PT Sampoerna Agro Tbk
dan anak perusahaan/
and subsidiaries
Laporan keuangan konsolidasi
periode yang berakhir pada tanggal-tanggal
30 September 2009 dan 2008/
Consolidated financial statements
30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 SEPTEMBER 30, 2009 AND 2008
Daftar Isi Table of Contents
Halaman/
Page
Neraca Konsolidasi ……… 1-2 ………... Consolidated Balance Sheets
Laporan Laba Rugi Konsolidasi ……… 3 ……….. Consolidated Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ……… 4-5 ... Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasi ………. 6 …....………….. Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi……… 7-54 …... Notes to the Consolidated Financial Statements
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 304.675.736 2d,3 724.620.717 Cash and cash equivalents
Piutang usaha - pihak ketiga 14.583.847 2e,4 2.002.135 Trade receivables - third parties
Piutang lain-lain Other receivables
Pihak hubungan istimewa 14.360.379 2s,23a 17.793.039 Related parties
Pihak ketiga 104.193.924 5 10.271.058 Third parties
Persediaan, bersih 195.001.159 2f,6 142.560.316 Inventories, net
Pajak dibayar dimuka 39.580.665 13a 4.329.494 Prepaid taxes
Biaya dibayar di muka, uang muka Prepayments, advances and
dan aset lancar lainnya 6.078.540 2g 8.148.668 other current assets
JUMLAH ASET LANCAR 678.474.250 909.725.427 TOTAL CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Aset pajak tangguhan, bersih 7.010.564 13e 3.199.761 Deferred tax assets, net
Uang muka (pembiayaan bank) proyek Advances (bank financing)
perkebunan Plasma, bersih 45.094.186 2k,7 31.136.786 for Plasma plantations, net
Tanaman perkebunan 2h,2j Plantation assets
Tanaman menghasilkan Mature plantations (net of
(setelah dikurangi akumulasi amortisasi accumulated amortization of
Rp208.196.030 tahun 2009 dan Rp208,196,030 in 2009 and
Rp173.193.721 tahun 2008) 461.528.864 8a 420.853.688 Rp173,193,721 in 2008)
Tanaman belum menghasilkan 319.421.757 8b 264.012.029 Immature plantations
Aset tetap Fixed assets (net of
(setelah dikurangi akumulasi accumulated depreciation
penyusutan dan penurunan nilai and impairment of fixed assets of
Rp350.440.828 pada tahun 2009 dan Rp350,440,828 in 2009 and
Rp307.678.246 pada tahun 2008) 569.815.203 2i,2j,9 453.629.291 Rp307,678,246 in 2008)
Beban tangguhan hak atas tanah Deferred landright cost
(setelah dikurangi akumulasi amortisasi (net of accumulated amortization
Rp2.672.100 tahun 2009 dan of Rp2,672,100 in 2009 and
Rp2.255.253 tahun 2008) 30.448.924 2m 27.777.968 Rp2,255,253 in 2008)
Goodwill 4.170.633 2u 6.181.020 Goodwill
Biaya ditangguhkan 3.007.577 2n 2.965.817 Deferred charges
Bibitan 29.556.427 2l 15.220.646 Nursery
Simpanan jaminan 10.547.500 3,27a 16.247.500 Guarantee deposits
Tagihan pajak penghasilan 21.365.661 13c 13.821.402 Claims for tax refund
Aset lain-lain 5.006.296 508.079 Other non-current assets
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 1.506.973.592 1.255.553.987 TOTAL NON-CURRENT ASSETS
JUMLAH ASET 2.185.447.842 2.165.279.414 TOTAL ASSETS
2009 Notes 2008
LIABILITIES AND
KEWAJIBAN DAN EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY
KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES
Hutang usaha - pihak ketiga 129.531.342 11 158.570.985 Trade payables - third parties
Uang muka penjualan 46.160.612 12 36.370.618 Advances from customers
Hutang pajak 48.043.358 2o,13b 112.594.465 Taxes payable
Biaya masih harus dibayar 13.083.318 14 12.704.708 Accrued expenses
Hutang lain-lain Other payables
Pihak hubungan istimewa 14.877.448 2s,23b 6.704.368 Related parties
Pihak ketiga 58.878 - Third parties
Hutang bank jatuh tempo Current maturities of
dalam satu tahun 18.750.000 15 1.565.833 bank loan
JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 270.504.956 328.510.977 TOTAL CURRENT LIABILITIES
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR LONG-TERM LIABILITIES
Hutang bank - setelah dikurangi
bagian jatuh tempo Bank loan - net of current
dalam satu tahun 196.250.000 15 215.434.167 maturities
Provision for employees’ service
Penyisihan imbalan kerja karyawan 8.009.249 2p,16 4.432.335 entitlements
Kewajiban pajak tangguhan, bersih 1.044.091 13e - Deferred tax liabilities, net
JUMLAH KEWAJIBAN TOTAL LONG-TERM
TIDAK LANCAR 205.303.340 219.866.502 LIABILITIES
JUMLAH KEWAJIBAN 475.808.296 548.377.479 TOTAL LIABILITIES
HAK MINORITAS ATAS ASET MINORITY INTERESTS IN NET
BERSIH ANAK PERUSAHAAN 22.101.360 2b,24a 28.332.366 ASSETS OF SUBSIDIARIES
EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY
Modal saham Share capital
Modal dasar - 5.500.000.000 saham Authorized - 5,500,000,000 shares
nilai nominal Rp200 (nilai penuh) at par value per share of Rp200
per saham pada tahun 2009 (full amount) each in
dan 2008 2009 and 2008
Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid -
penuh - 1.890.000.000 saham 1,890,000,000 shares
pada tahun 2009 dan 2008 378.000.000 17 378.000.000 in 2009 and 2008
Tambahan modal disetor 952.757.463 18 931.582.638 Additional paid-in capital
Difference arising from
Selisih nilai transaksi restrukturisasi restructuring transactions among
entitas sepengendali (271.525.977) 2u,29 (275.971.501) entities under common control
