,494 0,669 1,78504E-06 2247,580 0,17 363,067 1,105
2 115,14 2,417E-06 1,494 0,669 1,61769E-06 2247,580 0,16 363,067 1,001
3 115,14 2,25E-06 1,494 0,669 1,50612E-06 2247,580 0,15 363,067 0,932
4 115,14 2,25E-06 1,494 0,669 1,50612E-06 2247,580 0,15 363,067 0,932
4.2.2.2 Perhitungan Efisiensi laten untuk pompa dengan massa fluida mula-mula 2,65kg
Tabel 4.22 Perhitungan Efisiensi laten pada head 1030mm Tekanan Debit Spesifik
Volume @P
Massa
Jenis Massa uap
Entalpi @P Fraksi uap Q kompor Efisiensi Laten
Absolut Q Vuap mg hfg Xg L
No,
(kPa) (m3/s) (m3/kg) (kg/m3) (kg/s) (kJ/kg) (%) (W) (%) 1 111,7 3,92E-06 1,539 0,650 2,54544E-06 2249,930 0,25 365 1,569 2 111,7 3,88E-06 1,539 0,650 2,51836E-06 2249,930 0,24 365 1,552 3 111,7 3,33E-06 1,539 0,650 2,16633E-06 2249,930 0,21 365 1,335 4 111,7 3,33E-06 1,539 0,650 2,16633E-06 2249,930 0,21 365 1,335 5 111,7 3,62E-06 1,539 0,650 2,35047E-06 2249,930 0,23 365 1,449
Tabel 4.23 Perhitungan Efisiensi laten pada head 1710mm
Tekanan Debit Spesifik Volume @P Massa Jenis Massa camp Entalpi @P Fraksi uap Q kompor Efisiensi Laten
Absolut Q Vuap mg hfg Xg L
No,
(kPa) (m3/s) (m3/kg) (kg/m3) (kg/s) (kJ/kg) (%) (W) (%)
1 115,14 2,5833E-06 1,494 0,669 1,7293E-06 2247,58 0,17 370,59 1,049
2 115,14 0,00000175 1,494 0,669 1,1714E-06 2247,58 0,11 370,59 0,710
3 115,14 2,9167E-06 1,494 0,669 1,9524E-06 2247,58 0,19 370,59 1,184
4 115,14 0,0000025 1,494 0,669 1,6735E-06 2247,58 0,16 370,59 1,015
5 115,14 0,000003 1,494 0,669 2,0082E-06 2247,58 0,19 370,59 1,218
4.2.2.3 Perhitungan Efisiensi laten untuk pompa dengan massa fluida mula-mula 1,65kg
Tabel 4.24 Perhitungan Efisiensi laten pada head 1030mm
Tekanan volume uap Spesifik Volume @P Massa
Jenis Massa camp
Entalpi @P Fraksi uap Q kompor Efisiens i Laten
Absolut Vg mg hfg Xg L
No,
(kPa) (m3/s) (m3/kg) (kg/m3) (kg/s) (kJ/kg) (%) (W) (%)
1 111,7 5,3E-06 1,539 0,650 3,41197E-06 2249,930 0,33 339,4 2,262
2 111,7 3,9E-06 1,539 0,650 2,54544E-06 2249,930 0,25 339,4 1,687
3 111,7 2,6E-06 1,539 0,650 1,67891E-06 2249,930 0,16 339,4 1,113
4 111,7 2,5E-06 1,539 0,650 1,62475E-06 2249,930 0,16 339,4 1,077
Tabel 4.25 Perhitungan Efisiensi laten pada head 1710mm A & B sejajar
Tekanan volume uap
Spesifik Volume @P
Massa
Jenis Massa gas
Entalpi @P
fraksi uap
Q kompor
Efisiensi Laten
Absolut vg mg hfg Xg
No,
(kPa) (m3/s) (m3/kg) (kg/m3) (kg/s) (kJ/kg) (%) (W) (%)
1 111,66 1,583E-06 1,539 0,650 1,02901E-06 2247,580 0,10 362,238 0,638
2 111,66 2,833E-06 1,539 0,650 1,84138E-06 2247,580 0,18 362,238 1,143
3 111,66 3,083E-06 1,539 0,650 2,00386E-06 2247,580 0,19 362,238 1,243
4 111,66 2,667E-06 1,539 0,650 1,73306E-06 2247,580 0,17 362,238 1,075
5 111,66 2,75E-06 1,539 0,650 1,78722E-06 2247,580 0,17 362,238 1,109
A lebih rendah dari B
Tekanan volume uap
Spesifik Volume @P
Massa
Jenis Massa gas
Entalpi @P
fraksi uap
Q kompor
Efisiensi Laten
Absolut vg mg hfg Xg
No,
(kPa) (m3/s) (m3/kg) (kg/m3) (kg/s) (kJ/kg) (%) (W) (%)
1 115,1 2,167E-06 1,494 0,669 1,45034E-06 2247,580 0,14 362,238 0,900
2 115,1 2,25E-06 1,494 0,669 1,50612E-06 2247,580 0,15 362,238 0,935
