• Tidak ada hasil yang ditemukan

FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

RISIKO KEUANGAN

31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko utama dari instrumen keuangan Grup adalah risiko tingkat suku bunga, risiko mata uang asing, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko harga komoditas. Penelaahan direktur dan kebijakan yang disetujui untuk mengelola masing-masing risiko ini dijelaskan secara detail sebagai berikut:

The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, foreign currency risk, credit risk, liquidity risk, and commodity price risk. The directors review and approve policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows:

i. Manajemen Risiko i. Risk management

Risiko tingkat suku bunga Interest rate risk

Risiko tingkat suku bunga Grup terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai tingkat suku bunga variabel menunjukkan Grup kepada nilai wajar risiko tingkat suku bunga.

The Group’s interest rate risk mainly arises from loans for working capital and investment purposes. Loans at variable rates expose the Group to fair value interest rate risk.

Untuk modal kerja dan pinjaman investasi, Grup berusaha mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara selalu melakukan pengawasan terhadap tingkat suku bunga yang berlaku di pasar.

For working capital and investment loans, the Group may seek to mitigate its interest rate risk by continuously monitoring the interest rates in the market.

Risiko mata uang asing Foreign currency risk

Mata uang pelaporan Grup adalah rupiah. Grup dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena biaya beberapa pembelian utamanya dalam mata uang asing, seperti dolar Amerika Serikat, euro Eropa, dolar Singapura dan yen Jepang. Apabila pembelian Grup di dalam mata uang selain rupiah, dan tidak seimbang dalam hal kuantitas/jumlah dan/atau pemilihan waktu, Grup harus menghadapi risiko mata uang asing.

The Group’s reporting currency is the rupiah. The Group faces foreign exchange risk as the

costs of certain key purchases are

denominated in foreign currencies, such as U.S. dollar, european euro, Singapore dollar and Japanese yen. To the extent that the purchases of the Group are denominated in currencies other than the rupiah, and are not evenly matched in terms of quantity/volume and/or timing, the Group has exposure to foreign currency risk.

Grup tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang asing. Bagaimanapun, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf di atas, fluktuasi dalam nilai tukar rupiah dan mata uang asing lainnya (dolar Amerika Serikat, euro Eropa, dolar Singapura dan yen Jepang) menghasilkan lindung nilai natural untuk laju nilai tukar Grup.

The Group does not have any formal hedging

policy for foreign exchange exposure.

However, in relation to the matters discussed in the preceding paragraph, the fluctuations in the exchange rates between the rupiah and other foreign currencies (U.S. dollar, European euro, Singapore dollar and Japanese yen) provide some degree of natural hedge for the Group’s foreign exchange exposure.

82

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko mata uang asing (lanjutan) Foreign currency risk (continued)

Setara dengan Rupiah/

Equivalent in Rupiah 5 Maret 2012 (Tanggal Laporan Auditor)/ March 5, 2012

Mata Uang Asing/ 31 Desember 2011/ (Auditors' Report

Foreign Currency December 31, 2011 Date)

Aset Assets

Kas dan setara kas US$ 83.333 755.662.647 760.830.290 Cash and cash equvalents

Euro 47.499 557.585.238 572.695.443

Jumlah aset 1.313.247.885 1.333.525.733 Total assets

Kewajiban Liabilities

Hutang usaha kepada Trade payables to

pihak ketiga US$ 4.962.896 44.957.261.842 45.311.240.480 third parties

Euro 207.755 2.438.860.119 2.504.902.035

SIN$ 39.038 272.144.794 284.001.450

JPY 189.660 22.152.288 21.241.920

Biaya masih harus dibayar US$ 558.715 5.066.427.620 5.101.067.950 Accrued expenses

Hutang jangka panjang

yang jatuh tempo dalam Current maturities of

satu tahun – hutang long-term debts– due

kepada pemasok Euro 1.275.000 14.967.212.250 15.372.675.000 to suppliers

US$ 250.500 2.271.534.000 2.287.065.000

Jumlah liabilitas 69.995.592.913 70.882.193.835 Total liabilities

Liabilitas bersih 68.682.345.028 69.548.668.102 Net liabilities

Sebagaimana disajikan pada tabel di bawah ini, nilai mata uang rupiah telah mengalami perubahan berdasarkan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia:

The rupiah currency has changed in value based on the middle rates of exchange published by Bank Indonesia as shown below:

31 Desember 2011/ 5 Maret 2012/

Mata Uang Asing December 31, 2011 March 5, 2012 Foreign Currency

Euro (EUR1) 11.739 12.057 Euro (EUR1)

Yen Jepang (JP¥100) 117 112 Japanese yen (JP¥100)

Dolar A.S. (US$1) 9.068 9.130 U.S. dollar (US$1)

Dolar Singapura (S$1) 6.974 7.275 Singapore dollar (S$1)

Jika aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 disajikan dengan menggunakan kurs tengah pada tanggal 5 Maret 2012, maka liabilitas bersih dalam mata uang asing, sebagaimana yang disajikan di atas, akan turun sekitar Rp835 juta dalam mata uang rupiah.

Had the assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2011 been reflected using the above middle rates of exchange as of March 5, 2012, the net foreign currency denominated liabilities, as presented

above, would have decreased by

83

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko kredit Credit risk

Risiko kredit yang dihadapi oleh Grup berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan dan penempatan deposito di bank. Untuk meringankan risiko ini, Grup ada kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Grup dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.

The Group is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers and deposits being placed in banks. To mitigate this risk, the Group has policies in place to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track record or good credit history. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification procedures. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts.

Ketika pelanggan tidak mampu melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Grup akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Grup akan menindaklanjuti melalui jalur hukum. Tergantung pada penilaian Grup, penyisihan khusus mungkin dibuat jika hutang dianggap tidak tertagih. Untuk meringankan risiko kredit, Grup akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan jika terjadi keterlambatan dan/atau gagal bayar.

When a customer fails to make payment within the credit term granted, the Group contacts the customer to act on the overdue receivables. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Group proceeds to commence legal proceedings. Depending on the Group’s assessment, specific provisions may be made if the debt is deemed uncollectible. To mitigate credit risk, the Group ceases the supply of all products to the customer in the event of late payment and/or default.

Untuk mengurangi risiko gagal bayar bank atas penempatan deposito Grup, Grup memiliki kebijakan hanya akan menempatkan deposito pada bank-bank yang memiliki reputasi yang baik.

To mitigate the default risk of banks on the Group’s deposits, the Group has policies to place its deposits only in banks with good reputation.

Tabel di bawah ini menunjukkan risiko kredit maksimum untuk komponen-komponen dari laporan posisi keuangan konsolidasian.

The table below shows the maximum exposure to credit risk on the components of the consolidated statements of financial position.

84

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)

Maximum

Bruto/Gross (*)

Pinjaman yang diberikan dan

piutang: Loans and receivables:

Kas dan setara kas 10.036.563.669 Cash and cash equivalents

Piutang usaha Trade receivables

Pihak-pihak berelasi 190.204.697.830 Related parties

Pihak ketiga 9.097.513.869 Third parties

Piutang lain-lain 384.744.878 Other receivables

Aset lancar lain-lain 14.776.635.014 Other current assets

Aset tidak lancar lain-lain 811.007.540 Other non-current assets

Jumlah 225.311.162.800 Total

(*) Grup tidak memiliki jaminan apapun ataupun perjanjian saling hapus dengan pelanggan mereka, termasuk akun-akun bank.

(*) The Group does not hold any collateral nor has any offsetting arrangement with

its customers, including on bank

accounts.

Risiko likuiditas Liquidity risk

Grup mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan membayar hutang yang jatuh tempo dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas, dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah fasilitas kredit berkomitmen yang cukup.

The Group manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and service its maturing debts by maintaining sufficient cash and cash equivalents, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.

Grup secara regular mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual dan terus menerus menjaga kestabilan hari hutang dan hari piutangnya.

The Group regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously maintains its payables and receivables days’ stability.

85

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)

Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Grup berdasarkan pembayaran kontraktual semula yang tidak didiskontokan:

The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities based on original contractual undiscounted amounts to be paid:

Nilai tercatat

Biaya transaksi pada tanggal/ Kurang dari/ Lebih dari/ atas hutang/ Carrying value

Below Over Debt issuance as of 31 Desember/

1 tahun/year 1-2 tahun/years 2-3 tahun/years 3-5 tahun/years 5 tahun/years cost December 2011

