MOCH. RANGGA BINTANG MANGGALA
UNIVERSITAS WIDYATAMA BANDUNG
Contoh:
Diketahui saham dijual pada harga $23 per lembar EPS (Laba per saham) $2.35
Price Earning Ratio
= harga per saham = 23 = 9.8 kali laba per saham 2.35
RASIO AKTIVITAS
Rasio ini merupakan rasio yang
digunakan
untuk
mengukur
efektifitas
perusahaan
dalam
menggunakan
aktiva
yang
dimilikinya
atau
dapat
pula
dikatakan
rasio
ini
digunakan
Jenis-jenis Rasio Aktivitas
• Total Assets Turnover (Perputaran total
aktiva)
Total Assets Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva yang berputar pada suatu periode atau kemampuan modal yang diinvesasikan untuk menghasilkan “revenue”. Rumusnya sebagai berikut :
Total Assets Turnover = Penjualan Bersih/Total Aktiva
• Receivable Turnover (Perputaran piutang)
Receivable Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola dana yang tertanam dalam piutang yang berputar pada suatu periode tertentu. Rumusnya sebagai berikut :
• Average Collection Period
Average Collection Period digunakan untuk mengukur periode rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang (dalam satuan hari). Jika menghasilkan angka yang semakin kecil menunjukan hasil yang semakin baik. Rumusnya adalah sebagai berikut :
Average Collection Period = (Piutang Rata-rata x 360)/Penjualan Kredit
• Inventory Turnover (Perputaran
persediaan)
Inventory Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan yang berputar pada suatu periode tertentu, atau likuiditas dari persediaan dan tendensi adanya “overstock”. Rumusnya sebagai berikut :
• Average Day’s Inventory (Hari rata-rata penagihan persediaan)
Average Day’s Inventory digunakan untuk mengukur periode (hari) rata-rata persediaan barang dagangan berada di gudang perusahaan. Rumusnya sebagai berikut :
Average Day’s Inventory = (Persediaan Rata-rata x 360 )/Harga Pokok Penjualan
• Working Capital Turnover
Working Capital Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan modal kerja (netto) yang berputar pada suatu periode siklus kas (cash cycle) yang terdapat diperusahaan, dihitung dengan rumus berikut :
Rasio Pasar (Penilaian)
Rasio ini bermanfaat untuk mengukur
kemampuan
manajemen
dalam
menciptakan nilai pasar yang melampaui
pengeluaran
biaya
investasi.
Rasio
penilaian (Valuation Ratio) merupakan
ukuran yang paling lengkap tentang
prestasi perusahaan, karena mencerminkan
rasio risiko dan rasio pengembalian. Rasio
ini sangat penting karena rasio tersebut
berkaitan
langsung
dengan
tujuan
Jenis-jenis Rasio Pasar
(Penilaian)
• Price Earning Ratio (PER)
Rasio ini membandingkan antara harga saham (informasi yang diperoleh dari pasar modal) dan laba per lembar saham yang diperoleh pemilik perusahaan (informasi yang disajikan dalam laporan keuangan). Rumus :
PER = Harga Saham / lembar saham
• Price to Book Value (PBV)
Rasio PBV digunakan untuk mengetahui seberapa besar harga saham yang ada di pasar dibandingkan dengan nilai buku sahamnya (Sutrisno, 2000 : 268). Semakin tinggi nilai rasio ini semakin besar tambahan kekayaan (wealth) yang dinikmati oleh pemilik perusahaan.
Rasio Pertumbuhan
Merupakan kemampuan perusahaan
untuk menempatkan diri pada system
ekonomi secara keseluruhan (perusahaan
sejenis).
Yang dapat diukur :
- Penjualan
- Laba
- Laba per lembar saham
- Harga saham
Proyeksi Laporan Keuangan
(Proforma Financial Statement)
Merupakan estimasi susunan dari laporan
keuangan pada periode yang akan
Analisa Sistem Du Pont
Analisis ini menunjukkan bagaimana utang, asset turn over, dan profit margin dikombinasikan
untuk menentukan ROE. Du pont analysis
memecah ROE dan ROA menjadi berbagai rasio lainnya. Dari analisis ini juga dapat diketahui
secara lebih terinci mengenai factor-faktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi dan efektivitas yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu
periode tertentu dari kegiatan operasinya
ROE
Total Asset Turn Over
Fixed Asset Current Asset
Soal dan Jawaban
Berdasarkan rasio industri PT. ABC tahun 2005 di bawah ini susunlah neraca dan proyeksi laba rugi.
Catatan :
1. Total debt to total equity ratio = Total debt
Total debt = Rp. 190.000.000
2. Total aktiva = total pasiva = Total hutang + modal sendiri = Rp. 190 juta + 380 juta = Rp. 570 juta Total Aktiva= Total Passiva = Rp.570.000.000
3. Acid Test Ratio = kas + piutang Current Hutang
1,5 = kas + piutang 190.000.000
4. Total Asset Turn Over = sales/ total asset 2 = sales/ 570.000.000
Sales = 1.140.000.000
5. Receivable Collection Period = account receivable x 360 hari Sales
= accouint receicables x 360 hari
1.140.000.000
Piutang = Rp.114.000.000
6. Kas + piutang = Rp. 280.000.000 Kas + 114.000.000 = 280.500.000 Kas = Rp. 171.000.000
8. HPP = Penjualan – Laba Kotor
= 1.140.000.000 – 456.000.000 HPP = Rp. 684.000.000
Inventory Turn Over= HPP/ Average Inventory = 684.000.000/ average inventory Inventory = Rp.85.500.000
9. Aktiva Tetap = Total aktiva – (kas + piutang + persediaan) = 570.000.000 – (171.000.000 + 114.000.000 +
85.500.000)
Aktiva Tetap = Rp. 199.500.000
Laporan Laba Rugi
Sales 1.140.000.000
HPP (684.000.000)
Gross Profit 456.000.000