• Tidak ada hasil yang ditemukan

conth karya tulis ilmiah makalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "conth karya tulis ilmiah makalah"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

MOTIVASI

MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

Oleh : 13508010111106

3 Dewi Anggraini

13508010111106

4 Syamsul Rizal

13508010111106

8 Dicky Nurdiansyah

13508010111107

2 Umu Khofiyah Sundari

(2)

MOTIVASI

Tujuan pembuatan materi ini untuk memenuhi tugas dari mata kuliah

Pendidikan Pancasila serta membagikan ilmu tentang materi tersebut kepada

pembaca.

Ditulis oleh :

13508010111106

3 Dewi Anggraini

13508010111106

4 Syamsul Rizal

13508010111106

8 Dicky Nurdiansyah

13508010111107

2 Umu Khofiyah Sundari

13508010111107

3 Alfi Lutfiana Kusnia

13508010111107

4 Andy Ferry Prasetyo

135080101111131 Cahya Mardiyah A

MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

(3)

MALANG

2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA

sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai .Tidak lupa kami juga

mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi

dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk

maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih

banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan

saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 01 Desember

(4)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Motivasi adalah perilaku yang ingin mencapai tujuan tertentu yang cenderung untuk menetap. Motivasi juga merupakan kekuatan yang mendorong dan mengarahkan keberhasilan prilaku yang tetap ke arah tujuan tertentu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri seseorang atau pun dari luar dirinya.Motivasi yang berasal dari dalam diri sesorang disebut motivasi instrinsik, dan yang berasal dari luar adalah motivasi ekstrinsik.

Motivasi adalahsebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita tanpa memerlukan bantuan orang lain. Memotivasi diri adalah proses menghilangkan faktor yang melemahkan dorongan kita. Rasa tidak berdaya dihilangkan menjadi pribadi yang lebih percaya diri. Sementara harapan dimunculkan kembali dengan membangun keyakinan bahwa apa yang diinginkan bisa kita capai.

Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang.Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi.Tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar.Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar.

Dengan demikian jika sebuah motivasi (dalam hal ini ketidak berdayaan dan tanpa harapan) dihilangkan, maka aliran energi dalam tubuh kita bisa mengalir kembali. Dan pada makalah ini, saya akan mencoba membahas tentang motivasi dan macam-macam teori motivasi.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian motivasi dan produktivitas ? 2. Penjelasan mengenaikonsep motivasi ? 3. Macam - macam teori motivasi ? 4. Cara mengubah pola pikir ?

5. Yang dimaksud deengan motivasi berprestasi ? 6. Bagaimana dorongan untuk merintis wirausaha ?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui Pengetian dan konsep Motivasi

2. Mengathaui macam-macam dan aliran teori motivasi

(5)

4. Memahami dengan baik maksud motivasi berprestasi

5. Dapat memberi motivasi pada diri sendiri agar terdorong untuk berwira usaha

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari kata lain “Movere” yang berarti dorongan atau bahasa Inggrisnya to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force).Motif tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan faktor-faktor lain, baik faktor-faktor eksternal, maupun faktor-faktor internal.Hal-hal yang mempengaruhi motif disebut motivasi.Michel J. Jucius menyebutkan motivasi sebagai kegiatan memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki.Menurut Dadi Permadi, motivasi adalah dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu, baikyang positif maupun yang negatif.

Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi juga bisa dalam bentuk usaha - usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.Motivasi mempunyai peranan starategis dalam aktivitas belajar seseorang.Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi, tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar.Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas sehari-hari.

B. Konsep Motivasi

Konsep motivasi yang dijelaskan oleh suwanto adalah sebagai berikut 1. Model Tradisional

Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerja meningkat perlu diterapkan sistem insentif dalam bentuk uang atau barang kepada pegawai yang berprestasi.

2. Model Hubungan Manusia

Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerjanya meningkat adalah dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna dan penting.

(6)

Pegawai dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang atau barang tetapi juga kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti.

C. Jenis Motivasi

1. Motivasi Intrinsik

Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri.

(7)

memang benar-benar ingin mengetahui segala sesuatunya, bukan karena ingin pujian atau ganjaran.

2. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh itu seseorang itu belajar,karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya,atau temannya. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik,atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannyn itu. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.

2.4 Teori-teori Motivasi

1. Teori Motivasi ABRAHAM MASLOW (Teori Kebutuhan)

Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting;

• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)

• Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)

(8)

1) Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), 2) Faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik). 3. Teori Motivasi DOUGLAS McGREGOR

Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan teori y (positif), Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang manajer

a. karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja

b. karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.

c. Karyawan akan menghindari tanggung jawab.

d. Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan dengan kerja. Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :

a. karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain. b. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran.

c. Rata rata orang akan menerima tanggung jawab. d. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif. 4. Teori Motivasi VROOM (Teori Harapan )

Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:

• Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas

• Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).

• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapan. Motivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan.

5. Teori Motivasi ACHIEVEMENT Mc CLELLAND (Teori Kebutuhan Berprestasi)

Teori yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:

• Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)

• Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan soscialneed-nya Maslow)

• Need for Power (dorongan untuk mengatur).

(9)

Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerakk yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.

7. Teori Penetapan Tujuan (goal setting theory)

Berbagai teori atau model motivasi yang telah dibahas di muka dapat digolongkan sebagai model kognitif motivasi karena didasarkan pada kebutuhan seseorang berdasarkan persepsi orang yang bersangkutan berarti sifatnya sangat subyektif.Perilakunya pun ditentukan oleh persepsi tersebut. Padahal dalam kehidupan organisasional disadari dan diakui bahwa kehendak seseorang ditentukan pula oleh berbagai konsekwensi ekstrernal dari perilaku dan tindakannya.Artinya, dari berbagai faktor di luar diri seseorang turut berperan sebagai penentu dan pengubah perilaku. Dalam hal ini berlakulah apaya yang dikenal dengan “hukum pengaruh” yang menyatakan bahwa manusia cenderung untuk mengulangi perilaku yang mempunyai konsekwensi yang menguntungkan dirinya dan mengelakkan perilaku yang mengibatkan perilaku yang mengakibatkan timbulnya konsekwensi yang merugikan.Contoh yang sangat sederhana ialah seorang juru tik yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik dalam waktu singkat. Juru tik tersebut mendapat pujian dari atasannya.Pujian tersebut berakibat pada kenaikan gaji yang dipercepat. Karena juru tik tersebut menyenangi konsekwensi perilakunya itu, ia lalu terdorong bukan hanya bekerja lebih tekun dan lebih teliti, akan tetapi bahkan berusaha meningkatkan keterampilannya, misalnya dengan belajar menggunakan komputer sehingga kemampuannya semakin bertambah, yang pada gilirannya diharapkan mempunyai konsekwensi positif lagi di kemudian hari.

Contoh sebaliknya ialah seorang pegawai yang datang terlambat berulangkali mendapat teguran dari atasannya, mungkin disertai ancaman akan dikenakan sanksi indisipliner. Teguran dan kemungkinan dikenakan sanksi sebagi konsekwensi negatif perilaku pegawai tersebut berakibat pada modifikasi perilakunya, yaitu datang tepat pada waktunya di tempat tugas.

(10)

2.5 Pola pikir menjadi sesuatu yang bisa membedakan pengusaha sukses dan pengusaha yang biasa-biasa saja. Hal itu juga yang kerap kali membedakan antara pengusaha kelas konglomerat dan pengusaha yang kelasnya begitu-begitu saja.

Namun, terlepas dari posisi apa pun kita saat ini sebagai pengusaha, pola pikir atau mindset kadang memang harus “disetel” untuk mencari frekuensi yang benar-benar pas untuk menunjang kesuksesan kita. Apa yang bisa kita lakukan untuk mencari “frekuensi” tersebut”?Berikut

beberapa hal tersebut…

1.Ubah pola pikir untuk menjadikan usaha jadi hal yang disukai

Hal ini cocok bagi yang sedang memulai bisnis. Menjalankan apa yang disukai pasti akan membuat semangat dalam menjalankan usaha lebih membara. Memang tak ada jaminan sukses dengan menjalankan bisnis sesuai hobi. Tapi seandainya tak langsung sukses, stok semangat

akan bertahan lebih lama.

