• Tidak ada hasil yang ditemukan

P P H I enyelesaian erselisihan ubungan ndustrial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "P P H I enyelesaian erselisihan ubungan ndustrial"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

P

(3)

JENIS-JENIS PERSELISIHAN

Perselisihan hak;

Perselisihan kepentingan;

Perselisihan PHK;

Perselisihan antar serikat pekerja/

(4)

PENYELESAIAN MELALUI

BIPARTIT

• PHI wajib diupayakan penyelesaiannya terlebih

dahulu melalui perundingan bipartit;

• Diselesaikan paling lama 30 hari kerja sejak

tanggal dimulainya perundingan;

• Apabila dalam jangka waktu 30 hari kerja, salah

satu pihak menolak untuk berunding atau telah dilakukan perundingan tidak mencapai

(5)

1. Dalam hal perundingan bipartit gagal,

maka salah satu atau kedua belah pihak mencatatkan perselisihannya kepada

instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan setempat

(Disnaker) dengan melampirkan bukti upaya penyelesaian bipartit;

2. Apabila bukti upaya penyelesaian

bipartit tidak dilampirkan, maka instansi yang bertanggung jawab di bidang

ketenagakerjaan mengembalikan berkas untuk dilengkapi paling lambat 7 hari

(6)

3. Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan wajib

menawarkan kepada para pihak untuk memilih konsiliasi atau arbitrase;

(7)

Lanjutan penyelesaian bipartit

1. Perselisihan hubungan industrial wajib diupayakan

penyelesaiannya terlebih dahulu melalui perundingan bipartit;

2. Apabila mencapai kesepakatan, dibuat Perjanjian Bersama (PB);

3. Apabila PB tidak dilaksanakan, dapat menagajukan eksekusi

kepada Pengadilan HI pada PN di wilayah PB didaftar;

4. Dalam hal pemohon berdomosili di luar PN tempat PB didaftar, maka dapat diajukan ke Pengadilan HI pada PN di wilayah

(8)

PENYELESAIAN MELALUI

MEDIASI

JENIS PERSELISIHAN :

1. PERSELISIHAN HAK;

2. PERSELISIHAN KEPENTINGAN; 3. PERSELISIHAN PHK;

4. PERSELISIHAN ANTAR SERIKAT PEKERJA/

(9)

Lanjutan penyelesaian mediasi

Penyelesaian perselisihan melalui mediasi

dilakukan oleh mediator yang berada di Disnaker Kab/Kota;

Mediator adalah seorang PNS yang harus

memenuhi syarat-syarat tertentu;

Selambat-lambatnya 7 hari kerja setelah menerima

pelimpahan penyelesaian perselisihan, mediator harus sudah mengadakan penelitian tentang

(10)

Lanjutan penyelesaian mediasi

Mediator dapat memanggil saksi atau saksi ahli untuk hadir dalam sidang mediasi;

Dalam hal tercapai kesepakatan

penyelesaian melalui mediasi, maka

dibuat Perjanjian Bersama (PB) yang

ditandatangani para pihak dan diketahui oleh mediator serta didaftar di

(11)

Lanjutan penyelesaian mediasi

Dalam hal tidak tercapai kesepakatan, mediator

mengeluarkan anjuran tertulis selambat-lambatnya 10 hari

kerja sejak sidang mediasi pertama kepada para pihak;

Para pihak harus memberikan jawaban secara tertulis

kepada mediator, selambat-lambatnya 10 hari kerja setelah menerima anjuran tertulis;

Pihak yang tidak memberikan pendapatnya dianggap

menolak anjuran tertulis;

Dalam hal para pihak menyetujui anjuran tertulis dari mediator, dalam waktu selambat-lambatnya 3 hari kerja sejak anjuran tertulis disetujui, mediator harus sudah

(12)

Lanjutan penyelesaian mediasi

Dalam hal anjuran tertulis ditolak oleh salah

satu pihak atau para pihak, maka penyelesaian perselisihan dilakukan melalui Pengadilan HI pada Pengadilan Negeri setempat dengan

pengajuan gugatan oleh salah satu pihak;

Mediator menyelesaikan tugasnya dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja

(13)

PENYELESAIAN MELALUI

KONSILIASI

JENIS PERSELISIHAN :

1.

