• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktorat 3 Pajak Daerah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Direktorat 3 Pajak Daerah"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PEMUTAKHIRAN DATA PAJAK DAERAH

DAN RETRIBUSI DAERAH

DIREKTORAT PENDAPATAN DAERAH

DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

DIREKTORAT PENDAPATAN DAERAH

(2)

SUMBER PENDAPATAN DAERAH

1. PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

a. Pajak Daerah; b. Retribusi Daerah;

c. hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan d. lain-lain PAD yang sah.

a. hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan;

b. hasil pemanfaatan atau pendayagunaan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan; c. jasa giro;

d. pendapatan bunga; e. tuntutan ganti rugi;

f. keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing; dan

g. komisi, potongan, Ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh daerah.

2. DANA PERIMBANGAN

a. Dana Bagi Hasil;

1) Dana Bagi Hasil Pajak 2) Bagi Hasil Bukan Pajak/

Sumber Daya Alam;

b. Dana Alokasi Umum; dan c. Dana Alokasi Khusus.

3. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

a. Hibah,

b. Dana Darurat, dan

c. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemda lainnya

1) Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi 2) Dana Bagi Hasil Pajak dari Kabupaten 3) Dana Bagi Hasil Pajak dari Kota

d. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

1) Dana Penyesuaian

2) Dana Otonomi Khusus

e. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda

lainnya

1) Bantuan Keuangan dari Provinsi

2) Bantuan Keuangan dari Kabupaten

(3)

3

1. UU 18/1997

TTG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI

DAERAH;

2. UU 34/2000

TTG PERUB ATAS UU NO. 18 THN 1997;

3. PP 65/2001

TTG PAJAK DAERAH;

4. PP 66/2001

TTG RETRIBUSI DAERAH.

DASAR HUKUM PEMUNGUTAN PDRD

diganti dengan

UU 28/2009 TTG PAJAK DAERAH & RETRIBUSI

DAERAH

(4)

JENIS PAJAK DAERAH

JENIS PAJAK DAERAH

Pajak Provinsi

1. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

(BBNKB)

3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

(PBBKB)

4. Pajak Air Permukaan

5. Pajak Rokok

Pajak Provinsi

1. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

(BBNKB)

3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

(PBBKB)

4. Pajak Air Permukaan

5. Pajak Rokok

Pajak Kabupaten / Kota 1. Pajak Hotel

2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Reklame

5. Pajak Penerangan Jalan

6. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 7. Pajak Parkir

8. Pajak Air Tanah

9. Pajak Sarang Burung Walet

10. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

11. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

Pajak Kabupaten / Kota 1. Pajak Hotel

2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Reklame

5. Pajak Penerangan Jalan

6. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 7. Pajak Parkir

8. Pajak Air Tanah

9. Pajak Sarang Burung Walet

10. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

11. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

4 kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat

memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara

langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

(5)

RETRIBUSI DAERAH

RETRIBUSI DAERAH

Jasa Umum

Jasa Usaha

Perizinan

Tertentu

1. Kesehatan 2. Persampahan

3. KTP dan Akta Capil 4. Pemakaman

5. Parkir di tepi jalan umum

6. Pasar

7. Pengujian Kendaraan Bermotor

8. Pemeriksaan Alat Pemadam

Kebakaran

9. Biaya CetakPeta 10.Penyedotan Kakus 11.Pengolahan Limbah Cair 12.Tera/Tera Ulang 13.Pendidikan 14.Pengendalian Menara Telekomunikasi 1. Pemakaian Kekayaan Daerah 2. Pasar Grosir/Pertokoan 3. Tempat Pelelangan 4. Terminal

5. Tempat Khusus Parkir

6. Tempat

Penginapan/Villa 7. Rumah Potong

Hewan

8. Kepelabuhanan 9. Tempat Rekreasi

dan Olahraga

10.Penyeberangan di air

11.Penjualan Produksi Daerah

1. Izin Mendirikan Bangunan

2. Izin Tempat

Penjualan Minuman Beralkohol

3. Izin Gangguan 4. Izin Trayek

5. Izin Usaha Perikanan

Pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa/pemberian

izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemda untuk kepentingan

orang pribadi atau badan

Pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa/pemberian

izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemda untuk kepentingan

(6)

KOMPOSISI PENDAPATAN DALAM APBD TA 2015

Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2015

Komposisi Pendapatan Provinsi,Kabupaten/Kota TA 2015

PAD DANA PERIMBANGAN LAIN-LAIN PENDPTAN DRH YG SAH

dalam miliar rupiah

Total Pendap-atan 893.523,75

Komposisi Pendapatan Provinsi TA 2015

PAD

Total Pendap -atan

263.2 44,33

Komposisi Pen dapatan Kab&Kota TA 2015

PAD

Total Pendap -atan

(7)

