• Tidak ada hasil yang ditemukan

- Materi Pembekalan Gerakan Literasi Sekolah - KKN Literasi 2016 gls kkn literasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "- Materi Pembekalan Gerakan Literasi Sekolah - KKN Literasi 2016 gls kkn literasi"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

GERAKAN LITERASI SEKOLAH

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(2)
(3)

Hasil Tes Program for International Student Assessment (PISA) 2012 :

– Ranking 64 dari 65 negara peserta dalam hal reading literacy (comprehension and habit)

• Hasil Tes Progress of International Reading Literacy Study (PIRLS) 2011 :

• Ranking 42 dari 45 negara peserta, dengan skor 420 (di bawah standar minimal 500)

(4)

Di sekolah-sekolah di Australia:

37 teks (novel, kumpulan cerpen, drama, puisi, film)

• Di sekolah-sekolah di Indonesia:

0 buku

(5)

• Kritik terhadap pendidikan di Indonesia karena tidak menempatkan sastra sebagai bahan wajib di kurikulum (terutama bahasa)

(6)
(7)
(8)

• Bagian dari Penumbuhan Budi Pekerti • Permendikbud no. 23/2015

• Kegiatan 15 menit membaca di sekolah

(9)
(10)

Menjadikan seluruh warga sekolah sebagai pembelajar sepanjang hayat agar mampu mengembangkan potensi diri seutuhnya.

• Memberi pengalaman membaca yang menyenangkan kepada peserta didik.

(11)

– Kegiatan membaca dalam waktu pendek, namun

sering dan berkala terbukti lebih efektif daripada

membaca lebih lama, namun jarang (misalnya, 1 jam/minggu pada hari tertentu).

– Kunci keberhasilan kegiatan: keberlangsungan dan

frekuensi kegiatan, bukan pada jumlah jam dan

menit membaca.

Kegiatan membaca yang dilakukan secara ajeg dan

sering, mampu menumbuhkan kebiasaan membaca.

– Kegiatan membaca 15 menit bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kapasitas, kondisi, dan budaya lokal sekolah.

(12)

8 Faktor Kunci

8 Prinsip Membaca dalam hati

1. Akses terhadap buku/berbagai genre/berbagai materi bacaan 2. Daya tarik buku/pilihan sendiri

3. Lingkungan yang kondusif

4. Dorongan (mis: guru juga membaca, berbagi cerita, bantuan memilih buku)

5. Pelatihan staf (agar kaidah dipahami) 6. Tidak ada tagihan (laporan/tugas)

(13)

– Peserta didik tidak diminta membuat tugas apapun setelah membaca.

Meskipun tanpa tagihan tugas yang bersifat rutin, beberapa kegiatan lanjut dapat dilakukan, misalnya:

• bercerita dengan bahasa sendiri dan membuat peta cerita (story mapping) untuk diri sendiri;

• secara berkala, misalnya seminggu atau dua minggu sekali, warga sekolah (tenaga kependidikan dan peserta didik) berbagi cerita

tentang buku yang sudah dibaca atau berdiskusi singkat tentang buku tersebut; dan

• peserta didik di jenjang SMA/SMK dapat melakukan bedah buku, yaitu berbagi isi pokok masing-masing bagian buku yang telah dibaca.

(14)
(15)

Lingkungan kelas dan sekolah perlu dibuat

menyenangkan, santai, tidak kaku, sejuk, besih, sehat, dan tenang.

• Dinding-dinding kelas dan sekolah dapat dihiasi dengan poster-poster kampanye membaca atau kutipan buku yang menarik.

• Sudut kelas dan area baca sekolah perlu ditata untuk membuat peserta didik betah membaca.

(16)
(17)
(18)

Apakah karya siswa

(19)

Apakah

karangan siswa

menjadi

pemandangan

biasa di

(20)
(21)
(22)

Guru yang Literat

5. memperlakukan seluruh peserta

didik dengan baik;

6. menyesuaikan kegiatan membaca dengan gaya belajar

peserta didik yang unik; dan 7. meningkatkan

profesionalisme. 1. gemar membaca;

2. menjadi teladan membaca;

3. menciptakan lingkungan yang

kaya literasi;

4. menjadikan kegiatan membaca

(23)

• Sekolah memiliki program 15 menit membaca sebelum pembelajaran.

• Sekolah memiliki jadwal guru yang membacakan cerita, buku, dan bacaan lain.

• Sekolah mendokumentasikan hasil pengembangan cerita/bahan bacaan seperti membuat surat, kartu, poster atau kriya lain yang berhubungan dengan isi cerita.

• Sekolah menyediakan koleksi buku yang dibaca.

• Guru dan siswa dapat menyebutkan judul buku, penulisnya, dan ilustratornya (pada buku bergambar) yang dibacakan atau dibaca terakhir kalinya.

(24)

• Semua warga sekolah membaca buku. Tenaga

kependidikan perlu menjadi figur teladan membaca dan membaca bersama siswa ketika kegiatan membaca 15 menit berlangsung.

• Fungsi pustakawan dan staf literasi lain perlu

dioptimalkan, terutama dalam memilih buku yang sesuai dengan minat, daya nalar, dan kemampuan membaca peserta didik.

(25)

Dokumen GLS

• Desain Induk

http://dikdas.kemdikbud.go.id/indexphp/desain-induk-gls-kemen

Panduan GLS-SMP http://

dikdas.kemdikbud.go.id/index.php/panduan-gerakan-literasi-sek olah-di-sekolah-menengah-pertama

/

(26)
(27)

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum praktikan masuk ke kelas untuk melakukan proses pembelajaran, hari sebelumnya praktikan berkonsultasi terlebih dahulu dengan guru pembimbing mengenai materi

Yang menjadi pembeda dari penelitian ini adalah pada pada artikel jurnal tersebut membahas kekerasan struktural yang terjadi pada anak-anak Rohingya yang ada di Wisma

Weight pemenang disebut dengan Best Matching Unit (BMU). Untuk menentukan BMU, salah satu metode yang dipakai adalah dengan menghitung semua node dan menghitung jarak

Pada selang waktu 5 menit pipa kapiler tersebut diambil dan konsentrasi asam oksalat yang tersisa dianalisa dengan cara titrasi menggunakan NaOH yang telah distandarisasi untuk

Cairan ketuban berisi sampah yang dapat menghambat pembuluh darah dan mencairkan darah yang mempengaruhi koagulasi.. Emboli cairan ketuban

Metodologi yang digunakan untuk pengelasan gesek yaitu dengan eksperimen yang menggunakan parameter pengelasan seperti friction time, friction pressure, upset time

ketidakberhasilan dalam proses pembangunan. Dalam rangka realisasi kebijakan penanggulangan kemiskinan Pemerintah Kabupaten Sragen melalui Unit Pelayanan Terpadu

burnout seperti di bawah ini... 1) Kelebihan beban kerja (work overload) Kelebihan beban kerja cenderung dialami oleh seorang individu akibat adanya ketidakpahaman antara