GAMBARAN UMUM APLIKASI SIPKD VERSI RELEASE
PELATIHAN TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG
SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
• BAB VII Pelaksanaan APBD
• BAB IX Pengelolaan Kas
• BAB X Penatusahaan Keuangan Daerah (Permendagri 13 tahun 2006)
• BAB VII Pelaksanaan APBD
• BAB IX Pengelolaan Kas
• BAB X Penatusahaan Keuangan Daerah
(Permendagri 13 tahun 2006)
• BAB XI Akuntansi Keuangan Daerah
• BAB XII Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
(Permendagri 13 tahun 2006)
• BAB IV Penyusunan Rancangan APBD
• BAB V Penetapan APBD
(Permendagri 13 tahun 2006)
PERENCANAAN & PENGANGGARAN
PELAKSANAAN & PENATAUSAHAAN
PERTANGGUNGJAWABAN
PELAKSANAAN & PENATAUSAHAAN
PENERIMAAN
PELAKSANAAN & PENATAUSAHAAN
Perda APBD Per KDH Penjabaran APBD
DPA
Anggaran Kas
PENATAUSAHAAN PENERIMAAN
PENATAUSAHAAN PENGELUARAN
Pendapatan Daerah
Bendahara Penerimaan /
Bendahara Penerimaan
Pembantu
Bank Pemerintah, Bank Lain,
Badan, Lembaga Keuangan,
Wajib pajak/wajib retribusi menyetorkan uangnya ke Bendahara Penerimaan sesuai dengan yang tertera dalam SKP/SKR atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SKP/SKR
Bendahara Penerimaan membuat Surat Tanda Bukti Pembayaran atau bukti lain yang sah
Bendahara Penerimaan menyetorkan seluruh penerimaan ke kasda paling lambat 1 hari berikutnya dengan menggunakan STS
Permendagri 55 th 2008
Pendapatan melalui Bendahara
PENATAUSAHAAN PENERIMAAN SKPD
Bendahara
Penerimaan SKPD
Proses penerimaan
tunai
Surat Tanda Bukti Pembayaran
Pengisian Buku Penerimaan &
Penyetoran
Proses penyetoran ke
Kas Daerah
STS Pengisian Buku Penerimaan & Penyetoran
Penerimaan secara
tunai
PENATAUSAHAAN PENERIMAAN SKPD
Bendahara
Penerimaan SKPD
Penerimaan di rekening bank
Bendahara
Nota Kredit/ Informasi lain dr Bank
Pengisian Buku Penerimaan &
Penyetoran
Transfer (penyetoran) ke
Kas Daerah
STS Pengisian Buku Penerimaan & Penyetoran
Penerimaan melalui rekening Bank
Bendahara
Buku Penerimaan & Penyetoran
PENATAUSAHAAN PENERIMAAN SKPD
Bendahara
Penerimaan SKPD
Penerimaan di rekening Kas
Daerah
Slip Setoran/ Bukti Lain
yang sah
Pengisian Buku Penerimaan &
Penyetoran
Penerimaan melalui Kas Daerah
PENATAUSAHAAN PENERIMAAN SKPD
Bendahara Penerimaan
Pembantu
Proses penerimaan
tunai
Surat Tanda Bukti Pembayaran
Pengisian Buku Penerimaan &
Penyetoran
Proses penyetoran ke
Kas Daerah
STS Pengisian Buku Penerimaan & Penyetoran
Penerimaan secara
tunai
Buku Penerimaan & Penyetoran
PENATAUSAHAAN PENERIMAAN PPKD
Bendahara
Penerimaan PPKD
Penerimaan di rekening Kas
Daerah
Nota Credit/ Bukti Lain
yang sah
Pengisian Buku Penerimaan
PPKD
Penatausahaan Penerimaan
Main Pelaksanaan dan Penatausahaan