3 115,1 2,25E-06 1,494 0,669 1,50612E-06 2247,580 0,15 362,238 0,935
4 115,1 0,000002 1,494 0,669 1,33878E-06 2247,580 0,13 362,238 0,831
4.2.3 Perhitungan Efisiensi evaporator
Efisiensi evaporator didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah energi yang berguna (menaikkan temperatur dan menguapkan fluida kerja dengan jumlah kalor yang datang selama waktu tertentu atau efisiensi evaporator merupakan jumlah efisiensi sensibel dan efisiensi laten evaporator, Efisiensi evaporator dapat dihitung dengan persamaan :
L S C =η +η
η (4)
dengan:
ηS : efisiensi sensibel evaporator
ηL : efisiensi laten evaporator
4.2.3.1 Perhitungan Efisiensi evaporator untuk pompa dengan massa fluida mula-mula 0,9kg
Tabel 4.26 Perhitungan Efisiensi evaporator pada head 1030mm ke 1 Efisiensi Sensibel Efisiensi Laten Efisiensi Evaporator
S L K
No
(%) (%) (%)
1 36,884 0,735 37,619
2 33,756 0,601 34,357
3 27,828 0,635 28,462
4 46,599 0,501 47,100
5 59,937 0,448 60,384
6 48,081 0,755 48,836
7 30,298 0,574 30,872
8 27,169 1,403 28,572
9 22,065 1,269 23,334
Tabel 4.27 Perhitungan Efisiensi Evaporator pada head 1030mm ke 2 Efisiensi Sensibel Efisiensi Laten Efisiensi Evaporator
S L K
No
(%) (%) (%)
1 38,284 0,835 39,118
2 21,241 0,401 21,642
3 23,958 0,601 24,559
Efisiensi Sensibel Efisiensi Laten Efisiensi Evaporator
S L K
No
(%) (%) (%)
5 28,898 1,035 29,933
6 27,095 1,135 28,230
Tabel 4.28 Perhitungan Efisiensi Evaporator pada head 1710mm Eff Sensibel Efisiensi Laten EfisiensiEvaporator
S L K
NO
(%) (%) (%)
1 44,695 1,105 45,800
2 35,756 1,001 36,758
3 36,253 0,932 37,185
4 37,246 0,932 38,179
5 41,219 0,898 42,117
4.2.3.2 Perhitungan Efisiensi Evaporator untuk pompa dengan massa fluida mula-mula 2,65kg
Tabel 4.29 Perhitungan Efisiensi Evaporator pada head 1030mm Efisiensi Sensibel Efisiensi Laten Efisiensi Evaporator
S L K
No
(%) (%) (%)
1 39,166 1,569 40,735
2 51,816 1,552 53,368
3 42,085 1,335 43,421
4 39,409 1,335 40,745
5 38,923 1,449 40,372
Tabel 4.30 Perhitungan Efisiensi Evaporator pada head 1710mm efisiensi sensibel Efisiensi Laten Efisiensi Evaporator
S L K
No
(%) (%) (%)
1 34,544 1,049 35,593
2 20,434 0,710 21,145
3 23,354 1,184 24,538
4 23,110 1,015 24,125
4.2.3.3 Perhitungan Efisiensi Evaporator untuk pompa dengan massa mula-mula 1,65kg
Tabel 4.31 Perhitungan Efisiensi Evaporator pada head 1030mm NO Efisiensi Sensibel Efisiensi Laten Efisiensi Evaporator
S L K
(%) (%) (%)
1 44,890 2,262 47,152
2 60,031 1,687 61,718
3 54,984 1,113 56,097
4 55,250 1,077 56,327
5 54,984 1,077 56,061
Tabel 4.32 Perhitungan Efisiensi Evaporator pada head 1710mm Efisiensi Laten efisiensi Sensibel efisiensi evaporator
L S k
No
(%) (%) (%)
A & B sejajar
1 0,638 28,040 28,678
2 1,143 37,497 38,640
3 1,243 34,345 35,588
4 1,075 34,511 35,586
5 1,109 34,345 35,454
A lebih rendah dari B
1 0,900 39,820 40,720
2 0,935 82,959 83,893
3 0,935 56,578 57,512
4 0,831 30,861 31,691
4.2.4 Perhitungan Daya pompa
Daya pemompaan yang dihasilkan dapat dihitung dengan persamaan:
H . Q . g .
