• Tidak ada hasil yang ditemukan

SK MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR: 6 M SK 1 1994 TANGGAL: 17 JANUARI 1994 (JAKARTA) TENTANG KETENTUAN PENGATURAN BENGKEL UMUM KENDARAAN BERMOTOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SK MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR: 6 M SK 1 1994 TANGGAL: 17 JANUARI 1994 (JAKARTA) TENTANG KETENTUAN PENGATURAN BENGKEL UMUM KENDARAAN BERMOTOR"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Bentuk: SURAT KEPUTUSAN (SK) Oleh: MENTERI PERINDUSTRIAN (MENPERIN)

Nomor: 6/M/SK/1/1994

Tanggal: 17 JANUARI 1994 (JAKARTA)

Tentang: KETENTUAN PENGATURAN BENGKEL UMUM KENDARAAN BERMOTOR

MENTERI PERINDUSTRIAN Menimbang :

a. bahwa dalam rangka peningkatan pengaturan, pembinaan dan pengembangan industri secara terpadu, sebagaimana dimaksud pada Undang-Undang No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian serta pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan Dan Pengemudi, maka dipandang perlu untuk mengadakan peraturan mengenai Bengkel Umum Kendaraan Bermotor;

b. bahwa untuk itu perlu dikeluarkan Surat Keputusan. Mengingat :

1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian;

2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan Dan Pengembangan Industri;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 13 Tahun 1987 tentang Izin Usaha Industri;

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan Dan Pengemudi; 6. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 45 Tahun 1972 tentang Wewenang Dan Tanggung Jawab

Pembinaan Terhadap Sektor Industri Kendaraan Bermotor Dan Alat-Alat Besar;

7. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 44 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Organisasi Departemen; 8. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 15 Tahun 1984 tentang Susunan Organisasi Departemen

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan No. 58 Tahun 1993;

9. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 16 Tahun 1987 tentang Penyederhanaan Izin Usaha Industri; 10. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 96/M Tahun 1993 tentang Pembentukan Kabinet

Pembangunan VI;

11. Surat Keputusan Menteri Perindustrian No. 228/M/SK/6/1984 jo. No. 13/M/SK/2/1991 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Departemen Perindustrian;

12. Surat Keputusan Menteri Perindustrian No. 302/M/SK/8/1984 jo. No. 418/M/SK/11/1986 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Perindustrian Di Propinsi Dan Kantor Departemen Perindustrian Di Kabupaten/Kotamadya;

13. Surat Keputusan Menteri Perindustrian No. 286/M/SK/10/1989 jo. No. 13/M/SK-I/3/1990 tentang Ketentuan Dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Industri.

MEMUTUSKAN Menetapkan :

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG KETENTUAN PENGATURAN BENGKEL UMUM KENDARAAN BERMOTOR.

PERTAMA :

Bengkel Umum Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi adalah merupakan kegiatan industri.

KEDUA :

Kewenangan dan tanggung jawab pembinaan Bengkel Umum Kendaraan Bermotor berada pada Menteri Perindustrian yang selanjutnya dilimpahkan kepada Direktur Jenderal Industri Mesin Logam Dasar dan Elektronika.

KETIGA :

(2)

KEEMPAT :

Surat Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : JAKARTA Pada tanggal : 17 Januari 1994

MENTERI PERINDUSTRIAN T. ARIWIBOWO

TEMBUSAN

Surat Keputusan ini disampaikan kepada: 1. Presiden Republik Indonesia.

2. Wakil Presiden Republik Indonesia.

3. Para Menteri dalam Kabinet Pembangunan VI.

4. Para Pejabat Eselon I dan II dilingkungan Departemen Perindustrian. 5. Para Gubernur/KDH Tingkat I seluruh Indonesia.

6. Para Kepala Kantor Wilayah dan Kepala Kantor Departemen Perindustrian seluruh Indonesia. 7. Para Bupati/Walikota seluruh Indonesia.

8. Pertinggal. sk-mtr3/ep

Referensi

Dokumen terkait

Analisa teknikal memfokuskan dalam melihat arah pergerakan dengan mempertimbangkan indikator-indikator pasar yang berbeda dengan analisa fundamental, sehingga rekomendasi yang

17/Pdt.G/2016/PN.Idm yang dibuat oleh Juru Sita Pengadilan Negeri Indramayu yang menerangkan bahwa para pihak berperkara, kepada Pembanding semula Tergugat melalui

Peluang menjadi perusahaan induk guna menambah nilai dapat muncul dari waktu ke waktu melalui pemeriksaan secara rutin atas peluang untuk berbagi kapabilitas atau menambah

Semua tindakan kelas pada siklus II yang telah dilakukan oleh peneliti sudah dianalisis sebagaimana yang telah dilakukan pada siklus I bahwa meningkatkan

Lembar kerja siswa ini disajikan secara tertulis yang harus dijawab oleh siswa secara tertulis pula yang dibuat dalam bentuk berupa lembar kerja siswa yang diberikan selama

Kekayaan produk budaya Indonesia beserta keyakinannya telah menjadi keunggulan yang tidak terbantahkan lagi. Baik berupa keragaman agama, keragaman busana, keragaman batik,

(1) Pengelolaan JDIH Kementerian Sosial yang dilakukan oleh anggota JDIH Kementerian Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b, dilakukan dengan cara anggota

Perubahan fasa fluida yang diproduksikan mulai dari minyak-air, minyak dengan faktor perbandingan gas-minyak sesaat (R) yang konstan sampai minyak dan gas yang diproduksikan