• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Peran BK Dalam Mengatasi Tawuran Pelajar. Tawuran Tidak Membuatmu Merasa Keren

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Peran BK Dalam Mengatasi Tawuran Pelajar. Tawuran Tidak Membuatmu Merasa Keren"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

Makalah Peran BK Dalam Mengatasi

Tawuran Pelajar

“ Tawuran Tidak Membuatmu Merasa

Keren ’’

Disusun oleh :

Suci Ayu Kharisma

11001193

BK / D / Sem III

BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

(2)

2

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Esa kami dapat menyelesaikan makalah tentang Peran BK terhadap Tawuran Pelajar Di Indonesia ini dengan baik tanpa hambatan.

Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada para pembimbing dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini atas semua bantuan, bimbingan dan kemudahan yang telah diberikan kepada kami dalam menyelesaikan makalah untuk mata pelajaran PSI.

Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna, sehingga kritik, koreksi, dan saran dari semua pihak untuk menyempurnakan makalah kami selanjutnya senantiasa akan kami terima dengan tangan terbuka.

Mungkin cukup sekian, terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pembimbing yang telah membimbing kami untuk membuat makalah ini.

Yogyakarta, 31 Oktober 2012

(3)

3 Daftar Isi Halaman Judul ... 1 Pendahuluan ... 4 A. Latar Belakang ... 4 B. Rumusan Masalah ... 5 C. Tujuan ... 5 Pembahasan... 6 1. Pengertian Tawuran ... 6 2. Dampak Tawuran ... 6

3. Faktor Penyebab Tawuran ... 7

5. Peran Guru Dalam Mengatasi Terjadinya tawuran Antar Pelajar ... 9

6. Solusi Mengatasi Terjadinya Antar Pelajar ... 9

Kesimpulan ... 11

(4)

4

Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Tawuran lagi-lagi harus terjadi antara mahasiswa UKI dan YAI Jakarta, yang merupakan lanjutan dari tawuran-tawuran sebelumnya.

“Ini lanjutan kemarin, awalnya lempar-lemparan batu,” kata mahasiwa YAI Fransiskus kepada detikcom di lokasi tawuran, Jl Salemba Raya, Kamis (4/6/2009) malam.

Suasana mulai memanas sejak pukul 17.30 WIB. Adu mulut pun terjadi di antara kedua kubu ini. Tawuran mulai pecah pada pukul 17.55 WIB. Saat itu polisi yang sudah berada di lokasi tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Aksi lempar batu pun berlangsung hingga satu jam lebih. Tercatat ada 13 korban dari kedua kubu dan seorang warga sipil.

Pada pukul 18.50 WIB, mahasiswa YAI yang di dalam kampus mulai melempari gedung UKI dengan bom molotov. Akhirnya gedung aula FISIP UKI dan kantin dilahap si jago merah. Setelah kebakaran, situasi mulai mereda. Petugas pemadam kebakaran dan personel kepolisian dari unsur Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Pusat diterjunkan.

Namun, mahasiswa UKI yang marah kampusnya dibakar membalas lemparan bom molotov ke arah YAI. Alhasil, gedung FIKOM YAI sempat terbakar sebelum akhirnya berhasil dipadamkan oleh mahasiswa.

Pukul 21.00 akhirnya api mulai padam. Petugas kepolisian pun mengevakuasi mahasiswa YAI yang sedang berkuliah untuk kembali pulang. Sampah-sampah bekas tawuran pun dibersihkan. Sementara itu, mahasiswa UKI masih tetap bertahan di dalam kampus. Mereka tidak ingin kampus kebanggaannya dimasuki polisi. Kini mereka pun hanya bisa meneriaki polisi untuk segera meninggalkan kampusnya.

Mahasiswa yang harusnya bisa menjadi agen pembawa perubahan malah lebih mengandalkan emosi untuk saling balas dendam dan baku hantam.

(5)

5 B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Tawuran ? 2. Apa dampak Tawuran ?

3. Apa dmaktor Penyebab Tawuran ? 4. Apa peran guru dalam mengatasi ? 5. Apa solusi tawuran ?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian tawuran. 2. Mengetahui dampak dari tawuran. 3. Mengetahui faktor penyebab tawuran.

4. Mengetahui peran guru dalam mengatasi tawuran. 5. Mengetahui solusi pencegahan tawuran.

(6)

6

BAB II

Pembahasan

1.

Pengertian Tawuran

Dalam kamus bahasa Indonesia “tawuran”dapat diartikan sebagai perkelahian yang meliputi banyak orang. Sedangkan “pelajar” adalah seorang manusia yang belajar. Sehingga pengertian tawuran pelajar adalah perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mana perkelahian tersebut dilakukan oleh orang yang sedang belajar

Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency). Kenakalan remaja, dalam hal perkelahian, dapat digolongkan ke dalam 2 jenis delikuensi yaitu situasional dan sistematik.

