• Tidak ada hasil yang ditemukan

Maksud dan Tujuan RPI2JM Bidang Cipta karya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Maksud dan Tujuan RPI2JM Bidang Cipta karya"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang 1.1.

Sesuai dengan Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah, pemerintah daerah mempunyai kewenangan yang lebih besar di dalam pelaksanaan

pembangunan dan pengelolaan sumber daya yang tersedia di wilayahnya de ngan tetap

memelihara dan menjaga keseimbangan ekosistem dan kelestarian lingkungan sesuai

dengan peraturan yang berlaku termasuk juga di dalamnya mengenai penataan ruang.

Wewenang pemerintah daerah dalam hal penataan ruang adalah menyelenggarakan

penataan ruang daerahnya yang didalamnya terdapat unsur perencanan, pemanfaatan

ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Sedangkan wewenang Pemerintah Pusat

adalah dalam hal pengaturan penatan ruang dan berperan dalam memfasilitasi dan

melakukan bentuk pengawasan dan pengendalian tata ruang dalam skala nasional.

Sebagai upaya dalam menterpadukan pembangunan dan pengelolaan

sumberdaya alam sehingga tercipta suatu pembangunan yang berkelanjutan, pemerintah

daerah mempunyai kewajiban untuk menyusun suatu rencana tata ruang yang dapat menjadi

acuan/pegangan dalam pembangunan wilayah. Produk rencana tata ruang tersebut harus

dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan pembangunan daerah dan telah menjadi hasih

kesepakatan semua stakeholders di daerah. Namun dalam kenyataann ya, banyak produk

tata ruang belum sepenuhnya dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan pembangunan

sektoral dan pembangunan wilayah karena beberapa faktor seperti :

(2)

Proses penyusunannya tidak melalui prosedur dan komitmen yang lengkap 

Data dan informasi yang dipergunakan tidak lengkap 

Perumusan muatan rencana tidak sesuai dengan kektentuan peraturan yang berlaku 

Produk rencana tata ruang belum disahkan menjadi suatu peraturan yang mengikat 

bagi seluruh pelaku pembangunan, dsb

Berbagai permasalahan tersebut sangat berpengaruah terhadap pelaksanaan

pembangunan di daerah serta berpengaruh juga pada kurang minatnya investor untuk

mengembangkan kegiatannya karena tidak ada jaminan kepastian hukum rencana tata ruang

untuk dapat dijadikan pedoman pembangunan daerah. Dampak yang timbul adalah tidak

terpadunya pembangunan dan tumpang tindihnya pemanfaatan ruang yang mengakibatkan

timbulnya dampak negatif perkembangan wilayah seperti munculnya kawasan kumuh,

kemacetan lalu lintas, banjir longsor, perambahan hutan, dsb.

Secara garis besar latar belakang penyusunan Rencana Program Investasi

Jangka Menengah Bidang Pekerjaan Umum Cipta Karya selama 5 tahun kedepan antara lain

:

Mengacu pada Surat Edaran Direktur Jend eral Cipta Karya No. Pr.02.03-Dc/496 1.

Tanggal 9 Desember 2005 tentang Penyusunan RPIJM Bidang CK/PU Kab./Kota;

Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pembangunan di 2.

Daerah;

Perlunya Pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang disiap kan secara lebih 3.

cerdas, terencana, dan terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan.

Sebagai dokumen kelayakan & kerjasama program dan anggaran pembangunan Bid 4.

PU/CK di daerah antara Pemerintah Pusat, Propinsi, dan Kab/kota.

Mendorong pembanguna n INFRASTRUKTUR Bid. PU/CK di daerah dalam rangka 5.

(3)

Mendukung pencapaian sasaran pembangunan lima tahun Bidang PU/Cipta Karya 6.

sebagaimana dimaksud dalam RPJMN 20 10-2014 dan seterusnya maupun MDG ’s

2015 yang akan datang.

Maksud dan Tujuan RPI2JM Bidang Cipta karya 1.2.

