ORIENTASI PENELITIAN PILAR PANGAN
CLUSTER TANAMAN PANGAN
KOMODITAS
Kedelai (Glycine max)
Koordinator Komoditas
Dr. Sumadi, Ir., MS.
NIP. 195708071985031007
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
LEMBAR PENGESAHAN DOKUMEN ORIENTASI CLUSTER PENELITIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
TA 2012
Pilar : Pangan
Cluster Penelitian : Tanaman Pangan Komoditas : Kedelai
Penyusun :1. Dr. Sumadi, Ir., MS.
NIP. 19570807 1985031 007 2. Prof. Dr. Hj Tati Nurmala
NIP. 19491209 1976032 003 Kontributor :1. Dr. Agung Karuniawan
NIP. 19661101 1991031 001 2. Dr. Anne Nuraini, Ir., MP.
NIP. 19621107 1987032 002
Bandung, 19 November 2012
Mengetahui dan menyetujui Koordinator penyusun
Ketua LPPM Unpad
Prof. Dr. Wawan Hermawan, MS. Dr. Sumadi, Ir., MS.
NIP. 19620527 1988101 001 NIP. 19570807 1985031
I. Ringkasan
Indonesia merupakan salah satu negara yang tingkat konsumsi dan kebutuhan kedelainya tinggi. Kacang-kacangan seperti kedelai dapat menyumbang banyak protein dan zat gizi bagi masyarakat. Produk olahan kedelai, seperti tempe, tahu, kecap, tauco, susu kedelai, dan taoge merupakan menu penting dalam pola konsumsi sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama sebagai sumber protein yang relatif murah harganya. Kandungan protein pada biji kedelai sekitar 40%, selain itu juga menghasilkan minyak bebas kolesterol sebesar 20%, juga kaya akan kandungan asam amino, vitamin, mineral dan lemak. Oleh karena itu, ke depan proyeksi kebutuhan kedelai akan meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat tentang makanan sehat.
Meningkatnya kebutuhan dan permintaan kedelai baik untuk konsumsi maupun industri, tidak diimbangi dengan peningkatan produksinya. Salah satu faktor yang menentukan tingkat produksi adalah luas areal tanam. Penurunan luas areal tanam menyebabkan produksi kedelai Indonesia akan mengalami penurunan pula (BPS, 2012). Sehingga untuk memenuhi kebutuhan kedelai yang tidak bisa dipenuhi dalam negeri, maka dilakukan impor.
Untuk mendukung upaya peningkatan produksi dan menekan impor kedelai tidak hanya dengan perluasan wilayah tanam, tetapi juga penggunaan varietas unggul. Varietas unggul merupakan salah satu syarat penting dalam mencapai peningkatan produksi kedelai. Varietas kedelai unggul adalah yang berdaya hasil tinggi serta beradaptasi luas. Untuk mendapatkan varietas unggul salah satunya melalui perakitan varietas baru. Perakitan varietas unggul baru kedelai dapat diarahkan pada daya hasil tinggi dan sesuai dengan preferensi konsumen dan industri. Selain itu, mengingat pentingnya kandungan gizi dari biji kedelai, maka diperlukan adanya perbaikan dan peningkatan kualitas dan kuantitasnya.
melalui teknologi produksi benih dan teknologi penyimpanan benih yang tepat.
Selain itu aplikasi teknik budidaya tanaman belum dilakukan secara utuh. Teknik pengolahan lahan, pemberian pupuk berimbang, tersedianya air secara cukup dan pengendalian hama penyakit secara terpadu merupakan pendukung tercapainya potensi hasil suatu kultivar unggul. Dengan demikian pencapaian produksi kedelai Indonesia dapat segera tercapai, sehingga dapat mengurangi impor kedelai.
II. Pendahuluan
Kedelai (Glycine max L. Merr.) merupakan salah satu komoditas pertanian yang penting dan potensial. Kacang-kacangan seperti kedelai dapat menyumbang banyak protein dan zat gizi bagi masyarakat di Negara maju dan Negara berkembang. Kedelai sebagai tanaman palawija diperlukan oleh masyarakat dalam upaya pemenuhan akan protein nabati. Kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati yang murah dan mudah dikembangkan. Gizi yang terkandung pada kedelai cukup lengkap, yaitu mengandung protein sekitar 40% dan penghasil minyak bebas kolesterol sebesar 20%, juga kaya akan kandungan asam amino, vitamin, mineral dan lemak (Govindarao, 2010). Minyak kedelai juga digunakan sebagai bahan mentah pada industri antibiotik, cat, pernis, perekat, pelumas, dan lain-lain.
