• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KRED (5)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KRED (5)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KREDIT DAN INSTRUMENT DERIVATIF PADA PT BANK AGRIS, Tbk

Maria Margaretta Calista Dewi Pangestu Universitas Trilogi

1. Latar Belakang Masalah

Di Indonesia industri keuangan menyadari bahwa manajemen risiko harus diimplementasikan dalam cakupan yang luas, pada setiap lini bisnis dan jenis-jenis risiko. Manajemen risiko merupakan proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan, mengembangkan alternatif penanganan risiko, memonitor dan mengendalikan penanganan risiko. Manajemen risiko diharapkan dapat mendeteksi maksimum kerugian yang mungkin timbul di masa mendatang, serta kebutuhan tambahan modal apabila dampak proyeksi kerugian dapat mengakibatkan jumlah modal dibawah ketentuan minimum yang dipersyaratkan otoritas pengawasan Bank Indonesia.

Perbankan adalah industri yang sangat rentan dengan risiko karena aktivitas utama perbankan adalah proses pengambilan risiko, oleh karenanya sangat diperlukan kemampuan dan kompetensi manajemen yang dapat mengelola segala risiko dan meminimalkan dampak buruk risiko yang mungkin terjadi. Pengawasan atas aktivitas operasional perbankan guna meminimalkan risiko juga dilakukan dengan penetapan kebijakan dan prosedur operasional, termasuk penetapan limit-limit dan wewenang otorisasi untuk transaksi. Bank senantiasa memperhatikan kualitas manajemen risiko serta melakukan pengendalian dan pengelolaan risiko dengan berkelanjutan melalui perbaikan kebijakan, prosedur dan proses manajemen risiko, serta meningkatkan kompetensi sumber daya manusia. Melalui kerangka manajemen risiko (risk management framework) yang jelas, PT Bank Agris Tbktelah mengelola delapan jenis risiko sesuai yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko strategis dan risiko reputasi secara efektif yang timbul dari semua kegiatan usaha Perseroan. 2. Tujuan Penulisan

(2)

3. Literatur (Isi / Pembahasan) a. Risiko Kredit

Bagian terbesar dari aset yang dimiliki oleh PT Bank Agris Tbk adalah berupa kredit yang diberikan kepada nasabah. Risiko kredit timbul sebagai akibat dari ketidakmampuan debitur dalam memenuhi kewajibannya kepada PT Bank Agris Tbk, baik berupa pokok pinjaman maupun bunganya serta kewajiban keuangan lainnya yang timbul akibat pemberian kredit. Hal tersebut dapat disebabkan oleh faktor internal berupa kelalaian atau kelemahan analisa dalam proses pengambilan keputusan pemberian kredit, pelanggaran terhadap prinsip kehati-hatian maupun faktor eksternal berupa terjadinya hal-hal yang menyebabkan kegagalan usaha debitur. Apabila jumlah kredit yang tidak dapat dikembalikan cukup material, termasuk kegagalan eksekusi terhadap jaminan kredit yang bersangkutan (jika ada), maka kredit tersebut menjadi kredit bermasalah dan mempengaruhi tingkat kredit bermasalah (non performing loan) yang akhirnya akan mempengaruhi profitabilitas, likuiditas dan kondisi keuangan Perseroan.

(3)

b. Risiko Likuiditas

Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Perseroan. Pendanaan Perseroan sebagian besar berasal dari sumber-sumber dana yang secara kontraktual berjangka pendek seperti giro, tabungan dan deposito berjangka, sedangkan penyalurannya pada kredit yang secara kontraktual memiliki jangka waktu relatif panjang. Kesenjangan jangka waktu tersebut akan menimbulkan risiko likuiditas yaitu kegagalan Perseroan dalam memenuhi komitmennya kepada nasabah dan pihak lainnya pada saat jatuh tempo.

Pengelolaan Risiko : PT Bank Agris Tbk mempergunakan pendekatan parameter ,antaralain kemampuan Bank Agris untuk menyerap potensi kerugian karena fluktuasi dalam nilai tukar kredit dalam valuta asing, kecukupan modal untuk menyerap risiko nilai tukar mata uang, Posisi Devisa Neto (PDN) dan kemampuan Bank Agris untuk mengantisipasi potensi kerugian karena fluktuasi dalam nilai tukar. Pengukuran kebutuhan modal untuk risiko pasar dilakukan sesuai dengan Surat Edaran BI No.14/21/DPNP tanggal 18 Juli 2012 perihal Perubahan atas Surat Edaran BI No. 9/33/DPNP tanggal 18 Desember 2007 perihal Pedoman Penggunaan Metode Standar dalam Penghitungan KPMM Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar. Adapun parameter yang digunakan dalam mengukur risiko-risiko yang kemungkinan akan timbul yaitu, Cash Flow Projection, Current Ratio, Maturity Mismatch Ratio, Loan Deposit Ratio (LDR), ketergantungan pada dana antar bank, tingkat konsentrasi sumber dana kepada deposan inti, Kebijakan Pengelolaan Likuiditas (ALMA) dan kemampuan Bank untuk memperoleh akses ke pasar uang, pasar modal atau sumber-sumber pendanaan lainnya.

c. Risiko Pasar

(4)

a.) Risikonilaitukar, didefinisikan sebagai potensi kerugian yang dapat dialami oleh Perseroan karena perubahan nilai tukar valuta asing pada sisi aset dan/atau liabilitas dalam bentuk mata uang asing.

b.) Risiko sukubunga, didefinisikansebagai pengurangan dari pendapatan bunga neto pada Perseroan yang disebabkan oleh perubahan suku bunga pada sisi aset dan/atau liabilitas yang sensitif terhadap perubahan suku bunga.

