• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH

http://www.sipd.kemendagri.go.id

@ditjenbinakeuda

(2)

POROS

Pemerintahan &

Politik Dalam Negeri

• pelayanan & pemberdayaan masyarkat

• pembangunan daerah

• Demokrasi

• penegakan hukum dan

• kesatuan bangsa

• Penjabaran Visi, Misi, dan Program sesuai dgn agenda prioritas kerja Presiden dan Wakil Presiden.

• Penjabaran Program Operasional KEMENDAGRI

• Koordinasi antar K/L secara terpadu

Melaksanakan program secara efektif, efisien, bersih berwibawa dlm rangka memperkokoh NKRI

Mengelola dan memecahkan berbagai isu strategis

UU NO. 23 TAHUN 2014 ttg PEMDA

MDN melakukan pembinaan dan pengawasan umum penyelenggaraan pemda secara nasional

SASARAN PEMERINTAHAN DAERAH YG BERSIH, EFEKTIF DAN DEMOKRATIS

Pasal 373

(1) Pemerintah Pusat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah provinsi.

(2) Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kabupaten/kota.

(3) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional dikoordinasikan oleh Menteri.

Pasal 374

(1) Pembinaan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 373 ayat (1) dilaksanakan oleh Menteri, menteri teknis, dan kepala lembaga pemerintah nonkementerian.

(2) Menteri melakukan pembinaan yang bersifat umum meliputi:

a. pembagian Urusan Pemerintahan;

b. kelembagaan Daerah;

c. kepegawaian pada Perangkat Daerah;

d. keuangan Daerah;

e. pembangunan Daerah;

f. pelayanan publik di Daerah;

g. kerja sama Daerah;

h. kebijakan Daerah;

i. kepala Daerah dan DPRD; dan

j. bentuk pembinaan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

(3)

KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

“Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban Daerah dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dapat dinilai dengan uang serta segala bentuk kekayaan yang dapat dijadikan milik Daerah berhubung dengan hak dan kewajiban Daerah tersebut.”

“Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungiawaban, dan pengawasan Keuangan Daerah.”

(4)

Kedudukan, Tugas dan wewenangan Pengelola Keuangan Daerah

Penerapan Pengelola Keuangan Daerah dalam Struktur Perangkat Daerah di SKPD

Ketepatan dalam pengunaan Struktur APBD

Konsistensi Alur/Siklus Pengelolaan keuangan daerah

Penerapan SPI secara digital melalui Sistem Informasi Pemerintahan Daerah

1

2

3

4

5

(5)

PEMEGANG KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN

DAERAH

KOORDINATOR PENGELOLAAN

KEUANGAN DAERAH PEJABAT PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

(PPKD)

PENGGUNA ANGGARAN (PA)

KUASA BUD

TAPD PPTK PPK-SKPD

KUASA

PENGGUNA ANGGARAN (KPA)

PPTK PPK-UNIT SKPD

(jika KPA adalah Anak dari SKPD)

BENDAHARA BENDAHARA PEMBANTU

(6)

Optimalisiasi Peran Pengguna Anggaran

Pelimpahan KPA yang bersifat Pilihan (tidak Wajib)

Saat terjadi Pelimpahan kepada KPA maka tanggung jawab keuangan berpindah dari PA

Optimalisasi Peran PPTK dalam administrasi kinerja dan bukti keuangan termasuk administrasi pengadaan barang & Jasa

Optimalisasi Peran PPK-SKPD dalam melaksanakan fungsi akuntansi &

penyusunan Laporan keuangan SKPD

Mengembalikan Peran Bendahara sebagai Mitra PA bukan bawahan PPTK/PPK-SKPD

Optimalisasi Koordinasi & Komunikasi TAPD

Mendudukan Pejabat Pembuat Komitmen dalam APBD

KEPALA DAERAH pemegang kekuasaan Pengelolaan Keuda mewakili PEMDA dalam

kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan

Menetapkan

Perda

APBD P-APBD PP-APBD Kebijakan terkait

Pengelolaan APBD Kebijakan terkait Pengelolaan keuda Melaksanakan kewenangan lain sesuai

PUU

Pelimpahan Pemilik Modal

PERUMDA

Pemegang Saham PERSEROAN

Menyusun &

Mengajukan Rancangan P-

APBD

Rancangan PP- APBD Rancangan

APBD

Mengambil Tindakan Tertentu dlm keadaan

Mendesak

SEKDA sebagai Koordinator

Kepala SKPKD sebagai PPKD Kepala SKPD

sebagai PA

(7)

