1
Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar potensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Banyaknya perusahaan ini menciptakan adanya suatu persaingan bisnis, perusahaan dapat menjadi pemenang dalam persaingan bisnisnya apabila perusahaan mampu menjaring pelanggan sebanyak-banyaknya. Jika perusahaan dapat menjaring pelanggan sebanyak-banyaknya pastinya perusahaan tersebut akan mendapakatkan keuntungan yang besar pula.
Dalam dunia usaha yang semakin kompeten, membuat para perusahaan harus bisa menjawab tantangan pasar dan memanfaatkan tantangan tersebut sebagai peluang untuk bisa bertahan dimasa yang akan datang. Pihak perusahaan harus lebih aktif dalam mendistribusikan dan memperkenalkan produknya agar dapat terjual sesuai dengan apa yang diharapkan sehingga dapat mempertahankan pangsa pasarnya. Produk yang sukses dipasar adalah produk yang mampu memperbesar pangsa dan jumlah pelanggan serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada.
melainkan sudah dikaitkan dengan merek yang mampu memberikan citrakhusus bagi pemakainya.
Dewasa ini dalam bidang kesehatan banyak orang mencari solusi masalah kesehatannya pada produk-produk herbal yang dinilai lebih aman, praktis, dan murah dibandingkan mereka harus pergi ke dokter atau membeli obat-obatan kimia dari apotik atau rumah sakit yang dinilai lebih mahal dan memilki efek samping. Itu sebabnya mulai banyak bermunculan perusahaan produk-produk herbal atau jamu yang dikemas dengan praktis dan higienis mengikuti pola hidup masyarakat. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan obat herbal atau jamu.
Banyaknya produk perusahaan jamu yang menawarkan varians produk yang sama membuat persaingan semakin ketat. Suatu kewajaran jika perusahaan yang berada pada hyper competition pada saat seperti ini menyiapkan berbagai kegiatan untuk mempertahankan diri agar tetap dapat eksis di pasar. Sehingga setiap perusahaan melakukan kegiatan pemasarannya dengan sangat serius agar dapat memenangkan persaingan tersebut. Salah satu fungsi yang menjadi perhatian PT. SIDOMUNCUL dalam hal ini produk jamu Tolak Angin adalah ekuitas merek
Salah satu strategi untuk membuat produk unggul dipasaran adalah pemberian merek atau nama yang digunakan untuk membedakan perusahaan satu dengan yang lainnya. Merek yang kuat serta mempunyainilai akan dapat menciptakan kekuatan merek (brand equity) yang kemudian akan dapat menjadi keunggulan dari merek tersebut bila dibandingkan dengan merek lainnya juga sebagai nilai lebih yang menjadikan merektersebut dinilai berbeda oleh konsumen ketika konsumen melakukan keputusan pembelian, keller(dalam Kusno, 2007: 43).
Pengukuran dari ekuitas merek sangatlah berhubungan kuat dengan kesetiaan dan bagian pengukuran pengguna baru menjadi pengguna yang setia. Saat ini PT SIDOMUNCUL sebagai produsen Jamu Tolak Angin menghadapi persaingan yang ketat dikarenakan adanya pendatang baru seperti Antangin dan Bintangin. Apabila dibandingkan Tolak Angin dengan para kompetitor lamanya Tolak Angin sebagai pemain awal dan utama dianggap telah mampu meyakinkan konsumen pada produk-produknya. Banyak yang berpendapat bahwa merek Tolak Angin memiliki kekuatan merek yang lebih baik dari para kompetitornya, hal ini didukung oleh promosi yang gencar baik iklan di media maupun melalui event yang di adakan di kota-kota besar. Akan tetapi menurut survey Top brand Index (TBI) Antangin masih menjadi pemimpin di dunia obat herbal masuk angin kemasan.(http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top-brand-result-2011/)
dilakukan oleh majalah marketing dan SWA yang berfokus pada dunia pemasaran di Indonesia.
Top Brand Index diukur dengan menggunakan 3 parameter, yaitu top mind awareness (yaitu berdasarkan atas merek yang pertama kali disebut oleh responden ketika kategori produknya disebutkan), last used (yaitu didasarkan atas merek yang terakhir kali digunakan/konsumsi di masa mendatang). Nilai masing – masing parameter untuk sebuah merek di dalam kategori produk tertentu diperoleh dengan cara menghitung presentase frekuensi keseluruhan merek. Top Brand Index selanjutnya diperoleh dengan cara menghitung rata-rata terbobot masing-masing parameter. (id.wikipedia.org/wiki/Top_Brand_Award)
Tabel 1.1 Top Brand Index
Merk 2010 2011 2012
Antangin 46,4% 49,6% 48,0%
TolakAngin 45,8% 45,4% 42,5%
Sumber: www. topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top-brand-result-2011
Meskipun selama 2010-2012, Tolak Angin selalumenjadi Top Brand, namun persentasenya mengalami penurunan, yaitu dari 45,8%pada tahun 2010, 45,4% pada tahun 2011 menjadi 42,5% pada tahun 2010. Tolak Angin mengalami penurunan persentase sebanyak 3,3%.
