• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1205722 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1205722 Chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

67

Anindya Widita, 2016

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PAD A SISWA SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data hasil penelitian dan

pembahasan dalam PTK yang telah dilakukan di salah satu Sekolah Dasar di

Kecamatan Sukasari mengenai penerapan model pembelajaran talking stick untuk

meningkatkan motivasi belajar pada materi mengenai memelihara ekosistem serta

manusia dan lingkungan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1) Penerapan model pembelajaran talking stick dengan tahapan sebagai berikut:

Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok, Siswa berdiskusi

mengenai materi yang akan dipelajari, Perwakilan setiap kelompok

memaparkan hasil diskusinya didepan kelas, Setiap kelompok mengisi lembar

kerja kelompok (LKK). Dengan ketentuan setiap siswa yang mengisi

pertanyaan namanya harus dicantumkan, Guru menyiapkan tongkat untuk

digulirkan pada siswa, Setelah itu guru memberikan tongkat kepada siswa,

Siswa bergiliran memegang tongkat tersebut sambil bernyanyi, Ketika

nyanyian berhenti siswa memegang tongkat tersebut membuat satu

pertanyaan, Ketika tongkat digulirkan kembali dan siswa mendapatkan

tongkat lagi, siswa menjawab pertanyaan yang diberikan, dinyatakan mampu

meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini dilihat dari terlaksananya

indikator-indikator dari motivasi belajar dengan memperlihatkan semua

indikator yang diteliti semakin meningkat di setiap siklusnya serta

temuan-temuan negatif dari siklus I ke siklus II mengalami penurunan.

2) Hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik pada materi memelihara

ekosistem serta manusia dan lingkungan juga meningkat seiring dengan

peningkatan motivasi belajar. Hal ini terlihat dari rata-rata kelas dan

kecakapan akademik kelas yang telah mencapai kriteria sangat baik. Terbukti

pada persentase ketuntasan hasil belajar siswa yaitu, pada siklus I 64,8% dan

(2)

68

Anindya Widita, 2016

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PAD A SISWA SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebesar 87,9. Ternyata meningkatnya motivasi belajar siswa berpengaruh pula

(3)

69

Anindya Widita, 2016

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PAD A SISWA SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rekomendasi

Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti diharapkan dapat

memberikan pengaruh positif terhadap upaya peningkatan pembelajaran. Dari

keseluruhan kegiatan penelitian, peneliti mengajukan beberapa rekomendasi yang

berdasarkan hasil temuan-temuan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Salah satu model pembelajaran yang dapat dijadikan referensi bagi

guru adalah model pembelajaran talking stick yang dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa. Serta bertujuan agar siswa

memiliki jiwa sosial dan tidak individualis, membantu meningkatkan minat

dan prestasi belajar siswa, menambah kekompakan dan rasa percaya diri

siswa. Namun hendaknya guru mempelajari terlebih dahulu sintaks dari

model pembelajaran talking stick ini agar dapat memprediksi temuan dan

bersikap profesional dalam memfasilitasi dan memediasi cara belajar siswa

dan menyiapkan media, alat, dan bahan yang diperlukan ketika akan

menerapkan model pembelajaran talking stick. Menyepakati aturan

permainan dalam pembelajaran dapat meningkatkan antusiasme dan rasa

senang siswa sehingga situasi dan kondisi pembelajaran menjadi

menyenangkan tetapi tetap mengedepankan aturan dan kedisiplinan yang

telah disepakati.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sejatinya penelitian ini belum sempurna, maka diharapkan para

peneliti selanjutnya dapat menyempurnakan penelitian mengenai penerapan

model pembelajaran talking stick ini dalam tingkat yang berbeda maupun

mata pelajaran lain. Mengingat motivasi belajar sangat dibutuhkan untuk

tercapainya tujuan pembelajaran dan peningkatan hasil belajar kognitif.

3. Bagi Siswa

Meskipun penelitian ini dinyatakan berhasil meningkatkan

motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik

(4)

70

Anindya Widita, 2016

PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PAD A SISWA SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

motivasi belajar dan peningkatan hasil belajar siswa pun dapat

Referensi

Dokumen terkait

Paving block atau beton untuk lantai (menurut SII. 0819-88) ialah suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya,

hasil belajar peserta didik yang mengunakan model pembelajaran debat pada kelas.. eksperimen 1 dengan peserta didik yang menggunakan model pembelajaran

Tantangan penanggulangan TB semakin serius dengan munculnya TB resisten ganda atau Multi Drug Resisten (TB-MDR). Program penanggulangan TB MDR dilakukan dengan

Dalam arena discursive field diantara berbagai metode penalaran yang seharusnya digunakan oleh para hakim di dalam membuat keputusan, metode penalaran deduktif, yang tertambat

Perbedaan Hasil Belajar Antara Model Pembelajaran Debat Aktif Dengan Model Pembelajaran Group Investigation Pada Mata Pelajaran Sosiologi.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Peran dan Fungsi Komisi Pemilihan Umum Kota Medan Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum Presiden Tahun 2009.. Medan: Universitas

Dengan adanya aplikasi e-Learning berbasis web yang interaktif dengan fasilitas dialog, dapat membuat dosen dan mahasiswa dalam berkomunikasi guna membahas materi di

mengumpulkan keterangan tentang kehidupan manusia dalam suatu masyarakat serta pendirian-pendirian itu merupakan suatu pembantu utama dari metode observasi