• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN LAMANDAU - DOCRPIJM 385f5c9543 BAB VIfinal bab 6

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN LAMANDAU - DOCRPIJM 385f5c9543 BAB VIfinal bab 6"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

6.1 Kerangka Kelembagaan

Sebagai daerah yang baru berkembang dengan tujuan membangun daerah sendiri dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka Kabupaten Lamandau menetapkan Tema dan Konsep Pembangunan dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan strategis, baik internal maupun eksternal. Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lamandau Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau nomer 11 tahun 2016 adalah sebagai berikut :

Sekretariat Daerah  Sekretaris Daerah

 Asistem Pemerintahan

 Asisten Ekonomi dan Pembangunan

 Asisten Administrasi Umum

 Staf Ahli Bidang Hukum dan Pemerintah

 Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan

 Sekretariat Dewan

Badan

• Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)

• Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

• Badan Lingkungan Hidup

• Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan

• Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana

Inspektorat Daerah

Dinas

• Dinas Pendidikan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga

BAB 6

KERANGKA KELEMBAGAAN

DAN REGULASI

(2)

• Dinas Kesehatan

• Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

• Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah

• Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

• Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

• Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

• Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan

• Dinas Kehutanan dan Perkebunan

• Dinas Pertambangan dan Energi

• Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

• Kantor Ketahanan Pangan

• Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu

• Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

• Rumah Sakit Umum Daerah

Instansi Vertikal dan Perusahaan Negara, BUMN / BUMD • Polres Lamandau

• Kejaksaan Negeri

• Kementerian Agama (Kemenag)

• Badan Pusat Statistik (BPS)

• PT. Pos dan Giro

• PT. PLN Ranting Nanga Bulik

• Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Nanga Bulik

• Bank Pembangunan Kalimantan Tengah (BPK) Cabang Pembantu

• Perusaahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lamandau

• Perusahaan Daerah (Perusda) Bajurung Raya

• Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP)

Kecamatan

• Kantor Camat Bulik

• Kantor Camat Bulik Timur

• Kantor Camat Sematu Jaya

• Kantor Camat Menthobi Raya

(3)

• Kantor Camat Belantikan Raya

• Kantor Camat Batang Kawa

• Kantor Camat Delang

Untuk bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman, Institusi yang berwenang dalam pengelolaan air limbah domestik, drainase dan keairbersihan di Kabupaten Lamandau adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lamandau dalam hal ini Bidang Cipta Karya Seksi Penyehatan Lingkungan dan Air Bersih. Sedangkan peraturan/kebijakan mengenai pengelolaan air limbah domestik sampai saat ini sudah ada yaitu Peraturan Bupati Nomor 09 tahun 2013 tetapi belum berfungsi dengan baik karena belum adanya koordinasi antar instansi terkait yang menangani program dan kegiatan mengenai air limbah. Untuk pengolalaan persampahan di kabupaten Lamandau ada pada bidang Tata Ruang pada seksi kebersihan kota.

Untuk bidang Pengembangan Permukiman berada di bidang Cipta Karya sub bidang Perumahan dan Permukiman sedangkan untuk Penataan Bangunan dan Lingkungan berada di sub bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan. Hubungan kerja instansi diatas dengan program yang ada di RPIJM yaitu yang menyangkut bidang Pengembangan Permukiman, Penataan Bangunan & Lingkungan, Penyehatan Lingkungan Permukiman dan Air Minum dijabarkan dalam tabel berikut :

Tabel 21 : Hubungan Kerja Instansi dengan Bidang Cipta Karya

No Instansi

Peran Instansi dalam Pembangunan Bidang

CK

Unit / Bagian yang Menangani Pembangunan

Bidang CK

1 Dinas Kesehatan

Melakukan analisis air limbah, sampah dan dampak bagi kesehatan.

Penyuluhan kepada masyarakat di bidang kesanitasian.

Melakukan pengawasan kualitas air bersih.

