• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan Agustus 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan Agustus 2017"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Keadaan Ketenagakerjaan

Kalimantan Selatan Agustus 2017

Kalimantan

Selatan

mengalami

TPT sebesar

4,77 persen.

• Jumlah angkatan kerja mencapai 2,07 juta orang, berkurang sebesar 4,27 ribu orang dibanding Agustus 2016. Jumlah Penduduk yang bekerja mencapai 1,98 juta orang, bertambah sebesar 10,07 ribu orang dibandingkan Agustus 2016.

• Pada Agustus 2017, TPAK Kalimantan Selatan sebesar 70,06 persen dan TPT sebesar 4,77 persen.

• Ada tiga sektor yang menyerap tenaga kerja terbanyak di Provinsi Kalimantan Selatan. Sektor pertanian menyerap 34,05 persen tenaga kerja, sektor perdagangan menyerap tenaga kerja sebesar 24,05 persen, dan sektor jasa kemasyarakatan menyerap tenaga kerja sebesar 17,49 persen.

• Pada Agustus 2017 sebanyak 61,01 persen adalah pekerja di sektor informal, yaitu berstatus berusaha sendiri (23,67 persen), berusaha dibantu buruh tidak tetap (15,31 persen) serta pekerja bebas (6,97 persen) dan pekerja tak dibayar (15,06 persen). Pekerja di sektor formal tercatat sebanyak 38,99 persen yaitu terdiri dari pekerja dengan status buruh/karyawan (35,64 persen) dan status berusaha dibantu dengan buruh tetap (3,35 persen).

• Berdasarkan jam kerja, penduduk bekerja 35 jam atau lebih seminggu mengalami sedikit penurunan sebesar 3,90 poin menjadi 65,64 persen dibandingkan setahun yang lalu yang sebesar 69,54 persen. Penduduk yang bekerja antara 15 – 24 jam per minggu naik sebesar 2,42 poin menjadi 12,46 persen.

• 47,30 persen penduduk bekerja di Kalimantan Selatan berijazah

SD/tidak punya ijazah dan 17,62 persen pekerja tamat Sekolah Menengah Pertama atau sederajat, hanya 10,92 persen pekerja menyelesaikan pendidikan jenjang diploma dan universitas.

• TPT tertinggi pada jenjang Sekolah Menengah Atas atau sederajat yaitu

sebesar 9,22 persen. TPT terendah terdapat pada jenjang pendidikan SD kebawah sebesar 2,62 persen. TPT yang mengalami peningkatan yaitu di jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas atau sederajat yang Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan Agustus 2017

(2)

1. Angkatan Kerja, Penduduk Yang Bekerja, dan Tingkat Pengangguran Terbuka

Pada bulan Agustus 2017, jumlah angkatan kerja mencapai 2,07 juta orang. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 0,21 persen atau terjadi pengurangan sebesar 4,27 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2016. Penduduk yang bekerja pada Agustus 2017 adalah sebesar 1,98 juta orang. Jumlah ini mengalami penambahan sebesar 10,07 ribu orang atau 0,51 persen dibandingkan keadaan Agustus 2016. Pada periode Agustus 2017 jumlah pengangguran menjadi 98,96 ribu orang. Ada pengurangan jumlah pengangguran sebesar 14,34 ribu orang (minus 12,66 persen). Jumlah yang bekerja dan jumlah pengangguran berpengaruh terhadap angka Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Pada kondisi Agustus 2017, TPAK mengalami penurunan sebesar 1,51 poin menjadi 70,06 persen pada Agustus 2017 dibanding Agustus 2016 sebesar 71,57 persen. Angka pengangguran dapat dilihat dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yaitu perbandingan antara jumlah pengangguran terhadap penduduk angkatan kerja. TPT Kalimantan Selatan keadaan Agustus 2017 adalah 4,77 persen. Indikator ini mengalami penurunan sebesar 0,68 poin dibandingkan keadaan Agustus 2016 sebesar 5,45 persen.

