PT Arwana Citramulia Tbk
dan Entitas Anak/
and Subsidiaries
Laporan keuangan konsolidasian
beserta laporan auditor independen
pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010/
Consolidated financial statements
with independent auditors’ report as of
December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
Daftar Isi/Table of Contents
Halaman/Page
Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian.………..……... 1-2 ……Consolidated Statements of Financial Position
Consolidated Statements of
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian.……….. 3-4 ………..Comprehensive Income
Consolidated Statements of Changes
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ……… 5 ……… in Stockholders’ Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian ………. 6-7 ………… Consolidated Statements of Cash Flows
Notes to the Consolidated Financial
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ………... 8-92 ……… Statements
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a
whole.
1
31 Desember/December 31, 31 Desember 2009/
Catatan/ January 1, 2010/
Notes 2011 2010 December 31, 2009
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 2c,2s,4,30 10.036.563.669 40.054.250.900 2.378.093.247 Cash and cash equivalents
Piutang usaha 2d,2s,5, Trade receivables
12,17,30
Pihak-pihak berelasi 2g,29 190.204.697.830 183.032.940.196 146.044.053.781 Related parties
Pihak ketiga - setelah
dikurangi cadangan Third parties - net of
penurunan nilai piutang 9.097.513.869 12.966.319.504 12.030.898.915 allowance for impairment
Piutang lain-lain 2s,6,30 384.744.878 501.492.460 2.995.579.696 Other receivables
Persediaan 2e,7,12,17 35.613.688.330 56.760.243.054 37.508.636.681 Inventories
Pajak dibayar di muka 16a 56.443.370 803.364.229 2.770.630.944 Prepaid taxes
Biaya dibayar di muka 2f,8 895.457.352 1.209.826.206 426.498.411 Prepaid expenses
2c,2s,
Aset lancar lain-lain 9,30 14.776.635.014
3.108.754.046 878.339.826 Other current assets
JUMLAH ASET LANCAR 261.065.744.312 298.437.190.595 205.032.731.501 TOTAL CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Aset pajak tangguhan - bersih 2o,16f 3.824.837.792 5.366.137.048 2.719.750.526 Deferred tax assets - net
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan
sebesar Rp291.883.828.019 Fixed assets - net of
pada tahun 2011, accumulated depreciation of
Rp241.453.282.663 Rp291,883,828,019 in 2011,
pada tahun 2010 dan Rp241,453,282,663 in 2010
Rp211.939.827.288 pada 2h,2i,2j, and Rp211,939,827,288
tahun 2009 10,12,17 564.891.050.549 568.502.405.679 601.648.997.664 in 2009
2s,
Aset tidak lancar lain-lain 11,30 1.725.961.023 848.352.600 13.285.069.477 Other non-current assets
JUMLAH ASET TIDAK TOTAL NON-CURRENT
LANCAR 570.441.849.364 574.716.895.327 617.653.817.667 ASSETS
JUMLAH ASET 831.507.593.676 873.154.085.922 822.686.549.168 TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a
whole.
2
Catatan/ January 1, 2010/
Notes 2011 2010 December 31, 2009
LIABILITIES AND
LIABILITAS DAN EKUITAS STOCKHOLDERS’ EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Hutang jangka pendek 2s,12,30 Short-term debts
Hutang bank 14.510.636.405 76.828.818.928 56.121.451.988 Bank loans
Hutang pembiayaan konsumen - 162.456.250 - Consumer financing payable
Hutang usaha kepada Trade payables to
pihak ketiga 2s,13,30 90.436.018.707 96.696.953.380 83.402.241.513 third parties
Hutang lain-lain 2s,14,30 396.388.018 10.217.443.347 538.008.632 Other payables
Biaya masih harus dibayar 2s,15,30 52.313.378.077 51.577.005.187 37.503.865.780 Accrued expenses
Hutang pajak 2o,16b 11.846.899.501 11.976.842.213 11.766.844.584 Taxes payable
Hutang jangka panjang yang Current maturities of
jatuh tempo dalam satu tahun 2s,17,30 long-term debts
Hutang bank 69.966.801.852 59.654.712.312 69.255.016.093 Bank loans
Hutang kepada pemasok 17.385.932.783 - - Due to suppliers
Hutang pembiayaan konsumen 154.923.318 46.446.164 168.670.674 Consumer financing payable
JUMLAH LIABILITAS JANGKA
PENDEK 257.010.978.661 307.160.677.781 258.756.099.264 TOTAL CURRENT LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES
Hutang jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh Long-term debts - net of
tempo dalam satu tahun 2s,17,30 current maturities
Hutang bank 74.190.845.767 136.655.939.983 144.823.672.559 Bank loans
Hutang kepada pemasok - 663.927.454 59.785.698.542 Due to suppliers
Hutang pembiayaan konsumen 130.808.639 36.589.760 - Consumer financing payable
Kewajiban imbalan kerja 2m,18 17.001.675.453 13.577.004.673 10.996.697.302 Employee benefits liability
JUMLAH LIABILITAS TOTAL NON-CURRENT
JANGKA PANJANG 91.323.329.859 150.933.461.870 215.606.068.403 LIABILITIES
JUMLAH LIABILITAS 348.334.308.520 458.094.139.651 474.362.167.667 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS STOCKHOLDERS’ EQUITY
Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to owners
kepada pemilik Entitas Induk of the Parent Entity
Modal saham Capital stock
Modal dasar - 3.000.000.000 Authorized - 3,000,000,000
saham dengan nilai nominal shares at par value of
Rp50 per saham Rp50 per share
Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid
-penuh - 1.835.357.744 saham 20 91.767.887.200 91.767.887.200 91.767.887.200 1,835,357,744 shares
Tambahan modal disetor - bersih 1b,2k,21 401.985.495 401.985.495 401.985.495 Additional paid-in capital - net
Selisih nilai transaksi Difference arising from restructuring
restrukturisasi entitas transactions of entities under
sepengendali 2q,23 (169.803.318) (169.803.318) (169.803.318) common control
Saldo laba 383.916.984.880 316.713.565.541 250.521.216.621 Retained earnings
Jumlah 475.917.054.257 408.713.634.918 342.521.285.998 Total
Kepentingan nonpengendali 2b,19 7.256.230.899 6.346.311.353 5.803.095.503 Non-controlling interests
EKUITAS - BERSIH 483.173.285.156 415.059.946.271 348.324.381.501 NET STOCKHOLDERS’ EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND
EKUITAS 831.507.593.676 873.154.085.922 822.686.549.168 STOCKHOLDERS’ EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a
whole.
3
Catatan/
2011 Notes 2010
PENJUALAN BERSIH 922.684.829.411 2g,2l,24,29 830.183.904.081 NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN 636.881.558.816 2g,2l,25,29 565.896.310.681 COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR 285.803.270.595 264.287.593.400 GROSS PROFIT
BEBAN USAHA 2l,26 OPERATING EXPENSES
Penjualan 105.089.628.998 88.558.232.092 Selling
Umum dan administrasi 31.741.760.870 28.583.099.106 General and administrative
Jumlah beban usaha 136.831.389.868 117.141.331.198 Total operating expenses
LABA USAHA 148.971.880.727 147.146.262.202 INCOME FROM OPERATIONS
PENGHASILAN (BEBAN)
LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES)
Laba (rugi) penjualan aset tetap 377.454.545 2h,10 (12.550.378.845) Gain (loss) on sale of fixed assets
Pendapatan keuangan 368.513.202 69.264.396 Finance income
Beban keuangan (20.634.976.309) 12,17,27 (33.968.866.694) Finance costs Laba (rugi) selisih kurs - bersih (747.809.215) 2n 6.858.306.356 Gain (loss) on foreign exchange - net Lain-lain - bersih 1.582.717.851 182.719.041 Miscellaneous - net
Beban lain-lain - bersih (19.054.099.926) (39.408.955.746) Other expenses - net
LABA SEBELUM INCOME BEFORE
BEBAN PAJAK 129.917.780.801 107.737.306.456 INCOME TAX
BEBAN (MANFAAT) PAJAK 2o,16d INCOME TAX EXPENSE (BENEFIT)
Kini 32.427.076.500 30.269.644.000 Current
Tangguhan 1.541.299.256 (2.646.386.522) Deferred
Beban pajak - bersih 33.968.375.756 27.623.257.478 Income tax expense - net
LABA TAHUN BERJALAN 95.949.405.045 80.114.048.978 PROFIT FOR THE YEAR
PENDAPATAN KOMPREHENSIF
LAINNYA - - OTHER COMPREHENSIVE INCOME
JUMLAH PENDAPATAN
KOMPREHENSIF 95.949.405.045 80.114.048.978 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
LABA TAHUN BERJALAN YANG PROFIT FOR THE YEAR
DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:
Pemilik Entitas Induk 94.733.785.499 79.039.853.128 Owners of the Parent Entity Kepentingan nonpengendali 1.215.619.546 2b,19 1.074.195.850 Non-controlling interests
JUMLAH 95.949.405.045 80.114.048.978 TOTAL
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a
whole.
