• Tidak ada hasil yang ditemukan

J01162

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " J01162"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i Pelindung

John A. Titaley

Penanggung Jaw ab Daru Purnomo

Penyunting Penyelia Sri Suwartiningsih

Penyunting Pelaksana Seto Herwandito

Penyunting

John R.Lahade, Sampoerno, Elly Esra Kudubun,

Sih Nathalia, Royke Siahainenia, I na A.Hunga, Ester Krisnawati, Dewi Kartika S, Budi Widi A, Pamerdi Giri Wiloso

Penyunting Tamu Nico Schulte Nordholt

Sekretaris Yosua Dhepy Djari

Penerbit

FAKULTAS I LMU SOSI AL DAN KOMUNI KASI UNI VERSI TAS KRI STEN SATYA WACANA

Jl. Diponegoro 52 – 60 Salatiga 50711 Telp. ( 0298) 321212, ext.339

Fax ( 0298) 321433

(3)

ii

Cakr awala

Jur nal Penelitian Sosial

Jour nal of Social Resear ch

Vol. III No. 1 Juni 2014

DAFTAR ISI

PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN AXE BIDADARI INDONESIA SERTA FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Car olina, Ester Kr isnaw ati ... 1-30

COKELAT DAN PEREMPUAN ( Analisa Wacana Kritis Sara Mills pada Iklan Televisi Tim-Tam dan Tango Cr uch Cake)

Jojor Hanna Ruth Simanjuntak, Dew i Kar tikasar i ... 31-50

ANALISIS PESAN STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN COOLANT DALAM MEMBENTUK POSI TI ONI NG

Malta Chr istina Pr asetya, Sampoer no ... 51-74

MAKNA RITUAL DALAM ALIRAN MUSIK BAND SI RAMANDALEM LEGION

( Studi Komunitas Blackmetal di Kabupaten Boyolali)

Endar w ati Kristiyani, Sr i Suw artiningsih ... 75-100

KEKUATAN MODAL DAN PERILAKU KEKERASAN NEGARA PADA MASA ORDE BARU DAN PASCA ORDE BARU: STUDI KASUS FREEPORT

Adr ianus Bintang Hanto Nugr oho, Er ic Hiar iej ... 101-136

RESPON INDONESIA TERHADAP ACFTA: PRO KONTRA WACANA RENEGOSIASI

Elisabeth Kar tikasar i, Rir in Tr i Nur hayati ... 137-276

EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

( Suatu Analisis Dalam Perspektif Pember dayaan Masyarakat)

Cor nelius Her dita Aries Per mana, Dar u Pur nomo ... 177-199

(4)

iii EDITORIAL

Sekitar tahun 1970-an hingga tahun 1980-an, ketika Lembaga Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial (LPIS) Univer sitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, sedang ber ada pada puncak dinamika kegiatannya, sebagai sebuah lembaga r iset, khususnya r iset ilmu-ilmu sosial, hasil-hasil penelitian empir ik lapangan di bidang ilmu sosial diter bitkan melalui majalah ilmiah yang diber i nama ‘Cakr awala’. Saat itu ‘Cakr awala’ mer upakan salah satu jur nal ilmi ah ter kenal yang dalam Bahasa Indonesia menjadi acuan par a peneliti baik dar i dalam neger i maupun luar neger i tentang per masalahan sosial. Namun, ketika Lembaga ter sebut "dikembangkan" menjadi LPU (Lembaga Penelitian Univer sitas maka skopa penelitiannya juga ber kembang dengan cakupan yang sangat luas. Oleh sebab itu maka ber hentilah pener bitan ‘Cakr awala’ sebagai media penyebar luasan kar ya-kar ya penelitian sosial.

Pada Tahun 2000, UKSW mendir ikan sebuah fakultas bar u, yang diber i nama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poli tik dengan pr ogr am studi (pr odi) Sosiologi, kemudian pada tahun 2004 ber kembang pr ogr am studi bar u yaitu pr odi Ilmu Komunikasi, dan pada tahun 2013 lahir pr ogr am studi bar u yaitu Pr ogr am Studi Hubungan Internasional. Pada tahun 2008 nama FISIPOL diubah menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (FISKOM). Dalam r angka melanjutkan tr adisi pener bitan ilmiah dalam bidang ilmu-ilmu sosial yang sudah menjadi bagian dar i tr adisi kegiatan ilmiah di kampus UKSW, ser ta menyadar i per lunya mengir ingi per kembangan Ilmu-Ilmu Sosial di dunia ilmiah khususnya, maka jur nal ‘Cakr awala’ dir asa per lu untuk dibangkitkan kembali sebagai sebuah media diseminasi hasil-hasil r iset ilmu-ilmu sosial. Oleh sebab itulah maka Cakr awala yang sedang anda baca mer upakan Jur nal yang mew adahi penelitian (r iset) Ilmu-Ilmu Sosial.

Tulisan yang akan membahani ‘Cakr awala’ t er bitan ini ber sumber pada enam tulisan, dengan w ar na yang lebih ber agam namun masih dalam lingkup kajian ilmu-ilmu sosial. Keenam tulisan ter sebut terdir i dar i, tiga tulisan yang ber kaitan dengan per soalan-per soalan komunikasi manusia yang semakin menekankan pada bentuk-bentuk komunikasinya; Satu tulisan ber kaitan dengan per soalan sosial-budaya; dan dua tulisan lainnya ber kaitan dengan per soalan konflik dan hubungan antar Negar a. Selamat membaca!

Salatiga, 19 Juni 2014

(5)

51 decided to w ithdr aw fr om the isotonic mar ket. Realizing the mar ket of isotonic dr ink has alr eady been competitive and full of mar ket leader , Coolant chose to cr eate new sub categor y; positions as “body cooling dr ink”. To intr oduce the positioning to the mar ket place and audience, Coolant r ecr uited a w ell-know n adver tising agency in Indonesia, Dw i Sapta IMC since 2011. To play the mar keting communication str ategy, Coolant and Dw i Sapta IMC have r un some campaign str ategies such as adver tising, br and activation, dir ect selling, and social media activation that led to intr oduce it’s positioning to public. Based on the pr e-r esear ch, ther e w as tendency in w hich consumer s haven’t know n Coolant as body cooling dr ink yet. This r esear ch is about the mar keting communication str ategy w hile the analysis unit is the message content in television adver tisement and social media act ivation as these tw o ar e the mar keting communication str ategy that r eaches w hole tar get of audience and mar ket of Coolant in Indonesia. The r esult show s Coolant is alr eady r epr esenting it’s positioning as the body cooling dr ink by television commer cial and social media activation. Coolant use photogenes, tr ick effect, pose, and texts that build audience know ledge about Coolant’s positioning. Though indeed the messages w hich have deliver ed thr ough the communication str ategy couldn’t build w ell-know n image of positioning as consumer thought about Coolant yet . Ther e must also some other factor s besides mar keting communication str ategy t hat contr ibut e to consumer under standing about one’s pr oduct .