Tabel 1

Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Menurut Rincian,

Provinsi Kalimantan Selatan Periode Agustus 2015 – Agustus 2017

Rincian Agustus 2015 Agustus 2016 Agustus 2017

(1) (2) (3) (4)

1. Penduduk Angkatan Kerja (Jiwa) 1.987.250 2.078.384 2.074.117

a. Bekerja (Jiwa) 1.889.502 1.965.088 1.975.161

b. Pengangguran (Jiwa) 97.748 113.296 98.956

2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%)

69,73 71,57 70,06

3. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 4,92 5,45 4,77

4. Pekerja Tidak Penuh 668.370 598.538 678.665

a. Setengah Pengangguran (Jiwa) 156.314 163.936 150.902

b. Pekerja Paruh Waktu (Jiwa) 512.056 434.602 527.763

2. Lapangan Pekerjaan Utama

Sektor pertanian masih menjadi sumber utama mata pencaharian penduduk Provinsi Kalimantan Selatan. Pada Agustus 2017, penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian sebesar 34,05 persen dari jumlah seluruh penduduk yang bekerja. Dominannya sektor

(3)

pertanian masih belum bisa digeser oleh sektor lainnya. Meski menjadi sektor yang dominan dalam penyerapan tenaga kerja di Provinsi Kalimantan Selatan, peyerapan tenaga kerja di sektor pertanian pada Agustus 2017 ini sedikit mengalami penurunan bila dibandingkan Agustus 2016. Pada Agustus 2017 sebesar 34,05 persen turun 2,00 poin dari 36,05 persen di tahun 2016. Sektor perdagangan dan sektor jasa kemasyarakatan merupakan lapangan usaha terbanyak kedua dan ketiga yang mampu menyerap tenaga kerja setelah sektor pertanian. Kedua sektor ini masing-masing menyerap tenaga kerja sebesar 24,05 persen dan 17,49 persen. Sama halnya seperti sektor pertanian yang mengalami penurunan dibandingkan Agustus 2016, penyerapan sektor perdagangan dan jasa kemasyarakatan juga mengalami penurunan dibandingkan Agustus 2016. Sektor perdagangan mengalami penurunan sebesar 1,12 poin dan sektor jasa kemasyarakatan turun sebesar 1,29 poin. Ketiga sektor ini yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan, dan sektor jasa kemasyarakatan adalah tiga sektor terbesar dalam penyerapan tenaga kerja di Provinsi Kalimatan Selatan. Pada Agustus 2017 ketiga sektor ini menyerap lebih dari tujuh puluh lima persen tenaga kerja yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan (75,59 persen).

Tabel 2

Persentase Penduduk Kalimantan Selatan Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Sektor Lapangan Pekerjaan Utama Agustus 2015 – Agustus 2017

Lapangan Pekerjaan Utama Agt 2015 Agt 2016 Agt

2017

(1) (2) (3) (4)

1 Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan & Perikanan

36,01 36,05 34,05

2 Pertambangan dan Penggalian 3,75 2,83 3,95

3 Industri 6,70 6,88 7,98

4 Listrik, Gas dan Air Minum 0,30 0,25 0,42

5 Konstruksi 5,40 4,72 4,83

6 Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi 24,43 25,17 24,05

7 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 3,65 3,75 4,87

8 Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan & Jasa

Perusahaan

2,40 1,58 2,36

9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 17,36 18,78 17,49

Total 100,00 100,00 100,00

Penyerapan tenaga kerja di enam sektor lainnya menunjukkan kondisi yang menggembirakan. Terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja pada Agustus 2017

(4)

dibandingkan Agustus 2016. Kenaikan terbesar terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian dan sektor transportasi yang mengalami kenaikan sebesar 1,12 poin.

