• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAH MINIMUM KABUPATEN CIREBON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UPAH MINIMUM KABUPATEN CIREBON"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

UPAH MINIMUM KABUPATEN CIREBON

Oleh:

ERUS RUSMANA

Ka. Dinas T.K. dan Transmigrasi Kab. Cirebon dan

JASIN IKRON

Dosen Fakultas Ekonomi UNTAG Cirebon Dkk.

ABSTRAKSI

Dalam mengantisipasi perkembangan pengupahan,perlu dilakukan langkah-langkah nyata untuk membenahi pengaruh upah sesuai dengan kondisi perusahaan. Pengaturan upah tersebut dimaksudkan agar pekerja/buruh memperoleh upah yang adil dengan mempertimbangkan perkembangkan kebutuhan hidup, nilai senioritas dan masa kerja, produktivitas dan prestasi kerja, keseimbangan upah tertinggi dan terendah serta perkembangan dan kemampuan perusahaan. Penetapan Upah Minimum adalah suatu penetapan yang dikeluarkan oleh Pemerintah tentang keharusan perusahaan/seluruh usaha untuk membayarkan sejumlah upah minimum sekurang-kurangnya sebesar yang telah ditetapkan kepada pekerja yang paling rendah tingkatannya dan mempunyai masa kerja kurang 1 (satu) tahun.

Sejalan dengan pelaksanaan demokratisasi dan otonomisasi, maka Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan mengatur bahwa pemerintah menetapkan kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja/buruh dan diantaranya adalah ketentuan upah minimum yang ditetapkan oleh Gubernur. Sesuai kewenangannya sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor : Kep.226/Men/2000 tentang Perubahan Pasal 1, Pasal 3, Pasal 4, Pasal 8, Pasal 11, Pasal 20 dan Pasal 21 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : Per- 01/Men/1999 tentang Upah Minimum.

Penetapan Upah Minimum ditetapkan adalah dalam rangka mewujudkan peningkatan kesejahteraan pekerja dengan tanpa mengabaikan peningkatan produktivitas dan kemajuan perusahaan serta perkembangan perekonomian pada umumnya.Maka dengan telah keluarnya Surat

(2)

Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 561/Kep.1540-Bangsos/2011 tanggal 21 November 2011 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota Di Jawa Barat Tahun 2012, perlu disosialisasikan dan di sebarluaskan kepada seluruh lapisan masyarakat, Para Pengusaha dan Pekerja untuk dapat diketahui dan dilaksanakan oleh para pihak yang berkepentingan.

KATA KUNCI:

Upah Dan Upah Minimum

PENDAHULUAN

Upah merupakan salah satu unsur dalam pelaksanaan hubungan kerja,mempunyai peranan strategis dalam pelaksanaan hubungan industrial di tingkat perusahaan. Upah diterima seseorang sebagai imbalan atas jasa kerja yang dilakukannya bagi pihak lain, dengan demikian upah pada dasarnya harus sebanding dengan kontribusi yang diberikan oleh seseorang untuk memproduksi barang atau jasa tertentu.

Di sisi lain, pengupahan di perusahaan tergantung pada kemampuan perusahaan dalam membayar upah pekerja/buruh. Pemerintah, pengusaha dan pekerja/buruh pada umumnya mempunyai kepentingan yang sama atas sistem dan kebijakan pengupahan. Pekerja dan keluarganya sangat tergantung pada upah yang diterima untuk dapat memenuhi kebutuhan sandang, pangan, perumahan dan kebutuhan lainnya. Oleh sebab itu para pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat buruh selalu mengharapkan upah yang lebih besar untuk meningkatkan taraf hidupnya. Di lain pihak, para pengusaha/pemberi kerja sering melihat upah sebagai bagian dari biaya saja, sehingga banyak pengusaha yang meningkatkan upah secara hati-hati.

Dengan memperhatikan kepentingan kedua pihak tersebut, Pemerintah harus membuat kebijakan pengupahan yang pada titik tertentu menjaga tingkat upah tidak lebih rendah lagi. Dilain pihak diberi ruang bagi pengusaha dan pekerja merundingkan besaran upah di perusahaan masing-masing.

Dengan ditetapkannya Upah Minimum Kabupaten (UMK) Cirebon tahun 2012 yang berlaku tanggal 01 Januari 2012, maka untuk diketahui oleh masyarakat khususnya masyarakat Pengusaha dan Pekerja perlu dilakukan sosialisasi melalui media massa, media elektronik dan literatur-literatur lainnya.

(3)

HASIL DAN PEMBAHASAN

DISKRIPSI PENETAPAN UPAH MINIMUM

1. Pada tanggal 10 Juni 2011 bertempat di kantor Disnakertrans Kabupaten Cirebon telah dilaksanakan Rapat Dewan Pengupahan Kabupaten Cirebon dalam rangka pembahasan dan pengkajian mengenai pelaksanaan Survey Kebutuhan Hidup Layak, Parameter komponen Kebutuhan Hidup Layak dan Penentuan lokasi pasar yang akan menjadi obyek survey Kebutuhan Hidup Layak

2. Pada tanggal 14 sampai dengan 17 Juni 2011 dilaksanakan survey Kebutuhan Hidup Layak oleh Tim Survey Dewan Pengupahan Kabupaten Cirebon. Survey dilaksanakan pada 4 (dua) pasar tradisional yaitu 2 (dua) pasar diwilayah Barat yaitu Pasar Junjang Arjawinangun dan Pasar Pasalaran Plered serta 2 (dua) pasar diwilayah Timur yaitu Pasar Mundu dan Pasar Ciledug.