Perkembangan manfaat kedelai selain sebagai sumber protein nabati, makanan berbahan kedelai dapat dipakai juga sebagai penurun kolesterol darah yang dapat mencegah penyakit jantung. Senyawa isoflavon yang terdapat pada kedelai ternyata berfungsi sebagai antioksidan (Ginting & Antarlina, 2009). Antioksidan pada kedelai dapat mencegah penyakit kanker (Banaszkiewicz, 2011). Oleh karena itu, ke depan proyeksi kebutuhan kedelai akan meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat tentang makanan sehat.
Upaya peningkatan produksi dan menekan laju impor kedelai adalah melalui strategi peningkatan produktivitas, perluasan areal tanam, peningkatan efisiensi produksi, penguatan kelembagaan petani, peningkatan kualitas produk, peningkatan nilai tambah, perbaikan akses pasar, perbaikan sistem permodalan, pengembangan infra struktur, serta pengaturan tataniaga dan insentif usaha (Simatupang dkk., 2005). Selain itu, diperlukan perbaikan genetik tanaman yang dikelompokkan pada perbaikan cekaman biotik, cekaman abiotik, alterasi morfologi maupun fisiologi tanaman serta kualitas dan kuantitas hasil tanaman.
Untuk mendukung upaya peningkatan produksi dan produktivitas kedelai tidak hanya perluasan wilayah tanam, tetapi juga penggunaan varietas unggul. Varietas unggul merupakan salah satu syarat penting dalam mencapai peningkatan produksi kedelai. Disamping itu, varietas unggul sangat menentukan tingkat produktivitas tanaman dan merupakan komponen teknologi yang relatif mudah diadopsi petani [ CITATION Sub08 \l 1057 ]. Varietas kedelai unggul adalah yang berdaya hasil tinggi serta beradaptasi luas. Untuk mendapatkan varietas unggul salah satunya melalui perakitan varietas baru.
Perbaikan dan peningkatan kualitas dan kuantitas biji juga dirasa perlu mengingat pentingnya kandungan gizi dari biji kedelai. Perbaikan kualitas pada biji kedelai di Indonesia dapat diarahkan pada kualitas fisik dan kimiawi. Dengan perbaikan kualitas dan kuantitas biji ini juga dapat mendukung perakitan varietas unggul baru, sehingga varietas unggul baru yang dihasilkan sesuai dengan preferensi konsumen dan industri.
Salah satu kendala peningkatan produksi kedelai adalah tidak tersedianya benih kedelai yang bermutu tinggi setiap saat, sehingga masih banyak petani yang menggunakan benih dengan kualitas rendah. Secara nasional penggunaan benih kedelai bersertifikat masih rendah. Terjaminnya tersedianya benih bermutu tinggi setiap musim tanam dapat ditempuh melalui teknologi produksi benih dan teknologi penyimpanan benih yang tepat.
Dengan demikian pencapaian produksi kedelai Indonesia dapat segera tercapai, sehingga dapat mengurangi impor kedelai.
III. Studi Literatur
I.1 Kendali Genetik Kedelai
Perbaikan dan peningkatan nilai ekonomis tanaman melalui pemuliaan tanaman memerlukan pengetahuan terhadap gen. Terutama gen pengendali terhadap karakter morfologi tertentu yang akan menjadi target perbaikan. Karakter morfologi kedelai tidak hanya bermanfaat bagi penentuan aplikasi agronomis, pemeliharaan kemurnian gentik dan penyusunan deskripsi varietas, tetapi dapat digunakan untuk memodifikasi karakter morfologi tertentu dalam upaya perbaikan dan peningkatan nilai ekonomis tanaman ataupun perakitan varietas baru tanaman. perbaikan genetik tanaman kedelai dapat dikelompokkan pada perbaikan cekaman biotik, cekaman abiotik, alterasi morfologi maupun fisiologi tanaman serta kualitas dan kuantitas hasil tanaman (Adie dan Krisnawati, 2009). Dalam proses perbaikan genetik melibatkan adanya gen pengendali.