Keywords : Coolant, Mar keting Communication Str ategy, positioning, message.

1

Sarjana Ilmu Komunikasi, FISKOM-UKSW, Salatiga

2

(6)

52 1. PENDAHULUAN

Pada bulan Mei 2011, Enesis Gr oup suatu per usahaan yang

ber ger ak dalam bidang bever ages and house hold meluncur kan satu

mer ek pr oduk minuman Isotonic yang hadir di pasar an dengan mer ek

Coolant. Menur ut data Nielsen, dalam 3 tahun ter akhir peminum RTD

(r eady t o dr ik) spor t dr ink – yang di dalamnya ter masuk minuman

isotonic mengalami peningkatan yang signifikan. Sebagai pendatang

bar u sekaligus challenger di kategor i Isotonic, Coolant mau tidak mau

har us menghadapi ber bagai tantangan, salah satunya menghadapi

ber bagai mer ek yang sudah lama ber ger ak di pasar an. Tabel 1.1

mer upakan data Top Br and Index mer ek minuman Isotonic pada tahun

2010-2012 :

Tabel 1

Top Br and Index Minuman Isotonic tahun 2010 – 2012

Minuman Isotonic

MEREK TBI

2010

TBI 2011

TBI 2012

KETERANGAN

Pocar i Sw eat

59,4 % 48,8 % 50,1 % TOP

Mizone 32,4 % 42,7 % 41,7 % TOP

Vitazone 4,5 % 4,8 % 3,6 %

Sumber : ht t p:/ / www .t opbr and-awar d.com/

Sebagai pemain bar u dalam suatu pasar per saingan yang sudah

sesak, Coolant mengambil langkah untuk keluar dar i sesaknya

per saingan dalam kategor i minuman isotonic dengan membuat

sub-kategor i bar u di pasar minuman kesehatan, yakni body cooling dr ink -

(7)

53

demikian, Coolant tidak ber hadapan dengan Pocar isw eat, Mizone,

Vitazone, Aquar ius, Pow er ade Isotonic, dll. Dalam hal ini, Coolant

mengadopsi blue ocean st r at egy (str ategi samudr a bir u). Str ategi

samudr a bir u menantang per usahaan untuk keluar dar i samudr a

mer ah (r ed oceans) yang penuh per saingan berdar ah, dengan car a

menciptakan r uang pasar yang belum ada pesaingnya, sehingga kata

‘‘kompetisi“ pun menjadi tidak r elevan. (Maulana 2009 : 64).

Setelah keluar dar i sesaknya pasar minuman Isotonic, Coolant

melakukan edukasi untuk memper kenalkan posit ioning Coolant sebagai

body cooling dr ink melalui ser angkaian kegiatan komunikasi

pemasar an ter hadap konsumen.

Untuk menyampaikan pesannya Coolant melalui Dw i Sapta IMC

memanfaatkan ber agam str ategi komunikasi pemasar an yang

diaplikasikan dalam ber bagai channel untuk mengedukasi masyar akat

mengenai sub-kategor i minuman bar u “Body Cooling Dr ink“ ter sebut.

Mulai dar i kegiatan above t he line seper ti dengan penayangan TVC dan

juga kegiatan sponsor ship bagi beber apa acar a t elevisi yang sesuai

dengan tar get audiens Coolant. Untuk kegiatan bellow t he line Coolant

ber sama Dw i Sapta IMC membuat ser angkaian kegiatan br and

act ivat ion dengan tema Sepeda Ria Indosiar (2011-2013) di enam kota yaitu Solo, Malang, Palembang, Yogyakar ta, Bandung, dan Jakar ta dan

Minggu Cer ia MNC (2013). Coolant juga melakukan kegiatan sampling

dengan membuka boot h Coolant untuk membuat konsumen langsung

mencoba Coolant. Selain itu Coolant juga memanfaatkan kegiatan di

media sosial melalui kegiatan di Facebook dan Tw itter untuk

memper kenalkan posit ioning-nya kepada konsumennya.

Menur ut Maya C. Watono – Managing Dir ector Dw i Sapta Gr oup

(Majalah SWA, Mar et 2013), melalui seder et kegiatan str ategi

(8)

54

dalam penjualan di akhir tahun 2012, yakni lebih dar i 200%. Namun,

apakah peningkatan penjualan Coolant ber banding lur us dengan

keber hasilan dalam mengedukasi konsumen mengenai posit ioning

Coolant? Untuk melihat seber apa masyar akat mengenal posit ioning

Coolant, penulis melakukan kegiatan pr a penelitian yang hasilnya 12

dar i 17 r esponden yang penulis w aw ancar ai masih mengenal Coolant

sebagai minuman isotonic dan bukan minuman anti ger ah.

Melihat jaw aban r esponden ter sebut penulis melihat bahw a

ada kencender ungan sebagian besar r esponden belummenangkap

pesan yang disampaikan Coolant melalui str ategi komunikasinya,

sehingga konsumen belum mengenal Coolant sebagai body cooling

dr ink. Hal ini juga menggambar kan bahw a ada kecender ungan tidak semua pesan iklan yang disampaikan melalui kegiatan komunikasi

yang dilakukan dalam memper kenalkan suatu pr oduk bar u bisa

diter ima dengan benar oleh konsumen.

Ber dasar kan ur aian yang telah dikemukakan pada latar

belakang diatas, maka dapat dir umuskan per masalahan, yaitu

bagaimana pesan yang disampaikan melalui str ategi komunikasi

pemasar an Coolant dalam membentuk posit ioning sebagai “body

cooling dr ink”? Sedangkan tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk menggambar kanpesan yang disampaikan melalui str ategi

komunikasi pemasar an Coolant dalam membentuk posit ioning sebagai

body cooling dr ink”.

