P
JENIS-JENIS PERSELISIHAN
•
Perselisihan hak;
•
Perselisihan kepentingan;
•
Perselisihan PHK;
•
Perselisihan antar serikat pekerja/
PENYELESAIAN MELALUI
BIPARTIT
• PHI wajib diupayakan penyelesaiannya terlebih
dahulu melalui perundingan bipartit;
• Diselesaikan paling lama 30 hari kerja sejak
tanggal dimulainya perundingan;
• Apabila dalam jangka waktu 30 hari kerja, salah
satu pihak menolak untuk berunding atau telah dilakukan perundingan tidak mencapai
1. Dalam hal perundingan bipartit gagal,
maka salah satu atau kedua belah pihak mencatatkan perselisihannya kepada
instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan setempat
(Disnaker) dengan melampirkan bukti upaya penyelesaian bipartit;
2. Apabila bukti upaya penyelesaian
bipartit tidak dilampirkan, maka instansi yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan mengembalikan berkas untuk dilengkapi paling lambat 7 hari
3. Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan wajib
menawarkan kepada para pihak untuk memilih konsiliasi atau arbitrase;
Lanjutan penyelesaian bipartit
1. Perselisihan hubungan industrial wajib diupayakan
penyelesaiannya terlebih dahulu melalui perundingan bipartit;
2. Apabila mencapai kesepakatan, dibuat Perjanjian Bersama (PB);
3. Apabila PB tidak dilaksanakan, dapat menagajukan eksekusi
kepada Pengadilan HI pada PN di wilayah PB didaftar;
4. Dalam hal pemohon berdomosili di luar PN tempat PB didaftar, maka dapat diajukan ke Pengadilan HI pada PN di wilayah
PENYELESAIAN MELALUI
MEDIASI
JENIS PERSELISIHAN :
1. PERSELISIHAN HAK;
2. PERSELISIHAN KEPENTINGAN; 3. PERSELISIHAN PHK;
4. PERSELISIHAN ANTAR SERIKAT PEKERJA/
Lanjutan penyelesaian mediasi
Penyelesaian perselisihan melalui mediasi
dilakukan oleh mediator yang berada di Disnaker Kab/Kota;
Mediator adalah seorang PNS yang harus
memenuhi syarat-syarat tertentu;
Selambat-lambatnya 7 hari kerja setelah menerima
pelimpahan penyelesaian perselisihan, mediator harus sudah mengadakan penelitian tentang
Lanjutan penyelesaian mediasi
Mediator dapat memanggil saksi atau saksi ahli untuk hadir dalam sidang mediasi;
Dalam hal tercapai kesepakatan
penyelesaian melalui mediasi, maka
dibuat Perjanjian Bersama (PB) yang
ditandatangani para pihak dan diketahui oleh mediator serta didaftar di
Lanjutan penyelesaian mediasi
Dalam hal tidak tercapai kesepakatan, mediator
mengeluarkan anjuran tertulis selambat-lambatnya 10 hari
kerja sejak sidang mediasi pertama kepada para pihak;
Para pihak harus memberikan jawaban secara tertulis
kepada mediator, selambat-lambatnya 10 hari kerja setelah menerima anjuran tertulis;
Pihak yang tidak memberikan pendapatnya dianggap
menolak anjuran tertulis;
Dalam hal para pihak menyetujui anjuran tertulis dari mediator, dalam waktu selambat-lambatnya 3 hari kerja sejak anjuran tertulis disetujui, mediator harus sudah
Lanjutan penyelesaian mediasi
Dalam hal anjuran tertulis ditolak oleh salah
satu pihak atau para pihak, maka penyelesaian perselisihan dilakukan melalui Pengadilan HI pada Pengadilan Negeri setempat dengan
pengajuan gugatan oleh salah satu pihak;
Mediator menyelesaikan tugasnya dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja
PENYELESAIAN MELALUI
KONSILIASI
JENIS PERSELISIHAN :
1.
PERSELISIHAN KEPENTINGAN;
2.
PERSELISIHAN PHK;
3.
PERSELISIHAN ANTAR SERIKAT
Lanjutan penyelesaian konsiliasi
Dilakukan oleh konsiliator yang terdaftar di Disnaker
Kab/Kota.