Penatausahaan Penerimaan
Penerimaan
Penyetoran
Main Pelaksanaan dan Penatausahaan Penatausahaan Penerimaan Penyetoran
Pengembalian Pendapatan
Buku Penerimaan dan Penyetoran
Main Pelaksanaan dan Penatausahaan Penatausahaan Penerimaan Penerimaan Buku dan Penyetoran
SPD
DPA
Anggaran Kas
SPM
SP2D
Pengelolaan Kas & Belanja
Pelaksanaan Pekerjaan SPP LS
(SPP)
Surat Permintaan Pembayaran
SPP adalah dokumen yang diterbitkan oleh
bendahara pengeluaran/bendahara pengeluaran
pembantu untuk mengajukan permintaan
pembayaran atas suatu belanja
Pengajuan SPP dilakukan oleh Bendahara
Pengeluaran/bendahara pengeluaran pembantu
kepada PA/KPA melalui PPK
Didasarkan kepada SPD yang telah dikeluarkan
Ada 4 jenis SPP yaitu: UP, GU, TU dan LS
(SPM)
Surat Perintah Membayar
SPM adalah dokumen yang diterbitkan oleh
pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran
untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran
DPA SKPD
Dokumen ini dibuat oleh PPK berdasarkan SPP
telah dibuat oleh Bendahara Pengeluaran/
Bendahara Pengeluaran Pembantu
SPM diotorisasi oleh Pengguna Anggaran/Kuasa
(SP2D)
Surat Perintah Pencairan Dana
SP2D adalah surat yang dipergunakan untuk mencairkan dana lewat
bank yang ditunjuk setelah SPM diterima oleh BUD
SP2D adalah spesifik satu SP2D hanya dibuat untuk satu SPM
SP2D dapat diterbitkan jika:
Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang
tersedia
Didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai peraturan
perundangan
Waktu pelaksanaan penerbitan SP2D:
Diterbitkan paling lambat 2 hari sejak SPM diterima
Apabila ditolak, dikembalikan paling lambat 1 hari sejak diterima
SPM
SPP SPM SP2D Belanja SPJ UP
BKU
BP Kas Tunai
BP Bank
BP Pajak BP Panjar BP Rincian Obyek
PENCATATAN TRANSAKSI
-Uang
BKU
BP Kas Tunai
BP Bank
BP Pajak BP Panjar BP Rincian Obyek
PENCATATAN TRANSAKSI
-LS-SPD
SPP SPM SP2D
Pelaksanaan Kegiatan
Dokumen2
SPD
Penatausahaan Pengeluaran
Main Pelaksanaan dan Penatausahaan
Penatausahaan Pengeluaran
SPP UP
SPM
Main Pelaksanaan dan Penatausahaan Penatausahaan Pengeluaran SPM
Pergeseran Uang
Panjar
Main Pelaksanaan dan Penatausahaan Penatausahaan Pengeluaran Panjar
Belanja
Pertanggungjawaban UP/TU
Main Pelaksanaan dan Penatausahaan Penatausahaan Pengeluaran Pertanggungjawaban UP/TU
Pelimpahan UP
LAPORAN KEUANGAN PEMDA
SATUAN KERJA
PPKD
LAPORAN KEUANGAN SATKER DAN PPKD
NERACA SATUAN
KERJA
LRA SATUAN
KERJA
NERACA PPKD CATATAN
ATAS LAP KEUANGAN CATATAN
ATAS LAP KEUANGAN
CATATAN ATAS LAP KEUANGAN
Struktur SAPD
1. Akuntansi Satker
Akuntansi di Satker dilakukan oleh PPK SKPD/
SKPKD
PPK-SKPD menjurnal:
SPJ Penerimaan dalam Register Jurnal Penerimaan Kas.
SPJ Pengeluaran dan SP2D dalam Register Jurnal Pengeluaran Kas. Bukti memorial transaksi Aset Tetap dalam Register Jurnal Umum. Bukti memorial transaksi Selain Kas dalam Register Jurnal Umum
Jurnal-jurnal tersebut diposting ke Buku Besar
SKPD, yang dijadikan dasar untuk membuat Neraca
Saldo SKPD
Akuntansi Satker (lanjutan)
Berdasarkan Neraca Saldo SKPD, PPK SKPD menyusun
Laporan Keuangan SKPD yang terdiri dari:
Laporan Realisasi Anggaran Neraca
Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan Keuangan SKPD diserahkan oleh PPK SKPD
kepada PA untuk diotorisasi
PA menyerahkan Laporan Keuangan SKPD yang sudah
2. Akuntansi PPKD
Akuntansi PPKD dilakukan oleh Fungsi
Akuntansi Pemda yang biasanya dilakukan
secara khusus oleh Bidang Akuntansi di SKPKD
Akuntansi PPKD mencatat transaksi-transaksi
Pemda dan juga transaksi yang muncul dalam
posisinya sebagai konsolidator
Seperti halnya Akuntansi Satker, Akuntansi
PPKD juga melaksanakan siklus yang sama:
Jurnal, Buku Besar, Neraca Saldo dan Laporan
Keuangan
Akuntansi PPKD (lanjutan)
Di Akhir periode, Akuntansi PPKD akan
menghasilkan laporan keuangan berupa :
1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Neraca PPKD
3. Catatan atas LK
Laporan Keuangan PPKD (parents balance
HUBUNGAN ANTAR
DOKUMEN
BKU
BP Kas Tunai
BP Bank
BP Pajak PanjarBP
BP Rincian
Obyek
Jurnal Buku
Besar
Neraca Saldo
Laporan Keuangan
1
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah adalah
Laporan Keuangan Konsolidasi dari Laporan
Keuangan SKPD, Laporan Keuangan PPKD dan
Laporan Keuangan Konsolidator
Perbedaan utama dari Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah dibandingkan Laporan
Keuangan SKPD adalah tidak adanya rekening
RK. Rekening tersebut sudah dinihilkan melalui
jurnal eliminasi
Worksheet Konsolidasi
NS SKPD Stlh Penyesuaian
NS PPKD stlh Penyesuaian
Jurnal Eliminasi
WORKSHEET
KONSOLIDASI LRA Pemda
Neraca Pemda
Penyusunan Laporan Keuangan Pemda
WS
Konsolidasi LRA
Neraca
Memorial
Main Pertanggungjawaban Transaksi Non Kas Memorial
Jurnal
Korolari
Main Pertanggungjawaban Transaksi Non Kas Korolari
Konsolidator
Saldo Awal
Main Pertanggungjawaban Setting Saldo Awal
Modul Penganggaran
Aspek konsistensi data perencanaan ke data penyusunan
anggaran ( RPJM, RKPD, KUA dan PPAS)
Proteksi atas penjabaran pagu anggaran dari program pada
seluruh kegiatan turunannya pada dokumen KUA dan PPAS
.
Struktur unit organisasi yang digunakan pada level terendah
adalah SKPD (PA).
Struktur rekening yang digunakan mengikuti struktur rekening
regulasi dengan level terendah adalah rincian objek belanja dan proteksi bagi redudansi rekening.
Memiliki pemisahan pengelolaan rekening PPKD & SKPD. Nilai RKA yang akan dianggarakan tidak boleh melebihi pagu
anggaran yang ditetapkan dalam KUA/PPA
Modul Pelaksanan dan Penatausahaan
Pelaksanaan anggaran pada rekening tertentu yang tidak memilki
Akad dan Perda tidak dapat dilakukan.
Pelaksanaan penyediaan dana dikontrol sesuai dengan posisi
anggaran kas yang sudah ditetapkan oleh PPKD
Pada permintaan pembayaran tidak dapat melebihi nilai yang
sudah di SPD kan dan yang sudah dianggarkan.
Meminimalisasi kesalahan penempatan rekening saat
pelaksanaan penatausahaan karena rekening disesuaikan dengan rekening yang dianggarakan.
Memiliki kontrol nilai penatausahaan dan buku-buku pembantu
bendahara.
Transaksi penatausahaan sudah dipisahkan antara bendahara
dan bendahara pembantu
Memiliki otomasi integrasi antara dokumen (TBP – STS, BPK –
SPJ & SPJ – SPP GU)
Pertanggungjawaban
Penjurnalan dilakukan berdasarkan transaksi yang dilakukan
pada penatausahaan.
Penjurnalan dilakukan juga pada SKPD, PPKD dan PPKD
sebagai konsolidator
Memiliki buku besar sebagai kontrol terhadap transaksi yang
sudah dibukukan pada rekening di SKPD & PPKD
Memiliki Neraca Saldo untuk memastikan bahwa transaksi yang
diposting sudah valid.