2. Ubah pola pikir bahwa Anda adalah bos yang harus dilayani

Sebagian orang menggebu-gebu dalam memulai bisnis, karena ingin bekerja bebas dan menjadi bos, baik bagi diri sendiri maupun karyawannya. Pandangan ini justu keliru.Menjalankan usaha justru membuat kita bekerja pada banyak bos. “Jangan pikir membuat start up itu kerja untuk diri sendiri. Tidak seperti itu.Kita justru kerja kepada banyak orang.Tadinya hanya bos Anda dan anak buah.Sekarang setelah jadi entrepreneur, bosnya tambah banyak.Supplier, vendor, customer, dan investor bos kita juga,” sebut Martin Hartono, pemilik salah satu anak usaha Djarum Group.

Berpikir bahwa kita bekerja pada banyak bos, mulai dari supplier sampai customer, membuat kita lebih semangat dalam bekerja. Dan hal ini akan memudahkan kita dalam mengejar target yang ditentukan. Tanpa semangat dalam menjalankan usaha, sukses rasanya hanya impian belaka.

3. Ubah pola pikir jadi pengusaha akan lebih bebas mengatur waktu

(11)

bekerja lebih keras, tanamkan juga pada diri sendiri, bahwa dengan bekerja lebih keras tersebut akan menghasilkan uang yang lebih banyak bila dibanding bekerja kepada orang lain.

4. Ubah pola pikir usaha bisa berjalan seperti air mengalir

Air mengalir pun sebenarnya punya tujuan yang jelas. Jadi, berhenti mengatakan bahwa usaha dibuat berkembang seperti air mengalir tanpa perencanaan.Sebab, memikirkan misi sangat penting untuk mencapai tujuan yang kita inginkan.Kita bisa menggunakan teknik visualisasi untuk menguatkan misi mencapai tujuan.Misalnya saja ingin perusahaan besar dengan aset dan karyawan yang besar.Pikirkan dan bayangkan kita mencapai tujuan tersebut dalam waktu sekian tahun. Dengan visualisasi tersebut, pola pikir kita akan terpacu untuk mencari berbagai macam

cara mencapai tujuan yang diinginkan.

5. Ubah pola pikir risiko adalah sesuatu yang harus dihindari

Mendaki gunung tentu lebih sulit dibanding jalan-jalan di taman. Namun, kita akan mencapai puncak dan posisi lebih tinggi dengan mendaki gunung. Begitu pun dalam menjalankan usaha.Untuk mencapai posisi tinggi, kita harus berani menerima tantangan dan bekerja lebih keras.Termasuk mengambil risiko tentunya.

2. 6 Motivasi Berprestasi

Motivasi berprestasi pertama kali diperkenalkan oleh Murray (dalam Martaniah, 1998) yang diistilahkan dengan need for achievement dan dipopulerkan oleh Mc Clelland (1961) dengan sebutan “n-ach”, yang beranggapan bahwa motif berprestasi merupakan virus mental sebab merupakan pikiran yang berhubungan dengan cara melakukan kegiatan dengan lebih baik daripada cara yang pernah dilakukan sebelumnya. Jika sudah terjangkit virus ini mengakibatkan perilaku individu menjadi lebih aktif dan individu menjadi lebih giat dalam melakukan kegiatan untuk mencapai prestasi yang lebih baik dari sebelumnya. Individu yang menunjukkan motivasi berprestasi menurut Mc.Clelland adalah mereka yang task oriented dan siap menerima tugas-tugas yang menantang dan kerap mengevaluasi tugas-tugas-tugas-tugasnya dengan beberapa cara, yaitu membandingkan dengan hasil kerja orang lain atau dengan standard tertentu (McClelland, dalam Morgan 1986). Selain itu mcClelland juga mengartikan motivasi berprestasi sebagai standard of exellence yaitu kecenderungan individu untuk mencapai prestasi secara optimal (McClelland,1987).