Penyelesaian oleh konsiliator dilaksanakan setelah para pihak
mengajukan permintaan penyelesaian secara tertulis kepada konsiliator yang ditunjuk dan disepakati para pihak;
Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja,
konsiliator harus sudah mengadakan penelitian tentang
Lanjutan penyelesaian konsiliasi
Konsiliator dapat memanggil saksi atau saksi ahli
untuk hadir dalam sidang konsiliasi;
Dalam hal tercapai kesepakatan penyelesaian
melalui konsiliasi, maka dibuat Perjanjian Bersama (PB) yang ditandatangani para pihak dan diketahui oleh konsiliator serta didaftar di Pengadilan HI pada Pengadilan Negeri di wilayah pihak-pihak
Lanjutan penyelesaian konsiliasi
Dalam hal tidak tercapai kesepakatan penyelesaian
melalui konsiliasi maka konsiliator mengeluarkan anjuran tertulis dalam waktu selambat-lambatnya 10 hari kerja sejak sidang konsiliasi pertama kepada para pihak;
Para pihak harus sudah memberikan jawaban secara
tertulis kepada konsiliator dalam waktu selambat-lambatnya 10 hari kerja setelah menerima anjuran tertulis;
lanjutan penyelesaian konsiliasi
Dalam hal para pihak menyetujui anjuran tertulis,
dalam waktu selambat-lambatnya 3 hari kerja
sejak anjuran tertulis disetujui, konsiliator harus sudah selesai membantu para pihak membuat
Perjanjian Bersama dan didaftar di Pengadilan HI pada Pengadilan Negeri di wilayah pihak-pihak mengadakan PB;
Dalam hal anjuran tertulis ditolak oleh salah satu
pihak atau para pihak, maka penyelesaian perselisihan dilakukan melalui Pengadilan HI pada Pengadilan Negeri setempat dengan
Lanjutan penyelesaian konsiliasi
Konsiliator menyelesaikan tugasnya dalam
waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)
hari kerja terhitung sejak menerima
permintaan penyelesaian perselisihan;
Konsiliator berhak mendapat
PENYELESAIAN MELALUI
ARBITRASE
JENIS PERSELISIHAN :
- PERSELISIHAN KEPENTINGAN;
Lanjutan penyelesaian arbitrase
Arbiter yang berwenang menyelesaikan
perselisihan harus arbiter yang telah ditetapkan oleh menteri dan telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan;
Wilayah kerja arbiter meliputi seluruh wilayah
negara RI;
Penyelesaian perselisihan melalui arbiter dilakukan
atas dasar kesepakatan para pihak yang berselisih;
Lanjutan penyelesaian arbitrase
• Dalam hal para pihak telah menandatangani surat perjanjian
arbitrase, para pihak berhak memilih arbiter tunggal atau gasal (sebanyak-banyaknya 3 orang) yang ditetapkan oleh menteri;
• Dalam hal para pihak sepakat menunjuk arbiter tunggal,
para pihak harus sudah mencapai kesepakatan dalam waktu selambat-lambatnya 7 hari kerja tentang nama arbiter
dimaksud;
• Dalam hal para pihak sepakat menunjuk dalam jumlah gasal,
Lanjutan penyelesaian arbitrase
Dalam hal para pihak tidak sepakat untuk
menunjuk arbiter tunggal atau gasal, maka atas permohonan salah satu pihak Ketua Pengadilan dapat mengangkat arbiter dari daftar arbiter yang ditetapkan oleh Menteri;
Dalam hal arbiter bersedia untuk ditunjuk,
maka membuat perjanjian penunjukan arbiter
dengan para pihak yang berselisih;
Perjanjian penunjukan arbiter harus memuat
Lanjutan penyelesaian arbitrase
Dalam hal arbiter telah menerima penunjukan dan menandatangani surat perjanjian, maka yang bersangkutan tidak dapat menarik diri,
kecuali atas persetujuan para pihak;
Arbiter yang akan menarik diri harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada para pihak;
Dalam hal para pihak dapat menyetujui, maka yang bersangkutan dapat dibebaskan dari tugas sebagai arbiter;
Dalam hal para pihak tidak mendapat persetujuan, arbiter harus
mengajukan permohonan pada Pengadilan HI untuk dibebaskan dari tugas sebagai arbiter dengan mengajukan alasan yang dapat
Lanjutan penyelesaian arbitrase
Dalam hal arbiter tunggal mengundurkan diri/meninggal
dunia, maka para pihak harus menunjuk arbiter
pengganti yang disepakati para pihak;
Para pihak atau para arbiter harus sudah menunjuk arbiter pengganti dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja;
