• Tidak ada hasil yang ditemukan

S JKR 1103712 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S JKR 1103712 Chapter3"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Desi Rosita, 2015

A.Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat yang akan dilaksanakan oleh peneliti.

Lokasi penelitian ini dilakukan di SMP Pasundan 1 Banjaran yang beralamat di

Jalan Stasiun Timur No. 65, Banjaran Kabupaten Bandung.

2. Populasi

Pelaksanaan suatu penelitian membutuhkan populasi sebagai sumber data, juga tidak terlepas dari penelitian yang akan diteliti, karena melalui objek penelitian akan diperoleh variabel-variabel yang merupakan permasalahan dalam penelitian dan diperoleh suatu pemecahan masalah yang akan menunjang keberhasilan penelitian.

Menurut Sugiyono (2014, hlm. 117), “populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan pengertian diatas, maka populasi dalam penelitian

ini yaitu siswa kelas VII SMP Pasundan 1 Banjaran.

3. Sampel

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh yang dimiliki oleh populasi tersebut”, Sugiyono (2014, hlm. 118). Maka dari itu,

sampel yang akan diambil harus mewakili populasi atau representatif. Dalam

penelitian ini, sampel yang akan diambil adalah sebanyak 40 orang dari populasi. “Cara pengambilan sampel secara acak yang berarti setiap individu dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu” Sugiyono (2014, hlm. 120).

(2)

Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subyeknya lebih besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari: a) Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana, b) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data, c) Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.

Dari pernyataan diatas, maka peneliti menentukan jumlah sampel sebanyak

40 orang siswa kelas VII SMP Pasundan 1 Banjaran karena sudah sesuai dengan

persyaratan ataupun karakteristik penelitian yang akan peneliti lakukan dan dapat

mewakili populasi atau representatif.

Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen yang teknik

pengambilan sampelnya dengan menggunakan simple random sampling (sampel acak secara sederhana). Menurut Abduljabar dan Darajat (2012, hlm. 15) “Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel, untuk menentukan sampel dalam penelitian terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan”. Pengambilan teknik simple random sampling (sampel acak secara sederhana),

dapat dikatakan sederhana karena dilakukan secara acak tanpa memperhatikan

strata yang ada dalam populasi dan anggota populasi dianggap homogen. Cara

yang digunakan dalam pengambilan sampel dilakukan dengan undian, yang

memberikan peluang pada setiap individu dalam populasi untuk terpilih sebagai

sampel sehingga akan lebih representatif.

Adapun pengambilan sampel yang penulis lakukan adalah dengan

mengambil sebanyak 40 orang siswa yang merupakan 15% dari populasi yaitu

sebanyak (250 orang siswa), sampel yang diteliti dalam penelitian adalah siswa

SMP Pasundan 1 Banjaran kelas VII dari tiga kelas yang dipilih secara acak.

B.Desain Penelitian

Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain. Penggunaan

desain tersebut, disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang

ingin diungkapkan. Atas dasar hal tersebut, maka penulis merujuk pada Sugiyono

(2014, hlm.113) Desain penelitian ini yaitu pretest – post test control group

(3)

terdapat suatu kelompok diberi treatment (perlakuan) namun sebelumnya

dilakukan test awal dan selanjutnya diobservasi hasil nya setelah diberikan

perlakuan. Mengenaidesain penelitian ini dapat dilihat dalam pola sebagai berikut:

Gambar 3.1

Desain Penelitian – Sumber Sugiyono (2014, hlm.112)

Keterangan:

O1 : Pre-test kelompok eksperimen

O2 : Post-test kelompok eksperimen

O3 : Pre-test kelompok kontrol

O4 : Post-test kelompok kontrol

X1 : Treatment/perlakuan dengan menggunakan media audio visual

X2 : Treatment/perlakuan tanpa menggunakan media audio visual

Adapun prosedur dari rancangan penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

1. Menentukan sampel dari populasi.

2. Untuk mengetahui nilai kepercayaan diri uji coba melalui angket

3. Melakukan test awal (pre-test) pada kedua kelompok dimana test awal

dilakukan dengan cara observasi atau pengamatan dan hasil dari test awal

pada kedua kelompok eksperimen dan kelompok kontrol hasilnya 0 (kosong)

hal ini dikarenakan sampel pada kedua kelompok sama sekali tidak

mengetahui gerakan senam jumsihat untuk hasil gerak Maka peneliti

mengambil nilai 0 (kosong) sebagai nilai hasil test awal pada kedua

kelompok yaitu eksperimen dan kontrol.

