• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA PKWU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA PKWU"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA

PEMILIK BADAN USAHA PETERNAK UNGGAS PETELUR

Disusun oleh:

1. Arif Purnomo (07)

2. Galieh Gumilang (10) 3. Putri Isnayni Dewi (24) 4. Sekar Wahyu Nuraini (28)

XII TOI 2

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan ini tanpa ada halangan suatu apapun. Laporan yang telah disusun ini berdasarkan susunan yang telah ditentukan dan dibuat untuk memenuhi nilai tugas.

Dengan ini kami menyadari bahwa laporan ini tidak akan tersusun baik tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu pada kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, antara lain :

1. Ibu Dra. Uci Rohayati, selaku guru Kewirausahaan dan Prakarya.

2. Kelompok laporan XII TOI 2

3. Teman-teman kelas XII TOI 2

4. Semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan laporan.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan.

Demikian yang dapat kami sampaikan, apabila dalam penyusunan terdapat kekurangan kami mohon maaf. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Kendal, September 2017

(3)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Pendirian Usaha...3

B. Tujuan Pendirian Badan Usaha...3

C. Tahun Berdiri dan Alamat...3

D. Permodalan...3

J. Perhitungan Laba, Rugi, Dan Rencana Pengembangan...4

BAB III PENUTUP...6

A. Kesimpulan...6

B. Saran...6

DAFTAR PUSTAKA...7

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah satu negara yang berpenduduk besar sehingga kebutuhan pangan pun tinggi. Usaha pemenuhan kebutuhan pangan menjadi persoalan penting bagi Bangsa Indonesia. Kebutuhan pangan akan meningkat seiring pertambahan jumlah penduduk. Usaha pemenuhan pangan harus dilakukan secara serius sehingga ketahanan pangan bagi bangsa Indonesia dapat terwujud.

Menurut Undang-Undang RI Nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan bahwa ketahanan pangan adalah suatu kondisi dimana setiap individu dan rumah tangga memiliki akses secara fisik, ekonomi, dan ketersediaan pangan yang cukup, aman, serta bergizi untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan seleranya bagi kehidupan yang aktif dan sehat. Terdapat tiga pilar utama dalam ketahanan pangan, yaitu: ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup, distribusi pangan yang lancar dan merata, serta konsumsi pangan yang aman dan berkecukupan gizi bagi seluruh individu masyarakat.

Agar kebutuhan pangan bagi individu atau keluarga dapat terpenuhi maka pangan harus harus tersedia dan terdistribusi dengan baik dari produsen hingga ke pasar konsumen menjadi persyaratan yang utama untuk ketercapaian ketahanan pangan.

Di antara ketiga pilar ketahanan pangan, usaha untuk meningkatkan produksi pangan mendapat perhatian lebih banyak. Setelah dapat meningkatkan produksi pangan, maka tahap berikutnya adalah mendistribusikan pangan yang dihasilkan. Sebaran wilayah produksi pangan dan wilayah konsumsi sangat luas sehingga distribusi pangan sangat penting agar pangan dapat diperoleh oleh konsumen. Distribusi pangan tidak terlepas dari aspek pemasaran.

(5)

ketersediaan dan harga bahan pangan. Harga bahan pangan akan semakin mahal jika ketersediaan semakin terbatas. Konsumsi protein hewani dalam jumlah yang cukup sangat penting untuk tumbuh kembang tubuh dan kecerdasan manusia, terutama anak-anak.

Budidaya adalah tindakan mengelola sumber daya nabati untuk diambil hasilnya. Budidaya juga diartikan sebagai usaha memelihara tanaman atau ternak mulai dari menyiapkan benih atau bibit untuk dipanen hasilnya. Budidaya ternak adalah satu usaha untuk mendapatkan hasil dari peternakan. Salah satu usaha budidaya peternakan adalah budidaya ternak unggas pedaging atau petelur yang ditujukan untuk memproduksi daging atau telur serta produk sekunder lainnya untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Usaha budidaya ternak unggas yang intensif sangat diperlukan untuk meningkatkan produksi pangan daging dan telur.

B. Tujuan

Tujuan penyusunan laporan observasi dan wawancara yaitu sebagai berikut : 1. Dapat mengetahui bagaimana cara beternak unggas petelur.