STRUKTUR PENGELOLA KEUANGAN DAERAH

PA

PPTK PPTK PPTK PPTK

PPK-SKPD

PPTK

Bendahara Penerimaan

Bendahara Pengeluaran

II

III

IV

III III III III

TANPA KPA

Mendudukan tugas dan fungsi jabatan struktural pada perangkat daerah dalam meletakkan jabatan pengelola keuangan daerah

Menyelesaikan permasalahan kekosongan jabatan struktural sebelum meletakkan jabatan pengelolaan keuangan daerah

Penetapan/penunjukan jabatan pengelolaan didasarkan kebutuhan setiap SKPD yang bersifat dinamis

Setiap Jabatan pengelolaan Keuangan Daerah ditetapkan oleh Kepala daerah/Pengguna angaran/Kuasa pengguna anggaran sesuai dengan kewenangannya

(8)

PRINSIP Peletakan Urusan, Bidang Urusan,Program, Kegiatan dan Sub Kegiatan Ke dalam Organisasi Perangkat Daerah

Dalam Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 dan Pemutakhirannya Program/Kegiatan/Sub Kegiatan disusun berdasarkan urusan pemerintah daerah dan unsur dalam pemerintah daerah untuk menghasilkan

keluaran berdasarkan indikator kinerja dalam pencapaian visi dan misi kepala daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan PROGRAM/KEGIATAN/SUB KEGIATAN

MENTERJEMAHKAN URUSAN/UNSUR Dalam Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 dan

Pemutakhirannya Organisasi Perangkat Daerah dibentuk secara dinamis dan berjenjang untuk menterjemahkan secara teknis urusan pemerintah daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan ORGANISASI PELAKSANA URUSAN/UNSUR

Organisasi perangkat daerah yang dijabarkan kedalam tugas dan fungsinya, akan memilih dan melaksanakan serta mendanai program/kegiatan/sub kegiatan yang

tersedia dalam Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 dan pemutakhirannya dalam rangka mencapai tujuan pemerintah daerah berdasarkan visi dan misi kepala daerah

yang diterjemahkan secara teknis berdasarkan indikator kinerja secara berjenjang PEMILIHAN PROGRAM/KEGIATAN/SUB KEGIATAN BERDASARKAN TUSI

(9)

mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan,

alokasi, distribusi, dan stabilisasi

disusun sesuai kebutuhan penyelenggaraan Urusan Pemerintahan daerah yang menjadi kewenangan Daerah dan

kemampuan Pendapatan Daerah

Penerimaan Daerah merupakan rencana Penerimaan Daerah yang terukur secara rasional yang dapat

dicapai untuk setiap sumber Penerimaan Daerah dan berdasarkan

pada ketentuan PUU

Pengeluaran Daerah merupakan rencana Pengeluaran Daerah sesuai

dengan kepastian tersedianya dana atas Penerimaan Daerah dalam jumlah

yang cukup

disusun dengan mempedomani KUA PPAS yang didasarkan pada RKPD

Semua Penerimaan Daerah dan Pengeluaran Daerah

dalam bentuk uang dianggarkan dalam APBD

Setiap Pengeluaran Daerah harus memiliki dasar hukum yang

melandasinya

PERDA

Penerimaan Daerah a. Pendapatan Daerah

b. Penerimaan Pembiayaan Daerah

Pengeluaran Daerah a. Belanja Daerah b. Pengeluaran Pembiayaan Daerah

(10)

01 02 03

PENDAPATAN DAERAH BELANJA DAERAH PEMBIAYAAN DAERAH

meliputi semua penerimaan uang melalui Rekening Kas Umum Daerah yang tidak perlu dibayar kembali oleh Daerah dan penerimaan lainnya yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan diakui sebagai penambah ekuitas yang merupakan hak daerah dalam 1 (satu) tahun anggaran.

meliputi semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang tidak perlu diterima kembali oleh Daerah dan pengeluaran lainnya yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan diakui sebagai pengurang ekuitas yang merupakan kewajiban daerah dalam 1 (satu) tahun anggaran.

meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran berkenaan maupun pada tahun anggaran berikutnya.

penggunaan atas Pendapatan, Belanja & Pembiayaan sesuai dengan definisi & peruntukannya

penggunaan Kode Rekening Sesuai Permendagri 90 dan pemutakhirannya

Hubungan antar Kode Rekening dalam APBD (LRA) terhadap penyajian laporan keuangan (Neraca & LO)