Dalam penelitian ini masalah yang akan dibahas mengenai

pesan dalam str ategi komunikasi pemasar an Coolant yang membentuk

posit ioning. Sehubungan dengan ini dilakukan pembatasan seper ti : str ategi komunikasi dalam penelitian ini adalah bentuk-bentuk upaya

komunikasi pemasar an Coolant baik melalui Above The Line maupun

(9)

55

2011-2012 dan objek dalam penelitian ini adalah pesan posit ioning

Coolant yang disampaikan melalui media iklan televisi dan social media

act ivat ion selama per iode 2011-2012.

2. KAJIAN TEORI 2.1 Daya Tarik Pesan Iklan

Mulyana (2000) dalam Setyaw an (2012:11) menyatakan bahw a

pesan mer upakan seper angkat symbol ver bal dan/ atau nonver bal yang

mew akili per asaan, nilai, gagasan atau maksud sumber . Pesan memiliki

tiga komponen yaitu makna, simbol yang digunakan untuk

menyampaikan makna, dan bentuk aau or ganisasi pesan. Pesan-pesan

yang disampaikan ini mengandung infor masi yang hendak disampaikan

oleh pengir im pesan (pengiklan) pada pener imanya (konsumen).

Dalam per iklanan, pr odusen har us dapat menyuguhkan pesan

sedemikian hingga dapat menar ik konsumen. Dengan

mengkomunikasikan pesan dengan car a yang menar ik, pener ima pesan

akan lebih mudah mengingat mengenai infor masi yang ter kandung di

dalamnya.

Sustina (2003) dalam Setyaw an (2012:13) menyebutkan bahw a

untuk menumbuhkan daya tar ik bagi audiens sasar an iklan har us

mampu menampilkan pesan iklan yang mampu membujuk, mampu

membangkitkan dan memper tahankan ingatan konsumen akan pr oduk

yang ditaw ar kan. Daya tar ik iklan sangat penting kar ena akan

meningkatkan keber hasilan komunikasi dengan audiens. Daya tar ik

iklan sendir i dibadi menjadi dua, yaotu daya tar ik pesan iklan r asional

dibagi menjadi empat tipe penampilan iklan, yaitu factual, slice of life,

demonstr asi, dan iklan per bandingan. Sedangkan daya tar ik iklan yang

ber dasar kan per asaan dan emosi mengandung unsur -unsur seper ti

(10)

56 2.2 Strategi Komunikasi Pemasaran

Str ategi komunikasi pemasar anber tujuan untuk mencapai

tahap per ubahan penegtahuan. Dalam per ubahan ini, konsumen

mengetahui keber adaan sebuah pr oduk, untuk apa pr oduk itu

diciptakan, dan ditujukan untuk siapa. yakni seper ti yang ter kandung

dalam unsur -unsur pr omot ion mixber ikut ini : (1) Per sonal Selling

adalah komunikasi dua ar ah dimana seor ang penjual

menginfor masikan, mendidik, dan melakukan per suasi kepada calon

pembeli untuk membeli pr oduk atau jasa per usahaan. (2) Adver t ising

atau per iklanan mer upakan suatu bentuk dar i pr esentasi non-per sonal

dan pr omosi dar i suatu ide, bar ang atau jasa yang tidak gr atis

(ber bayar ), dilakukan oleh sponsor (per usahaan) yang ter identifikasi

dan disebar kan melalui media massa. (3) Sales Pr omot ion ter dir i dar i

semua kegiatan pemasar an yang mencoba mer angsang ter jadinyaaksi

pembelian suatu pr oduk yang cepat atau ter jadinya pembeli an dalam

w aktu yang singkat. (4) Events/ Sponsor ship atau kegiatan mar keting

adalah situasi yang signifikan atau per istiw a pr omosional yang

mempunyai fokus utama untuk menangkap per hatian dan melibatkan

konsumen dalam event ter sebut. Sponsor ship adalah dukungan finansial

kepada suatu or ganisasi, or ang, atau aktivitas yang diper tukar kan

dengan publisitas mer ek dan suatu hubungan. (5) Public r elat ion dalam

konsepsi komunikasi pemasar an ter padu melakukan peker jaan yang

sangat luas ter masuk ber tugas me-manage cor por at e br and dan

menjaga r eputasinya. (6) Publicit y atau publisitas menggambar kan

komunikasi massa, namun per usahaan sponsor tidak mengeluar kan

biaya untuk w aktu dan r uang ber iklan.

2.3 Positioning

Istilah posit ioning per tama kali dipopuler kan oleh Al Ries dan

(11)

57

pendekatan bar u ter hadap komunikasi yang difokuskan ter hadap

pikir an calon konsumen. Mer ek pada umumnya diciptakan dan

diasosiasikan dengan nama kebutuhan ter tentu, biasanya dengan gaya

hidup, kelas sosial, kedudukan pr ofesional, penggunaan pr oduk atau

kepentingan penyalur . Asosiasi-asosiasi ter sebut diciptakan untuk

membentuk citr a atau posisi. Posisi mer upakan langkah penting untuk

mer ebut per hatian pasar (Al Ries 2001 ; xv).

Menur ut Al r ies (2002:8) saat ini r ibuan pesan iklan ber saing

untuk masuk ke dalam pikir an calon pelanggan. Di tengah masyar akat

yang sudah kebanjir an infor masi saat ini, konsumen dipaksa mener ima

infor masi yang diluar batas kemampuannya untuk menyimpan dan

mengingatnya (Khasali 1992 : 157), sehingga, tujuan pokok posit ioning

adalah untuk menempatkan atau memposisikan pr oduk di pasar .

Dengan demikian pr oduk ter sebut ter pisah atau ber beda dengan

mer ek-mer ek yang ber saing.

Ber ikut mer upakan car a untuk melakukan posit ioning menur ut

Acker dalam Khasali (1992:159) : (1) Penonjolan Kar akter istik Pr oduk.