(6)

BAB II ISI

A. Latar Belakang Pendirian Usaha

Usaha peternak unggas petelur milik Bapak Wadi merupakan salah satu usaha rumahan yang dikelola dengan manajemen keluarga.

B. Tujuan Pendirian Badan Usaha

Tujuan berdirinya badan usaha peternak unggas petelur yaitu sebagai berikut:

1. Mencukupi kebutuhan keluarga. 2. Membiayai anak sekolah. 3. Merenovasi rumah.

4. Masa depan orang tua dan anak.

C. Tahun Berdiri dan Alamat

Badan usaha peternak unggas petelur milik Bapak Wadi berdiri sejak 1968-sekarang yang beralamat di Dusun Tridi, RT 07 / RW 03, Desa Dempelrejo, Kec. Ngampel, Kab. Kendal.

D. Permodalan

Modal didapat dari uang milik pribadi sendiri, semisal uang milik sendiri belum cukup untuk biaya permodalan maka uang yang kurang dipinjamkan dahulu di bank.

E. Produksi

(7)

F. Faktor-Faktor Produksi 1. Tenaga kerja

Tenaga kerja dari badan usaha milik Bapak Wadi yaitu anggota keluarga dari Bapak Wadi sendiri bukan orang lain karena sistem managenen pengelolaannya keluarga.

2. Tahap-tahap pemeliharaan

Bebek siap telur yang telah dibeli dipelihara di kandang dan diangon di sawah yang padinya telah dipanen. Pemberian makan bebek dua kali sehari setiap pagi dan sore hari. Selama ± 5-6 bulan bebek petelur siap dipanen.

Bapak Wadi melayani pemasaran telur bebek di tempat-tempat yang harga jualnya tinggi.

J. Perhitungan Laba, Rugi, Dan Rencana Pengembangan 1. Perhitungan Laba Rugi

a. Laba

(8)

b. Rugi

Sebaliknya apabila bebek yang dijadikan jaminan tidak dapat memenuhi masa pertumbuhan yang bagus maka tidak dapat menghasilkan peranakan petelur.

2. Rencana Pengembangan

(9)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari paparan di atas, maka penyusun dapat menyimpulkan sesuai dengan laporan observasi dan wawancara pemilik badan usaha peternak unggas petelur bahwa peternak unggas petelur dapat dijadikan sebagai badan usaha sekaligus budidaya.

B. Saran

Menyadari bahwa penyusun masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penyusun akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang laporan di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentu juga dapat dipertanggungjawabkan.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Purnomo, Agung. 2015/2016. KLIPING PELUANG SUATU KEJADIAN DI SMK. Kendal.

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)

Gambar

Gambar. Foto bersama dengan Bapak Wadi.
Gambar. Saat wawancara dengan Bapak Wadi.
Gambar. Kandang bebek miik Bapak Wadi.

Referensi

Dokumen terkait

Apabila sasaran pengembangan agribisnis komoditas ternak unggas ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pangan protein hewani pada 10 tahun mendatang, setara dengan 1.250 miliar ekor

Sasaran utama Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah meningkatkan ketersediaan produk daging, telur, dan susu serta meningkatkan kontribusi produk ternak

Keberhasilan belajar siswa itu sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal (yang bersumber dari dalam diri sendiri) maupun eksternal (yang bersumber dari luar

DAGING DAN TELUR : SAPI/KERBAU DAN UNGGAS BAHAN BAKU INDUSTRI KONVENSIONAL : SUSU SAPI PERAH, KERBAU DAN KAMBING.. PRODUK ENERGI PERTANIAN: BIOGAS DAN

Oleh karena itu, pengawasan terhadap produk-produk makanan impor dari Belgia khususnya yang berasal atau menggunakan bahan-bahan dari daging babi, daging unggas (ayam) dan telur

T5 Subjek menerima dan menikmati keadaan yang sekarang Kamu tertutup atau terbuka kalo ketemu dengan orang

Jenis-jenis unggas petelur antara lain : Ayam broiler atau yang disebut juga ayam ras pedaging broiler adalah jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa- bangsa ayam yang memiliki

Fungsi Usaha Peternakan Sumber Penelitian Ilmu Produksi ternak seperti telur, daging dan susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena banyak mengandung protein, mudah