3. Pada tanggal 13 Juli 2011 dilaksanakan Study Banding ke Dewan Pengupahan Kota Tanggerang.

4. Pada tanggal 29 Juli 2011 diadakan rapat pertemuan Dewan Pengupahan Kabupaten Cirebon dan Tim survey Kebutuhan Hidup Layak Kabupaten Cirebon dalam rangka membahas dan mengkaji hasil survey Kebutuhan Hidup Layak pada tanggal 14 sampai dengan 17 Juni 2011 dan menetapkan besaran nilai Kebutuhan Hidup layak Kabupaten Cirebon Tahun 2011

Bahwa besaran nilai Kebutuhan Hidup Layak Kabupaten Cirebon tahun 2011 telah disepakati oleh Dewan Pengupahan Kabupaten Cirebon yaitu sebesar Rp.956.642,66,- (Sembilan Ratus Limapuluh Enam Ribu enam Ratus Empatpuluh Dua Rupiah Enam Puluh Enam Sen)

5. Pada tanggal 15 sampai dengan 22 September 2011 dilaksanakan Study Banding ke Daerah Perbatasan Kabupaten Cirebon yaitu :

a. Kabupaten Majalengka pada tanggal 15 September 2011; b. Kabupaten Indramayu pada tanggal 15 September 2011; c. Kabupaten Kuningan Pada tanggal 21 September 2011;

d. Kabupaten Ciamis (Perbatasan Wilayah Cirebon dengan Wilayah Priangan Timur pada tanggal 21 September 2011);

e. Kabupaten Brebes (Perbatasan Provinsi Jawa Tengah dengan Provinsi Jawa Barat pada tanggal 22 September 2011);

(4)

6. Pada tanggal 26 sampai dengan 30 September 2011 dilaksanakan Survey Kemampuan Perkembangan Perusahaan oleh tim survey Dewan Pengupahan Kabupaten Cirebon, dengan mengambil sample ke 20 (dua puluh) perusahaan.

7. Pada tanggal 11 sampai dengan 14 Oktober 2011 dilaksanakan survey pembanding nilai Kebutuhan Hidup Layak tahun 2011 oleh Tim Survey Dewan Pengupahan Kabupaten Cirebon ke 4 (empat) Pasar Tradisional yang telah disurvey sebelumnya pada tanggal 14 sampai dengan 17 Juni 2011 yaitu 2 (dua) pasar di wilayah ke Pasar Mundu dan Pasar Ciledug serta 2 (dua) Pasar di wilayah Barat ke Pasar Pasalaran Plered dan Pasar Junjang Arjawinangun.

8. Pada tanggal 28 Oktober 2011 dilaksanakan Rapat Pleno Dewan Pengupahan Kabupaten Cirebon bertempat di kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cirebon dalam rangka Pembahasan Usulan Besaran Nilai Upah Minimum Kabupaten Cirebon (UMK) tahun 2012, dan telah disepakati bahwa usulan besaran Upah Minimum Kabupaten Cirebon Tahun 2012 adalah sebesar Rp.956.650,- (Sembilan Ratus Lima Puluh Enam Ribu Enam Ratus Lima Puluh Rupiah) atau 100,007 % dari nilai Kebutuhan Hidup Layak Kabupaten Cirebon tahun 2011 (Rp.956.642,66) atau naik 5,58 % dari Upah Minimum Kabupaten Cirebon tahun 2011 (Rp.906.103,35,-).

9. Pada tanggal 03 November 2011 atas usulan dari Dewan pengupahan Kabupaten Cirebon, Bupati Cirebon merekomendasikan besaran Upah Minimum Kabupaten Cirebon Tahun 2012 sebesar Rp.956.650,- (Sembilan Ratus Lima Puluh Enam Ribu Enam Ratus Lima Puluh Rupiah) kepada Gubernur Jawa Barat.

10. Pada tanggal 21 November 2011 Gubernur Jawa Barat telah menetapkan Besaran Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Barat Tahun 2012, bahwa besaran Upah Minimum Kabupaten (UMK) Cirebon Tahun 2012 sebesar Rp.956.650,- (Sembilan Ratus Lima Puluh Enam Ribu Enam Ratus Lima Puluh Rupiah) sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 561/Kep.1540-Bangsos/2011 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Barat Tahun 2012.

11. Bahwa Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten mensosialisasikan/menyebarluaskan Besaran Upah Minimum Kabupaten Cirebon Tahun 2012 kepada masyarakat Pengusaha dan Pekerja dengan diterbitkannya Surat Edaran Bupati Cirebon Nomor : 561/3096/Disnakertrans tanggal 25 November 2011.

(5)

Adapun bentuk Sosialisasi adalah sebagai berikut:

a. Mengundang para Pengusaha yang ada di Wilayah Kabupaten Cirebon dalam bentuk klasikal;

b. Penyebarluasan Surat Edaran Bupati Cirebon Nomor. 561/3096/Disnakertrans tanggal 25 November 2011 tentang

Upah Minimum Kabupaten Cirebon Tahun 2012, kepada Dinas/Instansi terkait, Kecamatan-kecamatan, para Kepala Desa Se - Kabupaten Cirebon, Perusahaan .

c. Sosialisasi melalui media masa (Radar Cirebon, Rakyat Cirebon dan Kabar Cirebon).

d. Sosialisasi melalui media elektronik (Radio RRI, Ranggajati, Cirebon FM, RCTV dan Cirebon TV).

PROSES PENETAPAN UPAH MINIMUM

Proses Penetapan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Cirebon Tahun 2012 di mulai dengan melaksanakan :

A. Survey Kebutuhan Hidup Layak (KHL)

Survey Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dilaksanakan di empat Pasar Tradisional pada tanggal 14 sampai dengan 17 Juni 2011 yaitu :

a. Wilayah Barat

- Pasar Pasalaran Plered

- Pasar Junjang Arjawinangun b. Wilayah Timur

- Pasar Mundu

- Pasar Ciledug

Pasar yang menjadi lokasi survey ditetapkan dengan memperhatikan aspek geografis dan demografis. Secara geografis, lokasi pasar ditetapkan berdasarkan lokasi pasar yang berada di tengah serta bagian barat dan timur Kabupaten Cirebon. Secara Demografis lokasi pasar yang dipilih adalah pasar yang paling dekat dengan lokasi pemukiman para pekerja atau berada di lingkungan komunitas pekerja.

