• Tidak ada hasil yang ditemukan

S FIS 0706741 CHAPTER1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S FIS 0706741 CHAPTER1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.LatarBelakang

PanasBumi (Geothermal)

sebagaisalahsatuenergiterbarukandantelahmenjaditopikdalamberbagaipenelitian di

sepuluhtahunterakhir.

Suatudaerahdapatdikatakanmemilikisistemgeothermalapabila di daerahtersebut

minimal mengindikasikanadanyasumber air panasdan reservoir uappanas yang

terletakjauh di dalamperutbumi.

Kepulauan Indonesia yang dibentukolehdominanbusurvulkanik-magmatik,

merupakansalahsatunegaradenganpotensigeothermalterbesar di duniasebesar ±

40% daricadanganduniayaitu 25.875 MW atausetaradengan 12,37

milyarbarelminyak. Potensitersebutdikarenakan Indonesia kaya akan reservoir

geothermal. Hal initerkaitdengankondisigeologi Indonesia yang

merupakandaerahsubduksidangunungapi.

Salah satulapangangeothermal yang telahberproduksidi Indonesia adalah

Area GeothermalPertaminaKamojang. Lokasinyaberadadikawasan

gunungKamojang, yang dikenalluasdengannamaKawahKamojang.

Dalamsejarahnya, Kamojangdikenalsebagaigunungberapi yang bernamaGunung

Guntur,

(2)

Kamojang pun merupakankawasan yang terbuktimemiliki reservoir

geothermalpadasistempanasbuminya. Produksiuap yang dihasilkanoleh Area

GeothermalKamojangsekitar 1100 ton/jamyang

dimanfaatkanuntukmembangkitkanlistriksebesar 140 Mwe.

PemboransumurgeothermalpadaareaKamojangpertamakalidilakukanpadatahun

1975 olehpemerintahSelandiaBaru, dansampaisaatinimasihdimanfaatkanoleh

PT.PertaminaArea

GeothermalKamojangsecarakomersialsebagaipenghasilenergiuap.Jumlahcadangan

diperkirakandapatdimanfaatkanselama 25 tahunsejaktahun 1975,

namunhinggasaatinipadatahun 2008

energigeothermaldiareaKamojangmasihmenyisakansumberpanasdandapatdimanfa

atkansebagaipenghasilenergigeothermal.

Dalam reservoir geothermal,

rekahandipertimbangkansangatpentingkarenakemampuannyauntukmengangkutua

p air. Secaraumum, sistem geothermaldiawalidengan proses pemanasan air pada

reservoir

kemudiandiubahmenjadiuapbertekanantinggidenganmelibatkanbatuanbekupanas

(pluton). Uaptersebutdigunakanuntukmemutarturbin/generator

sehinggaakandiperolehsumberlistrik. Ekstraksiuappanas yang terus-menerusdari

reservoir panasbumipadasaatproduksimenyebabkanterjadinyapenguranganmassa.

Penguranganmassainidapatdikompensasidengancarapengisian air kembali

(3)

proses buatanmelaluiinjeksi air. MenurutKuwanodan Takashi hal-hal yang

menimbulkanketidakstabilan di dalam reservoir

dapatmenyebabkanterbentuknyarekahan-rekahan.

Saatini, analisis komputasi batuan berporiataupunberuparekahan telah

dilakukan oleh beberapa peneliti.

Sejauhinihanyamemanfaatkangambarandua-dimensidarisampelgambaransecaramikroskopik (Fauzi. U. 2006, Feranie. 2007).

Akan tetapi sebagian besar penelitian belum terfokus pada reservoir panas

bumi.Studi reservoir panas bumi, yang sangat sering melibatkan batuan dengan

retakan sebagai ruang pori besar biasanya dipelajari secara eksperimental.

Masihkurangnyasuatuaplikasi yang terintegrasidenganbaikmembuat para

penelitiharusmempelajarikumpulan data

gambardua-dimensidanmelakukanintepretasidari data satu per

satuuntukkemudianmembuatperkiraan parameter global secara manual.

Karenakebutuhanakaninformasi yang

dapatterbacasecaradetildanmenyeluruhitulahdiperlukansuatuaplikasi yang

dapatmentransformasikansuatukumpulan data

gambardua-dimensikedalamsuatuvisualisasitiga-dimensi yang

mendekatibentukaslinyasehinggadapatmembantu para

penelitiuntukmengintepretasikaninformasi yang ada.

