Generasi Manja
Juara Besar V
Devi Octavia Leweinzky
SMKN 12 Jakarta, DKI Jakarta
Kita lahir di suatu masa
masa yang penuh akan penguasa masa dimana banyak mulut berbisa masa yang semua serba bisa
Katanya kita ini generasi
potret dari sebuah emansipasi Tapi rupanya hanya otot besi yang malu untuk berorganisasi
Katanya kita ini pejuang yang bukan lagi anak bawang Tapi tak nampak lagi terang
semua hanya mengandalkan uang
Katanya kita ini pengharapan
Pe gharapa tuk se uah peru aha
Tapi nyatanya bermalas-malasan yang selalu menunda pekerjaan
Bangkitlah hai para remaja Terimalah tantangan oleh senja Buktikan pada para pemuja
Serbuk Negatif
Juara Besar VI
Anisa Dwi Nurfajriah
SMAN 1 Ciruas, Banten
Negaraku ialah Indonesiaku Indonesia ialah tempat lahirku Semua itu aku bangga padamu Aku tersanjung akan dirimu
Negaraku dahulu indah Terpenuhi generasi amanah Negaraku dahulu bersahaja Terpenuhi generasi beragama
Tapi semua kini berbeda Remaja semua kini tak sama Remaja telah terhipnotis semua Terhipnotis oleh serbuk narkoba
Aku tak menyangka
Begitu cepat semua merajalela Serbuk negatif telah merasukinya Serbuk negatif menjadi bagiannya
Kini realita menjadi nyata
Narkoba berhasil merusak semua Generasi kini telah hilang agama
Demi Kehidupan Ini
JuaraBesar VII
Meika Hapsari
SMPN 1 Sukoharjo, Jawa Tengah
Kupandangi angkasa yang indah Seekor burung terbang tanpa arah Melintasi angkasa nan megah Tak lama ia jatuh ke lembah
Sama seperti kehidupanku Jika tanpa arah ku berlalu Aku takkan sampai tujuanku Takkan bisa kuraih mimpiku
Jika demi mimpi suci ini
Setinggi Himalaya akan kudaki Seluas samudra akan ku arungi Sebanyak rintangan akan kulewati
Terbayang sudah di depan mataku Halauan dan rintangan menunggu Tetapi aku sudah siap dengan itu Usaha dan doa bersamaku
Bukan Penjara
Juara Besar VIII
Rani Salsabila Efendi
SMPN Percontohan Banda Aceh, Aceh
Ku jenjangi jembatan asa Ku kubur dalamnya luka Tak ada pelipur lara Yang sedia dalam luka
Semangat juang tetaplah tinggi Aku tak kan berhenti disini Semangatku setajam belati Aku semangat seruncing duri
Aku terjaga dari mimpi
Dalam kurungan penjara suci Tempat aku mengucap janji Untuk berjuang hidup dan mati
Ini bukanlah kurungan badan Kamui bukanlah abak buangan Inilah kami anak pilihan
Tuk jadi pemimpin masa depan
Me eluk Ha pa, Me atap Asa
Juara Besar IX
Meilisa Arismaya Wanti
SMPN 215 Jakarta, DKI Jakarta
Aku tenggelam dipeluk sunyi Cercahan kotor membelai sepi Terus mengutuk jeritan hati Hanya menangis, diam sendiri
Guraunya remeh tiada peduli Air mataku jatuh sendiri Terpuruk aku, cemooh ini Menguras jiwa merusak hati
Biar kupeluk rintihan hampa Biarkan suara kotor mereka Tiada peduli, kini sendiri Yakin tuhanku, merangkul kini
Angan semangat tiada henti Laksana penuh kobaran api
Per aya do a, per aya asa
Harapan masa kelak menggema
Doa Ya g Ber eda
Juara Besar X
Annisa Un Rasqiyah
MTs DMP Diniyyah Puteri, Sumatera Barat
Lihatlah engkau ke arah barat Kan kau temukan ranjau menjerat Menyeret hati jauh tersesat
Tak mampu bangkit walau sesaat
Tidak berguna kelima sila Tanpa pedoman di dalam jiwa Hanyalah nafsu terus meraja Merangkul kelam sepanjang masa
Cobalah datang engkau ke timur Kan kau jumpai negeri termasyhur Dengan pedoman bijak leluhur Tanpa maksiat yang tumbuh subur
Dengan iringan + abuh rebana Menyebut serta keagungan-Nya Merajuk tentram kedalam jiwa Bak bercahaya seluruh dunia
Kembali pandang kedua arah