TEORI
TEORI-TEORI MOTIVASI
Teori-Teori Kebutuhan:
•
Drive-Reduction Theory
•
Homeostasis
•
Incentives
•
Teori kebutuhan Maslow
•
Teori Dua Faktor Herzberg
Process
theories
• Expectancy
Theory
MASLO W
•
Teori Hierarki (Abraham H.Maslow, 1943)
•
Teori ERG (Clayton Alderfer, 1972)
•
Teori Kesehatan – motivator / Dua Faktor (Frederick
Herzberg,1966)
•
Teori Motivasi X dan Y (Douglas McGregor)
•
Teori Motivasi kebutuhan (McClelland)
•
Teori Harapan (Victor H.Vroom, 1964)
•
Teori penetapan tujuan /
goal setting theory
(Edwin Locke)
Alderfer
Herzberg
Mcgregor
Mc Clelland
Teori Motivasi
TEORI PSIKOLOGI INSTING &
EVOLUSI
Insting atau
Naluri adalah perilaku kompleks yang
mempunyai pola tetap pd seluruh spesies yang
berbeda dan tidak dipelajari
(Tinbergen, 1951).
Wanita membangun berbagai jenis rumah
burung membangun hanya satu jenis sarang.
DRIVEREDUCTION THEORY
•
Teori Reduksi Dorongan
gagasan bahwa kebutuhan fisiologis menciptakan
dorongan (drive) yang memotivasi organisme
untuk memenuhi kebutuhan
AROUSAL
THEORY =
TEORI GAIRAH
•
Orang-orang
mencari tingkat
TEORI PSIKOSOSIAL
:
1.
Incentive
-
motivation =
motivasi Insentif -
hasil dari
“tarikan" rangsangan
lingkungan eksternal
2.
Cognitive
-
motivation =
motivasi Kognitif
INCENTIVE
Where our needs push,
incentives
(positive or
negative stimuli) pull us in reducing our drives.
Dimana kebutuhan kita dorong, insentif (rangsangan positif atau
negatif) menarik kita dalam mengurangi drive kita.
TEORI
BIOPSIKOSOSIAL:
1.
Hierarki kebutuhan Maslow: interaksi
kebutuhan biologis, psikologis, dan
sosial; motif yang lebih rendah
TEORI HIERARKI
ABRAHAM H. MASLOW (1943,1954)
Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu :
(1) kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus, istirahat dan sex; (2) kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental,
psikologikal dan intelektual;
(3) kebutuhan akan kasih sayang (love needs);
(4) kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status; dan
(5) aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lebih tepat apabila berbagai kebutuhan manusia digolongkan sebagai rangkaian dan bukan sebagai hierarki. Dalam hubungan ini, perlu ditekankan bahwa :
• Kebutuhan yang satu saat sudah terpenuhi sangat mungkin akan timbul lagi di waktu yang akan datang; Pemuasaan berbagai kebutuhan tertentu, terutama kebutuhan fisik, bisa bergeser dari pendekatan kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif dalam pemuasannya.
• Berbagai kebutuhan tersebut tidak akan mencapai “titik jenuh” dalam arti tibanya suatu
kondisi dalam mana seseorang tidak lagi dapat berbuat sesuatu dalam pemenuhan kebutuhan itu.
MASLOW
TEORI KESEHATAN – MOTIVATOR
/ DUA FAKTOR
FREDERICK HERZBERG (1966)
•
Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah
hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang
berarti bersumber dalam diri seseorang, sedangkan yang
dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah
faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari
luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam
kehidupan seseorang.
•
Menurut Herzberg, yang tergolong sebagai faktor motivasional
antara lain ialah pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih,
kesempatan bertumbuh, kemajuan dalam karier dan pengakuan
orang lain. Sedangkan faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan
mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi,
Jetidak puasan
dan
Tidak termotivasi
Tidak puas
tetapi
Tidak termotivasi
Kepuasan positif
dan termotivasi
Faktor
Kebersihan
•Kebijakan perusahaan
•Kualitas pengawasan
• Hubungan dengan orang lain
•kehidupan pribadi
•Tingkat gaji
•keamanan pekerjaan
• kondisi kerja
Faktor Motivasi
•Achievement = prestasi
•Career advancement = kemajuan karir
•Personal growth = pertumbuhan pribadi
•Job interest = minat pekerjaan
•Recognition = pengakuan
•Responsibility = tanggung jawab
PERBEDAAN TEORI MASLOW (1943) &
TEORI KEBUTUHAN
Maslow
Herzberg
Hygiene
Motivators
Factors
Social
Safety
Physiological
Self-Actualisation
Prentice Hall, 2001
Chapter 6
19
Expectancy Theory =
Teori Pengharapan
(Vroom)
3. Rewards-Personal goals relationship = Valence
1. Effort-Performance relationship = Expectancy
2. Performance-Rewards relationship = Instrumentality
Individual
Effort
Individual
Performance
Personal
Goals
Organisational
Rewards
1
2
TEORI GOAL SETTING = PENETAPAN
TUJUAN
Tujuan
khusus
Sulit
Diterima
Dampak pd Diri
Directs attention
Energises
Encourages persistency
New strategies developed
Feedback
MOTIVASI
Sumber motivasi :
-
Internal
MOTIVASI
INTERNAL
dorongan dari dalam
diri untuk melakukan
sesuatu.