Selisih kurs karena penjabaran Exchange difference due to
laporan keuangan - 2a 660.382 financial statement translations
Saldo laba Retained earnings
Telah ditentukan penggunaannya 19.994.710 25 13.994.710 Appropriated
Belum ditentukan penggunaannya 608.311.990 540.303.340 Unappropriated
JUMLAH EKUITAS BERSIH 1.687.538.186 1.588.569.569 NET SHAREHOLDERS’ EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN TOTAL LIABILITIES AND
DAN EKUITAS 2.185.447.842 2.165.279.414 SHAREHOLDERS’ EQUITY
PENJUALAN 1.185.759.847 2r,19 1.858.530.792 SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN 756.684.426 2r,20 1.160.794.038 COST OF SALES
LABA KOTOR 429.075.421 697.736.754 GROSS PROFIT
BEBAN USAHA (94.983.682) 2r,21 (127.734.373) OPERATING EXPENSES
LABA USAHA 334.091.739 570.002.381 OPERATING INCOME
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2r OTHER INCOME (EXPENSES)
Pendapatan bunga 19.906.038 22 27.986.112 Interest income
Rugi selisih kurs, bersih (12.463.904) 2c (5.528.306) Loss on foreign exchange, net
Interest expenses and other
Beban bunga dan keuangan lainnya (21.178.653) (17.935.557) financing charges
Amortisasi goodwill (1.390.179) 2u (1.235.714) Goodwill amortization
Lain-lain, bersih (20.347.966) 8.351.474 Others, net
Penghasilan (beban) lain-lain, bersih (35.474.664) 11.638.009 Other income (expenses), net
LABA SEBELUM BEBAN INCOME BEFORE CORPORATE
PAJAK PENGHASILAN BADAN 298.617.075 581.640.390 INCOME TAX EXPENSE
MANFAAT (BEBAN) PAJAK CORPORATE INCOME
PENGHASILAN BADAN 2o,13c TAX BENEFIT (EXPENSE)
Tahun berjalan (91.161.182) (169.863.918) Current
Tangguhan 575.759 (5.122.293) Deferred
BEBAN PAJAK PENGHASILAN CORPORATE
BADAN - BERSIH (90.585.423) (174.986.211) INCOME TAX EXPENSE - NET
LABA SEBELUM HAK MINORITAS INCOME BEFORE MINORITY
ATAS LABA BERSIH INTERESTS IN NET INCOME
ANAK PERUSAHAAN 208.031.652 406.654.179 OF SUBSIDIARIES
HAK MINORITAS ATAS LABA MINORITY INTERESTS IN NET
BERSIH ANAK PERUSAHAAN (3.904.654) 2b,24b (7.119.575) INCOME OF SUBSIDIARIES
LABA BERSIH 204.126.998 399.534.604 NET INCOME
LABABERSIHPER BASIC NET EARNINGS
SAHAMDASAR (nilai penuh) 110 2w 211 PER SHARE (full amount)
entitas penjabaran
sepengendali laporan
Modal saham Modal (Catatan 29)/ Selisih keuangan
ditempatkan Tambahan saham Difference penilaian (Catatan 2a)/
dan disetor modal yang arising from kembali Exchange
penuh disetor dibeli restructuring aset difference Saldo laba/Retained earnings
(Catatan 17)/ (Catatan 18)/ kembali transactions (Catatan 9)/ due to
Share capital Additional (Catatan 17)/ among Asset financial Telah Belum
issued and paid-in Treasury entities under revaluation statement ditentukan ditentukan
Catatan/ fully paid capital stock common control increment translations penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah/
Notes (Note 17) (Note 18) (Note 17) (Note 29) (Note 9) (Note 2a) Appropriated Unappropriated Total
Balance as of
Saldo tanggal 31 Desember 2007 378.000.000 931.582.638 - (275.971.501) 75.746 735.066 - 436.817.700 1.471.239.649 December 31, 2007
Pembalikan selisih penilaian kembali Reversal of asset revaluation
aset akibat penerapan increment due to adoption of
PSAK No. 16 (Revisi 2007) - - - - (75.746) - - 75.746 - SFASNo.16(Revision2007)
Selisih kurs karena Exchangedifference due to
penjabaran laporan financial statement
keuangan 2a - - - - - (74.684) - - (74.684) translations
Appropriation to statutory
Penyisihan cadangan wajib 25 - - - - - - 13.994.710 (13.994.710) - reserve
Pembagian dividen 26 - - - - - - - (277.830.000) (277.830.000) Dividend distribution
Sumbangan yang disalurkan kepada Donation allocated for Putera
Yayasan Putera Sampoerna 23b - - - - - - - (4.300.000) (4.300.000) Sampoerna Foundation
Laba bersih tahun 2008 - - - - - - - 399.534.604 399.534.604 Net income for 2008
Balance as of
Saldo tanggal 30 September 2008 378.000.000 931.582.638 - (275.971.501) - 660.382 13.994.710 540.303.340 1.588.569.569 September 30, 2008
Modal saham Modal (Catatan 29)/ Selisih keuangan
ditempatkan Tambahan saham Difference penilaian (Catatan 2a)/
dan disetor modal yang arising from kembali Exchange
penuh disetor dibeli restructuring aset difference Saldo laba/Retained earnings
(Catatan 17)/ (Catatan 18)/ kembali transactions (Catatan 9)/ due to
Share capital Additional (Catatan 17)/ among Asset financial Telah Belum
issued and paid-in Treasury entities under revaluation statement ditentukan ditentukan
Catatan/ fully paid capital stock common control increment translations penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah/
Notes (Note 17) (Note 18) (Note 17) (Note 29) (Note 9) (Note 2a) Appropriated Unappropriated Total
Balance as of
Saldo tanggal 31 Desember 2008 378.000.000 931.582.638 (78.574.275) (275.971.501) - 3.647.088 13.994.710 580.284.992 1.552.963.652 December 31, 2008
Penjualan kembali modal saham
yang dibeli kembali - 21.174.825 78.574.275 - - - - - 99.749.100 Resold of treasury stock
Adjustment difference arising from
Penyesuaian selisih nilai transaksi restructuring transactions
restrukturisasi entitas among entities under
sepengendali akibat likuidasi common control due to
Anak Perusahaan - - - 4.677.014 - - - - 4.677.014 liquidation of subsidiary
Penukaran sebagian Exchangeable Conversion partial of the