Kendali genetik pada tanaman kedelai telah banyak diteliti misalnya terhadap cekaman biotik, terutama cekaman biotik terhadap hama dan penyakit. Hama dan penyakit pada tanaman kedelai banyak diteliti karena faktor ini telah banyak menurunkan produktivitas kedelai secara nyata. Salah satunya adalah perbaikan genetik trikoma pada daun atau polong kedelai, dengan tujuan untuk ketahanan tanaman kedelai tehadap hama daun dan polong. Dengan demikian untuk meningkatkan ketahanan tanaman kedelai terhadap hama daun dan polong perlu mengetahui gen pengendali trikoma serta pola pewarisannya. Namun, perbaikan genetik ini telah banyak dilakukan pada berbagai kendali gen lain, baik terhadap cekaman biotik, alterasi morfologi maupun fisiologi tanaman serta kualitas dan kuantitas hasil tanaman.
I.2 Perbaikan dan Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Biji Kedelai
protein (kuantitas dan kualitas), (2) peningkatan kandungan isoflavon, (3) perbaikan globulin dan (4) eliminasi enzim lipoksigenase (Adie dan Krisnawati, 2006).
Upaya perbaikan protein maupun nilai nutrisi lainnya pada kedelai, secara khusus belum pernah dilakukan di Indonesia. Kandungan protein dari kedelai yang dilepas di Indonesia sekitar 40%. Di negara-negara penghasil dan pengguna kedelai terbesar di dunia, seperti Amerika, Amerika Selatan, Jepang, Cina, Korea dan Taiwan, penelitian tentang nilai nutrisi dan penelitian penggunaan kedelai sebagai bahan pangan telah berkembang sangat maju (Adie dan Krisnawati, 2006). Bahkan negara India dan Vietnam, telah melakukan penelitian pada bidang nutrisi dan olahan kedelai dan berhasil mendapatkan beberapa varietas kedelai komersial yang sesuai dengan olahan makanan tertentu.
Bahan kegenetikan kedelai di Indonesia cukup banyak, namun hingga saat ini belum diupayakan untuk mengidentifikasi kandungan protein dan nilai nutrisi lainnya. Sebagai perbandingan, Cuizhen et al. (2000) melaporkan dari 16 000 aksesi kedelai yang ada di negara Cina, telah diidentifikasi kandungan proteinnya, dan diperoleh hasil bahwa sekitar 10,3% dari aksesi tersebut memiliki kandungan protein di bawah 40%; 49,3% berisi 40 – 50% protein; 32,7% antara 45 - 48% protein; 6,6% berisi 48 - 50% dan sebanyak 1,1% dari aksesi plasmanutfah memiliki kandungan protein sekitar 50%.
Berbagai kajian menunjukkan bahwa kedelai liar dinilai memiliki kandungan protein cukup tinggi. Di Cina dilaporkan bahwa sebanyak 387 kedelai liar (Glycine soja) memiliki kandungan protein di atas 50% (Cuizhen et al., 2000). Kedelai liar Tsurumame di Jepang telah diidentifikasi memiliki kandungan protein sekitar 45% (Katoh dan Negishi, 2000). Di samping itu kedelai berkulit biji hitam, yang sering dijuluki sebagai the king of plant protein, juga memiliki kandungan protein relatif tinggi.
glycetin, sedangkan golongan aglikon adalah genistein, daidzein dan glycetein (Knight dan Eden, 1995), dan dari berbagai kajian berikutnya menunjukkan genistien dan daidzien dinilai paling bernilai penting untuk kesehatan manusia (Borgignon et al., 2000).
WHO (1997) melaporkan bahwa penyakit kanker payudara merupakan penyakit terbesar ke tiga di dunia, dan pada tahun 1996 tingkat kematian akibat penyakit tersebut mencapai 5,5%. Faktor terjadinya kanker payudara berhubungan dengan masalah hormon dan faktor reproduktif. Hasil penelitian invitro menunjukkan bahwa isoflavon genistein dan diadzein yang terdapat pada kedelai, memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan kanker payudara dan jaringan kanker prostat.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yamori et al. (2000), menunjukkan bahwa konsumsi 60 g protein kedelai per hari, setara dengan kandungan 45 g isoflavon, berpengaruh baik terhadap siklus menstruasi. Dilaporkan lebih lanjut bahwa dibandingkan dengan kaum wanita negara Barat, ternyata wanita Jepang memiliki siklus menstruasi lebih panjang dan memilki resiko lebih kecil terhadap kanker payudara. Hal ini disebabkan tingkat konsumsi kedelai di Jepang jauh lebih tinggi dibanding dengan yang terjadi di negara Barat.