WP =ρ (5)
dengan:
ρ : massa jenis air (kg/m3)
g : percepatan gravitasi (m/detik2) Q : debit pemompaan (m3/detik) H : head pemompaan (m)
4.2.4.1 Perhitungan Efisiensi system untuk pompa dengan massa fluida mula-mula 0,9kg
Tabel 4.33 Perhitungan Daya pompa pada head 1030mm ke 1 Massa Jenis Perc, Gravitasi Debit Head Daya Pompa
g Q H Pout
No,
(kg/m3) (m/s2) (ml/10menit) (m3/s) (m) (W)
1 1000 9,81 1100 1,83E-06 1,03 0,0185 2 1000 9,81 900 0,0000015 1,03 0,0152
3 1000 9,81 950 1,58E-06 1,03 0,0160
4 1000 9,81 750 1,25E-06 1,03 0,0126
5 1000 9,81 670 1,12E-06 1,03 0,0113
6 1000 9,81 1130 1,88E-06 1,03 0,0190
7 1000 9,81 860 1,43E-06 1,03 0,0145
8 1000 9,81 2100 0,0000035 1,03 0,0354 9 1000 9,81 1900 3,17E-06 1,03 0,0320
Tabel 4.34 Perhitungan Daya pompa pada head 1030 ke 2 Massa Jenis Perc, Gravitasi Debit Head Daya Pompa
g Q H Pout
No,
(kg/m3) (m/s2) (ml/10menit) (m3/s) (m) (W)
1 1000 9,81 1250 2,08E-06 1,03 0,0211
2 1000 9,81 600 0,000001 1,03 0,0101
Tabel 4.35 Perhitungan Daya Pompa pada head 1710mm Massa Jenis Perc, Gravitasi Debit Head Daya Pompa
g Q H Pout
No,
(kg/m3) (m/s2) (ml/10menit) (m3/s) (m) (W)
1 1000 9,81 1600 2,67E-06 1,71 0,0447
2 1000 9,81 1450 2,42E-06 1,71 0,0405
3 1000 9,81 1350 2,25E-06 1,71 0,0377
4 1000 9,81 1350 2,25E-06 1,71 0,0377
5 1000 9,81 1300 2,17E-06 1,71 0,0363
4.2.4.2 Perhitungan Daya pompa untuk pompa dengan massa mula-mula 2,65kg
Tabel 4.36 Perhitungan Daya Pompa pada head 1030mm No, Massa Jenis Perc, Gravitasi Debit Head Daya Pompa
g Q H Pout
(kg/m3) (m/s2) (ml/10menit) (m3/s) (m) (W)
1 1000 9,81 2350 3,92E-06 1,03 0,0396 2 1000 9,81 2325 3,875E-06 1,03 0,0392 3 1000 9,81 2000 3,33E-06 1,03 0,0337 4 1000 9,81 2000 3,33E-06 1,03 0,0337 5 1000 9,81 2170 3,62E-06 1,03 0,0365
Tabel 4.37 Perhitungan Daya Pompa pada head 1710mm No, Massa Jenis Perc, Gravitasi Debit Head Daya Pompa
g Q H Pout
(kg/m3) (m/s2) (ml/10menit) (m3/s) (m) (W)
1 1000 9,81 1550 2,6E-06 1,71 0,04334
2 1000 9,81 1050 1,8E-06 1,71 0,02936
3 1000 9,81 1750 2,9E-06 1,71 0,04893
4 1000 9,81 1500 2,5E-06 1,71 0,04194
4.2.4.3 Perhitungan Daya Pompa untuk pompa dengan massa mula-mula 1,65kg
Tabel 4.38 Perhitungan Daya Pompa pada head 1030mm No, Massa Jenis Perc, Gravitasi Debit Head Daya Pompa
g Q H Pout
(kg/m3) (m/s2) (ml/10menit) (m3/s) (m) (W)
1 1000 9,81 3150 5,25E-06 1,03 0,05305
2 1000 9,81 2350 3,917E-06 1,03 0,03958
3 1000 9,81 1550 2,583E-06 1,03 0,0261
4 1000 9,81 1500 0,0000025 1,03 0,02526
5 1000 9,81 1500 0,0000025 1,03 0,02526
Tabel 4.39 Perhitungan Daya pompa pada head 1710mm
Massa Jenis Perc, Gravitasi Debit Head Daya Pompa
g Q H Pout
No,
(kg/m3) (m/s2) (ml/10menit) (m3/s) (m) (W)
A & B sejajar
1 1000 9,81 950 1,58333E-06 1,71 0,0266
2 1000 9,81 1700 2,83333E-06 1,71 0,0475
3 1000 9,81 1850 3,08333E-06 1,71 0,0517
4 1000 9,81 1600 2,66667E-06 1,71 0,0447
5 1000 9,81 1650 0,00000275 1,71 0,0461
A lebih rendah dari B