Apabila tidak mencapai kesepakatan, maka para
pihak/salah satu pihak/salah satu arbiter/para arbiter
Lanjutan penyelesaian arbitrase
Arbiter yang ditunjuk oleh para pihak dapat diajukan
tuntutan ingkar kepada Pengadilan Negeri apabila cukup alasan dan cukup bukti otentik;
Arbiter wajib menyelesaikan perselisihan hubungan
industrial selambat-lambatnya 30 hari kerja sejak penandatanganan surat perjanjian arbiter;
Pemeriksaan atas perselisihan harus dimulai dalam
waktu selambat-lambatnya 3 hari kerja setelah
Lanjutan penyelesaian arbitrase
Arbiter berwenang memperpanjang jangka waktu penyelesaian 1 (satu) kali perpanjangan
selambat-lambatnya 14 hari kerja;
Pemeriksaan dilakukan secara tertutup kecuali para pihak menghendaki lain;
Para pihak yang berselisih dapat diwakili oleh kuasanya dengan Surat Kuasa Khusus;
Arbiter atau majelis arbiter dapat memeriksa perkara dan menjatuhkan putusan tanpa
Lanjutan penyelesaian arbitrase
Penyelesaian PHI oleh arbiter harus diawali dengan mendamaikan kedua belah pihak;
Perdamaian tercapai, maka arbiter wajib membuat Akta Perdamaian;
Perdamaian tidak tercapai, maka arbiter meneruskan sidang arbitrase;
Arbiter dapat memanggil saksi/saksi ahli;
Putusan arbitrase merupakan putusan akhir dan
P
H
I
P
H
I
engadilan
ubungan
PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL BERTUGAS DAN BERWENANG :
Di tingkat pertama : hak
Di tingkat pertama dan terakhir : kepentingan
Di tingkat pertama : PHK
HUKUM ACARA DI PENGADILAN HI
HUKUM ACARA PERDATA YANG BERLAKU DI
PERADILAN UMUM, KECUALI
YANG DIATUR SECARA KHUSUS DALAM UNDANG-UNDANG INI.
PIHAK-PIHAK TIDAK DIKENAKAN BIAYA PERKARA
TERMASUK BIAYA EKSEKUSI YANG NILAI
HAKIM, HAKIM AD-HOC DAN HAKIM KASASI
Hakim Ad-hoc PHI diangkat dengan Keppres atas usul Ketua MA;
Calon Hakim Ad-hoc diajukan oleh Ketua MA dari nama yang disetujui Menteri atas usul SP/SB atau organisasi pengusaha; Pemberhentian Hakim Ad-hoc diusulkan Ketua MA kepada Presiden;
Masa tugas 5 tahun dan dapat diangkat kembali 1 kali masa jabatan.
SUB KEPANITERAAN DAN PANITERA PENGGANTI
Pada setiap PN yang telah ada PHI dibentuk Sub Kepaniteraan PHI yang dipimpin Panitera Muda;
Dalam melaksanakan tugasnya Panitera Muda dibantu oleh Panitera Pengganti;
Untuk pertama kali Panitera Muda dan Panitera
PENYELESAIAN MELALUI
PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
Gugatan PHI diajukan kepada Pengadilan HI pada PN yang daerah hukumnya meliputi tempat
pekerja/buruh bekerja;
Gugatan yang tidak dilampiri risalah penyelesaian melalui mediasi atau konsiliasi, hakim wajib
mengembalikan gugatan;
Lanjutan penyelesaian PHI
Ketua PN dalam waktu 7 hari kerja setelah menerima gugatan harus menetapkan Majelis Hakim;
Dalam waktu 7 hari kerja sejak penetapan Majelis Hakim, harus sudah melakukan sidang pertama;
Salah satu pihak atau para pihak tidak hadir tanpa alasan, Ketua Majelis menetapkan hari sidang berikutnya, dalam waktu 7 hari kerja sejak tanggal penundaan;
PEMERIKSAAN DENGAN ACARA CEPAT
Apabila terdapat kepentingan para pihak/salah satu pihak yang cukup mendesak, dapat memohon kepada PHI supaya pemeriksaan
dipercepat;
Dalam waktu 7 hari kerja sejak permohonan, Ketua PN mengeluarkan penetapan tentang dikabulkan atau tidak permohonan tersebut ;
Penetapan tidak dapat digunakan upaya hukum;
Dalam hal permohonan dikabulkan, Ketua PN dalam jangka waktu 7 hari kerja setelah dikeluarkan penetapan, menentukan majelis hakim, hari, tempat dan waktu sidang, tanpa melalui prosedur pemeriksaan;
PENGAMBILAN PUTUSAN
Putusan majelis dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum;
Dalam hal pihak tidak hadir, maka Panitera Pengganti menyampaikan pemberitahuan putusan tersebut kepada pihak yang tidak hadir;
S A N K S I
Mediator yang tidak menyelesaikan dalam waktu 30 hari, sanksi administratif (hukuman disiplin sesuai dengan UU PNS);
Konsiliator yang tidak menyelesaikan dalam waktu 30 hari, sanksi administratif (teguran tertulis/ pencabutan sementara/pencabutan tetap);
Arbiter yang tidak menyelesaikan dalam waktu 30