Kar akter istik pr oduk dapat dibagi menur ut kr iter ia : Kar akter istik Fisik

yaitu meliputi sifat -sifat fisik suatu pr oduk, seper ti suhu, w ar na

ketebalan, kehalusan, jar ak, har ga, kekuatan, ber at, dan sejenisnya ;

Kr akater istik Fisik Semu yaitu meliputi sifat yang ber talian dengan

r asa, seler a, simbol, dan sejenisnya ; Keuntungan Konsumen yaitu

keuntungan yang mengacu pada keuntungan yang dapat dinikmati oleh

calon pembeli, misal : tidak ber lemak, mudah dihidangkan, dan

sejenisnya. (2) Penonjolan Har ga dan Mutu. Dalam konsep posit ioning,

pr oduk yang har ganya tinggi per lu diimbangi dengan r iset dan

pengembangan untuk meningkatkan mutu. (3) Penonjolan

Penggunanya. Car a lain untuk mengkomunikasikan citr a adalah dengan

mengkaitkan pr oduk dengan penggunanya yang membuat citr a pr oduk

(12)

58

(4) Posisi Menur ut Pemakainya. Car a ini dilakukan untuk menciptakan

citr a seakan-akan si model adalah pemakai yang pas dan cocok

sehingga calon pembeli diajak membayangkan suatu kelas dengan

model ter sebut. (5) Posit ioning Menur ut Kelas Pr oduk. Posit ioning

menur ut kelas pr oduk biasanya dilakukan oleh pr oduk “ter jepit“

dengan car a melakukan keputusan posit ioning yang kr itis dengan

mengkaitkan kelas pr oduk yang ber sangkutan. (6) Posit ioning dengan

Menggunakan Simbol-simbol Budaya. Banyak pengiklan menggunakan

simbol-simnol budaya untuk menciptakan citr a yang ber beda di mata

calon-calon konsumen ter hadap pr oduk pesaing. (7) Posit ioning

Langsung Ter hadap Pesaing. Dalam kebanyakan str ategi posit ioning,

ker angka acuan yang digunakan adalah kedudukan pr odusen ter hadap

pesaingnya.

2.4 Semiologi dan Mitologi Roland Barthes

Gagasan Bar thes ini dikenal dengan “or der of significat ion”,

mencakup denotasi (makna sebenar nya sesuai kamus) dan konotasi

(makna ganda yang lahir dar i pengalaman kultur al dan per sonal). Salah

satu ar ea semiologi penting yang ditekuni Bar thes dalam studinya

tentang tanda adalah per an pembaca (t he r eader). Konotasi, w alaupun

mer upakan sifat asli tanda, membutuhkan keakt ifan pembaca agar

dapat ber fungsi. Bar thes secar a panjang lebar mengulas apa yang

ser ing disebut sebagai sistem pemaknaan tat ar an ke-dua, yang

dibangun di atas sistem lain yang telah ada sebelumnya. Sistem ke-dua

ini oleh Bar thes disebut dengan konotatif, yang di dalam myt hologies

-nya secar a tegas ia bedakan dar i denotatif atau sistem pemaknaan

tatar an per tama. Konotasi sebagai makna kedua dar i tanda dapat juga

ditampilkan melalui teknik-teknik visual. Dalam video maupun gambar

ter kandung level pr oduksi yang ber beda (Fr aming, lay out , t echnical

(13)

59

Bar thes (2010:6) menyusun tahap-tahap konotasi. Agar dipahami

dengan jelas, tiga tahap per tama (t r ick effect , pose and object) har us

dibedakan dengan tiga tahap ter akhir (phot ogenia, aest het isicm dan

sint ax). Tahap ini sudah ser ing didengar dan tidak dijelaskan dengan

detail, tetapi hanya diposisikan secar a str uktur al.

Kerangka Pikir Penelitian

3. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan jenis

penelitian deskr iptif dengan analisis semiotika Bar thesian. Penelitian

deksr iptif kualitatif ditujukan untuk menggali infor masi tentang

ber bagai kondisi di lapangan yang ber sifat tanggapan dan pandangan ter hadap pelaksanaan ser ta kondisi pengenalan posit ioning Coolant

kepada masyar akat. Analisis semiotika (ter utama model Bar thesian)

diter apkan pada tanda-tanda simbol yang disampaikan melalui iklan

Positioning Coolant

Strategi Komunikasi

TVC Social media

activation

Pesan

Makna Denotasi

(14)

60

televisi dan juga aktivitas di media sosial yang membangun pengenalan

positioing Coolant kepada masyar akat. Tanda-tanda itu mengandung

suatu inter pr etasi ar ti-ar ti ter tentu yang ber sifat subyektif-obyektif

bagi khalayak.

Pada penelitian ini, data dikumpulkan melalui w aw ancar a

dengan pihak Dw i Sapta IMC dan juga melalui obser vasi atau

pengamatan secar a menyelur uh pada obyek penelitian yaitu iklan

televisi dar i Coolant dan kegiatan di sosial media selama per iode

2011-2012. Melalui pengamatan ter sebut peneliti mengidentifikasi sejumlah

gambar dan suar a yang ter dapat pada shot dan scene yang didalamnya

ter dapat unsur tanda yang mengambar kan penggambar an posit ioning

Coolant. Setelah itu pemaknaannya akan melalui pr oses interpr etasi

sesuai dengan tanda-tanda yang ditunjukkan dengan menggunakan

analisis semiotika Bhar tesian.

Dalam menganalisa data di sini, penulis mener apkan metode

milik Roland Bar thes yang memfokuskan tanda pada per an audience.

Teknik pemer iksaan keabsahan data yang akan digunakan pada

penelitian ini adalah Tr iangulasi : (1) Kegiatan tr iangulasi akan

dilakukan melalui tr iangulasi sumber yang ber ar ti membandingkan

dan memer iksa kembali der ajat keper cayaan suatu infor masi yang

diper oleh melalui w aktu dan alat yang ber beda dalam penelitian

kualitatif (Patton dalam Moleong, 2007 :330). Peneliti akan

membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil w aw ancar a

dan membandingkan apa yang dikatakan di depan umum dengan apa

yang dilakukan secar a pr ibadi. (2) Pemer iksaan sejaw at melalui

diskusi. Teknik ini dilakukan dengan car a mengekspos hasil sementar a

atau hasil akhir yang diper oleh dalam bentuk diskusi dengan r

ekan-r ekan sejaw at (Moleong, 2007:332)

(15)

61

Coolant mer upakan salah satu pr oduk dar i Enesis Gr oup yang

adalah per usahaan yang ber ger ak dalam industr i bever age dan house

hold yang diluncur kan pada Mei 2011 dengan jangkauan distr ibusi ke

selur uh Indonesia. Coolant hadir di pasar an dalam kategor i healt h

dr ink-r eady t o dr ink-isot onic dr ink. Sesuai dengan kategor inya Coolant

adalah minuman pendingin tubuh yang dibuat dar i sar i

tumbuh-tumbuhan (ekstr ak bunga kr isan dan ekstr ak bengkoang) dipadukan

dengan air pegunungan yang member i r asa segar , enteng, adem dan

cepat menghilangkan haus. Ber ikut mer upakan manfaat dar i Coolant :

1. Cooling & Hidr ation dengan car a:

- Mendinginkan tubuh yang ger ah dengan ekstr ak her bal

(Kr isantemum & Bengkuang).