7

Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2015

KOMPOSISI PENDAPATAN ASLI DAERAH DALAM

APBD TA 2015

157694.7 73.18% 11383.93 5.28% 7084.72 3.29% 39310.96 18.24%

Komposisi PAD Provinsi, Kabupaten/Kota

TA 2015

PAJAK DAERAH RETRIBUSI DAERAH

HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN

LAIN-LAIN PAD YANG SAH Total Pad215.474,32 120316.06 88.24% 1731.5 1.27% 3514.72 2.58% 10788 7.91%

Komposisi PAD Provinsi TA 2015

PAJAK DAERAH RETRIBUSI DAERAH

HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN LAIN-LAIN PAD YANG SAH

dalam miliar rupiah Total Pad136.350,29 37378.64 47.24% 9652.44 12.20% 3570 4.51% 28522.96 36.05%

Komponen PAD Kabupaten/Kota TA 2015

PAJAK DAERAH RETRIBUSI DAERAH

HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN LAIN-LAIN PAD YANG SAH

dalam miliar rupiah

Total

(8)

Realisasi Pendapatan menurut kelompok

pendapatan

APBD Provinsi

TA 2015

PAD PERIMBANGAN LAIN-2 PENDAPATAN 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 140.0 58.00% 63.00% 68.00% 73.00% 78.00% 83.00% 88.00% 93.00% 98.00% 103.00% 94.43% 79.51% 98.02%

Anggaran Realisasi Persen

Tr il y u n R u p ia h P e rs e n

(9)

Realisasi Pendapatan menurut kelompok

pendapatan

APBD Kabupaten/Kota

TA 2015

PAD PERIMBANGAN LAIN-2 PENDAPATAN 0.0

50.0 100.0 150.0 200.0 250.0 300.0 350.0

0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% 140% 160% 180% 168%

93% 89%

D

a

la

m

T

ri

ly

u

n

(10)

Pendapatan menurut jenis APBD

Provinsi

TA 2015

Data diolah dari 34 Provinsi

Paja

k D

aera h Retri busi Dae rah

Hsl P

eng Keka yaan Dae rah Lain

2 PA

D y

g Sa

h

Pdpt

Bag

i Has

il

DAU DAK

Pdpt

Hib

ah

Dan

a D

arur

at

Bagi

Has

il Pa jak/

Non

Paja

k (S

DA) Dana Pen yesu aian Dana Ots us Bant uan Keua ngan

dr P

emda

Lai

nnya

Pend

apat

an L

ainn ya 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 0% 50% 100% 150% 200% 250%

93% 92% 87%

108%

63%

95% 97%

71%

0%

100% 95% 100%

121%

(11)

Pendapatan menurut jenis APBD

Kabupaten/Kota

TA 2015

Data diolah dari 34 Provinsi

Paja

k D

aera h Retri busi Dae rah

Hsl P

eng Keka yaan Dae rah Lain

2 PA

D y

g Sa

h

Pdpt

Bag

i Has

il

DAU DAK

Pdpt Hib ah Dana Dar urat Bagi Has

il Pa jak/

Non

Paja

k (S

DA)

Dan

a Pe

nyes uaia n Dana Ots us Bant uan Keua ngan

dr P

emda

Lai

nnya

Pend

apat

an L

ainn ya 0.00 50,000.00 100,000.00 150,000.00 200,000.00 250,000.00 0% 200% 400% 600% 800% 1000% 1200% 1400% 1600% 1800% 100% 85% 1642%

(12)

Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2016

KOMPOSISI

PENDAPATAN

DALAM APBD

TA 2016

Komposisi Pendapatan Provinsi,Kabupaten/Kota TA 2016

PAD

DANA PERIMBANGAN LAIN-LAIN PENDPTAN DRH YG SAH

Komposisi Pendapatan Provinsi TA 2016

PAD

Komposisi Pendapatan Kab & Kota TA 2016

PA D

(13)

KOMPOSISI

PENDAPATAN ASLI DAERAH

DALAM

APBD TA 2016

160147.96 69.74% 11782.02 5.13% 7560.85 3.29% 50141.81 21.84%

Komposisi PAD Provinsi, Kabupaten/Kota

TA 2016

PAJAK DAERAH RETRIBUSI DAERAH

HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN

LAIN-LAIN PAD YANG SAH

Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2016

117476.65

84.47% 1924.591.38%

3914.08 2.81%

15759.95 11.33%

Komposisi PAD Provinsi TA 2016

PAJAK DAERAH RETRIBUSI DAERAH

HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN

LAIN-LAIN PAD YANG SAH

42671.3

47.12% 9857.4310.89%

3646.77 4.03%

34381.86 37.97%

Komponen PAD Kabupaten/Kota TA 2016

PAJAK DAERAH RETRIBUSI DAERAH

HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN

LAIN-LAIN PAD YANG SAH

(14)

