• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 27/M-DAG/6/2007

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 27/M-DAG/6/2007"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN BERSAMA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLI K I NDONESI A DAN

MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN REPUBLI K I NDONESI A NOMOR : 27/ M- DAG/ 6/ 2007

NOMOR : PB.01/ MEN/ 2007

TENTANG

LARANGAN SEMENTARA I MPOR UDANG SPESI ES TERTENTU KE WI LAYAH REPUBLI K I NDONESI A

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLI K I NDONESI A DAN

MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN REPUBLI K I NDONESI A,

Menimbang : a. bahwa beredarnya udang yang terserang penyakit yang disebabkan oleh virus dan/ atau bakteri di pasar internasional masih berlangsung, di lain pihak I ndonesia masih dalam upaya menanggulangi penyebarannya, sehingga untuk mencegah masuknya udang tersebut ke wilayah Republik I ndonesia, dipandang perlu untuk melarang sementara impor udang spesies tertentu ke wilayah Republik I ndonesia;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bersama Menteri Perdagangan dan Menteri Kelautan dan Perikanan;

Mengingat : 1. Bedrijfsreglementerings Ordonnantie 1934 (Staatsblad Tahun 1938 Nomor 86) sebagaimana telah diubah dan ditambah;

2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, I kan, dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 1992 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3482);

3.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612)

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17

Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4661);

4. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4433);

5. Peraturan Pemerintah Republik I ndonesia Nomor 15 Tahun 2002 tentang Karantina I kan (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 2002 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4179);

(2)

Peraturan Bersama Menteri Perdagangan R.I . dan Menteri Kelautan dan Perikanan R.I . Nomor : 27/ M-DAG/ PER/ 6/ 2007 Nomor : PB.01/ MEN/ 2007

2

7. Keputusan Presiden Republik I ndonesia Nomor 260 Tahun 1967 tentang Penegasan Tugas Dan Tanggung Jawab Menteri Perdagangan Dalam Bidang Perdagangan Luar Negeri;

8. Keputusan Presiden Republik I ndonesia Nomor 187/ M Tahun 2004 sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Keputusan Presiden Republik I ndonesia Nomor 20/ P Tahun 2005;

9. Peraturan Presiden Republik I ndonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik I ndonesia sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Presiden Republik I ndonesia Nomor 94 Tahun 2006;

10. Peraturan Presiden Republik I ndonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik I ndonesia, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Presiden Republik I ndonesia Nomor 17 Tahun 2007;

11. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik I ndonesia Nomor KEP.24/ MEN/ 2002 tentang Tata Cara dan Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan;

12. Keputusan Menteri Keuangan Republik I ndonesia Nomor 545/ KMK.01/ 2003 tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Barang I mpor;

13. Peraturan Menteri Perdagangan Republik I ndonesia Nomor 01/ MDAG/ PER/ 3/ 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perdagangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Republik I ndonesia Nomor 22/ M-DAG/ PER/ 5/ 2007;

14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik I ndonesia Nomor PER.07/ MEN/ 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kelautan dan Perikanan sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik I ndonesia Nomor PER.08/ MEN/ 2007;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BERSAMA MENTERI PERDAGANGAN DAN MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN TENTANG LARANGAN SEMENTARA I MPOR UDANG SPESI ES TERTENTU KE WI LAYAH REPUBLI K I NDONESI A.

Pasal 1

(1) Udang sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bersama ini dilarang untuk diimpor ke wilayah Republik I ndonesia.

(2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku selama 6 (enam) bulan sejak ditetapkannya Peraturan Bersama ini, dan dapat diperpanjang untuk 6 (enam) bulan berikutnya.

Pasal 2

(3)

Peraturan Bersama Menteri Perdagangan R.I . dan Menteri Kelautan dan Perikanan R.I . Nomor : 27/ M-DAG/ PER/ 6/ 2007 Nomor : PB.01/ MEN/ 2007

(2) I mpor udang untuk kepentingan ilmu pengetahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dilakukan setelah mendapat izin tertulis dari Menteri Perdagangan berdasarkan rekomendasi tertulis dari Menteri Kelautan dan Perikanan.

Pasal 3

(1) Udang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) yang tiba di pelabuhan I ndonesia pada atau setelah tanggal ditetapkan Peraturan Bersama ini wajib direekspor atau dimusnahkan.

(2) Reekspor atau pemusnahan atas udang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi tanggung jawab dan/ atau beban biaya importir.

Pasal 4

Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Peraturan Bersama ini dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 5

Ketentuan teknis pelaksanaan Peraturan Bersama ini, diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Departemen Perdagangan, bersama-sama dengan Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan.

Pasal 6

Peraturan Bersama ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Bersama ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik I ndonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 Juni 2007

MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN R.I . MENTERI PERDAGANGAN R.I .

ttd ttd

FREDDY NUMBERI MARI ELKA PANGESTU

Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Departemen Perdagangan

Kepala Biro Hukum

WI DODO

(4)

LAMPI RAN PERATURAN BERSAMA

MENTERI PERDAGANGAN R.I . DAN MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN R.I .

Nomor : 27/ M-DAG/ PER/ 6/ 2007 Nomor : PB.01/ MEN/ 2007 Tanggal : 29 Juni 2007

DAFTAR UDANG SPESI ES TERTENTU YANG SEMENTARA DI LARANG UNTUK DI I MPOR KE WI LAYAH REPUBLI K I NDONESI A

NO. POS TARI F URAI AN

1. 0306.13.00.00 - Beku:

--Udang kecil dan udang biasa (dari spesies Penaeus vanamae) 2. 0306.23

0306.23.30.00

-Tidak beku (segar):

--Udang Kecil dan udang biasa (dari spesies Penaeus vanamae) ---Segar atau dingin

MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN R.I . MENTERI PERDAGANGAN R.I .

ttd ttd

FREDDY NUMBERI MARI ELKA PANGESTU

Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Departemen Perdagangan

Kepala Biro Hukum

Referensi

Dokumen terkait

Akidah yang benar disisi Islam iaitu Aqidah Al-Asyairah adalah Allah Ta’ala tidak dilingkungi oleh tempat dan Dia tidak ditetapkan dengan zaman kerana tempat dan zaman adalah

Permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah mengenai hasil analisis kritikalitas risiko dari sistem dan layanan TI yang digunakan oleh PT PLN

Manfaat teoritis Hasil penelitian di harapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi pengembangan penelitian dalam bidang kesehatan dan dapat menjadi bahan

Dalam administrasi pengadaan barang pada Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Jember , dinas harus menentukan panitia pengadaan atau pejabat pengaadan yang akan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya minat masyarakat menabung di Bank Syariah di Kota Medan.. Penyebab kurangnya minat

berdasarkan analss temuan tersebut, maka deskrps pengembangan model pen- ddkan kehdupan beragama berbass life skills d pesantren, melput: (1) model ku- rkulum yang snerg

Setelah diadakan evaluasi terhadap dokumen kualifikasi yang Saudara ajukan pada pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Renovasi Dan Perluasan Gedung Kantor

1) Memenuhi persyaratan substantif yang ditetapkan dalam dokumen lelang dan diyakini menggambarkan penguasaan penawar untuk menyelesaikan pekerjaan. 2) Metoda kerja untuk