• Tidak ada hasil yang ditemukan

BOBBY HELMI Pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi Stok bina guna medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BOBBY HELMI Pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi Stok bina guna medan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM ROLL KEDEPAN DENGAN MENGGUNAKAN GAYA MENGAJAR RESIPROKAL PADA SISWA KELAS X

SMK PUTRA ANDA BINJAI TAHUN AJARAN 2015/2016 BOBBY HELMI

Pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi Stok bina guna medan

ABSTRAK

Lokasi penelitian ini adalah di SMK Putra Anda Binjai.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2016.Subjek penerima tindakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa siswi kelas X-4 SMK Putra Anda Binjai.Yang berjumlah 29 orang siswa.Yang terdiri dari putri 19 siswa dan putra 10 siswa.Pada setiap penelitian dalam ilmu pengetahuan umumnya bertujuan untuk menemukan dan mengembangkan serta menguji kebenaran dari suatu ilmu pengetahuan. Metode penelitian adalah cara yang dilakukan guru untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research).

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar roll kedepan. Pada siklus I dari 29 orang siswa, terdapat 15 siswa (51,72%) yang sudah tuntas dalam belajar dan sisanya 14 siswa (48,28%) yang belum tuntas. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 72,70. Pada siklus II dari 29 orang siswa, terdapat 26 siswa (89,65%) yang sudah tuntas dalam belajar dan sisanya 3 siswa (10,35%) yang belum tuntas dalam belajar. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 79,31. Berdasarkan hasil belajar ini maka dapat disimpulkan bahwa : Terjadi Peningkatan Hasil Belajar Roll Ke Depan Senam Lantai Melalui Penerapan Gaya Mengajar Resiprokal Dengan Variasi Bermain Di Kelas X SMK Putra Anda Binjai T.A. 2015/2016. Kata Kunci: Senam Lantai, Roll Kedepan, Resiprokal.

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting untuk membekali siswa untuk menghadapi masa depan. Untuk itu proses pembelajaran yang bermakna sangat menentukan terwujudnya pendidikan yang berkualitas. Siswa perlu dapat bimbingan, dorongan, dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal-hal yang diperlukan dalam kehidupannya.

Penjaskes memiliki peranan yang penting dalam sistem pendidikan, karena seorang siswa dalam belajar tidak hanya mendapat ilmu ataupun pendidikan yang sifatnya mengembangkan kemampuannya berfikir di bidang ilmu pengetahuan, berhitung, menulis, membaca tapi juga kemampuan gerak yang dapat membantu meningkatkan kemampuan berfikir dengan kondisi tubuh yang sehat dan bugar,

kemampuan tersebut akan didapat dalam Penjaskes.

Penjaskes menjadi bagian dalam sistem pendidikan sesuai dengan tujuannya membentuk pribadi yang yang berkarakter, memiliki ketrampilan berolahraga, menghindarkan pada perbuatan negatif dengan semangat berolahraga dan menjaga kondisi agar tetap bugar dan sehat.

Hal ini menentukan kemampuan belajar yang lebih cepat untuk dapat menganalisis setiap situasi secara logis dan memecahkan masalah secara kreatif. Untuk itu perlu adanya usaha perbaikan dalam hal pengajaran, misalnya penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi. Selama ini guru dipandang

Sebagai sumber informasi pertama, namun semakin majunya teknologi maka siswa dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang dibutuhkannya, maka guru

(2)

STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 seharusnya tanggap dan mampu

menyesuaikan diri terhadap perkembangan tersebut. Salah satu materi yang di pelajari di dalam penjaskes adalah senam, senam merupakan salah satu bagian dari penjaskes yang terdiri dari berbagai gerakan bertujuan untuk menjaga kebugaran tubuh, meningkatkan kemampuan tubuh, dan mencapai prestasi dengan melakukan berbagai gerakan yang memiliki tingkat kesulitan rendah, sedang, sampai sulit.

Namun di ajarkan dalam penjaskes yang hanya senam aristik dalam bentuk senam lantai dan senam ritmik dalam bentuk senam – senam yang menggunakan irama. Dari kedua senam yang diajarkan disekolah tersebut peneliti mengkhususkan pada senam lantai yang merupakan pondasi atau dasar dalam melakukan berbagai gerakan senam, namun tidak semua materi diajarkan kepada siswa karena terdapat tingkat kesulitan yang berbeda di masing - masing gerakan.

