MENGISI DATA HUJAN YANG HILANG DENGAN METODE
AUTOREGRESSIVE
DAN METODE
RECIPROCAL
DENGAN
PENGUJIAN DEBIT KALA ULANG
(Studi Kasus di DAS Bakalan)
FILLING OF MISSING RAINFALL DATA USING
AUTOREGRESSIVE METHOD AND RECIPROCAL METHOD
WITH FLOOD DISCHARGE PERIOD TESTING
(Case Study: Bakalan Watershed)
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret
Disusun Oleh :
RISWANDHA DWI KURNIAWAN
I0113113
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
iv
MOTTO
“Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.”
(Amsal 1:7)
“Big success tomorrow depends on the little things you do today.”
v
PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas terselesaikannya skripsi ini. Segala terima kasih saya persembahkan kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan pertolongan dan kekuatan dalam hidup saya.
2. Bapak Tri Sunarno dan Ibu Sumarsi selaku orang tua penulis yang tiada lelah dan penuh kasih merawat dan membesarkan penulis dari kecil hingga sampai sekarang ini.
3. Kakak saya Elia Kristinawati dan adik-adik saya Anita Kurniaty dan Andika Kristianto Nugroho.
4. Keluarga besar Djantirejo Solo Fam’s yang selalu memberikan dukungan doa. 5. Kelompok Skripsi “Ayok Skripsi” yang senantiasa selalu bersama dan saling
membantu dari awal pengerjaan hingga selesai: Hannah, Esther, Siti, Sunu, Abi dan Diana.
6. Sahabat dan teman-teman saya CESCers dan Area 69, serta para penghuni Kontrakan Kentang.
7. Teman-teman S1 Teknik Sipil 2013 yang selalu setia menemani dan membantu, terima kasih atas semua bantuan dan dukungannya selama menjalani perkuliahan.
vi
ABSTRAK
Riswandha Dwi Kurniawan, Rintis Hadiani, Setiono, 2017. Mengisi Data Hujan yang Hilang dengan Metode Autoregressive dan Metode Reciprocal dengan Pengujian Debit Kala Ulang (Studi Kasus di DAS Bakalan). Skripsi. Program Studi Teknik Sipil. Fakultas Teknik. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Ketersediaan data curah hujan masih rendah, masih kurang lengkap dan kurang akurat, dalam praktik sesungguhnya sering ditemukan data yang tidak lengkap karena adanya kekosongan/kehilangan data hujan. Kelengkapan data hujan merupakan bagian terpenting dalam perencanaan dan perancangan bangunan-bangunan hidraulik, perencanaan manajemen keairan dan manajemen sumber daya air. Maka dari itu perlu dilakukan model hidrologi untuk mengisi data hujan yang hilang.
Pada penelitian ini dilakukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bakalan yang terletak di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Diawali dengan eliminasi data dengan metode sampling, kemudian melakukan pengisian data hujan kembali dengan metode
Reciprocal dan model Autoregressive. Parameter untuk menilai model dengan melihat debit banjir kala ulang hasil perhitungan.
Hasil penelitian menunjukkan korelasi rata-rata data hujan asli dengan data hujan tiruan metode Reciprocal dan model Autoregressive sebesar 0,806 dan 0,786. Debit banjir maksimum kala ulang 5 tahun (Q5), 20 tahun (Q20), dan 50 tahun (Q50) berturut-turut sebesar 253,383 m3/dt, 340,709 m3/dt, dan 411,614 m3/dt. Korelasi debit banjir maksimum dengan data hujan tiruan metode Reciprocal dan model
Autoregressive sebesar 0,999 dan 0,998. Dengan pengujian debit bajir kala ulang diketahui bahwa metode Reciprocal merupakan metode paling sesuai untuk model pengisian data hujan, karena mendekati perhitungan data hujan asli.
vii
ABSTRACT
Riswandha Dwi Kurniawan, Rintis Hadiani, Setiono, 2017. Filling of Missing Rainfall Data Using Autoregressive Model and Reciprocal Method With Flood Discharge Period Testing (Case Study: Bakalan Watershed). Thesis. Civil Engineering Department. Engineering Faculty. Sebelas Maret University. Surakarta.
