• Tidak ada hasil yang ditemukan

Soal Tryout UN 2012 SMA SASTRA INDONESIA BAHASA Paket 37

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Soal Tryout UN 2012 SMA SASTRA INDONESIA BAHASA Paket 37"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Soal Prediksi dan Try Out

UJIAN NASIONAL

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2012

Sastra Indonesia SMA

(Program BAHASA)

Written by :

(2)

Cermati penggalan novel berikut untuk menjawab soal nomor 1 – 3!

(1) ”Hingga belasan tahun usia pernikahan kami. (2) Hingga aku tidak kunjung hamil .... (3) Kecemasan itu mulai timbul. (4) Ah, sederhana sekali kenapa kecemasan itu datang, buat apa suamiku bekerja siang-malam jika tidak akan ada yang mewarisi seluruh kekayaan ini .... (5) Terputusnya garis keturunan keluarga HK. (6) Kenyataan itu membuatnya cemas. (7) Dan begitu juga aku, lebih cemas lagi. (8) Dia berusaha menenangkan siang-malam .... (9) Ah, di luar segala tabiat buruknya, suamiku amat

mencintaiku, aku tahu itu. ” (10) Bunda tersenyum dengan muka memerah. (11) Sejenak muka lelah itu

terlihat lebih bercahaya.

Moga Bunda Disayang Allah, Tere Liye 1. Watak suami ’Bunda’ yang tergambar dalam penggalan tersebut adalah seorang yang ....

A. rajin B. baik C. gigih D. pemarah E. penyayang

2. Pembuktian watak Bunda seorang istri yang amat menyayangi suami terdapat pada kalimat nomor .... A. (1), (2), dan (3)

B. (3), (5), dan (7) C. (4), (6), dan (9) D. (6), (9), dan (10) E. (7), (10), dan (11)

3. Pendeskripsian watak Bunda seorang istri yang amat menyayangi suami melalui .... A. ucapan dan perilaku tokoh

(3)

Cermati penggalan hikayat berikut untuk menjawab soal nomor 4 dan 5!

(1) Karena perbuatan salah satu ibu tirinya Candera Kirana tidak tahan lagi di Daha dan karena itu ia meninggalkan kota itu dengan ibu tirinya yang lain, Mahadewi, seorang menteri, dan dayang-dayang. . .

(2) ”Hai, mamanda menteri, sekarang marilah kita berhenti di sini, karena inilah tempat

yang hampir pada jalan ke negeri Kuripan.” . . . .

(3) Maka berhentilah di situ sekaliannya. Lalu diperbuat oranglah sebuah pesangrahan rumah atau kemah dengan sepertinya menurut perintah Galuh Cendera Kirana.

(4) Setelah sudah selesai semuanya, berkata Galuh Cendera Kirana, ”Ya, mamanda menteri, baiklah mamanda memperbuat sebuah kota pada tempat ini, karena hamba hendak

menjadi raja pada tempat ini.”

(5) Menteri itu bersukacita dengan teramat sangat, tetapi penuh dengan keheranan mendengar perkataan itu, lalu diperbuat orang kota baru di situ; separuh di antara orang-orang menebangi pohon-pohonan dan separuh pula menanam pula pohon-pohonan baharu, supaya menjadi bagus; dan tiada berapa lama antaranya berdirilah di situ sebuah kota yang amat indah dan permai. Bangun kota itu amat bagus seperti negara baharu yang amat indah perbuatannya dan penuh dengan perhiasannya.

(Sumber: Cendera Kirana Menyamar Jadi Kelana)

4. Nilai sosial yang tergambar pada penggalan tersebut adalah .... A. memberikan sumbangan

B. bergotong royong

C. menjadi pemimpin yang baik D. menjadi warga yang baik E. menyelamatkan diri

5. Penggalan yang menunjukkan nilai moral kesetiaan kepada pemimpin adalah .... A. (1) dan (2)

(4)

Cermati penggalan drama berikut untuk menjawab soal nomor 6 – 8!

(1) Jayawardani:

Putra saya seorang pelamun, yang tidak mampu melihat kenyataan hidup. Jauh dari segala urusan, dia hidup di dunia impiannya. Walaupun lemah, lebih lemah lagi landasan dia membangun kerajaan-kerajaan. Landasan itu kehampaan. Satu masa akan runtuhlah apa yang dibangunkannya. Di atas puing-puing dia akan menyesali dirinya dalam kesepian. Iseng dan riang kupu-kupu malam bermain dengan cahaya lampu, akan tetapi pada akhirnya akan hangus dimakan api.

(2) Raganata:

Telah lama Anda mengetahui hal ini, Ratu, dan senantiasa membiarkannya bermimpi. (3) Jayawardani:

Ayahnya, Patih, sangat keras. Oleh karena itu dia mendambakan cinta. Barangkali saya terlalu memanjakannya, - seorang lain tempatnya berlindung selain dari saya dia tidak punya.

(4) Raganata:

Patik memahami kasih bunda Anda, Ratu. Akan tetapi lihatlah akibatnya! (5) Jayawardani:

Kalau begitu Anda tidak lagi menghormati hati seorang ibu.

Burung Garuda Terbang Sendiri, Sanoesi Pane 6. Konflik dalam drama tersebut adalah ....

A.Kekhawatiran seorang ibu terhadap sikap kepemimpinan putranya. B. Kekerasan sikap ayah terhadap kemanjaan putranya.

C. Kurangnya kasih sayang anak dari kedua orang tuanya.

D.Kemarahan seorang ratu kepada patih yang iri terhadap putranya. E. Rasa iri seorang patih kepada putra raja yang tidak bertanggung jawab. 7. Mengapa Putra Jayawardani tidak dapat memimpin kerajaan dengan baik?

A. Ia tidak menghormati ibu. B. Ia suka bermimpi.

C. Sikap keras sang ayah. D. Sikap ibu yang tidak tegas. E. Ia tidak memiliki pelindung.

8. Bagaimana suasana hati Jayawardani melihat keadaan putranya yang lemah itu? A. benci

(5)

Cermati penggalan cerpen berikut untuk menjawab soal nomor 9 dan 10!

(1) Buat seorang janda yang sudah terlalu tua untuk itu, apalah yang dikehendaki lagi selain atap untuk berteduh dan makan serta pakaian yang cukup. (2) Lagi pula anak tunggalnya yang tinggal di Surabaya dan menurut kabar hidup berkecukupan, tidak mau lagi berhubungan dengannya. (3) Tarikan dan pelukan istri dan anak-anaknya rupanya begitu erat melengket hingga mampu melupakan ibunya sama sekali. (4) Tidak apa, hiburnya.

(5) Di rumah keluarga Mulyono ini dia merasa mendapat semuanya. (6) Tetapi waktu dia mulai merasa semakin renta, tidak sekuat sebelumnya, Mbok Jah merasa dirinya menjadi beban keluarga itu. (7) Dia merasa menjadi buruh tumpangan gratis. (8) Dan harga dirinya memberontak terhadap keadaan itu. (9) Diputuskannya untuk pulang saja ke desanya.

”Mbok Jah”, Lebaran di Karet, di Karet ..., Umar Kayam

9. Sudut pandang pengarang pada penggalan cerpen tersebut adalah .... A. orang I pelaku utama

B. orang I pelaku sampingan C. orang III terfokus

D. orang III pelaku sampingan E. orang III serbatahu

10. Bagaimana sikap Mbok Jah setelah mengetahui keadaan anak tunggalnya? A. Tidak mau berhubungan dengan anaknya.

B. Melupakan anak semata wayangnya. C. Tetap tinggal dengan keluarga Mulyono. D. Memberontak terhadap keadaan itu. E. Memutuskan untuk pulang ke desa.

Cermati penggalan hikayat berikut!

Syahdan pada suatu hari bertanyalah raja gagak kepada mentrinya itu, ”Hai mentriku,

bagaimanakah jalannya maka dapat engkau menahan hatimu bersahabat dengan burung hantu dan bergaul demikian lamanya? Biasanya orang baik-baik tiada tahan tinggal bersama-sama dengan

orang jahat.”

”Ampun, Tuanku,” sembah mentri gagak, ”akan sabda Tuanku itu sebenarnyalah demikian. Akan

tetapi, apabila datang sesuatu perkara kepada orang yang bijaksana, yang mungkin mendatangkan bahaya besar kalau tiada dipikulnya, maka haruslah dia sabar memikulnya, sekalipun bagaimana juga

pahitnya. Kesabaran itulah kunci kemenangan dan bahagia.”

Hikayat Kalilah dan Dimnah

11. Karakteristik hikayat yang terdapat pada pengalan tersebut adalah .... A. Bercerita tentang seputar istana.

B. Penggunaan ungkapan yang berulang-ulang. C. Penggunaan kata penghubung yang berulang-ulang. D. Kesaktian tokoh-tokohnya.

(6)

Cermati puisi berikut untuk menjawab soal nomor 12 – 15!

12. Isi puisi tersebut adalah ...

A. Telaga Sarangan yang indah. B. Kedamaian hati semasa kecil. C. Sambutan hangat sang alam. D. Kenangan indah di masa kecil. E. Perjalanan hidup yang tak terlupakan. 13. Amanat yang terdapat dalam puisi tersebut adalah ...

A. Hadapi kehidupan dengan kesabaran. B. Janganlah melupakan kampung halaman. C. Jagalah kelestarian alam.

D. Ciptakanlah kedamaian di mana pun. E. Isilah kehidupan dengan pengalaman.

14. Suasana yang teruangkap pada puisi tersebut adalah .... A. mencekam

B. menyesal C. merindu D. menyedihkan E. menyenangkan

15. Makna lambang kata mutiara pada puisi tersebut adalah .... A. batu

B. barang C. bingkisan D. perhiasan E. pengalaman

16. Mutiara itu berlinangan air matanya.

Penulisan aksara Arab Melayu untuk kata yang digarisbawahi adalah .... A.

B. C. D. E.

Di Tepi Telaga Sarangan

masih seperti masa bocahku angin danau pasir menguap usap tubuh dengan ramah

dan sejuk sementara ke lembah turun mendesir mengantar kedamaian ke rumah demi rumah kini telah beruban aku kembali

disambut kabut siap mendekap

ah setelah meneliti sejalur hayat menyadari

(7)

17. Jauhi olehmu daripada dusta dan lalim!

Penulisan aksara Arab Melayu untuk kalimat tersebut adalah ... A.

B. C. D. E. 18.

Aksara Latin dari kalimat bertuliskan aksara Arab Melayu tersebut adalah ... A. Kira-kira siapa bawakan cahaya.

B. Kiranya siapa saja bawakan cahaya. C. Kiranya siapa bawakan cahaya. D. Kiranya siapa membawakan cahaya. E. Kiranya siapa pun bawakan cahaya.

Cermati puisi berikut untuk menjawab soal nomor 19 dan 20!

5

seorang lelaki di pinggang bukit

duduk di batu gunung mata menancap ke ladang . . .(19) . . . (20)

ia turun membawa keranjang menyabit

Piek Ardijanto Soeprijadi

19. Kata berima yang tepat untuk melengkapi puisi (19) tersebut adalah .... A. bertaut

B. berkabut C. bersudut D. berumput E. berlutut

20. Larik bermajas yang tepat untuk melengkapi puisi (20) tersebut adalah ... A. jauhkan dari kekacauan kelaparan dan penyakit

(8)

Cermati penggalan puisi berikut untuk menjawab soal nomor21 dan 22!

kini sekotak korek api itu . . . (21) timbul tenggelam di lautan tebu darinya gula pasir . . . (22) selalu ia tertegun siul pagi menghimbau

Piek Ardijanto Soeprijadi

21. Kata yang tepat untuk melengkapi larik pertama penggalan puisi (21) tersebut adalah .... A. menyilau

B. merantau C. mendesau D. memukau E. memulau

22. Kata yang tepat melengkapi larik ketiga yang menunjukkan arti larik tersebut menghasilkan banyak gula pasir (22) adalah ....

A. mengalir B. mengusir C. mendesir D. mencibir E. mengukir

Cermati penggalan cerpen berikut untuk menjawab soal nomor 23 dan 24!

Kala itu sinar matahari masih sangat ramah menyapu desaku. Setelah kutamatkan kesibukanku, mengenakan sepatu, tinggal kutatap jalan lengang tak beraspal yang terletak beberapa meter dari teras samping rumah tempatku duduk menanti seseorang. . . . (23)

Tapi baru seumur jagung usia lamunanku, bunyi kliningan sepeda yang terdengar kuno sekali mengusiknya. Lebih-lebih cengiran si empunya sepeda yang pertama terlihat sejak ia nongol, tambah bikin gemas sekaligus dongkol. Namun senyuman lebar buah dari cengiran itu pula yang membuatku tak bisa untuk tak membalas. . . . (24)

Andra dan SMA, Sarifatul Mukaromah

23. Kalimat yang menggambarkan peristiwa (23) untuk melengkapi penggalan cerpen tersebut adalah ... A. Kami pun melaju pelan.

B. Tetapi hatiku sepertinya lain. C. Dan aku mulai melamun. D. Aku sendiri menanti dalam sepi. E. Entah ada angin apa aku tetap di sini.

24. Kalimat yang menggambarkan suasana senang (24) untuk melengkapi penggalan cerpen tersebut adalah ...

A. Demi rasa sayangnya aku mengerti. B. Terlalu manis senyum itu.

C. Ada sepi yang berhembus.

(9)

25. Cermati penggalan cerpen berikut!

Di tengah lamunanku aku dikagetkan oleh temanku yang pada waktu itu berada di

pelabuhan. ”We, Prak, lagi buat apa? Ingat nona ko?” kata Andri sahabatku. Namun

aku tetap bersedih. Melihat keadaanku, Andri pun mendekatiku. . . .

Air Mata Duka di Fuku Afu, Largus Mahan

Kalimat yang menunjukkan bahwa ’aku’ merupakan tokoh utama untuk melengkapi penggalan

cerpen tersebut adalah ...

A. Rasa ingin berjumpa terus mendorong hati kecilku. B. Hati kecilku seakan tidak yakin dengan apa yang kubaca. C. Dan setelah itu mereka tak melanjutkan perjalanan itu. D. Tiba-tiba wajah mereka tampak muram, sedih.

E. Dia memelukku dengan penuh cinta persahabatan. 26. Cermati penggalan cerpen berikut!

Mukjizat Tuhan tak kuduga hadir dalam keluarga kami. Sebuah heli yang mendarat di sekitar pelabuhan berhasil membawa beberapa korban yang selamat. Mereka berhamburan keluar dari heli. Saat itu pun aku melihat wajah Yos dan Yes yang

sedang kami tunggu sekitar empat hari di Pelabuhan Bolok. Aku pun tak tertahan kegirangan.

”Paman, Paman, We, sini!” teriakku sambil melompat-lompat.

Air Mata Duka di Fuku Afu, Largus Mahan

Perbaikan kalimat penggambaran peristiwa yang tidak padu pada penggalan cerpen tersebut adalah ... A. Kemudian kami mendekati heli dengan derai air mata.

B. Dan tampaklah senyum bahagia di wajah mereka. C. Kami bersorak-sorak melihat heli yang sudah ditunggu. D. Ketika itu mereka turun dalam keadaan lemas.

E. Saat itu kami menyambut dengan penuh hikmat.

27. Cermati kalimat-kalimat untuk rangkaian penggalan cerpen berikut!

(1) Aku berdandan habis-habisan, mengecat kuku, dan berpakaian sebagaimana lazimnya yanki.

(2) Jarum itu, dipanaskan dengan api geretan dan dimasukkan ke dalam antiseptik.

(3) Ketika aku masuk SMP sebulan kemudian, aku sudah melubangi telingaku menggunakan jarum mesin jahit.

(4) Dengan penampilan seperti itu, tak seorang pun berani mengolok-olokku dan dengan demikian gangguan terhadapku pun berghenti sama sekali.

(5) Namun, aku tetap masuk seklah setiap hari.

Susunan rangkaian peristiwa yang tepat untuk penggalan cerpen adalah .... A.(1), (5), (4), (3), (2)

(10)

28. Cermati penggalan naskah drama berikut!

Ibu : ”Siapkan baju-bajumu, kita pergi dari sini! Semua harta sudah habis

termasuk rumah ini. Ayah kamu brengsek!” (berteriak kesal) Fani : ”Maksud Ibu?”

Ibu : ”Adikmu akan ibu titipkan pada Nenek. Kamu terserah, kamu sudah dewasa.” Fani : (terdiam, tanpa sepatah kata pun)

MUNCUL SAFIRA DARI BALIK PINTU. Safira : ”...“

Ibu : ”Sudah. Jangan banyak ngatur! Tidak ada pilihan lain.

Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog dalam naskah drama tersebut adalah ... A. Fira tidak mau tinggal dengan Nenek! Fira tetap dengan Ibu dan Kak Fani. B. Fira tidak bisa memecahkan permasalahan keluarga ini, Ibu jangan marah, ya! C. Fira harus bagaimana, Ibu? Kak Fani, mau pergi ke mana sekarang?

D. Kak, jangan diam saja! Kita harus bantu Ibu! Kak Fani kok diam saja, sih! E. Baik, jika itu keinginan Ibu, Fira bisa pergi sendiri ke rumah Nenek sekarang. 29. Cermati penggalan drama berikut!

Azzam : . . .

Furqon : Wah, gimana sih kamu? Setiap hari setoran kurang terus, kapan gendutnya saya?

Azzam : Maaf, Bang! (sambil memukul Azzam dengan rotan di punggung Azzam, sampai punggung Azzam lebam)

Furqon : Maaf, maaf, lebaran masih lama! (dengan wajah berang) Azzam : Ampun, Bang, ampun! (sambil menjerit kesakitan)

Kalimat yang sesuai untuk melengkapi dialog yang menggambarkan latar waktu adalah . . . A. Hari ini aku baru mau narik, Bang!

(11)

30. Cermati penjelasan mengenai sebuah tulisan berikut!

Tokoh-tokoh novel karya Pramoedya Ananta Toer adalah ”model karakter” ter-tindas tetapi penuh semangat dalam menegakkan kebenaran sejarah perjuangan rakyat Indonesia zaman kolonial Belanda dan era Orde Baru. Lawatannya ke Bali mencerminkan watak Pram yang senantiasa melakukan perlawanan terhadap kekuasaan yang memasungnya. Ini tergambar dalam novel-novelnya.

Kalimat esai yang sesuai dengan penjelasan tersebut adalah ...

A.Pram dan sosoknya menjadi teks tertutup yang aneh kalau diterjemahkan sebagai tokoh kontroversial seperti dalam tokoh-tokohnya dalam novel.

B. Novel-novelnya hasil riset historis dan sikap yang tegas atas ketidakadilan, penindasan, atau impian atas bangsa, dan nasionalisme yang paripurna.

C. Dia menulis dari sejarah dan untuk sejarah. Dia tidak mau menulis tanpa dasar data dan pengamatan yang kuat serta semua melalui proses perenungan.

D.Kebangkitan sejarah dan perjuangan rakyat Indonesia selama dan sesudah era kolonialisme Belanda menjadi hiasan dalam novel-novelnya.

E. Dalam rangka memahami proses pembentukan jati diri Pram sebagai seorang penulis nasionalis yang antifeodalisme dan antikolonialisme.

31. Cermati penjelasan mengenai karya sastra berikut!

Dalam buku antologi berjudul Nostalgi = Transendensi karya Toeti Heraty Noerhadi sepintas lalu terkesan puisi yang mudah dipahami, bahasanya enak, dan setiap kata dalam urutan larik disusun enteng seperti mengalir begitu saja. Tetapi, apa yang kita dapati pada puisi Wanita, Dua Wanita, Jogging di Jakarta, dan Balada Setengah Baya. Berisi protes atau bahkan gugatan keras terhadap citra wanita yang dalam kacamata laki-laki selalu ditempatkan sebagai interior. Yang menarik, penyair terkesan sekadar merekam atau memotret tanpa pretensi apa-apa, hanya menyampaikan fakta, pemandangan kita sehari-hari, padahal ia merupakan bagian dari kehidupan keseharian kaum wanita.

Kalimat kritik yang sesuai dengan penjelasan tersebut adalah ...

A.Pembahasan ringkas puisi-puisi Toeti Heraty Noerhadi ini tentu saja sangat memadai dan bukankan memang demikian seharusnya dalam proses kreativitas.

B. Pada saat tertentu penyair menempatkan dirinya selaku subjek dan pada saat yang lain sekaligus juga sebagai objek, meski yang diamati kepedihan dirinya.

C. Kadangkala, sebuah puisi berbaik hati membukakan jalan yang agak berkelok-kelok dan memberi pencerahan menuju kepada pemahaman makna.

(12)

Cermati puisi berikut untuk menjawab soal nomor 32 – 34!

4

seorang lelaki di pinggang bukit

duduk di batu gunung menghapus jelaga jiwa menanti panen jagung akan tiba

diam diam menghitung berapa ribu kan menerima duit sebagian janten amblas

ikhlas demi rumah baju bini anak sekolah tiap hari butuh beras

Piek Ardijanto Soeprijadi 32. Nilai moral yang tersirat dalam puisi tersebut adalah ...

A. Menjadi petani merupakan pilihan hidup. B. Harapan dari sebuah perjalanan hidup. C. Mencari nafkah adalah sebuah kewajiban. D. Pengorbanan seseorang yang tak berujung. E. Perjuangan hidup seorang kepala keluarga.

33. Maksud kata jelaga, larik kedua pada puisi tersebut adalah .... A. keraguan

B. ketenangan C. kesedihan D. kegelisahan E. kekuatan

(13)

35. Cermati puisi berikut!

tanggal sekian bulan anu

(1) sudut susut senja dalam rayapan kelam (2) pasti redup nyala lampu di rembang malam (3) sunyi dan dingin bakal mekar dalam kamar (4) dalam terbaring masih terasa denyut nadi

(5) entah pukul berapa nanti detak jam dinding ditelan sepi Piek Ardijanto Soeprijadi Larik bermajas yang bermakna diam tak bergerak adalah .... A. (1)

B. (2) C. (3) D. (4) E. (5)

36. Cermati penggalan novel berikut!

Pandanganku berpendar, tapi kaki-kaki ini masih kuat untuk segera bangkit. Kukerdipkan mataku cepat, berusaha menangkap wujud lawanku yang kini entah sedang apa. Tahu-tahu, sebuah tendangan berputar ganda yang dahsyat merobek udara, dan tubuhku terpelanting seperti mainan tak berdaya. Bahkan sebelum rasa sakit sempat merata, tangannya sudah kembali mencengkeram leher, membenturkanku ke tiang ring sekuat tenaga. Tubuhku terhempas tanpa ampun.

Supernova (Episode Akar), Dee Makna ungkapan merobek udara pada penggalan novel tersebut adalah ....

(14)

Cermati penggalan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 37 - 40!

Sisa kejadian tiga tahun lalu boleh jadi masih terserak di mata Karang. Boleh jadi masih berserak-serak di sudut kenangannya. Tapi kabar baik itu pasti akhirnya tiba, mem-bawa janji perubahan yang menyenangkan, lihatlah, semenyakitkan apa pun kejadian itu dia terlihat tetap tidak berubah, dia masih setampan dulu.

Moga Bunda Disayang Allah, Tere Liye 37. Peribahasa yang sesuai dengan isi penggalan novel tersebut adalah ...

A. Sebodoh-bodoh keledai, tidak akan dua kali terantuk pada satu batu. B. Seperti ayam, kais pagi makan pagi, kais petang makan petang. C. Maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai. D. Tak lekang oleh panas, tidak lapuk oleh hujan.

E. Yang dikejar tiada dapat, yang dikandung berceceran. 38. Tahapan alur pada penggalan cerita tersebut adalah ....

A. perkenalan B. permasalahan C. klimaks D. antiklimaks E. penyelesaian

39. Amanat yang terdapat pada penggalan cerita tersebut adalah ... A. Janganlah memikirkan apa yang telah terjadi pada kita. B. Petiklah pelajaran dari setiap cobaan yang menimpa kita. C. Jangan menyesali apa yang telah terjadi pada kita.

D. Sebaiknya kita menghibur diri bila ada yang menyakiti kita. E. Tetaplah tersenyum meskipun orang menghina kita.

40. Peristiwa akibat dari kejadian yang menyakitkan bagi Karang adalah ... A. Dia merasakan sakit hati yang dalam.

B. Dia mengenang semua kejadian pahit itu. C. Dia terlihat tetap, tidak berubah.

(15)

KUNCI JAWABAN

Jika adik-

adik butuh ’bocoran’ naskah soal Ujian Nasional tahun

, maka adik

-adik bisa

download di

http://pak-anang.blogspot.com/2011/12/bocoran-soal-ujian-nasional-matematika.html

dan untuk ’bocoran’ naskah soal Ujian Nasional tahun

untuk mata

pelajaran Fisika, adik-adik bisa download di

http://pak-anang.blogspot.com/2011/12/bocoran-soal-ujian-nasional-fisika-2012.html. Semua soal

tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2012 yang dikeluarkan secara resmi oleh

BSNP tanggal 15 Desember 2011 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2012 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik

lihat di http://pak-anang.blogspot.com/2011/12/kisi-kisi-skl-un-2012_19.html.

Untuk cara cepat SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Ujian Nasional 2012 bisa

adik-adik download di http://pak-anang.blogspot.com.

Terimakasih,

Pak Anang.

1.

C

11.

A

21.

E

31.

D

2.

E

12.

D

22.

A

32.

E

3.

A

13.

B

23.

C

33.

D

4.

B

14.

C

24.

B

34.

B

5.

D

15.

E

25.

E

35.

E

6.

A

16.

B

26.

D

36.

A

7.

C

17.

A

27.

C

37.

D

8.

D

18.

C

28.

A

38.

E

9.

C

19.

D

29.

E

39.

B

Referensi

Dokumen terkait

Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf narasi tersebut adalah ….. Itulah kebiasaan yang dilakukan oleh para penulis bila

Kalimat deskripsi yang tepat untuk melengkapi kalimat yang rumpan dalam paragraf tersebut adalah .... A Semua tanaman indah itu ditanam untuk

Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah... Setiap orang tua harus melatih

Kalimat yang tepat untuk melengkapi bagian yang rumpang dalam paragraf sebab akibat tersebut adalah ... ia tidak lagi bergantung pada temannya B. ia gagal mendapatkan juara pertama

Larik bermajas yang tepat untuk melengkapi larik yang rumpang pada puisi tersebut adalah!. Di terik matahari

Kalimat akhir penggalan latar belakang masalah dalam karya tulis tersebut tidak sesuai dengan tema Hemat Energi Kalimat yang tepat adalah ..... Dengan hemat

Kalimat yang tepat untuk melengkapi bagian yang rumpang pada paragraf deskripsi tersebut adalah..D. Segeralah berkunjung ke sana agar bisa mengetahui yang sebenarnya

Kata berimbuhan yang tepat untuk melengkapi kalimat yang rumpang pada paragraf tersebut adalah ...A. meperkecil,