(11)

PENDAPATAN BELANJA PEMBIAYAAN

Pendapatan Asli Daerah

Pajak Daerah

Retribusi Daerah

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg Dipisahkan

Lain –lain PAD yg Sah

Belanja Operasi

B. Pegawai

B. Barang & Jasa

B. Bunga

B. Subsidi

B. Hibah

B. Bantuan Sosial

Penerimaan Pembiayaan

SiLPA

Pencairan Dana Cadangan

Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yg Dipisahkan

Penerimaan Pinjaman Daerah

Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah

Penerimaan Pembiayaan Lainnya Sesuai Ketentuan PUU

Pendapatan Transfer

Transfer Pemerintah Pusat

Transfer Antar Daerah

Lain-lain Pendapatan Daerah yg Sah

Hibah

Dana Darurat

Lain-Lain Pendapatan Sesuai PUU

Belanja Modal

B. M. Tanah

B. M. Peralatan & Mesin

B. M. Gedung & Bangunan

B. M. Jalan, Jaringan & Irigasi

B. M. Aset Tetap Lainnya Belanja Tidak Terduga Belanja Transfer

B. Bagi Hasil

B. Bantuan Keuangan

Pengeluaran Pembiayaan

Pembentukan Dana Cadangan

Penyertaan Modal Daerah

Pembayaran Cicilan Pokok Utang yang Jatuh Tempo

Pemberian Pinjaman Daerah

Pengeluaran Pembiayaan Lainnya sesuai PUU

STRUKTUR APBD

(12)

PERENCANAAN PENGANGGARAN

PELAKSANAAN &

PENATAUSAHAAN

AKUNTANSI &

PELAPORAN

PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN

PEMBINAAN & PENGAWASAN

(13)

RKPD KUA &

PPAS

RKA-

SKPD RAPBD APBD

AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

Kesepakatan Ranc KUA dan Ranc PPAS

Minggu ke-II

Kepala Daerah wajib mengajukan rancangan Perda tentang APBD disertai penjelasan dan dokumen pendukung

kepada DPRD

60 (enam puluh) Hari

Rancangan Perda tentang APBD dan rancangan Perkada tentang penjabaran APBD Tanggal 31

Penyampaian Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD kepada DPRD Minggu Ke-II / Ke- IV

JULI

KDH menyampaikan Ranc KUA dan Ranc PPAS Minggu Ke-II

Menyusun RKA-SKPD Minggu ke-III Apabila tidak sepakat,

paling lama 6 Minggu sejak disampaikan

Evaluasi Ranc Perda APBD & Ranc Perkada

Penjabaran APBD

RKPD

(14)

RKPD KUA &

PPAS

RKA-

SKPD RAPBD APBD

01 02 03 04

05

kebutuhan penyelenggaraan

urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

daerah dan kemampuan pendapatan daerah

tidak bertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan

yang lebih tinggi

berpedoman pada RKPD, KUA, dan

PPAS

tepat waktu, sesuai dengan tahapan dan

jadwal yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-

undangan

tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan

bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan, kepatutan,

manfaat untuk masyarakat dan taat

pada ketentuan peraturan perundang-

undangan

06

APBD merupakan dasar bagi Pemerintah Daerah

untuk melakukan penerimaan dan pengeluaran daerah

Prinsip Dasar :

(15)

SPP SPD

APBD

DPA

AKP

D SPM

SP2D LPJ

PEM- BUKUAN

Semua Penerimaan Daerah dan Pengeluaran Daerah dianggarkan dalam APBD dan dilakukan melalui Rekening Kas Umum Daerah yang dikelola oleh BUD.

Dalam hal Penerimaan Daerah dan Pengeluaran Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan tidak dilakukan melalui Rekening Kas Umum Daerah, BUD melakukan pencatatan dan pengesahan Penerimaan Daerah dan Pengeluaran Daerah tersebut.