Loan dengan saham di Exchangeable Loan into
PT Sungai Rangit 29 - - - (231.490) - - - - (231.490) shares in Sungai Rangit
Exchangedifference due
Selisih kurs karena penjabaran to financial statement
laporan keuangan 2a - - - - - (3.647.088) - - (3.647.088) translations
Appropriation to
Penyisihan cadangan wajib 25 - - - - - - 6.000.000 (6.000.000) - statutory reserve
Pembagian dividen 26 - - - - - - - (170.100.000) (170.100.000) Dividend distribution
Laba bersih tahun 2009 - - - - - - - 204.126.998 204.126.998 Net income for 2009
Balance as of
Saldo tanggal 30 September 2009 378.000.000 952.757.463 - (271.525.977) - - 19.994.710 608.311.990 1.687.538.186 September 30, 2009
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan 1.194.381.586 1.894.417.699 Cash received from customers
Pembayaran kas kepada pemasok, Cash paid to suppliers, employees
karyawan dan beban usaha lainnya (960.890.006) (1.254.538.710) and other operating expenses
Kas yang diperoleh dari operasi 233.491.580 639.878.989 Cash generated from operations
Pembayaran pajak (178.865.840) (130.637.149) Taxes paid
Kas bersih yang diperoleh dari Net cash provided by
aktivitas operasi 54.625.740 509.241.840 operating activities
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES
Perolehan aset tetap (118.687.929) 9 (31.106.581) Purchase of fixed assets
Penambahan tanaman belum Additions to immature
menghasilkan (77.119.297) 8 (118.678.880) plantation assets
Kenaikan beban tangguhan hak atas Increase in deferred
tanah (1.739.533) (7.291.631) landrightcost
Penambahan bibitan (1.354.274) (12.436.076) Additions to nursery
Penambahan uang muka untuk Additions to advances for
perkebunan Plasma (8.286.945) 7 (3.157.706) Plasma plantations
Penerimaan pendapatan bunga 21.421.569 34.349.935 Interest income received
Penerimaan dana konversi Plasma Proceeds of plasma conversion
dari bank 1.771.791 7 27.440.640 fund from bank
Penerimaan dari penjualan aset tetap 29.219 9 1.460.000 Proceeds from sale of fixed assets
Kas bersih yang digunakan Net cash used in investing
untuk aktivitas investasi (183.965.399) (109.420.299) activities
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES
Pembayaran hutang bank (442.000.000) - Payment of bank loan
Pembayaran dividen pada
pemegang saham (170.100.000) 26 (277.830.000) Dividends paid to shareholders
Pemberian pinjaman ke pihak ketiga (110.703.600) 5 - Loan made to a third party
Pembayaran biaya bunga (23.119.987) (17.578.697) Interest expense paid
Pembayaran dividen oleh Anak Dividends paid by subsidiary
Perusahaan kepada hak minoritas (2.500.000) (16.500) to minority interests
Perolehan hutang bank 440.000.000 10,15 - Proceed from bank loan
Penjualan kembali saham sendiri 99.749.100 17 - Resold of treasury shares
Penerimaan modal saham Anak Paid in capital paid to Subsidiary
perusahaan dari minoritas 11.788 - by minority interests
Penerimaan pembayaran pinjaman Payments received from a
dari pihak hubungan istimewa - 161.536.140 related party
Kas bersih yang digunakan untuk Net cash used in
aktivitas pendanaan (208.662.699) (133.889.057) financing activities
KENAIKAN BERSIH KAS NET INCREASE IN CASH
DAN SETARA KAS (338.002.357) 265.932.484 AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS
AWAL PERIODE 642.678.093 458.688.233 AT BEGINNING OF PERIOD
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS
AKHIR PERIODE 304.675.736 3 724.620.717 AT END OF PERIOD
a. PT Sampoerna Agro Tbk (“Perusahaan”) a. PT Sampoerna Agro Tbk (“the Company”)
Perusahaan adalah perseroan terbatas yang didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Tina Chandra Gerung, S.H., No. 8 tanggal 7 Juni 1993 dengan nama PT Selapan Jaya. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C2-1840.HT.01.01.TH.94 tanggal 4 Februari 1994, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 60, Tambahan No. 4842 tanggal 29 Juli 1994.
The Company is a limited liability company established in Indonesia on June 7, 1993, based on Notarial Deed No. 8 of Tina Chandra Gerung, S.H. under the name of PT Selapan Jaya. The Articles of Association were approved by the Ministry of Justice under letter No. C2-1840.HT.01.01.TH.94 dated February 4, 1994, and published in the State Gazette No. 60, Supplement No. 4842 dated July 29, 1994.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn No. 265 tanggal 27 Juni 2008 mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan penyusunan kembali seluruh Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan Anggaran Dasar ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-76222.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 21 Oktober 2008.
The latest amendment of the Articles of Association have been made under Notarial Deed of Sutjipto, S.H., M.Kn. No. 265 dated June 27, 2008 concerning the amendment to the Articles of Association of the Company in compliance with Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Companies and recodification of the entire provisions of the Articles of Association of the Company. The amendment Articles of Association was approved by the Ministry of Law and Human Rights under Letter No. AHU-76222.AH.01.02.Tahun 2008 dated October 21, 2008.