I.3 Varietas Unggul Kedelai Berdaya Hasil Tinggi
Untuk memenuhi kebutuhan kedelai, diperlukan upaya peningkatan produksi dalam negeri melalui penggunaan varietas unggul yang berpotensi hasil tinggi dan sesuai mutu bijinya untuk produk olahan tertentu. Sejak 15 tahun terakhir, telah dilepas 37 varietas unggul kedelai dengan potensi hasil rata-rata > 2 t/ha (Balitkabi 2008). Namun, adopsi varietas unggul tersebut oleh petani relatif lambat karena rendahnya akses petani terhadap informasi varietas unggul dan kurang memadainya ketersediaan benih di lapangan, sehingga petani tetap menanam varietas yang telah lama mereka kenal.
Laboratorium Pemuliaan Tanaman UNPAD telah melakukan serangkaian penelitian untuk menghasilkan kultivar baru kedelai hitam. Penelitian yang telah dilakukan berupa uji keragaman genetik 20 varietas lokal dan kultivar kedelai hitam dari berbagai agroekosistem wilayah di pulau Jawa. Kemudian dilanjutkan dengan persilangan dan seleksi individu. Dari hasil seleksi individu telah didapatkan 125 galur harapan kedelai hitam. Uji daya hasil pendahuluan dan uji daya hasil lanjutan pada musim kering (MK) dan musim hujan (MH) telah dilakukan di kebun percobaan Fakultaas Pertanian UNPAD Jatinangor Sumedang pada tahun 2009/2010, untuk menyeleksi galur-galur harapan dengan kriteria produksi tinggi (>3 t/ha), umur genjah (75-80 hst) serta memiliki kualitas standar kedelai hitam yang baik untuk kecap (protein >35%) sehingga didapat 40 galur. Selanjutnya galur harapan yang terpilih diseleksi sebanyak 13 galur untuk kemudian diuji multilokasi pada musim kering di empat lokasi (tahun I). Dari hasil uji multilokasi tahun I telah dilanjutkan untuk uji multilokasi tahun II serta uji fisiko kimia kandungan bijinya.
Penelitian tahap III bertujuan untuk mengevaluasi potensi hasil (umur genjah, produksi tinggi dan kualitas kedelai hitam standar kecap) 7 galur harapan terseleksi kedelai hitam (Glycine soja) hasil seleksi dari tahun II sebelumnya. Diharapkan dari penelitian ini akan dihasilkan beberapa galur harapan baru untuk dapat dilepas sebagai varietas unggul baru spesifik di wilayah agroekosistem dataran rendah dan medium di Jawa.
Varietas Kedelai Unggul Baru Berdaya Hasil Tinggi dan Sesuai dengan Preferensi Konsumen dan Industri
Bidang Kajian IV. Roadmap Cluster Kedelai
P ro g ra m K e rj a Teknologi Industri Pertanian Perakitan kultivar kedelai spesifik agroekosistem (toleran lahan sub-optimal, cekaman biotik/abiotik) Teknologi budidaya dan produksi benih kedelai Kedelai toleran hama lalat bibit, penyakit karat daun dan
embun tepung Kedelai hitam dengan kandungan isoflavon tinggi Sifat fisik, kimia, dan produk olahan kedelai Pengendalian gulma pada kedelai Teknologi Benih Tim Peneliti: Dr. Sumadi, Ir., MS. Dr.Anne Nuraini, Ir., MP
Tim Peneliti: Dr. Sudrajat, Ir., MP. Dr. Endah Yulia, SP., M.Sc.