Pejabat yang menandatangani dan/atau mengesahkan dokumen yang berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar penerimaan atau pengeluaran atas pelaksanaan APBD bertanggung jawab terhadap kebenaran material dan akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti dimaksud. Kebenaran material merupakan kebenaran atas penggunaan anggaran dan hasil yang dicapai atas Beban APBD sesuai dengan kewenangan pejabat yang bersangkutan

(16)

Penyiapan kelengkapan dokumen belanja PPTK

Verifikasi Belanja

PPK-SKPD

Pengesahan Belanja

PA

Pembayaran Belanja

Bendahara Pengeluaran

Melalui UP/TU

Melalui LS Tanda Bukti

Pembayaran

SPP-LS SPM-LS

SP2D-LS SPP-GU

SPM-GU SP2D-GU

LPJ-TU LPJ-UP

Pembayaran

MEKANISME PERTANGGUJAWABAN & PEMBAYARAN BELANJA

(17)

Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah

Kebijakan Akuntansi Akun

Definisi

Pengakuan

Pengukuran

Penilaian

Pengungkapan Kebijakan Akuntansi Pelaporan

Keuangan

Laporan Keuangan pada SKPD

LRA

Neraca

Laporan Operasional

Laporan Perubahan Ekuitas

Catatan Atas Laporan Keuangan Laporan Keuangan

pada Pemerintahan Daerah

LRA

Laporan Perubahan SAL

Neraca

Laporan Operasional

Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Arus Kas

Catatan Atas Laporan Keuangan KETENTUAN:

Kebijakan akuntansi pemerintah daerah ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah dengan berpedoman PP No. 71/2010, Permendagri No. 64/2013, Permendagri No. 73/2015 dan Permendagri No. 77/2020

(18)

RAPERDA

1. Kepala Daerah menyampaikan RAPERDA tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan dokumen pendukung kepada DPRD (Paling lambat 6 bulan setelah tahun anggaran berakhir)

2. Kepala Daerah dan DPRD melakukan pembahasan RAPERDA dan menandatangani persetujuan Bersama antara Kepala Daerah dan DRPD

3. Persetujuan bersama RAPERDA dilakukan paling lambat 7 bulan sebelum tahun anggaran berakhir

4. Atas dasar persetujuan bersama KDH menyiapkan RAPERKADA tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD

5. RAPERDA dan RAPERKADA disampaikan kepada Menteri untuk Provinsi dan Gubernur untuk Kabupaten/Kota paling lambat 3 hari, untuk dievaluasi, sebelum ditetapkan oleh Gubernur atau Bupati/Walikota

1. Dalam hal Pemerintah Daerah dan DPRD tidak mengambil keputusan bersama atas RAPERDA tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD, KDH menyusun RAPERKADA tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD

2. KDH menyampaikan RAPERKADA dan dokumen pendukung kepada Menteri/Gubernur paling lambat 7 hari terhitung sejak DPRD tidak mengambil keputusan bersama dengan KDH 3. Dalam hal batas waktu 15 hari, Menteri/Gubernur tidak

mengesahkan RAPERKADA, KDH menetapkan RAPERKADA tersebut menjadi PERKADA

4. Kepala Daerah menetapkan RAPERKADA menjadi PERKADA

RAPERKADA

KETENTUAN:

1. Pengesahan RAPERKADA tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dilakukan berdasarkan Berita Acara Pengesahan.

2. Tata cara pengesahan RAPERKADA tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD diatur lebih lanjut dalam Permendagri.

(19)

Digitalisasi proses kerja

Pelaksanaan setiap tahapan perencanaan pembangunan hingga pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan oleh setiap pejabat selaku user melalui Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD)

Digitalisasi aliran data

data dan informasi mengalir dalam setiap tahapan perencanaan pembangunan hingga pengelolaan keuangan daerah sehingga proses perekaman tidak dapat dilakukan secara terpisah/terputus.

Digitalisasi penyajian informasi

Penyajian informasi dihasilkan baik berupa tampilan atau database yang digunakan dan diolah sesuai dengan kebutuhan setiap stakeholders baik di pemerintah daerah maupun di pemerintah pusat

(20)

SATU DATA SATU SISTEM

Perpres Stranas PK

Perpres SPBE

Klasifikasi, Kodefikasi & Nomenklatur Perencanaan Pembangunan

& Keuangan Daerah

Perpres Satu Data

PP Standar Akuntansi Pemerintahan

90 70

Sistem Informasi Pemerintahan Daerah

12

39 54

95 23

PP Pengelolaan Keuda UU Pemerintahan Daerah

71

Pedoman Teknis

77

Pengelolaan Keuda

(21)

SIPD

FUNGSI :

1. Data Base Perencanaan Nasional 2. Data Base Perencanaan Daerah 3. Referensi Urusan, Program &

Kegiatan

4. Evaluasi RPJMD dan RKPD 5. Dashboard Perencanaan Daerah

Fungsi yang ada pada setiap institusi pengguna diatur sesuai dengan pembagian kewenangan dan digunakan melalui login

yang telah diregistrasi.