1. Delikuensi situasional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang “mengharuskan” mereka untuk berkelahi. Keharusan itu biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat.

2. Delikuensi sistematik, para remaja yang terlibat perkelahian itu berada di dalam suatu organisasi tertentu atau geng. Di sini ada aturan, norma dan kebiasaan tertentu yang harus diikuti angotanya, termasuk berkelahi. Sebagai anggota, tumbuh kebanggaan apabila dapat melakukan apa yang diharapkan oleh kelompoknya. Seperti yang kita ketahui bahwa pada masa remaja seorang remaja akan cenderung membuat sebuah genk yang mana dari pembentukan genk inilah para remaja bebas melakukan apa saja tanpa adanya peraturan-peraturan yang harus dipatuhi karena ia berada dilingkup kelompok teman sebayanya.

2.

Dampak Tawuran

a. Kerugian fisik, pelajar yang ikut tawuran kemungkinan akan menjadi korban. Baik

itu cedera ringan, cedera berat, bahkan sampai kematian

b. Masyarakat sekitar juga dirugikan. Contohnya : rusaknya rumah warga apabila

(7)

7 c. Terganggunya proses belajar mengajar

d. Menurunnya moralitas para pelajar

e. Hilangnya perasaan peka, toleransi, tenggang rasa, dan saling menghargai

3.

Faktor Penyebab Tawuran

1. Faktor- faktor yang menyebabkan tawuran pelajar

Berikut ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan tawuran pelajar, diantaranya : a. Faktor Internal

Faktor internal ini terjadi didalam diri individu itu sendiri yang berlangsung melalui proses internalisasi diri yang keliru dalam menyelesaikan permasalahan disekitarnya dan semua pengaruh yang datang dari luar. Remaja yang melakukan perkelahian biasanya tidak mampu melakukan adaptasi dengan lingkungan yang kompleks. Maksudnya, ia tidak dapat menyesuaikan diri dengan keanekaragaman pandangan, ekonomi, budaya dan berbagai keberagaman lainnya yang semakin lama semakin bermacam-macam. Para remaja yang mengalami hal ini akan lebih tergesa-gesa dalam memecahkan segala masalahnya tanpa berpikir terlebih dahulu apakah akibat yang akan ditimbulkan. Selain itu, ketidakstabilan emosi para remaja juga memiliki andil dalam terjadinya perkelahian. Mereka biasanya mudah friustasi, tidak mudah mengendalikan diri, tidak peka terhadap orang-orang disekitarnya. Seorang remaja biasanya membutuhkan pengakuan kehadiran dirinya ditengah-tengah orang-orang sekelilingnya.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar individu, yaitu :

1. Faktor Keluarga

Keluarga adalah tempat dimana pendidikan pertama dari orangtua diterapkan. Jika seorang anak terbiasa melihat kekerasan yang dilakukan didalam keluarganya maka setelah ia tumbuh menjadi remaja maka ia akan terbiasa melakukan kekerasan karena inilah kebiasaan yang datang dari keluarganya. Selain itu ketidak harmonisan keluarga juga bisa menjadi penyebab kekerasan yang dilakukan oleh pelajar. Suasana keluarga

(8)

8

yang menimbulkan rasa tidak aman dan tidak menyenangkan serta hubungan keluarga yang kurang baik dapat menimbulkan bahaya psikologis bagi setiap usia terutama pada masa remaja.

4. 3 Menurut Hirschi (dalam Mussen dkk, 1994). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa salah satu penyebab kenakalan remaja dikarenakan tidak berfungsinya orang tua sebagai figure teladan yang baik bagi anak (hawari, 1997).

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa salah satu penyebab kenakalan remaja dikarenakan tidak berfungsinya orang tua sebagai figure teladan yang baik bagi anak (hawari, 1997). Jadi disinilah peran orangtua sebagai penunjuk jalan anaknya untuk selalu berprilaku baik.

2. Faktor Sekolah

Sekolah tidak hanya untuk menjadikan para siswa pandai secara akademik namun juga pandai secara akhlaknya . Sekolah merupakan wadah untuk para siswa mengembangkan diri menjadi lebih baik. Namun sekolah juga bisa menjadi wadah untuk siswa menjadi tidak baik, hal ini dikarenakan hilangnya kualitas pengajaran yang bermutu. Contohnya disekolah tidak jarang ditemukan ada seorang guru yang tidak memiliki cukup kesabaran dalam mendidik anak muruidnya akhirnya guru tersebut menunjukkan kemarahannya melalui kekerasan. Hal ini bisa saja ditiru oleh para siswanya. Lalu disinilah peran guru dituntut untuk menjadi seorang pendidik yang memiliki kepribadian yang baik.