Maksud RPI2JM Bidang Cipta Karya yaitu untuk mewujudkan kemandirian

kabupaten/kota dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman yang

berkelanjutan, menciptakan kualitas kehidupan masyarakat yang sejahtera selaras deng an

tujuan pembangunan nasional. Sedangkan tujuan RPI2JM adalah sebagai dokumen yang

dijadikan acuan dalam perencanaan program dan anggaran serta pembangunan infrastruktur

Bidang Cipta Karya yang berasal dari berbagai sumber pendanaan, baik APBN, APBD

provinsi, APBD Kabupaten/Kota, maupun sumber pendanaan lainnya. RPI2JM memuat

rencana program dan investasi dalam jangka waktu lima tahun yang mencakup sektor-sektor

yang ada di Lingkungan Ditjen Cipta Karya, yaitu Pengemb angan Pemukiman, Penataan

Bangunan dan Lingkungan, Sistem Penyediaan Air Minum, dan Penyehatan Lingkungan

Permukiman (Air Limbah Pemukiman, Persampahan dan Drainase).

1.3. Prinsip Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Prinsip dasar RPI2JM secara sederhana adalah :

1. Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima) tahun untuk rencana

investasi yang disusun.

2. Multi Sektor, yaitu mencakup sector/bidang pengembangan kawasan permukiman,

pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pelayanan

(4)

pematusan kota/drainase, peningkatan kualitas kawasan kumuh dan peremajaan

permukiman, penanganan kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan ruang

terbuka hijau, serta penanggulangan kebakaran dan penataan bangunan gedung.

3. Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan pemerintah, sumber

pendanaan swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah dapat terdiri dari

APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, seda ngkan dana swasta dapat berupa

Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Corporate Social Responsibility (CSR).

Masyarakat pun dapat berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, misalnya dalam

bentuk barang dan jasa.

4. Multi Stakeholder, yaitu melibatkan Masy arakat, Pemerintah, dan Swasta sebagai

pelaku pembangunandalam proses penyusunan RPI2JM maupun pada saat

pelaksanaan program.

5. Partisipatif, yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuandaerah

(Kabupaten/Kota) sesuai karakteristik setempat (bottom-up).

Diharapkan dengan 5 prinsip dasar tersebut, dapat diwujudkan pembangunan yang

efektif dan efisien, serta mendorong kemandirian daerah yang untuk menyusun program

yang layak dan handal sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Rencana Program investasi Jangka Menengah (RPI2JM) disusun melalui proses partisipatif

yang mengakomodasikan kebutuhan nyata masyarakat sesuai dengan strategi dan arah

pembangunan Kabupaten/kota yang sejalan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten/Kota (RTRWK) da n Rencana Pembangunana Jangka Menegah Daerah

(RPJMD), serta memperhatikan karakteristik dan potensi masing-masing daerah. RPI2JM ini

(5)

pembangunan yang tercantum di dala m dokumen RPI2JM, sehingga dihasilkan rencana

pembangunaninfrastruktur yang mutakhir sesuai perkembangan kebutuhan daerah.

1.4. Mekanisme Penyusunan RPI2JM Bidang Cipta Karya

Mekanisme penyusunan dan penilaian RPI2JM Bidang Cipta karya dipaparkan

dalam 3 (tiga) bagian yaitu hubungan kerja penyusunan RPI2JM Bidang Cipta Karya,

langkah penyusunan RPI2JM Bidang Cipta Karya serta Penilaian Kelayakan RPI2JM Bidang

Cipta Karya.

1.4.1 Hubungan Kerja Penyusunan RPI2JM Bidang Cipta Karya

Penyusunan RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten/Kota pada dasarnya melibatkan

Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Pemerintah Pusat,

dalam hal ini Ditjen Cipta karya, bertindak sebagai Pembina. Sedangkan, pemerintah provinsi

berperan sebagai fasilitato r dan pemerintah kabupaten/kota merupakan penyusun dari

dokumen RPI2JM Bidang Cipta Karya.