(12)

persaingan yang berat ia berhasil memenangkannya dengan jerih payah setelah mencapai standar yang ditentukan. Individu yang mempunyai dorongan berprestasi tinggi umumnya suka menciptakan risiko yang lunak yang bisa memerlukan cukup banyak kekaguman dan harapan akan hasil yang berharga, keterampilan dan ketetapan hatinya yang menunjukkan suatu kemungkinan yang masuk akal daripada hasil yang dicapai dari keuntungan semata. Jika memulai suatu pekerjaan, individu yang mempunyai dorongan prestasi tinggi ingin mengetahui bagaimana pekerjaannya, ia lebih menyukai aktivitas yang memberikan umpan balik yang cepat dan tepat.

Menurut Herman (Linda, 2004) motivasi berprestasi ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena motif berprestasi akan mendorong seseorang untuk mengatasi tantangan atau rintangan dan memecahkan masalah seseorang, bersaing secara sehat, serta akan berpengaruh pada prestasi kerja seseorang. Atkinson (Martaniah, 1998) mengatakan bahwa motivasi berprestasi dalam perilaku individu mengandung dua kecenderungan perilaku, yaitu :

a. Individu yang cenderung mengejar atau mendekati kesuksesan b. Individu yang berusaha untuk menghindari kegagalan.

Prestasi Kerja

Manusia sebagai karyawan yang menjadi sumber daya manajemen yang sangat penting harus dapat dimanfaatkan secara cermat, efektif dan utuh.Oleh karena itu, perusahaan mengupayakan agar tenaga kerja yang ada dapat bekerja sesuai dengan bidang dan keahliannya. Suatu perusahaan akan berjalan lancar apabila para karyawan ikut serta dalam meningkatkan perusahaan dan tentunya perusahaan akan berusaha memberikan atau memenuhi kebutuhan para

karyawan yang ikut serta memajukan perusahaan.

2.7 Produktivitas Kerja

a. Pengertian Motivasi

Menurut Manullang (1980) motivasi kerja adalah suatu faktor yang mendorong karyawan untuk melakukan tindakan tertentu yang mengarah pada suatu tujuan tertentu. Proses timbulnya motivasi dimana orang berusaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannnya yang tidak terpenuhi, menyebabkan orang akan mencari jalan untuk mengurangi ketegangan yang

disebabkan oleh kekurangan-kekurangannya. (Suwarto, 1991).

Menurut As’ad (1987) motivasi adalah keinginan seseorang yangmendorong untuk beraktivitas karena berharap akan membawa pada keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan sekarang. Dengan motivasi orang akan terdorong untuk bekerja keras demi tercapainya tujuan yang diinginkan serta menggunakan keahlian dan kemampuan yang dimiliki untuk mencapainya

(13)

Motivasi kerja merupakan pemberian gaya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang bekerja agar efektif dan terintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai kepuasan (Winardi:2000). Motivasi dapat mempengaruhi dalam melakukan sesuatu yang diinginkan atau

melaksanakan tugas sesuai aturannya (Martoyo:2004).

Pengembangan karir sangat dibutuhkan, baik oleh individu maupun organisasi karena pengembangan karir yang sudah ada dapat membawa asil yang memuaskan. Individu yang memiliki kesempatan akan Pengembangan karir akan cenderung melakukan pekerjaan dengan senang ati, tanpa beban dan sungguh-sungguh, yang pada gilirannya memotivasi kerja individu yang bersangkutan. Motivasi bukanlah suatu yang dapat diamati dan diukur secara langsung, tetapi dapat disimpulkan dari perilaku yang tampak.Sedangkan menurut T. R. Mitchell (1982) seperti dikutip Kreiner dan Kinicki (2000), motivasi adalah proses-proses psikologis yang meningkatkan dan mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan. Jadi Motivasi adalah suatu proses untuk mempengaruhi atau mendorong seseorang agar melakukan sesuatu yang diingikan berdasarkan harapan sehingga sesuatu pekerjaan dapat

terselesaikan secara efektif dan efisien.

Dari definisi diatas, maka motivasi dapat didefinisikan sebagai masalah yang sangat penting dalam setiap usaha kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi, masalah motivasi dapat dianggap simpel karena pada dasarnya manusia mudah dimotivasi, dengan memberikan apa yang diinginkannya. Masalah motivasi, dianggap kompleks, karena

sesuatu dianggap penting bagi orang tertentu.