Berdasarkan beberapa surat dan izin lokasi usaha dari lembaga Pemerintah tingkat daerah, regional dan nasional, Perusahaan dapat mengembangkan 25.700 hektar perkebunan kelapa sawit di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan yang terdiri dari 7.200 hektar tanaman Inti dan 18.500 hektar tanaman Plasma dengan kapasitas operasi sampai 120 ton tandan buah segar per jam. Sertifikat Hak Guna Usaha yang dimiliki oleh Perusahaan adalah 3.243 hektar tanaman Inti yang akan jatuh tempo pada tahun 2037 dan dapat diperbaharui sampai tahun 2097.
Based on various letters and permits secured by the Company from local, regional and national government agencies, the Company may develop 25,700 hectares of oil palm plantations in Ogan Komering Ilir, South Sumatera, consisting of 7,200 hectares of its own plantations (referred to as the Nucleus or “Inti”) and 18,500 hectares of Plasma plantations with milling capacity of up to 120 tonnes of fresh fruit bunches per hour. The landright certificate (“Hak Guna Usaha”) currently owned by the Company for representing 3,243 hectares of Inti plantations will expire in 2037 but can be renewed up to 2097.
Pada tanggal 30 September 2009 , luas areal dalam bentuk izin lokasi dan hak guna usaha yang dimiliki oleh Perusahaan dan Anak perusahaan adalah seluas 174.297 hektar. Pabrik pengolahan Perusahaan dan Anak perusahaan berkapasitas produksi 395 ton tandan buah segar per jam.
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
a. PT Sampoerna Agro Tbk (“Perusahaan”) (lanjutan)
a. PT Sampoerna Agro Tbk (“the Company”) (continued)
Perusahaan beroperasi secara komersial sejak bulan November 1998 dengan kantor pusatnya berlokasi di Jalan Basuki Rahmat No. 788, Palembang, Sumatera Selatan.
The Company commenced its commercial operations in November 1998 with its head office located at Jalan Basuki Rahmat No. 788, Palembang, South Sumatera.
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan b. Public Offering of the Company’s Shares
Pada tanggal 7 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM - LK”) untuk melakukan penawaran umum berdasarkan surat BAPEPAM - LK No. S-2707/BL/2007. Pada tanggal 18 Juni 2007, saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta).
On June 7, 2007, the Company received the effective statement from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM - LK”) to execute Initial Public Offering (“IPO”) based on the BAPEPAM - LK’s letter No. S-2707/BL/ 2007. On June 18, 2007, the Company’s shares were listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange).
c. Anak Perusahaan c. Subsidiaries
Pada tanggal 12 Januari 2009, Perusahaan melakukan penempatan modal sejumlah Rp10.939.050 yang mencerminkan kepemilikan 99,9% sehubungan dengan
pembentukan perusahaan baru
PT Sampoerna Bio Fuels (SBF). Pada tanggal 5 Februari 2009, jumlah tersebut telah disetor penuh oleh Perusahaan.
On January 12, 2009, the Company has subscribed share capital amounting to Rp10,939,050 representing 99.9% ownership in connection with the establishment of a new company, PT Sampoerna Bio Fuels (SBF). On February 5, 2009, the subscribed amount has been fully paid by the Company.
Pada tanggal 17 Desember 2008, PT Usaha Agro Indonesia (UAI) dan PT Pertiwi Lenggara Agromas (PLA), Anak perusahaan melakukan penempatan modal masing-masing sejumlah Rp990.000 dan Rp10.000 yang mencerminkan kepemilikan 99% dan 1% sehubungan dengan pembentukan perusahaan baru PT Lanang Agro Bersatu (LAB). Pada tanggal 9 Februari 2009, jumlah tersebut telah disetor penuh oleh Anak perusahaan.
On December 17, 2008, PT Usaha Agro Indonesia (UAI) and PT Pertiwi Lenggara Agromas (PLA), Subsidiaries has subscribed share capital amounting to Rp990,000 and Rp10,000, representing 99% and 1% ownership in connection with the establishment of a new company, PT Lanang Agro Bersatu (LAB). On February 9, 2009, the subscribed amount has been fully paid by the Subsidiaries.