1 1000 9,81 1300 2,16667E-06 1,71 0,0363
2 1000 9,81 1350 0,00000225 1,71 0,0377
3 1000 9,81 1350 0,00000225 1,71 0,0377
4 1000 9,81 1200 0,000002 1,71 0,0336
4.2.5 Perhitungan Efisiensi system
Efisiensi sistem didefinisikan sebagai perbandingan antara daya pemompaan yang dihasilkan selama waktu tertentu dengan jumlah kalor yang diterima selama waktu tertentu, Efisiensi evaporator dapat dihitung dengan persamaan :
Qkompor
W
PSistem
=
η
(6)dengan :
Q Kompor : kalor yang digunakan untuk memanaskan evaporator WP : daya pemompaan (Watt)
4.2.5.1 Perhitungan Efisiensi system untuk pompa dengan massa fluida mula-mula 0,9kg
Tabel 4.40 Perhitungan Efisiensi Sistem pada head 1030mm ke 1 Daya Pompa Daya Kompor Eff Sistem
Pout Pin
No,
(W) (W) (%)
1 0,0185 365 0,0051
2 0,0152 365 0,0042
3 0,0160 365 0,0044
4 0,0126 365 0,0035
5 0,0113 365 0,0031
6 0,0190 365 0,0052
7 0,0145 365 0,0040
8 0,0354 365 0,0097
9 0,0320 365 0,0088
Tabel 4.41 Perhitungan Efisiensi Sistem pada head 1030 ke 2 Daya Pompa Daya Kompor Eff Sistem
Pout Pin
No,
(W) (W) (%)
1 0,0211 365 0,0058
2 0,0101 365 0,0028
3 0,0152 365 0,0042
4 0,0295 365 0,0081
5 0,0261 365 0,0072
Tabel 4.42 Perhitungan Efisiensi Sistem head 1710mm Daya Pompa Daya Kompor Eff Sistem
Pout Pin
No,
(W) (W) (%)
1 0,0447 363,067 0,0123 2 0,0405 363,067 0,0112 3 0,0377 363,067 0,0104 4 0,0377 363,067 0,0104 5 0,0363 363,067 0,0100
4.2.5.2 Perhitungan Efisiensi system untuk pompa dengan massa fluida mula-mula 2,65kg Tabel 4.43 Perhitungan Efisiensi Sistem pada head 1030mm
Daya pompa daya kompor Eff Pompa No
(Pout) (Pin) (%)
1 0,3958 365 0,1084
2 0,3915 365 0,1073
3 0,3368 365 0,0923
4 0,3368 365 0,0923
5 0,3654 365 0,1001
Tabel 4.44 Perhitungan Efisiensi Sistem pada head 1710mm Daya Pompa daya api (Pin) Eff system
No
(w) (w) (%)
1 0,0433 370,5917 0,0117 2 0,0294 370,5917 0,0079 3 0,0489 370,5917 0,0132 4 0,0419 370,5917 0,0113 5 0,0503 370,5917 0,0136
4.2.5.3 Perhitungan Efisiensi system untuk pompa dengan massa fluida mula-mula 1,65kg
Tabel 4.45 Perhitungan Efisiensi Sistem pada head 1030mm Daya Pompa Daya Kompor Eff Sistem
Pout Pin
No,
(W) (W) (%)
Tabel 4.46 Perhitungan Efisiensi Sistem head 1710mm daya pompa Daya kompor efisiensi
(Pout) (Pin) system No
(w) (w) (%)
A & B sejajar
1 0,0160 362,238 0,0044 2 0,0286 362,238 0,0079 3 0,0312 362,238 0,0086 4 0,0269 362,238 0,0074 5 0,0278 362,238 0,0077
A lebih rendah dari B
4.3 Analisis Grafik
-0.02 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16
0 20 40 60 80 100 120
Waktu
Da
y
a
p
e
m
o
m
p
a
an
masa fluida mula-mula 0,9kg masa fluida mula-mula 2,65kg masa fluida mula-mula 1.65kg
0 10 20 30 40 50 60 70 80
0 20 40 60 80 100 120
Waktu
E
fi
s
ie
n
s
i
S
e
n
s
ib
e
l massa fliuda
mula-mula 0,9kg
massa fliuda mula-mula 2,65kg
massa fliuda mula-mula 1,65kg
-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
0 20 40 60 80 100 120
Waktu