The availability of rainfall data is still low, incomplete and less accurate, where in actual practice is often found incomplete data due to vacancy/loss of rain data. Completion of rainfall data is important part in planning and design of hydraulic buildings, water management planning and water resource management. Therefore it is necessary to do hydrological model to fill up the unavailable rain data.
This research is conducted in Bakalan River Basin (DAS) located in Jepara regency, Central Java.Beginning with the elimination of data by sampling method, then redo the rain data filling with Reciprocal method and Autoregressive model. Parameters to assess the model by looking at the flood discharge when recalculating the calculation results.
The results showed the average correlation value of the original rainfall data with the simulated rainfall data of Reciprocal method and Autoregressive model is 0,806 and 0,786. The maximum flood discharge on repeat period of 5 year (Q5), 20 year (Q20), and 50 year (Q50) is 253,383 m3/dt, 340,709 m3/dt, and 411,614 m3/dt. The
correlation value of the original rainfall data with the simulated rainfall data of Reciprocal method and Autoregressive model is 0,999 and 0,998. With flood discharge calculation testing it is known that the Reciprocal method is the most appropriate method for the rainfall data filling model, as it approaches the original rainfall data calculations.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penelitian dengan judul “Mengisi Data Hujan yang Hilang dengan Metode Autoregressive dan Metode Reciprocal dengan Pengujian Debit Kala Ulang (Studi Kasus di DAS Bakalan)”. Penelitian ini merupakan salah satu persyaratan akademik untuk meraih gelar Sarjana pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penyusunan laporan ini, peneliti banyak menerima bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu kami ucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Rr. Rintis Hadiani, M.T selaku dosen pembimbing 1 yang telah memberikan pengarahan selama penyusunan skripsi.
2. Setiono, S.T, M.Sc selaku dosen pembimbing 2 yang telah memberikan pengarahan selama penyusunan skripsi.
3. Ir. Sulastoro Romanus Ignatius, M.Si, selaku Pembimbing Akademik 4. Segenap pimpinan Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNS.
5. Seluruh staff dan dosen pengajar Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNS.
6. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Teknik Sipil UNS
7. Seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu kelancaran tugas kerja hingga terwujudnya laporan ini.
Penyusun menyadari keterbatasan kemampuann dan pengetahuan yang penyusun miliki sehingga masih ada kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca umumnya.
Surakarta, Mei 2017
ix
DAFTAR ISI
JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR NOTASI ... xxi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 3
1.3. Batasan Masalah ... 4
1.4. Tujuan Penelitian ... 4
1.5. Manfaat Penelitian ... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ... 6
2.1. Tinjauan Pustaka ... 6
2.2. Dasar Teori ... 11
