• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ta TS 1104769 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ta TS 1104769 Chapter1"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Redy Fauzi Liany, 2014

ANALISIS GELAGAR BETON PRATEGANG DENGAN BENTANG 40.60 METER PADA JEMBATAN CIDERES MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Jembatan sebagai sarana transportasi mempunyai peranan yang sangat penting

bagi kelancaran pergerakan lalu lintas. Dimana fungsi jembatan adalah

menghubungkan rute/lintasan transportasi yang terpisah baik oleh sungai, rawa,

danau, selat, saluran, jalan raya, jalan kereta api dan perlintasan lainnya. Pada

mulanya jembatan hanya dipakai untuk menghubungkan dua tempat terpisah dengan

jarak yang relatif pendek. Seiring dengan perkembangannya, jembatan dapat dipakai

untuk menghubungkan tempat terpisah pada jarak yang berjauhan bahkan sampai

menyeberangi laut. Dengan semakin meningkatnya teknologi dan fasilitas pendukung

seperti komputer, bentangan bukan merupakan kendala lagi.

Dari segi perkonomian, jembatan dapat mengurangi biaya transportasi. Dan dari

segi efisiensi waktu, dengan adanya jembatan dapat mempersingkat waktu tempuh

pada perjalanan darat yang saling terpisah. Jembatan juga dapat meningkatkan daerah

tertinggal untuk dapat lebih berhubungan dengan daerah lain dengan mudah.

Mengingat pentingnya peranan jembatan bagi kehidupan manusia, maka harus

ditinjau kelayakan konstruksi jembatan tersebut, dalam hubungannya dengan

klasifikasi jembatan sesuai dengan tingkat pelayanan dan kemampuannya dalam

menerima beban. Dalam kaitannya dengan keselamatan, maka perlu diperhatikan

juga tingkat keamanan dan kenyamanan dalam pemakaian jembatan tersebut. Apakah

masih layak untuk digunakan atau harus mengadakan perbaikan hingga penggantian.

Namun yang paling penting disini ialah rekayasa pada konstruksi gelagar yang

digunakan pada jembatan tersebut, yang perannya sangat penting untuk menopang

beban diatasnya. Teknologi yang sangat berkembang kali ini ialah gelagar

(2)

Redy Fauzi Liany, 2014

ANALISIS GELAGAR BETON PRATEGANG DENGAN BENTANG 40.60 METER PADA JEMBATAN CIDERES MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang, maka penulis tertarik untuk melakukan penulisan

dengan judul “Analisis Gelagar Beton Prategang dengan bentang 40.60 meter

pada Jembatan Cideres Majalengka”.

1.2Perumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas dalam penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Bagaimana mendimensi penampang balok pratekan yang memenuhi persyaratan.

2. Bagaimana mendapatkan rencana gaya pratekan.

3. Bagaimana mendapatkan tata letak tendon.

4. Bagaimana mendapatkan kapasitas momen pada balok prategang.

1.3Batasan masalah

Adapun pembatasan masalah yang perlu diperhatikan agar tulisan mencapai

sasaran yang diharapkan dengan terarah, yaitu:

1. Dalam struktur jembatan ini hanya menganalisa gelagar beton prategangnya.

2. Penyusun akan merencanakan untuk beberapa desain balok beton pratekan sesuai

dengan persyaratan.

1.4Tujuan Penulisan

Maksud dan Tujuan observasi ini adalah :

1. Menganalisis dimensi penampang balok pratekan memenuhi persyaratan dan

peraturan SNI-03-2847-2002

2. Menghitung gaya pratekan.

3. Menghitung tata letak tendon.

(3)

Redy Fauzi Liany, 2014

ANALISIS GELAGAR BETON PRATEGANG DENGAN BENTANG 40.60 METER PADA JEMBATAN CIDERES MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.5Metode Penulisan

Untuk mencapai tujuan penyelesaian tugas akhir ini, maka perlu dilakukan

suatu langkah-langkah sebagai berikut:

1. Literatur yang bersangkutan dengan penulisan Tugas Akhir.

2. Mencari dan mengambil beberapa referensi dari sumber bacaan yang

bersangkutan dengan tugas akhir.

3. Pengambilan data yang diperoleh dari Dinas Bina Marga.

1.6Manfaat Penulisan

Manfaat dari analisis ini untuk mengetahui bagaimana mendapatkan desain yang

memenuhi persyaratan dan dapat mengetahui apakah gelagar tersebut dapat

diaplikasikan atau tidak pada jembatan.

(4)

Redy Fauzi Liany, 2014

ANALISIS GELAGAR BETON PRATEGANG DENGAN BENTANG 40.60 METER PADA JEMBATAN CIDERES MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.8Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam laporan tugas akhir ini adalah

sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah,

serta maksud dan tujuan analisis ini dilakukan, kemudian didukung dengan

metode pelaksanaan, manfaat pelaksanaan, lokasi pelaksanaan dan sistematika

penulisan.

Bab II Studi Pustaka

Bab ini membahas dasar teori yang akan digunakan untuk analisis.

Bab III Metodologi Penulisan

Berisi tentang data yang diperlukan, sumber data, dan tahapan analisis.

Bab IV Pembahasan

Berisi tetang hasil pengolahan data yang telah didapatkan.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis

Referensi

Dokumen terkait

Jembatan yang dirancang merupakan jembatan beton prategang (prestressed concrete bridge) sebagai salah satu alternatif dalam perenanaan jembatan dengan bentang

Mengetahui perencanaan struktur lantai kendaraan pada jembatan rangka baja bentang 80 meter yang meliputi perencanaan gelagar melintang dan gelagar memanjang

Jembatan box girder umumnya terbuat dari baja atau beton konvensional maupun prategang. box girder terutama digunakan sebagai gelagar jembatan, dan dapat dikombinasikan dengan

Hasil perhitungan SAP2000 pada bentang 16 meter, 18 meter, dan 20 meter dengan memasukkan beban layan mempengaruhi bentang memanjang dan melintang gelagar

Jembatan layang ( Flyover ) yang direncanakan adalah jembatan beton prategang dengan panjang total 137 m yang terdiri dari 4 buah pilar dengan jarak 50 meter di tengah bentang

• Beton Prategang sangat efektif dan ekonomis untuk struktur dengan bentang panjang L ≥ 40 meter dibandingkan dengan beton bertulang

Jembatan baja pada umumnya digunakan untuk jembatan dengan bentang yang panjang dengan beban yang diterima cukup besar.. Seperti halnya beton prategang,

Jembatan baja Jembatan baja pada umumnya digunakan untuk jembatan dengan bentang yang panjang dengan beban yang diterima cukup besar.. Seperti halnya beton prategang, penggunaan