• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan 11 12 TURUNAN PARSIAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pertemuan 11 12 TURUNAN PARSIAL"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Turunan Fungsi

Parsial

(2)

Turunan Parsial

Sebuah fungsi yang hanya mengandung satu variabel

bebas hanya akan memiliki satu macam turunan. Apabila y

= f(x) maka turunannya hanyalah turunan y terhadap x,

dengan kata lain y’ = dy / dx

Bagaimana jika mengandung lebih dari satu variabel

bebas? Kunci:

Jika sebuah fungsi mempunyai

n

macam

variabel bebas, maka ia akan memiliki

n

macam

turunan

.

Misalnya, jika y = f(x,z) maka akan terdapat 2 macam

(3)

Turunan Parsial

Contoh: y = x

3

+ 5z

2

– 4x

2

z – 6xz

2

+ 8z – 7

Karena memenuhi syarat y = f(x,z) maka jawaban

untuk contoh diatas ada 2 jawaban.

Jawaban 1  = 3x

2

– 8xz – 6z

2

Jawaban 2  = 10z – 4x

2

– 12xz + 8

(4)

Turunan Parsial

Kunci:

(1)

Ketika mengoperasikan turunan y terhadap x, jika

dalam satu variabel hanya terdapat ‘z’ tanpa

‘berteman’ dengan x, maka otomatis turunannya

adalah 0.

(2)

Berlaku juga sebaliknya ketika mengoperasikan

(5)

Turunan Dari Turunan Parsial

 Dalam contoh sebelumnya, ternyata baik jawaban 1 dan jawaban 2

masih dapat diturunkan secara parsial lagi. Sehingga ketika

diperintahkan untuk mencari turunan parsial kedua dari fungsi awal tersebut, kedua turunan pertamanya akan bercabang masing-masing menjadi dua lagi.

(6)

Turunan Dari Turunan Parsial

 Dan ternyata, turunan parsial kedua di slide sebelumnya (1.1) (1.2)

(2.1) dan (2.2) masih bisa diturunkan parsial lagi baik terhadap x maupun terhadap z. Sehingga untuk masing-masing turunan parsial keduanya, akan didapatkan turunan parsial ketiganya sebagai

berikut:

(7)

Turunan Dari Turunan Parsial

(8)

Turunan Parsial dan Nilai

Ekstrim: Maksimum & Minimum

 Nilai-nilai ekstrim (optimum) dari sebuah fungsi yang

mengandung lebih dari satu variabel bebas dapat dicari dengan pengujian sampai turunan parsial keduanya.

 Ingat di bab sebelumnya, bahwa alternatif nilai yang

memaksimumkan dan meminumkan fungsi yang tersedua, sudah bisa kita cari sejak selesainya turunan pertama, yaitu dengan

mengkondisikan bahwa fungsi turunan pertama nya = 0  Pengujian apakah titik ekstrim yang ditemukan adalah

maksimum atau minimum memiliki dua macam kondisi skenario:  Jika turunan keduanya bernilai kurang dari nol ( dan < 0), maka titik

ekstrimnya merupakan titik maksimum.

 Jika turunan keduanya bernilai lebih dari nol ( dan > 0), maka titik

ekstrimnya merupakan titik minimum.

(9)

Turunan Parsial dan Nilai

Ekstrim: Maksimum & Minimum

Contoh: selidiki apakah titik ekstrim dari fungsi berikut ini

merupakan titik maksimum ataukah titik minimum?

y = -x

2

+ 12x – z

2

+ 10z – 45

 Sub-Jawaban 1:

= -2x + 12 dicari nilai x-nya  -2x + 12 = 0  2x = 12  x = 6 = -2 < 0

 Sub-Jawaban 2:

= -2z + 10 dicari nilai z-nya  -2z + 10 = 0  2z = 12  z = 5 = -2 < 0

(10)

Turunan Parsial dan Nilai Ekstrim:

Maksimum & Minimum

 Dari sub-jawaban 1 dan sub-jawaban 2, kita pastikan bahwa nilai

keduanya kurang dari nol. Oleh karena itu, kita bisa mengatakan

bahwa baik titik x = 6 dan z = 5 adalah titik ekstrim yang merupakan titik maksimum.

 Sedangkan jika kita diminta mencari y maksimumnya, maka kita

tinggal substitusikan nilai ekstrim x dan z yang sudah kita dapatkan ke dalam fungsi awalnya.

 y maksimum = -(6)2 + 12(6) – (5)2 + 10(5) – 45

(11)

Turunan Parsial - Praktik

Ekonomi

Contoh:

Misalkan laba total dari sebuah restoran Jepang tergantung

dari penjualan menu sushi (dilambangkan x) dan ramen

(dilambangkan y). Fungsi laba totalnya sendiri adalah di

bawah ini:

π = f(x,y) = 80x – 2x

2

– xy – 3y

2

+ 100y

a)

Berapa nilai x ekstrim dan y ekstrim yang akan

memaksimumkan laba?

(12)

Turunan Parsial - Praktik

Ekonomi

 Step 1: Bentuk fungsi turunan parsial pertamanya

= 80 – 4x – y  –4x – y + 80 = 0 = -x – 6y + 100  -x – 6y + 100 = 0

 Step 2: Karena di turunan parsial pertama masih ada kedua

variabel bebasnya, maka untuk mencari nilai x dan y di kasus ini adalah dengan cara “eliminasi” lalu “substitusi”. Sekarang,

katakanlah kita akan mengeliminasi dulu variabel x-nya

–4x – y + 80 = 0 (x1) -4x – y = -80 -x – 6y + 100 = 0 (x4) -4x – 24y = -400

23y = 320  y = 13,92

(13)

Turunan Parsial - Praktik

Ekonomi

 Setelah mendapatkan nilai (y) ekstrimnya, maka substitusikan nilai

(y) tersebut ke dalam salah satu fungsi turunan parsial pertamanya. –4x – (13,92) + 80 = 0  -4x + 66,08 = 0  4x = 66,08  x = 16,52

 Step 3: Setelah tahu kedua titik ekstrim (yang pasti merupakan titik

maksimum—karena konteks kasus ini adalah laba) maka

substitusikan kedua titik/nilai ekstrim tersebut ke persamaan laba total yang awal.

π = 80(16,52) – 2(16,52)2 – (16,52)(13,92) – 3(13,92)2 + 100(13,92)

Referensi

Dokumen terkait