2.2.1. Siklus Hidrologi ... 11
2.2.2. Daerah Aliran Sungai (DAS) ... 12
2.2.3. Curah Hujan ... 13
2.2.4. Hujan/Presipitasi ... 13
2.2.5. Uji Konsistensi Data ... 14
x
2.2.7. Uji Stasioner ... 15
2.2.8. Hujan Wilayah ... 16
2.2.9. Uji Distribusi Data Hujan ... 18
2.2.10.Pemilihan Jenis Distribusi Sebaran ... 19
2.2.11.Uji Kesesuaian Distribusi Data ... 21
2.2.12.Hujan Efektif ... 22
2.2.12.1. Koefisien Limpasan ... 22
2.2.13.Analisis Pola Hujan Jam-Jaman ... 23
2.2.13.1.Waktu Konsentrasi ... 24
2.2.14.Intensitas Hujan ... 24
2.2.15.ABM ... 25
2.2.16.Hidrograf Satuan Sintetis ... 26
2.2.16.1. HSS Nakayasu ... 26
2.2.16.2. HSS SCS ... 28
2.2.17.Sampling Data ... 31
2.2.18.Model Autoregressive (AR) ... 34
2.2.18.1. Proses AR(1)-Proses Markov ... 34
2.2.18.2. Proses AR(2)-Persamaan Yule-Walker ... 35
2.2.19.Metode Reciprocal... 35
2.2.20.Minitab ... 36
BAB 3 METODE PENELITIAN ... 39
3.1. Jenis Penelitian ... 39
3.2. Data... 39
3.3. Lokasi Penelitian ... 39
3.4. Alat yang digunakan ... 40
3.5. Tahapan Penelitian ... 41
3.5.1. Pengumpulan Data ... 41
3.5.2. Uji Konsistensi Data Hujan ... 41
3.5.3. Perhitungan Hujan Wilayah ... 41
3.5.4. Pengolahan Data ... 41
xi
3.5.6. Simulasi Hujan dengan Model Autoregressive... 42
3.5.7. Perhitungan Debit Banjir Berdasarkan Kala Ulang ... 42
3.5.8. Membandingkan Debit Banjir Berdasarkan Kala Ulang .... 43
3.6. Diagram Alir Penelitian ... 43
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN... 48
4.1. Hasil Pengumpulan Data ... 48
4.2. Uji Konsistensi Data Hujan ... 49
4.3. Hujan Wilayah ... 51
4.4. Uji Boxplot... 52
4.5. Uji Stasioner ... 56
4.6. Sampling Data ... 59
4.7. Simulasi Data Hujan dengan Metode Reciprocal ... 62
4.8. Simulasi Data Hujan dengan Model Autoregressive ... 66
4.9. Hujan Wilayah Harian Maksimum Tahunan (Data Hujan Konsisten ) ... 74
4.10. Analisis Frekuensi (Data Hujan Konsisten) ... 77
4.10.1. Perhitungan Parameter Statistik ... 77
4.10.2. Pemilihan Jenis Distribusi Sebaran ... 78
4.10.3. Uji Kecocokan ... 79
4.11. Hujan Kala Ulang (Data Hujan Konsisten) ... 80
4.12. Hujan Efektif (Data Hujan Konsisten) ... 81
4.13. Pola Agihan Hujan Jam-Jaman (Data Hujan Konsisten) ... 82
4.13.1. Waktu Konsentrasi... 82
4.13.2. Intensitas dan Pola Distribusi Hujan... 83
4.14. Perhitungan Hidrograf Satuan Sintetis (Data Hujan Konsisten) .... 84
4.14.1. Data Fisik Umum DAS Bakalan ... 84
4.14.2. HSS Nakayasu ... 84
4.14.3. HSS SCS ... 89
4.15. Uji Konsistensi Data Hujan (Metode Reciprocal) ... 95
xii
4.17. Analisis Frekuensi (Metode Reciprocal) ... 99
4.17.1. Perhitungan Parameter Statistik ... 99
4.17.2. Pemilihan Jenis Distribusi Sebaran ... 100
4.17.3. Uji Kecocokan ... 101
4.18. Hujan Kala Ulang (Metode Reciprocal) ... 102
4.19. Hujan Efektif (Metode Reciprocal) ... 103
4.20. Pola Agihan Hujan Jam-Jaman (Metode Reciprocal) ... 104
4.20.1. Waktu Konsentrasi... 104
4.20.2. Intensitas dan Pola Distribusi Hujan... 105
4.21. Perhitungan Hidrograf Satuan Sintetis (Metode Reciprocal) ... 106
4.21.1. Data Fisik Umum DAS Bakalan ... 106
4.21.2. HSS Nakayasu ... 106
4.21.3. HSS SCS ... 111
4.22. Uji Konsistensi Data Hujan (Model Autoregressive) ... 117