Ada beberapa sub materi yang diajarkan seperti roll depan, roll belakang, roll ke depan, handstand, headstand dan lain - lain. Dari materi tersebut guru merasa tertarik dan untuk meneliti pada sub materi roll ke depan. Senam dapat diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai pada alat yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi, serta kontrol tubuh.

Guling depan (roll ke depan) adalah aktivitas gerak tubuh dengan membulatkan badan sedemikian rupa hingga berguling ke arah sisi yang lain. Sebagai syarat pokok pelaksanaan gerak guling depan adalah punggung menyentuh dasar lantai

Ada beberapa faktor yang menyebabkan ketidakmampuan siswa dalam mengusai gerakan seperti, sarana dan prasarana seperti matras tidak bisa dimanfaatkan, guru kurang mampu menganalisa komponen-komponen fisik yang mana yang harus diberikan guna

untuk menunjang gerakan roll kedepan, siswa kurang serius dan kurangnya variasi pembelajaran sehingga anak anak cepat bosan dan tidak termotivasi dalam proses belajar mengajar.

LANDASAN TEORI Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani adalah segala yang berpangkal pada gerakan manusia, serta mengarah kepada kepribadian yang bulat dan kreatif dari manusia, merupakan dasar dari segala pendidikan

Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Suprijono (2010:5), Mengemukakan bahwa: “Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan’. Sehingga dapat dikatakan bahwa seorang yang telah belajar harus memiliki tahap akhirnya yang berupa hasil belajar itu sendiri. Bloom dalam Suprijono (2009 :6), “ hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, efektif, dan psikomotorik”. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (menerapkan) analysis (menguraikan, menentukan hubungan) synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Dominan efektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respons) valuing (nilai) organization (organisasi) characterization (karakterisasi) domain

psikomotor meliputi

initiatory,prerotine,dan rountinezed. Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, pisik, sosial, manajerial, dan intelektual initiatory, prerotine, dan rountinezed. Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, pisik, sosial, manajerial,dan intelektual

(3)

STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 Menurut Agus Mahendra (2000:7)

“Senam berasal dari bahasa Inggris disebut “Gymnastic” atau Belanda “Gymnastiek” yang berasal dari kata yunani “gymnos” yang berarti telanjang. Ini dikarenakan pada jaman dahulu dalam pembuatan pakaian senam tidak semaju saat ini dan kegiatan pada jaman dahulu lebih banyak dilakukan dengan telanjang agar lebih luwes dalam bergerak.Tujuannya adalah untuk mendapatkan kekuatan dan keindahan jasmani.Cara melakukannya sambil berpakaian minim atau telanjang. Maksudnya mungkin agar dapat leluasa bergerak.Namun yang melakukan senam ini hanya kaum pria.Senam di Negara Indonesia sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda.Pada waktu itu namanya “Gymnastiek”, zaman jepang dinamakan “Taiso”.Pemakaian istilah “senam” sendiri kemungkinkan bersamaan dengan pemakaian kata olahraga sebagai pengganti kata sport.Senam sejak Yunani kuno sampai sekarang ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi.Perkembangan itu terlihat dalam bentuk-bentuk gerakan, sistematika latihan maupun tujuan-tujuannya.

Senam Lantai adalah satu bagian dari cabang Senam, yang gerakan-gerakannya dilakukan di atas lantai (matras) atau Permadani. Senam ini sering disebut juga senam bebas karena Pesenam tidak menggunakan alat bantu selain lantai (matras) dengan ukuran 12 x 12 meter atau menggunakan matras dengan lebar 1 meter dan panjang sesuai kebutuhan untuk menjaga keamanan. Sukiyo (2000:13) ‘’Menurut FIG; senam dibagi menjadi 6 kelompok yaitu senam artistik (artistic gymnastic), senam ritmik sportif (sportive ritmic gymnastic), senam akrobatik (acrobatik gymnastic), senam aerobik sports (sports aerobic), senam trampolin (trampoline), senam umum (general gymnastic)’’.