Di dalam mekanisme penyusunan RPI2JM Cipta Karya terdapat unit pelaksanaan di

Pusat dan Daerah. Pada tingkat pusat dibentuk Satgas RPI2JM/Randal, melalui Surat

Keputusan Jenderal Cipta Karya, yang terdiri dari pejabat yang mewakili Direktorat Bina

Program, Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Tata Bangunan dan

Lingkungan, Direktorat Pengembangan Air Minum, Direktorat Pengembangan PLP dan

Sekretariat Ditjen C ipta Karya. Untuk kemudahan komunikasi dan koordinasi, pada struktur

Satgas terdapat juga Koordinator Wilayah (Korwil) Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi

dan Papua-Maluku.

Pada tingkat provinsi, dibentuk satgas RPI2JM yang berfungsi memfasilitasi antara

(6)

Provinsi dapat dibentuk melalui SK Gubernur/Sekda. Adapun anggotanya terdiri dari unsure

Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD terkait pembangunan Cipta

Karya dan Satker-satker Cipta karya Provinsi.

Sementara di tingkat kabupaten/kota, dibentuk satgas RPI2JM Kabupaten/Kota yang

bertugas menyusun RPI2JM. Satgas dibentuk dengan SK Bupati/Walikota dengan anggota

terdiri dari unsure Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, B PLHD (di Kabupaten Ogan Ilir

DPELH), Dispenda, SKPD terkait pembangunan Cipta Karya dan PDAM. Gambar 1.1

memaparkan keterkaitan Organisasi Penyusunan RPI2JM Kabupaten/Kota.

Sumber : Dit. Bina Program, DJCK 2014

Gambar. 1.1 Hubungan Kerja Penyusunan RPI2JM Bidang Cipta Karya

Dengan melibatkan seluruh stakeholder pada penyusunan RPI2JM Bidang Cipta

(7)

efisien dan efektif dalam rangka mewujudkan permukiman yang layak huni dan

berkelanjutan.

1.4.2 Langkah Penyusunan RPI2JM Bidang Cipta Karya

Dalam penyusunannya, RPI2JM Bidang Cipta Karya harus mengacu pada dokumen

perencanaan yang ada, baik dokumen pembangunan nasional, perencanaan sektoral

maupun perencanaan spasial. Gambar 1.2 m emaparkan langkah-langkah penyusunan

RPI2JM Bidang Cipta Karya.

(8)

Dari Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa seluruh anggota Satgas, baik di tingkat Pusat,Provinsi

maupun Kabupaten/Kota memiliki peran penting dalam penyusunan RPI2JM Bidang Cipta

Karya. Prinsip bottom up planning cukup kental pada penyusunan RPI2JM Bidang Cipta

Karya ini , agar rencana yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan infrastruktur Bidang Cipta

Gambar

Gambar. 1.1 Hubungan Kerja Penyusunan RPI2JM Bidang Cipta Karya
Gambar 1.2 Langkah Penyusunan RPI2JM Bidang Cipta Karya

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya, di akhir tahun 2006 tekanan inflasi IHK diperkirakan akan mereda dan diperkirakan berada pada sekitar 8% (yoy) seiring dengan berkurangnya dampak

Sumber Internal menurut Hasibuan (2002: 42) adalah karyawan yang akan mengisi lowongan kerja yang lowong diambil dari dalam perusahaan tersebut, yakni dengan cara memutasikan

untuk mempertahankan diri agar tetap dapat berfungsi seperti biasanya. Mereka mudah sekali Ielah padahal belum melakukan aktivitas yang berarti. 5) Mudah merasa letih dan

Current Ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar dan merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengatahui kesanggupan suatu

Proses pembentukan biogas dilakukan secara anaerob, bakteri merombak bahan organik yang terdapat pada kotoran sapi menjadi biogas dan pupuk organik, proses pelapukan

Faktor eksternal yang mempengaruhi kepuasan hidup perempuan emerging adulthood yang mengalami obesitas terdiri dari hubungan dengan orang lain, dukungan sosial,

akan dilakukan ini berjudul : “ Pengaruh Citra Perusahaan dan Atribut Produk Terhadap Keputusan Menabung Nasabah Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa terdapat terdapat perbedaan kemampuan disposisi matematis peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol, hal ini menunjukkan