Investasi Perusahaan terhadap Anak perusahaan pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
c. Anak Perusahaan (lanjutan) c. Subsidiaries (continued)
Jumlahaset
(sebelum eliminasi)
(dalam jutaan Rp)/
Persentase kepemilikan/ Total assets
Operasi Percentage of ownership (before elimination)
komersial/ interest (in million of Rp)
Domisili/ Commercial
Anak Perusahaan/Subsidiaries Domicile operations 2009 2008 2009 2008
PT Telaga Hikmah (TH) Palembang 1998 99,45% 99,45% 285.229 329.700
PT Aek Tarum (AT) Palembang 1992 99,00% 99,01% 183.175 316.903
PT Gunung Tua Abadi (GTA) Palembang 1999 99,86% 98,97% 180.690 77.212
PT Mutiara Bunda Jaya (MBJ) Palembang 2001 99,01% 99,01% 220.363 200.004
PT Binasawit Makmur (BSM) Palembang 1999 99,00% 99,00% 75.413 157.619
PT Sawit Selatan* (SS) Palembang - 99,69% 99,00% 15.296 8.143
PT Sungai Menang* (SM) Palembang - 99,91% 99,00% 2.128 1.054
PT Tania Binatama* (TB) Palembang - 99,50% 99,00% 733 924
PT Selatanjaya Permai* (SJP) Palembang - 99,85% 99,00% 1.177 1.158
PT Usaha Agro Indonesia* (UAI) Jakarta - 99,99% 99,00% 110.777 32.444
PT Pertiwi Lenggara Agromas* (PLA) Jakarta - 99,99% 99,00% 10.506 5.213
PT Sungai Rangit** (SR) Kalimantan 1997 95,00% 93,60%**) 586.798 610.085
Palma Agro Limited, Republic of Republic of
Seychelles*** (PA) Seychelles - - 100,00% - 639.379
PT Sampoerna Bio Fuels* (SBF) Jakarta - 99,90% - 100.022 -
UAI memiliki secara langsung saham pada PT Lanang Agro Bersatu sebagai berikut:
UAI directly owns shares in PT Lanang Agro Bersatu with details as follows:
Jumlahaset
(sebelum eliminasi)
(dalam jutaan Rp)/
Persentase kepemilikan/ Total assets
Operasi Percentage of ownership (before elimination)
komersial/ interest (in million of Rp)
Domisili/ Comercial
Anak Perusahaan/Subsidiary Domicile operations 2009 2008 2009 2008
PT Lanang Agro Bersatu* (LAB) Jakarta - 99,00% - 932 -
*) Perusahaan masih dalam tahap pengembangan **) Pada tahun 2008, PT Sungai Rangit dimiliki secara
langsung oleh Palma Agro Limited ***) Pada tahun 2009, Palma Agro dilikuidasi
*) Company still in development stage
**) In 2008, PT Sungai Rangit was owned directly by Palma Agro Limited
***) In 2009, Palma Agro was liquidated
Pada tanggal 4 Juni 2008, Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan telah menyetujui untuk melakukan restrukturisasi internal dengan membubarkan dan melikuidasi Palma Agro Limited, Anak perusahaan. Setelah pembubaran dan likuidasi Palma Agro dilakukan, Perusahaan akan menguasai aset-aset utama yang sebelumnya dimiliki oleh Palma Agro berupa 93,6% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Sungai Rangit dan piutang Exchangable Loan yang dapat ditukarkan dengan 6,4% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Sungai Rangit yang saat ini dimiliki oleh PT Sampoerna Bio Energi (SBE), pihak hubungan istimewa.
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
c. Anak Perusahaan (lanjutan) c. Subsidiaries (continued)
Sebagai bagian dari tahapan proses likuidasi Palma Agro, pada tanggal 27 Maret 2009, Palma Agro telah mengalihkan saham yang dimilikinya di Sungai Rangit yang mewakili 93,6% saham yang telah dikeluarkan oleh Sungai Rangit ke Perusahaan, sebagai akibat dari pembubaran dan likuidasi Palma Agro.
As part of the Palma Agro’s liquidation process, on March 27, 2009, Palma Agro has transferred its ownership in Sungai Rangit, i.e. 93.6% shares of Sungai Rangit, to the Company, as a result of liquidation of Palma Agro.
Setelah dialihkannya piutang Exchangable Loan oleh Palma Agro kepada Perusahaan, pada tanggal 27 Maret 2009, Perusahaan dan SBE telah menyetujui penukaran sebagian Exchangeable Loan sebesar USD413.961 dengan 1,4% saham yang dimiliki oleh SBE di Sungai Rangit. Sehingga sejak tanggal 27 Maret 2009, Perusahaan memiliki 95% saham Sungai Rangit.
Subsequent to the tranferred of the Exchangeable Loan from Palma Agro to the Company, on March 27, 2009, the Company and SBE agreed to convert partial of the Exchangeable Loan amounting USD413,961 into 1.4% shares in Sungai Rangit owned by SBE. Thus, from March 27, 2009, the Company owned 95% shares in Sungai Rangit.
Pada tanggal 2 Oktober 2009, proses likuidasi Palma Agro secara formal telah diselesaikan dengan bubarnya Palma Agro berdasarkan hukum negara Republik Seychelles.
On October 2, 2009, Palma Agro’s legal liquidation process was completed with the dissolution of Palma Agro in accordance with Republic of Seychelles’ law.
Ringkasan kegiatan usaha Anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Summary of operational activities of the Subsidiaries is as follows:
Kapasitas maksimum pabrik kelapa sawit (tandan buah segar dalam ton per
Anak perusahaan/ Aktivitas/ jam)/Maximum capacity of palm oil mill
Subsidiaries Activities (tonnes of fresh fruit bunches per hour)
Aek Tarum Perkebunan kelapa sawit dan karet serta pabrik kelapa sawit/
Oil palm and rubber plantations and palm oil mill 60
Binasawit Makmur Perkebunan dan produksi benih kelapa sawit/
Oil palm plantations and oil palm seedling -
Gunung Tua Abadi Perkebunan dan pabrik kelapa sawit/
Oil palmplantations and palm oil mill 60*)
Lanang Agro Bersatu Perkebunan kelapa sawit/Oil palm plantations -
Mutiara Bunda Jaya Perkebunan, pabrik kelapa sawit dan pengolahan inti sawit/
Oil palmplantations, palm oil mill and kernel crushing plant 80
Palma Agro Perusahaan holding dan jasa manajemen/
Holding company and management services -
Pertiwi Lenggara Agromas Perkebunan kelapa sawit/Oil palm plantations -
Sampoerna Bio Fuels Jasa konsultasi bisnis dan manajemen di bidang biofuel/
Business consultation and management in biofuel -
Sawit Selatan Perkebunan kelapa sawit/Oil palm plantations -
Selatan Jaya Permai Perkebunan kelapa sawit/Oil palm plantations -
Sungai Menang Perkebunan kelapa sawit/Oil palm plantations -
Sungai Rangit Perkebunan dan pabrik kelapa sawit/
Oil palmplantations and palm oil mill 75
Tania Binatama Perkebunan kelapa sawit/Oil palm plantations -
Telaga Hikmah Perkebunan dan pabrik kelapa sawit/
Oil palmplantations and palm oil mill 60
Usaha Agro Indonesia Perkebunan kelapa sawit/Oil palm plantations -
c. Anak perusahaan (lanjutan) c. Subsidiaries (continued)
Perkebunan karet dan produksi benih kelapa sawit berlokasi di Sumatera Selatan sedangkan perkebunan dan pabrik kelapa sawit berlokasi di Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Rubber plantations and oil palm seedlings production are located in South Sumatera, while oil palm plantations and palm oil mills are located in South Sumatera, West Kalimantan and Central Kalimantan.