Meski ditetapkan 4 (empat) lokasi pasar berdasarkan lokasi geografis dan kedekatan dengan pemukiman pekerja, Tim Survey Dewan Pengupahan Kabupaten Cirebon telah memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

(6)

1. Survey harga di lakukan di pasar tradisional yang menjual barang eceran, bukan pasar induk/pasar swalayan;

2. Survey kebutuhan yang bukan termasuk pangan dan sandang tidak dilakukan di pasar tradisional adalah listrik, air, tempat rekreasi dan transportasi.

Dengan memperhatikan fluktuasi harga di pasar yang tergantung pada waktu tertertentu saat jumlah permintaan meningkat sehingga harga-harga cenderung naik, maka penting untuk memperhatikan waktu pelaksanaan survey. Penetapan waktu dilakukan untuk memperoleh harga barang kebutuhan yang wajar/normal sesuai dengan praktek perniagaan sehari-hari. Oleh sebab itu, ditetapkan waktu yang paling memadai untuk memperoleh harga yang wajar bagi setiap barang kebutuhan yang tercakup dalam Kebutuhan Hidup Layak. Waktu yang dianggap pasar memberikan harga yang wajar adalah pada pagi hari antara pukul 07.00 – 11.00 WIB, di luar bulan-bulan menjelang perayaan hari besar keagamaan dan menjelang tahun baru.

Untuk memperoleh data yang diperoleh sesuai dengan kondisi nyata, maka Tim Survey Kebutuhan Hidup Layak menggunakan tehnik-tehnik sebagai berikut :

1. Membangun kedekatan dengan sumber data (penjual barang); 2. Bergaya sebagai pembeli;

3. Bertanya kepada pembeli .

Besaran Kebutuhan Hidup Layak Kabupaten Cirebon Tahun 2011 telah disepakati sebesar Rp. 956.642,66,- (Sembilan Ratus Lima Puluh EnamRibu enam ratus Empat Puluh Dua Rupiah Enam Puluh Enam Sen). B. Study Banding Ke Daerah Perbatasan Kabupaten Cirebon

1. Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah

- Bahwa besaran Kebutuhan Hidup Layak Kabupaten Brebes

Provinsi Jawa Tengah adalah sebesar Rp.842.148,70;

- Bahwa Dewan Pengupahan Kabupaten Brebes telah

mengadakan sidang dengan Dewan Pengupahan Provinsi Jawa Tengah dan telah disepakati bahwa untuk besaran Nilai Kebutuhan Hidup Layak Kabupaten Brebes diambil nilai rata-rata hasil Survey Kebutuhan Hidup Layak pada bulan Januari 2011 sampai dengan bulan Agustus 2011;

(7)

- Dalam pelaksanaan sidang Dewan Pengupahan tersebut telah

memperhatikan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Per.17/Men/VIII/2005 tanggal 26 Agustus 2005 yang telah mengisyaratkan bahwa Penetapan UMK dengan tahapan pencapaian KHL dalam musyawarah telah ditetapkan pentahapan pencapaian UMK terhadap KHL di Kabupaten Brebes adalah sebagai berikut :

a. Pentahapan UMK terhadap KHL tahun 2011 adalah 88 %; b. Pentahapan UMK terhadap KHL tahun 2012 adalah 94 %; c. Pentahapan UMK terhadap KHL tahun 2013 adalah 100 %.

- Bahwa Dewan Pengupahan Kabupaten Brebes telah mengadakan Rapat penetapan Besaran Upah Minimum Kabupaten Brebes pada tanggal 21 September 2011 dan telah disepakati untuk besaran Upah Minimum Kabupaten Brebes tahun 2012 sebesar Rp.775.000,00;

2. Kabupaten Majalengka

- Bahwa survey Kebutuhan Hidup Layak di Kabupaten

Majalengka dilaksanakan di 4 (empat) pasar tradisional;

- Bahwa besaran nilai Kebutuhan Hidup Layak Kabupaten

Majalengka tahun 2011 sebesar Rp.903,504,26;

- Bahwa Survey Kebutuhan Hidup Layak tahun 2011 dilaksanakan oleh Tim Survey Dewan Pengupahan Kabupaten Majalengka;

- Bahwa Upah Minumum Kabupaten Majalengka Tahun 2011

sebesar Rp.763.000,00;

- Bahwa Dewan Pengupahan Kabupaten Majalengka telah

mengadakan Rapat penetapan Besaran Upah Minimum Kabupaten Majalengka dan telah disepakati untuk besaran Upah Minimum Kabupaten Majalengka tahun 2012 sebesar Rp.800.000,- dengan mengalami kenaikan sebesar Rp.37.000 atau 4,85 % dengan pencapaian KHL sebesar 88,54 %.

3. Kabupaten Kuningan

- Bahwa survey Kebutuhan Hidup Layak di Kabupaten Kuningan

(8)

- Bahwa besaran nilai Kebutuhan Hidup Layak Kabupaten

Kuningan tahun 2011 sebesar Rp. 859.149,10;

- Bahwa Survey Kebutuhan Hidup Layak tahun 2011 dilaksanakan

oleh Tim Survey Dewan Pengupahan Kabupaten Kuningan;

- Bahwa Survey Kebutuhan Hidup Layak dilaksanakan dari bulan Januari 2011 sampai dengan bulan Agustus 2011;

- Bahwa Dewan Pengupahan Kabupaten Kuningan akan mengadakan Survey pembanding untuk Nilai Kebutuhan Hidup Layak pada minggu kedua pada bulan Oktober 2011;

- Sedangkan besaran Upah Minimum Kabupaten Kuningan tahun

2011 sebesar Rp.749.000,00;

- Bahwa Dewan Pengupahan Kabupaten Kuningan telah mengadakan Rapat penetapan Besaran Upah Minimum Kabupaten Kuningan dan telah disepakati untuk besaran Upah Minimum Kabupaten Kuningan tahun 2012 sebesar Rp.805.000,- dengan mengalami kenaikan sebesar Rp.56.000 atau 7,48 % dengan pencapaian KHL sebesar 93,69 %.