PERSELISIHAN KEPENTINGAN;

2.

PERSELISIHAN PHK;

3.

PERSELISIHAN ANTAR SERIKAT

(14)

Lanjutan penyelesaian konsiliasi

 Dilakukan oleh konsiliator yang terdaftar di Disnaker

Kab/Kota.

 Penyelesaian oleh konsiliator dilaksanakan setelah para pihak

mengajukan permintaan penyelesaian secara tertulis kepada konsiliator yang ditunjuk dan disepakati para pihak;

 Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja,

konsiliator harus sudah mengadakan penelitian tentang

(15)

Lanjutan penyelesaian konsiliasi

 Konsiliator dapat memanggil saksi atau saksi ahli

untuk hadir dalam sidang konsiliasi;

 Dalam hal tercapai kesepakatan penyelesaian

melalui konsiliasi, maka dibuat Perjanjian Bersama (PB) yang ditandatangani para pihak dan diketahui oleh konsiliator serta didaftar di Pengadilan HI pada Pengadilan Negeri di wilayah pihak-pihak

(16)

Lanjutan penyelesaian konsiliasi

Dalam hal tidak tercapai kesepakatan penyelesaian

melalui konsiliasi maka konsiliator mengeluarkan anjuran tertulis dalam waktu selambat-lambatnya 10 hari kerja sejak sidang konsiliasi pertama kepada para pihak;

Para pihak harus sudah memberikan jawaban secara

tertulis kepada konsiliator dalam waktu selambat-lambatnya 10 hari kerja setelah menerima anjuran tertulis;

(17)

lanjutan penyelesaian konsiliasi

Dalam hal para pihak menyetujui anjuran tertulis,

dalam waktu selambat-lambatnya 3 hari kerja

sejak anjuran tertulis disetujui, konsiliator harus sudah selesai membantu para pihak membuat

Perjanjian Bersama dan didaftar di Pengadilan HI pada Pengadilan Negeri di wilayah pihak-pihak mengadakan PB;

Dalam hal anjuran tertulis ditolak oleh salah satu

pihak atau para pihak, maka penyelesaian perselisihan dilakukan melalui Pengadilan HI pada Pengadilan Negeri setempat dengan

(18)

Lanjutan penyelesaian konsiliasi

Konsiliator menyelesaikan tugasnya dalam

waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)

hari kerja terhitung sejak menerima

permintaan penyelesaian perselisihan;

Konsiliator berhak mendapat

(19)

PENYELESAIAN MELALUI

ARBITRASE

JENIS PERSELISIHAN :

- PERSELISIHAN KEPENTINGAN;

(20)

Lanjutan penyelesaian arbitrase

 Arbiter yang berwenang menyelesaikan

perselisihan harus arbiter yang telah ditetapkan oleh menteri dan telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan;

 Wilayah kerja arbiter meliputi seluruh wilayah

negara RI;

 Penyelesaian perselisihan melalui arbiter dilakukan

atas dasar kesepakatan para pihak yang berselisih;

(21)

Lanjutan penyelesaian arbitrase

• Dalam hal para pihak telah menandatangani surat perjanjian

arbitrase, para pihak berhak memilih arbiter tunggal atau gasal (sebanyak-banyaknya 3 orang) yang ditetapkan oleh menteri;

• Dalam hal para pihak sepakat menunjuk arbiter tunggal,

para pihak harus sudah mencapai kesepakatan dalam waktu selambat-lambatnya 7 hari kerja tentang nama arbiter

dimaksud;

• Dalam hal para pihak sepakat menunjuk dalam jumlah gasal,

(22)

Lanjutan penyelesaian arbitrase

Dalam hal para pihak tidak sepakat untuk

menunjuk arbiter tunggal atau gasal, maka atas permohonan salah satu pihak Ketua Pengadilan dapat mengangkat arbiter dari daftar arbiter yang ditetapkan oleh Menteri;