3. Status Pekerjaan Utama

Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Sektor formal adalah penduduk yang bekerja dengan status berusaha dibantu dengan buruh tetap/buruh dibayar serta penduduk yang bekerja dengan status bekerja sebagai buruh, karyawan dan pegawai. Sedangkan sektor informal adalah penduduk bekerja dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu dengan buruh tidak tetap atau karyawan tidak dibayar, pekerja keluarga, pekerja bebas dan pekerja tidak dibayar. Berdasarkan klasifikasi ini, pada Agustus 2017 sekitar 38,99 persen bekerja pada kegiatan formal dan selebihnya sebesar 61,01 persen bekerja pada kegiatan informal. Proporsi penduduk bekerja di sektor formal mengalami kenaikan sebesar 1,18 poin dibandingkan kondisi satu tahun yang lalu.

Tabel 3

Persentase Penduduk Kalimantan Selatan Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Agustus 2015 – Agustus 2017

Status Pekerjaan Utama Agustus

2015 Agustus 2016 Agustus 2017 (1) (2) (3) (4) Berusaha sendiri 19,99 21,06 23,67

Berusaha dibantu buruh tidak tetap / buruh tidak dibayar

15,86 18,66 15,31

Berusaha dibantu buruh tetap / buruh dibayar 3,41 3,41 3,35

Buruh / karyawan / Pegawai 38,07 34,40 35,64

Pekerja bebas (pertanian dan non pertanian) 7,30 6,06 6,97

Pekerja tak dibayar 15,37 16,41 15,06

Total 100,00 100,00 100,00

Dari 1,98 juta orang yang bekerja pada Agustus 2017, penduduk yang bekerja sebagai buruh/karyawan sebesar 35,64 persen, diikuti penduduk yang berusaha sendiri sebesar 23,67 persen dan penduduk yang berusaha dibantu buruh tidak tetap sejumlah 15,31 persen. Proporsi terkecil adalah mereka yang berusaha dibantu buruh tetap sebesar 3,35 persen. Dalam satu tahun terakhir (Agustus 2016–Agustus 2017) terjadi sedikit kenaikan persentase pekerja yang berstatus buruh/karyawan sebesar 1 ,24 poin. Persentase kenaikan yang lebih besar terjadi pada mereka yang berusaha sendiri (2,61 poin). Status pekerjaan lainnya yang

(5)

Jumlah Jam Kerja per Minggu (Jam)

Agustus 2015 Agustus 2016 Agustus 2017

(1) (2) (3) (4) 1 – 7 1,71 1,69 2,63 8 – 14 5,72 5,39 5,33 15 – 24 12,74 10,04 12,46 25 – 34 15,21 13,35 13,94 ≥ 35 *) 64,63 69,54 65,64 Total 100,00 100,00 100,00

mengalami kenaikan persentase adalah pekerja bebas (naik tipis sebesar 0,91 poin).

Status pekerjaan berusaha dengan dibantu buruh tidak tetapa, status pekerjaan berusaha dengan dbantu buruh tetap, dan status pekerjaan pekerja tak dibayar adalah merupakan status pekerjaan yang mengalami penurunan persentase dibandingkan Agustus tahun yang lalu. Masing-masing mengalami penurunan sebesar 3,35 poin; 0,06 poin; dan 1,35 poin.

4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja

Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja seluruhnya selama seminggu yang lalu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker) adalah penduduk dengan kerjanya 35 jam keatas selama seminggu. Kelompok ini mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun yang lalu yaitu turun sekitar 3,90 poin menjadi 65,64 persen. Sementara itu, pekerja tidak penuh (jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per minggu) mengalami kenaikan menjadi 34,00 persen. Kenaikan terbesar terjadi pada terjadi terutama pada penduduk yang bekerja antara 15 – 24 jam per minggu, yaitu sebesar 2,42 poin.

Tabel 4

Persentase Penduduk Kalimantan Selatan yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu, Agustus 2015 – Agustus 2017

**) Termasuk penduduk yang sementara tidak bekerja

5. Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan

Pekerja di Kalimantan Selatan masih didominasi pekerja berpendidikan dasar. Pada keadaan Agustus 2017, penduduk bekerja di Kalimantan Selatan sekitar 47,30 persen hanya

(6)

tamat SD dan 17,62 persen pekerja tamat Sekolah Menengah Pertama. Penduduk bekerja dengan pendidikan tinggi masih sedikit. Pada Agustus 2017 hanya 10,92 persen tamat diploma dan universitas.