4.23. Hujan Wilayah Harian Maksimum Tahunan (Model Autoregressive) ... 118
4.24. Analisis Frekuensi (Model Autoregressive) ... 121
4.24.1. Perhitungan Parameter Statistik ... 121
4.24.2. Pemilihan Jenis Distribusi Sebaran ... 122
4.24.3. Uji Kecocokan ... 123
4.25. Hujan Kala Ulang (Model Autoregressive) ... 124
4.26. Hujan Efektif (Model Autoregressive) ... 125
4.27. Pola Agihan Hujan Jam-Jaman (Model Autoregressive) ... 126
4.27.1. Waktu Konsentrasi... 126
4.27.2. Intensitas dan Pola Distribusi Hujan... 127
4.28. Perhitungan Hidrograf Satuan Sintetis (Model Autoregressive) .. 128
4.28.1. Data Fisik Umum DAS Bakalan ... 128
4.28.2. HSS Nakayasu ... 128
4.28.3. HSS SCS ... 133
4.29. Perbandingan Hasil Perhitungan Debit Banjir Kala Ulang ... 138
xiii
BAB 5 KESIMPULAN ... 148
5.1. Kesimpulan ... 148
5.2. Saran ... 149
DAFTAR PUSTAKA ... xxii
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar1.1 Lokasi Penelitian ... 2
Gambar 2.1 Siklus Hidrologi ... 12
Gambar 2.2 Ilustrasi Boxplot ... 15
Gambar 2.3 Metode Poligon Thiessen ... 18
Gambar 2.4 Hyetograph metode ABM ... 25
Gambar 2.5 Grafik HSS Nakayasu ... 27
Gambar2.6 Grafik HSS SCS ... 31
Gambar 3.1 Lokasi Penelitian ... 40
Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian ... 46
Gambar 3.3 Perhitungan Debit Banjir Data Hujan Konsisten ... 47
Gambar 4.1 Peta DAS Bakalan ... 48
Gambar 4.2 Peta Stasiun Hujan di DAS Bakalan ... 49
Gambar 4.3 Uji Konsistensi Data Hujan DAS Bakalan... 50
Gambar 4.4 Poligon Thiessen DAS Bakalan ... 51
Gambar 4.5 Hasil Pengujian Boxplot pada Minitab Stasiun Pelemkerep 2001 ... 52
Gambar 4.6 Hasil Pengujian Boxplot pada Minitab Stasiun Mijen 2001 ... 53
Gambar 4.7 Hasil Pengujian Boxplot pada Minitab Stasiun Batealit 2001 ... 53
Gambar 4.8 Kotak Dialog PACF ... 68
Gambar 4.9 Hasil Plotting PACF Stasiun Pelemkerep 2001 ... 68
Gambar 4.10 Hasil Plotting PACF Stasiun Mijen 2001 ... 69
Gambar 4.11 Hasil Plotting PACF Stasiun Batealit 2001 ... 69
Gambar 4.12 Kotak Dialog ARIMA Pelemkerep 2001 ... 70
Gambar 4.13 Kotak dialog ARIMA:Forecast Pelemkerep 2001 ... 70
Gambar 4.14 Hasil Simulasi dengan Model AR(1) Stasiun Pelemkerep 2001 . 71 Gambar 4.15 Peta RBI Pemukiman di DAS Bakalan ... 81
Gambar 4.16 PenentuanKemiringan Sungai Bakalan ... 83
xv
Gambar 4.18 Grafik HSS SCS untuk Hujan Kala Ulang (Data Hujan
Konsisten) ... 94
Gambar 4.19 Uji Konsistensi Data Hujan DAS Bakalan (Metode Reciprocal) 90 Gambar 4.20 Peta RBI Pemukiman di DAS Bakalan ... 103
Gambar 4.21 PenentuanKemiringan Sungai Bakalan ... 105
Gambar 4.22 Grafik HSS Nakayasu untuk Hujan Kala Ulang (Data Hujan Metode Reciprocal) ... 110
Gambar 4.23 Grafik HSS SCS untuk Hujan Kala Ulang (Data Hujan Metode Reciprocal) ... 94
Gambar 4.24 Uji Konsistensi Data Hujan DAS Bakalan (Model Autoregressive) ... 118
Gambar 4.25 Peta RBI Pemukiman di DAS Bakalan ... 125
Gambar 4.26 PenentuanKemiringan Sungai Bakalan ... 127
Gambar 4.27 Grafik HSS Nakayasu untuk Hujan Kala Ulang (Model Autoregressive) ... 132
Gambar 4.28 Grafik HSS SCS untuk Hujan Kala Ulang (Model Autoregressive) ... 138
Gambar 4.29 Perbandingan Q5 HSS Nakayasu Metode yang Digunakan ... 140
