Pemerintah Kabupaten Magetan
Dinas Pendidikan Bidang TK/SD 2015
Pelaksanaan
Pekerjaan
Prasarana
Sekolah Dasar
Tahun 2015
KEGIATAN DAK
BIDANG PENDIDIKAN
1. Rehabilitasi ruang kelas rusak sedang berikut perabotnya;
(tingkat kerusakan lebih dari 30% sampai dengan 45%);
2. Rehabilitasi ruang kelas rusak berat berikut perabotnya;
(tingkat kerusakan lebih dari 45% sampai dengan 65%);
3. Rehabilitasi ruang guru rusak sedang atau rusak berat berikut perabotnya;
BESARAN BIAYA
REHABILITASI
Keterangan:
BR = biaya rehabilitasi BKR = bobot kerusakan
HASAT PU = Harga satuan bangunan RKB sebagaimana
Lampiran A surat Direktur Penataan Bangunan
dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya Nomor: BU.0106-Cb./1836 tanggal 13 November 2014
JRK = jumlah ruang Perabot = Harga Perabot
Besaran Biaya Rehabilitasi Ruang Kelas dan Ruang Guru dihitung sebagai berikut:
PEMBANGUNAN
RUANG KELAS BARU
(RKB)
4. pembangunan ruang kelas baru (RKB) berikut sanitasi dan perabotnya;
Sekolah memiliki lahan yang luasnya
minimal 72 m
2(8m x 9m) untuk SD
dengan ketentuan pemakaian lahan
tersebut tidak mengurangi lapangan
upacara atau lapangan olah raga,
apabila sekolah memiliki lahan
GAMBAR 3D: BANGUNAN RUANG KELAS 1 LANTAI
GAMBAR 3D: BANGUNAN RUANG KELAS 2 LANTAI
(TANGGA DI DALAM RUANGAN)
GAMBAR 3D: BANGUNAN RUANG KELAS 2 LANTAI
(TANGGA DI LUAR RUANGAN)
PEMBANGUNAN
PERPUSTAKAAN, RUANG GURU,
JAMBAN DAN RUMAH DINAS
5. pembangunan ruang perpustakaan berikut sanitasi dan perabotnya (memiliki luas lahan minimal 72m2 dengan tidak mengurangi lapangan upacara dan olahraga); ;
6. embangunan ruang guru berikut sanitasi dan perabotnya (mempunyai luas lahan 72m2);
7. pembangunan jamban siswa berikut sanitasinya (mempunyai luas lahan minimal 14m2, ilustrasi 2mx1,75m untuk 4 ruang); dan
8. pembangunan rumah dinas guru di daerah 3T (luas lahan minimal 60m2, ilustrasi 6mx10m).
KEGIATAN PENINGKATAN PRASARANA
GAMBAR 3D: BANGUNAN PERPUSTAKAAN
GAMBAR 3D: RUMAH DINAS GURU GAMBAR 3D: BANGUNAN
JAMBAN/TOILET/KM/WC
Gambar pada ilustrasi bangunan diatas adalah prototipe. Sekolah dapat mengadopsi prototipe
tersebut apa adanya ataupun mengembangkan prototipe yang ada tetapi tetap mengutamakan
unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan dengan tetap mengacu pada standar
prasarana SD sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
A. Tahap Persiapan
1. kepala sekolah mengikuti bimbingan
teknis/workshop sosialisasi yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
2. unsur sekolah dan masyarakat membentuk Panitia Pelaksana di Sekolah (P2S);
3. kepala sekolah menerbitkan surat keputusan penetapan P2S;
4. P2S memilih dan menetapkan pekerja sesuai dengan keahliannya;
5. P2S melakukan pendataan terhadap kondisi bangunan sekolah;
7. prototipe gambar teknis atau gambar kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan kondisi setempat dengan tetap mengacu pada standar prasarana SD sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007;
8. P2S membuat informasi/papan nama kegiatan dan informasi pelaksanaan pada papan pengumuman, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. papan nama kegiatan ukuran minimal 80 x 120 cm; dan
b. papan nama nama kegiatan
dipasang/ditempatkan disekitar lokasi
pekerjaan, mudah dilihat oleh masyarakat/pihak yang berkepentingan dan tidak
terkena/tertimpa air hujan, serta tidak rusak selama pelaksanaan.