Rincian Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan yang dimiliki Anak perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of Subsidiaries’ landright area were as follows:
*) Telah memperoleh persetujuan perpanjangan
selama 25 tahun yang selanjutnya telah
diperbaharui untuk jangka waktu 35 tahun.
*) Already obtained approval for an extentions of 25 years and a renewal for another 35 years.
Perusahaan dan Anak perusahaan untuk selanjutnya disingkat menjadi ”Grup”.
The Company and Subsidiaries are collectively referred herein as the “Group”.
Anak perusahaan/
Subsidiaries Hektar/hectares Tanggal berakhir/Valid until
Aek Tarum 2.189,70 Agustus/August 16, 2096 *
2.579,90 Agustus/August 22, 2096 *
825,70 Juli/July 6, 2040
0,75 September 24, 2020
Mutiara Bunda Jaya 552,24 Mei/May 14, 2097 *
1.268,50 September 17, 2098 *
102,00 November 23, 2039 *
2.790,30 Juli/July 6, 2040
73,21 Agustus/August 6, 2031
Telaga Hikmah 2.668,50 Desember/December 31, 2082 *
7.175,60 Januari/January 12, 2099
126,00 November 23, 2039
6.034,10 Juli/July 6, 2040
192,60 Maret/March 27, 2044
Gunung Tua Abadi 3.390,00 April 30, 2098 *
1.642,00 November 23, 2099
Binasawit Makmur 588,97 September 21, 2097 *
Sungai Rangit 13.118,15 September 29, 2036
3,82 September 24, 2030
903,45 Maret/March 8, 2036
469,01 Juni/June 18, 2038
435,20 September 24, 2038
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan d. Boards of Commissioners, Directors, and
Employees
Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The members of the Company’s boards of commissioners and directors as of September 30, 2009 and 2008 are as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama : Michael Sampoerna : President Commissioner
Komisaris : Mak Ping On : Commissioner
Komisaris : Sugiarta Gandasaputra : Commissioner
Komisaris Independen : Phang Cheow Hock : Independent Commissioner
Komisaris Independen : Arief Tarunakarya Surowidjojo : Independent Commissioner
Direksi Directors
Direktur Utama : Ekadharmajanto Kasih : President Director
Direktur : Yasin Chandra : Director
Direktur : Jaffesjah Chandra : Director
Direktur : Chang Poh Sang : Director
Direktur : Sie Eddy Kurniawan : Director
Grup mempunyai 4.642 karyawan tetap pada tanggal 30 September 2009.
As of September 30, 2009, the Group had 4,642 permanent employees.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
Laporan keuangan konsolidasi yang digunakan oleh Grup disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:
The accounting and reporting policies adopted by the Group conform to generally accepted accounting principles in Indonesia. The significant accounting principles applied consistently in the preparation of the consolidated financial statements are as follows:
a. Dasar penyajian laporan keuangan
konsolidasi
a. Basis of preparation of consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK“) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM - LK“) bagi emiten atau perusahaan publik.
a. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasi (lanjutan)
a. Basis of preparation of consolidated financial statements (continued)
Laporan keuangan konsolidasi disajikan dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain, disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan, kecuali persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih serta beberapa aset tetap dan tanaman menghasilkan yang telah dinilai kembali pada tanggal 30 April 2003 (Catatan 2i).
The consolidated financial statements, presented in thousands of Rupiah unless otherwise stated, have been prepared on accrual basis using historical costs consept, except for inventories that are valued at the lower of cost or net realizable values and certain items of fixed assets and mature plantations which were revalued on April 30, 2003 (Note 2i).
Laporan arus kas konsolidasi menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas untuk aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method).
The consolidated statements of cash flows present cash and cash equivalents receipts and payments classified into operating, investing and financing activities. Cash flow from operating activities are presented using the direct method.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah, kecuali untuk PAL, yang menggunakan Dolar Amerika Serikat (“AS“) sebagai mata uang fungsional, pelaporan dan pencatatannya secara efektif sejak 1 Januari 2007. Untuk tujuan konsolidasi, laporan keuangan PAL dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan nilai tukar berikut:
The reporting currency used in the preparation of the financial statements is in Rupiah, except for PAL, which has adopted the US Dollar as its functional, reporting and recording currency since January 1, 2007. For consolidation purposes, the accounts of PAL are translated into Rupiah amounts on the following basis:
- Akun-akun neraca: Kurs tengah yang berlaku pada tanggal transaksi bank terakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 sebesar Rp9.681 dan Rp9.378 (nilai penuh) per 1 dolar AS.
- Balance sheet accounts: Prevailing rate of exchange at the last banking day as of September 30, 2009 and 2008 amounting to Rp9,681 and Rp9,378 (full amount) per US$1.
- Akun-akun laba-rugi: Kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.
- Income statement accounts: The exchange rates prevailing at the date of transactions.
Selisih kurs karena penjabaran akun-akun neraca dan laba-rugi disajikan sebagai “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan” pada bagian ekuitas dalam neraca konsolidasi.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Basis of consolidation
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap terjadi jika Perusahaan memiliki hak suara lebih dari 50% baik secara langsung maupun tidak langsung pada Anak perusahaan atau jika Perusahaan mampu mengendalikan kebijakan operasional dan keuangan pada Anak perusahaan atau pengendalian untuk menentukan dewan direksi pada Anak perusahaan.
The consolidated financial statements include the Company’s financial statements and all Subsidiaries' financial statements that are controlled by the Company. Control is presumed to exist where more than 50%, directly or indirectly of a Subsidiary's voting power, is controlled by the Company or where the Company is able to govern the financial and operating policies of a Subsidiary or control the removal or appointment of a majority of a Subsidiary's board of directors.