4
2011 Notes 2010
JUMLAH PENDAPATAN
KOMPREHENSIF TAHUN TOTAL COMPREHENSIVE
BERJALAN YANG DAPAT INCOME FOR THE YEAR
DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:
Pemilik Entitas Induk 94.733.785.499 79.039.853.128 Owners of the Parent Entity Kepentingan nonpengendali 1.215.619.546 2b,19 1.074.195.850 Non-controlling interests
JUMLAH 95.949.405.045 80.114.048.978 TOTAL
LABA PER SAHAM YANG EARNINGS PER SHARE
DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA ATTRIBUTABLE TO
PEMILIK ENTITAS INDUK 52 2p,2q,28 43 OWNERS OF THE PARENT ENTITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
5
Selisih Nilai
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas
Sepengendali/
Modal Saham Difference
Ditempatkan dan Arising from Kepentingan
Disetor Penuh/ Tambahan Modal Restructuring nonpengendali/ Ekuitas - Bersih/
Capital Stock Disetor - Bersih/ Transactions Saldo Laba/ Non- Net
Catatan/ - Issued Additional Paid-in of Entities Under Retained Jumlah/ controlling Stockholders‘
Notes and Fully Paid Capital - Net Common Control Earnings Total Interests Equity
Saldo tanggal 31 Desember 2009 91.767.887.200 401.985.495 (169.803.318) 250.521.216.621 342.521.285.998 5.803.095.503 348.324.381.501 Balance as of December 31, 2009
Dividen kas 22,19 - - - (12.847.504.208 ) (12.847.504.208 ) (530.980.000) (13.378.484.208 ) Cash dividend
Laba tahun berjalan - - - 79.039.853.128 79.039.853.128 1.074.195.850 80.114.048.978 Profit for the year
Saldo tanggal 31 Desember 2010 91.767.887.200 401.985.495 (169.803.318) 316.713.565.541 408.713.634.918 6.346.311.353 415.059.946.271 Balance as of December 31, 2010
Dividen kas 22,19 - - - (27.530.366.160 ) (27.530.366.160 ) (306.200.000) (27.836.566.160 ) Cash dividend
Laba tahun berjalan - - - 94.733.785.499 94.733.785.499 1.215.619.546 95.949.405.045 Profit for the year
Setoran modal dari kepentingan Stock subscription from non-controlling
nonpengendali sehubungan interests in relation to the establishment
dengan pendirian Entitas Anak baru 19 - - - - - 500.000 500.000 of a new Subsidiary
Saldo tanggal 31 Desember 2011 91.767.887.200 401.985.495 (169.803.318) 383.916.984.880 475.917.054.257 7.256.230.899 483.173.285.156 Balance as of December 31, 2011
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a
whole.
6
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM
OPERASI OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan 919.381.877.413 791.835.042.749 Cash receipts from customers Penerimaan dari pendapatan bunga 368.513.202 69.264.396 Receipts of interest income
Pembayaran kas kepada pemasok Cash paid to suppliers and
dan karyawan dan untuk beban employees and for other
operasi lainnya (721.319.924.685) (615.855.813.587) operational expenses
Pembayaran atas: Payments of:
Pajak (34.651.461.351) (30.165.488.988) Taxes
Beban bunga (19.926.407.140) (30.391.617.023) Interest expense
Kas bersih yang diperoleh dari Net cash provided by
aktivitas operasi 143.852.597.439 115.491.387.547 operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM
INVESTASI INVESTING ACTIVITIES
Hasil penjualan aset tetap 377.454.545 10 632.294.793 Proceeds from sale of fixed assets Perolehan aset tetap (21.223.084.200) 10 (19.013.433.320) Acquisitions of fixedassets
Pembayaran uang muka Payment of advance
pembelian mesin (1.395.360.000) - for purchase of machinery
Penurunan aset Decrease in other
tidak lancar lain-lain - 10.408.728.978 non-current assets
Kas bersih yang digunakan Net cash used in investing
untuk aktivitas investasi (22.240.989.655) (7.972.409.549) activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM
PENDANAAN FINANCINGACTIVITIES
Perolehan hutang bank jangka panjang 20.936.935.401 10 97.557.160.000 Proceeds from long-term bank loans Setoran modal dari kepentingan Stock subscription from non-controlling
nonpengendali sehubungan interests in relation to
dengan pendirian the establishment
Entitas Anak baru 500.000 - of a new Subsidiary
Pembayaran hutang jangka panjang: Payment of long-term debts:
Hutang bank (73.325.175.791) (114.815.518.934) Bank loans
Hutang kepadapemasok (8.743.995.719) (59.886.530.643) Due to suppliers Hutang pembiayaan konsumen (180.353.967) (189.269.750) Consumer financing payable
Pembayaran hutang bank Payment of
jangka pendek (62.480.638.773) - short-term bank loans
Pembayaran dividen kas Cash dividend paid by
oleh Perusahaan (27.530.366.166) 22 (12.847.504.208) the Company
Pembayaran dividen kas oleh
Entitas Anak kepada Cash dividend paid by Subsidiaries
pemegang saham nonpengendali (306.200.000) 19 (530.980.000) to non-controlling interests
Perolehan hutang bank Proceeds from short-term
jangka pendek - 20.869.823.190 bank loans
Kas bersih yang digunakan untuk Net cash used in
aktivitas pendanaan (151.629.295.015) (69.842.820.345) financing activities
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a
whole.
7
Catatan/
2011 Notes 2010
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) IN
KAS DAN SETARA KAS (30.017.687.231) 37.676.157.653 CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS
AWAL TAHUN 40.054.250.900 4 2.378.093.247 AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS
AKHIR TAHUN 10.036.563.669 4 40.054.250.900 AT END OF YEAR
Aktivitas yang tidak mempengaruhi
arus kas: Non-cash activities:
Perolehan aset tetap melalui: Acquisition of fixed assets credited to: Hutang kepada pemasok 25.466.001.048 764.759.554 Due to supplier Uang muka pembelian aset tetap Advance for purchase of fixed
(bagian dari Aset tidak Lancar assets (part of Other
Lain-lain) 399.015.260 904.006.000 Non-current Assets)
Hutang pembiayaan konsumen 383.050.000 103.635.000 Consumer financing payable
Hutang lain-lain - 9.523.161.803 Other payables
8
1. U M U M
a. Pendirian perusahaan
PT Arwana Citramulia Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Arwana Citra Mulia berdasarkan akta notaris Raden Santoso No. 21 tanggal 22 Februari 1993, yang telah diubah berdasarkan akta notaris Imam Santoso, S.H., No. 147 tanggal 26 Oktober 1993 dan No. 105 tanggal 15 November 1993, antara lain mengenai perubahan nama Perusahaan menjadi PT Arwana Citramulia. Akta pendirian Perusahaan dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-14065.HT.01.01.TH.93 tanggal 20 Desember 1993 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 95 Tambahan No. 5576 tanggal 27 November 1997.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, S.H., No. 64 tanggal 17 Juni 2009, mengenai penyesuaian anggaran dasar Perusahaan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan pemecahan saham dengan rasio 1 (lama):2 (baru) dan mengubah nominal saham dari nominal Rp100 menjadi Rp50 per saham. Perubahan terakhir tersebut telah didaftarkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
a. The Company’s establishment
PT Arwana Citramulia Tbk (the “Company”) was established under the name PT Arwana Citra Mulia based on the notarial deed No. 21 dated February 22, 1993 of Raden Santoso, as amended by notarial deeds No. 147 dated October 26, 1993 and No. 105 dated November 15, 1993 of Imam Santoso, S.H., which covered, among others, the change in the Company’s name to PT Arwana Citramulia. The Company’s articles of association and its amendments were approved by the Ministry of
Justice in its decision letter No.
C2-14065.HT.01.01.TH.93 dated December 20, 1993, and were published in Supplement
No. 5576 of State Gazette No. 95
dated November 27, 1997.
The Company’s articles of association has been amended from time to time, the latest Rights in its decision letter No. AHU-AH.01.10-13152 dated August 14, 2009 and was published in Supplement No. 17862 of State Gazette No. 55 dated July 10, 2009 (Note 20).
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang industri keramik dan menjual hasil produksinya di dalam negeri. Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Sentra Niaga Puri Indah Blok T2 No. 24, Kembangan, Jakarta Barat dan pabriknya berlokasi di Jatiuwung, Tangerang, Banten.