4. Memberikan perlakuan pada kelompok eksperimen dengan menggunakan

media audio visual dan kelompok kontrol tanpa menggunakan media audio

visual.

5. Melakukan test akhir (Post-Test) dan uji angket setelah diberi perlakuan

kemudian menghitung rata-rata.

6. Langkah terakhir memakai pengujian hipotesis.

R O1 X1 O2

(4)

Untuk memberikan kemudahan maka diperlukan adanya langkah-langkah

kerja penelitian. Penulis menggambarkan langkah-langkah penelitian sebagai

berikut :

Gambar 3.2

Langkah-langkah Penelitian

C.Metode Penelitian

Dengan metode eksperimen ini penulis berusaha unutk meneliti sesuatu

akibat kejadian. Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2002, hlm. 3) tentang

eksperimen bahwa : “Dengan cara ini peneliti sengaja membangkitkan timbulnya

suatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti bagaimana akibatnya.”Untuk lebih jelasnya pengertian eksperimen dikemukakan oleh Surakhmad (1990, hlm. 149)

adalah sebagai berikut:

Populasi

Kelompok Eksperimen

Treatment/Perlakuan dengan Menggunakan Media Audio Visual

Tes Awal Hasil Gerak Senam Irama Sampel

Kelompok Kontrol

Treatment/Perlakuan tanpa Menggunakan Media Audio Visual

Tes Akhir Hasil Gerak Senam Irama

Analisis Data

(5)

Dalam arti kata yang luas, bereksperimen adalah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil hal itu yang akan menegaskanbagaimana kedudukan perhubungan kausal antara variabel-variabel yang diselidiki. Tujuan eksperimen bukanlah pada pengumpulan dan deskripsi data, melainkan pada penemuan faktor-faktor penyebab dan faktor-faktor akibat, oleh karena itu maka didalam eksperimen orang bertemu dengan dinamik dalam interaksi variabel-variabel.

Metode yang digunakan penulis untuk menguji hipotesis dalam penelitian

ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan

bahwa penelitian eksperimen yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui

pengaruh atau suatu perlakuan atau treatment. Dalam penelitian ini, peneliti ingin

mencobakan media audio visual untuk diketahui pengaruhnya terhadap tingkat

hasil gerak senam irama jumsihat 2 dan nilai kepercayaan diri pada siswa kelas

VII di SMP Pasundan 1 Banjaran.

D.Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu variabel bebas dan

variabel terikat. Dalam hal ini Sugiyono (2014, hlm. 61) menjelaskan:

1. Variabel bebas (independen) adalah merupakan variabel yang

mempengaruhiatau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen(terikat).

2. Variabel terikat (dependen) adalah merupakan variabel yang dipengaruhi

atauyang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dalam penelitian ini terdapat dua

variabel, yaitu dua variabel bebas (pengaruh media audio visual) dan variabel

terikat adalah hasil gerak siswa dan kepercayaan diri siswa.

E.Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap suatu

fenomena. Dalam melakukan pengukuran, instrumen memegang peranan penting

dalam proses pengumpulan data. Menurut Sugiyono (2014, hlm. 148),”Instrumen

(6)

sosial yang diamati”. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan angket.

Mengenai tes, Suntoda (2013, hlm. 1) menjelaskan, “Tes adalah suatu alat ukur atau instrumen yang digunakan untuk memperoleh informasi/data tentang seseorang atau objek tertentu”. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tes rangkaian gerak senam jumsihat 2

Sedangkan variabel kepercayaan diri melalui angket atau kuesioner.

Kuesioner menurut Sugiyono (2014, hlm.199) adalah “teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Penggunaan angket ini berdasarkan pertimbangan bahwa dengan angket maka dapat disebar secara serempak kepada

seluruh responden.