Penyusunan Buku Putih Sanitasi bersama Bappeda

Seksi Penyehatan Lingkungan dan Air Bersih

2

Bidang Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Penyusunan Perencanaan Permukiman dan Perumahan dan Kawasan khusus seperti kawasan Agropolitan, Rencana Detail Tata Ruang.

• Seksi Perencanaan

• Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan

• Seksi Perumahan dan Permukiman

3 Bappeda Membuat Pedoman Penataan Bangunan dan Lingkungan Kawasan/ Pembuatan RUU.

• Seksi Perencanaan

• Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan

(4)

No Instansi

Peran Instansi dalam Pembangunan Bidang

Penyusunan Buku Putih Sanitasi

• Seksi Perencanaan

• Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan

• Seksi Penyehatan Lingkungan dan Air Bersih

• Seksi Perumahan dan Permukiman

Seksi Penyehatan Lingkungan dan Air Bersih

4 Dinas Kehutanan & Perkebunan

Memberi pembinaan bantuan kontrak peralatan 3R & Pengomposan dengan Organisasi Masyarakat (Ormas) serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

Seksi Penyehatan Lingkungan dan Air Bersih

5 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Menyiapkan data lokasi untuk pemukiman transmigrasi yang perlu difasilitasi

Seksi Perumahan dan Permukiman

6

Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan & Keluarga Berencana

Membangun dan mengembangkan forum multi stakeholder dan multi level untuk pemberdayaan masyarakat.

Mendorong peranan wanita dalam rangka penyelenggaraan sanitasi yang sehat.

Seksi Penyehatan Lingkungan dan Air Bersih

7 Badan Lingkungan Hidup

Penyusunan KSLH.

Memonitor sejumlah permukiman yang rawan banjir.

Penerapan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup untuk mendorong terjadinya pembangunan berkelanjutan.

Melakukan penanggulan atas bencana alam banjir.

Seksi Penyehatan Lingkungan dan Air Bersih

8 Kantor Camat

Menyiapkan SDM untuk dilatih oleh Konsultan Pendamping Alokasi Dana Desa (ADD).

Bersama PU Cipta Karya & Bappeda melaksanakan diseminasi Peraturan/ Per- UU-an Bangunan Gedung.

Merawat fasilitas MCK yang sudah dibangun.

• Seksi Perencanaan

• Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan

• Seksi Penyehatan Lingkungan dan Air Bersih

• Seksi Perumahan dan Permukiman

• Seksi Perencanaan

• Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan

• Seksi Penyehatan Lingkungan dan Air Bersih

• Seksi Perumahan dan Permukiman

(5)

No Instansi

Peran Instansi dalam Pembangunan Bidang

CK

Unit / Bagian yang Menangani Pembangunan Bidang CK

Turut mensosialisasikan program pengelolaan persampahan kepada masyarakat.

Menggalang peran serta masyarakat dalam pemeliharaan saluran drainase yang sudah ada.

Bersama Masyarakat menjaga & merawat fasilitas air bersih bersama yang sudah dibangun.

Seksi Penyehatan Lingkungan dan Air Bersih

Seksi Penyehatan Lingkungan dan Air Bersih

Seksi Penyehatan Lingkungan dan Air Bersih

9

Dinas Pendidikan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga

Menyusun perencanaan objek-objek wisata tradisional dan bersejarah.

Menyusun program pelestarian kawasan bersejarah.

Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan

10

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi & Usaha Mikro Kecil Menengah

Penataan, pembinaan dan pengendalian bangunan komersil.

Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan

11 Satpol PP Penertiban bangunan yang melanggar peraturan.

Penertiban pembuangan sampah.

Penertiban bangunan/timbunan yang menye-babkan penyumbatan aliran drainase.

Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan

Seksi Penyehatan Lingkungan dan Air Bersih

Seksi Penyehatan Lingkungan dan Air Bersih

12 Damkar Pelaksanaan RISPK Kota Nanga Bulik & PSD Sistem

Seksi Penyehatan Lingkungan dan Air Bersih

6.2 Kerangka Regulasi

Kerangka Regulasi yang sudah ditetapkan di kabupaten Lamandau yang terkait dengan pembangunan di bidang keciptakaryaan adalah sebagai berikut :

Tabel 22 : Matriks Regulasi

No Kajian dan Penelitian

Substansi Arahan Regulasi Unit Penanggung Jawab

Nomor 15 tahun 2012

Bangunan Gedung Agar bangunan gedung dapat menjamin keamanan dan keselamatan penghuni dan lingkungannya maka pelaksa-naanya harus diselenggara-kan secara tertib, diwujuddiselenggara-kan sesuai dengan fungsinya,

serta dipenuhinya

persyaratan administratif dan teknis bangunan gedung.

Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah

Kantor Satuan Polisi Pam ng Praja

(6)

No Kajian dan Penelitian

Substansi Arahan Regulasi Unit Penanggung Jawab

Nomor 18 tahun 2012

Retribusi izin mendirikan bangunan

Kebijakan retribusi izin mendirikan bangunan dilak-sanakan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan kemandirian daerah. Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

3 Peraturan Bupati Nomor 09 tahun 2013

Izin pembuangan dan pemanfaatan air limbah

Mengatur mengenai ijin pembuangan air limbah.

Seksi Penyehatan penanganan kawasan kumuh sebagai prioritas pembangu-nan di kabupaten.

Seksi Penataan

Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi

Kantor Camat Bulik

5 Peraturan Bupati no. 20 tahun 2015

PDAM Kenaikan Tarif PDAM dengan

tujuan agar kedepannya PDAM dapat berdiri sendiri tanpa subsidi dari pemerintah dan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat

Seksi Penyehatan

Kawasan wisata Delang Penetapan Kecamatan Delang sebagai Tujuan Wisata Alam Koperasi dan Usaha Mikro Kecil 7 Peraturan Bupati

Lamandau No. 22 tahun 2016

Penanggulangan Kemiskinan

Melaksanakan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan rencana program penanggulan kemiskinan di Kabupaten Lamandau.

Seksi Penyehatan Lingkungan dan Air Bersih

(7)

Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas kelembagaan bidang Cipta Karya pada pemerintahan kabupaten/ kota adalah sebagai berikut :

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Dalam UU 32/2004 disebutkan bahwa Pemerintah Daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan menjalankan otonomi seluas-luasnya, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Untuk membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan otonomi, maka dibentuklah organisasi perangkat daerah yang ditetapkan melalui Pemerintah Daerah.

Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan mengharuskan dibentuk ke dalam organisasi tersendiri. Besaran organisasi perangkat daerah sekurang-kurangnya mempertimbangkan faktor kemampuan keuangan, kebutuhan daerah, cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas yang harus diwujudkan, jenis dan banyaknya tugas, luas wilayah kerja dan kondisi geografis, jumlah dan kepadatan penduduk, potensi daerah yang bertalian dengan urusan yang akan ditangani, dan sarana dan prasarana penunjang tugas. Oleh karena itu, kebutuhan akan organisasi perangkat daerah bagi masing-masing daerah tidak senantiasa sama atau seragam

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan PP tersebut mencantumkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, dan pemerintah berkewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap pemerintah kabupaten/kota.

PP 38/2007 ini juga memberikan kewenangan yang lebih besar kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pembangunan di Bidang Cipta Karya. Hal ini dapat dilihat dari Pasal 7 Bab III,

yang berbunyi: “(1) Urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) adalah urusan

pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota, berkaitan denganpelayanan dasar. (2) Urusan wajib sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) meliputi: antara lainnya adalah bidang pekerjaan umum”.

(8)

satu perangkat pembangunan daerah perlu melibatkan pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Daerah

Berdasarkan PP 41 tahun 2007, bidang PU meliputi bidang Bina Marga, Pengairan, Cipta Karya dan Penataan Ruang. Bidang PU merupakan perumpunan urusan yang diwadahi dalam bentuk dinas. Dinas ditetapkan terdiri dari 1 sekretariat dan paling banyak 4 bidang, dengan sekretariat terdiri dari 3 sub-bagian dan masing-masing bidang terdiri dari paling banyak 3 seksi.

Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019

Dalam Perpres ini dijabarkan tentang upaya untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi diperlukan adanya upaya penataan kelembagaan dan ketalalaksanaan, peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, penyempurnaan sistem perencanaan dan penganggaran, serta pengembangan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan aparaturnya.

Untuk mendukung penataan kelembagaan, secara beriringan telah ditempuh upaya untuk memperkuat aspek ketatalaksanaan di lingkungan instansi pemerintah, seperti perbaikan standar operasi dan prosedur (SOP) dan penerapan e-government di berbagai instansi. Sejalan dengan pengembangan manajemen kinerja di lingkungan instansi pemerintah, seluruh instansi pusat dan daerah diharapkan secara bertahap dalam memperbaiki sistem ketatalaksanaan dengan menyiapkan perangkat SOP, mekanisme kerja yang lebih efisien dan efektif, dan mendukung upaya peningkatan akuntabilitas kinerja.

(9)

Upaya pembenahan birokrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya telah dimulai sejak tahun 2005. Pembenahan yang dilakukan adalah menyangkut 3 (tiga) pilar birokrasi, yaitu kelembagaan, ketatalaksanaan, dan Sumber Daya Manusia (SDM).

Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional

Di dalam Inpres ini dinyatakan bahwa pengarusutamaan gender ke dalam seluruh proses pembangunan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan fungsional semua instansi dan lembaga pemerintah di tingkat Pusat dan Daerah. Presiden menginstruksikan untuk melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional yang berperspektif gender sesuai dengan bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan masing-masing.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar Pelayanan Minimum

Peraturan Menteri PU ini menekankan tentang target pelayanan dasar bidang PU yang menjadi tanggungjawab pemerintah kabupaten/kota. Target pelayanan dasar yang ditetapkan dalam Permen ini yaitu pada Pasal 5 ayat 2, dapat dilihat sebagai bagian dari beban dan tanggungjawab kelembagaan yang menangani bidang ke- PU-an, khususnya untuk sub bidang Cipta Karya yang dituangkan di dalam dokumen RPIJM.

Dalam Permen ini juga disebutkan bahwa Gubernur bertanggung jawab dalam koordinasi penyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU, sedangkan Bupati/Walikota bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU. Koordinasi dan penyelenggaraan pelayanan dasar Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di Bidang PU dan Penataan Ruang baik provinsi maupun kabupaten/kota.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah

(10)

Permendagri Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar Pelayanan Perkotaan

Gambar

Tabel 21 : Hubungan Kerja Instansi dengan Bidang Cipta Karya
Tabel 22 : Matriks Regulasi

Referensi

Dokumen terkait

30 Namun, penelitian yang dilakukan oleh Nurlia dengan judul Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Rokok yang Terdaftar di Bursa

4.2 Kompensasi Finansial Langsung yang Paling mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan Distro dan Butik Termurah Palembang

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja pertumbuhan tanaman jati pada lahan berbatu di Gunung Kidul dengan jarak tanam berbeda.. Perlakuan kedua adalah 12 klon jati asal

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh biaya promosi yang terdiri dari biaya periklanan, biaya penjualan pribadi, biaya promosi penjualan, biaya

Pemerintahan Desa adalah penyelenggara urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ilmiah yang berbentuk skripsi dengan judul : KEKUATAN HUKUM PUTUSAN BADAN ARBITRASE SYARI’AH NASIONAL (BASYARNAS)

Software Macromedia Flash adalah software pendukung dalam pembuatan media pembelajaran interaktif, karena Macromedia Flash diciptakan untuk pembuatan web design dan animasi,

Nama Lintas Penyeberangan Lokasi Pelabuhan Surat Keputusan Jarak (mile) Waktu Tempuh Tahun Operasi Fungsi Klasifikasi Lintas. Pelabuhan 1 Pelabuhan 2