According to Article 3 of the Company’s articles of association, its scope of activities comprises the manufacture and sale of ceramic tiles for the local market. The Company’s head office is located in Sentra Niaga Puri Indah Block T2 No. 24, Kembangan, West Jakarta, and its plant is located in Jatiuwung, Tangerang, Banten.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tanggal 1 Juli 1995.
The Company started commercial operations on July 1, 1995.
PT Suprakreasi Eradinamika adalah entitas induk terakhir Grup.
9
1. U M U M (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
b. Penawaran umum saham perusahaan b. The Company’s public offering
Pada tanggal 28 Juni 2001, Perusahaan memperoleh surat pemberitahuan efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-1595/PM/2001 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana sejumlah 125.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 setiap saham dengan harga penawaran Rp120 setiap saham. Berdasarkan Surat Direksi Bursa Efek Jakarta No. S-2998/BEJ-EEM/07/2001 tanggal 12 Juli 2001, Perusahaan telah memperoleh persetujuan untuk mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) efektif pada tanggal 17 Juli 2001.
On June 28, 2001, the Company received the offering price of Rp120 per share. Based on
letter No. S-2998/BEJ-EEM/07/2001 dated
July 12, 2001 of the Director of the Jakarta Stock Exchange, the Company was granted approval to list all of its shares of stock on the Jakarta Stock Exchange (now the Indonesia Stock Exchange) effective on July 17, 2001.
Pada tanggal 25 Oktober 2002, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I No. S-2343/PM/2002 dari Ketua BAPEPAM dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 356.753.150 saham dengan harga penawaran sebesar Rp100 setiap saham. Berdasarkan Surat Direksi Bursa Efek Jakarta No. S-2529/BEJ-EEM/11-2002 tanggal 7 November 2002, Perusahaan telah memperoleh persetujuan untuk mencatatkan sahamnya sebanyak 356.753.150 saham di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) efektif pada tanggal 21 November 2002.
On October 25, 2002, the Company obtained
letter No. S-2529/BEJ-EEM/11-2002 dated
November 7, 2002 of the Director of the Jakarta Stock Exchange, the Company was granted approval to list the 356,753,150 shares on the Jakarta Stock Exchange (now the Indonesia Stock Exchange) effective on November 21, 2002.
c. Susunan Entitas Anak c. The Company’s Subsidiaries
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan mempunyai kepemilikan lebih dari 50% pada Entitas Anak berikut:
10
1. U M U M (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
c. Susunan Entitas Anak (lanjutan) c. The Company’s Subsidiaries (continued)
Berdasarkan Akta Notaris Misahardi Wilamarta, S.H., No. 87 tanggal 19 Oktober 2011, Perusahaan mendirikan Entitas Anak baru, dengan nama PT Arwana Anugerah Keramik (“AAK”) dengan jumlah modal saham sebesar Rp75.000.000.000, yang terdiri dari 750.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp100.000 per saham yang mana sejumlah 200.000 lembar saham akan ditempatkan dan disetor penuh oleh
pemegang saham. Perusahaan
menempatkan 199.800 lembar saham sebesar Rp19.980.000.000 yang merupakan 99,90% kepemilikan. Akta pendirian AAK telah disahkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-54933.AH.01.01. Tahun 2011 tanggal 11 November 2011. Pada tanggal 31 Desember 2011, modal saham AAK sebesar Rp500.000.000 telah ditempatkan dan disetor penuh oleh Perusahaan sebesar Rp499.500.000 dan oleh kepentingan nonpengendali Rp500.000.
Based on notarial deed No. 87 dated October 19, 2011 of Misahardi Wilamarta, S.H., the Company established a new Subsidiary, under the name PT Arwana Anugerah Keramik
(“AAK”) with capital stock of
Rp75,000,000,000, consisting of 750,000
shares with par value per share of Rp100,000, of 200,000 shares which will be issued and fully paid by the shareholders. The Company
subscribed to 199,800 shares for
Rp19,980,000,000 representing 99.90%
ownership. AAK’s deed of establishment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its decision letter No. AHU-54933.AH.01.01.Year 2011 dated November 11, 2011. As of
ANK memiliki pabrik keramik yang berlokasi di Serang, Banten, sedangkan SKDA memiliki pabrik keramik yang berlokasi di Wringin Anom, Gresik, Jawa Timur.
Pada tanggal 31 Desember 2011, AAK belum memulai kegiatan operasinya.