Dalampenelitianinipenulismelakukanvisualisasiterhadapbatuan reservoir

(4)

bumianalisispadasampelbatuan reservoir geothermalsumur KMJ 11

padakedalaman 500 meter lapangangeothermalKamojang.

1.2.RumusanMasalah

Bertitiktolakdarilatarbelakangtersebut, makamasalahdalampenelitian kali

inidirumuskansebagaiberikut:

1. Bagaimana visualisasi/gambarantiga-dimensistrukturrekahan batuan reservoir

geothermalpadasumur KMJ-11 Area GeothermalPertaminaKamojang?

2. Bagaimana karakteristik batuan reservoir geothermalpadasumur KMJ-11 Area

GeothermalPertaminaKamojang?

1.3. BatasanMasalah

Adapunyang menjadibatasanmasalahpadapenelitianiniyaitu

a. Sampel yang diujiadalahbatuan yang berasaldarisumurproduksi KMJ-11

padakedalaman 500 meter.

b. Metode karakterisasi yang dilakukan yaitu berupa metode karakteristik

struktur pori dua-dimensi dan tiga-dimensi berbasis citra, dan

perhitungan permeabilitas batuan.

c. Visualisasi/gambarantiga-dimensistrukturrekahan batuan reservoir

(5)

d. Penentuan harga permeabilitas dengan metode perhitungan persamaan

Kozeny-Carman dari konstruksi tiga-dimensi dengan mengunakan

perangkat lunak Matlab.

1.4.MaksuddanTujuanPenelitian 1. MaksudPenelitian

Berdasarkanlatarbelakangdanrumusanmasalah yang dipaparkan di atas,

maksuddaripenelitian yang

penulislakukanadalahdidapatkannyavisualisasitiga-dimensiberdasarkansampelbatuan yang

diambilsertakarakteristikfisisstrukturrekahanbatuansampeldalammikro.

2. TujuanPenelitian

Adapuntujuan yang ingindicapaiolehpenulisdaripenelitianiniadalah:

a. Memperolehgambarantiga-dimensibatuanmelalui

penggunaanperangkatlunak.

b. Mengetahuikarakterisasi strukturdanaliranfluidapadasampelbatuanbatuan

reservoir geothermal.

1.5.MetodePenelitian

Penelitianinimenggunakandeskriptifanalitikpadavisualisasigambardua-

dimensimaupuntiga-dimensidenganmenggunakanperangkatlunakImageJdanperhitungankarakterisasiba

(6)

1.6.ManfaatPenelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mengoptimalisasi penggunaan

metode karakterisasi batuan, memberikan kontribusi yang signifikan untuk

memprediksi karakteristik reservoir geothermal yang potensial di Indonesia dan

memperkaya perkembangan karakterisasibatuan geothermal di Indonesia serta

Referensi

Dokumen terkait

OTOMATISASI TRANSFER DATA PENGAMATAN AUTOMATIC WEATHER STATION (AWS) SERTA PEMANFAATANNYA DALAM SATELLITE DISASTER EARLY WARNING SYSTEM (SADEWA).. Universitas Pendidikan Indonesia

Maka dalam penelitian ini peneliti mengambil judul penelitian “Implementasi Model Pembelajaran Kontekstual yang Disesuaikan dengan Karakteristik Siswa Berkebutuhan

Berdasar pada banyak hal di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui apa saja kesulitan belajar (learning obstacle) yang dialami siswa dalam memecahkan masalah Fisika serta

PERAN REVERSAL WIND DALAM MENENTUKAN PERILAKU CURAH HUJAN DI KAWASAN BARAT INDONESIA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

APLIKASI METODE GAYABERAT UNTUK MEMPREDIKSI PROSPEK PANASBUMI DI DAERAH KUNINGAN, JAWA BARAT. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

rendahnya penguasaan konsep sains siswa Indonesia, karena orang yang memiliki. kemampuan literasi sains harus memahami dan menguasi konsep sains

karakteristik tanah lereng potensi longsor, pengaruh intensitas curah hujan. terhadap faktor keamanan, run-out dan kecepatan longsor pada lereng

Pembelajaran dilakukan dengan metode yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan perkembangan anak (Kemendiknas,2010). Dengan tingkat penguasaan membaca di Kelompok B