ANALISIS GELAGAR BETON PRATEGANG DENGAN BENTANG 40.60 METER PADA JEMBATAN CIDERES MAJALENGKA
TUGAS AKHIR
“Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya
Program Studi D3 Teknik Sipil”
Disusun oleh:
Redy Fauzi Liany
1104769
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
ANALISIS GELAGAR BETON PRATEGANG DENGAN BENTANG 40.60 METER PADA JEMBATAN CIDERES MAJALENGKA
Oleh :
Redy Fauzi Liany
Sebuah Tugas Akhir yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Ahli Madyah (A.Md) pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
©Redy Fauzi Liany 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Tugas Akhir ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis
REDY FAUZI LIANY
ANALISIS GELAGAR BETON PRATEGANG DENGAN BENTANG 40.60 METER PADA JEMBATAN CIDERES MAJALENGKA
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PEMBIMBING:
Pembimbing I
Istiqomah, ST.,MT.
NIP. 19711215 200312 2 001
Mengetahui:
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Ketua Prodi D3 Teknik Sipil
Drs. Sukadi, M.Pd., MT. Drs. Odih Supratman, ST., MT.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir dengan judul “Analisis Gelagar Beton Prategang dengan bentang 40.60 meter pada Jembatan Cideres Majalengka” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan tidak melakukan penciblakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pertanyaan
ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila
kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya
ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadapa keaslian karya saya ini.
Bandung, November 2014
ANALISIS GELAGAR BETON PRATEGANG DENGAN BENTANG 40.60 METER PADA JEMBATAN CIDERES MAJALENGKA
Redy Fauzi Liany 1104769
ABSTRAK
Jembatan merupakan contoh dari suatu struktur bangunan yang didalamnya terdapat
komponen yang saling berhubungan dan saling mendukung satu sama lain.
Contohnya : Plat lantai, plat precast, tiang sandaran, diafragma, pilar, abutment, pondasi dan yang tidak kalah pentingnya yaitu gelagar / girder. Pada analisis gelagar menggunakan beton prategang sehingga dibutuhkan data seperti mutu beton ( K –
500 ), dimensi penampang gelagar, dimensi dan kebutuhan strand pada tendon,
tegangan ijin, dan yang paling penting ialah data pembebanan. Dalam analisis ini
diperlukan data pembebanan untuk mengetahui beban yang akan bekerja balok
tersebut, sehingga hasil yang didapat berupa tegangan yang dihasilkan oleh dimensi
penampang yang direncakan akibat momen total. Selain itu harus di perhatikan pula
kapasitas momen ultimit yang dapat diterima oleh balok tersebut. Pada balok girder
atau gelagar ini dihitung kembali apakah dimensi sesuai dengan kebutuhan, dan dapat
dilihat hasilnya dari perhitungan tegangan yang terjadi, momen ultimit yang terjadi
dan lendutan yang terjadi. Dalam perhitungan ini penampang yang dipakai dapat
diaplikasikan, karena tegangan yang terjadi sesuai dengan syarat tegangan ijin,
momen ultimit balok lebih besar dari momen total yang terjadi, dan lendutan yang
terjadi sesuai dengan sayarat ijin.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah saya panjatkan, puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena
berkat kuasa dan kasih sayang-Nya, saya dapat menyelesaikan Laporan Tugas akhir
mengenai analisis gelagar beton prategang dengan bentang 40.60 meter pada jembatan
cideres majalengka.
Laporan ini disusun sebagai penerapan kemampuan dan keterampilan untuk
menerapkan Ilmu Pengetahuan yang telah dipelajari selama berada di bangku
perkuliahan dan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai penyelesaian
jenjang Pendidikan Program Studi D3 Teknik Sipil Jurusan Pendidikan Teknik Sipil
Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia.
Saya menyadari sebagai manusia biasa tentu banyak kekurangan dan
keterbatasan baik mengenai Ilmu Pengetahan kemampuan dalam mengkaji sesuatu,
maka saya mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang sudah membantu
dalam proses penyusunan Laporan ini, antara lain:
1. Istiqomah, ST, MT. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan banyak
waktunya serta memberikan arahan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini.
2. Drs. Odih Supratman, ST, MT. selaku ketua Prodi D3 Teknik Sipil Jurusan
Pendidikan Teknik Sipil yang telah memberikan persetujuan untuk melaksanakan
3. Drs. Sukadi, M.Pd, MT. selaku ketua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI
Bandung.
4. Dosen – dosen Teknik Sipik FPTK UPI yang telah memberikan Ilmu
Pengetahuan selama saya kuliah.
5. Kedua Orang tua saya (Lili dan Suryani) yang sudah mendukung dan
memfasilitasi baik secara moril maupun materil sehingga laporan Tugas Akhir ini
dapat diselesaikan dengan lancar.