ANK’s ceramic tile plant is located in Serang, Banten, while SKDA’s ceramic tile plant is located in Wringin Anom, Gresik, East Java.
As of December 31 2011, AAK has not started its commercial operations.
d. Dewan komisaris, direksi, komite audit
dan karyawan
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, S.H., No. 60 pada tanggal 30 Maret 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
d. Commissioners, directors, audit committee and employees
In the stockholders’ extraordinary meeting the minutes of which were covered by notarial deed No. 60 dated March 30, 2011 of Misahardi Wilamarta, S.H., the composition of the Company's Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2011 is as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
President
Komisaris Utama/Independen : Theresia Yustina Ariany : Commissioner/Independent
Komisaris Independen : Hadi Purnama Widjaja : Independent Commissioner
Komisaris Independen : Donisius Illiadi : Independent Commissioner
Direksi Board of Directors
Direktur Utama : Tandean Rustandy : President Director
11
1. U M U M (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
d. Dewan komisaris, direksi, komite audit dan karyawan (lanjutan)
d. Commissioners, directors, audit committee and employees (continued)
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, S.H., No. 33 pada tanggal 11 Juni 2010, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
In the stockholders’ extraordinary meeting the minutes of which were covered by notarial deed No. 33 dated June 11, 2010 of Misahardi Wilamarta, S.H., the composition of the Company's boards of commissioners and directors as of December 31, 2010 is as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
President
Komisaris Utama/Independen : Theresia Yustina Ariany : Commissioner/Independent
Komisaris Independen : Heru Subiyantoro : Independent Commissioner
Komisaris Independen : Donisius Illiadi : Independent Commissioner
Direksi Board of Directors
Direktur Utama : Tandean Rustandy : President Director
Direktur : Edy Suyanto : Director
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2011 is as follows:
Ketua : Donisius Illiadi : Chairman
Anggota : Wijaya Subekti : Member
Anggota : Haryanto : Member
Anggota : Lukman Sidharta : Member
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2010 is as follows:
Ketua : Heru Subiyantoro : Chairman
Anggota : Wijaya Subekti : Member
Anggota : Haryanto : Member
Pembentukan komite audit telah dilakukan sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (”BAPEPAM-LK”) No. IX.1.5.
Berdasarkan surat pemberitahuan No. 3283/ACM/CS/V/2011 tanggal 26 Mei 2011 dari Perusahaan kepada BAPEPAM-LK, Perusahaan melaporkan pengunduran diri Heru Subiyantoro dan menyampaikan perubahan susunan komite audit yang baru.
The formation of the audit committee is in accordance with the Capital Market and
Financial Institution Supervisory Agency
(“BAPEPAM-LK”) rule No. IX.1.5.
Based on the announcement letter
12
1. U M U M (lanjutan)
d. Dewan komisaris, direksi, komite audit dan karyawan (lanjutan)
Gaji dan tunjangan lain yang diberikan untuk Direksi dan Komisaris Perusahaan dan Entitas Anak (selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”) adalah sekitar Rp3,84 miliar dan Rp3,56 miliar masing-masing pada tahun 2011 dan 2010. Grup memiliki sejumlah 1.646 dan 1.631 karyawan tetap (tidak diaudit) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
1. GENERAL (continued)
d. Commissioners, directors, audit committee and employees (continued)
Salaries and other compensation benefits of the Directors and Commissioners of the
Company and Subsidiaries (collectively
referred to hereafter as “the Group”) amounted to approximately Rp3.84 billion and Rp3.56 billion in 2011 and 2010, respectively. The Group had 1,646 and 1,631 permanent employees (unaudited) as of December 31, 2011 and 2010, respectively.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a. Dasar penyajian laporan keuangan
konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan BAPEPAM-LK serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan untuk perusahaan publik industri manufaktur, yang diedarkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a. Basis of preparation of the consolidated financial statements
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) and the BAPEPAM-LK Regulations
and Guidelines for Financial Statement
Presentation and Disclosures for publicly listed manufacturing companies issued by the BAPEPAM-LK. As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2011.
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” yang diterapkan pada tanggal 1 Januari 2011.
The consolidated financial statements are prepared in accordance with Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, adopted on January 1, 2011.
PSAK 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan.