- Mengganti elektr olit yang hilang ber sama ker ingat.

2. Refr esh: Menyejukkan suhu tubuh lebih lama

Sesuai dengan manfaat dar i pr oduknya, ber ikut ber upakan

segmentasidan t ar get ing dar i Coolant :

Tabel 2

Segmentasi dan Tar geting Coolant

Segmentasi

/ Tar get ing

pr ia dan w anita

usia 20-44

SES : A-B-C

Mahasisw a, Kar yaw an, Pengusaha

Aktif dan ser ing ber aktivitas di luar r uang

Sumber : Dw i Sapta IMC

Setelah penetapan segmentasi, tar geting, positioning dan

baur an pemasar an yang peneliti mengerti ber dasar kan data yang

(16)

62

str ategi komunikasi pemasar an guna mencapai tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya. Ber ikut mer upakan bentuk komunikasi

pemasar an yang dilakukan oleh Coolant :

Tabel 3

Bentuk-bentuk

Komunikasi Pemasar an Coolant

Bentuk Komunikasi

Pemasaran

Jenis Kegiatan yang terlaksana

Periklanan  TVC Coolant ver si sepeda (2011)  TVC Coolant ver si motor (2011)  TVC Coolant ver si bis (2011)

 TVC Coolant ver si body cooling (2012)  TVC Coolant ver si Coolant filler (2012)  TVC Coolant ver si ar t festival (2012)  TVC Coolant ver si musim hujan (2013)

Br and activation

dan Sponsor ship

 SCTV : sponsor utama di pr ogr am

sinetr on pada r amadhan Par a Pencar i

Tuhan (PPT) + kuis disiar kan pada

acar a sahur , Hip hip hur a, dan SCTV

music awar d.

 RCTI : master chef, sepak bola

 Global TV : Big Movie (tayangan acar a

film box office dunia)

 Metr o TV dan TV One : headline news

 Indosiar : ikut dalam acar a sepeda r ia,

(17)

63 Dir ect selling  Membuka boot h Coolant baik di pusat

per belanjaan juga pada saat kegiatan

fun bike dengan menggunakan Sales

Pr omot ion yang ber tugas menaw ar kan

pr oduk Coolant kepada pengunjung.

Social Media

Activation

 Kuis-kuis ber hadiah dan per omosi

kegiatan fun bike melalui soci al media

Facebook dan Tw itter .

Sumber : Dw i Sapta IMC

5. PEMBAHASAN

5.1 Intepretasi Pesan Iklan Televisi Coolant periode 2011-2012 Gambar 1

Salah satu cuplikan TVC Coolant

Ver si “Sepeda” 30’ (2011)

(18)

64

Sumber : Dw i Sapta IMC

Setelah dilakukan pendeskr ipsian dan pembahasan mengenai

makna denotatf dan konotatif pada semua iklan televisi (TVC) Coolant

per iode 2011-2012, maka bisa kita lihat adanya dua penekanan fokus

yang ber beda antar a iklan televisi (TVC) pada per iode 2011 dan

per iode 2012. Untuk iklan televisi (TVC) per iode 2011, Coolant melalui

Dw i Sapta IMC lebih menekankan kepada pengenalan mer ek dan

pr oduk kepada t ar get audiens-nya. Seper ti yang telah dijelaskan

sebelumnya, t ar get audiens Coolant sendiri sama dengan t ar get

(19)

65 buying power konsumen ter hadap pr oduk Coolant adalah dir i mer eka

sendiri sehingga dalam iklan televisinya Coolant mengangkat situasi

dan keadaan yang sesuai dengan apa yang t ar get mar ket-nya alami

dalam kehidupan nyata.

Status ekonomi A digambar kan dengan seor ang pemuda yang

asik menikmati hobinya dengan ber petualang dengan sepeda, status

ekonomi sosial B digambar kan dengan seor ang pemuda yang

keger ahan ditengah jalan r aya dengan mengendar ai sepeda motor , dan

status ekonomi sosial C digambar kan dengan seor ang pemuda yang

tengah keger ahan diantar a padatnya penumpang dalam bis yang

ter jebak macet.

Dar i ketiga iklan televisinya semua menggambar kan situasi

ger ah dan panas dan Coolant hadir sebagai solusi ger ah yang bisa

dilihat dengan ser ingnya penekannan kepada kata-kata “ger ah” dan

“panas” yang didukung dengan pose dar i talent ser ta teknik

pencahayaan yang kemer ah-mer ahan untuk menggambar kan situasi

panas dan pencahayaan kebir u-bir uan untuk menggambar kan

kesejukan setelah menikmati Coolant.

Untuk iklan televisi (TVC) per iode 2012, Coolant melalui Dw i

Sapta IMC tidak lagi melakukan penekanan pada pengenalan mer ek

seper ti dengan menggunakan teks ”t er obosan bar u”, namun untuk

per iode ini Coolant dalan TVC-nya lebih condong melakukan edukasi

kepada tar get audiensnya mengenai apa itu produk Coolant dan

manfaatnya. Dalam TVC-nya juga, Coolant melakukan penekanan

kealamiahan pr oduknya untuk menar ik minat masyar akat yang sudah

mulai peduli dengan kesehatan dan segala pr oduk yang ber bau alami.

Untuk dua iklan televisi pada per iode ini yaitu pada ver si

Coolant Filler” dan juga “Ar t Fest ival”, Coolant menggunakan str ategi

bukti kesaksian (iklan testimonial) dalam mengeksekusi pesan

(20)

66

per ubahan t agline, yang sebelumnya adalah “Saat ger ah dan panas”

untuk per iode 2011 menjadi “Coolant, Badan Sejuk Aktivitas Lancar ”.

Kedua t agline ini sama-sama mempekr uat posit ioning Coolant yang

adalah minuman yang cocok dikonsumsi saat gerah dan saat panas,

kar ena Coolant sendir i hadir sebagai solusi ger ah yang digambar kan

melalui iklan-iklannya.