1. Tes Hasil Gerak Senam Irama Jumsihat 2

Kriteria Penilaian

Teknik Gerakan

a. Penilaian teknik dilakukan dengan cara melihat dan menghitung setiap jumlah

gerakan yang benar.

b. Jumlah seluruh gerakan pada rangkaian gerak Senam Jumsihat 2 adalah1360

gerakan yaitu terdiri dari pemanasan sebanyak 420 gerakan, gerakan inti 640

gerakan, dan pendinginan terdiri dari 300 gerakan.

c. Gerakan yang benar diberi nilai 1 dan gerakan yang salah diberi nilai 0.

(rincian penilaian terdapat pada lampiran).

d. Nilai teknik diperoleh dengan cara jumlah gerakan dikurangi jumlah kesalahan

gerakan (1360 – jumlah kesalahan gerakan).

e. Penilaian aspek ini bersifat objektif.

2. Penilaian Kepercayaan Diri

Variabel kepercayaan diri siswa diukur melalui angket atau kuesioner.

Kuesioner menurut Sugiyono (2014, hlm. 199) adalah “teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Penggunaan angket dalam

(7)

maka dapat diberikan secara serempak pada seluruh responden, yang tentu akan

mempercepat waktu penelitian.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa soal atau

kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah disediakan peneliti untuk diisi oleh

responden. Responden dalam penelitian ini adalah siswa SMP Pasundan 1

Banjaran. Dalam penyusunan butir-butir pertanyaan kuesioner penulis

berpedoman pada penjelasan Sugiyono (2014, hlm. 200):

1. Isi dan tujuan pertanyaan harus disusun dalam skala pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti 2. Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan

berbahasa responden

3. Tipe dan bentuk pertanyaan dapat terbuka atau tertutup

4. Pertanyaan tidak mendua sehingga menyulitkan responden untuk memberikan jawaban

5. Tidak menanyakan yang sudah lupa

6. Pertanyaan tidak menggiring ke jawaban yang baik dan jelek saja 7. Panjang pertanyaan

8. Urutan pertanyaan dimulai dari hal yang umum hingga spesifik 9. Prinsip pengukuran, untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel 10.Penampilan fisik angket

a. Angket Kepercayaan Diri

Untuk memperoleh data tentang kepercayaan diri siswa untuk maka

butir-butir pertanyaan harus dibuat secara ringkas, jelas dan tegas. Untuk itu penulis

terlebih dahulu membuat kisi-kisi angket penelitian pada tabel 3.1 sebagai berikut.

Tabel 3.1

(8)
(9)

b. Menganalisis

menggunakan

akal sehat

39, 49,

58

9, 38, 50

Dari tabel diatas, kisi-kisi mengenai instrumen kontribusi senam jumat

bersih dan sehat 2 (Jumsihat 2) terhadap kepercayaan diri siswa di SMP Pasundan

1 Banjaran tampak komponen, sub komponen, dan indikator untuk membuat butir

pernyataan. Setiap butir pernyataan telah memiliki alternatif jawaban yang

diberikan bobot skor dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert menurut

Sugiyono (2014, hlm. 134):

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert,maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Berdasarkan uraian tentang alternatif jawaban dalam angket, penulis

menetapkan kategori pemberian skor sebagai berikut: Kategori untuk setiap butir

pertanyaan positif yaitu, Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Ragu-ragu = 3, Tidak

Setuju = 2, Sangat Tidak Setuju =1. Kategori untuk pertanyaan negatif yaitu,

Sangat Setuju = 1, Setuju = 2, Ragu-ragu = 3, Tidak Setuju =4, Sangat Tidak

Setuju = 5. Kategori tersebut ada dalam tabel berikut.

Tabel 3.2

Kriteria Pemberian Skor

No Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban

Positif Negatif

1 Sangat Setuju (SS) 5 1

‴ Setuju (S) 4 2

3 Ragu-ragu (R) 3 3

4 Tidak Setuju (TS) 2 4

(10)

F. Proses Pengembangan Instrumen

Pemahaman terhadap suatu instrumen yang baik adalah sangat penting.

Instrumen yang baik akan dapat menghasilkan informasi sebagaimana adanya.