PSAK 1 (Revised 2009) regulates presentation of financial statements as to, among others, the
objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregation, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term
liabilities, comparative information and
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
a. Dasar penyajian laporan keuangan
konsolidasian (lanjutan)
a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Penerapan PSAK 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of PSAK 1 (Revised 2009) has significant impact on the related presentation and disclosures in the consolidated financial statements.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam
penyusunan laporan keuangan
konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam
penyusunan laporan keuangan
konsolidasian Grup untuk tahun yang
berakhir pada tanggal
31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada catatan ini.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those applied in the preparation of the Group’s consolidated financial statements for the year ended December 31, 2010, except for the adoption of several amended PSAKs effective January 1, 2011 as disclosed in this note.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto dan instrumen keuangan yang dinyatakan sebesar nilai wajar.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept of accounting, except for inventories which are valued at the lower of cost or net realizable value and financial instruments which are valued at fair value.
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan arus kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung.
The consolidated statements of cash flows present cash flows classified into operating, investing and financing activities. The cash flows from operating activities are presented using the direct method.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan
konsolidasian adalah rupiah (Rp).
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation
Sejak Tanggal 1 Januari 2011 From January 1, 2011
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan secara retrospektif PSAK 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; (v) konsolidasi atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.
Effective January 1, 2011, the Group
retrospectively adopted PSAK 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: (i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling interests (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction.
PSAK 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK 4 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
PSAK 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities
when separate financial statements are
presented as additional information.
As reflected herein, the adoption of PSAK 4 (Revised 2009) has insignificant impact on the financial reporting including for the related disclosures in the consolidated financial statements.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Grup seperti yang disebutkan pada Catatan 1c, yang dimiliki oleh Perusahaan dengan kepemilikan saham lebih dari 50%.
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)
Sejak Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan) From January 1, 2011 (continued)
Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:
(a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
(b) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
(c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau
(d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more than half of the voting power of an entity. Control also exists when the parent entity owns half or less of the voting power of an entity when there is:
(a) power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;
(b) power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;
(c) power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or
(d) power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.
Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)
Sejak Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan) From January 1, 2011 (continued)
Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Perusahaan:
· menghentikan pengakuan aset
(termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak;
· menghentikan pengakuan jumlah
tercatat setiap KNP;
· menghentikan pengakuan akumulasi
selisih penjabaran yang dicatat di ekuitas, bila ada;
· mengakui nilai wajar pembayaran yang
diterima;
· mengakui setiap sisa investasi pada
nilai wajarnya;
· mengakui setiap perbedaan yang
dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
In case of loss of control over a subsidiary, the Company:
· derecognizes the assets (including
goodwill) and liabilities of the subsidiary;
· derecognizes the carrying amount of any
NCI;
· derecognizes the cumulative translation
differences recorded in equity, if any;
· recognizes the fair value of the
consideration received;
· recognizes the fair value of any investment
retained;
· recognizes any surplus or deficit in profit or
loss, and reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)
Sebelum Tanggal 1 Januari 2011 Prior to January 1, 2011
Bagian pemilikan pemegang saham minoritas pada aset bersih dan laba atau rugi bersih dari Entitas Anak yang dikonsolidasi; sebelumnya disajikan sebagai “Hak Minoritas” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan sebagai “Hak Minoritas Atas Rugi (Laba) Bersih Anak Perusahaan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Entitas Anak dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor Entitas Anak tersebut. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas dibebankan kepada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas, kecuali pemegang saham minoritas memiliki kepentingan jangka panjang lainnya pada Entitas Anak terkait atau terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya Entitas Anak melaporkan laba, maka laba tersebut harus dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas, dalam hal ini, Perusahaan, sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang sebelumnya dibebankan kepada Perusahaan dapat dipulihkan.
Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
The proportionate shares of minority
shareholders in net assets and net income or loss of the consolidated subsidiaries were previously presented as “Minority Interests” in the consolidated statements of financial position and as “Minority Interests in Net Loss (Income) of Subsidiaries” in the consolidated statements of comprehensive income.
The losses applicable to the minority interests in a Subsidiary may have exceeded the minority interests in the equity of the Subsidiary. The excess and any further losses applicable to the minority interests were absorbed by the Company as the majority shareholder, except to the extent that the minority interests had other long-term interest in the related Subsidiary or had binding obligations for, and were able to make good of, the losses. If the Subsidiary subsequently reported profits, all such profits were allocated to the majority interest holder, in this case, the Company, until the minority interests’ share of losses previously absorbed by the Company was recovered.