3. Faktor Lingkungan

lingkungan rumah dan lingkungan sekolah dapat mempengaruhi perilaku remaja. Seorang remaja yang tinggal dilingkungan rumah yang tidak baik akan menjadikan remaja tersebut ikut menjadi tidak baik. Kekerasan yang sering remaja lihat akan membentuk pola kekerasan dipikiran para remaja. Hal ini membuat remaja bereaksi anarkis. Tidak adanya kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu senggang oleh para pelajar disekitar rumahnya juga bisa mengakibatkan tawuran.

(9)

9

5.

Peran Guru Dalam Mengatasi Terjadinya tawuran Antar

Pelajar

1. Memberikan tambahan pelajaran Agama, Karena dengan bekal inilah, pelajar dapat menahan godaan dan hawa nafsu yang menuju tindak kekerasan.

2. Mengutamakan peran Guru sebagai Pendidik, bukan hanya Pengajar. Sebab mendidik dan mengajar meskipun serupa tapi tak sama. Di Sekolah, Guru lah yang berwenang untuk mengurusi dan mengawasi tingkah laku pelajar itu, sebagai ganti Orang Tua di rumah.

3. Membatasi ruang gerak pelajar dengan cara memberikan aktivitas yang bermanfaat, seperti Ekskul, Futsal atau Olah raga lainnya. Dengan begitu energi dari pelajar akan terkuras pada hal-hal yang positif.

4. Memberlakukan kunjungan antar sekolah, baik itu yang dekat maupun yang berjauhan. Selain lebih mengenalkan antar siswa, juga dapat menjalin silaturahmi dengan baik antar sesama pelajar.

5. Melakukan penyuluhan kepada seluruh pelajar di sekolah, agar tidak melakukan tawuran. Sebab bukan hanya merugikan pelajar itu sendiri, melainkan juga membuat nama baik sekolah menjadi tercemar.

6. Melakukan tindakan yang tegas, seperti pemberian sanksi apabila ketahuan ada siswa dari sekolah kami yang tawuran. Contohnya dengan menghukum berjemur seharian di lapangan atau pun mencukur habis rambut siswa yang terlibat ketahuan. Maka pihak sekolah tidak segan-segan untuk mengeluarkan dari sekolah atau juga melaporkan ke polisi. Tindakan tegas ini sangat diperlukan, sebagai efek jera. Untuk mencegah terjadinya tawuran.

6.

Solusi Mengatasi Terjadinya Antar Pelajar

1. Membuat Peraturan Sekolah Yang Tegas

Bagi siswa siswi yang terlibat dalam tawuran akan dikeluarkan dari sekolah. Jika semua siswa terlibat tawuran maka sekolah akan memberhentikan semua siswa dan melakukan penerimaan siswa baru dan pindahan. Setiap pelajar siswa siswi harus dibuat takut

(10)

10

dengan berbagai hukuman yang akan diterima jika ikut serta dalam aksi tawuran. Bagi yang membawa senjata tajam dan senjata khas tawuran lainnya juga harus diberi sanksi. 2. Membuat Program Ekstrakurikuler Tawuran

Diharapkan setiap sekolah membuat ekskul konsep baru bertema tawuran, namun tawuran pelajar yang mendidik, misalnya tawuran ilmu, tawuran olahraga, tawuran otak, tawuran dakwah, tawuran cinta, dan lain sebagainya yang bersifat positif. Tawuran-tawuran ini sebaiknya bukan bersifat kompetisi, tetapi bersifat saling mengisi dan bekerjasama sehingga bisa bergabung dengan ekskul yang sama di sekolah lain.

(11)

11

BAB III

Kesimpulan

Bahwa tawuran sangat merugikan bagi kita ,khususnya yang masih bersekolah. Tawuran sangat membawa dampak negatif . belum lagi sangat merugikan bagi diri kita sendiri , kelurga dan khusunya orang alin. Tawuran itu tidak ada sisi positifnya bagi kita. Merugikan buat kita karena tawuran tidaklah mencerminkan kita sebagai orang yang terdidik.

Dengan berbagai terobosan-terobosan baru dalam hal kegiatan menanggulangi tawuran pelajar antar sekolah secara perlahan akan menciptakan persepsi di mana tawuran itu adalah kegiatan bodoh yang sia-sia sehingga tidak layak ikut serta. Diharapkan lama-kelamaan tawuran akan segera punah dari dunia pelajar indonesia.

(12)

12

Daftar Pustaka

http://januarbudisantoso.blogspot.com/

Referensi

Dokumen terkait