• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESTILASI FRAKSIONASI (LAPORAN PRATIKUM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DESTILASI FRAKSIONASI (LAPORAN PRATIKUM)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah

Export date: Sat Sep 2 22:34:21 2017 / +0000 GMT

DESTILASI FRAKSIONASI (LAPORAN PRATIKUM)

ABSTRAKDestilasi fraksionasi merupakan suatu metode pemisahan zat berdasarkan perbedaan titik didih yang bedekatan. Prinsip

kerja dari pemisahan dengan destilasi fraksionasi yaitu pemisahan suatu campuran dimana komponen-komponennya diuapkan dan diembunkan secara bertingkat. Pada tahapan pemisahannya, destilasi ini menggunakan kolom vigreux. Pada percobaan ini kita menggunakan sampel berupa bensin, dimana dalam pemisahannya dibagi menjadi dua fraksi. Maka diperoleh destilat pada fraksi 40 ? 60 °C, bensin terdiri atas komponen dichlorometane dan acetone. Sedangakan pada fraksi 61 ? 80 °C, bensin terdiri atas komponen berupa chloroform, methanol, heksane,carbon tetrachloride, ethylacetate, ethanol], dan benzene. ]Adapun salah satu kelebihan

destilasi fraksionasi yaitu hasil yang didapatkan lebih murni, karena proses pemisahannya dilakukan secara bertingkat dan berulang-ulang.BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN2.1 Data Hasil PengamatanBensin = 200 ml*pada suhu 40 ? 60 °C, maka

jumlah destilat = 26 ml*pada suhu 61 ? 80 °C, maka jumlah destilat = 78,5 ml2.2 Pembahasan Pada percobaan kali ini, pemisahan zat dilakukan dengan metode destilasi fraksionasi. Destilasi fraksionasi merupakan suatu metode pemisahan zat berdasarkan perbedan titik didih yang bedekatan. Adapun prinsip kerja dari pemisahn dengan destilasi fraksionasi yaitu pemisahan suatu campuran dimana komponen-komponennya diuapkan dan diembunkan secara bertingkat. Pada tahapan pemisahannya, destilasi ini menggunakan kolom vigreux. Sedangkan zat yang dapat dipisahkan melalui alat dstilasi faksionasi adalah zat yang mudah menguap dan memiliki perbedaan titik didih yan saling berdekatan. Pada percobaan ini, sampel yang digunakan adalah bensin. Sebelum percobaan dilakukan, maka terlebih dahulu alat destilasi fraksionasi dirangkai seperti gambar di bawah ini :Setelah dirangkai alat destilasi fraksionasi, maka dimasukkan sampel berupa bensin sebanyak 200 ml ke dalam labu destilasi, yang telah dipasangkan kolom vigreux. Fungsi kolom vigeux ini adalah sebagai penyambung atau penghubung tempat terjadinya pengembunan dan penguapan secara bertingkat, atau sebagai tempat yang dilalui oleh uap dan kondensat untuk menjadi destilat. Kolom vigreux juga dapat mengatur keseimbangan suhu. Kemudian dimasukkan beberapa butir batu didih. Fungsi batu didih disini untuk mengurangi atau meredam letupan-letupan maupun gelembung pada labu destilat saat melakukan pemanasan.Pada percobaan ini dipisahkan masing-masing fraksi (40 ? 60 °C) dan (61-80 °C). Pada saat dipanaskan, maka komponen-komponen larutan sama-sama mengalami proses penguapan, hal ini dikarenakan komponen zat pada bensin memiliki perbedaan titik didih yang berdekatan, tapi komponen yang lebih volatil akan terus menguap ke atas masuk ke kondensor, sedangkan yang non volatil akan masuk dan jatuh kembali ke dalam labu destilasi.Tekanan uap pada komponen yang lebih volatil akan akan terus menguap ke atas, yaitu pada fraksi 40 ? 60 °C. Uap-uap tersebut akan masuk ke dalam kondensor. Dimana pada kondensor akan mengalami proses perubahan fase yaitu dari fase gas ke fase cair, sehingga cairan tersebut akan turun ke dalam erlenmeyer yang dijadikan sebagai tabung penampung destilat. Peristiwa ini akan terus berjalan selama fraksi suhu 40 ? 60 °C. Maka pada fraksi suhu tersebut

diperoleh komponen zatnya terdiri dari dichlorometane (40 °C) dan acetone (56 °C).Setelah mencapai suhu 60 °C, maka erlenmeyer diganti, sehingga pada fraksi 61 ? 80 °C diperoleh destilat yang berbeda. Pada fraksi ini, maka komponen zatnya yaitu chloroform