Model Tradisional Menurut Fredyck Taylor, bahwa para menajer mendorong atau memotivasi para pekerja agar lebih banyak berproduksi dengan cara memberikan imbalan berupa upah atau

gaji yang semakin meningkat.

(14)

Teori-teori motivasi

Teori Kepuasan

Teori ini memusatkan pada faktor-faktor didalam individu yang mendorong, mengarahkan, mempertahankan dan menghentikan perilaku.Mereka mencoba untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan spesifik yang memotivasi orang.Terori ini memusatkan diri pada kebutuhan-kebutuhan individu didalam menjelaskan kepuasan kerja, perilaku kerja dan sistem imbalan.Teori ini menyatakan, bahwa defisiensi kebutuhan didalam diri individu memacu suatu respon perilaku.

Prestasi Kerja

Manusia sebagai karyawan yang menjadi sumber daya manajemen yang sangat penting harus dapat dimanfaatkan secara cermat, efektif dan utuh.Oleh karena itu, perusahaan mengupayakan agar tenaga kerja yang ada dapat bekerja sesuai dengan bidang dan keahliannya. Suatu perusahaan akan berjalan lancar apabila para karyawan ikut serta dalam meningkatkan perusahaan dan tentunya perusahaan akan berusaha memberikan atau memenuhi kebutuhan para karyawan yang ikut serta memajukan perusahaan.

b.Produktivitas Kerja

Pengertian Produktivitas

Akhir-akhir ini produktivitas merupakan masalah yang sedanghangatdibicarakan, karena produktivitas mempunyai peranan yang sangatpenting dalam pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan. Menurutpendapat Ravianto (1985:16), bahwa produktivitas mengandung sebuahpengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu. Pengertian di atas menunjukkan bahwa ada kaitan antara hasil kerja dengan waktu yang dibutukan untukmenghasilkan produk dari seorang tenaga kerja.Menurut Suprihanto (1992:7), produktivitas diartikan sebagai kemampuan seperangkat sumber-sumber ekonomi untuk menghasilkan sesuatu atau diartikan juga sebagai perbandingan antara pengorbanan (input)

dengan penghasilan (output).

Menurut Simanjuntak (1985:30) Produktivitas mengandung pengertian filosofis, definisi kerja, dan teknis operasional. Secara filosofis, produktivitasmengandung pengertian pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan.Keadaan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan mutukehidupan lebih baik dari hari ini. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa produktivitastenaga kerja sangat tergantung pada satuan masukan yang diberikan olehtenaga kerja dan satuan keluaran yang dihasilkan oleh tenaga kerjatersebut.Satuan masukan dan satuan keluaran pada produktivitas tenagakerja hanya tenaga kerja itu sendiri dan hasilnya. Seorang tenaga kerjayang produktif adalah tenaga kerja yang cekatan dan menghasilkan barangdan jasa sesuai mutu yang ditetapkan dengan waktu yang lebih singkatatau bila tenaga kerja tersebut mampu menghasilkan produk atau outputyang lebih besar

(15)

Masalah produktivitas kerja tidak dapat terlepas dari hak setiaptenaga kerja untuk memperoleh

Perbandingan-perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukkan apakahpelaksanaan sekarang ini memuaskan namun hanya mengetengahkanapakah meningkat atau berkurang serta tingkatannya. Perbandingan pelaksanaan antara satu unit (perorangan, tugas, seksi,proses) dengan lainnya.

Pengukuran ini menunjukkan pencapaianrelatif.

Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya, dan ini merupakanhal yang terbaik

sebagai pemusatan sasaran/tujuan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Faktor yan mempengaruhi produktivitas

kerja dapat digolongkan pada tiga kelompok yaitu :

1) Yang menyangkut kualitas dan kemampuan fisik karyawan

Penghematan sumber daya alam. Perbaikan keadaan kerja dan mutu hidup termasuk jam kerja

yang perpendek. (Aroef, 1986:13

F.Hipotesis

(16)

Produktivitas Kerja karyawan dapat dipengaruhi oleh seberapa faktor dianntaranya dengan pemberian motivasi dapat berupa dorongan materi berupa pemberian penghargaan,kenaikan

pangkat,dorongan materil(upah) dll.