Suatu instrumen yang baik dapat dilihat dari sejauh mana persyaratan baku suatu

instrumen telah dipenuhinya. Ada dua syarat utama instrumen dikatakan baik

yaitu valid dan reliabel. Sebagaimana yang dijelaskan Sugiyono (2014, hlm. 173): “Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel”. Maka dari itu peneliti harus mampu menyusun instrumen dan menguji validitas dan reliabilitas instrumen

yang disusunnya.

Validitas kadangkala disamakan dengan kesahihan atau kesangkilan.

Suntoda (2013, hlm. 9) menjelaskan “Sebuah instrumen dikatakan valid apabila tes tersebut mampu mengukur secara tepat terhadap apa yang semestinya diukur”. Mengenai reliabilitas, Sugiyono (2014, hlm. 173) menjelaskan “Instrumen yang

reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur

obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. Lebih lanjut Fathoni

(2006, hlm. 31) menjelaskan bahwa:

Reliabilitas suatu alat pengukur menunjukkan keajegan hasil pengukuran sekiranya alat pengukur yang sama digunakan oleh orang yang sama dalam waktu yang berlainan atau orang yang berlainan dalam waktu yang bersamaan atau dalam waktu yang berlainan.

Dengan kata lain, reliabilitas adalah ketetapan dari suatu instrumen untuk

diujikan kembali. Reliabilitas ini juga menggambarkan objektivitaas, karena hasil

pengukuran tidak terpengaruh oleh sikap pengukurannya.

1. Uji Coba Instrumen Penelitian

Angket yang telah disusun lalu diuji cobakan untuk mengukur validitas dan

reliabilitas dari setiap butir-butir pernyataan-pernyataan. Dari hasil uji coba

angket akan diperoleh sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat digunakan

sebagai pengumpul data dalam penelitian ini.Uji coba angket dilaksanakan pada

tanggal 27Juli 2015 di SMP Handayani 1 Banjaran. Angket tersebut diberikan

(11)

a. Analisis Validitas dan Analisis Reliabilitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari

variabel yang diteliti secara tepat. Menurut Arikunto (2011, hlm. 97) “Validitas

adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur”.

Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen yang telah di uji cobakan

ditempuh langkah-langkah berikut:

a) Memberikan skor pada masing-masing butir pertanyaan

b) Memberikan skor untuk keseluruhan jumlah butir pertanyaan

c) Menyusun skor dari skor yang didapat

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketetapan alat ukur terhadap konsep

yang di ukur. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi

Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus sebagai berikut:

= � ∑ − ∑ ∑

√{ � ∑ − ∑ }{ � ∑ − ∑ }

(Sumber: Abduljabar & Darajat, 2012, hlm. 55)

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi antara variabel x dan y

N : Jumlah subjek atau responden

X : Skor butir

Y : Skor total

∑X2

: Jumlah kuadrat nilai x

∑Y2

: Jumlah kuadrat nilai y

Karakteristik validitas, membandingkan nilai validitas (rxy) setiap butir

pernyataan dengan tabel kritis r product moment dengan taraf signifikansi 5%.Jika

rhitung> rtabel, maka item instrumen dinyatakan valid dan

dapatdipergunakan.Sebaliknya, jika rhitung≤ rtabel, maka item instrumen dinyatakan

tidak valid dan tidak dapat dipergunakan.

Untuk memudahkan peneliti maka digunakan alat bantu yaitu Microsoft

(12)

telah dibandingkan dengan tabel kritis r product moment dengan taraf signifikansi

5%, dengan jumlah respondens 40 orang siswa dan jumlah butir pernyataan

sebanyak 80 pernyataan. Jika hasil dari r hitung (rxy) > r tabel maka butir

pernyataan tersebut dikatakan signifikan atau valid apabila sebaliknya r hitung

(rxy) < r tabel maka butir pernyataan tersebut dikatakan tidak signifikan atau tidak

valid.

Reliabilitas menurut Arikunto (2011, hlm. 221) adalah “Suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik.”Reliabilitas penelitian menggunakan rumus :

= + . / /

/ /

(Sumber: Arikunto (2010, hlm. 223)

Keterangan :

= Reliabilitas Instrumen

/ / = yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan

instrumen.

2. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

a. Uji Coba Instrumen Kepercayaan Diri

Angket yang telah disusun harus diuji cobakan untuk mengukur tingkat

validitas dan reliabilitas dari setiap butir pertanyaan-pernyataan. Dari uji coba

angket akan diperoleh sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat digunakan

sebagai pengumpul data dalam penelitian ini.Uji coba instrumen tersebut

bertujuan untuk menentukan valid atau tidaknya suatu tes berupa angket dan

apakah tes berupa angket tersebut cocok atau tidaknya digunakan dalam penelitian

tentang pengaruh media audio visual terhadap kepercayaan diri siswa dalam

pembelajaran senam irama (Jumsihat 2) di SMP Handayani 1 Banjaran.

Adapun tujuan uji coba angket menurut Arikunto (2011, hlm. 166) adalah

(13)

a) Untuk mengetahui tingkat kepahaman instrumen, apakah responden tidak menemukan kesulitan dalam menangkap maksud penelitian b) Untuk mengetahui teknik yang paling efektif

c) Untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh responden dalam mengisi angket

d) Untuk mengetahui apakah butir-butir yang tertera dalam angket sudah memadai dan cocok dengan keadaan di lapangan.

Untuk itu uji coba angket ini dilaksanakan kepada siswa yang berjumlah 40

orang. Sebelum para sampel mengisi angket tersebut, penulis memberikan

penjelasan mengenai cara-cara pengisiannya.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Instrumen Kepercayaan Diri

No.

Soal thitung ttabel Keterangan

No.

Soal thitung ttabel Keterangan

1 0,16 0,32 Tidak Valid 41 0,16 0,32 Tidak Valid

‴ 0,48 0,32 Valid 42 0,15 0,32 Tidak Valid

3 0,06 0,32 Tidak Valid 43 0,45 0,32 Valid

4 0,56 0,32 Valid 44 0,49 0,32 Valid

5 0,05 0,32 Tidak Valid 45 0,22 0,32 Tidak Valid

6 0,55 0,32 Valid 46 0,14 0,32 Tidak Valid

7 -0, 0,32 Tidak Valid 47 0,40 0,32 Valid

8 0,32 0,32 Valid 48 0,49 0,32 Valid

9 0,47 0,32 Valid 49 0,38 0,32 Valid

10 -0,22 0,32 Tidak Valid 50 0,41 0,32 Valid

11 0,03 0,32 Tidak Valid 51 0,53 0,32 Valid

12 0,13 0,32 Tidak Valid 52 0,53 0,32 Valid

13 0,28 0,32 Tidak Valid 53 0,34 0,32 Valid

14 0,17 0,32 Tidak Valid 54 0,23 0,32 Tidak Valid

15 0,32 0,32 Valid 55 -0,21 0,32 Tidak Valid

16 0,45 0,32 Valid 56 0,37 0,32 Valid

17 0,32 0,32 Valid 57 0,42 0,32 Valid

(14)

No.

Soal thitung ttabel Keterangan

No.