Gambar 4.30 Perbandingan Q20 HSS Nakayasu Metode yang Digunakan... 141
Gambar 4.31 Perbandingan Q50 HSS Nakayasu Metode yang Digunakan... 142
Gambar 4.32 Perbandingan Q5 HSS SCS Metode yang Digunakan ... 144
Gambar 4.33 Perbandingan Q20 HSS SCS Metode yang Digunakan ... 145
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Novelty Penelitian Mengisi Data Hujan yang Hilang dengan Metode
Reciprocal dan Model Autoregressive ... 8
Tabel 2.2 Parameter Statistik untuk menentukan Jenis Distribusi ... 20
Tabel 2.3 Nilai Δcr Uji Kecocokan Smirnov-Kolmogorov ... 22
Tabel 2.4 Koefisien Limpasan ... 23
Tabel 2.5 Koefisien Kirpich (k) ... 24
Tabel 2.6 Nilai CN untuk beberapa tata guna lahan ... 29
Tabel 2.7 Koordinat Hidograf Satuan Tak Berdimensi SCS ... 31
Tabel 4.1 Koordinat Stasiun Hujan ... 49
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Kumulatif Hujan Tahunan ... 50
Tabel 4.3 Perhitungan Koefisien Thiessen ... 52
Tabel 4.4 Hasil Koreksi Data Hujan Stasiun Pelemkerep 2001 dengan Uji Boxplot ... 54
Tabel 4.5 Hasil Koreksi Data Hujan Stasiun Mijen 2001 dengan Uji Boxplot . 54 Tabel 4.6 Hasil Koreksi Data Hujan Stasiun Batealit 2001 dengan Uji Boxplot ... 55
Tabel 4.5 Hujan Wilayah Harian Maksimum Tahunan DAS Bakalan ... 43
Tabel 4.6 Hujan Wilayah 2 Harian Maksimum Tahunan DAS Bakalan ... 45
Tabel 4.7 Perhitungan Uji Stasioner Stasiun Pelemkerep ... 56
Tabel 4.8 Perhitungan Uji Stasioner Stasiun Mijen ... 57
Tabel 4.9 Perhitungan Uji Stasioner Stasiun Batealit ... 58
Tabel 4.10 Data Hujan Stasiun Pelemkerep 2001 Setelah Proses Sampling ... 59
Tabel 4.11 Data Hujan Stasiun Mijen 2001 Setelah Proses Sampling ... 60
Tabel 4.12 Data Hujan Stasiun Batealit 2001 Setelah Proses Sampling ... 61
Tabel4.13 Hasil Perhitungan Pengisian Data Hujan yang Hilang di Stasiun Pelemkerep 2001 metode Reciprocal ... 63
xvii
Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Pengisian Data Hujan yang Hilang di Stasiun
Batealit 2001 metode Reciprocal ... 65
Tabel 4.16 Data Hujan Pelemkerep 2001-2015 Disajikan dalam Satu Kolom ... 66
Tabel 4.17 Data Hujan Mijen 2001-2015 Disajikan dalam Satu Kolom ... 67
Tabel 4.18 Data Hujan Batealit 2001-2015 Disajikan dalam Satu Kolom ... 67
Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Pengisian Data Hujan yang Hilang di Stasiun Pelemkerep 2001 model Autoregressive ... 71
Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Pengisian Data Hujan yang Hilang di Stasiun Mijen 2001 model Autoregressive ... 72
Tabel 4.21 Hasil Perhitungan Pengisian Data Hujan yang Hilang di Stasiun Batealit 2001 model Autoregressive ... 73
Tabel 4.22 Hujan Wilayah Harian Maksimum Tahunan DAS Bakalan (Data Hujan Konsisten) ... 76
Tabel 4.23 Uji Parameter Statistik Data Normal (Data Hujan Konsisten) ... 77
Tabel 4.24 Hasil Pemilihan Jenis Distribusi Hujan (Data Hujan Konsisten) ... 78
Tabel 4.25 Perhitungan Uji Smirnov-Kolmogorov (Data Hujan Konsisten) ... 79
Tabel 4.26 Perhitungan Distribusi Log Pearson Tipe III (Data Hujan Konsisten) ... 80
Tabel 4.27 Hasil Perhitungan Hujan Kala Ulang (Data Hujan Konsisten) ... 81
Tabel 4.28 Hasil Perhitungan Hujan Efektif (Data Hujan Konsisten) ... 82