Transaksi dan saldo antar perusahaan yang signifikan seperti laba (rugi) belum terealisasi harus dieliminasi untuk menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai suatu entitas yang terpisah.
Significant inter-company balances and transactions, including unrealized profit (loss), have been eliminated to present the financial position and results of operations of the Company and Subsidiaries as a single economic entity.
Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan” dalam neraca konsolidasi.
The proportionate share of the minority shareholders in the equity of the Subsidiaries is presented in “Minority Interest in Net Assets of Subsidiaries” in the consolidated balance sheets.
Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas, kecuali dalam kasus yang jarang terjadi dimana terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya, Anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat ditutup.
c. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
c. Foreign currency transactions and
balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.
Transactions in currencies other than Rupiah are recorded at the prevailing rates of exchange in effect on the date of the transactions.
Pada tanggal neraca, seluruh aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs diakui pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
As of the balance sheet dates, all foreign currency monetary assets and liabilities are translated at the exchange rates on those dates. The resulting net foreign exchange gains or losses are recognized in the current year’s consolidated statement of income.
Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut:
The exchange rates used as of September 30, 2009 and 2008 were as follow:
2009 2008
1 Dolar AS 9.681 9.378 1 US Dollar
1 Euro 14.158 13.751 1 Euro
1 Dolar Singapura 6.841 6.594 1 Singapore Dollar
d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank serta deposito berjangka dengan jatuh tempo kurang dari tiga (3) bulan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.
Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks, and short-term deposits with maturities within three (3) months or less and not pledged as collateral.
e. Penyisihan piutang ragu-ragu e. Allowance for doubtful accounts
Penyisihan piutang ragu-ragu, diestimasi berdasarkan penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing individu pada akhir tahun.
Allowance for doubtful accounts is estimated based on the review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year.
f. Persediaan f. Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value).
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value.
Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan menggunakan metode biaya rata-rata tertimbang yang meliputi seluruh biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut sampai ke lokasi dan kondisinya saat ini.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Persediaan (lanjutan) f. Inventories (continued)
Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran beban untuk menyelesaikan dan beban lainnya yang diperlukan hingga persediaan dapat dijual.
Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated costs of completion and the estimated cost necessary to make the sale.
Grup menentukan penyisihan atas keusangan persediaan berdasarkan peninjauan atas status masing-masing persediaan pada akhir tahun.
The Group determines allowance for inventory obsolescence based on a review of the status of individual inventories at the end of the year.
g. Biaya dibayar dimuka g. Prepaid expenses
Biaya dibayar dimuka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan.
Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited.
h. Tanaman perkebunan h. Plantation assets
Tanaman perkebunan dikelompokkan menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan.
Plantation assets are classified as immature plantations and mature plantations.
Tanaman belum menghasilkan
Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengembangan perkebunan kelapa sawit dan karet milik Grup (perkebunan Inti) termasuk alokasi biaya tidak langsung, yang meliputi biaya umum dan administrasi untuk
pengembangan tanaman belum
menghasilkan, serta biaya bunga sehubungan dengan kredit yang digunakan untuk pengembangan perkebunan dikapitalisasi sampai produksi komersial telah dicapai. Biaya-biaya tersebut akan dipindahkan ke tanaman menghasilkan sejak produksi komersial dimulai.
Immature plantations
All costs relating to the development of the oil palm and rubber plantations for the Group’s own operations (Inti plantations) together with a portion of indirect overheads, including general and administrative expenses incurred in relation to immature plantations are capitalized until commercial production is achieved. These costs will be transferred to mature plantations starting from the commencement of commercial production.
Tanaman menghasilkan
Tanaman kelapa sawit dinyatakan sudah menghasilkan setelah empat (4) tahun tanam dan tanaman karet dianggap sudah menghasilkan setelah lima (5) sampai enam (6) tahun tanam. Jangka waktu untuk menjadi tanaman menghasilkan tergantung pada tingkat pertumbuhan tanaman dan penilaian manajemen.
Mature plantations
h. Tanaman perkebunan (lanjutan) h. Plantation assets (continued)
Tanaman menghasilkan dicatat sebesar biaya perolehan, kecuali untuk tanaman menghasilkan tertentu yang nilainya ditetapkan sesuai hasil penilaian kembali dan dikurangi amortisasi.
Mature plantations are stated at cost, except for certain mature plantations which are stated at revalued amounts, less accumulated amortization.
Tanaman menghasilkan diamortisasi selama dua puluh (20) tahun terhitung sejak produksi komersial dimulai.
Mature plantations are amortized over the estimated twenty (20) years starting from the commencement of commercial production.
Tanaman kemitraan diamortisasi selama sebelas (11) tahun sejak tanaman dinyatakan sudah menghasilkan di PT Sungai Rangit.
Partnership plantation will be amortized eleven (11) years since the plantation is considered mature in PT Sungai Rangit.
i. Aset tetap i. Fixed assets
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan (kecuali aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali pada tanggal 30 April 2003 berdasarkan peraturan pemerintah) dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan). Selisih penilaian kembali aset tetap disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi.
Prior to January 1, 2008, fixed assets were stated at cost (except certain assets revalued on April 30, 2003 in accordance with government regulation) less accumulated depreciation (except for land that is not depreciated). The revaluation increment on fixed assets was presented under the equity section of the consolidated balance sheets.
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Grup menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Grup telah melakukan penilaian kembali aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih model biaya, maka nilai penilaian kembali aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK No. 16 (Revisi 2007) diterbitkan. Seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama kali PSAK No. 16 (Revisi 2007) yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi telah direklasifikasi ke Saldo Laba pada tahun 2008 (Catatan 9).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
i. Aset tetap (lanjutan) i. Fixed assets (continued)
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Fixed assets is stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred.