Soal thitung ttabel Keterangan

19 0,46 0,32 Valid 59 0,39 0,32 Valid

20 0,03 0,32 Tidak Valid 60 0,45 0,32 Valid

21 -0 0,32 Tidak Valid 61 0,34 0,32 Valid

22 0,23 0,32 Tidak Valid 62 0,18 0,32 Tidak Valid

23 0,21 0,32 Tidak Valid 63 0,16 0,32 Tidak Valid

24 0,16 0,32 Tidak Valid 64 0,47 0,32 Valid

25 0,41 0,32 Valid 65 0,53 0,32 Valid

26 0, 35 0,32 Valid 66 0,39 0,32 Valid

27 0,15 0,32 Tidak Valid 67 -0,21 0,32 Tidak Valid

28 0,33 0,32 Valid 68 0,13 0,32 Tidak Valid

29 0,52 0,32 Valid 69 0,38 0,32 Valid

30 0,62 0,32 Valid 70 0,29 0,32 Tidak Valid

31 0,33 0,32 Valid 71 0,39 0,32 Valid

32 0,26 0,32 Tidak Valid 72 0,02 0,32 Tidak Valid

33 0,42 0,32 Valid 73 0,35 0,32 Valid

34 0,55 0,32 Tidak Valid 74 0,15 0,32 Tidak Valid

35 0,40 0,32 Valid 75 0,19 0,32 Tidak Valid

36 0,23 0,32 Tidak Valid 76 0,24 0,32 Tidak Valid

37 0,4 0,32 Valid 77 0,30 0,32 Tidak Valid

38 0,22 0,32 Tidak Valid 78 -0,04 0,32 Tidak Valid

39 0,37 0,32 Valid 79 0,02 0,32 Tidak Valid

40 0,50 0,32 Valid 80 0,14 0,32 Tidak Valid

Dari hasil uji reliabilitas dengan menggunakan rumus korelasi Pearson

Product Moment dan dilanjutkan dengan rumus Spearman Brown didapat nilai

rhitung 0,643 dan rtabel Product Moment diketahui bahwa dengan n = 40 dengan taraf

signifikan 5% = 0,312. Dengan demikian maka rhitung lebih besar daripada rtabel,

hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian dapat dipercaya atau reliabel.

Untuk hasil analisis dari hasil uji signifikansi korelasi untuk tingkat percaya

(15)

(38) didapat nilai t-tabel 2,024. Dengan demikian maka, thitung lebih besar dari

ttabel, ini berarti bahwa korelasi mempunyai reliabilitas yang signifikan.

G.Teknik Pengumpulan Data

Terdapat dua hal yang mempengaruhi kualitas data suatu penelitian, yaitu

kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengambilan data. Kualitas instrumen

berkaitan dengan validitas dan reliabilitas instrumen. Sedangkan kualitas

pengambilan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan dalam

pengambilan data. Oleh karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan

reliabilitasnya juga belum tentu menghasilkan data yang valid dan reliabel,

apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan

datanya.

Terdapat berbagai cara untuk mengumpulkan data penelitian. Sugiyono

(2014, hlm. 193) menjelaskan “Pengumpulan data dapat dilakukan dalam

berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara”. Dilihat dari segi cara atau

teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), angket

(kuesioner) dan observasi.

Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui tes dan angket.

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Tes

Tes adalah instrumen atau alat yang berfungsi untuk mengumpulkan data

yang berfungsi untuk mengumpulkan data yang berupa pengetahuan atau

ketrampilan yang dimiliki siswa. Mengenai tes, Suntoda (2013, hlm. 1) menjelaskan, “Tes adalah suatu alat ukur atau instrumen yang digunakan untuk memperoleh informasi/data tentang seseorang atau objek tertentu”.

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tes Hasil Gerak Senam

Irama (Jumsihat 2).

2. Angket

Variabel kepercayaan diri dan minat belajar diukur melalui angket atau

kuesioner. Kuesioner menurut Sugiyono (2014, hlm. 199), “teknik pengumpulan

(16)

pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Penggunaan angket dalam penelitian ini berdasarkan pertimbangan bahwa dengan menggunakan

angket, maka dapat diberikan secara serempak pada seluruh responden, yang tentu

akan mempercepat waktu penelitian.

H.Analisis Data

Data masing-masing tes yang diperoleh melalui proses pengukuran,

merupakan nilai yang masih mentah. Untuk mengetahui adanya pengaruh dari

media audio visual terhadap hasil gerak senam irama (Jumsihat 2) dan nilai

kepercayaan diri siswa, maka harus melalui proses penghitungan statistik.