Menurut Agus Mahendra (2000:14) “ senam adalah kegiatan utama yang

paling bermanfaat dalam mengembangkan komponen fisik dan kemampuan gerak (motor ability). Anak yang terlibat senam akan berkembang daya tahan ototnya, kelincahan, serta keseimbangannya disamping itu program senam dapat pula menyumbang pada pengayaan perbendaharaan gerak pesertanya. Dalam kaitan inilah kegiatan senam dapat dianggap membantu anak untuk mempersiapkan diri untuk bisa berhasil pada cabang – cabang olahraga lainnya.” Roll Ke Depan (Guling Depan)

• Guling depan adalah aktivitas gerak tubuh dengan membulatkan badan sedemikian rupa hingga berguling ke arah sisi yang lain. Sebagai syarat pokok pelaksanaan gerak

• Guling depan adalah punggung menyentuh dasar lantai. Adapun langkah-langkah melakukan guling depan adalah sebagai berikut :

• Sikap awal, posisi berdiri tegak kedua tangan diangkat ke atas. Pada posisi ini, kedua lutut dan kedua siku dalam posisi lurus. Telapak tangan dibuka dan seluruh jari posisi rapat;

• Turunkan kedua tangan secara perlahan seiring dengan turunya kepala, pandangan mata mengikuti telapak tangan. Saat menurunkan kedua tangan dan kepala sikap dada membusung dan punggung tidak membungkuk, kedua siku dan kedua lutut tetap dalam keadaan lurus;

• Ketika kedua telapak tangan menyentuh dasar lantai, tekuk kedua lutut secara perlahan;

• Masukan kepala hingga dagu berimpit dengan dada dan posisi kedua siku masih tetap lurus;

• Kemudian secara bersama-sama kedua lutut kaki dan kedua siku ditekuk, hingga tengkuk menempel dasar lantai; • Kedua kaki sedikit mendorong dasar lantai, secara otomatis tubuh berguling ke depan. Saat kondisi ini, posisi dagu tetap menempel dada dan lutut betul-betul ditekuk, sedangkan punggung harus melengkung. Saat berguling, mulai dari

(4)

STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 tengkuk, punggung, sampai dengan

pinggul harus berurutan secara bergantian; • Ketika punggung menyentuh dasar lantai, secara cepat posisi kedua tangan memegang lutut sampai dengan pinggul menyentuh dasar lantai;

• Ketika telapak kaki menyentuh dasar lantai, dan sedikit sisa laju percepatan dari perlakuan berguling berakibat badan sedikit doyong ke depan. Untuk menghindari kelebihan dorongan segera kedua kaki ditekan.Posisi kedua tangan segera diluruskan dan arah pandangan ketelapak tangan.

• Berdiri ke sikap awal, posisi berdiri tegak kedua tangan diangkat ke atas. Pada posisi ini, kedua lutut dan kedua siku dalam posisi lurus.Telapak tangan dibuka dan seluruh jari posisi rapat. (Biasworo Adisuyanto Aka, 2009 : 78-79).

Ada beberapa kesalahan yang sering sekali terjadi saat melakukan gerakan Roll Depan, misalnya :

• Kedua tangan yang bertumpu tidak tepat (dibuka terlalu lebar atau terlalu sempit, terlalu jauh atau terlalu dekat) dengan ujung kaki.

• Tumpuan salah satu atau kedua tangan kurang kuat, sehingga keseimbangan badan kurang sempurna dan akibatnya badan jatuh ke samping.

• Bahu tidak diletakkan di atas matras saat tangan dibengkokkan.

• Saat gerakan berguling ke depan kedua tangan tidak ikut menolak

METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian ini adalah di SMK Putra Anda Binjai.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2016.

Subjek penerima tindakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa siswi kelas X-4 SMK Putra Anda Binjai.Yang berjumlah 29 orang siswa.Yang terdiri dari putri 19 siswa dan putra 10 siswa.

Pada setiap penelitian dalam ilmu pengetahuan umumnya bertujuan untuk menemukan dan mengembangkan serta menguji kebenaran dari suatu ilmu

pengetahuan. Metode penelitian adalah cara yang dilakukan guru untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research).

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang disengaja dimunculkan didalam kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan dari guru yang dilakukan oleh siswa dalam pelaksanaanya yang berguna untuk mengungkapkan kesulitan belajar siswa dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani serta cara mengatasi kesulitan – kesulitan tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi tersebut.

PEMBAHASAN PENENLITIAN

Melalui penerapan gaya mengajar resiprokal dengan variasi belajarpada materi roll ke depan dalam senam lantaiyang telah diterapkan pada siswa kelas X SMK Putra Anda Binjai ternyata dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa baik secara individual dan secara klasikal. Berdasarkan hasil presentase siswa yang telah memiliki ketuntasan hasil belajar roll ke depan dalam senam lantaimelalui penerapan gaya mengajar resiprokal dengan variasi belajar secara klasikal dari test gerakan pada proses pembelajaran siklus I mencapai (48,27%) maka presentase yang didapat dari siklus II (89,65%) ini telah terjadi peningkatan, peningkatan tersebut mencapai ketuntasan secaraklasikal yang ditetapkan yaitu 72,70.

Dengan demikian dapatlah dikatakan melalui penerapan menggunakan gaya mengajar resiprokal dengan variasi belajar yang di terapkan oleh guru berakhir pada siklus II dengan hasil belajar roll ke depan dalam senam lantai yang tadinya rendah menjadi meningkat. Peningkatan pengelolaan pembelajaran dengan penerapan melalui penerapan gaya mengajar resiprokal dengan variasi belajar

(5)

STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 lebih efektif sehingga dapatlah ketuntasan

hasil belajar roll ke depan dalam senam lantai pada siswa kelas X SMK Putra Anda Binjai T.A. 2015/2016

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Pada siklus I dari 29 orang siswa, terdapat 15 siswa (51,72%) yang sudah tuntas dalam belajar dan sisanya 14 siswa (48,28%) yang belum tuntas. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 72,70. Pada siklus II dari 29 orang siswa, terdapat 26 siswa (89,65%) yang sudah tuntas dalam belajar dan sisanya 3 siswa (10,35%) yang belum tuntas dalam belajar. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 79,31.

Berdasarkan hasil belajar ini maka dapat disimpulkan bahwa : Terjadi Peningkatan Hasil Belajar Roll Ke Depan Senam Lantai Melalui Penerapan Gaya Mengajar Resiprokal Dengan Variasi Bermain Di Kelas X SMK Putra Anda Binjai T.A. 2015/2016.

SARAN

Sebagai saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut

1. Bagi guru pendidikan jasmani sebaiknya menggunakan gaya mengajar resiprokal dengan variasi bermain.

2. Bagi siswa, agar dapat meningkatkan hasil belajar atau kemampuan dalam

melakukan suatu rangkaian gerakan pada teknik dasar tertentu.

3. Kepada sekolah agar mampu mendukung kegiatan belajar pendidikan jasmani dengan melengkapi sarana dan prasarana.

(6)

STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 DAFTAR PUSTAKA

Agus Mahendra. (2000). Senam. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat. Dimyati. (2006) Belajar dan pembelajaran, Jakarta,PT Rineka Cipta.

Ega Trisna Rahayu. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Implementasi Pada Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan. Bandung: CV Alfabeta.

Hamdani (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Hamalik Oemar (2010). Belajar Dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. Hamzah. B. Uno (2012). Belajar Dengan Pendekatan PAIKEM. Bandung : Bumi Aksara.

(7)

STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017

Referensi

Dokumen terkait

Data runtun waktu adalah sekumpu- lan data hasil observasi secara terurut dari waktu ke waktu, sehingga untuk meramalkan tingkat inflasi, nilai tukar mata uang dan jumlah uang

[r]

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada 36 responden menunjukkan hasil bahwa responden dengan pengetahuan baik tentang tanda- tanda bahaya masa nifas sebanyak 11

Dalam suatu proyek konstruksi berskala besar, letak material selalu berpindah-pindah di sekitar lokasi proyek oleh karena itu distribusi material harus diatur agar material yang

Kinerja yang semakin berkualitas ini nampak dari semakin membaiknya mutu mahasiswa baru yang tercermin semakin tingginya tingkat keketatan calon mahasiswa baru masuk di

Berdasarkan uji parsial tersebut, hipotesis kedua dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa Kompetensi berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja Aparat Pengawas

Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari persepsi pada kreativitas terhadap kemampuan berpikir kreatif; terdapat pengaruh yang

Pembahasan : Dalam abomasum ini makanan dicerna secara kimiawi oleh enzim-enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan hewan