Hama Penyakit Tanaman Pemuliaan Tanaman Tim Peneliti: Dr. Agung Karuniawan
Dr. Meddy Rachmadi
Ilmu Gulma
Tim Peneliti: Prof. Dr. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc
Ilmu Tanah
Tim Peneliti:
Prof. Tualar Simarmata Dr. Pujawati
Suryatmana Dr. Reginawanti Hindersah
Dr. Mieke Rochimi S Dr. Betty Natali F Anne Nurbaity Ph.D Ir. Herdyantoro, MP
Tahun
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
To p ik K e g ia ta
n 1. Survey dan
koleksi ke seluruh Jawa. Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD 1. Pemurnian varietas lokal kedelai kuning dan hitam asal pulau Jawa. Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD 1. Persilangan tetua terpilih Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD
1. Seleksi lapang genotip hasil pemurnian varietas dan hasil persilangan toleran cekaman biotik (hama lalat bibit, dan penyakit karat daun dan embun tepung)
Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman dan hama penyakit tanaman Fakultas Pertanian UNPAD 1. Advancing generation benih genotip hasil persilangan. Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD 1. Pengujian toleran kekeringan, lahan masam, hama lalat bibit, penyakit karat daun dan embun tepung. Pelaksana : Tim peneliti lab. hama penyakit tumbuhan Fakultas Pertanian UNPAD 1. Kajian Pertumbuhan dan Potensi hasil benih berbagai kultivar kedelai setelah berbagai periode simpan.
Pelaksana : Tim peneliti lab. teknologi benih Fakultas
Pertanian UNPAD
2. Koleksi dari BALITKABI. Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD bekerjasama dengan Balitkabi 2. Seleksi lapang genotip unggul (berdaya hasil tinggi) di lapangan. Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian 2. Perbanyakan biji dari genotip terpilih hasil pemurnian varietas.
Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD
2. Seleksi in-vitro toleran cekaman abiotik
(kekeringan, lahan masam). Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD 2. Perbanyakan benih genotip unggul hasil pemurnian varietas lokal. Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD
2. Pengujian daya hasil
pendahuluan dan atau pengujian daya hasil lanjutan. Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD
2. Kajian dosis optimum seed coating, pupuk kompos Unpad terhadap pertumbuha, hasil dan kualitas benih kedelai pada lahan sawah. Pelaksana : Tim peneliti lab. teknologi benih Fakultas
UNPAD UNPAD
Tahun
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
To p ik K e g ia ta
n 3. Uji efektifitas
dan aplikasi isolat di lahan basah dan kering mikroba pelarut P (MPF), CMA, Azolla, fosfatase, penambat N2, endofitik bakteria terhadap tanaman kedelai.
Pelaksana : Tim peneliti lab. Biologi dan bioteknologi tanah Fakultas Pertanian UNPAD 3. Pendeskripsi an genotip terseleksi melalui marka morfologi/ agronomi. Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD 3. Evaluasi keragaman genetik genotip-genotip hasil pemurnian varietas lokal
Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD 3. Rejuvenisasi genotip-genotip hasil persilangan koleksi Prof.em. Achmad Baihaki yang sudah disimpan 5 tahun di refigerator.
Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD 3. Evaluasi keragaman genetik genetik terseleksi dibanding tetua dan atau populasi asal.
Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD 3. Evaluasi keragaman genetik genitik terseleksi dibanding tetua dan atau populasi asal.
Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD 3. Teknologi pengolahan dan aneka makanan tradisional dan modern.
Pelaksana : Tim peneliti lab. agronomi bekerjasama dengan FTIP UNPAD 4. Komposisi dan efisiensi pengendalia n gulma pada pertanaman kedelai. Pelaksana : Tim peneliti lab. ilmu gulma Fakultas Pertanian
4. Kajian pengaruh seed coating beberapa pestisida terhadap perkembangan lalat bibit, pertumbuhan dan hasil kedelai.
Pelaksana : Tim peneliti lab. teknologi benih Fakultas
4. Evaluasi dosis optimum protektan nabati minyak cengkeh dalam mempertahankan vigor benih beberapa kultivar kedelai yang disimpan pada berbagai kemasan.
Pelaksana : Tim peneliti lab.
4. Evaluasi dosis optimum
protektan nabati minyak cengkeh dalam
mempertahanka n vigor benih kedelai hitam dan kuning yang disimpan pada berbagai kemasan.
