KOMUNIKASI NONVERBAL
PENGERTIAN , PRINSIP ,DAN JENIS- JENISNNYAPengertian
Komunikasi Nonverbal merupakan bentuk komunikasi tanpa menggunakan kata. Peneliti komunikasi mengatakan bawa lebih dari 83 % dari komunikasi adalaha komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal dapat berupa ekspresi wajah, gerak tubuh, model pakaian, dan lain-sebagaianya.
Prinsip
Untuk memahami lebih dalam komunikasi nonverbal, tentunya harus mengetahui bagaimana komunikasi nonverbal terjadi. Oleh karena itu , menurut Julia T. Wood terdapat 5 prinsip komunikasi nonverbal dalam bukunya Communication Mosaics: An Introduction to the Field of Communication - Kindle .
1. Komunikasi nonverbal bersifat ambigu
Seperti halnya komunikasi verbal, komunikasi nonverbal pun bersifat ambigu. Tidak semua manusia bisa mengerti apa yang disampaikan orang lain melalui perilaku nonverbalnya. Keambiguan komunikasi nonverbal muncul karena seiring berjalannya waktu makna ikut berlalu. Misalkan pada tahun 1960-an dua jari dianggap diartikan sebagai kemenangan dan kedamaian setelah perang dunia ke-2. Contoh lain ketika tren kaos polo, dahulu orang-orang selalu memakai kemeja ketika datang ke acara formal., namun sekarang kaos polo boleh dipakai untuk acara formal.
2. Interaksi komunikasi nonverbal dengan komunikasi verbal
3. Komunikasi nonverbal mengatur jalannya interaksi
Komunikasi nonverbal dapat mengatur jalannya interaksi. Ketika dosen sedang memberikan materi dan ketika dosen terdiam sambil melempar pandangan kepada mahasiswanya , hal tersebut merupakan bentuk komunikasi dari dosen yang menyuruh diam ketika beliau sedangan menerangkan dan mempersilahkan mahasiswanya untuk bertanya ketika beliau terdiam sambil memandang kearah mahasiswanya. Namun dari kita banyak yang tidak menyadari akan hal itu dan mengabaikannya.
4. Komunikasi nonverbal mengidentifikasikan hubungan-tingkat pemaknaan
Komunikasi nonverbal memiliki pengaruh yang sangat besar untuk mengekspresikan hubungan. Menurut buku Communication Mosaic terdapat 3 dimensi hubungan- tingkat pemaknaan yaitu responsiveness, liking dan power.
Responsiveness yaitu seperti ketika kita bertemu dengan orang baru dan mengajaknya bicara maka akan terlihat dari mata dan gerka tubuhnya bahwa orang tersebut respon terhadap kita dan komunikasinya. Liking, semakin intima tau dekat suatu hubungan akan semakin tinggi juga tingkat pemaknaannya, contoh ketika kita berbicara dengan orang yang cocok dengan kita maka kita akan menunjukan sikap , ekspresi dan hal-hal yang menunjukan ketertarikannya dengan kita. Power , hal ini dapat biasanya terjadi akibat perbedaan gender , kelas , dan status sosial sesorang. Semakin tinggi derajat sesorang maka dalam berkomunikasi dia akan menunjukan perilaku nonverbal yang menunjukan status sosialnya, contoh Seorang kiai memakai peci untuk menunjukan statusnya. Begitu juga dengan laki-laki yang menaikkan dan meninggikan suaranya untuk memberikan kesan bahwa pria lebih hebat dibandingkan perempuan.
5. Komunikasi nonverbal merupakan refleksi dari nilai budaya
Seperti komunikasi verbal, komunikasi nonverbal adalah bentuk refleksi dari suatu budaya. Sebagian besar bentuk komunikasi nonverbal tidak terbentuk melalui insting, tapi dipengaruhi dan dipelajari oleh budaya masing-masing individu. Seperti contoh orang Barat tidak suka berjabat tangan dan cium pipi kanan kiri sesama jenis. Namun lain halnya dengan budaya orang Timur yang lumrah melakukannya.