9. papan nama kegiatan dan papan pengumuman memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Lokasi pembangunan pada gambar situasi (site plan) sekolah;
b. informasi tentang jenis program, besar dana dan sumber dana;
c. informasi tentang progres pelaksanaan rehabilitasi/ pembangunan prasarana pendidikan;
d. informasi pelaksanaan pada papan
pengumuman disertai dengan susunan dan nama-nama P2S;
e. informasi tentang Gambar Teknis dan Gambar Kerja; dan
f. informasi jadwal pelaksanaan pekerjaan. 10. mengecek harga bahan bangunan, alat bantu
kerja dan pemilihan tenaga kerja yang terdiri atas tukang dan pekerja.
11. membuat rencana keselamatan lingkungan saat pekerjaan pembangunan/rehabilitasi dilaksanakan; dan
12. P2S mencairkan dana bantuan, memanfaatkan
sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan melaksanakan pekerjaan
rehabilitasi/pembangunan prasarana sekolah secara swakelola.
Dana yang diperlukan untuk pembiayaan
kegiatan persiapan harus disediakan oleh
sekolah dan tidak boleh dibebankan
kepada dana DAK yang diterima oleh
sekolah.
Pelaksanaan pekerjaan harus segera
dimulai setelah dana dari pemerintah
diterima oleh sekolah.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Contoh: Informasi Pelaksanaan pada Papan Pengumuman
GAMBAR TEKNIS/GAMBAR KERJA JADWAL PELAKSANAAN
No. URAIAN PEKERJ AAN IX Pekerjaan Penggantung dan
Pengunci X Pekerjaan Instalasi Listrik XI Pekerjaan Instalai Plumbing &
Drainasi XII Pekerjaan Finishing dan
B. Tahap Pelaksanaan
Langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh Panitia Pelaksana di Sekolah (P2S) pada saat pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi/pembangunan prasarana pendidikan antara lain:
1. mencairkan dana sesuai dengan kebutuhan
pembiayaan dan jadwal kerja yang telah dibuat; 2. melaksanakan rehabilitasi/pembangunan sesuai
dengan dokumen teknis yang telah disusun;
3. mencatat pengeluaran dan pemasukan dicatat dalam buku bank/buku kas umum (BKU)/buku kas tunai
dengan rapi, dilengkapi bukti-bukti transaksi yang
disusun runtut sesuai tanggal kejadiannya, dan mudah dicari/diperiksa oleh pihak-pihak terkait dengan
pelaksanaan program;
4. membuat laporan mingguan, bulanan dan laporan akhir kepada kepala sekolah;
6. sekolah wajib membuat dokumentasi kemajuan pekerjaan selama masa pelaksanaan
rehabilitasi/pembangunan ruang, berupa foto-foto kegiatan, minimal:
a. foto kondisi sebelum pembangunan dimulai (0%); b. foto pada saat pelaksanaan pembangunan
mencapai progres fisik 40% dan 70%; dan
c. foto kondisi akhir setelah pembangunan selesai dikerjakan (100%).
CONTOH DOKUMENTASI
PERKEMBANGAN
22
Kondisi 70% Kondisi 100% Kondisi 0%
SDN LAWU INDAH 1
Jumlah ruang yang direhabilitasi = 3 ruang
Kondisi 40%
23
Kondisi 70% Kondisi 100% Kondisi 0%
SDN LAWU PERMAI
Jumlah ruang yang direhabilitasi = 3 ruang
Kondisi 40%
24
Kondisi 70% Kondisi 100% Kondisi 0%
SDN SIDORAMPING
Jumlah ruang yang direhabilitasi = 4 ruang
Kondisi 40%
25
Kondisi 70% Kondisi 100% Kondisi 0%
SDN CEMARA
Jumlah ruang yang direhabilitasi = 3 ruang
Kondisi 40%
26
Kondisi 70% Kondisi 100% Kondisi 0%
SDN ALANG-ALANG
Jumlah ruang yang direhabilitasi = 3 ruang
Kondisi 40%
27
Kondisi 70% Kondisi 100% Kondisi 0%
SDN TLAGA SAKTI
Jumlah ruang yang direhabilitasi = 2 ruang
Kondisi 40%
PERSYARATAN TEKNIS
BANGUNAN
Persyaratan teknis rehabilitasi/pembangunan mengacu pada: Permendiknas nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA serta Pembakuan Bangunan dan Perabot Sekolah Dasar yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2004 dan Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa, Dilengkapi dengan, Metode dan Cara Perbaikan Konstruksi yang dikeluarkan oleh Ditjen Cipta Karya tahun 2006.
CONTOH GAMBAR
PROTOTIPE BANGUNAN DAN
PERABOT SEKOLAH
Gambar pada lampiran berikut adalah prototipe. Sekolah dapat mengadopsi prototipe tersebut apa adanya ataupun mengembangkan prototipe
yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan
kemudahan dengan tetap mengacu pada standar prasarana SD sesuai Peraturan Menteri