6. Kepada rekan saya Alfi firdaus yang telah membantu saya selama melakukan
observasi lapangan.
7. Dinas Bina Marga Jawa Barat yang telah memberikan informasi dan data kepada
saya.
8. Rekan – rekan saya yang telah memberikan berbagai referensi mengenai tugas ini
dan tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Saya berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya selaku
penulis dan bagi pembaca pada umumnya.
Bandung, November 2014
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... ABSTRAK ... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN………
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ... 1.2 Perumusan Masalah ... 1.3 Batasan Masalah ... 1.4 Tujuan Penulisan ... 1.5 Metode Penulisan……... 1.6 Manfaat Penulisan ... 1.7 Lokasi Objek….. ... 1.8 Sistematika Penulisan ...
1
BAB II STUDI PUSTAKA
2.1 Jembatan………...
2.2 Pembebanan Jembatan………..
2.3 Beton Prategang………
2.3.1 Keuntungan Beton Prategang………... 2.3.2 Kerugian Beton Prategang……… 2.3.3 Jenis –jenis Beton prategang………... 2.3.4 Beton Post – tensioned Prestress Concrete(pasca tarik)………. 2.3.5 Perbedaan Beton Prategang dan Beton konvensional………..
2.4 Prinsip Dasar………... ... 2.5 Tahap Pembebanan beton Prategang…...
2.5.1 Tahap Awal………...
2.5.2 Tahap Antara……….
2.5.3 Tahap Akhir………..
2.6 Lendutan………... 2.7 Kehilangan Gaya Prategang...
2.7.1 Kehilangan Prategang Jangka Pendek…………...……….. 2.7.2 Kehilangan Prategang Jangka Panjang………... 2.8 Perencanaan Geser………...
12
BAB III METODE PENULISAN
3.1 Jenis Penulisan... 3.2 Pengumpulan Data ... 3.2.1 Tahap pesiapan ... 3.2.2 Pengumpulan Data... 3.2.2.1 Data Primer ……...……… 3.2.2.2 Data Sekunder………... 3.3 Pengolahan Data ... 3.4 Evaluasi ...
BAB IV HASIL ANALISIS
4.1 Perencanaan Struktur... 4.1.1 Data-data Perancangan………. 4.1.2 Spesifikasi Bahan………. 4.2 Perhitungan Struktur...
4.2.2.2 Tegangan Ijin………. 4.2.2.3 Analisis Penampang Balok………
4.2.2.4 Lendutan………
4.2.2.5 Letak Tendon……….
4.2.2.6 Kapasitas Momen Ultimit………. 4.2.2.7 Tulangan yang dipakai………..
36
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 5.2 Saran ...
61 61
DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ...
62 64
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Analisa Penampang Balok Prategang...
Tabel 4.2 Momen Inersia Prategang…………...
Tabel 4.3 Resume Analisa Penampang...
Tabel 4.4 Resume Daerah Aman Tendon...
Tabel 4.5 Eksentrisitas Masing-masing Tendon...
Tabel 4.6 Lintasan Inti Tendon………...
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Dimensi Balok Girder……. ...
Gambar 4.2 Gambar potongan melintang………...
Gambar 4.3 Gambar Titik Berat masing-masing Ruas...
Gambar 4.4 Komposit Balok Prategang…...
Gambar 4.5 Posisi Masing-masing Cable...
30
32
38
40
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Gambar Denah Situasi
Gambar Kebutuhan tulangan
Gambar Daerah Aman Tendon
Gambar Letak Tendon
Gambar Detail 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Jembatan sebagai sarana transportasi mempunyai peranan yang sangat penting
bagi kelancaran pergerakan lalu lintas. Dimana fungsi jembatan adalah
menghubungkan rute/lintasan transportasi yang terpisah baik oleh sungai, rawa,
danau, selat, saluran, jalan raya, jalan kereta api dan perlintasan lainnya. Pada
mulanya jembatan hanya dipakai untuk menghubungkan dua tempat terpisah dengan
jarak yang relatif pendek. Seiring dengan perkembangannya, jembatan dapat dipakai
untuk menghubungkan tempat terpisah pada jarak yang berjauhan bahkan sampai
menyeberangi laut. Dengan semakin meningkatnya teknologi dan fasilitas pendukung
seperti komputer, bentangan bukan merupakan kendala lagi.
Dari segi perkonomian, jembatan dapat mengurangi biaya transportasi. Dan dari
segi efisiensi waktu, dengan adanya jembatan dapat mempersingkat waktu tempuh
pada perjalanan darat yang saling terpisah. Jembatan juga dapat meningkatkan daerah
tertinggal untuk dapat lebih berhubungan dengan daerah lain dengan mudah.
