STRATIFIKASI SOSIAL
RESUME
Johannes Hasibuan 1701114039
SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS RIAU
A. Lapisan mayarakat (Stratifikasi Sosial)
Masyarakat memilki nilai yang dimana nilai itu adalah sesuatu yang berharga dan membutuhkan perjuangan dalam proses pencapaian akan hal tersebut. Masyarakat yang membutuhkan nilai pasti memilki stratifikasi sosial di dalam masyarakat, nilai tesebut mendorong dalam proses
pengembangan sistem lapisan sosial tersebut. Semakin banyak jumlah masyarakat maka, semakin kompleks sistem lapisan sosial yang terdapat dalam masyarakat. Sistem stratifikasi sosial ini tercipta secara tidak sadar di keseharina yang membentuk sebuah komunitas yang mempunyai kepentingan yang sama dan saling keterikatan di antara keduanya.
Sesuatu yang dihargai dalam masyarakat bisa saja berupa benda seprti uang, bangunan rumah, mobil, ilmu pengetahuan, ketaaatan dalam beragama, kepemilikan tanah. Beberapa aspek tersebut sebagai indikator yang umum dalam proses
pemebntukan stratifikasi sosial dalam masyarakat.
Kajian sosiologis stratfikasi sosial dikenal dengan istilah social stratification yang merupkan pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat. soekanto, soerjono (1982:256).
B. Terjadinya Lapisan Masyarakat
Sistem lapisan sosial masyarakat terjadi dalam masyarakat dapat terjadi dengan sendiri, artinya masyarakat yang
menciptakan sistem lapisan sosial melalui indikator-indikator tersebut diatas. Namun, ada juga pleapisan sosial sengnaja dibuat untuk mencapai sebuah tujuan yang sudah ditentukan. Dari kedua proses tersebut proses yang secara tidak sengaja menjadi proses yang paling besar dalam sistem pelapisan sosial. Karena , masyarakat membutuhkan sistem lapisan sosial tersebut secara tidak sadar dan juga proses pelapisan sosial tersebut juga akan bertahan lama dalam masyarakat.
Artinya tidak memungkinkan bagi seseorang unutk beroindah satu lapisan kelapisan yang lain, baik gerak ke atas baik ke bawah. Dengan sistem demikian cara unutk memasuki sistem yang demikian adalah melalui kelahiran.
b. Lapisan terbuka
Artinya setiap anggota masyarakat berusaha dengan kecakapan sendiri unutk naik lapisan, atau bagi mereka yang tidak beruntung, untuk jatuh dari lapisan yang atas kelapisan di bawahnya.
D. Kelas-Kelas dalam Masyarakat
kelas sosial adalah semua orang dan keluarga yang sadar akan kedudukannya berada dalam suatu lapisan, diman kedudukannya diakui dasn disegani umum.
Pengertian kelas sosial ditinjau lebih dalam maka akan ditemui kategori tradisonal, di bawah berikut:
1. Ukuran anggotanya 2. Kebudayaan yang sama 3. Kelanggengan
4. Tanda-tanda, lambang-lambang ciri khas 5. Batas-batas yang tegas
6. Antagonisme tertentu
Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kelas menyediakan kesempatan atau fasilitas-fasilitas hidup tertentu. Atau biasa disebut life chances.
E. Dasar Lapisan Masyarakat
Dasar yang digunakan untuk menggolongkan anggota masyarakat ke dalam lapisan sosial adalah:
1. Ukuran kekayaan 2. Ukuran kekuasaan 3. Ukuran kehormatan 4. Ukuran ilmu pengetahuan
Indikator-indikator tersebut menjadi pemicu pembentukan lapisan sosial dalam masyarakat faktor yang paling besar dalam pembentukan lapisan sosial adalah ukuran kekuasaan karena ia lebih luas cakupannya dan menguasai banyak sektor-sektor yang bisa saja dikuasai oleh beberapa indikator yang lain.
Massyarakt pada umumnya membagi kedudukan daslam dua bagian yaitu:
a. Ascribed status
Kedudukan seseorang tanpa memperhatikan perbedaan rohaniah dan kemampuan, kedudukan tersebut diperoleh karena kelahiran.
b. Achieved status
Kedudukan yang diperoleh dengan usaha-usaha yang disengaja.
c. assigned status
kedudukan yang diberikan bahwa suatu kelompok memberi kekdudukan ebih tinggi kepada orang yang berjasa untuk kentinga bersama.
d. Status conflic
Kedudukan-kedudukan yang dimiliki seseorang timbul pertentangan-pertentangan atau konflik.
e. Status symbol
Kedudukan tertentu yang dimiliki seseorang tercermin pada kehidupan sehari-harinya.
2. Peranan
Merupakan aspek dinamis dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, peranan mencakup tiga hal: peranan meliputi norma-norma, peranan adaslah suatu konsep, peranan
sebagai perilaku indidvidu.
G. Lapisan yang disengaja Disusun
Lapisan yang sengaja dibentuk, dalam organisasi dikuasai oleh organisasi formal oleh mereka yang berkuasa atas hal tersebut. Chester barnard mengatakan dalam setiap organisasi tersebut memiliki hubungan timbal balik dengan keadaan masyarakaat luas. Pada sistem lapisan yang sengaja dibentuk terdapat cara unutk menentukna kedudukan seseorang, misalnya acara pengangkatan PNS dari jabatannnya.
H. Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial adalah gerakdalam struktur sosial yaitu pola-pola terntentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.
2. Tujuan Penelitian Gerak Sosial
Tujuan gerak sosial unutk mendapatkan keterangan-keterangan perihal kelanggengan dan keluwesan struktur sosial suatu masyarkat tertentu.
3. Beberapa Prinsip Umum Gerak yang Vertikal
a. Hampir tidak ada masyarakt dengan sistem lapisan yang tertutup
b. Gerak sosial tidak bebasa dulakukan c. Gerak sosial vertikal bersiafat umum
d. Laju gerak sosial vertikal disebabkan faktor ekonomi, politik, serta profesi yang berbeda
e. Berdasarkan bahan-bahan sejarah tak ada kecenderungan yang komtinu perihal bertambah atau berkurangnya laju gerak sosial.
4. Saluran Gerak Sosial Vertikal
Saluranyang terpenting adalah angkatan bersenjata, lembaga keagamaan, sekolah, organisasi poliitik, ekonomi dan keahkian dalam gerak sosial vertikal dalam masyarakat. I. Perlunya Sistem Lapisan Masyarakat
Mau tidak mau sistem lapisan sosial masyarkat akan tetap ada karena penempatan individu dalam tempat yang tersedia dalam struktur sosial dan mendoronganya melakukan kewajibannya yang sesuai dengan kedudukan serta perannya.
SUMBER REFERENSI
Soekanto, soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar, Raja Grafindo, Jakarta.