Fungsi dashboard dan informasi umum dapat diperoleh pada halaman situs tanpa menggunakan login.

KEMENDAGRI BANGDA

KEUDA

PROVIN SI

KAB

KOTA

FUNGSI :

1. Data Base Penganggaran Daerah 2. Referensi Kode dan Nomenklatur Akun Neraca, LRA dan LO Daerah 3. Referensi Kode SKPD

4. Referensi Kode dan Nomenklatur Sumber Pendanaan

5. Dashboard Penganggaran Daerah 6. Evaluasi RAPBD

FUNGSI : 1. Kendali Aplikasi Nasional 2. Kendali Data Perencanaan,

Anggaran dan Referensi Nasional 3. Dashboard Perencanaan dan

Keuangan Daerah 4. Analisa Eksekutif

FUNGSI : 1. Data Base Perencanaan Provinsi 2. Data Base Referensi Perencanaan dan

Penganggaran Provinsi

3. Data Base Referensi Standar Satuan Harga Daerah

4. Penyusunan Perencanaan Daerah (Renja &

RKPD)

5. Penyusunan KUA dan PPAS Provinsi 6. Penyusunan APBD Provinsi

7. Evaluasi RKPD dan RAPBD Kabupaten/Kota

FUNGSI :

1. Data Base Perencanaan Kabupaten/Kota 2. Data Base Referensi Perencanaan dan

Penganggaran Kabupaten/Kota

3. Data Base Referensi Standar Satuan Harga Daerah

4. Penyusunan Perencanaan Daerah (Renja &

RKPD)

5. Penyusunan KUA dan PPAS Kabupaten/Kota 6. Penyusunan APBD Kabupaten/Kota

(22)

INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

RPJMD RKPD

DPRD

MUSRENBANG RESES,POKOK

PIKIRAN

USULAN DESA

USULAN BANKEU

USULAN HIBAH DAN

BANSOS

RENJA SKPD RKPD

INFORMASI KEUANGAN DAERAH

KUA/PPAS RAPBD

KUA &

PPAS RAPBD APBD

SINKRONISAS I DATA EVALUASIRKPD SINKRONISASI DATA EVALUASIRAPBD

DASHBOARD DATA PEMBANGUNAN DAERAH

BANGDA DASHBOARD DATA KEUANGAN DAERAH

KEUDA

SIPD

SISTEM INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH

INFORMASI

PEMERINTAHAN DAERAH LAINNYA

LPPD EPPD

DASHBOARD DATA PEMERINTAHAN DAERAH LAINNYA OTONOMI DAERAH, HUKUM

PERDA

SPD SPP SPM SP2D

EVALUASI DATA

LRA NERACA ARUS

KAS CaLK

PEMBAHASAN PEMBAHASAN

PROVINSI, KABUPATEN/KOTA

PENATAUSAHAAN AKUNTANSI PELAPORAN

REALISASI APBD

MONEV

REALISASI PEMBANGUNAN

RANCANGAN

PERDA

HASILEVALUASI

PENGAWASAN

(23)

• Tidak ada kegiatan yang tidak direncanakan

• Tereliminasi Duplikasi Anggaran

• Nilai anggaran kegiatan lebih terukur

• Berkurangnya komponen belanja pendukung kegiatan

• Digunakannya standarisasi kegiatan dan harga

• Lebih mudah mengendalikan dan melakukan Analisa

Money Follow Program

DAMPAK PENGGUNAAN SIPD

(24)

Implementasi SIPD diharapkan dapat dilaksanakan untuk mencegah membengkaknya anggaran Pemerintah Daerah untuk Pengembangan Sistem yang menfasilitasi Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan Daerah ke depan.

Memberikan acuan

pelaksanaan dan

pedoman bagi Instansi Pusat dan Instansi Daerah

dalam rangka

penyelenggaraan tata kelola data untuk mendukung perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian

pembangunan.

Mewujudkan ketersediaan data yng akurat, mutakhir, terpadu, dapat dipertanggungjawabkan serta mudah diakses dan dibagipakaikan antar instansi Pusat dan Instansi Daerah sebagai dasar perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian pembangunan;

Mendukung sistem statistik nasional peraturan

perundang- undangan.

Mendorong keterbukaan dan transparansi data sehingga tercipta

perencanaan dan

perumusan kebijakan pembagunan berbasis pada data.

Untuk mewujudkan satu data Indonesia, perlu dihasilkan dari satu proses yang seragam melalui metode Satu SISTEM untuk menjaga kualitas data yang dihasilkan.

HARAPAN

PENERAPAN

SIPD

(25)

GAMBARAN UMUM

APBD PROVINSI & KABUPATEN/KOTA

SE-INDONESIA TA 2017-2021

(26)

1,051.69 1,094.97

1,192.60 1,239.51

1,134.98 1,098.78 1,154.13

1,241.53 1,299.83

1,208.92

(47.09) (59.16) (48.93) (60.33) (73.95)

65.15 74.02 67.03 77.32 94.40

15.98 13.81 16.89 16.34 20.00

-200.00 0.00 200.00 400.00 600.00 800.00 1,000.00 1,200.00 1,400.00

TA 2017 TA 2018 TA 2019 TA 2020* TA 2021 Total Pendapatan Total Belanja Surplus(Defisit)

Penerimaan Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan

318.96 331.43 365.95 391.82 365.04

329.09 349.65 382.59 407.62 392.70

(10.12) (18.22) (16.64) (15.79) (27.66)

20.62 26.62 26.92 25.41 41.44

10.13 7.92 10.23 9.62 13.74

-100.00 0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00

TA 2017 TA 2018 TA 2019 TA 2020 TA 2021

Total Pendapatan Total Belanja Surplus(Defisit)

Penerimaan Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan

732.73 763.54 826.65 847.68

769.94

769.69 804.48 858.94 892.22

816.22

(36.97) (40.94) (32.29) (44.53) (46.29)

44.53 47.40 40.11 51.90 52.96

5.85 5.89 6.66 6.72 6.26

-200.00 0.00 200.00 400.00 600.00 800.00 1,000.00

TA 2017 TA 2018 TA 2019 TA 2020 TA 2021

Total Pendapatan Total Belanja Surplus(Defisit)

Penerimaan Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan

GAMBARAN UMUM

APBD PROVINSI & KABUPATEN/KOTA SE-INDONESIA TA 2017-2021

PROVINSI & KAB/KOTA

PROVINSI

KABUPATEN/KOTA triliun rupiah

Sumber Data : TA 2017-2019: Diolah dari Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2021.

TA 2020*: Diolah dari Perda Perubahan APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2021.

TA 2021 : 528 Prov & Kab/Kota - Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2021.

triliun rupiah triliun rupiah

26

(27)

243.04 269.89 295.52 328.18 307.08 804.38 807.75

871.25 883.50

798.50

4.27 17.33 25.85 27.83 29.40

0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00 700.00 800.00 900.00 1,000.00

TA 2017 TA 2018 TA 2019 TA 2020* TA 2021 PAD PENDAPATAN TRANSFER LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

TREN KELOMPOK PENDAPATAN

APBD PROVINSI & KABUPATEN/KOTA SE-INDONESIA TA 2017-2021

PROVINSI & KAB/KOTA

PROVINSI

KABUPATEN/KOTA triliun rupiah

Sumber Data : TA 2017-2019: Diolah dari Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2021.

TA 2020*: Diolah dari Perda Perubahan APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2021.

TA 2021 : 528 Prov & Kab/Kota - Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2021.

triliun rupiah triliun rupiah

27

141.09 151.73 168.44 189.43 178.31

175.14 179.08 193.93 198.57

182.18

2.73 0.62 3.58 3.82 4.55

0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00

TA 2017 TA 2018 TA 2019 TA 2020* TA 2021 PAD PENDAPATAN TRANSFER LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

101.95 118.16 127.08 138.75 128.77

629.24 628.67 677.32 684.93

616.32

1.54 16.71 22.27 24.01 24.85

0.00 200.00 400.00 600.00 800.00

TA 2017 TA 2018 TA 2019 TA 2020* TA 2021 PAD PENDAPATAN TRANSFER LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

(28)

66.17

9.54 4.90

48.16

10.000.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00

2021 Pajak Daerah

Retribusi Daerah

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

JENIS PENDAPATAN ASLI DAERAH

APBD PROVINSI & KABUPATEN/KOTA SE-INDONESIA TA 2021

28

216.02

11.65 9.25

70.16

0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00

2021 Pajak Daerah

Retribusi Daerah

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain PAD yang Sah

triliun rupiah

PROVINSI

triliun rupiah

triliun rupiah KABUPATEN/KOTA

PROVINSI & KAB/KOTA PROVINSI

KABUPATEN/KOTA

149.86

2.11 4.35 21.99 20.000.00

40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00 160.00

Pajak Daerah 2021 Retribusi Daerah

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain PAD yang Sah

TOTAL = 178.31 TOTAL = 307.08

TOTAL = 128.77

Sumber Data : 528 Prov & Kab/Kota - Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2021.