Tabel 5

Persentase Penduduk Kalimantan Selatan Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Agustus 2015 – Agustus 2017

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Agustus 2015 Agustus 2016 Agustus 2017

(1) (2) (3

)

(4 )

SD Kebawah 49,16 47,59 47,30

Sekolah Menengah Pertama 16,85 17,02 17,62

Sekolah Menengah Atas Sederajat

23,00 23,32 24,16

Diploma dan Universitas 10,99 12,06 10,92

Total 100,00 100,00 100,00

6. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Pendidikan

TPT untuk jenjang Sekolah Menengah Atas Sederajat menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 9,22 persen. TPT terendah terdapat pada jenjang pendidikan SD kebawah yaitu sebesar 2,62 persen. Pada Agustus 2017 ini hanya TPT pada jenjang Sekolah Menengah Atas Sederajat sebesar 9,22 persen naik sebesar 1,49 poin dibandingkan dengan Agustus 2016.

Tabel 6

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Kalimantan Selatan Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Agustus 2015 – Agustus 2017

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Agustus 2015 Agustus 2016 Agustus 2017

(1) (2) (3) (4)

SD Kebawah 2,88 4,20 2,62

Sekolah Menengah Pertama Sederajat

4,44 5,71 3,86

Sekolah Menengah Atas Sederajat 8,46 7,73 9,22 Diploma dan Universitas 6,86 5,43 5,00

(7)

7. Keterbandingan TPAK dan TPT Regional Kalimantan

TPAK Agustus 2017 tertinggi untuk kawasan regional Kalimantan terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan mencapai 70,06 persen dan terendah terjadi di Provinsi Kalimatan Timur dan Provinsi Kalimantan Tengah yang masing-masing sebesar 63,75 persen dan 67,74 persen. Dibandingkan setahun sebelumnya, hampir semua provinsi di Pulau Kalimantan mengalami penurunan TPAK, kecuali Provinsi Kalimantan Utara yang mengalami kenaikan TPAK. TPAK di Provinsi Kalimantan Utara naik sebesar 5,84 poin. Penurunan TPAK tertajam terjadi di Provinsi Kalimantan Timur dimana terjadi penurunan sebesar 4,04 poin. Provinsi Kalimantan Tengah memiliki TPT terendah di kawasan Kalimantan yaitu sebesar 4,23 persen. TPT Kalimantan Selatan (4,77 persen) adalah terbesar ketiga di kawasan regional Kalimantan. Angka TPT Provinsi Kalimantan Selatan tersebut masih di bawah angka TPT nasional yang sebesar 5,50 persen.

Tabel 7

TPAK dan TPT Nasional dan Regional Kalimantan Februari 2016 - Februari 2017 Provinsi TPAK (%) TPT (%) Agustus 2015 Agustus 2016 Agustus 2017 Agustus 2015 Agustus 2016 Agustus 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Kalimantan Barat 69,68 69,32 68,63 5,15 4,23 4,36 Kalimantan Tengah 71,11 71,30 67,74 4,54 4,82 4,23 Kalimantan Selatan 69,73 71,57 70,06 4,92 5,45 4,77 Kalimantan Timur 62,39 67,79 63,75 7,50 7,95 6,91 Kalimantan Utara 63,45 62,40 68,24 5,68 5,23 5,54 Nasional 65,76 66,34 66,67 6,18 5,61 5,50

(8)

KONSEP DAN DEFINISI

1. Penduduk Usia Kerja adalah penduduk berumur 15 tahun keatas. 2. Penduduk angkatan kerja adalah penduduk usia kerja dengan kegiatan :

o Bekerja, atau

o Punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, atau

o Pengangguran.

3. Penduduk bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja dengan kegiatan :

o Bersekolah, atau

o Mengurus rumahtangga atau

o Melaksanakan kegiatan lainnya.

4. Bekerja adalah orang yang melakukan kegiatan ekonomi dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan, selama paling sedikit 1 jam berturut-turut dalam satu minggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi.

5. Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja dengan kegiatan: a. Sedang mencari pekerjaan.

b. Sedang mempersiapkan usaha.

c. Penduduk yang tidak mencari pekerjaan, karena alasan merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (putus asa).

d. Sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

6. Tingkat Partisipasi Angakatan Kerja (TPAK) adalah rasio jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja.

7. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah rasio jumlah penganggur terbuka terhadap jumlah angkatan kerja.

8. Setengah pengangguran adalah pekerja yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan lain.

9. Pekerja paruh waktu adalah pekerja yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain.

10. Lapangan usaha adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/usaha/perusahaan/kantor tempat seseorang bekerja.

11. Sektor pertanian meliputi subsektor pertanian tanaman pangan, tanaman perkebunan dan hortikultura, subsektor peternakan.

(9)

Tabel Lampiran 1

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan, Agustus 2014, Agustus 2015, dan Agustus 2017

Kabupaten / Kota TPAK TPT Agt 2014 Agt 2015 Agt 2017 Agt 2014 Agt 2015 Agt 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Tanah Laut 72,42 68,72 67,27 2,93 4,53 3,70 Kota Baru 65,79 66,78 68,90 3,94 6,10 4,28 Banjar 77,71 70,53 71,90 3,29 3,44 3,11 Barito Kuala 74,29 74,80 76,88 2,21 1,99 3,99 Tapin 71,29 71,75 71,92 1,79 5,14 4,39

Hulu Sungai Selatan 65,27 69,65 71,38 2,64 2,84 2,02

Hulu Sungai Tengah 69,51 74,16 74,58 4,05 2,97 4,13

Hulu Sungai Utara 75,05 70,98 71,58 3,37 3,14 4,11

Tabalong 72,93 74,18 74,64 4,12 3,15 3,88 Tanah Bumbu 61,15 67,08 67,29 4,76 8,44 6,53 Balangan 78,26 75,38 79,03 1,34 4,31 1,90 Banjarmasin 64,28 66,44 65,68 6,02 8,30 8,87 Banjar Baru 60,18 64,86 60,98 5,35 5,67 5,51 Kalimantan Selatan 69,46 69,73 70,06 3,80 4,92 4,77

(10)

Diterbitkan oleh :

Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan Jl. Soekarno-Hatta No.7, Banjarbaru Telp : (0511) 674 9001 e-mail : bps6300@bps.go.id Website : http://kalsel.bps.go.id

Konten Berita Resmi Statistik

dilindungi oleh Undang Undang, hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik.

Gambar

Tabel Lampiran 1

Referensi

Dokumen terkait

perhatian pada hasil-hasil historikal, sebagai landasan untuk mengoreksi tindakan-tindakan masa mendatang (Budiyono, 2003: 300). Pengawasan dalam manajemen wisata religi

listrik melalui kabel yang dipendam didalam tanah.  ateg*ri saluran transmisi se$erti ini  ateg*ri saluran transmisi se$erti ini adalah ang )a4*rite untuk $emasangan di dalam

Disebutkan bahwa hampir setiap hari pasukan penjajah Zionis sengaja menyerang para petani di berbagai wilayah timur Jalur Gaza dan para nelayan di sepanjang pantai Jalur

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data pengaruh pemungutan pajak dengan surat kuasa terhadap penerimaan pajak di kantor pajak Pratama Argamakmur dapat menarik

Hasil penelitian ini menunjukkan variabel keaktifan siswa dalam proses pembelajaran mempunyai kontribusi yang lebih tinggi terhadap prestasi belajar mata pelajaran

Metode sangat mempengaruhi proses pembelajaran, salah satu metode yang bisa digunakan agar siswa tidak lagi bosan dalam belajar adalah menggunakan metode

Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan SC13 belum menguasai soal nomor 1 karena tidak mencermati soal sehingga menggunakan data yang tidak tepat meskipun

Waktu tunggu dibangun oleh faktor- faktor luar ( exogenous ) seperti kondisi kendaraan, kondisi jalan dan lain sebagainya. Waktu pesan permintaan ini menjamin bahwa