Penyusutan dihitung dari bulan aset tersebut digunakan dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Depreciation is calculated from the month the assets are placed in service on a straight-line basis over the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years
Bangunan 20 Buildings
Prasarana 20 Infrastructures
Mesin dan peralatan 8-12 Machinery and equipments
Tangki penyimpanan 16 Storage tanks
Kendaraan dan alat-alat berat 4-8 Vehicles and heavy equipments
Perlengkapan kantor 4-8 Office equipments
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
i. Aset tetap (lanjutan) i. Fixed assets (continued)
Aset dalam penyelesaian meliputi akumulasi biaya material dan biaya lain yang berkaitan dengan aset dalam penyelesaian sampai aset tersebut selesai dan siap digunakan. Akumulasi biaya ini dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap pada saat selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Construction in progress represents the accumulated cost of materials and other costs related to the asset under construction. When the asset is complete and ready for its intended use, these costs are transferred to the relevant accounts.
j. Penurunan nilai aset j. Impairment of assets
Nilai yang dapat diperoleh kembali atas aset tetap akan dikaji ulang setiap terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang memberikan indikasi bahwa nilai perolehan mungkin tidak dapat sepenuhnya dipulihkan. Apabila terjadi penurunan nilai aset, maka kerugian atas penurunan nilai aset dibukukan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan, kecuali untuk aset yang dicatat berdasarkan nilai revaluasi. Penurunan untuk nilai aset yang telah direvaluasi dicatat sebagai pengurang saldo akun “Selisih penilaian kembali aset” untuk aset yang bersangkutan, dengan batasan bahwa penurunan nilai tersebut tidak melebihi jumlah yang diakui sebagai selisih penilaian kembali aset yang bersangkutan.
The recoverable amount of an asset is estimated whenever events or changes in circumstances indicate that its carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset value, if any, is recognized as loss in the current year’s statement of income, unless assets are carried at revalued amounts. Impairment losses on revalued assets are recognized directly against the “Assets revaluation increment” for the related assets to the extent that the impairment losses do not exceed the amounts recognized in the assets revaluation increment attributable to such assets.
Apabila penurunan nilai melebihi saldo akun “Selisih Penilaian Kembali Aset” untuk aset yang bersangkutan, kelebihannya diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
The amount of an impairment loss for a revalued asset which exceeds the amount of the “Assets Revaluation Increment” attributable to such asset is recognized in the current year’s consolidated statement of income.
k. Uang muka (pembiayaan bank) proyek perkebunan Plasma
k. Advances (bank financing) for Plasma plantations
Perkebunan Plasma merupakan bentuk kebijakan Pemerintah Indonesia yang berkaitan dengan kerjasama pengembangan perkebunan. Grup dapat memperoleh hak guna usaha untuk membangun kebun inti apabila bersedia membangun areal perkebunan rakyat. Sebagai pihak Inti, Grup berkewajiban untuk melatih dan mengawasi petani dan membeli hasil produksi perkebunan milik petani dengan harga yang telah ditetapkan Pemerintah Indonesia.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
k. Uang muka (pembiayaan bank) proyek perkebunan Plasma (lanjutan)
k. Advances (bank financing) for Plasma plantations (continued)
Perkebunan plasma akan diserahkan kepada petani pada saat perkebunan mulai menghasilkan dengan harga konversi yang ditetapkan oleh pemerintah dan harga konversi tersebut bisa lebih rendah dari nilai bukunya. Oleh karena itu, Grup menetapkan penyisihan rugi konversi yang diestimasi berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap selisih antara nilai tercatat dengan nilai konversi. Petani berkewajiban menjual hasil panennya kepada perusahaan Inti.
Once developed, the Plasma plantations are transferred to the smallholders at a conversion rate determined by the Government, in which case and where the conversion price might be lower than the carrying value of the Plasma plantation transferred by the Inti. In this regard, the Company’s and Subsidiaries, being Inti’s under this Government program, determine the allowance for loss on conversion based on a periodic review of the estimated difference between the carrying value of the Plasma plantation and the conversion value. The Plasma farmers are required to sell the fresh fruit bunch to Inti.
Uang muka perkebunan Plasma meliputi akumulasi biaya (termasuk biaya pinjaman dan biaya tidak langsung) untuk membangun areal Plasma setelah dikurangi terutama dengan kredit investasi yang diperoleh dari bank.
Advances for Plasma plantations represent the accumulated costs incurred, including borrowing costs and indirect overhead costs to develop the Plasma areas. These accumulated costs are presented net of among others, the investment credit obtained from the bank.
Pengembangan perkebunan plasma dilakukan di atas lahan yang dialokasikan untuk perkebunan plasma dan telah disetujui oleh Pemerintah. Pengembangan tersebut didanai melalui kredit investasi dari bank yang disalurkan kepada Perusahaan dan Anak perusahaan atau ditalangi sementara oleh Perusahaan dan Anak perusahaan. Setelah perkebunan Plasma menghasilkan sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh Pemerintah dan siap untuk dikonversi atau diserahterimakan ke petani Plasma senilai harga konversi yang ditetapkan Pemerintah, biaya investasi pembangunan kebun plasma, termasuk talangan sementara dan kredit investasi dari bank yang terkait turut ditagihkan ke petani. Selisih antara nilai tercatat perkebunan Plasma dan nilai kredit investasi yang dialihkan diakui sebagai laba atau rugi dan dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
Plasma plantation was developed on land allocated for plasma plantation, which was approved by the Government. Development of the plasma plantation was financed by plasma plantation investment credit from the bank, which fund was given directly to the Company and subsidiaries, or being self-funded. When a Plasma plantation is matured and meet certain criteria required by the Government and ready to be transferred or turned-over to the Plasma participants (farmers) at conversion value set by the Government, plasma plantation development cost, including advances, and the corresponding investment credit from the bank is also transferred to the farmers. The difference between the carrying value of the Plasma plantation and the related investment credit transferred is recognized as gain or loss and is reflected in current year’s consolidated statement of income.