Dalam hal arbiter bersedia untuk ditunjuk,

maka membuat perjanjian penunjukan arbiter

dengan para pihak yang berselisih;

Perjanjian penunjukan arbiter harus memuat

(23)

Lanjutan penyelesaian arbitrase

Dalam hal arbiter telah menerima penunjukan dan menandatangani surat perjanjian, maka yang bersangkutan tidak dapat menarik diri,

kecuali atas persetujuan para pihak;

Arbiter yang akan menarik diri harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada para pihak;

Dalam hal para pihak dapat menyetujui, maka yang bersangkutan dapat dibebaskan dari tugas sebagai arbiter;

Dalam hal para pihak tidak mendapat persetujuan, arbiter harus

mengajukan permohonan pada Pengadilan HI untuk dibebaskan dari tugas sebagai arbiter dengan mengajukan alasan yang dapat

(24)

Lanjutan penyelesaian arbitrase

Dalam hal arbiter tunggal mengundurkan diri/meninggal

dunia, maka para pihak harus menunjuk arbiter

pengganti yang disepakati para pihak;

Para pihak atau para arbiter harus sudah menunjuk arbiter pengganti dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja;

Apabila tidak mencapai kesepakatan, maka para

pihak/salah satu pihak/salah satu arbiter/para arbiter

(25)

Lanjutan penyelesaian arbitrase

 Arbiter yang ditunjuk oleh para pihak dapat diajukan

tuntutan ingkar kepada Pengadilan Negeri apabila cukup alasan dan cukup bukti otentik;

 Arbiter wajib menyelesaikan perselisihan hubungan

industrial selambat-lambatnya 30 hari kerja sejak penandatanganan surat perjanjian arbiter;

 Pemeriksaan atas perselisihan harus dimulai dalam

waktu selambat-lambatnya 3 hari kerja setelah

(26)

Lanjutan penyelesaian arbitrase

 Arbiter berwenang memperpanjang jangka waktu penyelesaian 1 (satu) kali perpanjangan

selambat-lambatnya 14 hari kerja;

 Pemeriksaan dilakukan secara tertutup kecuali para pihak menghendaki lain;

 Para pihak yang berselisih dapat diwakili oleh kuasanya dengan Surat Kuasa Khusus;

 Arbiter atau majelis arbiter dapat memeriksa perkara dan menjatuhkan putusan tanpa

(27)

Lanjutan penyelesaian arbitrase

Penyelesaian PHI oleh arbiter harus diawali dengan mendamaikan kedua belah pihak;

Perdamaian tercapai, maka arbiter wajib membuat Akta Perdamaian;

Perdamaian tidak tercapai, maka arbiter meneruskan sidang arbitrase;

Arbiter dapat memanggil saksi/saksi ahli;

Putusan arbitrase merupakan putusan akhir dan

(28)

P

H

I

P

H

I

engadilan

ubungan

(29)

PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL BERTUGAS DAN BERWENANG :

 Di tingkat pertama : hak

 Di tingkat pertama dan terakhir : kepentingan

 Di tingkat pertama : PHK

(30)

HUKUM ACARA DI PENGADILAN HI

HUKUM ACARA PERDATA YANG BERLAKU DI

PERADILAN UMUM, KECUALI

YANG DIATUR SECARA KHUSUS DALAM UNDANG-UNDANG INI.

PIHAK-PIHAK TIDAK DIKENAKAN BIAYA PERKARA

TERMASUK BIAYA EKSEKUSI YANG NILAI

(31)

HAKIM, HAKIM AD-HOC DAN HAKIM KASASI

Hakim Ad-hoc PHI diangkat dengan Keppres atas usul Ketua MA;

Calon Hakim Ad-hoc diajukan oleh Ketua MA dari nama yang disetujui Menteri atas usul SP/SB atau organisasi pengusaha; Pemberhentian Hakim Ad-hoc diusulkan Ketua MA kepada Presiden;

Masa tugas 5 tahun dan dapat diangkat kembali 1 kali masa jabatan.