Pemberian motivasi dapat membangkitkan semangat kerja seorang karyawan dalam mengerjakan

tugas demi meningkatkan mutu dan kualitas

Karyawan mebutuhkan motivasi untuk meningkatkan produktivitas kerja yang diharapkan. Motivasi yang berlebihan malah akan menurunkan produktivitas kerja.

2.8 Dorongan merintis wirausaha

a. Aspek utama

Di Amerika ada budaya keinginan seseorang untuk menjadi bos sendiri, memiliki peluang individual, menjadi sukses dan menghimpun kekayaan, ini semua merupakan aspek yang utama dalam mendorong berdirinya kegiatan kewirausahaan. Di negara lain mungkin motivasi mendirikan bisnis bukan mencari uang yang utama akan tetapi ada motif-motif lain dibalik itu. Ada pula motivasi menjadi wirausaha didorong oleh lingkungan yang banyak dijumpai berbagai macam perusahaan seperti di daerah Silicon Valley (California). Lingkungan seperti ini sangat mendorong pembentukan kewirausahaan.

Di lingkungan Silicon Valley dijumpai ratusan perusahaan kebanyakan bergerak dalam bidang komputer dan elektronik yang selalu menghasilkan produk-produk baru. Mereka bersaing secara rutin, dan kondisi mereka selalu stabil, mereka tidak terorganisasi dalam alam birokrasi. Situasi organisasi semacam ini oleh para ahli diistilahkan dengan ‘adhocracy‘ sebagai lawan dari birokrasi. Ada pekerjaan spesialis, sedikit ikatan komando, tidak ada struktur organisasi yang jelas. Pengambilan keputusan bersifat desentralisasi. Mereka memiliki budaya kerja tinggi, saling percaya, penuh keyakinan. Semua ini membuat pekerjaan sangat efektif.

An adhocracy is an organizationin which there are few specialized jobs and little required adherence to the chain of command. Organization charts are usually a set of common beliefs and sense of common purpose-a “culture.” This culture helps hold the employees together and helps ensure that the work of the firm is done effectively. (Schoell, 1993:235)

Dalam aspek lain keberanian membentuk kewirausahaan didorong oleh guru sekolah, sekolah yang memberikan mata pelajaran kewirausahaan yang praktis dan menarik dapat membangkitkan minat siswa untuk berwirausaha, seperti di negara maju. Dorongan membentuk wirausaha juga datang dari teman sepergaulan, lingkungan famili, sahabat dimana mereka dapat berdiskusi tentang ide wirausaha masalah yang dihadapi dan cara-cara mengatasi masalahnya. Pendidikan formal dan pengalaman bisnis kecil-kecilan yang dimiliki oleh seseorang dapat menjadi potensi utama untuk menjadi wirausaha yang berhasil. Oleh sebab itu dikatakanentrepreneur are not born-they develop. (Hisrich-Peters, 1995)

b. Beberapa Faktor Kritis Untuk Memulai Usaha Baru

(17)

1) Personal, menyangkut aspek-aspek kepribadian seseorang. 2) Sociological, menyangkut masalah hubungan dengan family dsb.

3) Environmental, menyangkut hubungan dengan lingkungan (Bygrave, 1994:3)

Apabila seseorang mempunyai ide untuk membuka suatu usaha baru maka dia akan mencari faktor-faktor lain yang dapat mendorongnya. Dorongan-dorongan ini tergantung pada beberapa faktor antara lain faktor famili, teman, pengalaman, keadaan ekonomi, keadaan lapangan kerja dan sumberdaya yang tersedia.

Faktor Sosial yang berpengaruh terhadap minat memulai bisnis ini ialah masalah tanggung jawab terhadap keluarga. Orang yang berumur 25 tahun akan lebih mudah membuka bisnis dibandingkan dengan seseorang yang berumur 45 tahun, yang sudah punya isteri, beberapa anak, banyak beban, cicilan rumah, biaya rumah tangga dan sebagainya. Di samping ini ada lagi faktor sosial lainnya yang berpengaruh.

(18)

BAB 3 dilihat begitusaja dari perilaku seseorang karena motif tidak selalu seperti yang tampak, bahkankadang-kadang berlawanan dari yang tampak. Dari tujuan-tujuan yang tidak selalu disadariini, kita dipaksa menghadapi seluruh persoalan motivasi yang tidak disadari itu. Karena teori motivasi yang sehat tidak membenarkan pengabaian terhadap kehidupan tidak sadar.