PERMASALAHAN-PERMASALAHAN DALAM

PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI

DAERAH

Pemerintah Daerah cenderung menetapkan

target penerimaan dibawah potensi yang

seharusnya

Disisi lain DPRD menginginkan target

pendapatan yang sebesar-besarnya

Penetapan jenis-jenis pajak dan retribusi

diluar ketentuan yang ditetapkan dalam

undang-undang nomor 28 Tahun 2009

Masih ada pajak dan retribusi yang

(15)

PENTINGNYA

PEMUTAKHIRAN DATA

Selama ini belum tersedia data yang

akurat mengenai pajak dan retribusi

daerah di seluruh Indonesia

Agar terdapat gambaran yang jelas

mengenai potensi Pendapatan Asli

Daerah di seluruh Provinsi, Kabupaten

dan Kota di Indonesia

Mengetahui jenis-jenis pajak yang

potensial di masing-masing daerah

Mendapatkan gambaran mengenai

(16)

PEMBATALAN PERDA

TTG

PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI

DAERAH

PEMBATALAN PERDA

TTG

(17)

DASAR HUKUM

(18)

DASAR HUKUM PEMBATALAN

1. UU 33 TAHUN 2004 TTG HUB KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH

PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH

2. UU 12 TAHUN 2011 TTG PEMBENTUKAN PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN

3. UU 23 TAHUN 2014 TTG PEMERINTAHAN DAERAH

4. PP NO. 27 TAHUN 2014 TTG PENGELOLAAN BARANG MILIK

NEGARA/DAERAH

5. PUTUSAN MK NO. 52/PUU-IX/2011 TTG Pajak Huburan “”Golf”

6. PUTUSAN MK NO. 85/PUU-XI/2013 ttg UU SDAir

7. PUTUSAN MK NO. 46/PUU-XII/2014 tt Menara Telekomunikasi

8. PERPRES NO. 97 TAHUN 2014 PENYELENGGARAN TERPADU

SATU PINTU

9. PERMENDAGRI NO 32/2010 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN

IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

(19)

TOLAK UKUR

(20)

1.Bertentangan dengan Peraturan Per-UU-an

yg lebih tinggi dan kepentingan umum

( Permendagri, Perpres, Kepres, PP dan

UU)

2.Adanya Putusan Mahkamah Konstitusi.

3.menghambat investasi.

4.Meyebabkan Biaya Ekonomi tingi.

5.perizinan, investasi, kemudahan berusaha,

intoleransi, dan hal-hal yang dianggap

meresahkan warga.

20

(21)

RINCIAN PERDA YG

DIBATALKAN

1. TOTAL 848 PERDA

2. PERDA PAJAK 260 PERDA atau 13%

3. PERDA RETRIBUSI 588 PERDA atau

(22)

KLASIFIKASI PEMBATALAN

PERDA/PERKADA

PERIZINAN;

12.82%

URUSAN PEM;

8.46%

RETRIBUSI

DAERAH;

26.12%

PAJAK

DAERAH;

12.98%

BARANG MILIK

DAERAH;

7.48%

(23)

SANKSI

(Pasal 252 UU 23 Tahun 2014)

Penyelenggara Pemerintahan Daerah Yang Masih Memberlakukan Perda Yang

Dibatalkan Oleh Menteri Atau Gubernur, Selaku Wakil Pemerintah Pusat,

Dikenakan Sanksi Berupa:

1.

SANKSI ADMINISTRATIF

dikenai kepada kepala Daerah dan anggota DPRD berupa tidak dibayarkan

hak-hak keuangan yang diatur dalam ketentuan peraturan

perundang-undangan selama 3 (tiga) bulan

2.

SANKSI PENUNDAAN EVALUASI RANCANGAN PERDA

sanksi penundaan atau pemotongan

DAU dan/atau DBH bagi Daerah

(24)

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil diskusi dengan guru sejawat di SDN Ngagel I/394 Surabaya dapat diuraikan penyebab kelemahan siswa dalam belajar matematika pada materi membandingkan banyak benda

Hasil pengamatan terhadap parameter berat segar setelah dianalisis secara statistik menunjukkan bahwa kombinasi antara konsentrasi ZPT dan sistem pembibitan berpengaruh

Dalam kutipan-kutipan di atas, berdasarkan teori cinta kasih yang merujuk pada kedekatan hingga ketergantungan, menurut hasil analisis saya, faktor-faktor penyebab

The Relationship Between Mobile Service Quality, Perceived Technology Compatibility, and Users’ Perceived Playfulness in the Context of Mobile Information and

promosi, Solopos selalu memilih program promosi yang dirasa tepat yaitu dengan perencanaan biaya yang sesuai dengan pendapatan yang diperoleh dari perusahaan. Sehingga

meliputi semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang tidak perlu diterima kembali oleh Daerah dan pengeluaran lainnya yang sesuai dengan ketentuan peraturan

(1) Menteri Dalam Negeri menyampaikan evaluasi rancangan peraturan daerah provinsi tentang APBD/perubahan APBD/pertanggungjawaban APBD, pajak daerah, retribusi daerah,

Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah merupakan penerimaan daerah selain pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Lain-lain