Penulis menggunakan rumus statistik untuk menghitung atau mengolah

hasil tes dengan berpedoman pada Nurhasan, dkk (2008). Langkah pengolahan

data tersebut, ditempuh dengan prosedur sebagai berikut :

1. Menghitung skor rata-rata kedua kelompok sampel dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

= ∑ �

Keterangan:

X = Nilai rata-rata yang dicari ∑ xi = Jumlah skor yang di dapat

n = Banyak sampel

2. Menghitung simpangan buku dengan rumus dari sebagai berikut :

� = √∑ −�− ²

Keterangan

S = Simpangan baku yang dicari

n = Banyaknya sampel

∑ (x - x)2 = Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

3. Mencari T-skor tujuannya untuk menyeratakan dari beberapa jenis skor yang

berbeda satuanya, rumus yang digunakan adalah :

T-skor = 50 + 10 [ � − �

(17)

T-skor = 50 + 10[ � − �

� ] untuk satuan waktu

4. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Liliefors. Prosedur yang

digunakan adalah sebagai berikut:

a. Pengamatan X1, X2, ... Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ... , Zn dengan

menggunakan rumus:

� = � −

b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian

dihitung peluang.

F(Z1) = P (Z Z1).

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ... Zn ∑Zi. Jika proporsi ini dinyatakan

S(Zi), maka:

S (Zi) = Banyaknya Z ,Z , … ,Zn ∑Zi

d. Menghitung selisih F (Zi) – S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Ambil harga yang yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih

tersebut. Untuk menolak atau menerima hipotesis, kita bandingkan L0 dengan

nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah: tolak hipotesis nol jika L0 yang diperoleh dari data

pengalaman melebihi L dari daftar tabel. Dalam hal ini lainnya hipotesis nol

diterima.

5. Menguji homogenitas dua variansi dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

� = � � � � �� � � � � �

a. Menentukan nilai F dari tabel dengan taraf nyata 0,05

b. Menentukan homogenitasnya dengan kriteria:

Apabila Fhitung < Ftabel maka kedua varian homogen

(18)

6. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka kita bandingkan L0 ini

dengan nilai kritis L0 yang diambil dari daftar nilai kritis untuk Uji Leliefors,

dengan taraf nyata α = 0,05.

a. Hipotesis diterima apabila L0< L = Normal

b. Hipotesis ditolak apabila L0 > L = Tidak Normal

7. Menguji kesamaan dua rata-rata (satu pihak)

Pengujian signifikansi menggunakan uji-t dengan rumus sebagai berikut:

= � − �

√� +�

Keterangan:

t = Nilai thitung yang dicari

X1 = Nilai rata-rata kelompok 1

X2 = Nilai rata-rata kelompok 2

S1 = Simpangan baku kelompok 1

S2 = Simpangan baku kelompok 2

n1 = Jumlah sampel kelompok 1

n2 = Jumlah sampel kelompok ‴

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis:

Terima H0jika =

+� �

+

˂ t ˂

+� � +

Dimana :

= � /� dan t2= t 0,05 (n1-1)

Gambar

Gambar 3.2 Langkah-langkah Penelitian
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Kepercayaan Diri Siswa
Tabel 3.2 Kriteria Pemberian Skor
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Kepercayaan Diri

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa sekali pun organisasi nirlaba, LAZ APU memperlihatkan sebuah pengelolaan yang profesional sehingga kegiatan yang dilakukan

One way to solve CD problems is to calculate V(x t ) at a finite number of points and then estimate the value elsewhere in the state space.. The best we can do, therefore, is to

yang sama, yaitu pemeriksaan penapisan/skrining terhadap kelainan terhadap kelainan pra kanker di mulut rahim atau kanker serviks.. pra kanker di mulut rahim atau

Kertas aktif berbasis oleoresin ampas rimpang temulawak diaplikasikan dengan variasi peletakkan kertas aktif pada mika plastik PET punnet dengan empat perlakuan yakni

dapat dilihat bahwa hasil rata-rata persentase pelaksanaan praktikum pada indikator minat siswa terhadap praktikum di SMAN 1 lebih tinggi dari pada SMAN 2, hal

Bagi saya, membeli sepeda motor dengan batere sama saja dengan membeli motor bensin sekaligus dengan bensinnya untuk 10 tahun masa pakai motor tersebut... Bayangkan, jarak rumah

Kualitas air Sungai Ranoyapo di Stasiun III telah tercemar sedang dengan indeks +¶ sekitar 1,0 ± +¶ Makrozoobentos yang dapat digunakan sebagai indikator biologis

Skor Rata-rata Unjuk Kerja Siswa dalam Keterampilan Menulis Tegak Bersambung Siklus III……… Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Menulis Tegak Bersambung