Meskipun terdapat per bedaan fokus pada iklan televisi (TVC)

Coolant baik untuk per iode 2011 maupun 2012, keenam (6) iklan

televisi Coolant ter sebut sama-sama konsisten dalam menggunakan

str ategi pr oposisi penjualan unik dalam memper kenalkan pr oduknya

kepada t ar get audiens-nya. Dengan str ategi pr oposisi penjualan unik ini

dalam iklan-iklannya Coolant melalui Dw i Sapta IMC ber or ientasi pada

keunggulan dan kelebihan pr oduk yang tidak dimiliki oleh pesaingnya.

Dalam hal ini, iklan Coolant melalui Dw i Sapta IMC banyak melakukan

penekanan kepada situasi ger ah dan panas dan Coolant hadir sebagai

solusi ger ah. Hal ini ber tujuan untuk membedakan Coolant dar i

pesaingnya dalam pasar isotonic yang ter us ber main dalam menjual

“ion” dalam iklan-iklannya. Stategi pr oposisi penjualan unik ini

sekaligus ber tujuan untuk membentuk posit ioning Coolant dalam

benak masyar akat, bahw a Coolant adalah minuman untuk solusi ger ah

dan bukan penambah cair an tubuh yang hilang.

Selain dar i penggunaan str ategi pr oposisi penjualan unik,

dalam menyampaikan pesannya, Coolant juga menggunakan daya tar ik

r asional untuk membangkitkan kepentingan dir i audiens yang

menunjukkan bahw a pr oduk Coolant akan menghasilkan manfaat

seper ti yang dikatakan dalam iklan-iklannya. Daya tar ik r asional ini

bisa sangat ter lihat dalam setiap iklan televisi Coolant, yang secar a

langsung menunjukkan kesegar an yang diber ikan oleh Coolant dan

juga pengggunaan bentuk iklan testimonial yang menguatkan audiens

(21)

67

Keenam (6) iklan televisi Coolant selama per iode 2011-2012 ini

juga sama-sama membangun mitos yang tujuannya untuk memper kuat

posit ioning dar i Coolant sendir i, yaitu mitos penggunaan Coolant dan

t ar get mar ket Coolant. Mitos penggunaan Coolant menekankan

posit ioning Coolant sebagai minuman anti ger ah yang cocok

dikonsumsi saat panas seper ti pada siang har i, sedangkan mitos t ar get

mar ket Coolant menekankan posit ioning Coolant untuk menghilangkan ger ah tubuh yang menghambat aktivitas par a konsumen Coolant yang

aktif dan pr oduktif.

5.2 Intepretasi Pesan Iklan Coolant melalui Social Media Activation

Setelah semua unsur -unsur dalam kegiatan Coolant melalui

aktivitas di media sosial dipilah-pilahdan setelah dilakukan

pembahasan mengenai makna denotatif dan konotatif pada setiap

unsur dar i fitur -fitur yang terdapat dalam Facebook, maka bisa kita

lihat bahw a Coolant menggunakan fitur -fitur yang ter dapat dalam

Facebook untuk memungkinkan dir inya ter us ber komunikasi dengan

konsumennya dan menanamkan posit ioning-nya kepada audiens. Dar i

foto pr ofil dan juga cover halaman bias dilihat bahw a dominasi w ar na

bir u dan visualisasi es batu yang diper kuat dengan adanya tampilan

kemasan Coolant dan juga mer ek Coolant menjadi ucapan selamat

dating dalam halaman Facebook sekaligus ucapan selamat datang ke

dalam kesejukan Coolant, kar ena semua kegiatan yang terdapat dalam

akun Facebook Coolant menggambar kan bagaimana kesejukan Coolant

dapat menyegar kan har i-har i konsumennya seper ti yang dilakukan

dalam status updat e, kegiatan kuis dan kontes, dan juga postingan foto

kegiatan Coolant.

(22)

68

Dar i penjabar an mengenai makna pesan iklan Coolant baik

melalui media iklan televisi dan social media act ivat ion, ber ikut

mer upakan str ategi yang digunakan oleh Coolant dilihat dar i 7 (tujuh)

str ategi posit ioning menur ut David A. Acker (Kasali 1992 ; 160) :

1. Penonjolan Kar akter istik Pr oduk

Penonjolan kar akter istik fisik pr oduk sangat

ditampilkan dalam iklan televisi Coolant baik untuk per iode

2011 maupun per iode 2012 dan juga dalam kali mat-kalimat

yang digunakan dalam social media act ivat ion. Dalam setiap

iklannya, setiap scene menampilkan fisik pr oduk dengan detail,

meliputi sifat -sifat fisik suatu pr oduk seper ti tampilan kemasan

Coolant yang sangat jelas divisualisasikan dalam iklan ser ta

komposisi yang ter dapat dalam Coolant yang ber beda dengan

minuman jenis ser upa yang ada di pasar an. Hal ter sebut

ber pengar uh pada posit ioning Coolant bahw a Coolant adalah

minuman per eda panas dan ger ah (body cooling dr ink) dan

bukan isotonic drink seper ti yang sudah dibangun par a

pesaingnya sebelumnya.

Kar akter istik fisik semu yang diper lihatkan Coolant

dalam iklan televisinya ber upa adegan par a talent yang

mengekspr esikan kesegar an alam yang dir asakan setelah

mengkonsumsi Coolant. Hal ter sebut menunjukkan bahw a

Coolant mer upakan pilihan yang tepat untuk dikonsumsi saat

tubuh mer asa keger ahan. Jadi penonjolan kar akt er istik fisik

semu dalam setiap iklan televisi Coolant sangat ditonjolkan.

2. Penonjolan Har ga dan Mutu

Dalam iklan televisi dan dalam social media act ivat ion

Coolant nampaknya Coolant tidak menonjolkan har ga secar a

(23)

69 media act ivat ion menonjolkan mutunya yaitu kesegar an yang

akan didapat ketika seseor ang mengkonsumsi Coolant.

3. Penonjolan Penggunannya

Car a lain untuk mengkomunikasikan citr a suatu produk

adalah dengan mengaitkan pr oduk dengan penggunanya. Hal

ini ber bicar a dengan segmentasi Coolant yaitu pria dan w anita

usia 20-44 tahun yang aktif, pr oduktif, dan ser ing ber aktivitas

dalam keadaan panas dengan SES A-C yang disimbolkan dengan

talent-talent yang ter dapat dalam setiap iklan televisinya yang

mew akili semua konsumen dar i Coolant. Hal ini juga ter lihat

dar i konsumen yang mengikuti kuis dan kontes yang

diselenggar akan oleh Coolant yang umumnya adalah anak

muda.

4. Posisi Menur ut Pemakaianya

Car a ini dilakukan untuk menciptakan citr a

seakan-akan si model adalah pemakai yang pas dan cocok sehingga

calon pembeli diajak membayangkan suatu kelas dengan model

ter sebut. Dalam hal ini penggunaan setiap talent menjadi

standar kelas dar i t ar get mar ket Coolant. Kelas yang dimaksud

meliputi seler a, tingkat pendidikan, dan gaya hidup. Dar i sana

kemudian konsumen diajak untuk menciptakan batasan kepada

siapa pr oduk Coolant itu ditujukan.

5. Posit ioning Menur ut Kelas Pr oduk

Posit ioning menur ut kelas pr oduk biasanya dilakukan oleh pr oduk “ter jepit” dengan car a melakukan keputusan

(24)

70

televisinya memposisikan dir inya sebagai minuman yang

menjadi solusi panas bukan sebagai minuman ber ion, kar ena

dalam semua iklan televisi dan aktivitas yang dilakukan dalam

media sosial, Coolant ter us menonjolkan keunggulan dan fungsi

dar i pr oduknya yaitu minuman untuk solusi ger ah dan bukan

minuman penambah ion dalam tubuh.

6. Posit ioning dengan Menggunakan Simbol-simbol Budaya

Banyak pengiklan menggunakan simbol-simbol budaya

untuk menciptakan citr a yang ber beda di mata calon-calon

pembeli ter hadap pr oduk pesaing, simbol yang digunakan oleh

Coolant ini adalah simbol yang dapat dimenger ti segmen

seper ti budaya pr oduktif dan aktif yang disimbolkan dengan

aktifitas seperti ber olah r aga, beker ja, ber petualang dan

komunitas pecinta seni dan budaya seper ti yang ditampilkan

dalam ver si-ver si iklan televisi Coolant dan aktivitas di media

sosial.

7. Posit ioning Langsung Ter hadap Pesaing

Dalam kebanyakan str ategi posit ioning, ker angka acuan

yang digunakan adalah kedudukan per odusen ter hadap

pesaingnya, dan Coolant sendiri menggunakan beragam mer ek

yang ter lebih dahulu ada di pasar an menjadi acuan

posit ioningnya. Coolant membuat per bedaan yang signifikan dibanding kompetitor nya. Coolant ber usaha membedakan

posisinya dengan kompetitor dengan membuat suatu posisi

bar u di kategor i yang ber beda. Ketika kompetitor masih asik ber main dalam r anah posisi kategor i pr oduk sebagai minuman

yang mengantikan cair an tubuh yang hilang, Coolant

(25)

71

memulihkan kesegar an kar ena dir inya adalah solusi ger ah

(body cooling dr ink).

6. KESIMPULAN

Sebagaimana hasil penelitian mengenai str ategi komunikasi

pemasar an Coolant per iode 2011-2012 yang telah dikemukakan di bab

5 dimana peneliti melakukan pendeskr ipsian dan pemaknaan pesan

iklan Coolant melalui media iklan televisi dan juga akivitas melalui

media sosial, maka peneliti menemukan beber apa kesimpulan

mengenai penelitian ini.

1. Secar a denotatif, pesan posit ioning Coolant dibangun dengan

penggunaan teks-teks seper ti “panas”, “ger ah”, “minum

Coolant” yang dibacakan secar a ber ulang-ulang. Penggambar an

kemasan pr oduk dan manfaat Coolant juga digambar kan secar a

langsung dalam ber bagai ver si iklan televisinya.

2. Secar a konotatif, pesan posit ioning Coolant dibangun dengan

penggunakan setting pada siang har i pada iklan televisinya,

dimana siang har i mer upakan w aktu dimana or ang-or ang

ber ativitas dan ser ing mer asa keger ahan. Ekspr esi par a talent

yang selalu mengkespr esikan stuasi keger ahaan dalam ber bagai

pose, seper ti mengusap ker ingat di dahi, menger utkan dahi,

melihat ke matahar i sambil mengibaskan ker ah baju atau pun

pose-pose seper ti melompat, mengangkat tangan dan pose

mengigil untuk menggambar kan kesegar an yang mer eka

r asakan setelah mengkonsumsi Coolant. Teknik pencahayaan

(phot ogenia) juga digunakan untuk member ikan kesan dr amatisasi situasi panas yang melanda. Teknik pencahayaan

kemer ah-mer ahan pada fr ame digunakan untuk member ikan

(26)

72

kebir u-bir uan digunakan untuk member ikan kesan sejuk dan

kesegar an yang dibaw akan oleh Coolant. Penggunaan kata

seper ti “panas”, “ger ah”, “aktivitas ter ganggu” juga ter us

digunakan dalam setiap ver si iklan untuk juga membangun

posit ioning Coolant dalam benak konsumennya.

3. Dalam membangun posit ioningnya melalui kegiatan di sosial

media, Coolant menggunakan bebr bagai fitur yang ter dapat di

dalam Facebook untuk bisa lebih banyak ber inter aksi dengan

konsumennya. Selain menampilkan kemasan pr oduk secar a

utuh, nama mer ek dan juga t agline, nuansa putih kebir u-bir uan

tetap hadir dalam halaman pr ofil dar i akun Coolant. Hal ini

tetap ber tujuan untuk menanamkan kesejukan yang dibaw akan

oleh Coolant kepada konsumennya. Untuk lebih banyak

ber inter aksi dengan konsumennya dan mendor ong ter jadinya

wor d of mout h, Coolant lebih banyak membuat

kegiatan-kegiatan seper ti kuis dan kontes dan memanfaatkan fitur

comment , like, dan shar e untuk ber komunikasi dengan konsumennya.

4. Dar i ber bagai penanda pesan yang terdapat dalam seangkaian

ikan televisi dan kegiatan Coolant, secar a keselur uhan

ber tujuan untuk menyampaikan bahw a Coolant mer upakan

minuman anti ger ah atau body cooling dr ink yang cocok

dikonsumsi saat ger ah dan panas seper ti siang har i oleh or

ang-or ang yang memiliki banyak aktivitas yang ber guna, aktif, dan

pr oduktif.

