• Tidak ada hasil yang ditemukan

B1J010029 11.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "B1J010029 11."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

7

III. METODE PENELITIAN

A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Materi Penelitian

1.1 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih lepas

induk lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) yang merupakan

hasil pemijahan dari satu set induk, pakan kecambah kacang hijau,

kecambah kedelai dan pelet udang.

1.2 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah bak fiber, pompa

sirkulasi, airator, akuarium ukuran 30x 30 x 20 cm3, seser, jangka

sorong dengan ketelitian 0,05 mm, timbangan digital ketelitian 0,01 g,

dan oven.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di stasiun percobaan Program Studi D3 Biologi

PSDPK (Pengelolaan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan) dan

Laboratorium Biologi Akuatik, Fakultas Biologi Universitas Jenderal

Soedirman dan dilaksanakan pada bulan Juni – Desember 2014.

B. Metode Penelitian

1. Rancangan Percobaan

Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental. Perlakuan yang

dicobakan adalah 3 jenis pakan yang diberikan secara tunggal dan kombinasi

2 jenis pakan. Pakan yang dicoba berupa kecambah kacang hijau, kecambah

kacang kedelai dan pelet D1.Perlakuan diulang 4 kali dan disusun dalam

rancangan acak lengkap (RAL).

Perlakuan yang dicobakan adalah sebagai berikut:

A. Pelet

B. Kecambah kacang hijau

C. Kecambah kacang kedelai

D. Pelet +Kecambah kacang hijau

E. Pelet + Kecambah kacang kedelai

(2)

8

2. Variabel dan Parameter yang Diamati

Variable utama yang diamati adalah laju pertumbuhan spesifik, kelulusan

hidup, dan efiensi pakan. Variabel pendukung yang diamati yaitu temperatur,

pH, O2terlarut, dan CO2 bebas. Parameter yang diukur adalah bobot tubuh,

panjang total, jumlah lobster yang hidup, jumlah pakan yang tersisa dan

frekuensimoulting.

3. Cara kerja

3.1 Persiapan Alat dan Bahan

Akuarium dicuci dahulu dengan air kemudian disucihamakan

menggunakan chlorin dan dibilas . Akuarium yang telah bersih diisi air

setinggi ± 20 cm dan didiamkan selama 3 hari. Airator dipasang secara

seri dan diatur agar tiupan udara baik dan merata. Benih hasil

pemijahan dipindahkan kedalam akuarium dengan perlakuan padat

penebaran 10 ekor per akuarium. Benih diaklimasi selama 7 hari.

3.2 Pemeliharaan

Benih diberi pakan pada pagi hari pukul (05.00–07.00 WIB), sore

hari pukul (16.00– 17.00 WIB), dan malam hari pukul (19.00 –21.00

WIB) berupa pelet, kecambah kacang hijau, dan kecambah kacang

kedelai. Jumlah pakan yang diberikan 5% dari bobot tubuh,

masing-masing sebanyak 25% di pagi hari, 37,5% sore hari dan 37,5% malam

hari. Selama pemeliharaan dilakukan penyiponan setiap hari untuk

membuang kotoran dan sisa pakan. Sisa pakan diambil dari akuarium

dengan cara menyiponnya menggunakan selang plastik, ditampung

dalam wadah untuk kemudian disaring dengan kertas saring dan

dikeringkan dalam oven pada temperatur 60° C selama 48 jam,

kemudian ditimbang untuk perhitungan efisiensi pakan. Sampling

dilakukan setiap 2 minggu sekali selama 2 bulan dengan total sampling

4 kali, pengukuran ikan uji 50% dari jumlah total benih pada

masing-masing akuarium. Ikan uji kemudian ditimbang menggunakan

(3)

9

3.3 Pengamatan

1.Kelulusan Hidup

Kelulusan hidup (sintasan) benih dihitung menurut Effendi (2002)

S = Nt/No x 100%

Keterangan:

S = Kelulushidupan benih (%) Nt = Jumlah benih akhir penelitian No = Jumlah benih awal penelitian

2. Laju Pertumbuhaan Spesifik

Laju Pertumbuhan Spesifik dihitung menurut Zonneveld (1991)

SGR = (lnWtlnWo) / t ) x 100%

Keterangan :

SGR = Laju pertumbuhan Spesifik Wt = Bobot benih akhir penelitian Wo = Bobot benih awal penelitian

3. Efisiensi Pakan

Efisiensi pakan dihitung menurut Zonneveld (1991)

EP = (Wt–Wo / F) x 100%

Keterangan :

EP = Efisiensi Pakan

Wt = Bobot benih akhir penelitian Wo = Bobot benih awal penelitian

F = Jumlah pakan yang dikonsumsi

4. Faktor Lingkungan

Tabel 3.1 Pengamatan kualitas air

(4)

10

C. Diagram Alir Penelitian

D. Metode Analisis

Data kelulusan hidup, laju pertumbuhan spesifik dan efisiensi pakan benih

dianalisis secara statistik menggunakan uji “F” dan apabila terdapat perbedaan

yang nyata dilanjutkan dengan uji BNT.

Benih lobster air tawar (Cherax quadricarinatus)

Dipelihara selama 2 bulan

Diberi pakan 3 kali sehari

Dilakukan sampling setiap 2 minggu

Pengamatan

Pengukuran bobot tubuh dan panjang lobster dilakukan

setiap 2 minggu sekali

1. Temperatur 2. pH

3. O2terlarut 4. CO2bebas

Hasil

Dilakukan penyiponan setiap hari

Jumlah lobster yang hidup dan Jumlah sisa pakan dilakukan

setiap hari

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan sisa makanan warung sebagai pakan cacing tanah sebaiknya diimbangi dengan jumlah media hidup (kotoran ternak) yang lebih banyak untuk mengatasi akumulasi minyak dari

Pakan diberikan setiap hari pada saat pagi dan sore hari, berupa pelet terapung atau pelet yang telah dibasahi air. Jumlah makanan yang diberikan 30% per hari

Pada hari ke 4-8 masa studi balan, setiap pagi dilakukan koleksi sisa pakan, feses dan urin untuk pemeriksaan Ca dan P.Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi Ca dan P

Penggunaan sisa makanan warung sebagai pakan cacing tanah sebaiknya diimbangi dengan jumlah media hidup (kotoran ternak) yang lebih banyak untuk mengatasi akumulasi minyak dari

Pemberian air minum dilakukan setiap hari secara ad libitum, air minum dan sisa air minum dihitung volume setiap hari pada waktu yang sama dan dinyatakan dalam satuan

Hal ini menjadikan sisa limbah Detergen yang dikeluarkan setiap hari oleh rumah tangga akan menjadi limbah berbahaya dan mengancam stabilitas lingkungan

Penentuan jenis pakan alternatif dari indikator jumlah pakan konsumsi dan bekas gigitan pada pakan sisa discoring untuk menentukan jenis pakan yang paling disukai dan

Variabel yang diamati dalam penelitian adalah sebagai berikut 1 Konsumsi pakan harian gram/ekor/hari diukur dari selisih jumlah pakan yang diberi pada awal minggu dengan sisa pada akhir