Motivasi eksternal
dorongan yang diperoleh dari faktor luar dalam
PIKIRKAN !!!
Apa bakat dan minatmu?
Apa tujuan karirmu yang ingin
dicapai?
Apa yang ingin kau raih dalam
2 tahun ini?
MEMOTIVASI DIRI
SENDIRI
•
Lakukan sekarang
•
Mulailah dari yang ringan
•
jangan menunggu datangnya
mood atau inspirasi
•
Solusi akan datang jika sudah
TEORI ERG
CLAYTON ALDERFER (1972)
• Teori Alderfer dikenal dengan akronim “ERG” . Akronim “ERG” dalam teori Alderfer merupakan huruf-huruf pertama dari tiga istilah yaitu : E = Existence (kebutuhan akan eksistensi), R = Relatedness (kebutuhanuntuk berhubungan dengan pihak lain, dan G = Growth (kebutuhan akan pertumbuhan)
• Jika makna tiga istilah tersebut didalami akan tampak dua hal penting. Pertama, secara konseptual terdapat persamaan antara teori atau model yang dikembangkan oleh Maslow dan Alderfer. Karena “Existence” dapat dikatakan identik dengan hierarki pertama dan kedua dalam teori Maslow; “ Relatedness” senada dengan hierarki kebutuhan ketiga dan keempat menurut konsep Maslow dan “Growth” mengandung makna sama dengan “self actualization” menurut Maslow. Kedua, teori Alderfer menekankan bahwa berbagai jenis kebutuhan
manusia itu diusahakan pemuasannya secara serentak.
Apabila teori Alderfer disimak lebih lanjut akan tampak bahwa :
• Makin tidak terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu, makin besar pula keinginan untuk memuaskannya;
• Kuatnya keinginan memuaskan kebutuhan yang “lebih tinggi” semakin besar apabila kebutuhan yang lebih rendah telah dipuaskan;
• Sebaliknya, semakin sulit memuaskan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi, semakin besar keinginan untuk memuasakan kebutuhan yang lebih mendasar.
ERG THEORY
TEORI MOTIVASI X DAN Y
(DOUGLAS MCGREGOR)
Douglas McGregor menemukan teori X dan teori Y setelah mengkaji cara para manajer
berhubungan dengan para karyawan. Kesimpulan yang didapatkan adalah pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.
Ada empat asumsi yang dimiliki manajer dalam teori X:
• Karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha untuk menghindarinya.
• Karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dipakai, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
• Karyawan akan mengindari tanggung jawab dan mencari perintah formal, di mana ini adalah asumsi ketiga.
• Sebagian karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi.
Bertentangan dengan pandangan-pandangan negatif mengenai sifat manusia dalam teori X, ada pula empat asumsi positif yang disebutkan dalam teori Y.
• Karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan, seperti halnya istirahat atau bermain.
• Karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai berbagai tujuan.
TEORI MOTIVASI KEBUTUHAN
(MCCLELLAND)
Teori kebutuhan McClelland dikembangkan oleh David McClelland dan teman-temannya. Teori kebutuhan McClelland berfokus pada tiga kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut:
• kebutuhan pencapaian: dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha
keras untuk berhasil.
• kebutuhan kekuatan: kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian
rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.
• kebutuhan hubungan: keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang
ramah dan akrab.
Dari McClelland dikenal tentang teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need for Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Murray sebagaimana dikutip oleh Winardi merumuskan kebutuhan akan prestasi tersebut sebagai keinginan :“ Melaksanakan
TEORI HARAPAN
VICTOR H.VROOM (1964)
•
Victor H. Vroom, dalam bukunya yang berjudul “Work And Motivation”
mengetengahkan suatu teori yang disebutnya sebagai “ Teori
Harapan”. Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat suatu hasil
dari yang ingin dicapai oleh seorang dan perkiraan yang bersangkutan
bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya
itu. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan
jalan tampaknya terbuka untuk memperolehnya, yang bersangkutan
akan berupaya mendapatkannya.
•
Teori harapan adalah kekuatan dari suatu kecenderungan untuk
TEORI PENETAPAN TUJUAN
/
GOAL SETTING THEORY
(EDWIN LOCKE)
•
Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki
empat macam mekanisme motivasional yakni : (a) tujuan-tujuan
mengarahkan perhatian; (b) tujuan mengatur upaya; (c)
tujuan-tujuan meningkatkan persistensi; dan (d) tujuan-tujuan-tujuan-tujuan menunjang
strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan. Bagan berikut ini menyajikan
tentang model instruktif tentang penetapan tujuan.