5. Dar i apa yang telah penulis jabar kan di atas bisa kita simpulkan

bahw a tidak ada masalah pada pesan yang disampainakn

melalui str ategi komunikasi pemasar an Coolant yang dapat

ber potensi menyebabkan kebingungan pada konsumen untuk

(27)

73

penelitian penulis dimana 12 dar i 17 r esponden masih

mengenal Coolant sebagai minuman isotonic, bisa kita

simpulkan juga bahw a pesan yang dibaw a melalui str ategi

komunikasi Coolant sendir i belum ber hasil memper kenalkan

posit ioning Coolant kepada konsumennya.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Ar ikunto, Suhar simi dan Safr udin Abdul Jabar . 2010.Evaluasi Pr ogr am

Pendidikan Pedoman Teor it is Pr akt is Bagi Mahasiswa dan

Pr akt isi Pendidikan. Jakar ta: Bumi Aksar a.

A. Adji Watono dan Maya C. Watono. 2011. IMC That Sells,Jakar ta : PT.

Gr amedia Pustaka Utama.

Bar thes, Roland. 1990. Imaji/ Musik/ Teks Roland Bar t hes. London :

For tuna Pr ess

Br adfor s, Rober t. W., Duncan, Peter . J., Tr acy, Br ian. 2005. Simplified

St r ar egic Planning. Int er net Cent er for Management and

Business Administr at ion, Inc.

Coulson-Thomas CJ. 1990. Mar ket ing Communicat ion. Oxfor d :

Heineman Pr ofesional Publishing.

Dr s Djaslim Saladin. 2004.Manajemen Pemasar an, Bandung : Lidya

Kar ya

Dur ianto, Dar madi, dkk. 2003. Invasi Pasar dengan Iklan yang Efekt if:

St r at egi, Pr ogr am, dan Teknik Pengukur an. Jakar ta: PT. Gr amedia. Ihalauw , jhon J.O.I.. 2001.Bangunan Teor i.Salatiga : FE UKSW

Kasali, Rhenald dan G. Amstr ong. 1992. ManajemenPer iklanan : Konsep

(28)

74

Kotler P. 2002. Manajemen Pemasar an Edisi Milenium. Jakar ta : PT.

Pr enhallindo.

Lovelock, Chr istopher . 2010, Pemasar an Jasa: Per spekt if Indonesia Jilid

1 Edisi Ket ujuh. Jakar ta: Pener bit Er langga.

Lumsdon L. 1997. Tour ism Mar ket ing. Boston : Inter national Thompson

Business Pr ess

Lexy Moleong. 2000.Met ode Penelit ian Kualit at if, Bandung :PT Remadja

Rosdakar ya.

Moleong, Lexy J.. 2004.Met odologi Penelit ian Kualit at if, Bandung

:Remaja Rosdakar ya.

Monle Lee & Car la Jhonson. 2011.Pr insip-Pr insip Pokok Per iklanan

dalam Per spekt if Global, Jakar ta : Kencana Pr enada Media Gr oup.

Palupi, Dyah Hasto dan Teguh Sr i Pambudi. 2006. Adver t ising t hat Sells

– St r at egi Sukses Membawa Mer k Anda Menjadi Pemimpin

Pasar ,Jakar ta : Anggota IKAPI

Putu Winda Gautama, dkk. 2012.0Per sepsi Konsumen Minuman Isot onik

Di Kot a Denpasar, Bali : Fakultas MIPA Univer sitas Udayana. Ries, Al dan Jack Tr out. 2002. Posit ioning : The Bat t le of Your Mind,

Jakar ta : Pener bit Salemba Empat.

Sumedhi, Bambang. 2011. Sinemat ogr afi-Videogr afi. Suat u Pengant ar .

Bogor : Ghalia Indinesia

Suyanto, M. 2005. St r at egi Per ancangan Iklan Televisi Per sahaan Top

Dunia.Yogyakar ta : Pener bit Andi

Tar igan, Henr y Guntur . 1986. Pengajar an Pr agmat ik. Bandung :

Angkasa

Tayibnapis, Far ida Yusuf. 2008, Evaluasi Pr ogr am dan Inst r umen

(29)

75

Ter ence A. Shimp. 2003.Per iklanan Pr omosi – Aspek Tambahan –

Komunikasi Pemasar an Ter padu, Jakar ta : Pener bit Er langga Tjiptono F. 2008. Str ategi pemasar an. Yogyakar ta : CV Andi Offset.

W. Law r ence Neumann. 1991.Sosial Resear ch Met hods, Boston: Pear son

Education, Inc.

Yassir anda M. 2011. Str ategi Komunikasi Pemasar an kaw asan

ekow isata ber basis masyar akat (kasus: Taman Nasional

Gunung Halimun Salak). [Skr ipsi].Bogor : Institut Per tanian

Bogor

Majalah

Gambar

Tabel 1
Tabel 2 Segmentasi dan Targeting Coolant
Tabel 3
Gambar 1 Salah satu cuplikan TVC Coolant

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Analisis spasial wilayah potensial PKL menghasilkan peta tingkat wilayah potensial yang tersebar sepanjang Jalan Dr.Radjiman berdasarkan aksesibilitas lokasi dan

biopsikososial harusnya digunakan dalam melakukan penanganan LBP kronis dan pemberian latihan pada pasien merupakan rekomendasi terbaik, akan tetapi pada prakteknya

Untuk mengetahui manfaat bahan organik hayati dalam memperbaiki beberapa sifat fisik tanah sehingga dapat mempengaruhi kemampuan masing- masing tanah dan jenis tanaman

Pandangan ini didukung oleh Piaget (Hurlock, 1991) yang mengatakan bahwa secara psikologis remaja adalah suatu usia dimana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat

Pemasaran yang dilakukan Simply Homy Guest House Yogyakarta menggunakan strategi pemasaran bauran pemasaran 4P ( Product, Place, Price and Promotion) marketing mix

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana pengelolaan pembiayaan pendidikan di MIS Al-Misbah

bahwa wilayah yang dimaksud dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-undang Darurat Nomor 20 Tabun 1957 tentang Perubahan Undang-undang

Kreativitas gaya hidup, pengertian dalam kelompok ini, sejatinya menekankan pada gaya hidup seseorang untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi ma sa depan,