Mengingat pentingnya peranan jembatan bagi kehidupan manusia, maka harus
ditinjau kelayakan konstruksi jembatan tersebut, dalam hubungannya dengan
klasifikasi jembatan sesuai dengan tingkat pelayanan dan kemampuannya dalam
menerima beban. Dalam kaitannya dengan keselamatan, maka perlu diperhatikan
juga tingkat keamanan dan kenyamanan dalam pemakaian jembatan tersebut. Apakah
masih layak untuk digunakan atau harus mengadakan perbaikan hingga penggantian.
Namun yang paling penting disini ialah rekayasa pada konstruksi gelagar yang
digunakan pada jembatan tersebut, yang perannya sangat penting untuk menopang
beban diatasnya. Teknologi yang sangat berkembang kali ini ialah gelagar
Berdasarkan latar belakang, maka penulis tertarik untuk melakukan penulisan
dengan judul “Analisis Gelagar Beton Prategang dengan bentang 40.60 meter pada Jembatan Cideres Majalengka”.
1.2Perumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Bagaimana mendimensi penampang balok pratekan yang memenuhi persyaratan.
2. Bagaimana mendapatkan rencana gaya pratekan.
3. Bagaimana mendapatkan tata letak tendon.
4. Bagaimana mendapatkan kapasitas momen pada balok prategang.
1.3Batasan masalah
Adapun pembatasan masalah yang perlu diperhatikan agar tulisan mencapai
sasaran yang diharapkan dengan terarah, yaitu:
1. Dalam struktur jembatan ini hanya menganalisa gelagar beton prategangnya.
2. Penyusun akan merencanakan untuk beberapa desain balok beton pratekan sesuai
dengan persyaratan.
1.4Tujuan Penulisan
Maksud dan Tujuan observasi ini adalah :
1. Menganalisis dimensi penampang balok pratekan memenuhi persyaratan dan
peraturan SNI-03-2847-2002
2. Menghitung gaya pratekan.
3. Menghitung tata letak tendon.
1.5Metode Penulisan
Untuk mencapai tujuan penyelesaian tugas akhir ini, maka perlu dilakukan
suatu langkah-langkah sebagai berikut:
1. Literatur yang bersangkutan dengan penulisan Tugas Akhir.
2. Mencari dan mengambil beberapa referensi dari sumber bacaan yang
bersangkutan dengan tugas akhir.
3. Pengambilan data yang diperoleh dari Dinas Bina Marga.
1.6Manfaat Penulisan
Manfaat dari analisis ini untuk mengetahui bagaimana mendapatkan desain yang
memenuhi persyaratan dan dapat mengetahui apakah gelagar tersebut dapat
diaplikasikan atau tidak pada jembatan.
1.8Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam laporan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah,
serta maksud dan tujuan analisis ini dilakukan, kemudian didukung dengan
metode pelaksanaan, manfaat pelaksanaan, lokasi pelaksanaan dan sistematika
penulisan.
Bab II Studi Pustaka
Bab ini membahas dasar teori yang akan digunakan untuk analisis.
Bab III Metodologi Penulisan
Berisi tentang data yang diperlukan, sumber data, dan tahapan analisis.
Bab IV Pembahasan
Berisi tetang hasil pengolahan data yang telah didapatkan.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis
BAB III
METODE PENULISAN
3.1 Jenis Penulisan
Jenis penulisan ini adalah analisis gelagar jembatan yang menggunakan
sistem beton prategang pada Jembatan Cideres, Majalengka.
3.2 Pengumpulan Data 3.2.1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan yang dimaksud adalah untuk mempermudah jalannya
suatu penelitian, analisis maupun dalam penyusunan hasil penelitian.
Tahap ini meliputi:
1. Menentukan apa yang akan dianalisis dalam gelagar beton prategang ini.
2. Menentukan kebutuhan data.
3. Studi pustaka tentang gelagar beton prategang sebagai bahan referensi dan tambahan pengetahuan.
3.2.2. Pengumpulan Data 3.2.2.1Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara observasi ke Dinas Bina
Marga Jawa Barat agar mendapatkan data yang sesuai dan diperlukan untuk
analisis gelagar jembatan.
Data-data yang diperlukan adalah sebagai berikut :
1. Denah situasi dari gelagar jembatan yang akan dianalisis.
3.2.2.2Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder yaitu dari sumber – sumber yang dianggap
berkepentingan untuk dijadikan input atau referensi untuk melengkapi data primer
3.3Pengolahan Data
Dari data-data yang telah terkumpul dilakukan analisa untuk mendapatkan
hasil yang optimal. Analisa dilakukan dengan cara:
1. Menganalisa penampang pada gelagar tersebut. Apakah penampang tersebut
sesuai dengan persyaratan atau tidak.
Data yang dipakai :
Luas Penampang : Apersegi = b x h
Asegitiga =
2
bxh
Momen Inersia : . 3 . 2
12 1
Y A h b I
Ket :
I = Momen inersia penampang (mm4)
b = lebar balok yang ditinjau (mm)
h = tinggi balok yang ditinjau (mm)
A = Luas penampang yang ditinjau (mm2)
Y = jarak titik berat balok yang ditinjau terhadap Sumbu x
Titik berat
Momen tahanan
Ya
Penentuan batas inti balok prategang / Kern :
2. Menganalisa gaya yang diperlukan untuk menahan beban yang bekerja.
Data yang dibutuhkan :
Momen total :
8 2
wL M
Perkiraan Gaya prategang :
h
Kehilangan tegangan rata-rata untuk system post tensioning adalah 20 %
Fo =
8 , 0
F
Eksentrisitas :
e1 =
akibat gaya prategang awal :
fb = (1 )
akibat gaya prategang efektif :
ft = (1 )
akibat berat sendiri balok prategang :
fb =
Kombinasi tegangan :
Keadaan awal ( Gaya prategang awal + berat sendiri balok prategang )
Akibat gaya prategang ( Gaya prategang efektif + muatan total )
Lendutan :
3. Menganalisa tata letak tendon. Data yang dibutuhkan :
4. Menganalisa kapasitas momen pada balok tersebut. Data yang dibutuhkan :
5. Menghitung tulangan pokok dan geser . Data yang dibutuhkan :
3.4Evaluasi
Hasil dari pengolahan data yang didapat kemudian dilakukan analisa yang
meliputi :
1. Dimensi gelagar yang aman dan sesuai persyaratan.
2. Mengetahui apakah hasil perencanaan dapat diaplikasikan atau tidak pada
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Dari hasil analisis diatas didapat beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Hasil dari analisis penampang pada balok prategang mendapatkan tegangan
yang masih kurang dari tegangan ijin atau tegangan yang terjadi pada balok
tersebut sehingga bisa dikatakan balok tersebut aman.
2. Hasil dari tegangan balok dan tegangan baja digunakan untuk mencari
kapasitas momen ultimit pada balok tersebut. Dan momen ultimit lebih besar
dari momen total / momen yang terjadi akibat pembebanan, sehingga balok
tersebut aman dalam menahan momen yang terjadi.
3. Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan balok tersebut dapat di
aplikasikan di lapangan.
5.2Saran
Dalam Pengolahan data harus dicermati berbagai data yang ada dan harus
diperhatikan satuan yang digunakan.
Jika dalam perhitungan desain ataupun analisis harus berdasarkan referensi
yang akurat dan disesuaikan dengan persyaratan yang ada, sehingga dalam
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standardisasi Nasional , (2004) RSNI-T-12-2004, Perencanaan Struktur Beton
untuk Jembatan, Jakarta
Budiadi, Andri. (2008) Struktur Beton Prategang, Jakarta: C.V Andi Offset.
Gilbert, R. I., dan, Mickleborough, N. C., (1990) DESIGN OF PRESTRESSED CONCRETE. Sydney: Unwin Hyman Ltd.
Nuriaman. (2010) Kajian Perancangan Gelagar Jembatan SEI Belumai Berdasarkan Pembebanan RSNI T – 02 - 2005. Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara.
Razuardi, (2012) Makalah Beton Prategang. Lhokseumawe: Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Solichin, Try Mei Fitra, (2007) Perencanaan Struktur Jembatan Beton Prategang Bentang 50 Meter. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.
Syahridjar, (2009) Beton Prategang. Bandung: Universitas Langlang Buana.
http://www.scribd.com/doc/ Perhitungan T-Girder Beton Bertulang (PCI – Girder)
Jembatan Srandakan Kulon Progo D.I. Yogyakarta (diakses pada tanggal
http://www.scribd.com/doc/ Konstruksi Beton Pratekan (diakses pada tanggal 7
Agustus 2014).
http://undip.ac.id/Evaluasi dan Penggantian Jembatan Tanggi di Ruas Jalan Salatiga –
Boyoyali Sta. 14 + 400 Km. Smg 57 + 000.pdf (diakses pada tanggal 7
Agustus 2014).
http://www.ilmusipil.com (diakses pada tanggal 7 Agustus 2014).
http://sastrasipilindonesia.wordpress.com/2011/06/20/bab-iv-beton-pratekan-beton-prategang/ (diakses pada tanggal 7 Agustus 2014).
http://azwaruddin.blogspot.com/2008/02/klasifikasi-dan-kelas-jembatan.html?m=1