(29)

565.71

50.61 100.000.00

200.00 300.00 400.00 500.00 600.00

2021

Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Pendapatan Transfer Antar Daerah

JENIS PENDAPATAN TRANSFER

APBD PROVINSI & KABUPATEN/KOTA SE-INDONESIA TA 2021

29

747.85

50.64 0.00

100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00 700.00 800.00

2021

Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Pendapatan Transfer Antar Daerah triliun rupiah

PROVINSI

triliun rupiah

triliun rupiah KABUPATEN/KOTA

PROVINSI & KAB/KOTA PROVINSI

KABUPATEN/KOTA

182.14

0.04 0.00

50.00 100.00 150.00 200.00

Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat2021 Pendapatan Transfer Antar Daerah

TOTAL = 182.18 TOTAL = 798.50

TOTAL = 616.32

Sumber Data : 528 Prov & Kab/Kota - Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2021.

(30)

4.84

0.00

20.04

0.005.00 10.00 15.00 20.00 25.00

HIBAH 2021

Dana Darurat

Lain-lain Pendapatan Sesuai dengan Ketentuan Peraturan Perundang- Undangan

JENIS LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

APBD PROVINSI & KABUPATEN/KOTA SE-INDONESIA TA 2021

30

9.36

0.00

20.04

0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00

HIBAH 2021

Dana Darurat

Lain-lain Pendapatan Sesuai dengan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan

triliun rupiah

PROVINSI

triliun rupiah

triliun rupiah KABUPATEN/KOTA

PROVINSI & KAB/KOTA PROVINSI

KABUPATEN/KOTA

4.52

0.00 0.03

0.001.00 2.003.00 4.005.00

2021 HIBAH

Dana Darurat

Lain-lain Pendapatan Sesuai dengan Ketentuan Peraturan Perundang- Undangan

TOTAL = 4.55 TOTAL = 29.40

TOTAL = 24.85

Sumber Data : 528 Prov & Kab/Kota - Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2021.

(31)

715.16

769.23 815.30

868.97

825.45

222.03 223.56 238.43 236.51

192.32

2.91 2.53 3.82 3.28 11.97

158.64 158.53 183.98 191.08 179.20

0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00 700.00 800.00 900.00 1,000.00

TA 2017 TA 2018 TA 2019 TA 2020* TA 2021

BELANJA OPERASI BELANJA MODAL

BELANJA TIDAK TERDUGA BELANJA TRANSFER

TREN KELOMPOK BELANJA

APBD PROVINSI & KABUPATEN/KOTA SE-INDONESIA TA 2017-2021

PROVINSI & KAB/KOTA

PROVINSI

KABUPATEN/KOTA triliun rupiah

Sumber Data : TA 2017-2019: Diolah dari Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2021.

TA 2020*: Diolah dari Perda Perubahan APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2021.

TA 2021 : 528 Prov & Kab/Kota - Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2021.

triliun rupiah triliun rupiah

31

213.05 232.52 249.62 266.89 263.66

55.66

59.40

63.96 66.64 56.55

0.95 0.92 1.15 0.86 4.95

59.44

56.81

67.86 73.23 67.54

0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00

TA 2017 TA 2018 TA 2019 TA 2020* TA 2021

BELANJA OPERASI BELANJA MODAL

BELANJA TIDAK TERDUGA BELANJA TRANSFER

502.11 536.70 565.68 602.08 561.79

166.38 164.16 174.47 169.87 135.77

1.96 1.61 2.67 2.42 7.02

99.20 101.73 116.12 117.85 111.65

0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00 700.00

TA 2017 TA 2018 TA 2019 TA 2020* TA 2021

BELANJA OPERASI BELANJA MODAL

BELANJA TIDAK TERDUGA BELANJA TRANSFER

(32)

308.07

223.69

0.48 0.41 23.07 6.06 50.000.00

100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 350.00

2021

Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa

Belanja Bunga Belanja Subsidi

Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial

JENIS BELANJA OPERASI

APBD PROVINSI & KABUPATEN/KOTA SE-INDONESIA TA 2021

32

403.68

321.90

0.90 4.67

79.88

14.42 0.00

50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 350.00 400.00 450.00

2021

Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa

Belanja Bunga Belanja Subsidi

Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial triliun rupiah

PROVINSI

triliun rupiah

triliun rupiah KABUPATEN/KOTA

PROVINSI & KAB/KOTA PROVINSI

KABUPATEN/KOTA

95.60 98.20

0.42 4.26

56.81

8.36 20.000.00

40.00 60.00 80.00 100.00 120.00

2021

Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa

Belanja Bunga Belanja Subsidi

Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial TOTAL = 263.66 TOTAL = 825.45

TOTAL = 561.79

Sumber Data : 528 Prov & Kab/Kota - Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2021.