E
fi
s
ie
n
s
i
L
a
te
n
massa fluida mula-mula 0,9kg
massa fluida mula-mula 2,65kg
massa fluida mula-mula 1,65kg
-0.05 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25
0 20 40 60 80 100 120
waktu
E
fi
s
ie
ns
i
S
istem
masa fluida mula-mula 0,9kg
masa fluida mula-mula 2,65kg
masa fluida mula-mula 1,65kg
Gambar 4.4 Grafik Hubungan Efisiensi Sistem terhadap Waktu pada head 1030mm
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04 0.045
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
massa fluida mul-mula
da
ya
pe
m
o
m
pa
an
head 1030mm
head 1710mm
0 10 20 30 40 50 60
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
massa fluida mula-mula
ef
isi
en
si
sen
si
b
el
head 1030mm head 1710mm
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
massa fluida mula-mula
ef
is
ie
n
s
i
la
te
n
head 1030mm
head 1710mm
Gambar 4.7 Grafik Hubungan Efisiensi Laten terhada massa fluida mula-mula
-0.02 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
massa fluida mula-mula
e
fi
s
ie
n
s
i
s
is
te
m
head 1030mm
head 1710mm
Gambar 4.8 Grafik Hubungan Efisiensi Sistem terhada massa mula-mula
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04 0.045
0 0.5 1 1.5 2
head
daya
pem
om
paan
massa fluida mula-mula 0,9kg
massa fluida mula-mula 2,65kg
massa fluida mula-mula 1,65kg
Gambar 4.9 Grafik Hubungan Daya Pemompaan terhada head
0 10 20 30 40 50 60
0 0.5 1 1.5 2
head efisiensi sens ibel massa fluida mula-mula 0,9kg massa fluida mula-mula 2,65kg massa fluida mula-mula1,65kg
Gambar 4.10 Grafik Hubungan Efisiensi Sensibel terhada head
Dari Gambar 4,10 dipaparkan bahwa untuk massa fluida mula-mula 0,9kg efisiensi sensibel naik sebanding dengan head, Ini disebabkan karena head berpengaruh terhadap tekanan kerja dari system sedangkan tekanan naik disertai dengan temperature, Seperti pada hukum gas umum
2 2 . 2 1 1 . 1 T V P T V P
= , Diasumsikan volum di dalam system tetap (air bersifat
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6
0 50 100 150 200
head
efisiensi
laten
massa fluida mula-mula 0.9kg
massa fluida mula-mula 2,65kg
massa fluida mula-mula 1,65kg
Gambar 4.11 Grafik Hubungan Efisiensi Laten terhada head
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12
0 0.5 1 1.5 2
head
efi
si
en
si
si
stem
massa fluida mula-mula 0,9kg
massa fluida mula-mula 2,65kg
massa fluida mula-mula 1,65kg
Gambar 4.12 Grafik Hubungan Efisiensi sistem terhada head
0 10 20 30 40 50 60
0.033 0.034 0.035 0.036 0.037 0.038 0.039 0.04
daya pemompaan
e
fis
ie
ns
i
s
e
ns
ib
e
l
Gambar 4.13 Grafik Hubungan Efisiensi sensibel terhada Daya pompa pada variasi kondensor tabung besi dan pada head 1030mm
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6
0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012
daya pemompaan
e
fi
s
ien
si
lat
en
Gambar 4.14 Grafik Hubungan Efisiensi Laten terhada Daya pompa pada variasi kondensor tabung tembaga pada head 1030mm
