Boks 1
Krisis Ekonomi Global dan Dampaknya
t erhadap Ekonomi Nusa Tenggara Barat
Pendahuluan
Krisis ekonomi global beraw al dari produk subprime mort gage di pasar
keuangan Amerika. Ist ilah mort age ident ik dengan kredit pemilikan rumah (KPR) yang
seharusnya diberikan kepada peminjam yang (1) memiliki credit hist ory bagus dan (2)
memiliki repayment capacit y. Namun demikian, perbankan di Amerika t et ap
menyediakan produk KPR dalam bent uk subprime mort gage unt uk nasabah yang t idak
memenuhi dua syarat di at as. Hal t ersebut t erjadi dilat ar belakangi oleh kebijakan
monet er bank sent ral (The Fed) yang saat it u relat if longgar (low-int erest rat e), at uran
kepemilikan rumah yang relat if longgar, sert a keyakinan bahw a harga rumah akan
t erus meningkat (propert y bubble).
Dari sisi nilai, jumlah subprime mort gage relat if minimal sebesar USD0,8 t riliun
dibandingkan t ot al nilai kredit perumahan di Amerika yakni sebesar USD10 t riliun.
Akibat proses sekurit isasi subprime mort gage di pasar modal maka nilai kapit alisasi
t ersebut semakin membesar. M asalah t imbul ket ika era suku bunga rendah berakhir.
Ket ika The Fed menaikkan Fed Fund Rat e maka suku bunga sub prime mort gage
mengalami kenaikan yang pada gilirannya menyebabkan para nasabah gagal bayar.
Implikasi lebih lanjut adalah, invest asi di sekurit as yang menggunakan subprime
mort gage sebagai kolat eral pun mengalami kerugian.
Kerugian yang t erjadi di pasar keuangan Amerika menimbulkan ef ek domino,
menyeret kerugian di pasar keuangan lainnya di negara-negara benua Eropa dan Asia.
Akibat nya, mulai dari likuidit as global yang semakin ket at , kemudian sekt or riil
mengalami kont raksi produksi, hingga penurunan permint aan dunia.
St rukt ur Ekonom i Nusa Tenggara Barat
Dari sisi permint aan, ekonomi Nusa Tenggara Barat masih sangat
mengandalkan kegiat an konsumsi, baik rumah t angga maupun pemerint ah. Pangsa
kegiat an konsumsi t erhadap ekonomi NTB mencapai 64,67% sement ara pangsa
kegiat an ekspor impor (net ) hanya sebesar 5,33% . Dengan demikian, imbas penurunan
permint aan dunia t erhadap kegiat an ekspor impor akan relat if minim mempengaruhi
perekonomian Nusa Tenggara Barat . Lebih lanjut , dengan st rukt ur ekonomi yang
didominasi kegiat an konsumsi t erut ama konsumsi rumah t angga yang mencapai
49,65% maka ekonomi NTB sangat rent an t erhadap penurunan daya beli masyarakat .
Sement ara dari sisi penaw aran, t erdapat t iga sekt or ekonomi yang
mendominasi 65,28% st rukt ur ekonomi Nusa Tenggara Barat . Sekt or andalan t ersebut
yakni sekt or pert anian, sekt or pert ambangan, dan sekt or perdagangan, hot el dan
resto ran (PHR) yang masing-masing memiliki kont ribusi sebesar 25,09% , 25,62% , dan
14,58% t erhadap ekonomi NTB. Dampak penurunan permint aan dunia akan lebih
berpengaruh pada penurunan kinerja di sekt or pert ambangan yang mayorit as
berorient asi ekspor. Sement ara sekt or andalan lainnya yakni sekt or pert anian dan
sekt or PHR yang berorient asi pasar domest ik diperkirakan relat if t idak t erlalu
t erpengaruh.