Pengelolaan Risiko : PT Bank Agris Tbk mempergunakan pendekatan parameter, antaralain kemampuan Bank Agris untuk menyerap potensi kerugian karena fluktuasi dalam nilai tukar kredit dalam valuta asing, kecukupan modal untuk menyerap risiko nilai tukar mata uang, Posisi Devisa Neto (PDN) dan kemampuan Bank Agris untuk mengantisipasi potensi kerugian karena fluktuasi dalam nilai tukar. Pengukuran kebutuhan modal untuk risiko pasar dilakukan sesuai dengan Surat Edaran BI No.14/21/DPNP tanggal 18 Juli 2012 perihal Perubahan atas Surat Edaran BI No.9/33/DPNP tanggal 18 Desember 2007 perihal Pedoman Penggunaan Metode Standar dalam Penghitungan KPMM Bank Umum dengan memperhitungkan Risiko Pasar.

4. Rekomendasi

1. Pemantauan dan perbaikan atas profil risiko Perseroan, baik pada risiko inheren maupun pada kualitas penerapan manajemen risikonya. Untuk itu unit kerja operasional yang mengalami peningkatan risiko akan mendapatkan pengawasan yang lebih mendetail.

2. Peningkatan dan penyempurnaan credit risk scoring system sebagai early warning system yang akan memberikan penilaian komprehensif terhadap calon debitur atas setiap pengajuan kreditnya sekaligus gambaran atas risiko yang mungkin dihadapi Perseroan.

(5)

4. Secara terus-menerus mengembangkan dan memperbaiki sistem manajemen risiko agar dapat mendukung proses bisnis yang lebih efisien dalam pengambilan keputusan yang lebih cepat dan hati-hati.

5. Memperbaiki proses kredit yang terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi proses kredit serta menjaga kualitas data di semua segmen: konsumer, mikro, komersial dan korporasi.

5. Kesimpulan

PT Bank Agris Tbk merupakan bank yang tergolong siap untuk mengahadapi risiko perbankan yang akan dihadapi. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia dengan melakukan penilaian profil risiko melalui proses self assessment untuk menghasilkan profil risiko yang terdiri dari risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko.dengan peringkat komposit manajemen risiko adalah Low to Moderate dengan kecenderungan stabil.

6. Daftar Pustaka

1. Kisman, Z. Model For Overcoming Decline in Credit Growth (Case Study of Indonesia with Time Series Data 2012M1-2016M12).Journal of Internet Banking and Commerce.Vol.22, No. 3,2017.

2. Kisman, Z., & Shintabelle Restiyanita, M. The Validity of Capital Asset Pricing Model (CAPM) and Arbitrage Pricing Theory (APT) in Predicting the Return of Stocks in Indonesia Stock Exchange. American Journal of Economics, Finance and Management Vol. 1, No. 3, 2015, pp. 184-189

3. Kisman, Z.Disappearing Dividend Phenomenon: A Review of Theories and Evidence.Transylvanian Review.Vol XXIV, No. 08,2016.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil perbandingan karakteristik kedua jenis belitan motor induksi yang sudah diuji pada tegangan sumber 3 fasa konstan 380 Volt AC, diperoleh bahwa motor

Berdasarkan hasil dari penelitian ini mengenai Gaya Kepemimpinan Direktif yang diteliti dengan 4 item yaitu Pimpinan selalu memberikan penjelasan tugas yang akan

Company regulations/procedure Increase Attention ITL will prepare the Letter to have the meeting with the Governor No 51 30-Jun James Subdistrict Head (Mr.Donny) wineru Likupang

Menurut Naziah, dkk., (2020) faktor lain yang juga menghambat PJJ selama pademi COVID-19 di SD adalah tidak tersedianya alat peraga dalam belajar dan kondisi

(AHP) digunakan untuk mendukung keputusan dari wisata peradaban ekologi sehingga nantinya hasil yang diperoleh dapat menjadi solusi yang baik dalam penerapannya..

Esti is the main character for short animation titled “Maaf dari Esti”, contrast from Kambo- ja in “Kamboja di Atas Nisan”, Esti is a realistic personal who tend to choose to

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 309 siswa. Teknik pengambilan

Kesetiaan pada retailer timbul karena konsumen merasa puas dengan pelayanan, pada jangka panjang akan memberi dampak yaitu munculnya kemungkinan konsumen akan menceritakan