2. Dari banyaknya pandangan yang berbeda mengenai motivasi yang mungkin dikarenakanoleh penggunaan metode observasi yang berbeda-beda, studi tentang berbagai kelompokusia dan jenis kelamin yang berbeda, dan sebagainya, terdapat model tentang motivasiyang digeneralisasi yang mempersatukan berbagai teori yang ada.Ada macam-macam motivasi dalam satu perilaku.

3. Suatu perbuatan atau keinginan yangdisadari dan hanya mempunyai satu motivasi bukanlah hal yang biasa, tetapi tidak biasa.Karena suatu keinginan yang disadari atau perilaku yang bermotivasi dapat berfungsisebagai penyalur untuk tujuan-tujuan lainnya.Apabila dapat terjadi keseimbangan, hal tersebut mencerminkan ”hasil pekerjaan”seseorang yang berhadapan dengan potensinya untuk perilaku, yang dapat diidentifikasisebagai ”kemampuannya”. Jadi, motivasi memegang peranan sebagai perantara untukmentransformasikan kemampuan menjadi hasil pekerjaan.

4. Pola pikir menjadi sesuatu yang bisa membedakan pengusaha sukses dan pengusaha yang biasa-biasa saja. sebagai pengusaha, pola pikir atau mindset memang harus “disetel” untuk mencari frekuensi yang benar-benar pas untuk menunjang kesuksesan kita.

5. Motivasi berprestasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena motif berprestasi akan mendorong seseorang untuk mengatasi tantangan atau rintangan dan memecahkan masalah seseorang, bersaing secara sehat, serta akan berpengaruh pada prestasi kerja seseorang.

(19)

7. Beberapa faktor kritis yang berperan dalam membuka usaha baru yaitu: Personal,Sociological, dan Environmental.

B. Saran-Saran

1. Memahami teori dan maksud motivasi dengan baik

2. Bahwa teori motivasi adalah standar teori oleh para ilmuwan, namun tidak secara baku terjadi pada setiap orang, oleh karena itu setiap pribadi mampu memotivasi dirinya sendiri sesuai dengan teori motivasi yang telah disebutkan atau dengan motivasi menurut pengalaman pribadi seseorang

3. Bahwa teori motivasi tersebut diatas adalah sebagai upaya untuk membangun sikap mental untuk terus berupaya dan tidak mudah menyerah dalam setiap usaha yang dilakukan, dalam hal ini yaitu kewira usahaan.

Daftar Pustaka

Agus. TEORI-TEORI MOTIVASI. http://agus.blogchandra.com/teori-teori-motivasi/ Sudrajad, akhmad. 2008. TEORI-TEORI MOTIVASI

Ryanti, D.B.P & Prabowo, H. Seri Diktat Kuliah Psikologi Umum 2. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma

Referensi

Dokumen terkait

Motivasi adalah suatu dorongan yang menggerakkan seseorang untuk melakukan suatu aktifitas. Seseorang tergerak untuk melakukan sesuatu itu karena berhubungan

Tinjauan dari aspek politik ini, ketidakmampuan seseorang diterjemahkan dalam bentuk rendahnya tingkat kemampuan berpartisipasi secara aktif dalam pengambilan keputusan politik yang

Karena itu organisasi dapat dikatakan sebagai sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, Organisasi

Penyebab diare yang utama adalah gangguan osmotik, akibat adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap oleh usus akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga

Dalam melakukan kegiatan olah raga lebih-lebih untuk mencapai prestasi yang tinggi, diperlukan fungsinya aspek-aspek kejiwaan tertentu; misalnya untuk mencapai prestasi yang

Menurut Gomes (2009: 177) motivasi diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan-melakukan kegiatan.. tertentu guna

Setiap siswa dapat mengikuti proses belajar-mengajar di dalam kelas secara baik bila mahasiswa tersebut mempunyai motivasi belajar yan tinggi.Motivasi untuk belajar merupakan

Pengertian yang lain dari makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertasi