• Tidak ada hasil yang ditemukan

t ptk 0705207 chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "t ptk 0705207 chapter5"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Mengacu pada permasalahan penelitian, yakni bagaimana pengelolaan

pembelajaran praktek pengelasan di workshop Jurusan Las dan Fabrikasi Logam

Departemen Teknik Mesin P4TK BMTI Bandung dalam rangka memenuhi standar

kompetensi seorang guru sekolah kejuruan, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK), secara umum dapat disimpulkan bahwa pengelolaan pembelajaran praktek

pengelasan yang dilakukan selama ini telah menunjukkan adanya upaya untuk

membekali para peserta diklat dengan kemampuan kompetensi sebagai guru praktek

di SMK. Setelah dilakukan pengkajian terhadap standar kompetensi guru kejuruan

teknologi (SMK), ternyata jenis-jenis pekerjaan yang ditugaskan kepada peserta,

telah selaras dengan tuntutan kompetensi dan sub kompetensi di lapangan,

khususnya kompetensi dan sub kompetensi dasar kejuruan dan kompetensi kejuruan

las. Hal ini terlihat dengan materi yang dirancang dan diberikan kepada peserta

dengan standar kompetensi guru kejuruan dan Standar Kompetensi Kerja Nasional

Indonesia (SKKNI). Selaras dengan tuntutan kebutuhan kurikulum SMK, akan

tetapi apabila dikaji dari konteks manajemen, maka pengelolaan yang dilakukan

belum semuanya memenuhi harapan yang diinginkan. Dengan kata lain, masih ada

hal-hal yang perlu mendapat perhatian.Secara rinci kesimpulan tersebut dapat

dilihat sebagai berikut:

(2)

1)Pada aspek perencanaan kegiatan, secara umum telah menunjukkan adanya,

lebih baik dimana pada pelaksanaannya menggunakan pola bottom up, yaitu

berasal dari bawah dan ditujukan keatas (pimpinan). Selain itu, dalam aspek ini

yang telah berjalan cukup baik, adalah dalam hal perencanaan materi dan

perencanaan fasilitas, alat, bahan dan biaya. Sementara pada aspek perencanaan

penetapan tenaga pelaksana yang mengelola kegiatan pembelajaran dan

perencanaan atau penyusunan dokumen pendukung kegiatan pembelajaran

seperti SAP, hand out, job sheet, information sheet, lembar evaluasi, dan

sejenisnya, masih banyak memiliki kelemahan. Selain pada aspek yang masih

memiliki kelemahan, pada beberapa bagian dari aspek yang dianggap telah

memiliki keunggulan, masih perlu dilakukan peningkatan dan penyempurnaan.

2)Pada aspek pelaksanaan secara umum telah menunjukkan adanya yang lebih

baik, tersebut terletak pada kegiatan koordinasi dengan pihak-pihak terkait;

upaya melakukan optimalisasi penggunaan fasilitas, alat, dan bahan; pengawasan

penggunaan alat dan bahan, pengawasan pelaksanaan kegiatan pembelajaran,

optimalisasi pengelola/personil, penyimpanan alat dan bahan. Sementara,

kelemahan yang menonjol terletak pada pencatatan alat dan bahan, dan

perawatan alat dan bahan, serta pengukuran hasil belajar peserta diklat. Mesikpun

demikian, bukan berarti bahwa aspek yang memiliki keunggulan tersebut

tidak memiliki kelemahan, oleh karena itu selain pada aspek-aspek yang

memiliki kelemahan, pada aspek yang memiliki kelebihan sekalipun masih

(3)

3)Pengawasan pengelolaan pembelajaran, pada umumnya belum memiliki dampak

yang lebih baik , atau dengan kata lain masih banyak memiliki kelemahan.

4)Aspek out put/ luaran pengelolaan pembelajaran praktek, secara umum telah

menunjukkan dampak yang lebih baik,. Tetapi pada beberapa hal masih ada

yang harus disempurnakan.

5.2 Saran

Sebagai upaya dalam membenahi kekurangan atau kelemahan yang terdapa

t pada pengelolaan pembelajaran Praktek Pengelasan, maka berdasarkan kesimpulan

yang didasarkan pada hasil pembahasan, penulis mencoba menyampaikan saran

sebagai berikut :

1)Bagi Pihak Departemen Teknik Mesin

Mengingat bidang keahlian Teknik Pengelasan merupakan mata pelajaran

dasar kejuruan yang wajib diberikan pada siswa SMK, materi pembelajarannya

lebih menitik beratkan pada praktek sudah tentu akan membawa konsekuensi

pada ketersediaan sarana dan prasarana (fasilitas, alat, dan bahan). Berdasarkan

kondisi yang ada seperti sekarang, ternyata fasilitas yang dimiliki (mesin las)

masih kurang jika dilihat dari segi jumlah, dan kualitas, meskipun dari segi

kegunaan telah memenuhi syarat kerja. Maka dari itu, sebaiknya untuk segera

dipikirkan bagaimana solusi dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas dari

(4)

Keterlaksanaan kegiatan pembelajaran, tidak hanya tergantung pada

ketersediaan Sumber Daya manusia yang memiliki kualifikasi sesuai dengan

yang dibutuhkan, baik dari segi jumlah maupun dari segi kualitas. SDM yang ada

sekarang ini, dilihat dari segi kuantitas dapat dikatakan mencukupi, tetapi jika

dilihat dari segi usia dan kompetensi mata diklat yang diampuh dibutuhkan

perawatan keterampilan untuk mempertahan kan skill yang dimiliki melalui

program In House Training, pemagangan pada perusahaan atau diklat pada

lembaga yang menyelenggarakan pelatihan las.

2)Bagi Pihak Jurusan/ kepala bengkel

Mengacu pada aturan dan tugas pokok ketua jurusan / kepala bengkel, tentang

pengelolaan workshop (bengkel), laboratorium, ternyata terkait dengan aspek

perencanaan, pengarahan, penilaian. Berdasarkan ketiga aspek tersebut,

hendaknya ketua jurusan/kepala bengkel merencanakan penggunaan dan

perawatan workshop secara optimal, agar dalam pelaksanaan pembelajaran tidak

terjadi kendala akibat belum siapnya peralatan untuk digunakan secara optimal.

Hal ini diajukan, karena berdasarkan hasil observasi masih terdapat ketidak

selarasan dengan pihak terkait dalam proses penyusunan program perawatan

yang menyangkut anggaran operasional, dan inventarisasi alat dan bahan.

3)Bagi Pelaksana di Lapangan (koordinator dan panitia pelaksana diklat)

Pelaksana diklat merupakan ujung tombak dari keterlaksanaan proses

pembelajaran. Dalam kaitan dengan penelitian ini, yang didasarkan pada temuan

penelitian di lapangan, maka disarankan :.

(1)Dalam perencanaan materi hendaknya tidak terlalu terfokus pada apa yang

selama ini dilakukan. Dengan kata lain, hendaknya perencanaan materi ini

dilakukan dengan melihat kebutuhan yang berkembang di masyarakat.

(2)Dalam perencanaan alat dan bahan, hendaknya disesuaikan dengan durasi

waktu, unit dan elemen dan sub elemen kompetensi, hal ini dimaksudkan agar

(5)

(3)Dalam pengembangan pola pembelajaran, hendaknya disusun jadwal pola

pembelajaran yang seefektif mungkin sehingga tidak menyebabkan peserta

mengalami tingkat yang melelahkan.

(4)Dalam pengukuran hasil belajar peserta diklat, hendaknya dikembangkan alat

evaluasi khusus yang dapat menjaring atau mengidentifikasi aspek-aspek

yang harus dinilai pada setiap pelaksanaan kegiatan praktek dengan kata lain

hendaknya evaluasi dilakukan terhadap keseluruhan kegiatan atau aspek yang

Referensi

Dokumen terkait

Adanya sebagian wilayah daratan yang turut memantulkan gelombang altimeter membuat waveform berbentuk tidak sebagaimana mestinya, disebabkan oleh bidang pantul

penjelasan produk apa, isi dari produk tersebut tidak jarang juga disertai dengan alasan kenapa ia menjual produk tersbeut. Lain halnya dengan seseorang yang ingin

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penyampaian informasi pertanggungjawaban keuangan desa pakraman dilakukan melalui paruman, (2) konflik yang terjadi berupa

Mendengarkan penjelasan dosen, mengajukan pertanyaan dan berdiskusi tentang topik bahasan yang diberikan dosen Indikator Ketepatan jawaban tentang materi pendahuluan Strategi

Beberapa penelitian terkait termoelektrik telah banyak dilakukan, beberapa di antaranya dilakukan oleh gardara AD (2012), dan susanto TA (2012). Penelitian yang dilakukan

Parameter yang divariasikan pada model yang digunakan adalah jarak antara silinder yang menggunakan helical strakes dengan splitter plate (G) dan lebar

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN.. TAHUN

Dalam konteks organisasi madrasah sebagai suatu sistem, semua warga madrasah Insan cendekia Serpong baik dimensi individu dan dimensi organisasi berinteraksi dalam