(32)

SUB KEPANITERAAN DAN PANITERA PENGGANTI

Pada setiap PN yang telah ada PHI dibentuk Sub Kepaniteraan PHI yang dipimpin Panitera Muda;

Dalam melaksanakan tugasnya Panitera Muda dibantu oleh Panitera Pengganti;

Untuk pertama kali Panitera Muda dan Panitera

(33)

PENYELESAIAN MELALUI

PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

 Gugatan PHI diajukan kepada Pengadilan HI pada PN yang daerah hukumnya meliputi tempat

pekerja/buruh bekerja;

 Gugatan yang tidak dilampiri risalah penyelesaian melalui mediasi atau konsiliasi, hakim wajib

mengembalikan gugatan;

(34)

Lanjutan penyelesaian PHI

Ketua PN dalam waktu 7 hari kerja setelah menerima gugatan harus menetapkan Majelis Hakim;

Dalam waktu 7 hari kerja sejak penetapan Majelis Hakim, harus sudah melakukan sidang pertama;

Salah satu pihak atau para pihak tidak hadir tanpa alasan, Ketua Majelis menetapkan hari sidang berikutnya, dalam waktu 7 hari kerja sejak tanggal penundaan;

(35)

PEMERIKSAAN DENGAN ACARA CEPAT

Apabila terdapat kepentingan para pihak/salah satu pihak yang cukup mendesak, dapat memohon kepada PHI supaya pemeriksaan

dipercepat;

Dalam waktu 7 hari kerja sejak permohonan, Ketua PN mengeluarkan penetapan tentang dikabulkan atau tidak permohonan tersebut ;

Penetapan tidak dapat digunakan upaya hukum;

Dalam hal permohonan dikabulkan, Ketua PN dalam jangka waktu 7 hari kerja setelah dikeluarkan penetapan, menentukan majelis hakim, hari, tempat dan waktu sidang, tanpa melalui prosedur pemeriksaan;

(36)

PENGAMBILAN PUTUSAN

Putusan majelis dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum;

Dalam hal pihak tidak hadir, maka Panitera Pengganti menyampaikan pemberitahuan putusan tersebut kepada pihak yang tidak hadir;

(37)

S A N K S I

Mediator yang tidak menyelesaikan dalam waktu 30 hari, sanksi administratif (hukuman disiplin sesuai dengan UU PNS);

Konsiliator yang tidak menyelesaikan dalam waktu 30 hari, sanksi administratif (teguran tertulis/ pencabutan sementara/pencabutan tetap);

Arbiter yang tidak menyelesaikan dalam waktu 30

(38)

Referensi

Dokumen terkait

Data sekunder dalam penelitian ini adalah informasi yang berupa dokumen yang akan membantu peneliti dalam menganalisis perolehan suara pasangan Jokowi-Jusuf Kalla Pilpres

Dari evaluasi kinerja protokol DYMO untuk sistem monitoring lahan pertanian dengan lama waktu simulasi yang berbeda yaitu 6, 10, dan 20 jam, banyaknya traffic

Hasil pengamatan pada pohon Jati yang terserang inger-inger menunjukkan bahwa serangga ini seluruhnya menyerang bagian batang pohon Jati dan tidak dijumpai

Hasil percobaan tersebut diuji dengan kriteria uji sebagai berikut: Tolak Ho bila t hitung > t tabel dan terima dalam hal lainnya.. H1: Rata2rata LED hasil pengukuran Humased

Dengan kemajuan di bidang hardware dan software dapat dibuat suatu sistem yang berfungsi untuk melakukan budgeting pulsa telepon sehingga biaya yang harus

prototipe gambar teknis atau gambar kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan kondisi setempat dengan tetap mengacu pada standar prasarana SD sesuai Peraturan Menteri

[r]

Hal ini dapat peneliti analisis bahwa keadaan sosial ekonomi responden pada khususnya masih rendah, dimana tingkat pendidikan, pendapatan dan pekerjaan responden