0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012
0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012
daya pemompaan
e
fi
s
ie
ns
i
s
is
te
m
Gambar 4.15 Grafik Hubungan Efisiensi Sistem terhada Daya pompa pada variasi kondensor tabung tembaga untuk head 1030mm
,
56
5.1 Kesimpulan
1. Karakteristik pompa energi termal mudah dibuat dengan bahan yang ada di pasar lokal dan dengan teknologi yang sederhana.
2. Dari penelitian didapat daya maksimum pemompaan terjadi pada kondensor tabung besi dengan head 1710 mm dengan daya pemompaan rata rata 4,3 mW, Efisiensi sensibel maksimum terjadi pada kondensor tabung plastik dengan head 1030 mm dengan efisiensi sensibel rata rata 54,028%, Efisiensi laten maksimum terjadi pada kondensor tabung plastik dengan head 1030 mm dengan efisiensi laten rata rata 2,9%, Efisiensi evaporator maksimum terjadi pada kondensor tabung plastik dengan head 1030 mm dengan efisiensi evaporator rata rata 56,91%, Efisiensi sistem maksimum terjadi pada kondensor tabung besi dengan head 1030 mm dengan efisiensi sistem rata rata 0,1%.
5.2 Saran
1, Pengukuran suhu tidak hanya sewaktu pompa menekan saja, tetapi juga pada saat menghisap (air kembali ke kolektor).
2. Waktu proses tekan dan hisap (satu siklus) sebaiknya di ukur sehingga diperoleh perhitungan yang lebih teliti.
3. pemasangan dan posisi selang perlu diperhatikan karena sangat mempengaruhi unjuk kerja dari pompa air energi termal.
5.3 Penutup
Demikian Tugas Akhir ini penulis susun, Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penyusunan Tugas Akhir ini, Oleh karena itu penulis akan sangat terbuka menerima kritik dan saran yang membangun penulis,
Semoga Tugas Akhir ini dapat berguna bagi pembaca dan demi perkembangan teknologi pompa air tenaga termal,
57
Mahkamov, K.; Orda, E.P., (2005). Solar Thermal Water Pumps: A Preliminary
Analysis of the Working Process, Journal of Solar Energy Engineering, February
2005, Volume 127, Issue 1, pp. 29-36
Spindler, K.; Chandwalker, K.; Hahne, E., (1996). Small solar (thermal)
water-pumping system, Solar Energy, Volume 57, Issue 1, July 1996, Pages 69-76
Sumathy, K.; Venkatesh, A.; Sriramulu, V., (1995). The importance of the condenser
in a solar water pump, Energy Conversion and Management, Volume 36, Issue 12,
December 1995, Pages 1167-1173
Sumathy, K., (1999). Experimental studies on a solar thermal water pump, Applied
Thermal Engineering, Volume 19, Issue 5, May 1999, Pages 449-459
Wong, Y.W.; Sumathy, K., (2000). Performance of a solar water pump with n-pentane
and ethyl ether as working fluids, Energy Conversion and Management, Volume 41,
Issue 9, 1 June 2000, Pages 915-927
Wong, Y.W.; Sumathy, K., (2001). Performance of a solar water pump with ethyl
ether as working fluid, Renewable Energy, Volume 22, Issues 1-3, January-March
2001, Pages 389-394