Perkem bangan Terkini
Sampai dengan t riw ulan III-2008, ekonomi Nusa Tenggara Barat diperkirakan
mengalami kont raksi sebesar -6,59% (yoy). Kont raksi t ersebut lebih disebabkan oleh
penurunan t ajam di sekt or pert ambangan akibat kendala perizinan hut an pinjam
pakai. Sement ara it u, sekt or-sekt or andalan lainnya t et ap t umbuh posit if di t engah
Perkembangan Pangsa PDRB NTB dari Sisi Permint aan
-20%
2004 2005 2006 2007 2008
Net Eksim
Perubahan St ok
Pembent ukan M odal Tet ap Brut o
Perkembangan Pangsa PDRB NTB dari Sisi Penaw aran
0 %
2004 2005 2006 2007 2008
Jasa-jasa Keuangan, Persew aan & Jasa Perusahaan Transport asi & Komunikasi Perdagangan, Hot el & Rest oran Bangunan List rik,Gas & Air Bersih Indust ri Pengolahan Pert ambangan dan Penggalian Pert anian
Struktur Ekonomi NTB, Sisi Permintaan
Sektor Ekonomi Pangsa (%)
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 49.65
Struktur Ekonomi NTB, Sisi Penaw aran
Sektor Ekonomi Pangsa (%)
t ekanan melemahnya daya beli masyarakat akibat lonjakan inf lasi dan f akt or risiko
lainnya.
Di sisi permint aan, kegiat an ekspor t urun t ajam akibat kont raksi di sekt or
pert ambangan. Kegiat an konsumsi rumah t angga sebagai pendorong ekonomi Nusa
Tenggara Barat t erus t umbuh posit if w alaupun menunjukkan t ren perlambat an. Unt uk
menyiasat i penurunan daya beli, masyarakat menggunakan pembiayaan dari
t abungan, kredit perbankan maupun pembiayaan non perbankan.
Im plikasi ke Depan
Walaupun pot ensi risiko krisis ekonomi global secara langsung t erhadap
ekonomi Nusa Tenggara Barat relat if minimal, pemerint ah daerah bersama inst ansi
t erkait t et ap perlu w aspada mencermat i perkembangan ke depan. Pot ensi risiko t erbesar adalah penurunan harga komodit as global yang dapat berimbas pada harga
komodit as pert anian di NTB, unt uk it u perlu disiapkan skema perlindungan pasar
domest ik. Selanjut nya, pelemahan nilai rupiah yang berdampak pada import ed
inf lat ion berpot ensi menurunkan daya beli masyarakat , sehingga pemerint ah perlu
Perkembangan Pangsa Ekspor Luar Negeri Nusa Tenggara Barat
0 %
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 (Yt d Aug)
Perkembangan Pangsa Impor Luar Negeri Nusa Tenggara Barat
0%
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 (Yt d A u g )
OTHER THAILAND C. UNITED STATES OF AM ERICA C. JAPAN SINGAPORE AUSTRALIA
Kom odit as Ekspor Terbesar NTB
No Komoditas Pangsa
(% )
1 M ETALLIFEROUS ORES&M ETAL SCR 97.30 2 NON M ETALIC M INERALS M FS 1.58 3 FISH,CRUST.,M OLLUSES AND THEIR PREP 0.89 4 FRUITS AND VEGETABLES 0.12 5 ELECTRICAL M ACH., APPARATUS 0.04 6 CRD.FERTILIZERS&CRD.M INERALS 0.03 7 CRD.ANIMAL&VEGETABLE MAT,NES 0.03 8 WOOD AND CORK M ANUFACTURES 0.01 9 TEXTILE FIBRES & THEIR WASTE 0.00
10 OTHER 0.00
Total 100.00
Kom odit as Im por Terbesar NTB
No Kom odit as Pangsa
( % )
1 M ACH.SPECIAL FOR PARTIC.INDS 33.34 2 GENERAL INDUSTRIAL M ACH.&EQP 18.95 3 M ANUFACTURES OF M ETAL NES 18.06 4 RUBBER M ANUFACTURES NES 8.98 5 FERTILIZERS MANUFACTURED 7.59 6 ELECTRICAL MACH., APPARATUS 2.59
7 INORGANIC CHEM ICALS 2.56
8 ROAD VEHICLES 1.96
9 IRON AND STEEL 1.48
10 OTHER 4.50
Tot al 100.00
menyeleksi impor barang hanya sesuai keperluan, dan lebih mengut amakan konsumsi
produk lokal.
M engingat besarnya peran konsumsi rumah t angga maka pemerint ah daerah
perlu mengupayakan pencipt aan lapangan kerja unt uk menjaga daya beli masyarakat .
Di samping it u, t ekanan inf lasi t ermasuk f akt or import ed inf lat ion perlu dimit igasi
dengan melibat kan seluruh pihak t erkait .