Pelaksana : Tim
4. Efektivitas minyak cengkeh dalam
mempertahanka n viabilitas dan vigor benih bebeberapa kultivar kedelai setelah disimpan pada berbagai ukuran kemasan kantong plastik. 4. Pengembangan Teknologi IPAT BO, aplikasi dan pengembangan Teknologi komposting.
UNPAD Pertanian UNPAD teknologi benih Fakultas Pertanian UNPAD peneliti lab. teknologi benih Fakultas Pertanian UNPAD
Pelaksana : Tim peneliti lab. teknologi benih Fakultas
Pertanian UNPAD
Tahun
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
To p ik K e g ia ta
n 5. Pengaruh jenis
gulma terhadap daya hasil kedelai. Pelaksana : Tim peneliti lab. ilmu gulma Fakultas Pertanian UNPAD
5. Kajian berbagai pestisida seed coating dan komps bokashi terhadap pertumbuhan, hasil dan kualitas benih. Pelaksana : Tim peneliti lab. teknologi benih Fakultas Pertanian UNPAD
5. Kajian berbagai pestisida seed coating, pupuk Posfat, Nitrogen, ZPT terhadap pertumbuhan, hasil dan kualitas benih. Pelaksana : Tim peneliti lab. teknologi benih Fakultas Pertanian UNPAD
5. Pengembangan Teknologi IPAT BO danaplikasi, produksi
Biofertilizer untuk lahan bsah, kering dan hasil
bioremediasi. Pelaksana : Tim peneliti lab. Biologi dan bioteknologi tanah Fakultas Pertanian UNPAD
5. Pelepasan kultivar kedelai berdaya hasil 3 t/ha dan sesuai dengan preferensi konsumen dan industri. Oleh Kementrian Pertanian
6. Skreening isolate decomposer dan pengembangan teknologi komposting. Pelaksana : Tim peneliti lab. Biologi dan bioteknologi tanah Fakultas Pertanian UNPAD
6. Efiksasi Herbisida untuk pengendalian gulma pada kedelai. Pelaksana : Tim peneliti lab. gulma Fakultas Pertanian UNPAD
6. Pengaruh jarak tanam dan dosis pupuk terhadap daya hasil kedelai. Pelaksana : Tim peneliti lab. agronomi Fakultas Pertanian UNPAD
6. Pengelolaan gulma untuk biofilter limbah cair. Pelaksana : Tim peneliti lab. gulma Fakultas Pertanian UNPAD
7. Pengaruh interaksi pola tanam
tumpangsari kedelai dengan jagung terhadap hasil. Pelaksana : Tim
7. Pengembangan Teknologi IPAT BO danaplikasi, produksi
Biofertilizer untuk lahan bsah, kering
7. Kajian dosis optimum pestisida seed coating, rhizogen, dan ZPT terhadap
peneliti lab.
pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD
dan hasil bioremediasi. Pelaksana : Tim peneliti lab. Biologi dan bioteknologi tanah Fakultas Pertanian UNPAD
dan kualitas benih kedelai lahan kering.
V. Kerjasama
Kerjasama yang telah dan akan dilakukan Unpad untuk penelitian kedelai antara lain:
1. Laboratorium Pemuliaan Tanaman Unpad, peneliti Dr. Agung Karuniawan telah melakukan eksplorasi kedelai hitam yang didanai Hibah Kompetensi DIKTI tahun 2009.
2. Uji multilokasi galur-galur harapan kedelai hitam potensi hasil >3 t/ha untuk kecap (protein >35%) untuk agroekosistem dataran rendah (<30 m dpl) dan medium (300-500 m dpl) di Jawa Barat melalui Kerjasama Kemitraan Penelitian Pertanian dengan Perguruan Tinggi (KKP3T) yang didanai Sekretariat Badan Litbang Pertanian selama 3 tahun yaitu 2010-2012, peneliti Dr. Agung Karuniawan (Laboratorium Pemuliaan Tanaman Unpad) dan Dr. M.M. Adie (Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Malang).
3. Uji adaptasi/multilokasi galur-galur harapan kedelai hitam hasil tinggi berumur genjah di Jawa kerjasama dengan Konsorsium Kedelai Nasional, melibatkan Dr. Agung Karuniawan dari Laboratorium Pemuliaan Tanaman Unpad, Dr. Harry dari Badan Tenaga Nuklir, dan Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian sebagai koordinator.