Perlu bagi Tolak Angin untuk menyadari hal ini bahwa persaingan produk obat masuk angin semakin ketat. Perusahaan berlomba-lomba meningkatkan ekuitas merek produkmereka melalui pengaruh elemen-elemen dalam ekuitas merek yang kemudiandapat meningkatkan ekuitas merek itu sendiri. Strategi pemasaran yang tepat akanmeningkatkan nilai merek sebagai tolok ukur ekuitas merek sebuah merek.
Kesadaran merekmerupakan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu, Aaker (dalam Putra, 2012:26). Kesadaran akan merek bukan hanya suatu daya ingat, namun juga merupakan proses pembelajaran bagi konsumen terhadap suatu merek yang pada akhirnya daya ingat tersebut dapat menjadi pertimbangan bagi konsumen dalam membeli sebuah merekKesadaran merekdihubungkan pada kuatnya kesan yang tersimpan dalammemori yang direfleksikan pada kemampuan pelanggan untuk mengingat kembaliatau mengenali kembali sebuah merek di dalam kondisi yang berbeda. Kesadaran merekdapat dikarakteristikkan menurut kedalaman dan keluasannya.
Ada empat tingkatan kesadaran merek, yaitu unaware brand (tidak menyadari merek), brand recognition (pengenalan merek), brand recall (pengingatan kembali), sampaipada top of mind (puncak pikiran). Tujuan utama perusahaan meningkatkankesadaran merek yaitu untuk menjadikan mereknya sebagai top of mind pada kategori produk tertentu. Sekarang ini pada kategori obat herbal atau jamu masuk angin kemasan, yang ada di benak banyakkonsumen adalah produk dengan merek Tolak Angindan Antangin. Setiap produk inginselalu ada di benak konsumen dan ingin menjadi pilihan ketika konsumen membutuhkan obat herbal masuk angin. Berpijak pada teori tersebut di atas, PT. SIDOMUNCUL (Produsen Tolak Angin)selalu memperhitungkan target pemasaran produknya termasuk Tolak Angin. Darisegi target pemasaran. untuk menembus etnisTionghoa, Tolak Angin memanfaatkan petenis Wynne Prakusya, dan memilih AgnesMonika dalam memperluas pasar ke segmen remaja. Sehingga pada penelitian ini,yang menjadi obyek penelitian adalah mahasiswa karena diasumsikan mahasiswadapat mewakili segmen remaja dan sebagai kaum intelek sesuai dengan bunyi iklanTolak Angin yaitu ”Orang Pintar Minum Tolak Angin”.Tolak Angin adalah obat masuk angin yang diproduksi oleh PT. SIDOMUNCULyang merupakan salah satu perusahaan industri jamu terbesar di Indonesia. Saat iniindustri jamu tradisional di tanah air semakin membaik.
aktual dari konsumen), dan commitment share(mengindikasikan kekuatan merek dalam mendorong konsumen untuk membelimerek terkait dimasa mendatang). Tabel di bawah ini menggambarkan adanyapersaingan antara Tolak Angin dan Antangin.
Tabel 1.2
Gambaran Singkat Persaingan antara Tolak Angin dan Antangin Tahun 2008
Atribut Tolak Angin Antangin
Produsen Sido Muncul Deltomed Laboratories
Positioning Mengobati masuk angin dan
memelihara daya tahan tubuh
Masuk angin dan gejala-gejalanya
Belanja iklan (2006) Rp 18.059.000.000
(2007) Rp 53.684.000.000 (2008) Rp 42.092.000.000
(2006) Rp 16.422.000.000 (2007) Rp 19.119.000.000 (2008) Rp 24.380.000.000
Dominasi Pasar
Bentuk cair Bentuk tablet
Produk Tolak Angin (cair, kapltet
dan serbuk), Tolak Angin Extra Hangat (cair), Permen Tolak Angin, Tolak Angin Anak-anak
Antangin tablet dan cair
Sumber : Majalah SWA, edisi 25/2008.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti berusaha untuk menganalisis variabel-variabel yang mempengaruhi ekuitas merek (brand Equity)dari produk Tolak Angin: kesadaran merek (brand awareness), persepsi kualitas (perceived quality). Sehingga penelitian ini diberi judul “PENGARUH KESADARAN MEREK DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP EKUITAS MEREK
PRODUK TOLAK ANGIN”.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah kesadaran merekberpengaruh secara signifikan terhadap ekuitas merek. 2. Apakah persepsi kualitas berpengaruh secara signifikan terhadapekuitas merek. 3. Apakah kesadaran merek dan persepsi kualitas secara bersamaan berpengaruh
signifikan terhadap ekuitas merek.
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untukmengetahuipengaruh kesadaran merek terhadap ekuitas merek.
2. Untukmengetahuipengaruh secara signifikanpersepsi kualitas terhadap ekuitas merek.
3. Untukmengetahuipengaruh secara signifikankesadaran merek dan persepsi kualitas secara bersamaan terhadapekuitas merek.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu penelitian dalam bidang Manajemen Pemasaran kaitannya dengan ekuitas merek.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perguruan Tinggi
Memberikan informasi mengenai pengaruh kesadaran merek dan persepsi kualitas terhadap ekuitas merek.
b. Bagi Perusahaan