Tabel 4.29 Perhitungan Intensitas dan Pola Distribusi Hujan Kala Ulang 5 Tahun (Data Hujan Konsisten) ... 83
Tabel 4.30 Rekapitulasi Pola Distribusi Hujan Jam-Jaman DAS Bakalan (Data Hujan Konsisten) ... 84
Tabel 4.31 Perolehan Parameter HSS Nakayasu (Data Hujan Konsisten) ... 84
Tabel 4.32 Perhitungan Unit Hidrograf HSS Nakayasu untuk Hujan Kala Ulang (Data Hujan Konsisten) ... 86
Tabel 4.33 Perhitungan Debit Banjir HSS Nakayasu Kala Ulang 5 Tahun (Data Hujan Konsisten) ... 87
Tabel 4.34 Debit Banjir Rencana Kala Ulang HSS Nakayasu (Data Hujan Konsisten) ... 89
xviii
Tabel 4.36 Perhitungan Unit Hidrograf HSS SCS untuk Hujan Kala Ulang (Data
Hujan Konsisten) ... 91
Tabel 4.37 Perhitungan Debit Banjir HSS SCS Kala Ulang 5 Tahun (Data Hujan Konsisten) ... 93
Tabel 4.38 Hasil Perhitungan Debit Banjir Rencana HSS SCS (Data Hujan Konsisten) ... 104
Tabel 4.39 Hasil Perhitungan Kumulatif Hujan Tahunan (Metode Reciprocal) 81 Tabel 4.40 Hujan Wilayah Harian Maksimum Tahunan DAS Bakalan (Data Hujan Reciprocal) ... 98
Tabel 4.41 Uji Parameter Statistik Data Normal (Metode Reciprocal) ... 99
Tabel 4.42 Hasil Pemilihan Jenis Distribusi Hujan (Metode Reciprocal) ... 100
Tabel 4.43 Perhitungan Uji Smirnov-Kolmogorov (Metode Reciprocal) ... 101
Tabel 4.44 Perhitungan Distribusi Log Pearson Tipe III (Metode Reciprocal) 102 Tabel 4.45 Hasil Perhitungan Hujan Kala Ulang (Metode Reciprocal) ... 103
Tabel 4.46 Hasil Perhitungan Hujan Efektif (Metode Reciprocal) ... 104
Tabel 4.47 Perhitungan Intensitas dan Pola Distribusi Hujan Kala Ulang 5 Tahun (Metode Reciprocal) ... 105
Tabel 4.48 Rekapitulasi Pola Distribusi Hujan Jam-Jaman DAS Bakalan (Metode Reciprocal) ... 106
Tabel 4.49 Perolehan Parameter HSS Nakayasu (Metode Reciprocal) ... 106
Tabel 4.50 Perhitungan Unit Hidrograf HSS Nakayasu untuk Hujan Kala Ulang (Metode Reciprocal) ... 108
Tabel 4.51 Perhitungan Debit Banjir HSS Nakayasu Kala Ulang 5 Tahun (Metode Reciprocal) ... 109
Tabel 4.52 Debit Banjir Rencana Kala Ulang HSS Nakayasu (Metode Reciprocal) ... 111
Tabel 4.53 Perolehan Parameter HSS SCS (Metode Reciprocal) ... 111
Tabel 4.54 Perhitungan Unit Hidrograf HSS SCS untuk Hujan Kala Ulang (Metode Reciprocal) ... 113
xix
Tabel 4.56 Hasil Perhitungan Debit Banjir Rencana HSS SCS (Metode
Reciprocal) ... 116
Tabel 4.57 Hasil Perhitungan Kumulatif Hujan Tahunan (Model Autoregressive) ... 117
Tabel 4.58 Hujan Wilayah Harian Maksimum Tahunan DAS Bakalan (Model
Autoregressive) ... 120
Tabel 4.59 Uji Parameter Statistik Data Normal (Model Autoregressive) ... 121
Tabel 4.60 Hasil Pemilihan Jenis Distribusi Hujan (Model Autoregressive) ... 122
Tabel 4.61 Perhitungan Uji Smirnov-Kolmogorov (Model Autoregressive) ... 123
Tabel 4.62 Perhitungan Distribusi Log Pearson Tipe III (Model
Autoregressive) ... 124
Tabel 4.63 Hasil Perhitungan Hujan Kala Ulang (Model Autoregressive) ... 125
Tabel 4.64 Hasil Perhitungan Hujan Efektif (Model Autoregressive) ... 126
Tabel 4.65 Perhitungan Intensitas dan Pola Distribusi Hujan Kala Ulang 5 Tahun (Model Autoregressive) ... 105
Tabel 4.66 Rekapitulasi Pola Distribusi Hujan Jam-Jaman DAS Bakalan (Model
Autoregressive) ... 128
Tabel 4.67 Perolehan Parameter HSS Nakayasu (Model Autoregressive) ... 128
Tabel 4.68 Perhitungan Unit Hidrograf HSS Nakayasu untuk Hujan Kala Ulang (Model Autoregressive) ... 130
Tabel 4.69 Perhitungan Debit Banjir HSS Nakayasu Kala Ulang 5 Tahun
(Model Autoregressive) ... 131
Tabel 4.70 Debit Banjir Rencana Kala Ulang HSS Nakayasu (Model
Autoregressive) ... 133
Tabel 4.71 Perolehan Parameter HSS SCS (Model Autoregressive) ... 133
Tabel 4.72 Perhitungan Unit Hidrograf HSS SCS untuk Hujan Kala Ulang (Model Autoregressive) ... 135
Tabel 4.73 Perhitungan Debit Banjir HSS SCS Kala Ulang 5 Tahun (Model
Autoregressive) ... 137
Tabel 4.74 Hasil Perhitungan Debit Banjir Rencana HSS SCS (Model
Autoregressive) ... 138
xx
Tabel 4.76 Perbandingan Q20 HSS Nakayasu Metode yang Digunakan ... 140
Tabel 4.77 Perbandingan Q50 HSS Nakayasu Metode yang Digunakan ... 141
Tabel 4.78 Perbandingan Q5 HSS SCS Metode yang Digunakan ... 143
Tabel 4.79 Perbandingan Q20 HSS SCS Metode yang Digunakan ... 144
Tabel 4.80 Perbandingan Q50 HSS SCS Metode yang Digunakan ... 145
Tabel 4.81 Perhitungan Korelasi Data Hujan Model Autoregressive ... 148
Tabel 4.82 Perhitungan Korelasi Data Hujan Metode Reciprocal ... 148
Tabel 4.83 Perhitungan Korelasi HSS Nakayasu ... 149
xxi
DAFTAR NOTASI
Simbol Keterangan Satuan
A Luas DAS km2
A1, A2, ...., An Luas areal poligon dari stasiun hujan 1, 2, .... , n km2
Ai Luas areal poligon dari stasiun hujan i km2
C Koefisien limpasan
ci Koefisien thiessen dari stasiun hujan i Ck Koefisien kurtosis
Cs Koefisien skewness
Cv Koefisien variasi
D Kerapatan jaringan kuras km/km2
I Data ke-
It Intensitas curah hujan pada jam ke- t mm/jam
JN Jumlah pertemuan sungai K Koefisien distribusi
k Koefisien kirpich
K Koefisien resesi Jam
L Panjang sungai km
Li Jarak stasiun X dengan stasiun di sekitarnya km
m Koefisien manning
n Jumlah data
Ø Indeks infiltrasi mm/jam
P1, P2, ...., Pn Curah hujan di stasiun hujan 1, 2, .... , n mm
Peff Hujan efektif mm
Pi Data hujan di stasiun sekitarnya pada periode yang sama
R24 Tinggi hujan rancangan dalam 24 jam mm
Re Curah hujan efektif mm
RUA Luas relatif DAS sebelah hulu
S Standar deviasi
S Kemiringan rata-rata saluran m
SF Faktor sumber
SIM Faktor simetri
SN Frekuensi sumber
t Jam ke- jam
T0,3 Waktu dari puncak banjir sampai 30% debit puncak banjir
jam
xxii
tc Waktu konsentrasi jam
Tp Waktu dari permulaan banjir sampai puncak hidrograf banjir
jam
Tr Satuan waktu dari curah hujan jam
∅
P Parameter Autoregressive ke-pa
t Nilai kesalahan pada saat tPx Data curah hujan pada stasiun X yang diperkirakan data hilang
xxiii
DAFTAR PUSTAKA
Asdak, Chay. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Ary, Achmad, dan Osaliana Budiarto. 2012. Peramalan Data Curah Hujan dengan Seasonal Autoregressive Integrated Moving Average (SARIMA) dengan
Deteksi Outlier sebagai Upaya Optimalisasi Produksi Pertanian di
Kabupaten Mojokerto. Universitas Trunojoyo. Madura.
Artanto, Noviesag. 2015. Perbandingan Peramalan Curah Hujan dengan Metode Bayesin Model Averaging dan Kalman Filter. UNNES Journal of Mathematics. ISSN 2252-6943.
Badan Standarisasi Nasional (BSN). 2016. SNI 2415-2016 : Tata Cara Perhitungan Debit Banjir Rencana.
Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Pemalijratun. 2013. Banjir Limpasan. http://www.bpdas-pemalijratun.net/index.php/component/ content/article/8-artikel/kajian3/130-identifikasi-daerah-rawan-banjir-dan-tanah-longsor-das-serang. Diakses pada tanggal 28 November 2016 pukul 14.26 WIB.
Dewi, Aji dan Anik Djuraidah. 2011. Model Vektor Autoregressive untuk Peramalan Curah Hujan di Indramayu. Forum Statistika dan Komputasi. Vol. 16, No. 2, ISBN: 0853-8115, Oktober 2011.
Damar, Ahmad, dan Sumiharni. 2015. Studi Pemodelan Curah Hujan Sintetik dari Beberapa Stasiun di Wilayah Pringsewu. JRSDD. Vol. 3, No. 1, Hal: 45-56, ISSN:2303-0011, Maret 2015.
Fahmi, Ikromi. 2015. Analisis Pencarian Data Curah Hujan yang Hilang dengan Model Periodik Stokastik.Jurnal Rekayas. Vol. 19, No. 2, Agustus 2015. Fanny, Ahmad dan Subuh Tugiono. 2016. Analisis Data Curah Hujan yang Hilang
xxiv
Lailawati, Titi. 2015. Pengaruh Pengisian Data Hujan yang Hilang dalam Analisis Hidrologi Terhadap Hujan Rancangan, Tesis, Program Pascasarjana Magister Teknik Sipil, Universitas Lampung, Lampung.
Nurir, Rosadana. 2015. Transformasi Hujan Harian ke Hujan Jam-Jaman menggunakan Metode Mononobe dan Pengalihragaman Hujan Aliran. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Purwanto. 2016. Model Hidrologi untuk Mengisi Data Hujan yang Hilang Berdasarkan Debit Andalan, Skripsi, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Rosita, Tita. 2011. Analisis Vector Autoregressive (VAR) untuk Pemodelan Curah Hujan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Schwab, G.O., Fangmeir, D.D., Elliot, W.J., and Frevert, R.K. 1992. Soil and Water Conservation Engineering. Four Edition, John Wiley & Sons. Inc, New York. Susanto, R.H. dan Purnomo, R.H (penterjemah). 1997. Teknik Konservasi Tanah dan Air. CFWMS Sriwijaya University. Palembang.
Soewarno. 1995. Hidrologi Aplikasi Metode Statistik Jilid 1. Nova. Bandung. Soewarno. 1995. Hidrologi Aplikasi Metode Statistik Jilid 2. Nova. Bandung. Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Andi Offset.
Yogyakarta.
Triatmojo, Bambang. Hidrologi Terapan. 2008. Beta Offset. Yogyakarta.
Tunnisa, Lathifa. 2014. Potensi Banjir di DAS Siwaluh menggunakan Metode Soil Conservation Service dan Soil Conservation Service Modifikasi Sub Dinas
xxv
DAFTAR LAMPIRAN
A. Data
A1. Data Hujan
B. Analisis Data
B1. Sampling Data Hujan
B2. Pengisian Data Hujan Metode Reciprocal
B3. Pengisian Data Hujan Model Autoregressive
B4. Koefisien Distribusi Pearson (Data Hujan Konsisten) B5. Intensitas dan Distribusi Hujan (Data Hujan Konsisten) B6. Koefisien Distribusi Pearson (Metode Reciprocal) B7. Intensitas dan Distribusi Hujan (Metode Reciprocal) B8. Koefisien Distribusi Pearson (Model Autoregressive) B9. Intensitas dan Distribusi Hujan (Model Autoregressive) B10. Debit Banjir HSS Nakayasu (Data Hujan Konsisten) B11. Debit Banjir HSS SCS (Data Hujan Konsisten) B12. Debit Banjir HSS Nakayasu (Metode Reciprocal) B13. Debit Banjir HSS SCS (Metode Reciprocal)
B14. Debit Banjir HSS Nakayasu (Model Autoregressive) B15. Debit Banjir HSS SCS (Model Autoregressive)