4. Penelitian kedelai hitam kandungan isoflavon, kerjasama dengan Fakultas Farmasi Unpad peneliti Ida Musforoh Msi. untuk ekstraksi isoflavon dari kedelai hitam dan STIH ITB peneliti Dr. Adi Pancoro untuk pemuliaan molekuler kedelai hitam dengan isoflavon tinggi.
VI. Fasilitas No
.
Failitas yang Diperlukan Tujuan Penggunaan
1. Lahan Untuk penelitian lapang dan
perbanyak benih dan produksi benih, serta identifikasi perbedaan morfologi antar varietas.
2. Laboratorium Untuk analisa perkecambahan,
VII. Usulan Narasumber
1. Nama : Dr. Moch. Muchlis Adie, MS
Bidang Keahlian : Pemuliaan Tanaman Kacang-kacangan
Institusi : Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian
Alamat Instansi : Jl. Raya Kendal Payak Kotak Pos 66 Malang 65101, Jawa Timur
No. Telp. Instansi : 0341 - 801468, 801075
VIII. Potensi Kepemilikan (HKI) dan Benefit Sharing (Nilai Ekonomi) Produk Penelitian
IX.
Rincian Biaya
PILAR
: Pangan
CLUSTER : Tanaman Pangan
KOMODITAS : Kedelai
N
o
Tah
un
Judul Penelitian
Jumlah
Dana
yang
Dibutuhk
an (Rp)
Bahan
Penelitian
Penelitian
Metode
Digunakan
Alat yang
Output
1.
2013
Advancing generation benih genotip hasil persilangan.Pelaksana : Tim peneliti lab.
pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD
50.000.00
0,-
- Bahan
tanaman:
genotip-genotip hasil
persilangan
- Pupuk dan
saprodi
budiadaya
kedelai lainnya
Metode
penelitian
menggunaka
n Rancangan
Acak
Kelompok
diulang 3 kali
Deskriptor
kedelai
Alat-alat
pertanian,
alat ukur,
Perekam data
Perangkat analisis data- Kedelai
generasi lanjut
- Artikel ilmiah
(1)
2
2013
Skrining ketahanan kedelai terhadap hama dan penyakit.Pelaksana : - Pelaksana : Tim
peneliti lab. hama dan penyakit - Tim peneliti lab.
pemuliaan tanaman
70.000.00
0,-
- Bahan
tanaman:
43 genotip
kedelai, terdiri
dari kedelai
hitam dan
kuning
- Pupuk dan
Metode
penelitian
menggunaka
n Rancangan
Acak
Kelompok
diulang 2 kali
Deskriptor
kedelai
Alat-alat
pertanian,
alat ukur,
Perekam data
Perangkat analisis data- Kedelai tahan
hama dan
penyakit
- Artikel ilmiah
saprodi
budiadaya
kedelai lainnya
N
o
Tah
un
Penelitian
Judul
Jumlah
Dana
yang
Dibutuhk
an (Rp)
Bahan
Penelitia
n
Metode Penelitian
Alat yang
Digunakan
Output
3. 201
3
Uji stabilitas dan adaptasi kedelai hitam di dataran medium dan rendah di Jawa Barat
Pelaksana : Tim peneliti lab. Pemuliaan tanaman
150.000.0
00,-
- Bahan
tanaman
:
12
genotip
galur-galur
harapan
kedelai
hitam
- Pupuk
dan
saprodi
budiaday
a kedelai
lainnya
Metode penelitian
menggunakan
Rancangan Acak
Kelompok diulang 3
kali
Deskriptor kedelai
Alat-alat
pertanian, alat
ukur
Alat ukur cuaca Perekam data
Perangkat analisis data- Varietas unggul
kedelai hitam
dan berdaya
hasil tinggi
- Galur kedelai
yang
beradaptasi luas
dan spesifik
wilayah
- Artikel ilmiah (2)
4
201
3
Uji fisiko-kimia kedelai hitam sebagai bahan baku kecap50.000.00
0,-
- Bahan
tanaman
:
12
- Metode penelitian
menggunakan
Rancangan Acak
Kelompok diulang 3
Deskriptor kedelai
Alat-alat
pertanian, alat
ukur
- Genotip kedelai
kadar protein
tinggi
Pelaksana : - Tim peneliti
lab. pemuliaan tanaman - Tim peneliti
lab. teknologi industri pertanian
genotip
galur-galur
harapan
kedelai
hitam
- Bahan
kimia
- Pupuk
dan
saprodi
budiaday
a kedelai
lainnya
kali
- Analisis proksimat
- Metode Kdjal
Perekam data
Perangkat analisis data
Peralatan laboratoriumuntuk bahan
baku kecap
- Artikel ilmiah (1)
5
201
3
Peningkatan
kualitas Benih
Kedelai Hitam
melalui
Aplikasi Seed
Coating dan
Pupuk NPK.