4. Kabupaten Indramayu

- Bahwa survey Kebutuhan Hidup Layak di Kabupaten Indramayu

dilaksanakan di 4 (empat) pasar tradisional;

- Bahwa besaran nilai Kebutuhan Hidup Layak Kabupaten Indramayu tahun 2011 sebesar Rp.992.703,00;

- Bahwa Survey Kebutuhan Hidup Layak tahun 2011 dilaksanakan

oleh Tim Survey Dewan Pengupahan Kabupaten Indramayu;

- Sedangkan untuk besaran Upah Minimum Kabupaten Indramayu

Tahun 2011 sebesar Rp.994.190,00;

- Bahwa Dewan Pengupahan Kabupaten Indramayu telah mengadakan Rapat penetapan Besaran Upah Minimum Kabupaten Indramayu pada tanggal 20 Oktober 2011 dan telah disepakati untuk besaran Upah Minimum Kabupaten Indramayu tahun 2012 sebesar Rp.994.864,33,- dengan mengalami kenaikan sebesar Rp.55.674,33 atau 5,37 % dengan pencapaian KHL sebesar 100 %.

(9)

- Bahwa survey Kebutuhan Hidup Layak di Kota Cirebon

dilaksanakan di 3 (tiga) pasar tradisional;

- Bahwa besaran nilai Kebutuhan Hidup Layak Kota Cirebon tahun

2011 sebesar Rp.980.528,75;

- Bahwa Survey Kebutuhan Hidup Layak tahun 2011 dilaksanakan oleh Tim Survey Dewan Pengupahan Kota Cirebon;

- Sedangkan besaran Upah Minimum Kota Cirebon Tahun 2011 sebesar Rp.923.000,00;

- Bahwa Dewan Pengupahan Kota Cirebon telah mengadakan

Rapat penetapan Besaran Upah Minimum Kota Cirebon pada tanggal 18 Oktober 2011 dan telah disepakati untuk besaran Upah Minimum Kota Cirebon tahun 2012 sebesar Rp.980.000,- dengan mengalami kenaikan sebesar Rp.57.000 atau 6,17 % dengan pencapaian KHL sebesar 99,95 %.

6. Kabupaten Ciamis (Wilayah Priangan Timur)

- Bahwa survey Kebutuhan Hidup Layak di Kabupaten Ciamis dilaksanakan di 3 (tiga) pasar tradisional;

- Bahwa besaran nilai Kebutuhan Hidup Layak Kabupaten Ciamis

tahun 2011 sebesar Rp.913.000,-;

- Bahwa Survey Kebutuhan Hidup Layak dilaksanakan dari bulan

Januari 2011 sampai dengan bulan Agustus 2011;

- Bahwa Survey Kebutuhan Hidup Layak tahun 2011 dilaksanakan oleh Tim Survey Dewan Pengupahan Kabupaten Ciamis;

- Sedangkan besaran Upah Minimum Kabupaten Ciamis Tahun

2011 sebesar Rp.741.800,00;

- Bahwa Dewan Pengupahan Kabupaten Ciamis telah mengadakan

Rapat penetapan Besaran Upah Minimum Kabupaten Ciamis dan telah disepakati untuk besaran Upah Minimum Kabupaten Ciamis tahun 2012 sebesar Rp.793.750,- dengan mengalami kenaikan sebesar Rp.51.950 atau 7 % dengan pencapaian KHL sebesar 86,93 %.

(10)

C. Survey Kemampuan, Perkembangan dan Kelangsungan Perusahaan

Bahwa dari hasil Survey Kemampuan Perkembangan dan Kelangsungan Perusahaan yang dilaksanakan terhadap 20 (dua puluh) Perusahaan dapat disimpulkan bahwa untuk kenaikan Upah Minimum Kabupaten Cirebon Tahun 2012 perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Kelangsungan usaha untuk jangka panjang, apabila kenaikan yang tinggi ada kemungkinan perusahaan akan direlokasi ke Kabupaten lain.

2. Kenaikan Persentasi (%) agar melihat dan menyesuaikan daerah sekitar dan tidak melebihi inflasi serta dapat disesuaikan dengan perekonomian daerah.

3. Kenaikan untuk tidak memberatkan kepada Pengusaha agar kelangsungan Perusahaan tetap berjalan dan kedepan bisa menyerap tenaga kerja baru

4. Kenaikan dengan mempertimbangkan semua aspek termasuk kemampuan perusahaan agar iklim investasi di Kabupaten Cirebon menjadi baik.

5. Kenaikan agar disesuaikan dengan kebutuhan hidup pekerja dan dilaksanakan untuk memperbaiki kesejahteraan pekerja

6. Kenaikan agar ditinjau ulang karena banyak perusahaan yang sudah drop order

7. Kenaikan akan mengikuti dan berupaya menyesuaikan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

D. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) dan Laju Inflasi

1. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) yaitu sebesar 4,96 %; 2. Laju Inflasi bulan September 2011 sebesar 0,27 %;

Inflasi tahun ke tahun Kabupaten Cirebon (bulan September 2010 sampai dengan bulan September 2011) sebesar 3,30 %.

E. Kondisi Pasar Kerja

Pasar kerja sebagai proses mempertemukan kesempatan kerja dengan pencari kerja, sehingga sangat berpengaruh terhadap nilai tawar kerja.

(11)

Dalam keadaan dimana tingkat pengangguran tinggi mengakibatkan permintaan tenaga kerja lebih rendah dari permintaan, mengakibatkan posisi tawar tenaga kerja rendah dan akibatnya tingkat upah juga rendah. Sebaliknya dalam kondisi permintaan tenaga kerja lebih tinggi dari penawaran, maka posisi tawar pekerja juga meningkat, yang berpengaruh terhadap peningkatan upah.

Kondisi pasar kerja dari bulan Januari 2011 sampai dengan bulan Agustus 2011 yaitu :

1. Pencari Kerja sebanyak 14.618 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 6.247 orang dan perempuan sebanyak 8.361;

2. Penempatan Tenaga Kerja sebanyak 5.970 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 1.782 orang dan perempuan sebanyak 4.188 orang

Bahwa dapat disimpulkan kondisi pasar kerja Kabupaten Cirebon dari bulan Januari 2011 sampai dengan Agustus 2011 sekitar 40,84 %.

UPAH MINIMUM KABUPATEN CIREBON TAHUN 2012 A. Tujuan Ditetapkan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Cirebon

Tujuan ditetapkan Upah minimum Kabupaten (UMK) Cirebon adalah sebagai jaring pengaman agar upah tidak merosot, mengurangi kesenjangan upah terendah dan tertinggi dan meningkatkan penghasilan pekerja pada tingkat paling bawah.

B. Pengertian

1. Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundangan-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.

2. Upah Minimum Kabupaten (UMK) adalah upah bulanan terendah yang terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap.

(12)

a. Setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak,milik orang perseorangan,milik persekutuan,atau milik badan hukum,baik milik swasta maupun milik negara yang mempekerjakan pekerja/buruh dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain ;

b. Usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.

C. Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 90 dan pasal 185 tentang Sanksi Pidana tidak melaksanakan Upah Minimum;

2. Keputusan Presiden Nomor 107 Tahun 2004 Tentang Dewan Pengupahan;

3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : Per.01/Men/1999 Tentang Upah Minimum;

4. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : Kep-226/Men/2000 tentang Perubahan Pasal (1) ,Pasal (3), Pasal 4 Pasal (8), Pasal (11), Pasal (20) dan Pasal (21) Permenaker Nomor : Per.01/Men/1999 tentang Upah Minimum;

5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor.Per 17/VIII/2005 tentang Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak (KHL);

6. Keputusan Bupati Cirebon Nomor: 560/Kep.372-Disnakertrans/2011 tanggal 27 Juli 2011 tentang Pembentukan Dewan Pengupahan Kabupaten Cirebon Masa Bhakti 2011-2014;

7. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor.561/Kep.1540-Bangsos/2011 tanggal 21 November 2011 Tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota Di Jawa Barat Tahun 2012.

D. Keputusan Gubernur Jawa Barat Tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Barat Tahun 2012

Upah Minimum Kabupaten Cirebon telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 561/Kep.1540-Bangsos/2011 Tanggal 21 November 2011 Tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota Di Jawa Barat Tahun 2012.

(13)

Bahwa besaran Upah Minimum Kabupaten (UMK) Cirebon Tahun 2012 sebesar Rp.956.650,- (Sembilan Ratus Lima Puluh Enam Ribu Enam Ratus Lima Puluh Rupiah) per bulan.

E. Pelaksanaan UMK

Semua perusahaan wajib melaksanakan ketentuan upah minimum. Bagi perusahaan yang melanggar ketentuan atau tidak melaksanakan ketentuan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Cirebon dikenakan sanksi pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp.100.000.000,- (Seratus juta Rupiah) dan paling banyak Rp.400.000.000,- (Empat Ratus Juta Rupiah) dan merupakan tindak pidana kejahatan (Undang-undang Nomor.13 Tahun 2003 Pasal 185 ayat (1)

Dalam melaksanakan Upah Minimum Kabupaten (UMK) berlaku ketentuan sebagai berikut :

1. Perusahaan dilarang membayar upah lebih rendah dari upah minimum 2. Dalam hal perusahaan yang telah memberikan upah lebih tinggi dari

ketentuan Upah Minimum Kabupaten (UMK) tidak dibenarkan untuk mengurangi dan atau menurunkan upah.

3. Bagi pekerja yang berstatus tetap,tidak tetap dan dalam keadaan masa percobaan upah diberikan serendah-rendahnya sebesar Upah Minimum Kabupaten (UMK) .

4. Upah Minimum Kabupaten (UMK) hanya berlaku bagi pekerja yang mempunyai masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun.

5. Peninjauan besarnya upah pekerja dengan masa kerja lebih dari 1 (satu) tahun dilakukan atas kesepakatan tertulis antara pekerja/serikat pekerja dengan pengusaha.

6. Bagi pekerja dengan sistem borongan atau berdasarkan satuan hasil yang dilaksanakan 1 (satu) bulan atau lebih rata-rata sebulan serendah-rendahnya sebesar Upah Minimum Kabupaten (UMK).

7. Upah pekerja harian lepas, ditetapkan secara upah bulanan yang dibayarkan berdasarkan jumlah hari kehadiran dengan perhitungan upah sehari :

a. Bagi perusahaan dengan sistem waktu kerja 6 (enam) hari dalam seminggu, upah sebulan dibagi 25 (duapuluh Lima).

(14)

b. Bagi perusahaan dengan sistem waktu 5 (lima) hari dalam seminggu,upah sebulan dibagi 21 (duapuluh satu).

8. Peninjauan besarnya upah bagi pekerja yang telah menerima upah lebih tinggi dari Upah Minimum Kabupaten (UMK) Cirebon tahun 2012 dilakukan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Perusahaan (PP), Perjanjian Kerja (PK), atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

9. Dengan kenaikan upah minimum, pekerja harus memelihara prestasi kerja sehingga tidak lebih rendah dari prestasi kerja sebelum kenaikan upah.

10. Ukuran prestasi kerja untuk masing-masing perusahaan dirumuskan bersama oleh pengusaha dan pekerja atau serikat pekerja/serikat buruh atau LKS Bipartit yang bersangkutan.

TABEL 1:

REKAPITULASI DATA UPAH MINIMUM KABUPATEN CIREBON DENGAN PENCAPAIAN KEBUTUHAN HIDUP LAYAK :

NO. TAHUN UPAH MINIMUM KABUPATEN (RP) KEBUTUHAN HIDUP LAYAK (RP) PENCAPAIAN (%) 1. 2006 526.125,00 634.129,63 82,97 2. 2007 600.000,00 718.814,54 83,47 3. 2008 661.000,00 723.259,15 91,39 4. 2009 746.000,00 812.000,00 91,87 5. 2010 825.000,00 876.960,00 94,07

(15)

6. 2011 906.103,35 906.103,35 100,00

7. 2012 956.650,00 956.642,66 100,007

TABEL 2:

PERBANDINGAN UMK CIREBON TAHUN 2011 DENGAN TAHUN 2012

NO TAHUN BESARAN UMK UPAH HARIAN KET

5 HARI KERJA 6 HARI KERJA 1. 2011 906.103,35 43.147,77 36.244,13 Kenaikan UMK sebesar Rp. 50.546,67 (5,58%) 2. 2012 956.650,00 45.554,76 38.266,00 TABEL 3:

PERBANDINGAN UPAH MINIMUM DI WILAYAH III CIREBON DAN WILAYAH PERBATASAN TAHUN 2012

NO KABUPATEN/KOTA BESARAN UMK KETERANGAN 1. KABUPATEN CIREBON Rp.956.650,00 2. KOTA CIREBON Rp.980.000,00 3. KABUPATEN KUNINGAN Rp.805.000,00

(16)

4. KABUPATEN

MAJALENGKA Rp.800.000,00 Terendah 5. KABUPATEN INDRAMAYU Rp.994.864,33 Tertinggi 6. KABUPATEN BREBES (JATENG) Rp.775.000,00 Perbatasan Provinsi 7. KABUPATEN CIAMIS Rp.793.750,00 Perbatasan Wil III dengan Wil Priangan Timur

TABEL 4:

REKAPITULASI UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT TAHUN 2012

(SK Gubernur Jawa Barat Nomor 561/Kep.1540-Bangsos/2012 Tgl.21 November 2011)

NO. KABUPATEN/KOTA BESARAN

1. Kabupaten Cianjur Rp. 876.500,00 2. Kota Sukabumi Rp. 890.000,00 3. Kota Cirebon Rp. 980.000,00 4. Kabupaten Cirebon Rp. 956.650,00 5. Kabupaten Garut Rp. 880.000,00 6. Kota Tasikmalaya Rp. 950.000,00 7. Kabupaten Tasikmalaya Rp. 946.000,00 8. Kabupaten Ciamis Rp. 793.750,00 9. Kota Banjar Rp. 780.000,00 10. Kabupaten Bandung Rp. 1.223.800,00

11. Kabupaten Bandung Barat Rp. 1.236.991,00

12. Kota Bandung Rp. 1.271.625,00

13. Kota Cimahi Rp. 1.209.442,00

(17)

15. Kabupaten Kuningan Rp. 805.000,00 16. Kabupaten Majalengka Rp. 800.000,00 17. Kota Indramayu Rp. 994.864,33 18. Kabupaten Purwakarta Rp. 1.047.500,00 19. Kabupaten Subang Rp. 862.500,00 20. Kabupaten Subang Rp. 1.240.000,00 21. Kabupaten Karawang Rp. 1.269.227,00 22. Kabupaten Sukabumi Rp. 885.000,00 23. Kota Bekasi Rp. 1.422.252,00 24. Kabupaten Bekasi Rp. 1.491.866,00 25. Kota Depok Rp. 1.424.797,00 26. Kabupaten Bogor Rp. 1.269.320,00

F. Penangguhan Pelaksanaan UMK

Bagi perusahaan yang tidak mampu melaksanakan ketentuan Upah Minimum dapat mengajukan penangguhan dengan persyaratan yang telah ditentukan. Permohonan penangguhan pelaksanaan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Cirebon diajukan kepada Gubernur Jawa Barat melalui Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat.

G. Pengajuan Penangguhan Pelaksanaan UMK

Bagi perusahaan yang tidak mampu melaksanakan ketentuan Upah minimum Kabupaten (UMK) dapat mengajukan penangguhan Upah Minimum Kabupaten (UMK) kepada Gubernur Jawa Barat selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sebelum berlakunya Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 561/Kep.1540-Bangssos/2011 tanggal 21 November 2011, dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Permohonan penanguhan didasarkan atas kesepakatan tertulis antara pengusaha dan pekerja atau serikat pekerja/serikat buruh yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Cirebon yang memiliki anggota lebih dari 50 % dari seluruh pekerja diperusahaan untuk dapat mewakili pekerja/buruh dalam perundingan untuk menyepakati penangguhan.

(18)

2. Dalam hal disatu perusahaan terdapat lebih dari 1 (satu) serikat pekerja/serikat buruh,maka yang berhak mewakili pekerja/buruh melakukan perundingan untuk menyepakati penangguhan adalah serikat pekerja/serikat buruh yang memiliki anggota lebih dari 50 % dari seluruh jumlah pekerja/buruh diperusahaan tersebut.

3. Apabila dalam point (2) tidak terpenuhi maka serikat pekerja/serikat buruh dapat melakukan koalisi sehingga tercapai jumlah lebih dari 50 % dari seluruh jumlah pekerja/buruh diperusahaan tersebut untuk mewakili perundingan dalam menyepakati penangguhan. Dan apabila masih tidak terpenuhi maka para pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat buruh membentuk tim perunding yang keanggotaannya ditentukan secara proporsional berdasarkan jumlah pekerja/buruh dan anggota masing-masing serikat pekerja/serikat buruh.

4. Dalam hal perusahaan belum terbentuk serikat pekerja/serikat buruh, maka perundingan untuk menyepakati penangguhan pelaksanaan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Cirebon dibuat antara pengusaha dan pekerja/buruh yang mendapat mandat untuk mewakili lebih dari 50 % penerima Upah Minimum di perusahaan.

Kesepakatan tersebut dilampiri :

a. Naskah asli kesepakatan tertulis antara pengusaha dengan serikat pekerja/serikat buruh atau pekerja/buruh perusahaan yang bersangkutan.

b. Salinan akte pendirian perusahaan,

c. Laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari neraca perhitungan rugi/laba beserta penjelasan- penjelasan untuk 2 (dua) tahun terakhir.

d. Perkembangan produksi dan pemasaran selama 2 (dua) tahun yang akan datang.

e. Data upah menurut jabatan pekerja/buruh.

f. Jumlah pekerja/buruh seluruhnya dan jumlah pekerja/buruh yang dimohonkan penangguhan pelaksanaan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Cirebon tahun 2012.

g. Surat pernyataan kesediaan perusahaan untuk melaksanakan pembayaran upah minimum yang baru setelah berakhirnya waktu penangguhan.

(19)

5. Gubernur atau pejabat yang ditunjuk, dapat meminta akuntan publik untuk memeriksa keadaan keuangan guna membuktikan ketidakmampuan perusahaan tersebut atas biaya perusahaan.

6. Persetujuan/penolakan penangguhan ditetapkan oleh gubernur atau pejabat yang ditunjuk oleh gubernur berlaku untuk paling lama 12 (dua belas) bulan.

7. Persetujuan penangguhan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Cirebon tahun 2012 diberikan kepada pengusaha dalam bentuk :

a. Membayar Upah Minimum sesuai Upah minimum yang lama, atau ;

b. Membayar Upah Minimum lebih tinggi dari Upah Minimum lama tetapi lebih rendah dari Upah Minimum baru, atau ;

c. Menaikan Upah Minimum secara bertahap.

8. Persetujuan/penolakan atas permohonan penangguhan yang diajukan oleh pengusaha,diberikan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan terhitung sejak diterima secara lengkap permohonan penangguhan upah minimum.

9. Apabila waktu yang ditetapkan sebagaimana dimaksud poin (7) telah melampaui dan belum ada keputusan dari Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk oleh Gubernur,permohonan penangguhan yang telah memenuhi persyaratan dianggap telah disetujui.

10. Selama permohonan penangguhan masih dalam proses penyelesaian, perusahaan yang bersangkutan dapat membayar upah yang biasa diterima pekerja.

11. Dalam hal permohonan penangguhan ditolak, upah yang diberikan pengusaha kepada pekerja serendah-rendahnya sama dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Cirebon yang berlaku terhitung tanggal mulai berlakunya ketentuan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Cirebon yang baru.

TATA CARA PENANGGUHAN Dasar Hukum :

1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 90 ayat (2) yang berisi Bagi perusahaan yang tidak mampu membayar upah minimum kabupaten dapat dilakukan penangguhan.

(20)

2. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : Kep.231/Men/2003 tanggal 31 Oktober 2003 tentang Tata Cara Penangguhan Pelaksanaan Upah Minimum.

Bagi Perusahaan yang tidak mampu melaksanakan ketetapan Upah Minimum Kabupaten (UMK) dapat mengajukan Permohoonan ijin Penangguhan kepada Gubernur Jawa Barat melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Permohonan penangguhan didasarkan atas kesepakatan tertulis antara pengusaha dan pekerja atau serikat pekerja/serikat buruh yang tercatat pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang memiliki anggota lebih dari 50 % dari seluruh pekerja diperusahaan untuk dapat mewakili pekerja/buruh dalam perundingan untuk menyepakati penangguhan. 2. Dalam hal disatu perusahaan terdapat lebih dari 1 (satu) serikat

pekerja/serikat buruh,maka yang berhak mewakili pekerja/buruh melakukan perundingan untuk menyepakati penangguhan adalah serikat pekerja/serikat buruh yang memiliki anggota lebih dari 50 % dari seluruh jumlah pekerja/buruh diperusahaan tersebut.

3. Apabila dalam point (2) tidak terpenuhi maka serikat pekerja/serikat buruh dapat melakukan koalisi sehingga tercapai jumlah lebih dari 50 % dari seluruh jumlah pekerja/buruh diperusahaan tersebut untuk mewakili perundingan dalam menyepakati penangguhan. Dan apabila masih terpenuhi, maka para pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat buruh membentuk tim perunding yang keanggotaannya ditentukan secara proposional berdasarkan jumlah pekerja/buruh dan anggota masing-masing serikat pekerja/serikat buruh.

4. Dalam hal perusahaan belum terbentuk serikat pekerja/serikat buruh,maka perundingan untuk menyepakati penangguhan pelaksanaan Upah Minimum dibuat antara pengusaha dengan pekerja/buruh yang mendapat mandat untuk mewakili lebih dari 50 % penerima upah minimum diperusahaan, disertai dengan :

a. Naskah asli kesepakatan tertulis antara pengusaha dengan serikat pekerja/serikat buruh atau pekerja/buruh perusahaan yang bersangkutan

b. Salinan Akte pendirian diperusahaan

c. Laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari neraca perhitungsn rugi/laba beserta penjelasan-penjelasan untuk 2 (dua) tahun terakhir.

(21)

d. Perkembangan produksi dan pemasaran selama 2 (dua) tahun terakhir,serta rencana produksi dan pemasaran untuk 2 (dua) tahun yang akan datang

e. Data upah menurut jabatan pekerja/buruh

f. Jumlah pekerja/buruh seluruhnya dan jumlah pekerja/buruh yang dimohonkan penangguhan pelaksanaan Upah Minimum Kabupaten (UMK)

g. Surat pernyataan kesediaan perusahaan untuk melaksanakan upah minimum yang baru setelah berakhirnya waktu penangguhan.

5. Permohonan Penangguhan pelaksanaan Upah Minimum diajukan oleh pengusaha kepada Gubernur melalui Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi provinsi Jawa Barat paling lambat 10 (sepuluh) hari sebelum tanggal berlakunya Upah Minimum Kabupaten (UMK).

6. Persetujan/penolakan penangguhan ditetapkan oleh Gubernur atau pejabat yang ditunjuk oleh Gubernur berlaku untuk waktu paling lama 12 (duabelas) bulan

7. Persetujuan penangguhan Upah Minimum Kabupaten (UMK) diberikan kepada pengusaha dalam bentuk :

a. Membayar Upah Minimum sesuai Upah minimum yang lama, atau ; b. Membayar Upah Minimum lebih tinggi dari Upah Minimum lama

tetapi lebih rendah dari Upah Minimum baru, atau ; c. Menaikan Upah Minimum secara bertahap

8. Persetujuan/penolakan atas permohonan penangguhan yang diajukan oleh pengusaha,diberikan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan terhitung sejak diterima secara lengkap permohonan penangguhan upah minimum.

9. Apabila waktu yang ditetapkan sebagaimana dimaksud point (7) telah melampaui dan belum ada keputusan dari Gubernur atau pejabat yag ditunjuk oleh Gubernur,permohonan penangguhan yang telah memenuhi persyaratan dianggap disetujui

10. Selama permohonan penangguhan masih dalam proses penyelesaian,perusahaan yang bersangkutan dapat membayar upah yang biasa diterima oleh pekerja

11. Dalam hal permohonan penangguhan ditolak, upah yang diberikan pengusaha kepada pekerja serendah-rendahnya sama dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Cirebon yang berlaku terhitung tanggal mulai berlakunya ketentuan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Cirebon yang baru.

(22)

KESIMPULAN

1. Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (pasal 27 ayat (2) UUD 1945).

2. Bahwa besaran Upah Minimum Kabupaten (UMK) Cirebon Tahun 2012 sebesar Rp.956.650,- (Sembilan Ratus Lima Puluh Enam Ribu Enam Ratus Lima Puluh Rupiah) per bulan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 561/Kep.1540-Bangsos/2011 tanggal 21 November 2011 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Barat Tahun 2012;

2. Surat Edaran Bupati Cirebon No. 561/3096/Disnakertrans tanggal 25 November 2011 tentang Upah Minimum Kabupaten Cirebon Tahun 2010;

3. Rekomendasi Bupati Cirebon Nomor 560/2809/Disnakertrans tanggal 3 November 2011 tentang Rekomendasi Upah Minimum Kabupaten Cirebon Tahun 2012;

4. Berita Acara Kesepakatan Dewan Pengupahan Kabupaten Cirebon Tanggal 28 Oktober 2011 tentang Besaran Upah Minimum Kabupaten Cirebon Tahun 2012;

5. Berita Acara Kesepakatan Dewan Pengupahan Kabupaten Cirebon Tanggal 29 Juli 2011 tentang Besaran Nilai Kebutuhan Hidup Layak Kabupaten Cirebon Tahun 2011; 6. Keputusan Ketua Dewan Pengupahan Kabupaten Cirebon

Nomor: Kep. 10-Depekab/VI/2011 tentang Pembentukan Tim Survey Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Tahun 2011;

7. Berita Acara Kesepakatan Dewan Pengupahan Kabupaten Kabupaten Cirebon Tanggal 10 Juni 2011 tentang Kesepakatan Komponen Survey Kebutuhan Hidup Layak

(23)

Kabupaten Cirebon Tahun 2011;

8. Rekapitulasi Data Upah Minimum Kabupaten Cirebon dari Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2012;

9. Perbandingan UMK Cirebon Tahun 2011 dengan Tahun 2012 10. Perbandingan Upah Minimum Kabupaten/Kota di Wilayah III

Cirebon dan Wilayah Perbatasan Tahun 2012

11. Rekapitulasi Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Barat Tahun 2012;

12. Keputusan Bupati Cirebon Nomor: 560/Kep.372-Disnakertrans/2011 tanggal 27 Juli 2011 tentang

Pembentukan Dewan Pengupahan Kabupaten Cirebon Masa Bhakti 2011 - 2014;

13. Dokumentasi Kegiatan Dewan Pengupahan Kabupaten Cirebon Tahun 2011.

Referensi

Dokumen terkait

Disse resultatene viste at musikk har positiv effekt på oksygenmetning, hjertefrekvens og respirasjonsfrekvens hos for tidlig fødte barn.. Cassidy (2009) studerte effekten

Dari beberapa peneliti tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang performance test dalam produksi pompa seperti head pada pompa, kapasitas pompa,

Kekurangan ampas di PG selayaknya dapat diatasi karena tebu memiliki kadar ampas yang cukup untuk bahan bakar ketel, dengan instalasi yang seimbang, peralatan yang

Berdasarkan hasil tes unjuk kerja yang telah dilaksanakan di kelas XII SMAN 2 Ciamis kemampuan menulis cerpen setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think

Komitmen organisasi adalah dorongan dari dalam individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih

Berdasarkan hasil pembahasan masalah dalam penulisan hukum yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Tari

Berdasarkan rekapitulasi hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan skor rata-rata guru dalam melaksanakan pembelajaran Matematika pada materi operasi hitung bilangan

Setelah mendapatkan ijin untuk melaksanakan kegiatan pengabdian, pengabdi kemudian melakukan pertemuan dengan pelatih ekstra kurikuler yoga di SMKN 2 Singaraa dan