(61 °C) , methanol (65 °C), heksane (69 °C), carbon tetrachloride (77 °C), ethyl acetate (77 °C), ethanol (78 °C), dan benzene (80 °C). Setelah mencapai suhu 80 °C, maka pemanas dimatikan dan termometer distabilkan kembali. Kemudian diukur volume destilat masing-masing fraksi suhu. Pada fraksi 40 ? 60 °C volume destilat sebanyak 26 ml. Sedangkan untuk fraksi 61 ? 80 °C volume destilatnya sebanyak 78,5 ml. Kelebihan dari destilasi fraksionasi ini salah satunya adalah hasil destilat yang

didapatkan lebih murni, karena proses pemisahannya dilakukan secara berulang-ulang. Pada percobaan ini kita menggunakan sampel berupa bensin. Bensin yang kita gunakan pada percobaan ini memiliki nama lain yaitu petroleum dan petromax. Bensin ditemukan pada tanggal 14 Agustus 1825 oleh Michael Faraday, seorang ahli fisika dan kimia asal Inggris. Bensin merupakan bahan turunan dari minyak. Secara sederhana bensin tersusun dari hidrokarbon rantai lurus, mulai dari C7 (heptana) sampai C11. Dengan kata lain, bensin terbuat dari molekul yang hanya terdiri dari dari hidrogen dan karbon yang terikat antara satu dengan yang lainnya sehingga membentuk rantai. Dengan bertambah panjangnya rantai hidrokarbon maka akan ikut menaikkan titik didihnya, sehingga kita bisa memisahkan hidrokarbon ini dengan cara destilasi. Prinsip inilah yang diterapakan untuk memisahkan berbagai fraksi hidrokarbon dari minyak mentah. Hingga kini bensin digunakan sebagai bahan bakar dibidang transportasi dan industri. Namun bensin juga berdampak negatif bagi lingkungan, karena hasil pembakaran yang berupa karbon monoksida (CO),dimana

pembakarannya tidak sempurna dan dapat menyebabakan efek rumah kaca hingga menipisnya lapisan ozon.BAB VKESIMPULAN Adapun kesimpulan dari percobaan ini, diantaranya adalah sebagai berikut Prinsip kerja dari destilasi fraksionasi yaitu pemisahan suatu campuran dimana komponen-komponennya diuapkan dan diembunkan secara bertingkat dengan

menggunakan kolom vigreux.Pada fraksi 40 ? 60 °C, bensin terdiri atas komponen dichlorometane dan acetone.Sedangakan pada fraksi 61 ? 80 °C, bensin terdiri atas komponen berupa chloroform, methanol, heksane,carbon tetrachloride, ethyl acetate, ethanol, dan benzene. Salah satu kelebihan destilasi fraksionasi yaitu hasil yang didapatkan lebih murni, karena proses

(2)

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah

Export date: Sat Sep 2 22:34:21 2017 / +0000 GMT

pemisahannya dilakukan secara bertingkat dan berulang-ulang.Destilat yang diperoleh pada fraksi 40 ? 60 °C sebanyak 26 ml. Dan jumlah destilat yang diperoleh pada fraksi 61 ? 80 °C sebanyak 78,5 ml.LAMPIRANJawaban dari soal:Prinsip kerja pemisahan dengan destilasi fraksionasi adalah : me tode pemisahan suatu campuran dimana komponen-komponennya diuapkan dan diembunkan secara bertingkat. Kedua campuran memiliki perbedaan titik didih yang berdekatan, komposisinya tetap, dan titik didih tetap pula (non azeotrop). kedua larutan tersebut cenderung volatil (mudah menguap).pada tahapan pemisahannya, destilasi ini menggunakan kolom fraksionasi.Kriteria zat / senyawa yang dapat dipisahkan melalui alat destilasi fraksionasi, diantaranya : zat / senyawa yang mudah menguap, dan memiliki perbedaan titik didih yang saling berdekatan dan bersifat non azeoptrop.Fungsi kolom vigreux pada destilasi fraksionasi adalah : sebagai penyambung atau penghubung yang merupakan tempat terjadinya pengembunan dan penguapan secara bertingkat, atau sebagai tempat yang dilalui oleh uap dan kondensat untuk menjadi destilat. Kolom vigreux juga dapat mengatur keseimbangan suhu.Komponen-komponen zat yang terdapat dalam bensin diantaanya: methanol, heksana, dan ethanol.

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 2 merupakan hasil dari diagnosis sistem pakardengan inputan dari petani dan dari hasil diagnosis sistem pakar akan dibandingkan dengan hasil diagnosis yang

Mempercepat Pembangunan Sanitasi Untuk Memenuhi Pelayanan Dasar Tangani Sanitasi, Amankan Air Minum Bangun Sanitasi, Jangkau Air Minum Bergerak Menuju Masa Depan Air

Pada peralatan ME dan sistem ME, yang dilengkapi berbagai pengaturan tegangan listrik atau kapabilitas tegangan listrik otomatis, maka pengujian dilakukan pada nilai input

IRFAN FIRDAUS ISLA BONELALO. LA

Peningkatan Daya Saing Industri Penerbangan Nasional melalui insentif bea masuk 0% untuk 21 pos tarif suku cadang dan komponen pesawat terbang yang berdampak terhadap penurunan 2%

Hasil penelitian ini adalah bahwa merokok dapat diasosiasikan dengan kehilangan tulang yang lebih parah yang terukur dari ketinggian tulang alveolar pada

Biji millet memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi sebagai media tumbuh bibit F0 jamur tiram dan merang Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui

Juga memungkinkan pengguna untuk memperbaiki kalimat yang masih belum sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia; (3) sistem belum dapat mengenali kalimat kompleks secara