100.000.0
00
Kedelai
hitam,
insektisida
tiametoks
am, pupuk
NPK
- Percobaan lapangan
Germinator,
oven
Metoda untuk
menghasilkan
benih kedelai
hitam bermutu
dengan
penggunaan seed
coating dan
pupuk NPK
Makalah untuk
Jurnal
nasional/internasi
onal terakreditasi
-6
201
3
Formulasi
Konsorsium
Biofertilizer
100.000.0
00
Limbah
Kedelai
hitam,
- Formulasi, uji efikasi
dan aplikasi di
lapangan
Petri dish, oven,
cangkul, sprayer,
timbangan,
Formula dan
metoda IPNS
untuk
meningkatkan
Potensi dan
Produksi
Kedele galur
Unpad”
isolate
Azotobater
dan
Bakteri
pelarut
Fosfat,
zeolit,
tepung
limbah
tulang
ikan,
pupuk
meteran,
klorofilmeter,
seperangkat alat
7
201
3
Kajian
berbagai
pestisida seed
coating,
pupuk Posfat,
Nitrogen, ZPT
terhadap
pertumbuhan,
hasil dan
kualitas
benih.
100.000.0
00
Kedele
hitam,
pestisida
nabati
- Percobaan
laboratorium dan
lapangan
Pesticide seed
coating
201
3
Evaluasi dosis
optimum
protektan
nabati minyak
cengkeh
dalam
100.000.0
00
Kedelai
hitam
minyak
cengkeh
- Percobaan
laboratorium dan
lapangan
Germinator, oven,
cangkul, sprayer,
timbangan,
meteran,
klorofilmeter,
seperangkat
Metoda untuk
penyimpanan
benih kedelai
hitam dan kedelai
kuning dengan
penggunaan
mempertahan
kan vigor
benih kedelai
hitam dan
kuning yang
disimpan
pada
berbagai
kemasan.
alatuntuk uji
kesehatan benih
dan komposisi
kimia benih
minyak cengkeh
dan kemasan
yang terbail
Daftar Pustaka
Adie, M.M., & Krisnawati, A. (2006). Peluang Perbaikan Kualitas Biji Kedelai. Disampaikan pada Seminar Puslitbangtan Bogor.
Banaszkiewicz, T. (2011). Nutritional Value of Soybean Meal. In H. El-Shemy (Ed.), Soybean Nutrition (pp. 1–21). InTech. doi:10.5772/1008.
Bordignon, J.R., T. Tsushida, K. Yamaki, M.C. Carrao-Panizzi and N. Neumaier. 2000. Isoflavone content in some soybean cultivars obtained from different Brazilian regions. P. 101-102. In. The Third International Soybean Processing and Utilization Conference. S. Kyoko (Eds.). The Japanese Society for Food Science and Technology. Japan.
BPS. (2012). Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai (Angka Tetap 2011 dan Angka Ramalan I 2012). No. 43/07/ Th. XV.
Cuizhen, F., Q. Lijuan and C. Ruzhen. 2000. Evaluation on quality of China’s soybean germplasm resources quality. P. 41-42. In. The Third International Soybean Processing and Utilization Conference. S. Kyoko (Eds.). The Japanese Society for Food Science and Technology. Japan.
FAOSTAT. (2012). Food and Agriculture Organization of United Nation. Diakses dari http://faostat3.fao.org/home/index.html#DOWNLOAD tanggal 16 November 2012.
Ginting, E., & Antarlina, S. S. (2009). Varietas unggul kedelai untuk bahan baku industri pangan. Litbang Pertanian, 28(3), 79–87.