(33)

4.87

25.22

40.26

62.84

2.47 0.10 10.000.00

20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00

2021

B.M. Tanah B.M. Peralatan dan Mesin

B.M. Gedung dan Bangunan B.M. Jalan, Jaringan, dan Irigasi B.M. Aset Tetap Lainnya B.M. Aset Lainnya

JENIS BELANJA MODAL

APBD PROVINSI & KABUPATEN/KOTA SE-INDONESIA TA 2021

33

9.89

36.52

58.30

83.11

4.37

0.13 0.00

10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00

2021 B.M. Tanah

B.M. Peralatan dan Mesin B.M. Gedung dan Bangunan

B.M. Jalan, Jaringan, dan Irigasi B.M. Aset Tetap Lainnya

B.M. Aset Lainnya triliun rupiah

PROVINSI

triliun rupiah

triliun rupiah KABUPATEN/KOTA

PROVINSI & KAB/KOTA PROVINSI

KABUPATEN/KOTA

5.02

11.30

18.05 20.27

1.89 0.02 0.00

5.00 10.00 15.00 20.00 25.00

2021

B.M. Tanah B.M. Peralatan dan Mesin

B.M. Gedung dan Bangunan B.M. Jalan, Jaringan, dan Irigasi B.M. Aset Tetap Lainnya B.M. Aset Lainnya

TOTAL = 56.55 TOTAL = 192.32

TOTAL = 135.77

Sumber Data : 528 Prov & Kab/Kota - Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2021.

(34)

3.89

107.76

20.000.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00

2021

Belanja Bagi Hasil Belanja Bantuan Keuangan

JENIS BELANJA TRANSFER

APBD PROVINSI & KABUPATEN/KOTA SE-INDONESIA TA 2021

34

48.80

130.40

0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00

2021

Belanja Bagi Hasil Belanja Bantuan Keuangan triliun rupiah

PROVINSI

triliun rupiah

triliun rupiah KABUPATEN/KOTA

PROVINSI & KAB/KOTA PROVINSI

KABUPATEN/KOTA

44.91

22.64

0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00

2021

Belanja Bagi Hasil Belanja Bantuan Keuangan TOTAL = 67.54 TOTAL = 179.19

TOTAL = 111.65

Sumber Data : 528 Prov & Kab/Kota - Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2021.

(35)

Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri

http://www.sipd.kemendagri.go.id

@ditjenbinakeuda

Referensi

Dokumen terkait

1) untuk Kabupaten/Kota selain pada Zona Merah, kegiatan peribadatan pada tempat ibadah dapat dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat sesuai

Karakterisasi modul herediter di dalam

Pada sebagian besar populasi di dunia, transkiripsi laktase di down regulasi setelah penyapihan, yang menyebabkan menghilangnya ekspresi laktase pada usus halus, dimana

Beberapa parameter yang mempengaruhi respon arus biosensor telah diteliti yaitu potensial yang digunakan, konsentrasi silika, dan jumlah enzim. Arus respon cenderung

Manusia, sebagai individual, pada dasarnya dilahirkan dalam proses sosial, dan dalam proses kehidupan selanjutnya dia membutuhkan manusia lain serta berinteraksi dengan

Terapi oksigen di rumah diberikan kepada penderita PPOK stabil derajat berat dengan gagal napas kronik.. Sedangkan diberikan kepada penderita PPOK stabil derajat berat dengan

Penyuluhan yang dilakukan oleh TGP berpengaruh ter- hadap perbedaan perubahan skor pengetahuan ibu, TKE, hari sakit diare serta status gizi (skor Z BB/U, PB/U dan BB/PB) subyek,

87 İKİNCİ BÖLÜM İKİNCİ MEŞRUTİYET DÖNEMİ SÜRELİ ÇOCUK YAYINLARINDA DİNÎ MOTİFLER 2.1.. Tarihî Gelişim Sürecinde Din