Hutang jangka pendek/Short-term debts

Hutang bank/Bank loans 14.510.636.405 - - - 14.510.636.405 Hutang usaha kepada pihak ketiga/Trade

payables to third parties 90.436.018.707 - - - 90.436.018.707 Hutang lain-lain/Other payables 396.388.018 - - - 396.388.018 Biaya masih harus dibayar/Accrued

expenses 52.313.378.077 - - - - - 52.313.378.077 Hutang jangka panjang/Long-term debts

Hutang bank/Bank loans 70.202.037.567 24.230.051.719 25.000.000.000 15.000.000.000 10.000.000.000 (274.441.667 ) 144.157.647.619 Hutang kepada pemasok/Due to suppliers 17.385.932.783 - - - 17.385.932.783 Hutang pembiayaan konsumen/Consumer

financing payable 154.923.318 130.808.639 - - - - 285.731.957 Jumlah/Total 245.399.314.875 24.360.860.358 25.000.000.000 15.000.000.000 10.000.000.000 (274.441.667 ) 319.485.733.566

Risiko harga komoditas

Dampak risiko harga komoditas yang dihadapi Grup terutama sehubungan dengan pembelian bahan baku utama seperti bahan baku keramik body dan glazur. Harga bahan baku tersebut secara langsung dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas serta tingkat permintaan dan penawaran di pasar.

Kebijakan Grup untuk meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi harga komoditas adalah dengan menjaga tingkat persediaan bahan baku keramik body dan glazur secara optimal untuk meyakinkan produksi yang berkelanjutan. Selain itu, Grup juga mengurangi risiko ini dengan selalu melakukan pembandingan harga dari beberapa pemasok untuk mendapatkan barang dengan harga yang paling menguntungkan.

Commodity price risk

The Group’s exposure to commodity price risk relates primarily to the purchase of the major raw materials, such as tiles body and glaze. The prices of these raw materials are directly affected by commodity price fluctuations and the level of demand and supply in the market.

The Group’s policy is to minimize the risks arising from the fluctuations in the commodity prices by maintaining the optimum inventory level of tiles body and glaze to ensure continuous production. In addition, the Group may seek to mitigate its risks by doing price comparison from several suppliers to get the most favorable price.

86

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

ii. Manajemen modal ii. Capital management

Grup bertujuan mencapai struktur modal yang optimal untuk memenuhi tujuan

usaha, di antaranya dengan

mempertahankan rasio modal yang sehat, dan maksimalisasi nilai pemegang saham. Beberapa instrumen hutang bank Grup memiliki rasio keuangan yang mensyaratkan rasio leverage maksimum. Grup telah memenuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak kreditur bank.

Manajemen memantau modal dengan menggunakan beberapa ukuran leverage

keuangan seperti rasio ekuitas terhadap

hutang. Tujuan Grup adalah

mempertahankan rasio ekuitas terhadap hutang sebesar maksimum 2,50 pada tanggal 31 Desember 2011.

Pada tanggal 31 Desember 2011, akun- akun Grup yang membentuk rasio ekuitas terhadap hutang adalah sebagai berikut:

The Group aims to achieve an optimal capital structure in pursuit of its business objectives, which include maintaining healthy capital ratios and maximizing stockholder value.

Some of the Group’s debt instruments contain covenants that impose maximum leverage ratios. In addition, the Group has complied with all capital requirements by bank creditors.

Management monitors capital using several financial leverage measurements such as debt-to-equity ratio. The Group’s objective is to maintain its debt-to-equity ratio at a maximum of 2.50 as of December 31, 2011.

As of December 31, 2011, the Group’s debt- to-equity ratio accounts are as follows:

Liabilitas yang dicatat sebesar nilai wajar Liabilities at fair value

atau biaya perolehan yang diamortisasi or amortized cost

Hutang jangka pendek Short-term debts

Hutangbank 14.510.636.405 Bank loans

Hutang jangka panjang yang Current maturities of

jatuh tempo dalam satu tahun long-term debts

Hutang bank 69.966.801.852 Bank loans

Hutang pembiayaan konsumen 154.923.318 Consumer financing payable

Hutang jangka panjang - setelah

dikurangi bagian yang jatuh Long-term debts - net of

tempo dalam satu tahun current maturities

Hutang bank 74.190.845.767 Bank loans

Hutang pembiayaan konsumen 130.808.639 Consumer financing payable

Jumlah Liabilitas 158.954.015.981 Total Liabilities

Ekuitas - Bersih 483.173.285.156 Net Stockholders‘ Equity

Rasio ekuitas terhadap hutang 0,33 Debt-to-equity ratio

87