All material intercompany transactions and
account balances (including the related
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Setara kas
Deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan, tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan hutang diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan Letters of Credit (L/C) dianggap sebagai “Deposito Berjangka yang Dibatasi Penggunaannya” yang disajikan sebagai bagian dari aset lancar lain-lain pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
c. Cash equivalents
Time deposits with maturities of
3 (three) months or less at the time of placement, which are not restricted nor pledged as collateral for debts, are classified as “Cash Equivalents”. Time deposits that are pledged as collateral for Letters of Credit (L/C) are considered as “Restricted Time Deposits”, which are presented as part of other current assets in the consolidated statements of financial position.
d. Cadangan penurunan nilai piutang
Sebelum tahun 2010, cadangan penurunan nilai ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang dagang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. Sejak tahun 2010, cadangan penurunan nilai ditentukan berdasarkan kebijakan yang disajikan pada Catatan 2s.
d. Allowance for impairments of receivables
Prior to 2010, allowance for impairment was provided based on the review of the status of the individual trade receivables at the end of the
year. Starting 2010, the allowance is
determined based on the policies outlined in Note 2s.
e. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto (the lower of cost or net
realizable value). Biaya perolehan
ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Penyisihan persediaan usang dibentuk untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi netonya.
e. Inventories
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by the
weighted-average method. Allowance for
inventory losses is provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value.
f. Biaya dibayar di muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat.
f. Prepaid expenses
Prepaid expenses are amortized over their benefical periods.
g. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
Efektif 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi. Penerapan PSAK revisi tersebut memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan .
g. Transactions with related parties
Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. This revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances. The adoption of this revised PSAK has an insignificant impact on the related disclosures in the financial statements.
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan)
g. Transactions with related parties (continued)
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika:
A party is considered to be related to the Group if:
a. Langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup.
a. Directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, is controlled by, or is under common control with, the Group; (ii) has an interest in the Group that gives it significant influence over the Group; or (iii) has joint control over the Group.
b. Suatu pihak adalah entitas asosiasi Grup. b. The party is an associate of the Group.
c. Suatu pihak adalah ventura bersama di mana Grup sebagai venturer.
c. The party is a joint venture in which the Group is a venturer.
d. Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau induknya.
d. The party is a member of the key management personnel of the Group or its parent.
e. Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d).
e. The party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d).
f. Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau di mana hak suara signifikan dimiliki oleh, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e).
f. The party is an entity that is controlled,
jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e).
g. Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup, atau entitas yang terkait dengan Grup.
g. The party is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the Group.
Transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 29.
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
h. Aset tetap h. Fixed assets
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan untuk kelangsungan dari pengoperasian suatu aset tetap, setiap biaya dari inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying
amount”) aset tetap sebagai suatu
penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan ke operasi berjalan.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment loss, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets, if the recognition criteria are met. Likewise, when performing regular major inspections for faults is a condition for continuing to operate an item of fixed assets, the cost of each major inspection is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are charged to current operations.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Depreciation is calculated on the straight-line basis over the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years
Bangunan dan prasarana 16 - 20 Buildings and infrastructures
Mesin dan peralatan pabrik 4 - 16 Machineries and equipment
Peralatan dan perabotan kantor 4 - 8 Furniture and office equipment
Perlengkapan teknik dan laboratorium 4 Technical and laboratory equipment
Kendaraan 4 - 8 Vehicles
Aset dalam penyelesaian dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Biaya perolehan aset dalam penyelesaian tersebut akan dialihkan ke akun aset tetap yang bersangkutan apabila telah selesai dan siap untuk digunakan.
Construction in progress is stated at cost and is presented as part of fixed assets in the consolidated statements of financial position. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed assets account when the construction is completed and the constructed asset is ready for its intended use.
Sesuai dengan PSAK 47 mengenai “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode berlakunya hak atas tanah.
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
h. Aset tetap (lanjutan) h. Fixed assets (continued)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is credited or charged to operations in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, and adjusted prospectively, if appropriate, at each financial year end.
i. Penurunan nilai aset non-keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan secara prospektif PSAK 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, termasuk goodwill dan aset yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011.
i. Impairment of non-financial assets
Effective January 1, 2011, the Group prospectively adopted PSAK 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, including goodwill and assets acquired from business combinations before January 1, 2011.
PSAK 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika nilai tercatatnya melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan PSAK yang direvisi ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK 48 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap pelaporan keuangan, berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.